Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KELOMPOK KECIL

PELAKSAAN KULIAH KERJA NYATA


MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
DESA/KELURAHAN KESONGO KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG

APOTEKER CILIK

Oleh :

1. Riski Reza Ambarwati NIM 050217A086


2. Siti Cahyaningrum NIM 010115A121

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kelompok kecil dalam rangkaian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata mahasiswa
Universitas Ngudi Waluyo dengan ini dan pengesahan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan sungguh- sungguh, yang meliputi
sebagai berikut,
Nama : Riski Reza Ambarwati
NIM : 050217A086
Nama : Siti Cahyaningrum
NIM : 010115A121
Nama DPL : Melati AprillianaRamadhani, S. Farm., M. Farm., Apt
SasaranKegiatan : SDN 01 Kesongo dan SDN 04 Kesongo
LokasiKegiatan
a. RT/RW/Dusun : Dusun KesongoLor dan Dusun Widoro
b. Desa/Kelurahan : Kesongo
c. Kecamatan : Tuntang
d. Kabupaten : Semarang
Waktu Pelaksanaan : 09.00 - selesai
SumberPendanaan :1.Mandiri mahasiswa :-
2.Sumber dana lain : Rp 132.800,00
Menyetujui,
PJ Kepala Desa/Kelurahan Dosen Pembimbing Lapangan

( Agus Riyanto,. SE ) (Melati Aprilliana R, M. Farm., Apt)


NIDN. 0624049001

Mengetahui,
Ketua LPPM
Universitas Ngudi Waluyo

Sigit Ambar Widyawati, S.KM., M. Kes


NIK. 1.2.250680.05.12.150
BAB I
PENDAHULUAN
a. Analisis Situasi
Desa Kesongo merupakan desa yang letaknya berdekatan dengan Danau Rawa
Pening dan berada di kaki Gunung Merbabu, sehingga desa ini mempunyai daerah
perkebunan dan persawahan, bahkan beberapa warga ada yang menjadi nelayan di
danau rawa pening. Desa Kesongo memiliki ketinggian ± 475 m diatas permukaan
laut dengan suhu 27-300 C, sehingga Desa Kesongo merupakan wilayah yang sejuk
dan cocok untuk dijadikan tempat persinggahan maupun untuk berwisata. Desa
Kesongo mempunyai wilayah dengan luas 426.428 Ha.
Fasilitas Pendidikan yang ada di Desa Kesongo terdiri dari 3 TK/PAUD, 4
Sekolah Dasar Negeri, dan 2 Pesantren. Beberapa fasilitas tersebut yang
mendukung proses pembelajaran dan membantu pendidikan di Desa Kesongo.
Saat ini, pembinan program pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di
usia sekolah dasar sudah mulai berkembang, contohnya sudah banyak dokter kecil
yang dimiliki sekolah dasar. Hal tersebut seiring dengan kampanye yang telah
dilakukan WHO Global School Health Initiative mulai tahun 1995 dalam usaha
untuk memobilisasi dan memperkuat kegiatan promosi kesehatan, baik di tingkat
lokal, nasional, regional maupun global. Promosi kesehatan yang dilakukan oleh
sekolah-sekolah di Indonesia adalah implementasi kebijakan sekolah sehat yang
diperkenalkan oleh WHO pada tahun 1995 (Desai dkk., 2005).
Data diperoleh dari hasil observasi, dan wawancara dengan guru didapatkan
bahwa masih banyak anak-anak di SDN 01 Kesongo dan SDN 04 Kesongo masih
kurang mengetahui dan mengenal tentang peran dari sosok Apoteker serta
tugasnya.

b. Permasalahan Mitra
1. Bagaimana cara memberikan pemahaman kepada siswa tentang sosok
apoteker?
2. Apa saja tugas seorang apoteker?
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN KEGIATAN
Untuk memberikan pemahaman tentang profesi apoteker dilakukan dengan
mempresentasikan materi seputar pengenalan sosok profesi Apoteker serta
tugasnya, termasuk sosialisasi dini apa sajakah tenaga medis yang bertanggung
jawab di bidang kesehatan saat ini. Ada pun media yang digunakan adalah LCD
dan pemberian pemberian vitamin c. Setelah presentasi pengisian materi, dilakukan
juga games dan tanya jawab tentang sosok apoteker serta tugasnya. Siswa/siswi
yang sepanjang pelaksaan materi paling aktif selanjutnya dijadikan sebagai maskot
apoteke rcilik.
Siswa SDN 01 Kesongo dan SDN 04 Kesongo telah memahami tentang
Profesi Apoteker serta tugasnya. Sehingga penyempurnaan terhadap pembinaan
pendidikan kesehatan dan pelayanan tersebut perlu juga adanya apoteker cilik yang
nantinya dapat berdampingan dengan dokter kecil sehingga dapat menciptakan
suasana sehat dilingkungan sekolah mau pun rumah. Peran dari apoteker cilik ini
berguna untuk mengenalkan kegiatan kefarmasian kepada anak-anak usia dini. Hal
ini dibuktikan dengan mampunya siswa memberikan umpan balik terhadap
pertanyaan kuis yang diberikan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan pada program kerja “Apoteker Cilik” antara lain :
1. Persiapan
Melakukan konfirmasi kepada kepala sekolah untuk mengsosialisasi tentang
profesi apoteker. Kemudian menyerahkan surat resmi untuk melaksanakan
kegiatan sosialisasi kepada pihak sekolah, serta konfirmasi jadwal pelaksaan
kegiatan tersebut.
2. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 9 Agustus 2018, pukul 09.00 WIB sampai
selesai. Kegiatan dilakukan dikelas 3A dan 3B di SDN 01 Kesongo dan kelas 3
di SDN 04 Kesongo dengan penyuluhan materi mengenai profesi apoteker
didampingi oleh wali kelas.
3. Monitoring dan evaluasi
Selama penyampaian materi para siswa tidak hanya mendengarkan materi
yang dipresentasikan oleh tim KKN UNW, tetapi juga siswa mampu memahami
dan mengetahui tentang apoteker serta tugasnya yang dibuktikan dengan siswa
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan program kerja ini, tujuannya adalah agar siswa/siswi
mengetahui profesi apoteker dan tugasnya, sehingga dapat mengenal dan
menumbuhkan minat kepada profesi tersebut, serta membantu sosialisasi dini
tentang tenaga medis yang bertanggung jawab dibidang kesehatan saat ini.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang diusulkan oleh tim
KKN UNW yaitu pada hari Kamis, 09 Agustus 2018 pada Pukul 09.00 WIB
sampai selesai di SDN 01 Kesongo kelas 3A & 3B dan SDN 04 Kesongo kelas
3. Dalam pelaksaan ini dilakukan oleh tim KKN Kesongo dengan didampingin
ibu wali kelas.
Rundown kegiatan dimulai dengan memberikan sosialisasi tentang sosok
profesi apoteker dan tugasnya kepada siswa/siswi SDN 01 Kesongo kelas 3A &
3B dan SDN 04 Kesongo kelas 3 dilanjutkan dengan menerangkan peran dan
tugas seorang apoteker, serta pengertian obat serta jenis-jenis obat seperti obat
kimia dan obat tradisisonal dan jenis-jenis tanaman obat keluarga (TOGA) yang
biasanya didapur yang dapat digunakan sebagai bahan obat seperti jeruk nipis
dapat digunakan sebagai obat batuk, jahe dapat digunakan sebagai obat
penghangat badan dan jambu biji dapat digunakan sebagai obat sakit perut
(diare) selain itu pengenalan dini tanaman obat keluarga kepada Apoteker
cilikakan memberikan pengetahuan bahwa bukan hanya obat dari dokter yang
menyembuhkan. Namun, melalui tanaman obat keluarga (TOGA) yang ada di
kebun, dijual dipasar dan didapur sebagai bahan masakan juga dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dokumentasi dari kegiatan program
kerja “Apoteker Cilik” terdapat pada gambar 1, 2, 3, dan 4.
Gambar 1. Penyampaian materi mengenai Gambar 2. Pemberian bingkisan
pemenang Apoteker Games

Gambar 3. Pemilihan maskot Apoteker Cilik Gambar 4. Pengenalan obat


tradisional

Program kerja “Apoteker Cilik” membuat para siswa/siswi mulai tertarik.


Ketertarikan dan antusiasme para siswa/siswi nampak semakin besar saat
penyampain materi terkait dengan apoteker serta tugasnya. Sebagaian besar
pertanyaan para siswa menunjukkan kurangnya informasi tentangsosok dan
tugasapoteker, misalsajasaatditanyakan “Ada yang tau siapaApoteker?”,
sebagianbesarmenjawab “TidakTahu”.

Selanjutnya dilakukan penyampaian materi terkait dengan dunia


kefarmasian secara umum dan sosok serta peran apoteker. Penyampaian materi
menggunkan powerpoint dengan materi tentang sosok apoteker dan tugasnya.
Selama penyampaian materi sesekali dilakukan tanya jawab dengan para siswa.
Dalam penyampaian materi juga tergambar ketertarikan dan antusiasme siswa
yang sangat tinggi. Demikian saat game masih menyangkut tentang sosok dan
tugas seorang apoteker guna mengetahui sejauh mana pemahaman para peserta
didik. Seluruh kegiatan diakhiri dengan pemilihan peserta didik paling aktif
sepanjang pelaksanaan kegiatan sebagai maskot apoteker cilik dan penyerahan
kenang-ke
BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

a. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh yaitu kegiatan ini dapat memberikan
pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang profesi Apoteker serta
tugasnya. Selain itu, pemahaman terkait profesi tenaga medis beserta
tanggung jawabnya masing-masing di bidang kesehatan.

b. Rekomendasi
Dari hasil penyuluhan yang kami lakukan, semoga ilmu yang
diberikan dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari. Saran untuk sekolah
sasaran program kerja kami adalah pembentukkan organisasi uks oleh
pihak sekolah, agar siswa/siswi dapat mengenal tentang kesehatan sejak
usia

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Desai, C., Girdhar A.O, Shah U.A, 2005, Knowledge and Awareness about
Medicines among Primary SchoolChildren in Ahmedabab, India.,
Regional Health Forum, Volume 9, Number 2:1-8.
LAMPIRAN

1. Rincian total biaya kegiatan


Nama Barang Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Buku Tulis 2 Pack Rp. 22.500,- Rp. 45.000,-
Bolpoin 2 Pack Rp. 9.000 ,- Rp. 18.000,-
Kertas Payung 2 Gulung Rp. 1.500,- Rp. 3.000,-
Vitamin C 52 Strip Rp. 1.400,- Rp. 72.800,-
Total Biaya Rp. 138.800,-

2. Berita Acara Program Kerja Apoteker Cilik

Gambar 5. Berita acara SDN 01 Kesongo


Gambar 6. Daftar hadir siswa/siswi kelas 3a SDN 01
Kesongo

Gambar 7. Daftar hadir siswa/siswi kelas 3b SDN 01


Kesongo
Gambar 8. Berita acara SDN 04 Kesongo

Gambar 5. Daftar hadirsiswa/siswi SDN 04 Kesongo


3. Materi berupa powerpoint dengan 6 slide
4. Surat keterangan telah melaksanakan kegiatan ditanda
tangani pejabat kelurahan/desa

Anda mungkin juga menyukai