ADVANCE ORGANIZER
SKENARIO
David Ausubel adalah teoritikus pendidikan yang luar biasa. Pertama, dia
secara langsung merumuskan tujuan pembelajaran. Kedua, dia menganjurkan
peningkatan metode-metode pembelajaran presentasional (ceramah dan membaca)
pada saat para teoritikus pendidikan dan sosial lain tengah menentang keabsahan
metode ini dan penemuan-pememuan yang mengkritik kepasifan pembelajaran
ekspositori. Berbeda dengan para teoritikus yang menyarankan metode penemuan
(discovery), pendidikan terbuka, dan pembelajaran berbasis pengalaman. Ausubel
tanpa rasa enggan tetap berpihak pada strategi pengusaan materi akademik melalui
presentasi. Teori Ausubel tentang pembelajaran verbal berhubungan dengan tiga hal
(1) bagaimana pengetahuan (materi kurikulum) dikelola, (2) bagaimana pikiran bekerja
memproses informasi baru, (3) bagaimana pembelajar dapat mengaplikasikan
gagasan-gagasan ini pada kurikulum dan pembelajaran ketika mempresentasikan
materi baru pada pebelajar.
Perhatian utama Ausubel adalah untuk membantu pembelajar menyampaikan
sejumlah besar informasi yang bermakna dan seefisien mungkin. Peran utama
pebelajar adalah untuk menguasai gagasan dan informasi. Advance organizer terlebih
dahulu memberikan konsep dan prinsip kepada pebelajar secara langsung sedangkan
pendekatan induktif memimpin pebelajar untuk menemukan atau menemukan kembali
konsep.
Model advance organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif
pebelajar, pengetahuan mereka tentang pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola,
memperjelas dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik. Ausubel percaya
bahwa struktur kognitif merupakan faktor utama apakah materi baru akan bermanfaat
atau tidak dan bagaimana pengetahuan baru dapat diperoleh dan dipertahankan
dengan baik. Menurut Ausubel bermakna atau tidaknya materi lebih bergantung pada
persiapan pebelajar dan pengolahan materi sekedar menerapkan metode presentasi.
Jika pebelajar mengawali “persiapan” yang tepat dan materi dikelola dengan baik maka
akan terjadi pembelajaran yang bermakna. Model advance organizer tidak
mengasumsikan pebelajar pasif hanya sebagai penerima, akan tetapi kewajiban
mereka adalah menghubungkan antara pengetahuan awal dengan struktur kognitif.
Tugas pembelajar adalah menciptakan suasana yang kondusif dan materi
pembelajaran yang mendukung. Namun hal tersebut tidak terjadi secara otomatis,
melainkan membutuhkan proses.
Menurut Ausubel ada rangkaian antara cara materi pelajaran disusun dan
cara orang mengatur pengetahuan dalam pikiran (struktur kognitif). Dia
mengungkapkan pandangan bahwa setiap disiplin akademik memiliki struktur konsep-
konsep dan/atau proposisi yang diatur secara hirarki. Ausubel percaya bahwa konsep
struktural dari masing-masing disiplin ilmu dapat diidentifikasi dan diajarkan kepada
pebelajar, yang kemudian menjadi suatu sistem pengolahan informasi, yaitu menjadi
sebuah peta intelektual yang dapat digunakan pebelajar untuk menganalisis domain
tertentu dan untuk memecahkan masalah dalam domain-domain tertentu pula. Ausubel
menggambarkan pikiran sebagai suatu sistem pemrosesan informasi dan
D. MODEL PEMBELAJARAN
Syntax
1. Tahap Pertama
a. Mengklarifikasi tujuan pembelajaran adalah salah satu cara untuk memperoleh
perhatian pebelajar dan mengarahkan mereka pada tujuan-tujuan
pembelajaran.
b. Menyajikan organizer adalah sebuah gagasan yang harus dieksplorasi secara
terampil dan dibedakan dari pernyataan-pernyataan pengenalan.
c. Mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman pebelajar artinya
meminta pebelajar mengingat kembali pengalaman personal dan mengakui
bahwa apa yang sedang dibahas mirip dengan situasi tersebut.
2. Tahap Kedua
Menyajikan materi dalam bentuk ceramah, diskusi, film, eksperimen, atau
membaca. Materi disajikan dengan jelas sehingga pebelajar memiliki indera
petunjuk (sense of direction) dan dapat melihat urutan materi tersebut. Untuk
mengemgangkan struktur hierarki dalam proses pembelajaran dapat dilakukan
dengan cara:
a. Diferensiasi progresif yaitu proses menguraikan masalah pokok menjadi
bagian yang lebih rinci dan khusus. Jadi, pembelajar dalam mengajarkan
konsep-konsep harus dari yang paling inklusif kemudian konsep yang kurang
inklusif setelah itu pembelajar memberikan yang khusus seperti contoh-contoh.
b. Rekonsiliasi integratif yaitu pengetahuan baru yang harus dihubungkan
dengan isi materi sebelumnya. Penyesuaian ini berguna untuk mengatasi atau
mengurangi pertentangan kognitif.
E. SISTEM SOSIAL
F. PERAN PEMBELAJAR
Materi yang disusun dengan baik merupakan syarat utama. Efektivitas advance
organizer bergantung pada hubungan terpadu dan cocok antara pelaksana konseptual
dengan materi. Model ini memberikan petunjukdalam membangun (atau menyusun
kembali) materi pengajaran.
Pada tahap 2 ini pebelajar melakukan eksperimen tentang sumber energi panas dan
cara rambatnya. Media yang digunakan adalah media yang sering ditemukan sehari-
hari.
Contoh : lilin, sendok, gelas berisi air panas, panci, kompor kecil, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Joyce, B. & Weil, M. 1980. Models of Teaching (2nd). USA: Prentice-Hall, Inc.
Joyce, B. dkk. 2009. Models of Teaching (Edisi kedelapan). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar: