dibiarkan secara terus menerus akan berpotensi mempengaruhi mutu pangan (PDSPKP 2017).
Penyimpangan minor yang terjadi di UKM Saluyu yaitu sebagai berikut :
a) Lokasi, termasuk kedalam penyimpangan minor karena UKM Saluyu dibangun di
pemukiman warga, disekitar lokasi terdapat rumput liar, dan bangunan tempat produksi jarang
dibersihkan. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No. 17/Permen-
Kp/2019 menyatakan UPI (Unit Pengolahan Ikan) tidak diperbolehkan dibangun di lingkungan
pemukiman, kawasan industri atau kegiatan lain yang dapat mencemari hasil perikanan yang
diolah. Selain itu, menurut Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.
17/Permen-Kp/2019 lokasi sekitar area UPI harus saniter, higienis, dan tidak menjadi sumber
kontaminan (bersih dari sampah, semak-semak, tanaman dan rumput liar, genangan air yang bisa
menarik binatang pengganggu/dipelihara dan dijaga untuk mencegah serangga, tikus dan binatang
pengganggu lainnya).
b) Pintu masuk, termasuk kedalam penyimpangan minor karena pintu masuk terbuat dari kayu
dan triplek yang bisa terdapat celah untuk binatang pengerat (serangga/semut) masuk, pintu diberi
tirai plastik dan dilengkapi dengan alat pencegah serangga tetapi pintu dibiarkan terbuka saat
proses produksi (Lampiran 8). Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
No. 17/Permen-Kp/2019 menyatakan pintu masuk terbuat dari bahan yang halus, kedap air, mudah
dibersihkan, dan didesinfeksi, didesain membuka keluar atau kesamping, dapat ditutup dengan
baik, serta selalu tertutup; pintu diberi tirai plastik dan dilengkapi dengan alat pencegah serangga;
tidak boleh ada celah dibawah pintu; pintu bahan baku dan pintu produk akhir harus dipisah agar
tidak terjadi kontaminasi silang antara bahan baku dengan produk akhir di pintu penerimaan.
c) Lantai, termasuk kedalam penyimpangan minor karena lantai terbuat dari bahan keramik
yang pinggirnya terdapat celah yang tidak dapat mencegah genangan air dan lantai belum
mempunyai kemiringan yang cukup. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik
Indonesia No. 17/Permen-Kp/2019 menyatakan konstruksi lantai mencegah adanya genangan air;
dan lantai harus mempunyai kemiringan yang cukup, serta dirancang untuk memudahkan
pembuangan air.
d) Dinding, termasuk kedalam penyimpangan minor karena dinding tidak kedap air dan
mudah mengelupas. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.
17/Permen-Kp/2019 menyatakan permukaan dinding kedap air, tidak mudah mengelupas, halus,
rata, tanpa retak, tidak bercelah, tidak berjamur, mudah dibersihkan dan didesinfeksi; dan dinding
harus berwarna terang.
e) Jendela, termasuk kedalam penyimpangan minor jendela belum dilengkapi dengan kasa
pencegah masuknya serangga dan binatang pengganggu (Lampiran 8). Peraturan Menteri Kelautan
Dan Perikanan Republik Indonesia No. 17/Permen-Kp/2019 didesain untuk mencegah akumulasi
kotoran/debu; dilengkapi dengan kasa pencegah masuknya serangga dan binatang pengganggu
lainnya; dan mudah dibersihkan.
f) Pencucian alat di UKM Saluyu dilakukan di ruang pencucian bahan baku dan loyang untuk
memanggang brownies cookies tidak dicuci ketika sudah dipakai hanya di lap saja, sehingga menjadi
penyimpangan minor. Hal ini akan mengakibatkan produk terkontaminasi oleh sisa-sisa pemanggang
brownies cookies sebelumnya.
g) Tempat untuk ikan segar termasuk penyimpangan minor karena ikan tidak dipertahankan
dalam kondisi higiene. Ikan tidak terlindung dari kontaminasi, karena ikan tersebut diletakkan di
lantai tanpa menggunakan alas, sehingga terjadi kontak langsung antara ikan dengan lantai.
h) Kebersihan karyawan di UKM Saluyu masuk dalam penyimpangan minor, karena tidak
sesuai dengan peraturan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.
17/Permen-Kp/2019 karyawan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu sebelum mulai bekerja.