Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada awal masa kehidupan, hewan hidup secara liar di habitatnya masing-masing.
terpisah dengan manusia. Menurut sejarah, sejak zaman dahulu hewan telah diburu oleh
manusia untuk dimakan. Saat zaman berburu dan mengumpulkan makanan berubah menjadi
zaman bertani dan bercocok tanam, manusia mengubah gaya hidup menjadi agraris dan mulai
melakukan domestikasi terhadap hewan, agar mereka dapat tinggal bersama-sama dengan
manusia. Manusia melihat hewan-hewan liar ini dapat dimanfaatkan untuk membantu
kehidupan mereka.
Domestikasi merupakan suatu proses evolusi dimana terjadi perubahan sifat pada
hewan sehingga ia berbeda secara genetik dengan leluhurnya yang bersifat liar. Hewan-hewan
didomestikasi untuk berbagai tujuan. Sebagian hewan dimanfaatkan sebagai sumber makanan
atau produk ekonomis lainnya. Sapi, babi, kambing, domba, dan unggas dipelihara dan
dibiakkan sebagai sumber daging, susu, dan telur. Sebagian hewan lain dimanfaatkan untuk
bekerja dan sarana transportasi. Sebelum terjadi revolusi industri, kuda, sapi, dan kerbau
merupakan sumber tenaga paling utama untuk melakukan berbagai pekerjaan. Pemanfaatan
hewan domestik lainnya yaitu dipelihara untuk tujuan produksi, dalam hal ini disebut hewan
ternak (livestock atau farm animals), sedangkan bangsa burung yang diternakkan disebut
unggas (poultry). Sapi merupakan hewan ternak mamalia yang paling banyak dipelihara di
seluruh dunia, dengan total populasi sebanyak 1,5 miliar ekor. Pemanfaatan lainnya yaitu dapat
digunakan sebagai objek percobaan di laboratorium. Beberapa hewan seperti tikus dan mencit
banyak digunakan untuk penelitian dan perkembangan sains sebagai hewan laboratorium.
Salah satu contoh penggunaan mereka dalam sains terapan adalah di bidang biomedis.
Pemanfaatan terakhir pendomestikasikan hewan yaitu sebagai hewan peliharaan di dalam
lingkungan rumah yaitu sebagai hewan kesayangan. Saat ini, anjing dan kucing merupakan
hewan domestik yang paling banyak dipelihara oleh manusia di dalam lingkungan rumah
sebagai hewan kesayangan (pet animals).
Peralihan evolusi hewan dimana perubahan keliaran sifat (hewan liar) menjadi hewan
dosmetikasi (tidak takut dengan manusia) memiliki sisi positif dan negatifnya. Dengan berlatar
belakang di atas penulis membuat sebuah ulasan laporan dan sebuah resume dari film yang
berjudul “ And Man Created The Dog “.
1.2 Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari penulisan laporan di atas ialah mengetahui pendefinisian dari
domestikasi hewan, spesies, dan breed/ras hewan. Mengetahui pendeskripsian dari beberapa
ras anjing dan juga mengetahui sisi positif dan negarif dari domestikasi hewan pada lingkungan
alam dan lingkungan manusia. Tujuan terakhir dari penulisan laporan “ And Man Created The
Dog ” ialah sebagai pemenuhan tugas penghayatan profesi kedokteran hewan.

Resume Film “And Man Created Dog”

Domestikasi
Domestikasi hewan adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan waktu cukup
lama hingga akhirnya hewan tersebut membutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Menurut Hale (1969) domestikasi adalah keadaan dimana breeding, pemeliharaan, dan
pemberian pakan berada di bawah pengawasan manusia.
Sementara itu manusia mendomestikasi hewan untuk berbagai keperluan diantaranya:
memenuhi kebutuhan sandang (penggunaan kulit), pangan (daging hewan), serta untuk
komoditi perdagangan. Dalam proses domestikasi sendiri terlibat berbagai kegiatan penelitian
yaitu : inventarisasi, karakterisasi, kajian potensi, seleksi, penangkaran, dan pemuliaan untuk
pemanfaatan berkelanjutan.

Spesies Hewan
Spesies adalah unit terkecil dalam klasifikasi makhluk hidup yang angotanya dapat
dikawinkan satu sama lain sehingga menghasilkan keturunan yang fertil.

Breed/Ras Hewan
Breed atau ras hewan merupakan golongan berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis
keturunan.

Dampak Negatif
1. Ketergantungan hewan pada manusia, mengakibatkan mereka tidak bisa hidup mandiri.
2. Hilangnya insting alami dari hewan itu sendiri.
3. Hewan yang sudah didomestikasi akan sulit untuk bersosialisasi kembali dengan hewan-
hewan liar yang masih hidup di alam.
Berbagai dampak negatif yang dialami oleh hewan tersebut seharusnya bisa digunakan
manusia sebagai patokan untuk tidak dengan mudah melakukan proses domestikasi. Salah
satu contoh dampak negative dari proses domestikasi adalah ketergantungan hewan pada
manusia. Jika hewan sudah menggantungkan hidupnya pada manusia, maka mereka tidak
akan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri jika suatu saat mereka berpisah dengan
manusia, hal ini tentu merupakan suatu ironi pada hewan. Padahal Tuhan menciptakan hewan
dengan kelebihan insting untuk mempertahankan hidupnya di alam yang keras, tetapi apabila
terjadi proses domestikasi, maka dapat dipastikan hewan domestikasi tidak akan bisa bertahan
hidup kembali di alam liar asal mereka.

Kesimpulan :
Berdasarkan semua hasil data yang telah didapatkan dalam penulisan laporan
dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut :
1) Domestikasi hewan adalah proses yang membutuhkan waktu yang lama
hingga hewan membutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya.
2) Pendomestikasian hewan memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai
sumber makanan atau produk ekonomis lainnya, untuk bekerja dan sarana
transportasi, dipelihara untuk tujuan produksi disebut hewan ternak,
digunakan sebagai objek percobaan di laboratorium, dan yang terakhir
dipeliharasebagai hewan piara (kesayangan).
3) Dampak positif domestifikasi hewan ialah pekerjaan manusia dapat terbantu
sehingga terciptanya efisiensi waktu dan terciptanya ikatan batin yang
menggambarkan saling ketergantungan antara hewan dan manusia.
4) Dampak negatif dari domestikasi hewan ialah ketergantungnya hewan pada
manusia sehingga mereka tidak dapat bertahan lama jika di lepas kembali ke
habitatnya (alam liar), hilangnya insting dari hewan itu sendiri dan sulitnya
hewan domestiaksi untuk kembali bersosialisasi atau berinteraksi dengan
hewan liar lainnya.

Anda mungkin juga menyukai