Upacara ini disebut upacara kanak – kanak, karena dilakukan ketika anak tersebut berumur
satu atau satu tahun setengah, lebih tepatnya upacara ini dilakukan ketika anak itu pandai
berjalan.
Ada dua macam upacara yang dilakukan pada upacara kanak – kanak, yaitu :
a. Menurut kepercayaan orang Melayu, membuang rambut baik, dicukur atau digunting.
Jika tidak dilakukan dalam suatu upacara mengakibatkan anak tersebut sakit.
b. Untuk membuang sial yang terdapat pada ujung – ujung rambut yang dibawa sejak lahir.
Jika tidak dibuang anak tersebut akan selalu dirundung malang sepanjang hidupnya.
a. Agar anak yang baru pandai berjalan tidak sakit jika berjalan di luar rumahnya.
b. Anak yang tidak melalui upcara memijak tanah akan selalu sakit. Karena menurut
keyakinan Melayu.
Upacara memotong rambut dan upacara memijak tanah dilakukan melalui rangkaian
kegiatan, sebagai berikut :
Menurut kepercayaan orang Melayu juga, adat ini dilakukan untuk memprediksi masa
depan anak itu berdasarkan barang yang diambil. Umpamanya jika anak itu mengambil
gunting, kelak dia kuat bekerja atau pandai membuat pekerjaan tangan. Adat ini juga dapat
dilakukan secara sederhana yaitu dengan memijakkan kaki anak itu ke piring-piring kecil
yang berisi dengan padi, beras, tanah dan beberapa jenis daun yang telah dijampi oleh mak
bidan. Selanjutnya bayi itu dijejakkan ke tanah dan doa dibaca.