Anda di halaman 1dari 10

Volume 5 Nomor 1

ANALISA EFISIENSI MOTOR KAPASITOR SEBAGAI PENGGERAK


ALAT UJI RUGI-RUGI ALIRAN FLUIDA

Yolnasdi*, Ermawati, Abdul Halim


Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

E-mail : yolnasdi@gmail.com

Abstrak

Motor kapasitor berfungsi untuk mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, dalam proses konversi tersebut
selalu menimbulkan rugi-rugi energi yang disebut rugi-rugi daya yang menyebabkan pemanasan pada motor listrik
sehingga menurunkan efisiensi motor itu sendiri. Pada laboratorium konversi energi listrik Program Studi Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru terdapat sebuah alat praktikum untuk menguji rugi-rugi aliran fluida dengan
menggunakan sebuah motor induksi satu fasa yaitu motor kapasitor dengan daya 125 watt sebagai penggeraknya.
Untuk mengetahui efisiensi dari motor kapasitor yang digunakan, maka dilakukan penelitian dengan melaksanakan
pengujian berbeban pada motor dengan pembebanan 25%, 50%, 75%, 100% dan kondisi beban 125%, sedangkan
untuk analisa dari hasil pengujian dilakukan dengan 2 (dua) cara . cara pertama efisiensi dihitung berdasarkan daya
output dan rugi-rugi daya total sedangkan cara ke dua berdasarkan daya output dan daya input, kedua cara ini
dibandingkan maka didapatlah nilai efisiensi yang paling baik yakni pada pemebebanan 100% dengan nilai efisiensi
sebesar 50 % untuk cara pertama dan 59,7 % untuk cara kedua.

kata kunci :motor kapasitor, rugi-rugi daya

Abstract

Capacitor motors serve to convert electrical energy into mechanical energy, in the conversion process always creates
energy losses called power losses that cause heating on the electric motor thus reducing the efficiency of the motor
itself. In the electric energy conversion laboratory of Mechanical Engineering Study Program Sekolah Tinggi Teknologi
Pekanbaruthere is a practicum tool to test the fluid flow losses by using a single-phase induction motor is a 125-watt
capacitor motor as the driving force. To know the efficiency of this used capacitor motor, the research conducted by
carrying out load test on this motor with loading 25%, 50%, 75%, 100% and load condition 125%, while for analysis
from result of this test done with 2 ( two) ways. the first way of efficiency is calculated based on total output power and
losses while the second way is based on output power and input power, these two ways are compared then obtained the
best efficiency value that is at 100% loading with efficiency value of 50% for the first and 59.7% for the second way.

keywords: motor capacitor, efficiency, loss of power

PENDAHULUAN sebuah motor induksi satu fasa yaitu motor


kapasitor,yang mana motor ini mempunyai
Pada saat ini hampir semua industri kinerja yang lebih baik dibanding dengan
menggunakan motor listrik sebagai penggerak motor induksi jenis lain.Untuk itu penulis
utama, motor-motor tersebut juga dipakai untuk tertarik melakukan penelitian mengenai efisiensi
peralatan rumah tangga. Motor listrik jenis terhadap motor induksi satu fasa yang digunakan
induksi tiga phasa maupun motor induksi satu sebagai penggerak pompa alat uji rugi-rugi aliran
phasapaling banyak digunakan. Hal ini fluida. Tujuan dari penelitian yang akan
disebabkan motor induksi mempunyai konstruksi dilakukan :
yang cukup sederhana, mudah dijalankan, kuat, 1. Menghitung efisiensi motor pada kondisi
keandalan yang tinggi serta harga yang relative motor berbeban sebagai penggerak pompa
murah dibanding dengan motor jenis lain.Pada alat uji rugi-rugi aliran fluida maupun tidak
penggunaan sebuah pompa yang digerakan oleh berbeban

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 20


Volume 5 Nomor 1

2. Menghitung daya output,membuat Dengan adanya kapasitor yang terhubung seri


karakteristik efisiensi terhadap daya keluaran dengan belitan bantu sehingga arus belitan bantu
dan rugi-rugi daya, serta membandingkan mendahului (leading) terhadap arus belitan utama,
masing-masing hasil pengujian motor kondisi tersebut menyebabkan terbentuk suatu
kapasitor medan magnet putar. Medan magnet putar ini
memotong batang-batang konduktor dari belitan
rotor yang menyebabkan pada ujung-ujung belitan
Tinjauan Pustaka rotor timbul gaya gerak listrik, karena belitan
rotor merupakan rangkaian tertutup sehingga
Ada beberapa kajian yang membahas mengenai menghasilkan arus pada rotor dan kedua fluks
motor kapasitor yang dituangkan dalam bentuk magnet antara fluks belitan stator dan rotor akan
jurnal dengan judul antara lain berinteraksi sedemikian yang membuat rotor
- Analisis Pengaruh Perubahan Besaran motor kapasitor berputar.
Kapasitor Terhadap Arus Start Motor
Induksi Satu Phasa oleh Atmam, Zulfahri, Faktor Daya (Cos φ)
Usaha Situmeang, disini dibahas mengenai
Motor induksi satu phasa tidak dapat start Faktor daya didefenisikan sebagai
sendiri untuk start awal, untuk itu motor perbandingan antara daya nyata dalam watt
induksi satu phasa dilengkapi dengan sebuah dengan voltampere dari rangkaian arus bolak-
kumparan bantu yang terhubung seri dengan balik. Harga faktor daya tergantung dari besarnya
kapasitor yang besaran kapasitornya sesuai beda fase antara arus dan tegangan.Motor induksi
untuk starting motor induksi satu phasa. kapasitor biasanya mempunyai faktor daya 85 %
Apabila kapasitor yang digunakan, besaran sampai 90 %, bahkan biasanya untuk motor
kapasitornya tidak sesuai atau kapasitor induksi dengan daya kecil mempunyai faktor daya
mengalami kerusakan maka akan 60 – 75 % dan semuanya selalu arus tertinggal
mengakibatkan arus start tinggi dan motor dari tegangan. Sehingga, bila Cos Ф / faktor daya
akan mengalami gangguan bahkan dapat diperbaiki menjadi 90 % atau sama dengan
kerusakan. satu maka daya yang ada dapat digunakan
- Analisis Perbandingan Efisiensi Dan Faktor keseluruhan tanpa susut daya. Untuk mencari nilai
Daya Motor Kapasitor Start Dengan Motor faktor daya dapat digunakan rumus berikut :
Kapasitor Run Dengan Teori Medan Putar
Silang Dan Teori Medan Putar Ganda oleh
φ= ……………....................(1)
Ahmad Muhajir Hasibuan dan Surya Tarmizi
Kasim, jurnal ini membahas perbandingan Dimana ;
efisiensi dan faktor daya pada motor Cos φ = Faktor Daya
kapasitor start dan kapasitor run. Motor P = Daya (watt)
kapasitor start dan motor kapasitor run V = Tegangan (volt)
adalah jenis motor induksi satu phasa yang I = Arus (Ampere
pemakaiannya cukup luas. Pada penggunaan Dan persamaan lain dapat ditulis :
motor kapasitor start dan run ini perlu Tan φ = Daya Reaktif (Q)/Daya Aktif (P)
diketahui besar perbandingan efisiensi dan = kVAR / kW ……..................(2)
faktor daya, karena efisiensi dan faktor daya
merupakan hal yang penting dari sebuah karena komponen daya aktif umumnya konstan
motor listrik pada umumnya. Penelitian ini (komponen kVA dan kVAR berubah sesuai
bertujuan untuk memberikan uraian tentang dengan faktor daya), maka dapat ditulis seperti
analisis perbandingan efisiensi dan faktor berikut :
daya dengan teori medan putar silang dan Daya Reaktif (Q) = Daya Aktif (P) x Tan φ
teori medan putar ganda.
Efisiensi (η)
Prinsip kerja motor kapasitor
Efesiensi motor listrik sangat diinginkan
Jika motor kapasitor diberi sumber agar nilai efesiensinya besar, pada saat kenaikan
tegangan (suplay 220 Volt AC) pada belitan start, beban efesiensi motor juga akan baik dan akan
maka terjadi pengaliran arus pada belitan tersebut. menurun kembali pada pembebanan yang lebih

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 21


Volume 5 Nomor 1

besar. Efesiensi yang baik diperoleh dengan Mengoperasikan motor dibawah laju beban 50%
penggunaan baja laminasi seperti yang ada pada memiliki dampak pada faktor dayanya. Efisiensi
inti stator motor listrik. Nilai efesiensi suatu motor yang tinggi dan faktor daya yang
motor listrik dapat diketahui dengan mendekati 1 sangat diinginkan untuk operasi yang
menggunakan persamaan sebagai berikut : efisien dan untuk menjaga biaya rendah untuk
seluruh pabrik, tidak hanya untuk motor.
= …………….........................................(3)
atau Daya Poros Motor
= ............................................. (4) Daya mekanik yang dihasilkan motor
Dimana ; didefinisikan sebagai perkalian antara torsi
dengan putaran poros pompa. Daya mekanik
η = Efesiensi (%)
motor dapat dihitung dengan menggunakan
P out = Daya output motor (watt)
persamaan dibawah :
P in = Daya input motor (watt).
Prugi tot = Rugi-rugi daya total pada motor(watt) P =T n....................................................(5)
Pout = Pm – Pf+w ….............................................(6)

Dimana :
Pm = Daya mekanik motor (W)
Pout = Daya keluaran bersih (W)
T = Torsi (Nm)
n = Putaran motor (rpm)
Pf+w = Rugi Angin dan geseran (W)

Pengujian Beban Nol

Pada waktu pengujian beban nol maka


Gambar 1 Diagram aliran daya motor induksi daya masuk ( P0) terdiri dari rugi-rugi inti, rugi
gesek bantalan dan angin serta rugi tembaga
Keterangan : beban nol atau dengan persamaan :
Pcu = daya yang diinputkan ke rotor ( Watt )
Ptr = rugi – rugi tembaga rotor ( Watt ) = + + + ……..........(7)
Pmek = daya mekanik dalam bentuk putaran ( Karena slip kecil maka rugi tembaga rotor
Watt ) ( ) dapat dibaikan.
Efisiensi dari motor induksi dapat
diperoleh dengan melakukan pengujian beban nol METODE PENELITIAN
dan pengujian hubung singkat. Dari pengujian
beban nol akan diperoleh rugi – rugi mekanik dan Pompa sentrifugal digunakan sebagai alat
rugi – rugi inti. Rugi – rugi tembaga stator tidak uji rugi-rugi aliran yang merupakan serangkaian
dapat diabaikan sekalipun motor berbeban ringan pipa dan perlengkapannya yang digunakan di
maupun tanpa beban. Laboratorium.
Efisiensi motor ditentukan oleh rugi-rugi Dalam pelaksanaan penelitian dilakukan
atau kehilangan dasar yang hanya dapat dikurangi pengujian tanpa beban dan pengujian berbeban
oleh perubahan pada rancangan dasar motor dan serta melakukan pengujian nilai tahanan dari
kondisi sistemoperasi. Kehilangan dapat motor kapasitor sebagai penggerak pompa
bervariasi dari kurang lebih dua persen hingga 20 sentrifugal
persen.
Terdapat hubungan yang jelas antara
efisiensi motor dan beban. Pabrik motormembuat
rancangan motor untuk beroperasi pada beban 50-
100% dan akan paling efisien pada beban antara
75% sampai dengan 80%..Tetapi, jika beban turun
dibawah 50% efisiensi turun dengan cepat seperti.

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 22


Volume 5 Nomor 1

Gambar 4 Motor/Pompa yang akan diuji

Gambar 2 Alat Uji rugi-rugi


rugi aliran (Dokumentasi)
(Dokumentasi Dynamo Brake

Selain pengaturan beban motor. Metode


pengujian yang akan dilakukan seperti yang
dijelaskan pada gambar dibawah ini :

Gambar 3 Alat Uji rugi-rugi


rugi aliran

Data Analisa
Gambar 5 Dinamo brake pengujian daya poros
Pendekatan penelitian ialah metode yang motor/pompa
digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang
diteliti sehingga dapat menjelaskan dan Poros yang digunakan untuk mengerakkan
membahas permasalahan
rmasalahan secara tepat.Penelitian
tepat. impeler pompa merupakan satu poros yang sama
ini menggunakan metode penelitian jenis dengan poros motor pengerak. Untuk mengetahui
eksperimen. Ekperimen ialah penelitian dengan
denga besarnya torsi yang dihasilkan pompa maka pada
memanipulasi suatu variabel yang sengaja poros pompa ditambahkan suatu mekanisme
dilakukan oleh peneliti untuk melihat efek yang tromol rem seperti yang diperlihatkan ppada
terjadi dari tindakan tersebut. Eksperimen yang gambar yang bekerja secara konstan dengan
dilakukan yaitu mengadakan percobaan tentang poros pompa.
kondisi motor tanpa beban dan kondisi motor Penambahan mekanisme tromol rem
berbeban. nantinya akan bergesekan dengan sepatu rem
Pola pendekatan yang ang diambil ialah dengan material asbestos dengan nilai  ges  0,3
dengan One Shot Model dimana pendekatan
hanya menggunakan satu kali pengumpulan data. sesuai dengan beban yang diberikan dari adanya
Data tersebut diambil dari proses penelitian gaya gesek tersebut
ersebut diharapkan dapat mengetahui
terhadap motor kapasitor sebagai penggerak besarnya torsi yang dihasilkan pompa.
pompa dengan model SHIMIZU Model: PS- PS 121
BIT. Sehingga dengan kata
ata lain pengambilan data L1
Fgesek   F   gesek .......... .......... .......... .(8)
dilakukan pada satu waktu tertentu dengan satu L0
obyek penelitian.
Torsi yang terjadi adalah :
T  Fgesek . r....................................................(9)

Dimana :
F = Gaya ( Newton)
R = Jari-jari
jari Tromol rem (m)
T = torsi (N-m)
L0 = ½ panjang tangkai penekan tromol (m)

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 23


Volume 5 Nomor 1

L1 = panjang tangkai penekan tromolkeseluruhan


(m)

Pengujian Dan Rangkaian Pengujian


Dalam penelitian ini ada tiga jenis Gambar 8 Rangkaian Pengujian Berbeban
pengujian yang dilakukan : ,
ANALISA DAN HASIL
1 . Pengukuran Tahanan Belitan stator
1. Hasil Penelitian
Pengukuran resistansi stator dilakukan Hasilpenelitian didapat dari pengujian motor/pompa
dengan memberikan tegangan DC pada belitan sentrifugal satu tingkat SHIMIZU dengan Model: PS-
stator, kemudian mengukur nilai tegangan dan 121 BIT yang dilakukan di Laboratorium Konversi
arus yang mengalir pada stator, maka resistansi Energi Teknik Mesin STTP. Pengambilan data ini di
stator dapat diketahui dengan menggunakan lakukan dengan cara mengukur motor pada kondisi
tanpa beban dan pada kondisi berbeban sedangkan
formula :
parameter-parameter yang diukur adalahtegangan
= …………………………...(10) input, arus input dan putaran motor. Setelah
Dimana : serangkaian proses pengujian di atas telah dilakukan,
maka didapat hasil seperti tabel dibawah:
R = Tahanan Belitan Motor (Ohm)
Vdc = Tegangan belitan (V) Tabel 1 Hasil Pengukuran Tahanan Belitan Stator
Idc = Arus Belitan (A)
V dc I dc R
No
(V) (A) (Ohm)
1 10 0,24 41,6
2 20 0,5 40
3 30 0,74 40,5
Rata-rata 40,7 ≈ 41
Gambar 6 Rangkaian Pengukuran tahanan
belitan
Tabel 2 Hasil Pengujian Beban Nol
2 Pengujian Beban Nol
No V NL INL P NL N
Tujuan dari pengujian beban nol motor
(Volt) (A) (Watt) (Rpm)
induksi untuk mendapatkan data mengenai arus,
daya serta rugi-rugi pada waktu beban nol. 1 90 0,31 10 950
2 220 0,48 85 2983

Tabel 3 Hasil Pengujian Berbeban


Beban M V I Pin N
No
(%) (Kg) (V) (A) (Watt) (Rpm)
1 25 0,5 220 0,55 100 2979
Gambar 7 Rangkaian Pengujian Beban Nol 2 50 1 220 0,7 130 2953
3 75 1,5 220 0,81 150 2889
3 Pengujian Berbeban
4 100 2 220 0,9 175 2877

Setelah melakukan pengujian tanpa 5 125 2,25 218 1,3 185 2730

beban, kemudian motor dikopel dengan beban


(Dynamo Brake) dimana beban ini terdiri dari Dimana :
rem tromol yang nantinya akan dipasang pada V= Tegangan yang diberikan atau yang di terima
poros pompa/ motor kapasitor, pada pengujian motor/ pompa (Volt )
berbeban dari motor kapasitor ini adalah untuk N=Putaran yang terjadi pada motor /pompa (rpm)
mendapatkan data mengenai arus, tegangan,daya, I= Arus yang diserap oleh motor (Amper)
torsi serta rugi-rugi pada waktu berbeban Pin = Daya input yang digunakan motor (Watt)
. M = Berat beban yang diberikan untuk
menghentikan putaran motor ( Kg )

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 24


Volume 5 Nomor 1

2. Analisa Data didapat pada pembebanan 100 % dengan nilai


faktor daya adalah 0,93.
a. Perhitungan Nilai Faktor daya
Faktor daya merupakan perbandingan antara daya b. Perhitungan Torsi Motor
input motor dalam watt dengan nilai tegangan x
arus yang diserap oleh motor, untuk
uk mencari nilai
nila
Untuk menentukanukan besarnya daya poros
faktor daya dapat dihitung dengan
engan menggunakan
motor/pompa maka perlu diketahui besarnya torsi
persamaan (1)
P yang terjadi pada motor/pompa, torsi ini dap
dapat
φ= dihitung dengan persamaan 9
VI
Besar nilai faktor daya adalah : T  Fgesek  r
Untuk beban 0,5 kg Dimana jari-jari
jari ( r ) tromol rem adalah 35 mm =
Pin = 100 watt 0,035 m
V = 220 Volt Untuk menghitung besarnya torsi pompa
I = 0,55 A dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode sistim pembebanan.
100 Dimana untuk tegangan konstan (tegangan
φ=
= 0,,82
220 .0,55 nominal), poros motor/pompa diberikan beban
Hasil selengkapnya dapat
at dilihat pada table yang bervariasi pada rem tromol, yang
berikut : menimbulkan gaya gesekan sebesar :
L1
Tabel 4 Hasil Perhitungan faktor daya Fges   F  μ ges
Lo
Beban m V I Pin N Cos
No
(%) (Kg) (V) (A) (Watt) (Rpm) φ Dimana :
1 25 0,5 220 0,55 100 2979 0,82  ges spatu rem adalah 0,3
2 50 1 220 0,7 130 2953 0,84 Besar gaya (F) adalah :
3 75 1,5 220 0,81 150 2889 0,89 Untuk beban 0,5 kg
4 100 2 220 0,9 170 2877 0,93
0,5 kg × 9,81 m/s2 = 4,9 N
5 125 2,25 218 1,3 195 2730 0,79
0.8
Fges   4,9  0,3
0,4
Fgesek  2,94 N
1 Grafik cos φ vs Ia
Sehingga besar Torsi yang ditimbulkan adalah :
T = 2,94 N × 0,035
035 m
0.5 T = 0,1 Nm
cos φ

Untuk hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat


0 pada tabel berikut.
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
Ia Tabel 5 Hasil Perhitungan Torsi Motor
N Beban m V I N Cos T
Gambar 9 Kurva karakteristik antara faktor daya
dengan Arus input o (%) (Kg) (V) (A) (Rpm) θ (Nm)

1 25 0,5 220 0,55 2979 0,82 0,1


Dari tabel hasil perhitungan dan kurva 2 50 1 220 0,7 2953 0,84 0,2
karakteristik terlihat bahwa dengan bertambah 3 75 1,5 220 0,81 2889 0,84 0,3
nya beban otomatis juga memperbesar arus input
4 100 2 220 0,9 2877 0,86 0,4
yang mengalir pada stator, peningkatan arus input
5 125 2,25 218 1,3 2730 0,65 0,46
sampai pembebanan 100 % mengakibatkan nilai
faktor daya juga meningkat lebih ih baik, namun
pada pembebanan 125 % nilai faktor daya
menjadi kurang baik atau menurun, jadi pada
kondisi ini nilai faktor daya yang paling baik

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 25


Volume 5 Nomor 1

= dan
1 Grafik cos φ vs T Pout = Pm – Pf+w
0.8
Maka besarnya daya output yang dihasilkan adalah :
Untuk Torsi 0,1 Nm
0.6
cos φ

0.4
2.3,14.2979
0.2 = 0,1 = 29,8 Watt
60
0 Pout = 29,8 – 10 = 19,8 Watt
0 0.2 0.4 0.6
T
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Gambar 10 Kurva karakteristik antara faktor daya
denagan Torsi Tabel 6 Hasil Perhitungan Daya Output Motor
Beban m V I N T Pout
No
Penambahan beban pada motor kapasitor (%) (Kg) (V) (A) (Rpm) (Nm) (Watt)
berarti juga meningkatkan torsi dari pada 1 0 0 220 0,48 2983 0 0
poros motor tersebut, pada kurva karaktristik 2 25 0,5 220 0,55 2979 0,1 19,8
terlihat bahwa faktor daya yang yang baik 3 50 1 220 0,7 2953 0,2 49
dicapai pada nilai torsi 0,4 Nm atau pada 4 75 1,5 220 0,81 2889 0,3 80,7
pembebanan 100 %. Setelah beban ditambah 5 100 2 220 0,9 2877 0,4 110,45
menjadi 125 % berarti nilai torsi juga 6 125 2,25 218 1,3 2730 0,46 121,4
meningkat namun lain hal nya dengan nilai
faktor daya dimana nilainya menurun ketika
motor mengalami over load. Grafik Pout vs T
150
100
Pout

50
Grafik N vs T
3050 0
3000
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
2950 T
2900
N

2850
2800
2750
Gambar 12 Kurva karakteristik antara Torsi dengan
2700 Daya output.
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T Pada kurva karakteristik terlihat hubungan antara
Torsi rotor dengan daya output motor adalah
Gambar 11 Kurva karakteristik antara Putaran dengan berbanding lurus, dimana semakin besar nilai torsi
Torsi
maka daya output yang dihasilkan juga semakin
besar.
Pada kurva karakteristik terlihat hubungan antara
putaran motor dengan torsi motor dimana
d. Perhitungan Rugi-Rugi Daya
harganya berbanding terbalik, seiring dengan
penambahan beban nilai torsi juga semakin besar,
Untuk menentukan rugi-rugi daya pada motor
namun kecepatan putaran motor semakin
induksi dapat ditentukan dengan menggunakan
menurun.
persamaan (7) .
= + + +
c. Perhitungan Daya Output Motor
Dimana :
Daya output motor/pompa didefinisikan sebagai Po = Daya input pada pngujian beban nol
perkalian antara torsi dengan putaran poros (Watt)
motor/pompa. Daya output ini dapat dihitung Pcore = Rugi daya inti stator (Watt)
dengan menggunakan persamaan (5) dan (6) Pf+w = Rugi geseran dan angin (Watt

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 26


Volume 5 Nomor 1

= Rugi Tembaga stator (Watt)


t) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

= Rugi Tembaga Rotor (Watt) 2 25 0,55 19,8 65,6 10 12,4 88


3 50 0,7 49 65,6 10 20 95,6
Karena slip kecil maka rugi tembaga rotor 4 75 0,81 80,7 65,6 10 26,9 102,5
( ) dapat dibaikan sehingga persamaan 5 100 0,9 110,45 65,6 10 33,2 108,8
menjadi : 6 125 1,3 121,4 65,6 10 69,3 145

= + + Dari tabel diatas terlihat bahwa pada


beban 0 % atau kondisi tanpa beban daya keluaran
Dari data pengujian beban nol didapat arus Io (daya ouput) yang dihasilkan adalah 0 (nol), dan
sebesar 0,48 Amper dan tahanan belitan sebesar daya input yang dihasilkan sebesar 85 watt pad pada
41 Ohm, maka didapat rugi tembaga stator pengujian beban nol merupakan total dari rugi rugi-
sebesar : rugi daya pada motor, sedangkan rugi rugi-rugi daya
inti stator dan rugi geseran
geseran-angin pada rotor
= (0,48) .41 = 9,4 adalah rugi-rugi
rugi daya yang nilai nya tetap sesuai
Sedangkan rugi geseran dan angin dapat hasil pengujian pada beban nol, dari total rugi rugi-
ditentukan berdasarkan
erdasarkan data pengujian beban rugi daya bahwa rugi-rugi rugi yang paling besar
nol yaitu pada pengujian (1) daya yang didapat dihasilkan oleh motor kapasitor ini adalah rugi rugi-
adalah sebesar 10 watt , dimana daya ini adalah rugi inti stator yaitu sebesar 65,6 watt
daya pada tegangan minimum motor mulai
berputar. Sehingga rugi daya geseran dan angin 200
dapat ditentukan sebesar 10 watt. Setelah didapat 150 Grafik Prugi tot vs Pout
rugi tembaga stator or serta rugi geseran dan angin
Prugi tot

100
maka besar rugi inti stator dapat ditentukan
50
dengan cara :
= + + 0
0 20 40 60 80 100 120 140
85 = + 10 + 9,4 Pout
Pcore = 65,6 Watt
Rugi-rugi Inti dan rugi geseran-anginangin ini adalah
merupakan rugi-rugi rugi tetap atau nilainya tidak
terpengaruh oleh perubahan beban. Maka besar Gambar 13 Kurva karakteristik antara Rugi
Rugi-rugi daya
rugi-rugi
rugi inti stator dan rugi geseran-angin
geseran sebesar total dengan daya output
65,6 watt + 10 watt = 75,6 watt
Kemudian baru ditentukan besar rugi
rugi-rugi Pada kurva karakteristik terlihat, bahwa
tembaga dan rugi-rugi rugi total dalam kondisi semaikin besar daya output atau beban yang
berbeban dengan cara berikut: dipikul oleh motor akan mengakibatkan rugi
rugi-rugi
daya yang dihasilkan semaikin besar, kususnya
Untuk beban 25 % , I = 0,55 A rugi-rugi
rugi daya tembaga pada kumparan stator,
Rugi tembaga ( )= (0,55) .41 = 12,4
12 karena penambahan beban akan memperbesar
Rugi total = 75,6 watt + 12,4 Watt perkalian antara arus kuadrat (I2 ) dengan nilai
tahanan ( R ) kumparan stator.
= 88 watt
Hasil selengkapnya
gkapnya dapat dilihat pada tabel
tab e. Perhitungan Efisiensi Motor
berikut : e.
Pada penelitian ini efisiensi motor kapasitor
Tabel 7 Hasil Perhitungan Rugi-Rugi
Rugi Daya dapat ditentukan dengan dua cara :
Beban I Pout Pc Pf+w Pcus Prugi
1. Membandingkan daya output dengan daya
input + Rugi- rugi daya
No (%) (A) (Watt) (Watt) (Watt) (Watt) tot
2.Membandingkan daya output dengan daya input
(Watt)
yang diukur langsung.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)) (7) (8) Sehingga kedua cara ini dapat dihitung ddengan
1 0 0,48 0 65,6 10 9,4 85 menggunakan persamaan ((3) dan persamaan (4 ),
dengan persamaan sebagai berikut :

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 27


Volume 5 Nomor 1

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


3 50 0,7 130 49 36,7
η= 100%
4 75 0,81 160 80,7 50,4
atau 5 100 0,9 185 110,45 59,7
6 125 1,3 225 121,4 53,8

η= 100
100%
+ Tabel 10 Perbandingan Hasil Perhitungan Efisiensi
Cara 1: cara 1 dan cara 2
Beban I Pinput Pout Prugi 1 2
Untuk Daya output 19,8 Watt dan rugi total 88 watt No (%) (A) (Watt) (Watt) tot (%) (%)
(Watt)
1 0 0,48 85 0 85 0 0
19,8
η= 100 % 2 25 0,55 100 19,8 88 18,4 19,8
19,8 + 88
3 50 0,7 130 49 95,6 34 36,7
= 18,4 %
4 75 0,81 160 80,7 102,5 44 50,4

Hasil selengkapnya dapat


at dilihat pada tabel
tab berikut : 5 100 0,9 185 110,45 108,8 50 59,7
6 125 1,3 225 121,4 145 45 53,8
Tabel 8 Hasil Perhitungan Efisiensi Motor
berdasarkan Rugi-rugi daya Total Dan Daya
Output
Beban I Pout Pc Pf+w Pcus Prugi 80 Grafik
rafik η vs Pout
No (%) (A) (Watt) (Watt) (Watt) (Watt) tot (%) 60
(Watt)
40
ή(%)

1 0 0,48 0 65,6 10 9,4 85 0


20
2 25 0,55 19,8 65,6 10 12,4 88 18,4
0
3 50 0,7 49 65,6 10 20 95,6 34
0 50 100 150
4 75 0,81 80,7 65,6 10 26,9 102,5 44
Pout
5 100 0,9 110,45 65,6 10 33,2 108,8 50
6 125 1,3 121,4 65,6 10 69,3 145 45

Cara 2:
Gambar 14 Kurva karakteristik antara Efisiensi dengan
daya output motor
Untuk Daya input100 Watt dan daya output 19,8
watt
Pada tabel hasil perhitungan dan kurva
19,8
η= 100% karakteristik menunjukan bahwa efisiensi yang
100 paling baik dihasilkan pada pembebanan 100 %
= 19,8 %
yaitu dengan daya output sebesar 110,45 watt,
kemudian jika motor kapasitor ini dibebani
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
tabe dibawah atau diatas 100 % maka efisiensinya
berikut : lebih rendah dari pada pembebanan 100 %.

KESIMPULAN
Hasil pengujian dan perhitungan yang telah
Tabel 9 Hasil Perhitungan Efisiensi Motor dilakukan
akukan dapat disimpulkan :
berdasarkan Daya Output Dan Daya input 1. Untuk motor induksi satu fasa 125 watt yang
diberi beban penuh (kondisi 100%) maka
Beban I Pinput Pout diperlukan daya.masuk ke motor sebesar
No
(%) (A) (Watt) (Watt) (%) 219,25 watt.,., dan menghasilkan rugi daya total
(1) (2) (3) (4) (5
5) (6) sebesar 108,8 watt.
1 0 0,48 85 0 0
2. Untuk motor induksi uksi dengan daya kecil
sepertiyang
yang dipakai di laboratorium, memiliki
2 25 0,55 100 19,8 19,8
efisiensi yang jelek, karena motor induksi satu

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 28


Volume 5 Nomor 1

fasa ini menghasilkan rugi daya tanpa beban Hamzah, Berahim. 1991. Pengantar Teknik
yang besar yaitu sebesar 85 watt. Tenaga Listrik, Yogyakarta : Penerbit Andi
3. Dari hasil pengujian motor motor induksi satu Offset.
fasa ini efisiensi yang paling baik dihasilkan Hasibuan, A. M., dkk. 2013. Analisis
pada pembebanan 100%. Jadi motor tidak akan Perbandingan Efisiensi dan Faktor Daya
efisien bila dibebani dibawah 100% sebab Motor Kapasitor Start Dengan Motor
motor akan mengkonsumsi daya listrik yang Kapasitor Run Dengan Teori Medan Putar
cukup besar. Silang Dan Teori Medan Putar Ganda. Jurnal
Teknik Elektro, Volume 2 No. 2, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
DAFTAR ACUAN Sumanto. 1992. Mesin Arus Searah. Yogyakarta :
Penerbit Andi Offset.
Atmam, dkk. 2016. Analisis Pengaruh Perubahan Thearaja B.L. 1984. A Tex-Book of Electrical
Besaran Kapasitor Terhadap Arus Start Technology. New Delhi : Nurja Construction
Motor Induksi Satu Phasa, Jurnal Teknik & Development.
Elektro, Volume 1 No. 1, Universitas Yon, Rijono. 2002. Dasar Teknik Tenaga Listrik.
Lancang Kuning, Riau. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik. Bandung :
Penerbit ITB.

Jurnal Sainstek STT Pekanbaru - 2017 29

Anda mungkin juga menyukai