Anda di halaman 1dari 2

Perawatan Maloklusi Kelas 2 Subdivisi Kiri

Prinsip perawatan maloklusi kelas II tergantung pada tiga factor, antara lain sebagai berikut :

1) Usia pasien
2) Sifat dan tingkat keparahan masalah
3) Factor etiologi yang mendasari

Maka dari itu, terdapat tiga pendekatan, yaitu bertujuan untuk mencegah terjadinya maloklusi,
menahan berkembangnya maloklusi, atau mengoreksi maloklusi yang sudah berkembang.

1) Penatalaksanaan dengan mencegah factor etiologic yang mungkin seperti gangguan


fungsional, kebiasaan abnormal, dll yang akan berkontribusi atau melebih-lebihkan
maloklusi kelas II.
2) Manajemen dengan memodifikasi pertumbuhan baik dengan membatasi pertumbuhan
rahang atas atau meningkatkan pertumbuhan mandibula.
3) Jika diskrepansi skeletal parah, maka intervensi bedah adalah satu-satunya pilihan
alternative dan harus dilakukan setelah penghentian pertumbuhan.
A. Manajemen Gangguan Fungsional
1. Mouth Breathing
Biasanya terjadi pada kondisi seperti infeksi nasal kronis, allergic rhinitis, pilek, deviasi
septum nasal, pembesaran tonsil dan adenoid. Habit breaking appliances seperti oral shield
dapat dimanfaatkan.
2. Posisi Lidah dan Pola Menelan yang Abnormal
Pada kondisi abnormal large tongue harus dipertimbangkan untuk surgical reduction.
3. Aktivitas dan Postur Bibir
Latihan berikut disarankan :
a. Pasien dengan kasus kelas II divisi 1 harus mencoba untuk membawa bibir bawah di
atas permukaan labial dan mencoba untuk menekan tekanan ke belakang.
b. Membentangkan bibir bawah di atas bibir ats atau sebaliknya dan menahannya selama
mungkin (latihan pijat bibir)
c. Memegang tongkat es krim di antara bibir dan memegangnya selama mungkin.
d. Latihan bibir dengan memegang kertas di antara bibir selama mungkin dan atau
mencoba menariknya
4. Kebiasaan Abnormal, seperti Thumb Sucking & Finger Sucking Habits
a. Tidak ada intervensi yang diperlukan sampai gigi sulung erupsi karena biasanya
cenderung berhenti saat itu
b. Adult approach dengan memberi mature talk
c. Sistem hadiah dan system pengingat juga disarankan
d. Jari yang mengganggu dapat dicat dengan zat yang tajam

B. Manajemen Maloklusi Kelas II Selama Periode Gigi Campuran

Perawatan maloklusi skeletal kelas II untuk anak-anak dilakukan pada masa tumbuh
kembang pubertas dengan memanfaatkan growth spurt, yaitu pada usia 9-13 tahun
(perempuan) dan usia 10-14 tahun (laki-laki). Tujuan dilakukannya perawatan ialah untuk
mengubah hubungan tulang rahang terhadap cranium normal serta hubungan antara rahang
atas dengan rahang bawah normal. Perawatan ini disebut sebagai perawatan modifikasi
pertumbuhan. Perawatan ini juga merupakan two stage of treatment yang berarti dilakukan
dua tahap, yaitu koreksi rahang terlebih dahulu lalu kemudian koreksi gigi.

C. Manajemen Defisiensi Mandibula

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan mandibula daripada


membatasi pertumbuhan rahang atas. Berbagai functional appliance digunakan untuk tujuan
ini, yaitu activator, frankel, herbst, dan variasi bite jumping devices lainnya yang mungkin
merupakan modifikasi dari yang disebutkan sebelumnya. Ini dianggap bekerja dengan
menurunkan kondilus mandibula dari fossa glenoid (dengan bantuan construction bite) ke
posisi yang lebih maju yang menginduksi perubahan aktivitas otot. Ini cenderung
meningkatkan pertumbuhan di wilayah condylar. Perubahan profil pasien yang dirawat pada
waktu yang tepat dengan alat yang tepat dapat sangat terlihat.

Anda mungkin juga menyukai