ANTARA
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
DAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALAK KABUPATEN PAKPAK BHARAT
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN PASIEN TB RESISTANT OBAT
NOMOR :
NOMOR : TAHUN 2019
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -
Pada hari ini,Senintanggaltiga belas bulanMei tahun Dua Ribu Sembilan Belas (13-05-2019),
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
dr. NG. Hikmet, M.Kes : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utaraberkedudukan di
Jl.Prof.H.M. Yamin, SH No. 41 AA, berdasarkan Keputusan
Gubernur Provinsi Sumatera Utara Nomor : 821.23/1610/2019
tanggal 6 Mei 2019 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
serta sah mewakili Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan
berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama antara Direktur
Pengendalian Penyakit Menular Langsung selaku Authorized
Principle Recipient Hibah Global Fund AIDS-TB dengan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara selaku Sub Recipient
GF ATM Dinkes Provinsi Sumatera Utara Komponen Tuberkulosis,
Nomor Perjanjian HK.06.01/III.1/2393/2013, tanggal 10 Desember
2013, untuk selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.
dr. Elysa Barus : Kepala UPTRumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak
Bharat, berdasarkan Keputusan Bupati Pakpak Bharat Nomor
188.45/1215/117/24/2018 tanggal 20 Maret 2018 , Tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Salak di Lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat , berkedudukan di Jalan Raja David Salak, bertindak
untuk dan atas nama RSUD Salak, untuk selanjutnya disebut
“PIHAK KEDUA”.
Dalam Perjanjian Kerjasama ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama
di sebut “PARA PIHAK”.
PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara selaku
Sub Resipient GF ATM melaksanakan pendanaan program TB Resistant Obat Nasional
terhadap pasien TB Resistant Obat berdasarkan Surat Edaran Direktur P2ML Kementerian
Kesehatan RI No. PM. 01. 06/III.1/2400/2011 tertanggal 30 November 2011 dan Buku
Petunjuk Tehnis II PMDT Indonesia;
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Kepala UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak
Bharat menyelenggarakan pelayananTB Resistant Obat dalam rangka mendukung Program
1
Pengendalian Tuberkulosis.
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas PARA PIHAK bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Sama, dengan ketentuan dan persyaratan sesuai yang dimuat di dalam pasal-
pasal Perjanjian Kerja Sama di bawah ini :
PASAL 1
DASAR HUKUM
PASAL 2
TUJUAN
Perjanjian Kerjasama ini bertujuan membangun kerjasama antara PARA PIHAK untuk
meningkatkan upaya pengendalian Tuberkulosissebagai pelaksanaan dari program
pengendalian TB menuju Indonesia bebas Tuberkulosis.
2
PASAL 3
RUANG LINGKUP
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
a. Berhak mendapatkan biaya pelayanan kesehatan dari PIHAK PERTAMA sesuai tagihan
3
yang disampaikan atas pelayanan kesehatan yang sudah diberikan kepada pasien
terduga danterdiagnosis TB Resistant Obat berdasarkan kebijakan Program Nasional
Pengendalian TB;
b. Berkewajiban menyampaikan tagihan klaim atas biaya pelayanan kesehatan yang
diberikan secara rutin per triwulan setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya, apabila
terjadi keterlambatan penyampaian tagihan klaim oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK
PERTAMA tidak bertanggung jawab atas pengklaiman PIHAK KEDUA kecuali dengan
melampirkan surat keterangan keterlambatan;
c. Berkewajiban menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai yang dibutuhkan
terhadap pasien dengan diagnosa TB Resistant Obat berdasarkan kebijakan Program
Nasional Pengendalian TB dan Pasien terduga TB Resistant Obat yang dirujuk hanya
sputumnya bisa terdaftar mendapatkan rekam medik dengan biaya di tanggung PIHAK
PERTAMA;
d. Berkewajiban memberikan laporan/informasikepada PIHAK PERTAMA, mengenai
pasien terduga dan terdiagnosa TB Resistant Obat yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dan yang berhak mendapatkan biaya pelayanan kesehatan dari PIHAK
PERTAMA;
e. Berkewajiban memberikan nomor rekening atas nama RSUD Salak, sebagai rekening
yang akan digunakan untuk penerimaan dana pasien terduga dan terdiagnosa TB
Resistant Obat dariPIHAK PERTAMA.
PASAL 6
PEMBIAYAAN
PASAL 7
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJA SAMA
1. Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal
4
ditandatangani oleh PARA PIHAK;
2. Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan antara PARA
PIHAK.
PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA
1. Dalam hal salah satu pihak, karena hal-hal di luar kendalinya dan hal-hal yang tidak dapat
diduga sebelumnya, tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai Perjanjian Kerja Sama
ini, maka dengan persetujuan dari Pihak yang lain, dan atas dasar Keadaan Memaksa
pihak yang bersangkutan dapat dibebaskan dari tanggung jawab pelaksanan kewajiban
tersebut, atau dapat menunda pelaksaan kewajiban tersebut sampai waktu yang ditentukan
untuk melaksanakan kewajiban itu kembali sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
2. Apabila kondisi Keadaan Memaksa berlangsung selama lebih dari 3 (tiga) bulan, maka
pihak yang tidak mengalami Keadaan Memaksa dapat mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 9
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJASAMA
PASAL 10
PENYELESAIAN PERJANJIAN KERJASAMA
PASAL 11
ADDENDUM
Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan yang telah ditetapkan dalam kerjasama ini harus
terlebih dahulu disepakati oleh PARA PIHAK dan dinyatakan dalam suatu addendum sebagai
5
lampiran yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 12
PENUTUP
1. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan ditandatangani dalam keadaan
pikiran sadar/sehat/normal oleh KEDUA BELAH PIHAK tanpa paksaan serta dengan itikad
baik. KEDUA BELAH PIHAK akan mematuhi dan mentaati semua ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam kerja sama ini. Apabila salah satu Pihak tidak mematuhi/mentaati
ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Kerja sama ini, maka hal tersebut
membuktikan bahwa PIHAK yang bersangkutan tidak beritikad baik dan tidak
mematuhi/mentaati ketentuan Perjanjian Kerja sama ini;
2. Perjanjian Kerja sama ini dianggap sah/berlaku setelah ditandatangani oleh KEDUA
BELAH PIHAK pada waktu dan tempat yang sama, yaitu 2 (dua) rangkap Asli dan masing
– masing bermaterai cukup;
3. Masing-masing PIHAK akan mendapatkan 1 (satu) rangkap Surat Perjanjian Kerjasama
asli yang telah ditandatangani oleh PIHAK lainnya dan masing – masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
6
Lampiran :PerjanjianKerjasamaantara
DinasKesehatan ProvinsiSumatera Utara
dan RSUD Salak Kabupaten Pakpak
Bharat
7
a. Evaluasi klinis (termasuk BB) yang dilakukan setiap bulan sampai pengobatan
selesai;
b. Foto toraks setiap 6 (enam) bulan sampai pengobatan dihentikan oleh Tim ahli klinis
PMDT RSUD Salak;
c. Ureum dan kreatinin setiap sebulan sekali selama fase intensif pengobatan TB
Resistant Obat;
d. Elektronik (Na, Kalium, CI) setiap bulan sekali selama pengobatan TB Resistant
Obat;
e. EKG setiap 3 (tiga) bulan sekali selama pengobatan TB Resistant Obat;
f. TSH setiap 6 (enam) bulan selama pengobatan TB Resistant Obat;
g. Enzim hepar (SGOT/SGPT) setiap 3 bulan sekali selama pengobatan TB Resistant
Obat;
h. Tes kehamilan sesuai indikasi;
i. Darah lengkap sesuai indikasi;
j. Audiometri sesuai indikasi;
k. Kadar gula darah sesuai indikasi (untuk pasien yang tidak menderita diabetes
sebelumnya);
l. Asam urat sesuai indikasi;
m. Tes HIV sesuai indikasi.
IV. Pelayanan injeksi TB Resistant Obat selama fase intensif di RSUP H. Adam Malik dan
didesentralisasikan apabila fasyankes satelit telah siap untuk menerima pasien tersebut.
V. Administrasi pasien yang diobati dimana sesuai dengan buku petunjuk teknis II PMDT
Nasional diwajibkan datang ke RSUD Salak untuk minum obat dibawah pengawasan PMO
(PMO adalah petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan) atau untuk wajib control
ke RSUD Salak setiap bulannya pada fase awal dan setiap 2 (dua) bulan sekali pada fase
lanjutan.
VI. Rawat inap awal pengobatan untuk pasien yang diputuskan oleh Tim Ahli Klinis PMDT
RSUD Salak untuk di rawat inap di RSUD Salak.
8
VIII. Jika pada pelaksanaan pelayanan untuk pasien yang sudah diindikasikan berobat jalan
(PBJ) oleh Tim Ahli Klinis (TAK) tetapi pasien tersebut masih memerlukan oksigen dan
pasien tidak mampu untuk membeli oksigen maka harus berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Provinsi untuk tindak lanjut penanganan tersebut.