CJR Kepemimpinan
CJR Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN
OLEH :
NAMA : IRMA DWI SURYANI
NIM : 4171111026
KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA A
2017
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengulas isi jurnal
1.4 Manfaat
Manfaatnya adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Review Jurnal
Jurnal 1
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor
Sekretariat Daerah Kota Samarinda
Sekretaris Daerah Kota Samarinda adalah salah satu jabatan kepemimpinan dalam
pemerintahan di Kota Samarinda, di mana dalam perannya sebagai pemimpin yang
memiliki fungsi yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja aparatur agar tercapai
kesejahteraan masyarakat Kota Samarinda.
Kepemimpinan merupakan tehnik dan kemampuan dasar seorang pimpinan dalam
mempengaruhi dan mengendalikan bawahan, agar mau melaksanakan segala jenis
pekerjaan yang ditugaskan dengan efektif dan efisien.
Gaya Kepemimpinan Menurut Wahjosumidjo (1984:58-59) mengatakan bahwa
perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai
dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gaya Kepemimpinan Direktif, dicirikan oleh:
a. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan
seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya
memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya.
b. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan
menjalankan tugas.
c. Pemimpin melakukan pengawasan kerja dengan ketat.
d. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan
yang tidak berhasil melaksanakan tugas-tugas yang tealah ditentukan.
e. Hubungan dengan bawahan rendah, tidak memberikan motivasi
kepada bawahannya untuk dapat mengembangkan dirinya secara
optimal, karena pemimpin kurang percaya dengan kemampuan
bawahannya.
3
ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan
konsultasi dengan para bawahan.
c. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka
memberikan motivasi kepada bawahan.
d. Hubungan dengan bawahan baik.
Gaya demokratis dalam kepemimpinan pemerintahan yaitu cara dan irama seoarang
pemimpin pemerintahan dalam menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan
memakai metode pembagian tugas dengan bawahan, begitu juga antara bawahan dibagi
tugas secara merata dan adil, kemudian pemilihan tugas tersebut dilakukan secara
terbuka, antar bawahan dianjurkan berdiskusi tentang keberadaanya untuk membahas
tugasnya, baik bawahan yang terendah sekali pun boleh menyampaikan saran serta
diakui haknya.
4
Tipe yang Demokratik adalah Seorang pemimpin yang demokratik dihormati dan
disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional.
Perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya
inovasi dan kreativitasnya. Dengan sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran
dan bahkan kritik orang lain terutama bawahannya.
Kinerja pegawai merupakan perihal yang pentingCdan perlu mendapat perhatian
yang cukup dalam rangka untuk peningkatan dan perbaikan kualitas pelayanan publik.
Kinerja pegawai dinilai dengan dengan menggunakan indikator kualitas hasil kerja
dan kuantitas hasil kerja yang terdiri dari Ketepatan hasil kerja pegawai , Ketelitian hasil
kerja pegawai, Kerapian hasil kerja pegawai, Kebersihan hasil kerja pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan pekerjaannya, dan jumlah atau beban pekerjaan yang
dapat diselesaikan pegawai, serta ketepatan waktu pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Regresi Sederhana
Analisis dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Sederhana. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan demokratis (X) terhadap
Kinerja Pegawai (Y). Adapun bentuk persamaan regresinya adalah Y = a + bX. Berikut
ini Hasil Regresi Sederhana dengan menggunakan program statistik komputer SPSS for
Windows Release 17.00 diperoleh hasil persamaan Regresi
Linier Sederhana :
5
Tabel 4.25
Hasil Regresi Linier Sederhana
Jurnal 2
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dan
Kedisiplinan Karyawan
Sumber daya manusia adalah faktor utama di dalam pengelolaan organisasi untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya manusia yang kompeten, mempunyai kinerja yang
bagus dan disiplin dapat menunjang keberhasilan suatu organisasi, dalam hal ini adalah
perusahaan.
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal membutuhkan pengelolaan
yang baik agar kinerja karyawan lebih optimal, sehingga pencapaian tujuan perusahaan
yang dipengaruhi oleh kinerja karyawan perusahaan itu sendiri bisa maksimal.
6
Untuk meningkatkan kinerja dan kedisiplinan karyawan tergantung dari gaya
kepemimpinan itu sendiri, dimana gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku
orang lain atau bawahan (Thoha, 2010:49).
Selain gaya kepemimpinan, untuk meningkatkan kinerja dan kedisiplinan karyawan,
yang tidak kalah pentingnya adalah lingkungan kerja, dimana lingkungan kerja yang
sesuai dan mendukung pelaksanaan kerja sehingga karyawan memiliki semangat untuk
bekerja agar tercapainya tujuan organisasi. Menurut Robbins (2003:86) lingkungan kerja
atau lokasi kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat
mempengaruhi dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.SPBU 44.501.29 Randu
Garut Semarang beralamat di Jl.Raya Semarang-Kendal Km 14, Kel Randu Garut,
Kec.Tugu Semarang. SPBU ini memiliki total 34 karyawan dari berbagai bagian
pekerjaan seperti, kepala unit, wakil kepala unit, kasir, security, cleaing service, mini
market, dan operator.
Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana meningkatkan kinerja dan kedisiplinan
karyawan, agar konsumen tidak kecewa dan lari ke SPBU lain hanya karena pelayanan
yang tidak memuaskan atau kondisi lingkungan yang kurang bersih atau baik. Namun
pada kenyataannya ada saja karyawan yang melanggar peraturan hingga sudah dikenai
SP sebanyak 2 kali hingga skorsing selama 6 bulan
Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja antara lain :
1. Faktor Kemampuan, di mana harusnya karyawan ditempatkan pada bagian sesuai
kemampuan dan keahliannya.
2. Faktor Motivasi, Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan
yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
Untuk mengukur kinerja individu, terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan
patokan menurut Robbins (2006:260) yaitu: kualitas, kuantitas, ketetapan waktu,
efektivitas dan kemandirian.
Gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan SPBU 44.501.29 Randu Garut Semarang.
Jurnal 3
Aliran Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Guru
7
Berbagai upaya selalu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional
antara lain melalui berbagai perubahan dalam pengembangan kuri- kulum, dengan
pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru (sertifikasi guru), pengadaan buku, perbaikan
sarana prasarana pendidikan dan pembelajaran
lainnya, serta peningkatan mutu manajemen sekolah.
Namun, dari berbagai indicator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang
merata, sebagian sekolah terutama di kota-kota menunjukkan peningkatan mutu
pendidikan yang cukup
menggembirakan namun sebagian lainnya masih memprihatikan.
Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu
tercapainya tujuan organisasi. Guru pada posisi ini menjadi fasilitator pada proses
pembelajaran di sekolah. Dia
harus mampu melaksanakan tugas dalam proses pembentukan dan pengembangan soft
skills dan hard skills atas aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap spiritual/sosial
pada peserta didik.
Kinerja guru menjadi penentu bagi keberhasilan bangsa ini mencapai cita-cita masa
depan yang lebih baik. Gibson et.al.(1996:118) mengatakan, kinerja adalah tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Bagaimanapun bagusnya kurikulum secara konsep tidak akan berarti
apa-apa, kalau kinerja guru di lapangan tidak baik.
Berdasarkan pada arti pentingnya kinerja guru bagi pembentukan generasi emas pada
masa datang (tahun 2045) itu, maka penelitian diharapkan dapat memberi masukan untuk
lembaga pendidikan
melakukan reposisi. Artinya bagaimana lembaga harus mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kinerja dan hasilnya bermanfaat bagi pembuatan program
pengembangan sumber daya
insani secara optimal.
Ada beberapa gaya kepemimpinan yang ditunjukkan sikap seorang pemimpin, antara
lain:
1) Tipe Otokratik, menunjukkan karakteristik seorang pemimpin yang sangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukan sikap yang menonjolkan
kelakuannya, antara lain dalam memperlakukan bawahan sama dengan alat-alat lain
dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan
8
martabat mereka pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas
tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya. Dalam proses pengambilan Keputusan mengabaikan peranan para
bawahan. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik menuntut
ketaatan penuh dari para bawahannya, dengan pemberian perintah dan penggunaan
punismen.
9
a) kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, pemimpinnya selalu berperan
sebagai pemain tunggal,
b) berambisi untuk merajai situasi,
c) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
d)bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan
yang akan dilakukan,
e) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan
pribadi
f) adanya sikap eksklusivisme,
g) selalu ingin berkuasa secara absolut,
h) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
i) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
6) Tipe Kepemimpinan Laissez Faire, tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak
memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua
pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin
hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai
wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja,
tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin
biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme.
7) Tipe Kepemimpinan Populistis, kepemimpinan berpegang teguh pada nilai-nilai
masyarakat yang tradisional, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan pihak
luar, lebih mengutamakan kekuatan sendiri.
8) Tipe Kepemimpinan Administratif /Eksekutif, kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas- tugas administrasi secara efektif. Biasanya terdiri dari beberap
teknokrat dan administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan
pembangunan. Oleh karena terciptalah sistem administrasi dan birokrasi yang efisien
dalam pemerintahan.
9) Tipe Kepemimpinan Demokratis, kepemimpinan demokratis berorientasi pada
manusia. Terjamin atas koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan
pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan
kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada
10
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai
potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan.
11
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
Jurnal 1:
Kelebihan : Teknik pengumpulan data yang dipakai ada 4, yaitu observasi, wawancara,
kuisioner, dan dokumentasi.
Kekurangan : Penjelasan mengenai gaya-gaya kepemimpinan di jurnal ini hanya ada 4.
Jurnal 2:
Kelebihan : metode analisis data yang digunakan ada lebih dari 5 metode.
Kekurangan : jumlah responden yang diteliti tidak terlalu banyak.
Jurnal 3:
Kelebihan : gaya-gaya kepemimpinan lebih banyak dijelaskan, dan bahasanya mudah
dimegerti
Kekurangan : bahasa dalam jurnal ini terlalu singkat, sehingga kurang dapat dipahami.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikasi terhadap kinerja pegawai.
4.2 Saran
Untuk penelitia selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah responden dalam
penelitian.
13
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL 1
Dessler, G. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2 Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta
: PT. Prenhalindo
Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan, Rajawali Pers. Jakarta.
Keban, T Yarimias. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep, Teori, dan
Isu. Yogyakarta : Gaya Media.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama.
Passolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta.
Passolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : Alfabeta.
Riduwan. 2006. Rumus dan Data Dalam Aplikasi Statistika. Bandung : Alfabeta.
Siagian, Sondang P.1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi, Edisi Revisi, Cetakan XVII. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian, Cetakan XVI. Bandung : Alfabeta.
Thoha, Miftah.2001. Kepemimpinan Dalam Manajemen Fisipol UGM. Yogyakarta.
JURNAL 2
Andriani, Dewi. 2008. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT
Hassco Multi Kimindo Sidoarjo. Jurnal Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Anwar, Sudirman. 2015. Management of Student Development. Riau : Yayasan Indragiri.
Ardana, K.I., Mujiati N., Utama, M.W., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Pertama.Yogyakarta : Penerbit PT. Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara.
Dewi, Sarita Permata. 2012. Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Spbu Yogyakarta. Jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat.
Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
BPUniversitas Diponogoro.
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit
Andi.Handoko,
Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE
Hasibuan , Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006 Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Haji Masagung.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Kesembilan.Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Cetakan ke13.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
14
Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Isyandi, B, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Global. Pekanbaru :
Unri Press.
Iqbal, Hasan. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara
Kartono, Kartini. 2003. Pimpinan dan Kepemimpinan. Edisi 1. Jakarta : PT Grafindo Persada.
Komaruddin, Sastradipoera. 2002. Menejemen Sumber daya Manusia: Suatu Pendekatan
Fungsi Operatif. Edisi I.Bandung : Penerbit Kappa-Sigma.
Mangkunegara, Anwar Prabu AA. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mangkuprawira, Sjafri. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Nitisemito, Alek S. 2008. Manajemen Personalia. Edisi kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Northouse, P.G. 2007. Leadership: Theory and practice. London: SAGE Publications.
Permansari, Ragil. 2013. Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pt.
Augrah Raharjo Semarang. Jurnal Universitas Negeri Semarang.
Potu, Aurelia. 2013. Kepemimpinan, Motivasi, Dan Ingkungan Kerja Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Kanwil Itjen Kekayaan Negara Suluttenggo Dan Maluku
Utara Di Manado.Jurnal. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Prawirosentono, Suryadi. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE
Purwanto, Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk
Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan
Pertama.Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Rivai, Veithzal & Basri. 2005. Peformance Appraisal:Sistem yang tepat untuk Menilai
Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Rivai, Veithzal,& Sagala Jauvani. 2010.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia
Robbins, S.P. 2009. Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour), Pearson Education
International, Pearson Hall, New Jersey, Jilid I & II, Alih Bahasa Angelica, D,
Cahyani, R, dan Abdul, R. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Santoso, Singgih. 2007. Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Bumi
Aksara
Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju.
Sedarmayanti. 2012. Good governance “kepemerintahan yang baik”.Bandung: Maju
Mundur.
Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
Simanjuntak, Payaman J. 2003. Produktivitas Kerja Pengertian dan Ruang Lingkupnya.
Jakarta : Prisma.
15
Sitty Yuwalliatin. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Komitmen Terhadap
Kinerja Serta Pengaruhnya Terhadap Keunggulan Kompetitif. Vol. 7 No. 2, Juli, p.
241-256. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Unissula Semarang.
Sofya, Jenifry. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Di
Kantor Pusat Pt Sarana Usaha Sejahtera Insanpalapa. Jurnal Universitas Telkom.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Suheri, Rizki. 2009. Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin
Kerja Karyawan Pada Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman. Tesis, Fakultas
Ekonomi Universitas Andalas.
Supardi. 2003. Kinerja Karyawan.Jakarta : Ghalia.
Supardo, Susilo, dan Bernadine R. Wirjana, M.S.W. 2006.Kepemimpinan, Dasar-Dasar dan
Pengembangannya. Yogyakarta : CV. Andi offset.
Tampubolon, Biatna. D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Etos Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah Menerapkan SNI 19-
9001-2001. Jurnal Standardisasi. No 9. Hal: 106- 115.
Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen, Devisi Buku Perguruan Tinggi.
Kakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Rajawali Pers
Wijaya, Tony. 2009. Analisis Structural Equation Modelling Untuk Penelitian Menggunakan
AMOS. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.
Wiyono, G. 2011. Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Statistik SPSS & SmartPLS,
Unit Penerbit dan Percetakan. Yogyakarta: STIM YKPN.
Wursanto. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Edisi I. Yogyakarta: Andi Offset.
Yuwalliatin. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Komitmen Terhadap Kinerja
Serta Pengaruhnya Terhadap Keunggulan Kompetitif. Vol. 7 Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Unissula Semarang.
JURNAL 3
Ardana. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Dessler, Gerry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.
Ernawati, 2013 Analisis Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada PT. Njonja Meneer Semarang), Skripsi.
Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (1996).Organisasi,
Perilaku, Struktur, Proses, (Alih Bahasa Nunuk Adiarni),Jakarta : Penerbit
Binarupa Aksara.
Handoko, Hani. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE
Handoko, Hani. 2008. Manajemen. Edisi II. Yogyakarta : BPFE
Indriyatni, Lies. 2009.Analisis Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Produktifitas Kerja Perawat Dengan Kepuasan Kerja Perawat Dengan Kepuasan
Kerja Sebagai Variable Mediasi. Jurnal Ekonomimanajemen-akuntansi, no. 26,
th.xvi, pp. 117-127.
Panggaben, Mutiara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: GhalliaIndonesia.
Rahardja, Alice Tjandralila. 2004. Hubungan Antara Komunikasi antarPribadi Guru dan
Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMUK BPKPENABUR Jakarta. Jurnal
Pendidikan Penabur. III (3). [Online].Tersedia: www.bpkpenabur.or.id/jurnal. [20
Oktober 2005]
Salirawati, Das. 2013. Strategi Dalam Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013.
Presentasi Kurikulumm 2013 di FKIP UMS, tanggal 13 Maret 2013.
16
Samsudin, Sadli, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Jaya:Bandung
Sugiyono.2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
17