Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR

LAPORAN PENDAHULUAN LOW BACK PAIN

DISUSUN OLEH:

ATIKA NUR RAHMAWATI

17076011

PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN

SMK KESEHATAN CITRA MEDIKA SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir ini diselesaikan dengan sebaik-baiknya sebagai syarat mengikuti ujian
sekolah,ujian nasional,uji kompetensi dan wisuda,dan telah diperiksa serta
disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Mengetahui:

Pembimbing Siswa

(Luluk Faizati Sholikah,S.Kep,Ns) (Atika Nur Rahmawati)

Kepala Sekolah
SMK Kesehatan Citra Medika Kepala Program Keahlian
Sukoharjo

(Arif Saifudin Yudistira, S.Pd) (Luluk Faizati Sholikah, S.Kep,Ns)

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil
menyelesaikan laporan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Laporan Pendahuluan Low Back Pain”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak


yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin .

Sukoharjo, 7 Desember 2019

Atika Nur Rahmawati

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


ii
PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya buat untuk saya persembahkan kepada SMK KESEHATAN
CITRA MEDIKA SUKOHARJO agar dapat dimanfaatkan sebagai tambahan
materi di Perpustakaan SMK KESEHATAN CITRA MEDIKA
SUKOHARJO,maka dengan ini saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT,atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat


menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
2. Kedua orang tua saya,atas doa dan dukungan materi maupun non materi
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
3. Arif Saifuddin Yudisthira, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK
KESEHATAN CITRA MEDIKA SUKOHARJO yang telah mendukung
dalam membantu program pendidikan sistem praktek.
4. Luluk Faizati Sholikah, S.Kep,Ns selaku Kepala Program Keahlian
Keperawatan SMK KESEHATAN CITRA MEDIKA SUKOHARJO yang
telah mendorong saya agar menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
5. Luluk Faizati Sholikah, S.Kep,Ns selaku pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu,memberikan kritik,saran,dan nasihatnya dalam
penyusunan laporan ini.
6. Seluruh teman-teman angkatan 4 SMK KESEHATAN CITRA MEDIKA
SUKOHARJO yang telah memberikan dukungan kepada saya selama ini.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


iii
MOTTO

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.” (Aristoteles)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin
kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.” (Evelyn Underhill)

“Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang.”


(William J. Siegel)

“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia.”(Nelson Mandela)

“Waktumu terbatas, jangan habiskan dengan mengurusi hidup orang lain.”(Steve


Jobs)

“Jangan menunggu. Takkan pernah ada waktu yang tepat.” (Napoleon Hill)

“Bekerja keras dan bersikap baiklah. Hal luar biasa akan terjadi.” (Conan
O’Brien)

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


iv
PENDAHULUAN

A. Definisi Penyakit
Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang berupa nyeri akut maupun kronik yang dirasakan di daerah punggung
bawah dan biasanya merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikular atau
keduanya di daerah lumbosacral yang dapat disebabkan oleh inflamasi,
degeneratif, kelainan ginekologi, trauma dan gangguan metabolik
(Mahadewa dan Maliawan, 2009).
Low back pain juga didefinisikan sebagai nyeri akut pada daerah
ruas lumbalis kelima dan sakralis (L5-S1). Nyeri pada punggungg bawah
dirasakan oleh penderita dapat terjadi secara jelas atau samar serta
menyebar atau terlokalisir (Defriyan, 2011).
Low Back Pain (LBP) atau dalam bahasa indonesia adalah nyeri
punggung bawah adalah suatu gejala berupa nyeri di bagian pinggang
yang dapat menjalar ke tungkai kanan atau kiri. Dapat merupakan nyeri
lokal maupun nyeri radikular atau keduanya. Nyeri ini terasa di antara
sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau
lumbosakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai.
Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat dirujuk ke daerah
lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah
punggung bawah (refered pain) (Muttaqien, 2013).
Low back pain merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal
akibat dari ergonomi yang salah. Gejala utama low back pain adalah rasa
nyeri di daerah tulang belakang bagian punggung. Secara umum nyeri ini
disebabkan karena peregangan otot dan bertambahnya usia yang akan
menyebabkan intensitas olahraga dan gerak semakin berkurang. Hal ini
akan menyebabkan otot-otot punggung dan perut akan menjadi lemah
(Umami et al., 2014).
Kirthika (2016) menyatakan bahwa nyeri punggung bawah atau
low back pain adalah kelainan umum yang melibatkan otot dan tulang,
sumber rasa sakit yang dialami individu ini adalah karena cidera pada
struktur jaringan lunak yang meliputi otot,fascia dan ligamen.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


1
B. Etiologi
Penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2010), penyebab low back
pain yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang
salah, dan aktivitas yang berlebihan. Dari hasil penelitian tersebut
didapatkan hubungan lama dan posisi duduk dengan kejadian low back
pain (Safitri, 2010).
Menurut Helmi (2012) Kebanyakan Low back pain disebabkan
oleh dua faktor, yaitu faktor mekanik dan non mekanik.
1. Faktor mekanik :
a) Degenerasi segmen diskus, misalnya osteoarthritis tulang
belakang atau stenosis tulang belakang;
b) Nyeri diskogenik tanpa gejala radikular;
c) Radikulopati struktural;
d) Fraktur vertebrae segmen atau osesus;
e) Spondilosis di sertai atau tanpa adanya stenosisi kanal
spinalis;
f) Makro dan mikro ketidakstabilan spinal atau ketidakstabilan
ligamen lumbo sacral dan kelemahan otot;
g) Ketidaksamaan panjang tungkai;
h) Lansia (perubahan struktur tulang belakang).
2. Faktor non mekanik:
Sindrom neurologis yaitu, mielopati atau myelitis struktural;
Pleksopati lumosaktal (regangan) lumbosakral akut; miopati
spinal segmental atau dystonia umum.
a) Gangguan sistemik yaitu, primer atau neoplasma metastasis;
infeksi oseus, diskus, atau epidural; penyakit metabolik
tulang, termasuk osteoporosis.
b) Nyeri kiriman (referred pain) yaitu, gangguan ginjal,
gangguan gastrointestinal, masalah pelvis, tumor
retroperineal, aneurisma abdominal; masalah psikosomatik.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


2
Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai penyakit
muskuloskeletal, gangguan psikologis dan mobilisasi yang salah. (Duthey,
2013)

C. Tanda dan Gejala


Menurut Muttaqin(2013):
1. Perubahan dalam gaya berjalan:
a) Berjalan terasa kaku
b) Tidak bias memutar punggung
c) Pincang
2. Persyarafan
Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien
merasakan sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami
sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang.
3. Nyeri.
a) Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.
b) Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.
c) Nyeri otot dalam.
d) Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
e) Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
f) Nyeri pada pertengahan bokong.
g) Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.

Adapun tanda dan gejala dari low back pain menurut Ratini (2015) antara
lain yakni:
1. Nyeri sepanjang tulang belakang, dari pangkal leher sampai tulang
ekor.
2. Nyeri tajam terlokalisasi di leher, punggung atas atau punggung
bawah terutama setelah mengangkat benda berat atau terlibat dalam
aktivitas berat lainnya.
3. Sakit kronis di bagian punggung tengah atau punggung bawah,
terutama setelah duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


3
4. Nyeri punggung menjalar sampai ke pantat, dibagian belakang
paha, ke betis dan kaki.
5. Ketidakmampuan untuk berdiri tegak tanpa rasa sakit atau kejang
otot di punggung bawah.

D. Klasifikasi
1. Berdasarkan durasinya LBP diklasifikasikan ke dalam tiga
kategori:
a) Low back pain akut
Timbulnya episode Low back pain menetap dengan durasi atau
rasa sakit yang telah hadir selama enam minggu atau kurang.
b) Low back pain sub-akut
Untuk durasi 6 sampai 12 minggu.
c) Low back pain kronis
Untuk durasi nyeri yang hadir lebih dari 12 minggu
(Arya,2014).

2. Berdasarkan faktor penyebabnya LBP terdiri dari 4 macam jenis


nyeri antara lain:
a) Low back pain spondilogenik
Nyeri spondilogenik merupakan suatu sensasi nyeri yang
disebabkan karena adanya kelainan pada vertebra, sendi dan
jaringan lunaknya. Misalkan seperti spondilosis, osteoma,
osteoporosis dan nyeri punggung miofasial.
b) Low back pain viseronik
Nyeri viseronik merupakan suatu sensasi nyeri yang
disebabkan karena adanya kelainan pada organ dalam,
misalnya kelainan ginjal, kelainan ginekologik dan tumor
retropritoneal.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


4
c) Low back pain vaskulogenik
Nyeri vaskulogenik merupakan suatu sensasi nyeri yang
disebabkan karena adanya kelainan pembuluh darah, misalnya
pada aneurisma dan gangguan peredaran darah.
d) Low back pain psikogenik
Nyeri psikogenik merupakan suatu sensasi nyeri yang timbul
karena adanya gangguan psikis seperti neurosis, ansietas dan
depresi (Fauzan, 2013).

E. Patofisiologi
Konstruksi punggung yang unik memungkinkan terjadinya
fleksibilitas dan memberi perlindungan terhadap sumsum tulang belakang.
Otot-otot abdominal berperan pada aktivitas mengangkat beban dan sarana
pendukung tulang belakang. Obesitas, masalah struktur, dan peregangan
berlebihan pada sarana pendukung ini menyebabkan back pain. Perubahan
degenerasi diskus intervertebrae akibat usia menjadi fibrokartilago yang
padat dan tidak teratur merupakan penyebab nyeri punggung biasa, L4-S1
mengalami stres mekanis dan menekan sepanjang saraf tersebut. Keluhan
Low back pain dan keterbatasan aktivitas menimbulkan keluhan atau
masalah pada klien yang mengalami Low back pain (Muttaqin, 2011).

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


5
(Gambar perbedaan pemeriksaan MRI vertebrae normal dan abnormal
pada Low Back Pain)

F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Almoallim et al (2014), Nurida (2016) dan Tholib (2010)
pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan bahwa seseorang terkena
Low Back Pain Myogenic dan untuk memperoleh hasil yang maksimal
(hasil akurat) adalah dengan:
a. Melakukan anamnesis yang mana terdiri dari pengumpulan data,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan gerak dasar, pemeriksaan khusus dan
pemeriksaan lainnya yaitu dengan menggunakan Screening Test The
Mc Kenzie Institute Lumbar Spine Assessment untuk Low Back Pain
Myogenic.
b. Pemeriksaan Palpasi digunakan untuk memeriksa permasalahan pada
vertebrae atau tenderness pada otot Erector Spine.
c. Pemeriksaan nyeri menggunakan skala nyeri Visual Analoque Scale.
d. Melakukan Pemeriksaan spesifik yang tujuannya untuk memperkuat
diagnosa, melibatkan beberapa pemeriksaan seperti straight leg raise
test, slump test, patrick test dan compressition test. Apabila ditemukan

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


6
nyeri pada low back muscle baik menjalar ataupun tidak maka akan
sangat membantu dalam menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan penunjang menurut Harsono, 2000):
a. Sinar X vertebra ; mungkin memperlihatkan adanya fraktur, dislokasi,
infeksi, osteoartritis atau scoliosis.
b. Computed tomografhy ( CT ) : berguna untuk mengetahui penyakit
yang mendasari seperti adanya lesi jaringan lunak tersembunyi
disekitar kolumna vertebralis dan masalah diskus intervertebralis.
c. Ultrasonography : dapat membantu mendiagnosa penyempitan
kanalis spinalis.
d. Magneting resonance imaging ( MRI ) : memungkinkan visualisasi
sifat dan lokasi patologi tulang belakang.
e. Meilogram dan discogram : untuk mengetahui diskus yang mengalami
degenerasi atau protrusi diskus.
f. Venogram efidural : Digunakan untuk mengkaji penyakit diskus
lumbalis dengan memperlihatkan adanya pergeseran vena efidural.
g. Elektromiogram (EMG) : digunakan untuk mengevaluasi penyakit
serabut syaraf tulang belakang ( Radikulopati ).

Pemeriksaan penunjang dalam menegakkan diagnosis low back


pain adalah dengan menggunakan pemeriksaan radiologi (x-ray, computed
tomography, atau magnet resonance imaging). Tes ini sering menunjukkan
perubahan tulang belakang (vertebrae) atau ruang antara tulang belakang
(cakram). Tes radiologi sebenarnya tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan kanker kecuali pada pasien yang rasa sakitnya memburuk
meskipun perawatan awal atau jika pasien memiliki tanda-tanda kerusakan
saraf atau kondisi medis yang serius. Tanda-tanda tersebut meliputi
penurunan berat badan, demam, refleks normal, hilangnya kekuatan otot
atau sensasi di kaki (Chou et al., 2011).

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


7
G. Penatalaksanaan
1. Medis
Menurut (Harsono, 2000):
a) Formakoterapi.
i. LBP akut: Asetamenopen, NSAID, muscle relaxant, opioid
(nyeri berat), injeksi epidural (steroid, lidokain, opioid) untuk
nyeri radikuler
ii. LBP kronik : antidepresan trisiklik (amitriptilin)
antikonvulsan (gabapentin, karbamesepin, okskarbasepin,
fenitoin), alpha blocker (klonidin, prazosin), opioid (kalau
sangat diperlukan)

b) Invasif non bedah


i. Blok saraf dengan anestetik lokal (radikulopati)
ii. Neurolitik (alcohol 100%, fenol 30 % (nyeri neuropatik
punggung bawah yang intractable)

c) Bedah
LBP, indikasi operasi :
i. Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari empat
minggu: nyeri berat/intractable / menetap / progresif.
ii. Defisit neurologik memburuk.
iii. Sindroma kauda.
iv. Stenosis kanal : setelah terjadi konservatif tidak berhasil
v. Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan
neurofisiologik dan radiologik.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


8
2. Keperawatan
Menurut (Muttaqin, 2013):
Informasi dan edukasi.
a) Pada LBP akut:
Imobilisasi (lamanya tergantung kasus), pengaturan berat
badan, posisi tubuh dan aktivitas, modalitas termal (terapi
panas dan dingin) massage, traksi (untuk distraksi tulang
belakang), latihan : jalan, naik sepeda, berenang
(tergantung kasus), alat bantu (antara lain korset, tongkat)
b) LBP kronik:
Psikologik, modulasi nyeri (TENS, akupuntur, modalitas
termal), latihan kondisi otot, rehabilitasi vokasional,
pengaturan berat badan posisi tubuh dan aktivitas

H. Pencegahan
Cara pencegahan terjadinya LBP dan cara mengurangi nyeri
apabila LBP dapat dilakukan sebagai berikut (Wichaksana,2009):
1. Latihan Punggung Setiap Hari
a) Berbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang
keras.Tekukan satu lutut dan gerakkanlah menuju dada lalu
tahan beberapa detik. Kemudian lakukan lagi pada kaki
yang lain. Lakukanlah beberapa kali.
b) Berbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu
luruskanlah ke lantai. Kencangkanlah perut dan bokong lalu
tekanlah punggung ke lantai, tahanlah beberapa detik
kemudian relaks. Ulangi beberapa kali.
c) Berbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki
beradaflat di lantai. Lakukan sit up parsial, dengan
melipatkan tangan ditangan dan mengangkat bahu setinggi
6-12 inci dari lantai. Lakukan beberapa kali.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


9
2. Berhati-hati saat mengangkat
a) Gerakanlah tubuh kepada barang yang akan diangkat
sebelum mengangkatnya.
b) Tekukan lutut, bukan punggung, untuk mengangkat benda
yang lebih rendah.
c) Peganglah benda dekat perut dan dada.Tekukan lagi kaki
saatmenurunkan benda.
d) Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu
benda.
3. Lindungi punggung saat duduk dan berdiri
a) Hindari duduk di kursi yang empuk dalam waktu lama.
b) Jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat
bekerja,pastikan bahwa lutut sejajar dengan paha. Gunakan
alat Bantu (seperti ganjalan/ bantalan kaki) jika memang
diperlukan.
c) Jika memang harus berdiri terlalu lama,letakkanlah salah
satukaki pada bantalan kaki secara bergantian. Berjalanlah
sejenak dan mengubah posisi secara periodik.
d) Tegakkanlah kursi mobil sehingga lutut dapat tertekuk
denganbaik tidak teregang.
e) Gunakanlah bantal di punggung bila tidak cukup
menyangga pada saat duduk dikursi.

4. Tetaplah aktif dan hidup sehat


a) Berjalanlah setiap hari dengan menggunakan pakaian yang
nyaman dan sepatu berhak rendah
b) Makanlah makanan seimbang, diet rendah lemak dan
banyak mengkonsumi sayur dan buah untuk mencegah
konstipasi.
c) Tidurlah di kasur yang nyaman.
d) Hubungilah petugas kesehatan bila nyeri memburuk atau
terjadi trauma

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


10
I. Komplikasi
Skoliosis merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan
pada penderita nyeri punggung bawah karena Spondilosis. Hal ini terjadi
karena pasien selalu memposisikan tubuhnya kearah yang lebih nyaman
tanpa mempedulikan sikap tubuh normal. Hal ini didukung oleh
ketegangan otot pada sisi vertebra yang sakit (Rosyadi, 2010).

Komplikasi umum yang biasanya terjadi setelah pembedahan


(Joyce,2009):
1. Infeksi dan peradangan
2. Cedera pada akar-akar saraf
3. Robekan pada lapisan durameter
4.Sindroma kauda ekuina
5. Hematoma
6.Tidak ada penyatuan pada pembedahan

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


11
DAFTAR PUSTAKA

Black, Joyce. 2009. Keperawatan Medical Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Singapore:Elsevier
Dahlan, MS. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6.Jakarta :
Salemba Medika.
Defriyan, 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri
Punggung Bawah Pada Proses Penyulaman Kain Tapis di Sanggar Family Art
Bandar Lampung [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Mahadewa, T. G. B., & Maliawan, S. (2009). Diagnosis dan tatalaksana kegawat


daruratan tulang belakang. Jakarta: Sagung seto.

Muttaqin, Arief. 2013. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem


persarafan. Jakarta : EGC

Ratini M. 2015. Understanding The Symptoms of Back Pain [Online


Article][diunduh 27 Mei 2016]. Tersedia dari http.//www.webMD.com.
Safitri AI. 2010. Hubungan Lama Posisi Duduk Terhadap Nyeri Punggung
Bawah Pada Pegawai Rental Komputer di Kentingan Surakarta [Skripsi].
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Umami AR, Hartatnti RI, Dewi A. 2014. Hubungan Antara Karakteristik
Responden dan Sikap Kerja Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Pada Pekerja Batik Tulis. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2(1):72-8.

Atika Nur Rahmawati/XII Keperawatan 2/04


12

Anda mungkin juga menyukai