Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

Hubungan masyarakat atau sering disingkat humas adalah seni


menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap suatu individu atau lembaga. Humas dalam suatu
lembaga pendidikan merupakan rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan
kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang dimaksudkan
untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan
sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Fungsi humas di lembaga
sekolah sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
bahwa “Sistem Pendidikan Nasional harus menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan
untuk mengahadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah dan berkesinambungan”.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa/
murid di bawah pengawasan guru. Sebagai lembaga pendidikan kedua setelah
pendidikan keluarga, sekolah memerlukan peran penting masyarakat karena
sekolah berada di tengah masyarakat dan diharapkan dapat menjalin kerjasama
pendidikan yang saling membantu di antara keduanya.
Seperti yang kita tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk
mengembalikan image positif. Pengembalian citra menjadi tantangan penting bagi
lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas atau public relations dan para Alumni
dalam lembaga pendidikan dapat membantu dalam mengembalikan citra suatu
perusahaan atau lembaga pendidikan. Namun sayangnya pada masa sekarang
peran humas dalam dunia pendidikan tidak difungsikan secara maksimal oleh
lembaga-lembaga pendidikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
yang dimiliki oleh pelaksana dan pengelola lembaga tersebut terhadap arti penting
peran humas yang sesungguhnya.
Banyak yang menganggap peran humas dan alumni tidak penting bagi
instansi pendidikan. Terutama ini banyak di lakukan oleh sekolah-sekolah yang
berada di bawah naungan pemerintah, mulai dari level SD sampai SMA. Kecuali
di level universitas, sudah ada staf atau petugas sendiri untuk bagian humas atau
public relations. Memang untuk lembaga pendidikan swasta atau dibawah
naungan yayasan tertentu sudah mulai digunakan cara-cara ke-humas-an tersebut,
tapi biasanya kurang maksimal. Dan walaupun ada job diskripsi untuk itu tidak
bisa bekerja dengan baik serta kurang bisa membawakan peran bagaimana
semestinya seorang humas itu. Padahal dalam lembaga pendidikan peran humas
atau public relations sangatlah penting untuk membangun dan menjaga image
yang positif, mengingat lembaga pendidikan yang memiliki publik internal dan
eksternal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup
sendiri. Manusia membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya
sehingga manusia tersebut dapat melangsungkan kehidupannya dengan
memperoleh rezeki sebagai dampak dari interaksi yang dilakukan dengan pihak
lain, dapat memiliki sahabat sebagai tempat untuk menyampaikan perasaannya1.
Hubungan masyarakat dengan sekolah menjadi kebutuhan bersama untuk
meningkatkan kualitas sekolah dan terjalinya komunikasi yang baik antara
sekolah dan masyarakatnya. Program sekolah dan kegiatan sekolah yang
berhubungan memerlukan dukungan dan peran serta orang tua siswa dan
masyarakat untuk mencapai tujuan kegiatan sekolah. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 7 ayat 1 yang berbunyi bahwa
orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Sebab itu,
sekolah dituntut memberikan layanan informasi pendidikan dan informasi
kegiatan yang ada di sekolah.
Menurut Abdurrahman bahwa hubungan masyarakat adalah kegiatan
untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, dukungan, kepercayaan, serta
penghargaan pada dan dari publik suatu badan pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Pentingnya pendidikan menjadikan kerjasama sekolah dengan
masyarakat sebagai kebutuhan dasar.2 Kerjasama tersebut dimaksudkan demi

1
Rumsari Hadi Sumarto, Jurnal Komunikasi dalam Kegiatan Public Relations hlm… 69
2
suryosubroto, B. 2012 Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta hlm….23
kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya dan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada khususnya.
Di era global setiap lembaga pendidikan dituntut untuk bisa memadukan
antara kepentingan sosial dengan pendekatan promosi dan pemasaran.Memadukan
dua kepentingan tersebut merupakan karakteristik tersendiri bagi Lembaga
pendidikan. Fungsi mengelola informasi kepada publik internal dan publik
eksternal ini yang menjadi bidang garapan manajemen humas. Lembaga
pendidikan yang merupakan suatu sistem yang terbuka pasti akan mengadakan
hubungan dengan masyarakat sekelilingnya 3. Yang paling utama dalam
manajemen public relations ini adalah bagaimana proses pengorganisasian suatu
organisasi atau perusahaan dalam mengkomunikasikan hasil produk barang dan
layanan jasa sebagai keluaran (outputs) organisasi atau perusahaan tersebut dapat
memberikan pengembalian (feedback) yang positif, baik kompensasi maupun
kepuasan4.

II. PEMBAHASAN
3
Elfridawati Mai Dhuhani, MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKATKAN MUTU
MADRASAH STUDI KASUS DI MADRASAH IBTIDIYAH TERPADU (MIT) AS-SALAM AMBON.
Al-iltizam, Vol.1, No.1, Juni 2016. hlm….40
4
Yuke Rahmawati, MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI ALAT ETIKA KOMUNIKASI
DALAM BISNIS ISLAM, Salam; Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum hlm…183
A. Pengertian Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat

Teknik hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat adalah suatu proses


komunikasi antara sekolah dengan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan serta
untuk mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam rangka
memperbaiki sekolah. Tanpa bantuan dari masyarakat sebuah lembaga pendidikan
tidak dapat berfungsi dengan baik dan tanpa adanya program yang baik maka
sebuah lembaga pendidikan akan gagal mencapai tujuannya. Oleh sebab itu
penggunaan teknik-teknik dalam menjalin hubungan yang baik antara lembaga
pendidikan dan masyarakat sangatlah diperlukan bukan hanya untuk kepentingan
lembaga pendidikan itu sendiri melainkan juga akan sangat berguna untuk
masyarkat.
B. Tujuan Penggunaan Teknik-Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat
Masyarakat perlu membantu penyelenggaraan pendidikan agar kualitas
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan dapat dipacu secara cepat dan
akhirnya menghasilkan kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat. Elsbree
dalam Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
mengemukakan beberapa tujuan teknik hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat, yaitu: (1) meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya
pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, yang di dalam
masyarakat demokratis, seyogyanya dapat menjadikan dirinya sebagai pelopor
dan pusat pengembangan bagi perubahan masyarakat di semua bidang kehidupan
bermasyarakat; (2) mengembangkan antusiasme/semangat saling membantu
antara sekolah dan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak; (3)
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (4) berperan
dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat; (5) mengembangkan
program-program sekolah ke arah lebih maju; dan (6) mampu menumbuhkan
kreativitas serta dinamika kedua belah pihak, sehingga hubungan antara kedua
belah pihak bisa menjadi lebih aktif dan dinamis.
C. Manfaat Penggunaan Teknik-Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan
Masyarakat
Hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menghasilkan
suatu manfaat, yaitu: (1) pengadaan sarana dan prasarana lebih mudah karena
dana bisa terealisasi dengan adanya kerjasama tersebut; (2) lebih mudah dalam
merencanakan program pengembangan sekolah sesuai dengan keinginan
masyarakat dan kemampuan sekolah; (3) menjalin silaturahmi antara sekolah dan
masyarakat agar terjadi kerukunan sehingga adanya dukungan dari masyarkat; dan
(4) dengan adanya dukungan dari masyarakat program pengembangan sekolah
bisa terlaksana melalui kerjasama.

D. Teknik-Teknik Penyelenggaran Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat.

Ada banyak teknik yang dapat digunakan sekolah untuk meningkatkan


partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Penerapan
teknik yang berhasil harus memerhatikan komitmen masyarakat terhadap
pendidikan. Masyarakat diharapkan sadar dan paham bahwa pendidikan mutllak
diperlukan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri. Hymes dalam
Indrafachrudi5 menyatakan bahwa teknik penyelenggaraan hubungan antara
lembaga pendidikan dan masyarakat dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu:
1. Teknik Pertemuan Kelompok (Group Meeting)
Teknik pertemuan kelompok dapat berupa diskusi, seminar, lokakarya,
sarasehan, rapat dan sebagainya. Orang yang dilibatkan dalam pertemuan
kelompok adalah guru, staf tata usaha, tokoh masyarakat, staf dari instansi yang
terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan, pengguna lulusan,
guru/dosen dari lembaga pendidikan lain, dan sebagainya.
2. Tatap Muka (Face to Face)
Teknik tatap muka dilakukan antara pihak lembaga pendidikan dan
masyarakat secara individual. Pihak lembaga pendidikan dapat berkunjung ke
rumah siswa yang menghadapi masalah. Pihak lembaga pendidikan dapat

5
Indrafachrudi. 2000. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: P3T IKIP Malang ...hlm...
memanggil orang tua atau wali siswa yang bermasalah atau siswa yang memiliki
kemampuan lebih dan perlu pembinaan bersama agar kemampuannya dapat
berkembang secara maksimal.
Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam metode ini adalah:
a) Orang Tua sebagai Pengamat (Parents as Observer)
Orang tua dalam teknik ini, mengamati perkembangan anak-anaknya dan
membandingkannya dengan perkembangan anak-anak lainnya. Orang tua dengan
begitu akan mengetahui kelebihan dan kekurangan anaknya. Hal ini dapat
membangkitkan langkah-langkah baru. Semakin lama orang tua mengamati
perkembangan pendidikan anaknya, semakin banyak pula orang tua mengetahui
perkembangan dan perubahan anaknya dan semakin banyak pula upaya perbaikan
dan pembinaan.

b) Orang Tua sebagai Peserta (Parent as Participant)


Teknik ini adalah kelanjutan dari teknik kunjungan rumah dan observasi
yang kemudian ditingkatkan dalam kegiatan sekolah. Orang tua dalam teknik ini,
diikutsertakan dalam proses pendidikan, misalnya menjadi narasumber
matapelajaran atau keterampilan tertentu, baik di dalam maupun di luar kelas.
c) Ibu Pembantu Kelas (Room Mother)
Ibu pembantu kelas (room mother) adalah perwakilan salah seorang orang
tua peserta didik untuk ikut bertugas membantu guru dalam kelas selama guru itu
mengajar peserta didiknya, misalnya mempersiapkan kapur tulis, absensi, dan
sebagainya. Tujuannya ialah sebagai penghubung antara sekolah dan kelompok
orang tua peserta didik tersebut. Hal yang harus diingat bahwa perwakilan orang
tua peserta didik bukanlah pelayan, ia adalah wakil orang tua yang punya
kedudukan yang sama dengan guru.
4. Surat Menyurat dengan Berbagai Pihak yang Terkait dengan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Surat menyurat sudah lazim dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan.
Selain biaya yang cukup murah, teknik ini dianggap mampu dilakukan setiap
lembaga yang sederhana maupun lembaga yang sudah besar perkembangannya.
Sementara itu Layanan Riset Pendidikan dan Asosiasi Nasional Kepala
Pendidikan Dasar Alexandria dalam merumuskan berbagai teknik untuk
meningkatkan keterlibatan berbagai pihak dalam menyelenggarakan pendidikan.
Teknik yang dimaksud adalah:
a) Layanan Masyarakat
Pihak lembaga pendidikan mempelajari kebutuhan masyarakat, melihat
dan menganalisis apa yang bisa dilakukan lembaga pendidikan untuk membantu
memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
b) Program Pemanfaatan Alumni Sekolah
Para senior sekolah (alumni) dapat dilibatkan dalam kegiatan sekolah,
misalnya menjadi pembicara dalam kegiatan seminar di sekolah, keberhasilannya
dalam menempuh karir dapat diinformasikan kepada peserta didik agar
bersemangat dalam belajarnya, dapat menentukan karier, dan meningkatkan
kemampuannya sehingga bisa sukses kakak kelasnya yang telah lulus.
c) Masyarakat sebagai Model
Masyarakat di sekitar sekolah diundang ke sekolah untuk menjelaskan
kepada siswa kiat sukses kehidupannya. Masyarakat menjadi model peserta didik
di sekolah terutama masyarakat yang telah berhasil dalam kehidupannya.
d) Open House
Lembaga pendidikan secara terbuka bersedia di observasi oleh
masyarakat. Masyarakat dapat melihat secara langsung proses pendidikan dan
sarana pendidikan di lembaga pendidikan ini.
e) Pemberian Kesempatan kepada Masyarakat
Lembaga pendidikan memberi kesempatan kepada masyarakat secara sukarela
untuk membantu kegiatan lembaga pendidikan.
f) Pengiriman Pembicara
Anggota staf lembaga pendidikan yang berminat diberi kesempatan untuk
mempromosikan program dan prestasi lembaga pendidikan ke masyarakat
pengguna lulusan atau juga bisa ke calon siswa yang akan memasuki lembaga
pendidikan tersebut.
g) Masyarakat sebagai Sumber Informasi
Pihak lembaga pendidikan menanyakan kepada anggota masyarakat
tentang isu-isu hangat terkait dengan pengembangan lembaga, hasilnya dibuat
semacam rekomendasi untuk pengembangan lembaga pendidikan.
h) Diskusi Panel
Siswa, orang tua siswa, staf sekolah, dan pekerja yang lain dengan anggota
masyarakat mengadakan pertemuan untuk menindaklanjuti kegiatan lembaga
pendidikan agar semua usaha yang telah dilakukan dapat dirasakan manfaatnya
oleh semua pihak.
Sekolah juga dapat menerapkan beberapa teknik dalam hubungan dengan
masyarakat dalam lembaga pendidikan antara lain:
a) Laporan pada orang tua. Teknik ini maksudnya adalah pihak
sekolah memberikan laporan pada orang tua murid tentang kemajuan-kemajuan,
prestasi, dan kelemahan anak didik pada orang tuanya.
b) Majalah dan surat kabar sekolah. Majalah sekolah ini diusahakan
oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang diterbitkan setiap bulan sekali yang
isinya menjelaskan tentang kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orang tua, dan
peserta didik, pengumuman dan sebagainya.
c) Pameran sekolah. Suatu teknik yang efektif untuk memberi
informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan sekolah pada masyarakat ialah
penyelenggaraan pameran sekolah dengan membuat atau mengatur hasil
pekerjaan peserta didik diluar sekolah atau di sekolah.
d) Kunjungan orang tua peserta didik ke sekolah. Orang tua diberi
kesempatan untuk melihat anak-anak mereka belajar di dalam kelas, sehingga
mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah.
e) Kunjungan ke rumah peserta didik. Kunjungan ke rumah orang
tua peserta didik merupakan teknik yang sangat efektif dalam mengadakan
hubungan dengan orang tua di rumah agar dapat mengetahui latar belakang hidup
anak-anak.
f) Laporan tahunan. Laporan ini dibuat oleh kepala sekolah dan
diberikan kepada aparat pendidikan lebih atas yang berisikan tantang kegiatan-
kegiatan sekolah termasuk kurikulum, personalia, anggaran, biaya dan
sebagainya.
g) Organisasi perkumpulan alumni. Merupakan suatu alat yang
sangat baik untuk diberdayakan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan
antara sekolah dan masyarakat.
h) Kegiatan ekstrakurikuler. Apabila ada kegiatan ekstrakurikuler
yang sudah dianggap matang untuk dipertunjukan kepada orang tua peserta didik
dan masyarakat, seperti sepak bola, drama, pramuka dan sebagainya.

Selain teknik-teknik tersebut, komunikasi yang efektif dengan masyarakat


di sekitar sekolah merupakan teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan
komunikasi yang efektif dengan masyarakat, yaitu: (1) memberdayakan orang-
orang kunci, yakni orang-orang yang mampu mempengaruhi dan dianut orang
lain, apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orang kunci biasanya dipercaya dan
dilaksanakan oleh masyarakat sekitar; (2) warga sekolah yang bersifat terbuka
terhadap saran dan kritik masyarakat, dalam hal ini memang perlu diwaspadai
kritik yang mungkin ingin menjatuhkan sekolah, untuk itu penerima kritik harus
selektif; (3) komunikasi dengan masyarakat perlu dilakukan dengan terus
menerus, agar harapan dan kebutuhan masyarakat dan sekolah dapat sejalan; dan
(4) pada saat yang tepat, pihak sekolah melibatkan masyarakat sekitar untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, misalnya dalam kegiatan olahraga,
kesenian, atau pada saat dies natalis sekolah.
Sedangkan dalam Suryosubroto6 mengemukakan bahwa kegiatan humas
(public relations) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) external public
relations (humas ke luar); dan internal public relations (humas ke dalam),
sehingga hubungan sekolah dan masyarakat yang merupakan kegiatan humas juga
mengenal dengan kegiatan publisitas ke luar dan publisitas ke dalam. Berikut ini
akan diuraikan secara rinci berbagai jenis kegiatan humas yang dipandang perlu
dilaksanakan oleh sekolah, baik yang eksternal maupun yang internal.
1) Kegiatan Eksternal

6
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta. Usman. User.
2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kegiatan eksternal ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada masyarakat
diluar warga sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yakni secara
langsung (tatap muka) dan tidak langsung. Kegiatan eksternal tidak langsung
adalah kegiatan berhubungan dengan masyarakat melalui perantakan media
tertentu, sedangkan kegiatan eksternal dapat juga melalui media. Berikut ini
diuraikan tentang program yang termasuk dalam kegiatan eksternal.
a) Pameran
Pameran adalah pertunjukan hasil karya seni atau barang hasil produksi. Kegiatan
pameran merupakan pelaksanaan fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran
atau ekshibisi.
b) Seminar dan Konferensi
Guna menunjang penggunaan berbagai macam media yang diuraikan, ada baiknya
jika suatu lembaga pendidikan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk
khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau konferensi pers.
c) Tari, sandiwara, wayang, ketoprak, dan seni tradisional lainnya
Peserta didik dapat menyumbangkan acara Vocal group, tari-tarian, atau
sandiwara. Sekolah mungkin memiliki kelompok sandiwara, teater, atau ketoprak,
sehingga suatu saat dapat dipentaskan. Para penontonnya tentu para tamu
undangan, terutama orang tua peserta didik, pemuka masyarakat, atau masyarakat
umum.
d) Laporan
Laporan dapat dibedakan laporan lisan dan laporan tertulis. Adapun laporan yang
dimaksudkan disini adalah laporan tertulis. Wali kelas wajib melaporkan prestasi
belajar peserta didik melalui raport. Kemudian, raport tersebut diteruskan kepada
orang tua peserta didik agar mereka mengetahui prestasi belajar putra-putri
mereka.
f) Pakaian seragam
Pakaian seragam sangat penting bagi sekolah karena dengan seragam akan tampak
harmonis, serasi, sejajar, serta tidak terlihat perbedaan kaya dan miskin. Sehingga
dapat dibayangkan seandainya para peserta didik dibebaskan dari pakaian
seragam, maka perbedaan di antara mereka tampak jelas. Hal ini dapat
mengakibatkan proses pergaulan peserta didik menjadi kurang kondusif. Sekolah
dengan memiliki seragam khas akan menjadi nilai lebih bagi sekolah, sebab
seragam khas sekolah merupakan cerminan dari sekolah sendiri.
g) Company Profile (profil lembaga pendidikan)
Merupakan buku yang memberikan informasi tentang profil dari lembaga
pendidikan. Daftar isi dari company profile, adalah (1) pendahuluan; (2) kata
pengantar atau sambutan dari kepala sekolah; (3) historis dan struktur organisasi
lembaga pendidikan; (4) produk barang atau jasa yang ditampilkan; (5) kinerja
dan manajemen pendidikan; (6) nilai aset yang dimiliki; (7) pengembangan
pendidikan serta sumber daya manusia; (8) prospek dan tantangan yang dihadapi
lembaga pendidikan saat sekarang dan di masa yang akan datang; dan (9) daftar
kantor cabang, alamat, atau telepon.
h) Special Event (kegiatan khusus dalam humas)
Merupakan program kerja dan pelaksanaan kegiatan humas dalam memberikan
informasi secara langsung (tatap muka) yang dapat dikemas berbentuk suatu
media humas, baik untuk mewakili sekolah maupun tentang pengenalan dan
pengetahuan tentang sekolah atau mengenai pelayanan yang dapat diberikan
kepada pihak masyarakat sebagai khalayak sasaran.
i) Pertemuan dan musyawarah
Pertemuan dan musyawarah dapat diselenggarakan secara intern, misalnya kepala
sekolah dengan guru, kepala sekolah dengan tata usaha, atau kepala sekolah
dengan peserta didik. Namun pertemuan dan musyawarah dapat bersifat ekstern
dan mengikutsertakan pihak luar, seperti pemuka masyarakat, organisasi sosial,
dan orang tua peserta didik.
j) Kunjungan ke rumah (home visit)
Kunjungan ke rumah lazimnya dilakukan oleh para guru dengan berkunjung ke
rumah orang tua peserta didik (wali), misalnya untuk mengetahui masalah atau
seluk-beluk peserta didik. Untuk mengetahui hal itu, maka guru, wali kelas,
ataupun kepala sekolah dapat mengetahui dari orang tua peserta didik agar orang
tua turut membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi peserta didik.
Hal-hal seperti itu dapat ditempuh dengan cara home visit.
k) Pawai atau karnaval
Secara langsung atau tidak langsung, sebenarnya karnaval merupakan sebuah
pameran, misalnya peserta didik menyumbangkan kelompok drum band dalam
karnaval peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Sekolah dengan
menampilkan kelompok drum band berarti telah berupaya membangun citra dan
nama baik sekolah terhadap masyarakat.
2) Kegiatan Internal
Kegiatan internal ini merupakan publisitas ke dalam dan sasarannya tidak lain
adalah warga sekolah yang bersangkutan, yakni para guru, tenaga tata usaha dan
seluruh siswa. Kegiatan internal bertujuan untuk: (1) memberi penjelasan tentang
kebijakan penyelenggaraan, situasi, dan perkembangan sekolah; (2) menampung
saran-saran dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya
dengan pembinaan dan pengembangan sekolah; dan (3) dapat memelihara
hubungan yang harmonis dan terciptanya kerjasama antara warga sekolah sendiri.
Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis kegiatan internal yang lazim
digunakan para praktisi humas di lembaga pendidikan.
a) Diskusi
Diskusi merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah tertentu yang dihadapi sekolah dan masyarakat, terutama berkaitan
dengan upaya pengembangan kemampuan siswa, pembinaan sikap siswa, dan
sebagai wahana menyamakan persepsi antara sekolah dan masyarakat.
b) Film
Sekolah dalam hal ini memutarkan film yang bersifat edukatif dan bermanfaat
bagi peserta didik seperti film sejarah, pengaruh narkotika dan sebagainya. Peserta
didik dalam media film, diharapkan menyadari pentingnya film yang bernafaskan
pendidikan.
c) Tanya jawab
Lazimnya bimbingan di sekolah dilaksanakan melalui Tanya jawab dengan guru
pembimbing. Setiap tanya jawab harus memberikan kesan tertentu, baik bagi
peserta didik maupun pembimbing.
d) Papan informasi
Papan informasi adalah tempat menempelkan pengumuman, terkait
pelaksanaan kegiatan di lembaga pendidikan dan sosialisasi kebijakan pimpinan
di lembaga pendidikan secara tertulis, seperti edaran dan sebagainya.7
e) Papan foto
Papan foto untuk menempelkan foto-foto kegiatan di lingkungan unit kerja
lembaga pendidikan yang di dokumentasikan staf humas.
f) Kotak saran
Dibuat untuk memperoleh dan menampung berbagai masukan dan saran dari
tenaga pengajar, peserta didik, karyawan tentang kebijakan lembaga pendidikan
yang telah berjalan.
g) Stasiun radio sendiri
Stasiun radio tepat sebagai media hubungan pimpinan dan staf. Sangat strategis
menyampaikan informasi tentang kebijakan lembaga, program yang akan
dilaksanakan, serta membina hubungan yang harmonis antara pemimpin dan staf
atau sesama staf.
h) Komunikasi tatap muka
Merupakan media interpersonal antara pimpinan (pihak humas) dengan para
tenaga kependidikan, tenaga pendidikan, dan peserta didik.
i) Acara kekeluargaan
Berbagai kegiatan dan acara tidak resmi, seperti arisan keluarga dan rekreasi atau
piknik seluruh karyawan beserta anggota keluarganya. Tujuannya meningkatkan
dan membina hubungan harmonis antara sesame warga sekolah.
j) Klub sosial
Lazimnya pada lembaga pendidikan yang mapan, terdapat klub-klub sosial yang
dilengkapi dengan berbagai fasilitas guna mempererat hubungan antara pihak
pimpinan dan anggotanya, guru, dan peserta didik.
k) Literatur pengenalan atau informasi
Literatur pengenalan adalah berbagai macam naskah, materi, atau buklet yang
berisikan riwayat singkat lembaga pendidikan dengan bagan-bagan, struktur

7
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
manajemen, dan aneka hal penting lainnya yang harus diketahui para pegawai
baru.8
l) Jaringan telepon internal
Melalui telepon setiap staf di lembaga pendidikan dapat menyampaikan
gagasannya mengenai berbagai hal. Kebiasaan pemikiran dan penyampaian ide-
ide baru bisa dirangsang melalui penyediaan paket insentif.

E. Analisis Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Pidarta menyatakan dalam menjalin hubungan antara sekolah dan
masyarakat pastinya tidak selalu berjalan lancer seperti apa yang diharapkan,
tentunya ada beberapa kendala mendasar yang juga sangat berdampak pada
keharmonisan hubungan tersebut, sehingga hubungan antara sekolah dan
masyarakat menjadi tidak lancer dan kendalanya adalah: (1) kurangnya
pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah
tentang apa dan bagaimana seharusnya pengelolaan hubungan sekolah dengan
masyarakat dibangun; dan (2) kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan
warga masyarakat sehingga tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan
warga masyarakat/wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan
masyarkat tetapi memaksakan keinginannya pada masyarakat/wali murid. 9
Sekolah dalam hal ini harus mengetahui hambatan-hambatan tersebut untuk
meminimalisasi pengaruh yang negatif terhadap upaya pengembangan sekolah.
Kurangnya pemahaman pihak sekolah terkait dengan kemajuan teknologi
turut andil dalam hambatan teknik hubungan sekolah dengan masyarakat
dikarenakan para guru dan tenaga kependidikan masih memakai teknologi
komunikasi lama.
Harus ada tim khusus dalam usaha humas melalui Teknik dan media
humas yang sudah tersedia agar fungsi humas dapat dilaksanakan dengan baik
melalui proses kemajuan zaman.

8
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta. Usman. User.
2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

9
Pidarta, Made, 2004, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT Rineka Cipta...
III. PENUTUP

a) Kesimpulan

Pada lembaga pendidikan publik relations atau humas juga sangat


dibutuhkan. Apalagi pada era global yang menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan pada aspek kehidupan masyarakat. Humas berperan penting untuk
membangun image positif terhadap lembaga pendidikan baik dalam era global
maupun dalam era etonomi pendidikan. Sekolah juga dapat menerapkan beberapa
teknik dalam hubungan dengan masyarakat dalam lembaga pendidikan antara
lain:

a) Laporan pada orang tua.


b) Majalah dan surat kabar sekolah.
c) Pameran sekolah.
d) Open House.
e) Kunjungan orang tua peserta didik ke sekolah.
f) Kunjungan ke rumah peserta didik.
g) Laporan tahunan.
h) Organisasi perkumpulan alumni.
i) Kegiatan ekstrakurikuler.

b. Saran
Mengingat pentinganya keberadaan humas pada lembaga pendidikan,
maka lembaga pendidikan juga harus mulai mengfungsikan kembali peran
humas yang sudah tidak dianggap penting bagi sebagian lembaga pendidikan
yang ada. Peran humas dalam sekolah tidak hanya menjadi alat dalam
menyeleseikan masalah saja, tetapi dapat menjadi tempat untuk membangun
image yang baik, sehingga reputasi yang baik dapat tercipta pada lembaga
pendidikan dan masyarakat dapat memberi kepercayaan pada lembaga
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Benty, D., dan Gunawan, I. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dan

Masyarakat. Malang. UM PRESS.

Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta.

Usman. User. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rumsari Hadi Sumarto, Jurnal Komunikasi dalam Kegiatan Public Relations

Elfridawati Mai Dhuhani, MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKATKAN

MUTU MADRASAH STUDI KASUS DI MADRASAH IBTIDIYAH TERPADU

(MIT) AS-SALAM AMBON. Al-iltizam, Vol.1, No.1, Juni 2016

Yuke Rahmawati, MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI ALAT ETIKA

KOMUNIKASI DALAM BISNIS ISLAM, Salam; Jurnal Filsafat dan Budaya

Hukum

Anda mungkin juga menyukai