Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

.A. Pengertian Perawat


Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat,
dijelaskan PERAWAT adalah: Seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik
di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang
berlaku.
a. Peran perawat
Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen peran perawat professional
antara lain : care giver, client advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator
change agent, consultant dan interpersonal proses.
Client Advocate ( Pembela Klien )
b. Fungsi
suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi Keperawatan
mandiri ( independen ), Fungsi Keperawatan Ketergantungan ( dependen ), dan
Fungsi Keperawatan kolaboratif ( interdependen ).
c. Keperawatan
Lokakarya nasional tentang keperawatan bulan januari 1983 di jakarta merupakan
awal diterimanya keperawatan sebagai suatu profesi. keperawatan adalah : suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang
menjadi perhatian (concern), Yaitu :
1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat -sains terapan ( applied science )
2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan _ helping health
illness problem.
3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan
komunitas dan ,4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan
kesehatan-3th level preventions dengan metodologi proskep .
B. Pengertian profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan
untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan professional.
a. Pengertian profesi
Kelly dan Joel, 1995
Menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metode professional
yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang
angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional merupakan suatu proses
yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.
b. Karakteristik Profesi
Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1997) mengemukakan karakteristik
professional sebagai berikut :
a. Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan
b. Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis
c. Kemampuan menyelesaikan masalah
d. Pengembangan diri secara berkesinambungan
e. Pendidikan formal
f. System pengesahan terhadap kompetensi
g. Penguatan secara legal terhadap standart professional
h. Praktik berdasarkan etik
i. Hukum terhadap malpraktik
j. Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat

C. Keperawatan sebagai profesi


Berdasarkan definisi oleh para ahli diatas menganai profesi, mari kita lihat mengapa
keperawatan itu sebagai profesi.
1. Mempunyai Body Of Knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan ( nursing
science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial, perilaku ), ilmu
biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis
dan ilmu keperawatan komunitas.

2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi.


Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan mempunyai
standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai dengan S3
akan dikembangkan..
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional.
Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian integral dari
sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap
tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan/ askep yang dikembangkan bersifat
humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien,berpedoman pada standar
asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
4. Memiliki perhimpunan/organisasi profesi.
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat
menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai
profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional
dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di
indonesia memilki organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran
dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan
nama internasional Council Of Nurse (ICN).
5. Pemberlakuan kode etik keperawatan.
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ,perawat profesional selalu menunjukkan sikap
dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian,wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur
kehidupan profesi,mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan
standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,penyelenggaraan
pendidikan,riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi
keperawatan( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 ).
7. Motivasi bersifat altruistik
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina dan
mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam
pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan
sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

D. Perkembangan Keperawatan Sebagai Profesi


Sejarah perkembangan keperawatan sebagai profesi dapat dilihat dari dua tinjauan.
Pertamaditinjau dari perkembangan keperawatan di dunia, dan kedua, perkemabangan
keperawatan di Indonesia.
1. Sejarah Perkembangan Kerperawatan di Dunia
Perkembangan keperawatan di duinia dapat diawali Pertama, Sejak zaman manusia itu
diciptakan pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah
memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga harapan pada
awal perkembangan keperawatan, perawat harus memiliki jiwa keibuan (mother insticnt).
Kemudian bergeser pada zaman purba, pada zaman ini paham animism berkembang
dimana manusia mempercayai bahwa yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan gaib
sehingga timbul keyakinan jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa
yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Saat itu peran sebagai ibu
yang merawat keluarga yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta mengobati
yang sakit untuk menghilangkan pengaruh roh jahat. Setelah itu, muncul kepercayaan
mengenai dewa-dewa dimana pada saat itu dipercaya bahwa penyakit disebabkan karena
kemarahan dewa, untuk menghilangkan penyakit itu pasient harus memberikan sesajian di
kuil-kuil yang telah didirikan. Setalah itu keperawatan terus berbenah diri dimulai dari
ibu-ibu janda yang membantu para pendeta dalam merawat orang sakit. Dan mulai dari
inilah rumah-rumah perawatan dibangun untuk menampung para pasien.
Kedua, zaman keagamaan, perkembangan keperawatan mulai bergeser kearaha spiritual
dimana seseorang yang sakit diakibatkan oleh adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat
pengobatan adalah rumah-rumah ibadah, sehingga para pemimpin agama disebut sebagai
tabib yang mengobati orang sakit. Ketiga, zaman masehi, keperawatan dimulai pada masa
perkembangan agama Nasrani, pada masa itu banyak membentuk diakones, suatu
organisasi wanita yang bertujuan mengunjungi orang sakit, sedangkan laki-laki diberikan
tugas untuk mengubur orang yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah
sakit di Roma, seperti Monastic Hospital. Rumah sakit pada saat itu berfungsi sebagai
perawatan orang sakit, cacat, dan miskin serta yatim piatu. Pada saat itu pula didaratan
Asia, khusunya di timur tengah, perkembangan keperawtan mulai maju seiring
berkembangnya Agama islam yang disebarkan oleh Mumahamad SAW. Keberhasilan Nabi
untuk menyebarkan Islam membawa dampak yang positif dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan.
Sebagaimana tercantum dalam Quran pentingnya untuk menjaga kebersihan lingkungan,
makanan, dan diri sendiri. Keempat, zaman permulaan abad 21, perkembangan
keperawatan pada masa ini tidak lagi kearah keagamaan melainkan tergantung pada
kekuasaan karena pada saat itu terjadi perang dunia. Rumah ibadah yang dulunya
berfungsi sebagai perawatn orang sakit sudah tidak lagi berfungsi.
Kelima, zaman sebelum perang dunia ke-2, pada masa ini berkembang prinsip rasa cinta
sesama manusia, dimana manusia harus saling membantu. Florence Nightingale (1820-
1910) menyadari pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat. Florence
menganggap bahwa keperawatan perlu disiapkan pendidikan untuk perawat. Usaha
Florence adalah menetapkan struktur dasar dipendidikan perawat diantaranya membangun
sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan
yang harus dimiliki oleh calon perawat. Florence mendirikan sekolah perawatan dengan
nama Nightingale Nursing School.
Keenam, masa selama perang dunia ke-2, selama masa ini timbul tekanan pengetahuan
dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan
diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
Ketujuh, masa pasca perang dunia ke2, perkembangan keperawatan pada masa itu diwali
adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang
relative tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan,
pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya
penemuan obat-obatan dan cara-cara untuk memberikan penyembuhan pada pasien,
upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif, preventif, dan
promitif dan juga terdapat kebijakan Negara tentang peraturan sekolah perawat. Pada masa
itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu
bergeser kearah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagi
profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada
perawat atas tanggung jawabnya dalam tugas. Kedelapan, priode tahun 1950, pada saat itu
keperawatan sudah mulai menujukan perkembangan khusunya penataan pada system
pendidikan, penrapan proses keperawatan sudah mulai dengan memberikan perawat
adalah suatu proses,yang dimulai pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelakasanaan dan evaluasi.

2. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia


Perkembangan keperawatan di Indonesia dibagi menjadi dua masa yaitu:
a. Masa Sebelum Kemerdekaan
Pada masa ini Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari
indonesi disebut verfleger dengan dibantu oleh zieken opaser sebagai penjaga
orang sakit. Pada masa penjajahan Belanda tugas utama perawat hanya merawat
staf dan tentara Belanda. Kemudia masa penjajahan inggris yaitu rafless, mereka
memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan
pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara kesehatan,
diantaranya usaha pengadaan pencacaran secara umum, membenahi cara perawatan
pasien dan memperhatikan kesehatan para tawanan.
Beberapa rumah sakit dibangun khusunya di Jakarta yaitu pada tahun 1819,
didirikan salemba dan sekarang bernama RSCM.
b. Masa setelah Kemerdekaan
Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam
rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat,
kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara diploma. Pada tahun
1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat dengan sarjana.
E. Kode Etik Keperawatan Indonesia
Dalam Musyawarah Nasional IV PPNI telah diputuskan bahwa Kode Etik Keperawatan
Indonesia adalah Mukadimah
Tanggung Jawab Perawat dan Klien
Tanggung Jawab Perawat dan Prkatik
Tanggung Jawab Perawat dan Masyarakat
Tanggung Jawab Perawat dan Teman Sejawat
Tanggung Jawab Perawat dan Profesi.
F. Standar Asuhan Keperawatan
Adapun standar-standar asuhan keperawatan sebagai berikut:
Standar 1: Falsafah Keperawatan
Standar 2: Tujuan Asuhan Keperawatan
Standar 3: Pengkajian Keperawatan
Standar 4: Diagnosis Keperawatan
Standar 5: Perencanaan keperawatan
Standar 6: Intervensi Keperawatan
Standar 7: Evaluasi Keperawatan
Standar 8: Catatan Asuhan Keperawatan
G. Fungsi mandiri
Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatran
kolaborasi dengan profesilain kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada
kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain.
menurut Winsley,(1964 ):
a. Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya,
jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
b. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus
dan bertahap
c. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui
perundang-undangan
d. Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar
pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga
profesi.

DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.
Alih Bahasa, Yasmin Asih. Ed. 4. Jakrta: EGC.
Kozier, B. (1997). Professional nursing practice: concepts and perspectives (3rd Ed.).
California: Addison Wesley Longman Inc.
Gaffar J.L. (1997). Pengantar Keperawatan Profesional. EGC.Jakarta.
Nursalam (2000). Proses dokumentasi keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Aziz Alimu Hidayat (2004), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba Medika,
Jakarta.
Hood, L. J. & Leddy, S. K. (2006). Leddy & Pepper’s conceptual bases of professional
nursing (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
International Council of Nurses (2006). The ICN code of ethics for nurses. September 14th, 2012.
http://www.icn.ch/images/stories/documents/about/icncode_english.pdf.

Anda mungkin juga menyukai