Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOKIMIA

“VITAMIN K”

KELOMPOK 6 :

ADELIA PRADIPTA 182210690

DWI AULIANI DARMA PUTRI 182210700

DZULFIQAR ISNAIN AKBAR 182210701

INDAH FAUZANA H 182210705

TIARAHMA RONA ALMASA 182210724

DOSEN PEMBIMBING :

SITI SARAH YUSDI, S.Si, M.Si

JURUSAN S1 TERAPAN GIZI dan DIETETIKA IIA

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2019

VITAMIN K Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “VITAMIN K”. kemudian sholawat beriringan
salam juga Dituturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Tugas makalah ini merupakan salah satu syarat untuk pencapaian


nilai tugas kelompok. Dimana makalah ini memuat tentang VITAMIN K,
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat membantu pengetahuan yang
lebih luas lagi bagi para pembacanya. Jika ada saran dan kritikan yang
membangun sangat saya harapkan untuk perbaikan kedepannya.

Padang, 25 Oktober 2019

VITAMIN K Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Makalah ............................................................................................ 5
BAB II....................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 6
A. Fungsi Vitamin K .......................................................................................... 6
B. Stuktur Vitamin K ......................................................................................... 7
C. Kadar Normal yang Diperlukan .................................................................... 8
D. Sumber Vitamin K ........................................................................................ 8
E. Dampak Kekurangan dan Kelebihan Vitamin K .......................................... 9
F. Metabolisme Vitamin K .............................................................................. 10
BAB III ................................................................................................................... 12
PENUTUP .............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 13

VITAMIN K Page 3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit
perdarahan parah pada ayam percobaan yang diberi makanan cukup
dalam zat gizi yang telah diketahui. Perbaikan terjadi setelah diberi
makanan alfaalfa atau tepung ikan yang telah busuk. Faktor aktif
yang dapat menyembuhkan itu dinamakan vitamin koagulation.
Dengan bantan Karrer, seorang ahli kimia dari Swiss, pada tahun
1939 ia berhasil mengisolasi vitamin larut lemak yang dinamakan
vitamin K (dari koagulation). Faktor ini ternyata merupakan
kelompok senyawa yang terdiri atas filakinon yang terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang terdapat dalam minyak ikan
dan daging. Menakinon juga dapat disintesis oleh bakteri dalam usus
halus manusia. (Sunita Almatsier,2009)
Vitamin K (K dari “Koagulations-Vitamin” dalam Bahasa
Jerman dan Bahasa Denmark) merujuk pada sekelompok
vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi
pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam
proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-
metil–1,4-naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan
segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa,
dan cahaya matahari.

B. Rumusan Masalah
 Apa fungsi vitamin K?
 Bagaimana struktur vitamin K?
 Berapa kadar normal vitamin K yang diperlukan tubuh?
 Apa saja sumber-sumber vitamin K?

VITAMIN K Page 4
 Apa dampak kekurangan dan kelebihan vitamin K?
 Bagaimana mekanisme vitamin K dalam tubuh?

C. Tujuan Makalah
 Mengetahui fungsi vitamin K
 Mengetahui struktur vitamin K
 Mengetahui kadar normal vitamin K yang diperlukan tubuh
 Mengetahui sumber-sumber vitamin K
 Mengetahui dampak kekurangan dan kelebihan vitamin K
 Mengetahui mekanisme vitamin K dalam tubuh

VITAMIN K Page 5
BAB II

PEMBAHASAN
VITAMIN K

A. Fungsi Vitamin K
Fungsi vitamin K antara lain memelihara kadar normal faktor-faktor
pembeku darah. Vitamin K, yang dikenal juga sebagai fitonadion, bisa
membantu mengontrol aliran darah. Vitamin K juga berperan penting dalam
pembekuan tulang dan pemeliharaan ginjal. Selain itu, vitamin K membantu
metabolisme di dalam tubuh yang terkait dengan resistensi senyawa insulin.
Vitamin K juga dapat menekan proses pendarahan di hati yang seringkali
muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau antibiotik dengan dosis
berlebihan. Vitamin K dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker
di hati dan paru-paru. Vitamin K juga dapat meningkatkan kepadatan tulang
sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat. Khususnya paa wanita,
vitamin K juga dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis. Vitamin K
akan membantu senyawa osteokalsin yang berperan dalam penyerapan
mineral untuk membentuk struktur tulang yang kuat di dalam tulang. (
Sumbono,2016)

Vitamin K juga berperan dalam banyak proses yang terjadi di dalam


tubuh. Melalui riset-riset terbaru, fungsi vitamin K kini berkembang pada
faktor-faktor yang bisa berperan sebagai antipenuaan yang justru lebih
efektif dibandingkan vitamin E. Melalui efek pembekuan darah yang
menjadi fungsi utamanya tersebut, vitamin K akan berperan dalam
mencegah penyakit jantung dan stroke karena efeknya yang mengurangi
pengerasan pada pembuluh darah oleh faktor-faktor seperti timbunan plak
kalsium.(Astawan,2008)

Beberapa penelitian lain kini mengarahkan riset mereka pada fungsi


vitamin K dalam menangani kanker karena belakangan terbukti vitamin K
juga bertindak sebagai racun dalam sel-sel kanker, tetapi tidak

VITAMIN K Page 6
membahayakan sel-sel yang sehat. Fungsi lain yang turut dilaporkan adalah
mencegah penyakit Alzheimer, pengontrolan kadar gula darah, serta
mencegah sitokin, pembawa pesan yang berperan dalam menyebabkan
pembengkakan sambungan tulang saat penuaan terjadi.(Astawan,2008)

B. Stuktur Vitamin K
Struktur vitamin K merupakan persenyawaan dari molekul quinone
dengan molekul rantai samping isoprenoid. Senyawa induk vitamin K
adalah cincin 2-metil-1,4-naptoquinon, yang pada karbon 3 diganti dengan
rantai cabang. Dua bentuk vitamin K1 alami yakni bentuk pertama adalah
filloquinon yang mengandung rantai samping fitil cincin fungsional
naphthoquinon dan rantai samping alifatik. Filloquinon berasal dari
tumbuhan. Sedangkan bentuk kedua adalah menaquinon yang diproduksi
oleh bakteri dalam usus. Menaquinon memliki rantai samping berupa
poliisoprenil. Rantai samping isoprenil dapat mencapai 15 unit tetapi pada
umumnya 6 hingga 10 unit saja. Vitamin K1 adalah Filoquinon, vitamin K2
adalah menaquinones, dan vitamin K3 adalah campuran sintesis menadion
yang terdiri atas cincin naftakinon tanpa rantai samping. Struktur jenis-jenis
vitamin K ditampilkan pada gambar dibawah

VITAMIN K Page 7
C. Kadar Normal yang Diperlukan
Penentuan kebutuhan vitamin K hasil sintesis bakteri menaquinon
usus dan sejauh mana ini diserap dan dimanfaatkan masih belum jelas. Total
keseluruhan vitamin K dalam tubuh adalah 150-200 nmol (70-100mg)
dengan waktu paruh keaktifan vitamin K selama 7 jam. Hal ini menunjukan
kebutuhan untuk penggantian 50-70 mg per hari. Kebutuhan harian vitamin
K sebanyak 0,4µg per kg berat badan dan berdasarkan jumlah rekomendasi
harian yakni 0,56µg per kg berat badan. Kebanyakan konsumsi referensi
menyarankan 0,5-1mg vitamin K per kg berat badan.

*berdasarkan AKG tahun 2013

D. Sumber Vitamin K

Olson (1973) telah membuat ringkasan kadar vitamin K adalahhati,


sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong,kol dan brokoli.
Semakin hijau daun-daunan semakin tinggikandungan vitamin K-nya.
Bahan makanan lain yang mengandungvitamin K dalam jumlah lebih ekcil
adalah susu, daging, telur,serelia, buah-buahan, dan sayuran lain. Sumber
penting vitamin Klain adalah flora bakteri dalam usus halus (jejunum dan
ileum). (Sunita Almatsier,2009)

VITAMIN K Page 8
E. Dampak Kekurangan dan Kelebihan Vitamin K

 Kekurangan

Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku.
Hal ini dapat menyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun,
kekurangan vitamin K jarang terjadi karena hampir semua orang
memperolehnya dari bakteri salam usus dan dari makanan. Namun,
kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih
steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K,
sedangkan air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk
itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.(Sumbono,2016)

Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya


konsumsi sayuran atau mengonsumsi antibiotik terlalu lama. Antibiotik
dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi
vitamin K. Oleh karena itu, sebelum
operasi biasanya diperiksa terlebih dahulu kemampuan darah untuk
menggumpal dan sebagai pencegahan diberi suntikan vitamin K. Vitamin K
biasanya diberikan sebelum operasi untuk
mencegah perdarahan berlebihan. Aspirin berlebihan dapat mencegah pemb
ekuan darah normal dengan mengganggu pembentukan platelet dan factor-
faktor tergantung vitamin K.

Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau


masalah pencernaan dan kurangnya garam empedu. Diagnosa adanya
defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala, antara lain
hipoprotombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin
dalam darah. Selain itu, terlihat pula pendarahan subkutan dan
intramuskuler.(Sumbono,2016)

VITAMIN K Page 9
 Kelebihan

Kelebihan vitamin K sangat jarang terjadi. Overdosis dapat


menyebabkan anemia hemolsis, penyakit kuning karena akumulasi bilirubin
dalam darah, dan luka otak.(Devi,2010)

Keracunan vitamin K bisa terjadi, misalnya pada orang yang menerima


pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis
(penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak.
Penggunaan jangka panjang antibiotik menyebabkan gangguan pembekuan
darah. Menadion dan turunanya yang larut dalam air yang berpotensi lebih
beracun dan menyebabkan anemia hemolitik, hiperbilirubinemia, toksisitas
sistem saraf pusat, dan methemoglobinemia pada bayi baru
lahir.(Sumbono,2016)

F. Metabolisme Vitamin K
Penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi penyerapan lemak, antara lain cukup tidaknya sekresi
empedu dan pankreas yang diperlukan untuk penyerapan vitamin K. Sekitar
50-80% vitamin K dalam makanan diabsorpsi di dalam usus halus. Setelah
diabsorpsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron untuk diangkut
melalui saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke
hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk
menaquinone. Dari hati Vitamin K diangkut terutama oleh lipoprotein
VLDL di dalam plasma ke sel-sel tubuh.Vitamin K terutama dihubungkan
dengan membrane sel, yaitu dengan reticulum endoplasma dengan
mitokondria. Taraf Vitamin K dalam serum meningkat pada
hiperlipidermia,terutama pada Trigliserida. Hal-hal yang menghambat
absorpsi lemak akan menurunkan absorpsi vitamin K.

Dalam keadaan Normal, sebanyak 30-40 % Vitamin K yang diabsorpsi


dikeluarkan melalui empedu, dan 15 % melalui urin sebagai metabolit larut
air. Simpanan vitamin K di dalam tubuh tidak banyak dan penggantiannya

VITAMIN K Page 10
terjadi cepat. Simpanan di dalam hati sebanyak 10 % berupa filokinon dan
90 % berupa metakinon yang kemungkinan di sintesis oleh bakteri saluran
cerna. Namun, kebutuhan akan Vitamin K tampaknya tidak dapat hanya
dipenuhi dari sintesis menakinon, akan tetapi sebagian perlu didatangkan
dari makanan.

Vitamin K bekerja sebagai kofaktor enzim karboksilase yang


membentuk residu ã –karboksiglutamat dalam protein precursor. Reaksi
karboksilase yang tergantung vitamin K terjadi dalam retikulum
endoplasmic. Banyak jaringan dan memerlukan oksigen molekuler,
karbondioksida serta hidrokuinon ( tereduksi ) vitamin K dan di dalam
siklus ini, produk 2,3 epoksida dari reaksi karboksilase diubah oleh enzim
2,3 epoksida reduktase menjadi bentuk kuinon vitamin K dengan
menggunakan zat pereduksi ditiol yang masih belum teridentifikasi. Reduksi
selanjutnya bentuk kuinon menjadi hidrokuinon oleh NADH melengkapi
siklus vitamin K untuk menghasilkan kembali bentuk aktif vitamin
tersebut.(Murray,dkk,2003)

VITAMIN K Page 11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Fungsi utama vitamin K yaitu pembekuan darah. Selain itu vitamin
K berfungsi membantu mengontrol aliran darah, membantu
metabolisme di dalam tubuh yang terkait dengan resistensi senyawa
insulin, serta memperlambat proses pembentukan sel kanker di hati
dan paru-paru.
 Vitamin K terbagi 3 yaitu vitamin K1 (filokinon), K2 (menakinon)
dan K3 (menadion).
 Konsumsi vitamin K 0,5-1 mg per kg berat badan.
 Sumber vitamin K terdapat pada sayuran hijau, buah-buahan,
serealia, daging, susu.
 Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan sedangkan
kelebihan vitamin K dapat menyebabkan anemia hemolsis, penyakit
kuning karena akumulasi bilirubin dalam darah, dan luka otak.
 Mekanisme vitamin K yaitu dimulai dengan absorpsi oleh usus halus
dan dikeluarkan melalui empedu, urin, dan disimpan di hati.

B. Saran
Sebaiknya pembaca mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin K dan mengurangi pemakaian antbiotik agar terhindar dari penyakit
yang berhubungan dengan vitamin K.

VITAMIN K Page 12
DAFTAR PUSTAKA
 Sumbono, Aung. 2016. Biokimia Pangan Dasar. Yogyakarta:
Deepublish.

 Astawan, Made. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta : PT


Gramedia

 Devi, Nirmala. 2010. Nutrition and Food Gizi Untuk Keluarga. Jakarta
: PT Kompas

 Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama

 Murray R K, et al.2003. Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton &


Lange. America

VITAMIN K Page 13

Anda mungkin juga menyukai