Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FARMAKOLOGI

OBAT ANTI JAMUR PADA KEHAMILAN

DISUSUN: OLEH KELOMPOK 5


- RAMLAWATI
- WIDYA ASMAWATI
- RESTI SURYAWATI
- REZKI AMELIA
- RIAN ANDRIANI
- RETNO HANDAYANI
- RIZKI MALIA
- ROSMAWATI
- SAMSIAH BADU

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI D III JURUSAN KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “OBAT ANTI JAMUR”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan pembelajaran kepada kita
semua. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Wassalamuallaikum. Wr. Wb.

Kendari, 5 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..
C. Tujuan……………………………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN
A. Obat Anti Jamur ……………………………………………………………………
B. Macam – Macam Infeksi Jamur…………………………………………………
C. Jenis-Jenis Obat Anti Jamur………………………………………………………
D. Macam-macam obat anti jamur…………………………………………………..
E. Obat anti jamur yang aman bago ibu hamil...............................................................
BAB III :PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejarah antibiotik dimulai ketika ditemukannya obat antibiotik pertama oleh
Alexander Flemming yaitu Penicillin-G. Flemming berhasil mengisolasi senyawa tersebut
dari Penicillium chrysogenumsyn. P. Notatum. Dengan penemuan antibiotik ini membuka
sejarah baru dalam bidang kesehatan karena dapat meningkatkan angka kesembuhan yang
sangat bermakna. Kemudian terjadilah penggunaan besar-besaran antibiotik pada saat perang
dunia untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Masalah baru muncul ketika mulai
dilaporkannya resistensi beberapa mikroba terhadap antibiotik karena penggunaan antibiotik
yang besar-besaran.
Hal ini tidak seharusnya terjadi jika kita sebagai pelaku kesehatan mengetahui
penggunaan antibiotik yang tepat. Kemajuan bidang kesehatan diikuti dengan kemunculan
obat-obat antibiotik yang baru menambah tantangan untuk mengusai terapi medikamentosa
ini. Antibiotik tidak hanya dari satu jenis saja. Beberapa senyawa-senyawa yang berbeda dan
berlainan ternyata mempunyai kemampuan dalam membunuh mikroba. Dimulai dengan
mengetahui jenis-jenis dari antibiotik dilanjutkan mengetahui mekanisme dan farmakologi
dari obat-obat antibiotik tersebut dan terakhir dapat mengetahui indikasi yang tepat dari obat
antibiotik tersebut. Semua ini bertujuan akhir untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik
yang tepat dan efektif dalam mengobati sebuah penyakit sekaligus dapat mengurangi tingkat
resistensi.
Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi pada penyakit terutama di negara –
negara tropis. Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit kulit yang sering muncul di
tengah masyarakat Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara yang tinggi di Indonesia
sangat mendukung pertumbuhan jamur. Banyaknya infeksi jamur juga didukung oleh masih
banyaknya masyarakat Indonesia yang berada digaris kemiskinan sehingga masalah
kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pola hidup sehat kurang menjadi perhatian dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Jamur dapat menyebabkan infeksi antara lain
Candida albicans dan Trichopyton rubrum. Oleh karena itu untuk membantu tubuh mencegah
mengatasi infeksi jamur serius dapat menggunakan obat Amfoterisin B. Yang mana
Amfoterisin bekerja dengan menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang. Aktifitas
anti jamur nyata pada pH 6,0 – 7,5. Aktifitas anti jamur akan berkurang pada Ph yang lebih
rendah. Amfoterisin bersifat fungistatik atau fungisidal tergantung dengan dosis yang
diberikan dan sensitivitas jamur yang dipengaruhi.
Penggunaan istilah antimikroba cenderung mengarah ke semua jenis mikroba dan
termasuk didalamnya adalah antibiotik, anti jamur, anti parasit, anti protozoa, anti virus, dll.
Antibiotik berbeda dengan istilah disinfectant karena desifektant membunuh kuman dengan
cara membuat lingkungan yang tidak wajar bagi kuman. Sedangkan kerja dariantibiotik
adalah cenderung bersifat Toksisitas Selektif dan dapat membunuh kuman tanpa merugikan
inang.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah yang dimaksud dengan Obat Anti Jamur ?


2) Sebutkan Macam – Macam Infeksi Jamur ?
3) Sebutkan Jenis-Jenis Obat Anti Jamur ?
4) Apa saja contoh obat anti jamur ?
5) Apa saja obat yang aman bagi ibu hamil ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Obat Anti Jamur.
2. Untuk mengetahui Macam – Macam Infeksi Jamur .
3. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Obat Anti Jamur.
4. Untuk mengetahui Apa contoh obat anti jamur
5. Untuk mengetahui apa saja obat yang aman bagi ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat Anti Jamur


Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan,
dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa
menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling umum menyebabkan
infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis (‘athletes foot) . Infeksi umum yang ada
pada mulut dan vagina disebut seriawan. Hal ini disebabkan oleh Candida. Candida
merupakan ragi yang merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah Candida umumnya tinggal
di kulit.
Obat Jamur = Anti fungi = Anti Mikotik yaitu obat yamg digunakan untuk membunuh
atau menghilangkan jamur. Obat antijamur terdiri dari beberapa kelompok yaitu : kelompok
polyene (amfoterisin B, nistatin, natamisin), kelompok azol (ketokonazol, ekonazol,
klotrimazol, mikonazol, flukonazol, itrakonazol), allilamin (terbinafin), griseofulvin, dan
flusitosin.
Obat-obat anti jamur juga disebut dengan obat anti mikotik, dipakai untuk mengobati
dua jenis infeksi jamur : infeksi jamur superficial pada kulit atauselaput lender dan infeksi
jamur sistemik pada paru-paru atau system saraf pusat. Infeksi jamur dapat ringan, seperti
pada tinea pedis (atlete¶s food) atau berat,seperti pada paru-paru atau jamur seperti candida
spp, (ragi), merupakan bagian dari flora normal pada mulut, kulit, usus halus dan vagina.
Tabel. Pedoman pemilihan Antimikroba
No Infeksi Penyebab Antimikroba
1. Uretritis N. Gonorrhoe (bukan penghasil Ampisilin,amoksisilin,
penisilinase) Penisilin, G tetraksilin
N.Gonorrhoe (penghasil Fluorokuinolon,
penisilinase). seftriakson.
2. Herpes genital Virus Herpes Simpleks Asiklovir
3. Sifilis T.pallidum Penisilin G,
seftriakson, tetraksilin.
4. Sistisis akut E. coli,S. saprophyticus Ampisilin,trimetropim
B. Macam – Macam Infeksi Jamur
Infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Infeksi jamur sistemik
– Amfoterisin B
– Flusitosin
– Ketokonazol
– Itakonazol
– Fluconazol
– Kalium Iodida
2. Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)
C. Jenis-Jenis Obat Anti Jamur
a. Anti jamur cream
Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain :
ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.
b. Anti jamur peroral
Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak
terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi
Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan. Sedangkan, itraconazole, fluconazole,
ketoconazole, dan griseofulvin adalah obat dalam bentuk tablet yang diserap ke dalam tubuh.
Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Penggunaannya tergantung pada
jenis infeksi yang ada. example:
• Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan
oleh jenis jamur tinea.
• Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan
untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh.
c. Antijamur injeksi
Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-
obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.
D. Macam-Macam Obat Anti Jamur

Itraconazole

Merek dagang Itraconazole: Fungitrazol, Itzol, Mycotrazol, Sporanox, Sporax

Kondisi: Pencegahan infeksi jamur (mikosis) pada orang dengan daya tahan tubuh rendah
 Oral
Dosis: 100-200 mg, 1-3 kali sehari tergantung dari beratnya penyakit.

 Intravena
Dosis: 200 mg dua kali sehari untuk hari pertama, dilanjutkan dengan 200 mg sekali
sehari sampai hari ke-14.

Kondisi: Tinea corporis, tinea cruris

 Oral
Dosis: 100 mg per hari selama 15 hari atau 200 mg per hari selama 7 hari.

Kondisi:Kandidiasis orofaring

 Oral
Dosis: 100 mg per hari selama 15 hari. Khusus pasien yang juga menderita AIDS atau
neutropenia dapat diberikan 200 mg per hari selama 15 hari.

Kondisi: Kandidiasis vulvovaginal

 Oral
Dosis: 200 mg dua kali sehari selama 1 hari.

Kondisi: Tinea pedis

 Oral
Dosis: 100 mg per hari selama 30 hari atau 200 mg per hari selama 7 hari.

Kondisi: Jamur kuku

 Oral
Dosis: 200 mg per hari selama 3 bulan.

Kondisi: Panu

 Oral
Dosis: 200 mg per hari selama 7 hari.

Kondisi: Pencegahan infeksi jamur pada orang dengan daya tahan tubuh rendah

 Oral
Dosis: 200 mg, satu-dua kali sehari.

Ketoconazole

Merek dagang Ketoconazole: Formyco, Nizol, Nizoral, Solinfec, Tokasid, Zoloral

Kondisi: Infeksi jamur


 Oral
Dosis: 200-400 mg per hari, digunakan sampai gejala hilang atau pemeriksaan
negatif.

Kondisi: Panu dan jamur kulit

 Topikal
Dosis: Oleskan krim ketoconazole 2% satu hingga dua kali sehari hingga gejala yang
timbul mereda.

Kondisi: Dermatitis seboroik

 Topikal
Dosis: Sampo 2%, digunakan 2 kali seminggu, selama 2-4 minggu.

Clotrimazole

Merek dagang Clotrimazole: Canesten, Clonitia

Kondisi: Kandidiasis vulvovaginal

 Intravaginal
Dosis: 100 mg per hari selama 6 hari. Bisa juga diberikan 200 mg per hari selama 3
hari atau 500 mg sebagai dosis tunggal. Obat dimasukkan ke dalam vagina.

Kondisi: Infeksi jamur pada kulit

 Topikal
Dosis: Oleskan krim clotrimazole 1% dua hingga empat kali sehari

Fluconazole

Merek dagang Fluconazole: Cryptal, Diflucan, FCZ, Fluxar, Kifluzol, Zemyc

Kondisi: Infeksi kriptokokosis dan kandidiasis sistemik

 Intravena dan oral


Dosis: 400 mg sekali sehari sebagai dosis awal, kemudian diikuti dengan 200-400 mg
sekali sehari selama sekitar 6-8 minggu.

Kondisi: Kandidiasis mukosa superfisialis

 Oral
Dosis: 50 mg per hari, dapat ditambahkan hingga 100 mg per hari selama 7-14 hari.

Kondisi: Panu

 Oral
Dosis: 50 mg sekali sehari selama 6 minggu.
Kondisi: Kandidiasis penis dan vagina

 Oral
Dosis: 150 mg sebagai dosis tunggal.

Kondisi: Pencegahan infeksi jamur pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah

 Oral
Dosis: 50-400 mg per hari

Miconazole

Merek dagang Miconazole: Funtas, Locoriz, Mycorine, Mycozol

Kondisi: Infeksi jamur kulit

 Topikal
Dosis: Gunakan krim atau powder 2 % sebanyak dua kali sehari pada area yang
terinfeksi selama 2-6 minggu. Teruskan terapi sampai 1 minggu setelah gejala hilang.

Kondisi: Infeksi fungi pada kuku

 Topikal
Dosis: Gunakan krim atau powder 2 % sebanyak 1-2 kali sehari pada area yang
terinfeksi hingga 10 hari setelah gejala menghilang.

Kondisi: Kandidiasis vulvovaginal

 Topikal
Dosis: Gunakan krim 2 % dengan cara dioleskan pada vagina sekali sehari pada saat
sebelum tidur selama 10-14 hari.

Tioconazole

Merek dagang Tioconazole: Trosyd, Prodermal

Kondisi: Infeksi jamur kulit

 Topikal
Dosis: Sebagai krim 1%, oleskan 1-2 kali sehari selama 7 hari – 6 minggu.

Voriconazole

Merek dagang Voriconazole: VFend, Vazol

Kondisi: Pengobatan candidemia, infeksi candida pada jaringan bagian dalam, aspergillosis
invasif, scedosporiosis dan fusariosis

 Intravena
Dosis: 6 mg/kg 2 kali selama 24 jam pertama diikuti dengan 4 mg/kg dua kali sehari.
 Oral
Dosis: 400 mg dua kali selama 24 jam pertama diikuti dengan 200 mg dua kali sehari.

Anidulafungin

Merek dagang Anidulafungin: Ecalta

Kondisi: Kandidiasis esofagus

 Intravena
Dosis: 100 mg sebagai dosis hari pertama diikuti 50 mg perhari hingga 7 hari setelah
gejala klinis menghilang.

Kondisi: Kandidiasis lainnya

 Intravena
Dosis: 200 mg dosis hari pertama, diikuti 100 mg per hari hingga 14 hari setelah
gejala klinis menghilang.

Micafungin

Merek dagang Micafungin: Mycamin

Kondisi: Kandidiasis berat

 Intravena
Dosis: 100-200 mg per hari selama 14 hari.

Kondisi: Kandidiasis esofagus

 Intravena
Dosis: 150 mg sehari sekali selama seminggu

Nystatin

Merek dagang Nystatin: Candistin, Cazetin, Constantia, Enystin, Mycostatin, Nymiko,


Nystin, Flagystatin

Kondisi: Kandidiasis mulut

 Oral
Dosis: 100.000 unit 4 hari sekali. Kocok dulu di mulut sebelum ditelan.

Kondisi: Kandidiasis usus

 Oral
Dosis: 500.000-1.000.000 unit 3-4 kali sehari.

Kondisi: Kandidiasis vulvovaginal


 Intravaginal
Dosis: 100.000-200.000 unit sehari sekali pada saat akan tidur selama 14 hari.

Amphotericin B

Merek dagang Amphotericin B: -

Kondisi: Aspergilosis yang menyebar

 Intravena
Dosis: 0,6-0,7 mg/kg tiap hari selama 3-6 bulan.

Kondisi: Endokarditis

 Intravena
Dosis: 0,6-1 mg/kg selama seminggu dan 0,8 mg/kg tiap 2 hari selama 6-8 minggu
pasca operasi.

Griseofulvin

Merek dagang Griseofulvin: Grivin Forte, Rexavin

Kondisi: Jamur kulit

 Oral
Dosis: 0,5-1 gram per hari, dapat diminum dalam 1 atau 2 dosis selama 2 minggu – 12
bulan (bila infeksi mengenai kuku)

Terbinafine

Merek dagang Terbinafine: Interbi, Lamisil, Termisil

Kondisi: Jamur kulit

E. Obat Anti Jamur Yang Aman Bagi Ibu Hamil

1. Scabimite

Obat yang satu ini memiliki fungsi yang bagus untuk gatal pada kulit Anda. Karena dapat
dengan cepat memetabolisir kulit serta ampuh mengganggu polarisasi pada dinding sel syaraf
parasit. Melalui ikatan Natrium yang mengakibatkan rasa gatal yang pasti tidak nyaman bagi
penderitanya khususnya pada bagian lipata-lipatan kulit. Oleskan saja pada bagian yang gatal
dan sekitarnya sebelum tidur, diamkan selama 7-10 jam dan ketika bangun harus langsung
dicuci.obat anti jamur yang aman untuk ibu hamil

2. Hydrocortisone

Jika penyakit gatal yang kita derita sampai membengkak, maka sangat dianjurkan untuk
memilih obat ini. Bisa diminum atau digunakan pada kulit saja, sesuai petunjuk dari dokter
yang melihat kondisi gatal pada kulit anda.
3. Miconazole

Obat ini bermanfaat untuk mematikan jamur yang biasanya menjadi penyebab datangnya
gatal pada kulit khususnya mulut dan kemaluan. Tapi bisa juga digunakan untuk mengusir
jamur yang bersarang pada kulit. Akibat dari pemakaian popok pada bokong bayi dan kuku
(baik kuku bayi atau orang dewasa). Sesuai dengan anjuran dokter pada umumnya,
miconazole ini dipakai tidak lebih dari waktu 3 minggu. Tergantung apakah sudah mereda
atau belum. Tapi sebaiknya terus dipakai sampai habis saja, agar infeksi jamur tidak gampang
kambuh kembali.obat anti jamur yang aman untuk ibu hamil

4. Elocon

Biasanya di Apotik menyediakan bermacam jenis obat yang berlabel elocon ini. Ada yang
berbentuk salep, lotion dan krim. Obat ini berfungsi sangat baik untuk solusi mengobati sakit
gatal pada kulit anda. Baik akibat dari gangguan jamur, ruam kulit, eksim ataupun dermatis.
Obat ini mengandung GCS (Glukokortikosteroid) yang sangat ampuh untuk mengusir gatal
yang parah sekalipun. Seperti yang ada hubungannya dengan hiperkeratosis yang dapat
menyerang semua orang diatas 2 tahun.

5. Ketoconazole

Jika gatal anda ditimbulkan sebab adanya panu, ketombe dan kurap, sebaiknya cari obat yang
bermerk ketoconazole ini. Komponen penting dari membran sel jamur yang bernama sintesa
ergosterol, dapat dengan mudah dibasmi dengan obat ini. Gunakanlah sampai benar-benar
sembuh! Agar infeksi tidak tumbuh kembali. Penggunaan bahan obat alami pun sangat
dianjurkan oleh semua dokter. Terlebih bagi penderita dalam proses pencegahan datang
kembali setelah sembuh.obat anti jamur yang aman untuk ibu hamil
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan,
dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa
menyebabkan infeksi. Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel,
seperti cendawan, dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh
yang bisa menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling umum
menyebabkan infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis (‘athletes foot) . Infeksi
umum yang ada pada mulut dan vagina disebut seriawan.

B. saran

Agar setiap mahasiswa kebidanan memahami pengertian, macam – macam, kegunaan,


interaksi obat dan efek samping dari suatu jenis obat terutama pada obat antibiotic dan jamur
ini, serta dapat dimanfaat kan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://tokoobatherbalampuh1.atavist.com/obat-anti-jamur-yang-aman-untuk-ibu-
hamil diakses pada hari selasa tanggal 5 november 2019
https://www.alodokter.com/antijamur diakses pada hari selasa tanggal 5 november
2019

Anda mungkin juga menyukai