Makalah Manajemen Humas
Makalah Manajemen Humas
PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup
sendiri. Manusia membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya
sehingga manusia tersebut dapat melangsungkan kehidupannya dengan
memperoleh rezeki sebagai dampak dari interaksi yang dilakukan dengan pihak
lain, dapat memiliki sahabat sebagai tempat untuk menyampaikan perasaannya1.
Hubungan masyarakat dengan sekolah menjadi kebutuhan bersama untuk
meningkatkan kualitas sekolah dan terjalinya komunikasi yang baik antara
sekolah dan masyarakatnya. Program sekolah dan kegiatan sekolah yang
berhubungan memerlukan dukungan dan peran serta orang tua siswa dan
masyarakat untuk mencapai tujuan kegiatan sekolah. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 7 ayat 1 yang berbunyi bahwa
orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Sebab itu,
sekolah dituntut memberikan layanan informasi pendidikan dan informasi
kegiatan yang ada di sekolah.
Menurut Abdurrahman bahwa hubungan masyarakat adalah kegiatan
untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, dukungan, kepercayaan, serta
penghargaan pada dan dari publik suatu badan pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Pentingnya pendidikan menjadikan kerjasama sekolah dengan
masyarakat sebagai kebutuhan dasar.2 Kerjasama tersebut dimaksudkan demi
1
Rumsari Hadi Sumarto, Jurnal Komunikasi dalam Kegiatan Public Relations hlm… 69
2
suryosubroto, B. 2012 Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta hlm….23
kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya dan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada khususnya.
Di era global setiap lembaga pendidikan dituntut untuk bisa memadukan
antara kepentingan sosial dengan pendekatan promosi dan pemasaran.Memadukan
dua kepentingan tersebut merupakan karakteristik tersendiri bagi Lembaga
pendidikan. Fungsi mengelola informasi kepada publik internal dan publik
eksternal ini yang menjadi bidang garapan manajemen humas. Lembaga
pendidikan yang merupakan suatu sistem yang terbuka pasti akan mengadakan
hubungan dengan masyarakat sekelilingnya 3. Yang paling utama dalam
manajemen public relations ini adalah bagaimana proses pengorganisasian suatu
organisasi atau perusahaan dalam mengkomunikasikan hasil produk barang dan
layanan jasa sebagai keluaran (outputs) organisasi atau perusahaan tersebut dapat
memberikan pengembalian (feedback) yang positif, baik kompensasi maupun
kepuasan4.
II. PEMBAHASAN
3
Elfridawati Mai Dhuhani, MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKATKAN MUTU
MADRASAH STUDI KASUS DI MADRASAH IBTIDIYAH TERPADU (MIT) AS-SALAM AMBON.
Al-iltizam, Vol.1, No.1, Juni 2016. hlm….40
4
Yuke Rahmawati, MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI ALAT ETIKA KOMUNIKASI
DALAM BISNIS ISLAM, Salam; Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum hlm…183
A. Pengertian Teknik Hubungan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
5
Indrafachrudi. 2000. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: P3T IKIP Malang ...hlm...
memanggil orang tua atau wali siswa yang bermasalah atau siswa yang memiliki
kemampuan lebih dan perlu pembinaan bersama agar kemampuannya dapat
berkembang secara maksimal.
Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam metode ini adalah:
a) Orang Tua sebagai Pengamat (Parents as Observer)
Orang tua dalam teknik ini, mengamati perkembangan anak-anaknya dan
membandingkannya dengan perkembangan anak-anak lainnya. Orang tua dengan
begitu akan mengetahui kelebihan dan kekurangan anaknya. Hal ini dapat
membangkitkan langkah-langkah baru. Semakin lama orang tua mengamati
perkembangan pendidikan anaknya, semakin banyak pula orang tua mengetahui
perkembangan dan perubahan anaknya dan semakin banyak pula upaya perbaikan
dan pembinaan.
6
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta. Usman. User.
2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kegiatan eksternal ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada masyarakat
diluar warga sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yakni secara
langsung (tatap muka) dan tidak langsung. Kegiatan eksternal tidak langsung
adalah kegiatan berhubungan dengan masyarakat melalui perantakan media
tertentu, sedangkan kegiatan eksternal dapat juga melalui media. Berikut ini
diuraikan tentang program yang termasuk dalam kegiatan eksternal.
a) Pameran
Pameran adalah pertunjukan hasil karya seni atau barang hasil produksi. Kegiatan
pameran merupakan pelaksanaan fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran
atau ekshibisi.
b) Seminar dan Konferensi
Guna menunjang penggunaan berbagai macam media yang diuraikan, ada baiknya
jika suatu lembaga pendidikan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk
khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau konferensi pers.
c) Tari, sandiwara, wayang, ketoprak, dan seni tradisional lainnya
Peserta didik dapat menyumbangkan acara Vocal group, tari-tarian, atau
sandiwara. Sekolah mungkin memiliki kelompok sandiwara, teater, atau ketoprak,
sehingga suatu saat dapat dipentaskan. Para penontonnya tentu para tamu
undangan, terutama orang tua peserta didik, pemuka masyarakat, atau masyarakat
umum.
d) Laporan
Laporan dapat dibedakan laporan lisan dan laporan tertulis. Adapun laporan yang
dimaksudkan disini adalah laporan tertulis. Wali kelas wajib melaporkan prestasi
belajar peserta didik melalui raport. Kemudian, raport tersebut diteruskan kepada
orang tua peserta didik agar mereka mengetahui prestasi belajar putra-putri
mereka.
f) Pakaian seragam
Pakaian seragam sangat penting bagi sekolah karena dengan seragam akan tampak
harmonis, serasi, sejajar, serta tidak terlihat perbedaan kaya dan miskin. Sehingga
dapat dibayangkan seandainya para peserta didik dibebaskan dari pakaian
seragam, maka perbedaan di antara mereka tampak jelas. Hal ini dapat
mengakibatkan proses pergaulan peserta didik menjadi kurang kondusif. Sekolah
dengan memiliki seragam khas akan menjadi nilai lebih bagi sekolah, sebab
seragam khas sekolah merupakan cerminan dari sekolah sendiri.
g) Company Profile (profil lembaga pendidikan)
Merupakan buku yang memberikan informasi tentang profil dari lembaga
pendidikan. Daftar isi dari company profile, adalah (1) pendahuluan; (2) kata
pengantar atau sambutan dari kepala sekolah; (3) historis dan struktur organisasi
lembaga pendidikan; (4) produk barang atau jasa yang ditampilkan; (5) kinerja
dan manajemen pendidikan; (6) nilai aset yang dimiliki; (7) pengembangan
pendidikan serta sumber daya manusia; (8) prospek dan tantangan yang dihadapi
lembaga pendidikan saat sekarang dan di masa yang akan datang; dan (9) daftar
kantor cabang, alamat, atau telepon.
h) Special Event (kegiatan khusus dalam humas)
Merupakan program kerja dan pelaksanaan kegiatan humas dalam memberikan
informasi secara langsung (tatap muka) yang dapat dikemas berbentuk suatu
media humas, baik untuk mewakili sekolah maupun tentang pengenalan dan
pengetahuan tentang sekolah atau mengenai pelayanan yang dapat diberikan
kepada pihak masyarakat sebagai khalayak sasaran.
i) Pertemuan dan musyawarah
Pertemuan dan musyawarah dapat diselenggarakan secara intern, misalnya kepala
sekolah dengan guru, kepala sekolah dengan tata usaha, atau kepala sekolah
dengan peserta didik. Namun pertemuan dan musyawarah dapat bersifat ekstern
dan mengikutsertakan pihak luar, seperti pemuka masyarakat, organisasi sosial,
dan orang tua peserta didik.
j) Kunjungan ke rumah (home visit)
Kunjungan ke rumah lazimnya dilakukan oleh para guru dengan berkunjung ke
rumah orang tua peserta didik (wali), misalnya untuk mengetahui masalah atau
seluk-beluk peserta didik. Untuk mengetahui hal itu, maka guru, wali kelas,
ataupun kepala sekolah dapat mengetahui dari orang tua peserta didik agar orang
tua turut membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi peserta didik.
Hal-hal seperti itu dapat ditempuh dengan cara home visit.
k) Pawai atau karnaval
Secara langsung atau tidak langsung, sebenarnya karnaval merupakan sebuah
pameran, misalnya peserta didik menyumbangkan kelompok drum band dalam
karnaval peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Sekolah dengan
menampilkan kelompok drum band berarti telah berupaya membangun citra dan
nama baik sekolah terhadap masyarakat.
2) Kegiatan Internal
Kegiatan internal ini merupakan publisitas ke dalam dan sasarannya tidak lain
adalah warga sekolah yang bersangkutan, yakni para guru, tenaga tata usaha dan
seluruh siswa. Kegiatan internal bertujuan untuk: (1) memberi penjelasan tentang
kebijakan penyelenggaraan, situasi, dan perkembangan sekolah; (2) menampung
saran-saran dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya
dengan pembinaan dan pengembangan sekolah; dan (3) dapat memelihara
hubungan yang harmonis dan terciptanya kerjasama antara warga sekolah sendiri.
Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis kegiatan internal yang lazim
digunakan para praktisi humas di lembaga pendidikan.
a) Diskusi
Diskusi merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah tertentu yang dihadapi sekolah dan masyarakat, terutama berkaitan
dengan upaya pengembangan kemampuan siswa, pembinaan sikap siswa, dan
sebagai wahana menyamakan persepsi antara sekolah dan masyarakat.
b) Film
Sekolah dalam hal ini memutarkan film yang bersifat edukatif dan bermanfaat
bagi peserta didik seperti film sejarah, pengaruh narkotika dan sebagainya. Peserta
didik dalam media film, diharapkan menyadari pentingnya film yang bernafaskan
pendidikan.
c) Tanya jawab
Lazimnya bimbingan di sekolah dilaksanakan melalui Tanya jawab dengan guru
pembimbing. Setiap tanya jawab harus memberikan kesan tertentu, baik bagi
peserta didik maupun pembimbing.
d) Papan informasi
Papan informasi adalah tempat menempelkan pengumuman, terkait
pelaksanaan kegiatan di lembaga pendidikan dan sosialisasi kebijakan pimpinan
di lembaga pendidikan secara tertulis, seperti edaran dan sebagainya.7
e) Papan foto
Papan foto untuk menempelkan foto-foto kegiatan di lingkungan unit kerja
lembaga pendidikan yang di dokumentasikan staf humas.
f) Kotak saran
Dibuat untuk memperoleh dan menampung berbagai masukan dan saran dari
tenaga pengajar, peserta didik, karyawan tentang kebijakan lembaga pendidikan
yang telah berjalan.
g) Stasiun radio sendiri
Stasiun radio tepat sebagai media hubungan pimpinan dan staf. Sangat strategis
menyampaikan informasi tentang kebijakan lembaga, program yang akan
dilaksanakan, serta membina hubungan yang harmonis antara pemimpin dan staf
atau sesama staf.
h) Komunikasi tatap muka
Merupakan media interpersonal antara pimpinan (pihak humas) dengan para
tenaga kependidikan, tenaga pendidikan, dan peserta didik.
i) Acara kekeluargaan
Berbagai kegiatan dan acara tidak resmi, seperti arisan keluarga dan rekreasi atau
piknik seluruh karyawan beserta anggota keluarganya. Tujuannya meningkatkan
dan membina hubungan harmonis antara sesame warga sekolah.
j) Klub sosial
Lazimnya pada lembaga pendidikan yang mapan, terdapat klub-klub sosial yang
dilengkapi dengan berbagai fasilitas guna mempererat hubungan antara pihak
pimpinan dan anggotanya, guru, dan peserta didik.
k) Literatur pengenalan atau informasi
Literatur pengenalan adalah berbagai macam naskah, materi, atau buklet yang
berisikan riwayat singkat lembaga pendidikan dengan bagan-bagan, struktur
7
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
manajemen, dan aneka hal penting lainnya yang harus diketahui para pegawai
baru.8
l) Jaringan telepon internal
Melalui telepon setiap staf di lembaga pendidikan dapat menyampaikan
gagasannya mengenai berbagai hal. Kebiasaan pemikiran dan penyampaian ide-
ide baru bisa dirangsang melalui penyediaan paket insentif.
8
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rhineka Cipta. Usman. User.
2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
9
Pidarta, Made, 2004, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT Rineka Cipta...
III. PENUTUP
a) Kesimpulan
b. Saran
Mengingat pentinganya keberadaan humas pada lembaga pendidikan,
maka lembaga pendidikan juga harus mulai mengfungsikan kembali peran
humas yang sudah tidak dianggap penting bagi sebagian lembaga pendidikan
yang ada. Peran humas dalam sekolah tidak hanya menjadi alat dalam
menyeleseikan masalah saja, tetapi dapat menjadi tempat untuk membangun
image yang baik, sehingga reputasi yang baik dapat tercipta pada lembaga
pendidikan dan masyarakat dapat memberi kepercayaan pada lembaga
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hukum