Anda di halaman 1dari 366

BISNIS

INTERNASIONAL

Oleh:

GATUT L BUDIONO, MEc, MBA, PhD

PENERBIT

FEBSOS

ISBN 978-602-8761-20-8
Bisnis Internasional
Penulis: Gatut L. Budiono, MEC, MBA, PhD
Editor: Astrid Yuliana
Korektor: Ryndow B. Suriasantika, AMd, SS
Setting Lay Out: Ginar P. Tunggadewi, AMd, SS
Desain Sampul: Astrid Yuliana

Hak Cipta @ 2009. FEBSOS, Jakarta

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan


sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis
maupun mekanis, termasuk memotokopi, merekam atau dengan system
penyimpanan lainnya tanpa izin tertulis dari Penulis dan Penerbit.

Penerbit

FEBSOS, Jakarta

E-mail: jb_kenadamen@yahoo.com

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan

Gatut L. Budiono
Bisnis Internasional/ Gatut L. Budiono; editor, Astrid
Yuliana – Jakarta: FEBSOS, 2009
358 hlm; …21 cm

ISBN 978-602-8761-20-8
1. Bisnis. I. Judul. II. Astrid Yuliana
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah buku Bisnis Internasional telah terbit di tahun 2009. Materi buku terdiri dari
penggabungan dan pengembangan teori yang pernah dibahas dalam buku Bisnis Internasional terdahulu
dalam jilid 1, 2, dan 3 ditambah dengan jilid 4 dengan beberapa perluasan pokok bahasan yang mungkin
membuat buku ini dapat lebih memberikan pengertian lebih komprehensif kepada para pembaca
sekalian.

Materi tercantum dalam buku merupakan materi bisnis international dan perkembangannya
didunia dengan pusat perhatian pada setting kasus yang terjadi bagi manfaat kondisi dan perkembangan
perekonomian di Indonesia. Buku ini disebar luaskan dengan harapan masyarakat pembaca bisa
memperoleh informasi tambahan mengenai perkembangan bisnis internasional dengan setting
Indonesia, karena kebanyakan buku bisnis internasional di Indonesia yang beredar kebanyakan
menggunakan setting internasional tanpa menampilkan kepentingan Indonesia dalam bahasannya.

Dalam proses penulisan buku dilakukan bertahap dibantu para asisten dosen antara lain Windy
Dwi Astuti, Tiara, Sarah Adeliani, Rahmat Budi, Stefani, kepada mereka diucapkan terima kasih karena
telah membantu menyelesaikan administrasi dan proses editing buku, terutama kepada Astrid Yuliana
sebagai editor, yang telah membantu terselenggarakannya administrasi buku. Semoga jasanya
memperoleh berkah dari Allah SWT.

Direncanakan dimasa depan buku ini akan tetap dilakukan revisi untuk mencapai
kesempurnaan, semoga materi buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Diucapkan terima kasih kepada penerbit buku FEBSOS yang telah memberi kesempatan
menerbitkan buku ini untuk dapat lebih dikenal oleh masyarakat pembaca.

Selamat membaca, semoga memperoleh manfaat. Amin

Jakarta, Oktober 2009

Salam

Penulis
DAFTAR ISI

CHAPTER 1
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DUNIA 3
Pendahuluan 3
Beberapa Informasi Awal Penting 3
Meningkatkan Kecenderungan Internasionalisasi 4
Status Ekonomi dan Masalah Umum di Wilayah-wilayah 6
Paradigma Baru Dalam Perkembangan Dunia 7
Teori Pembangunan Dunia Ketiga 9
Kesimpulan 15

CHAPTER 2
DAYA SAING GLOBAL 18
Pemahaman Daya Saing Global 18
Pengembangan SDM vs Daya Saing Global 19
Potret Daya Saing Global Indonesia 21
Daya Saing Global 24
Kesimpulan 25

BAB 3
ALIANSI STRATEGIS INTERNASIONAL 28
Latar Belakang Aliansi Perdagangan Internasional 28
Implementasi Strategis 32
Pertimbangan Manajemen Bersama 33
Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Aliansi Strategis 34
Kesimpulan 35

CHAPTER 4
KUALITAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA
SAING 39
Pemahaman Konsep Kualitas 39
Definisi Kualitas 39
Kualitas, Profitabilitas dan Daya Saing 39
Komponen Penunjang Daya Saing 40
Kesimpulan 41

i
CHAPTER 5
KEKUATAN HUKUM, TEKNOLOGI, DAN POLITIK 45
Informasi Umum 45
Lingkungan Hukum 46
Perbedaan dalam sistem hukum 47
Hukum Berorientasi Dalam Negeri 48
Hukum Langsung Mempengaruhi Transaksi Bisnis 49
Hukum Bagi Perusahaan-perusahaan Asing 50
Dampak Perusahaan Multinasional terhadap Negara Tujuan 50
Penyelesaian Sengketa dalam Bisnis Internasional 51
Lingkungan Teknologi 51
Lingkungan Politik 52
Kesimpulan 52

CHAPTER 6
PERANAN BUDAYA 56
Budaya Arti dan Persoalannya 56
Karakteristik Kebudayaan 56
Unsur-unsur kebudayaan 57
Konteks Budaya 60
Dimensi Budaya Menurut Hofstede 61
Manajemen Internasional dan Perbedaan Budaya 63
Kesimpulan 63

CHAPTER 7
DAMPAK GLOBALISASI
TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA 67
Globalisasi, Perdagangan Bebas Dunia dan Sejarahnya 67
Teori Globalisasi 68
Dampak Globalisasi Ekonomi 69
Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian Indonesia 69
Peranan Lembaga-lembaga International Terhadap Perekonomian Indonesia 71
Beberapa Dampak Kebijakan Washington Consensus 72
Akibat Penerapan Konsep Washington Konsensus Bagi Indonesia 73
Mengapa Dampak Negatif Globalisasi di Indonesia Sangat Besar 73
Tindakan Indonesia Menghadapi Globalisasi 74
Kesimpulan 75

ii
CHAPTER 8
TEORI INVESTASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL 78
Perdagangan Internasional dan Ekonomi Global 78
Teori Klasik; Country-Based Trade 78
Faktor Dukungan Sumber Daya 79
Teori Kesamaan 79
Tinjauan tentang Investasi Internasional 80
Teori Investasi Internasional 81
Teori Internalisasi 81
Latar Belakang Informasi Perdagangan Internasional dan Teori Investasi 82
Pengertian Dan Faktor-Faktor Perdagangan Dan Investasi Internasional 84
Memasuki Pasar-pasar Luar Negeri 86
Alasan PMA dan Hukum Yang Mengatur 88
Tujuan Penanaman Modal Asing (PMA) 92
Teori-teori Perdagangan Klasik Berbasis Negara 95
Teori-teori Perdagangan Modern Berbasis Perusahaan 96
Teori-teori Investasi Internasional 99
Kesimpulan 101

CHAPTER 9
PERDAGANGAN, INVESTASI, SISTEM MONETER DAN
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL 104
Pengertian dan Persoalan Perdagangan 104
Teori Perdagangan dan Investasi, Sistem Moneter Internasional dan Neraca
Pembayaran 105
Teori Perdagangan Modern 106
Penanaman Modal Asing 109
Sistem Moneter Internasional dan Neraca Pembayaran 108
Sistem Akuntansi dan Neraca Pembayaran 108
Kesimpulan 109

CHAPTER 10
NILAI TUKAR UANG ASING DAN PASAR UANG
INTERNASIONAL 115
Mata Uang dan Valuta Asing 115
Faktor – faktor Berpengaruh Pada Penawaran dan Permintaan Valuta Asing 115
Faktor Pendorong Nilai Dollar Dominan Pada Pasar Valuta Asing 117
Spekulasi dan Resiko Spekulasi 115
Pentingnya Komputer dan Teknologi dalam Transaksi Valuta Asing 115
Kesimpulan 119

iii
CHAPTER 11
KONDISI EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
2007 – 2008 124
Pengertian Inflasi 124
Jenis-jenis Inflasi 124
Teori Inflasi 126
Dampak Inflasi terhadap perekonomian 128
Mengukur inflasi 129
Kesimpulan 134

CHAPTER 12
SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN NERACA
PEMBAYARAN 138
Sistem Moneter Kondisi dan Permasalahannya 138
Definisi 138
Standar Emas 138
Ambruknya Standar Emas 140
Era Bretton Woods 140
Berakhirnya Sistem Bretton Woods 141
Kinerja Sistem Moneter Sejak 1971 142
Sistim Akuntansi dan Neraca Pembayaran 144
Kesimpulan 148

CHAPTER 13
KERJASAMA INTERNASIONAL ANTAR NEGARA 151
Kerjasama Internasional dan Permasalahannya 151
Perang Tarif dan Kuota Perdagangan 152
Pembatasan Perdagangan Internasional 152
Blok-blok Perdagangan Regional Lain 156
Kesimpulan 160

CHAPTER 14
PERUMUSAN KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL 164
Latar Belakang Perumusan Kebijakan Perdagangan Nasional 164
Dasar Pemikiran Intervensi Dagang 165
Pandangan Pada Tingkat Industri 165

iv
Kebijakan Perdagangan Nasional 166
Hambatan Perdagangan Internasional 167
Peningkatan Perdagangan Internasional 169
Mengendalikan Praktik-praktik Perdagangan Tidak Adil 170
Negara Menegakkan Undang-undang Praktik Perdagangan Tidak Adil 171
Kesimpulan 172

CHAPTER 15
PROTEKSIONISME PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN
RESIKONYA 175
Pemahaman Umum Proteksionisme 175
Dampak dan Resiko Proteksionisme 178
Kebijakan Proteksi Meresahkan 180
Proteksionisme Baru 181

CHAPTER 16
MANAJEMEN STRATEGIS INTERNASIONAL 187
Latar Belakang Strategi Bisnis Internasional dan Permasalahannya 187
Pengertian Manajemen Strategis Internasional 187
Alternatif-alternatif Strategis 190
Komponen Strategy Internasional 192
Menyusun Strategi Internasional 194

CHAPTER 17
STRATEGI UNTUK MENGANALISA DAN MASUK
KE PASAR LUAR NEGERI 204
Latar Belakang Strategi dan Permasalahannya 204
Perdagangan Internasional 205
Perusahaan multinasional internasional 207
Globalisasi 208
Kesimpulan 219

CHAPTER 18
PERANCANGAN ORGANISASI BISNIS INTERNASIONAL 224
Latar Belakang Perancangan Organisasi dan Permasalahannya 224
Sifat Perancangan Organisasi Internasional 229
Perancangan Organisasi Global 229
Perancangan Produk Global 230
Perancangan Area Global 232

v
Perancangan Fungsional Global 232
Perancangan Pelanggan Global 234
Perancangan Matrik Global 234
Isu-isu yang Berhubungan dengan Perancangan Organisasi Global 235
Kesimpulan 235

CHAPTER 19
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DANHUBUNGAN
KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL 241
Latar Belakang MSDM dan Hubungan Ketenagakerjaan Internasional 241
Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional 244
Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional 246
Kebutuhan Tenaga Kerja Manajerial Internasional 246
Sentralisasi vs. Desentralisasi Pengendalian 247
Filolosofi Penempatan Staf 247
Perekrutan dan Seleksi 249
Perekrutan Manajer 249
Pelatihan dan Pengembangan 250
Hubungan Tenaga Kerja 250
Kesimpulan 251

CHAPTER 20
KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU KARYAWAN
DALAM BISNIS INTERNASIONAL 256
Latar Belakang Pentingnya Kepemimpinan dan Perilaku Karyawan 256
Lintas budaya 257
Ciri kepribadian 258
Motivasi bisnis 259
Pengambilan keputusan 260
Pengolahan kelompok manajemen 263
Kesimpulan 264

CHAPTER 21
ORGANIZING INTERNATIONAL OPERATIONS 269
Latar Belakang Pengorganisasian Operasi Internasional dan Permasalahannya
269
Struktur Dasar Organisasi 270
Perjanjian Struktural Global 272
Perpaduan Struktur Organisasi 274
Jaringan Struktur Transnasional 274
Perjanjian Organisasi Nontraditional 274

vi
Aturan dari Organisasi Mergers dan Akuisisi 275
Susunan Organisasi dari Usaha Bersama dan Strategi Aliansi 275
Aturan dari Organisasi Keiretsu 275
Timbulnya Bentuk Jaringan Elektronik untuk Organisasi 276
Peran Baru dari Sinergi Organisasi 276
Pengaturan untuk Pengintegrasian Produk 277
Peran Perubahan Teknologi Informasi dalam Pengorganisasian 277
Penggunaan Dewan Direktur Cabang 278
Karakteristik Organisasi MNC 278
Kesimpulan 280

CHAPTER 22
MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 284
Sifat Manajemen Operasi Internasional 284
Manajemen Produksi 285
Operasi Jasa Internasional 290
Mengelola Produktivitas dalam Bisnis Internasional 291
Mengelola Kualitas dalam Bisnis Internasional 292
Mengelola Informasi dalam Bisnis Internasional 293
Kesimpulan 294

CHAPTER 23
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 297
Latar Belakang Perkembangan Manajemen Keuangan
dan Permasalahannya 297
Manajemen Keuangan Internasional KLM 298
Isu-isu Keuangan dalam Perdagangan Internsional. 299
Resiko Nilai Tukar 302
Manajemen Modal kerja 303
Penganggaran Modal Internasional 306
Sumber sumber Modal Investasi 308
Kesimpulan 309

CHAPTER 24
AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL 313
Latar Belakang Akuntansi dan Perpajakan Internasional dan Permasalahannya 313
Perbedaan Akuntansi di Berbagai Negara 314
Perbedaan praktik akuntansi 315

vii
Usaha-usaha untuk Mencapai Harmonisasi 317
Akuntansi untuk Aktivitas Bisnis Internasional 318
Isu-isu Perpajakan Internasional 320
Pajak atas Penghasilan Luas Negeri
menurut Perusahaan Amerika Serikat 322
Menyelesaikan Konflik Pajak Internasional 323
Kesimpulan 324

CHAPTER 25
KONTROL BISNIS INTERNASIONAL 328
Latar Belakang Perlunya Kontrol Bisnis Internasional
dan Permasalahannya 328
Fungsi Pengendalian Dalam Bisnis Internasional 329
Mengelola Fungsi Pengendalian Dalam Bisnis Internasional 333
Kesimpulan 339

CHAPTER 26
PEMASARAN INTERNASIONAL 343
Latar Belakang Pemasaran Internasional dan Permasalahannya 343
Definisi Pemasaran Internasional 344
Bisnis Strategi 345
Bauran Pemasaran 347
Standarisasi vs Kustomisasi 348
Kebijakan Produk 349
Faktor faktor Berpengaruh Pada Kebijakan Harga 350
Isu-isu keputusan Promosi 351
Isu-isu Keputusan Distribusi 352
Kesimpulan 353

viii
CHAPTER

PERKEMBANGAN
PEREKONOMIAN DUNIA

1
ABSTRAK
Ekonomi global telah tiba. Di Amerika Serikat, yang secara dramatis meningkatkan
jumlah tidak hanya perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil dan menengah, akan
internasional, dan meningkatnya persentase keseluruhan pendapatan yang datang dari
pasar luar negeri. Yang sama adalah di seluruh Eropa, Asia, dan sisanya di dunia.
Akibatnya, manajemen internasional, proses manajemen menerapkan konsep dan
teknik dalam lingkungan multinasional, yang cepat mendapatkannya.

Meskipun ada banyak sejarah evolusi, maka fokus utama dari membuka penelitian
ini adalah untuk meneliti perkembangan di seluruh dunia beberapa tahun terakhir. Pada
akhir perang dingin dan mulai Umur informasi telah menciptakan dunia baru dan global.
Perkembangan ini membuat keduanya dan mempengaruhi peluang, tantangan, dan
permasalahan yang manajer di arena internasional akan dihadapi selama tahun depan.
Karena pengelolaan lingkungan internasional menghadapi banyak bersangkutan
dengan dimensi ekonomi dan lebih terfokus pada politik, hukum, dan teknologi dimensi.

• Meningkatkan Kecenderungan Internasionalisasi


• Status Ekonomi dan Masalah Umum di Wilayah
• Paradigma Baru Perkembangan Dunia
• Teori Pembangunan Dunia Ketiga

2
CHAPTER 1
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DUNIA 1

Pendahuluan
Perkembangan ilmu teknologi yang sangat pesat, membawa perubahan pula
dalam kehidupan manusia. Perkembangan ini pun akan berpengaruh pada
perkembangan di dunia khususnya di bidang ekonomi.
Perhatikan peran globalisasi yang akan diputar dalam penyelidikan ini dan
beberapa hal bahwa semua bangsa termasuk Amerika Serikat akan lakukan dengan
cara yang berbeda dalam meningkatkan kinerja ekonomi mereka dalam beberapa tahun
ke depan.
Sangat menarik dan relevan saat ini untuk mendiskusikan bagaimana
perkembangan dan kemajuan yang ada dapat berpengaruh pada dunia secara
keseluruhan. Hal apa saja yang menjadi faktor kuat dalam mempengaruhi
perkembangan perekonomian yang dialami berbagai negara didunia, beberapa
persoalan penting perlu diperhatikan seperti perkenalan perkembangan diseluruh dunia,
cara meningkatkan internasionalisasi, status ekonomi dan masalah umum di wilayah-
wilayah dunia, paradigma baru dalam perkembangan dunia, teori perkembangan dunia
ketiga.
Banyak manfaat dan tujuan yang dapat ditarik dari diskusi tersebut antara lain
adalah bagaimana melihat kembali trend investasi dan perdagangan didunia
internasional, memeriksa status ekonomi di wilayah besar atau umum dalam komunitas
global, menganalisa perkembangan umum dan variasi isu atau masalah di belahan
dunia internasional. Berbagai manfaat teoritis yang diperoleh diantaranya diharapkan
dapat membuktikan bahwa teori para ahli ekonomi sesuai dengan fakta yang
berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi ekonomi dan sosial di masyarakat.
Secara praktis, dengan mendiskusikan berbagai kondisi ekonomi dunia
diharapkan akan dapat bermanfaat untuk mengetahui strategi yang ada dan seharusnya
ditempuh sebuah perusahaan sehingga dapat dengan tepat mengantisipasi
perkembangan secara umum di seluruh dunia dan melakukan penyesuaian strategi
penetrasi perdagangan dan pasar luar negeri mereka.

Beberapa Informasi Awal Penting


Banyak perusahaan yang memperoleh pendapatan mereka dari operasi
internasional. Kebanyakan mereka adalah perusahaan-perusahaan multinasional
(MNCs, untuk jangka pendek). MNC adalah sebuah perusahaan yang beroperasi di
lebih dari satu negara, penjualan internasional, dan kebangsaan campuran dan manajer
pemilik. Salah satu contohnya adalah BP Amoco PLC, maka perusahaan minyak

3
raksasa Inggris yang baru-baru ini berkomitmen $ 2 miliar dalam usaha patungan
dengan PetroChina, yang memiliki sebagian besar dari Cina cadangan gas dan
infrastruktur transportasi dan menyerahkan produk.
Dalam industri otomotif, setiap produsen utama telah multinasional operasi.
Dalam lima tahun terakhir di Amerika Latin sendiri, mobil Ford membangun sebuah
pabrik di Brasil, dan Meksiko Volkswagen retooled fasilitas untuk meluncurkan New
Beetle dan DaimlerChrysler membangun pabrik baru untuk memproduksi mesin di
Brasil.
Banyak dari perusahaan ini akan melakukan usaha di luar negeri dan orang-
orang yang tidak akan menemukan diri mereka melakukan bisnis dengan MNCs operasi
lokal. Dalam kedua peristiwa tersebut, pertumbuhan bisnis akan perlu khawatir dengan
manajemen internasional jika hanya untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk
berinteraksi dan bekerja dengan baik MNCs yang menyediakan mereka pada dasar
lokal.

Meningkatkan Kecenderungan Internasionalisasi


Bisnis internasional bukan merupakan fenomena baru: Namun volume
perdagangan internasional telah meningkat drastis selama dekade terakhir ini. Hari ini,
setiap bangsa dan peningkatan jumlah perusahaan membeli dan menjual barang di
pasar internasional. Sejumlah perkembangan di daerah-daerah di seluruh dunia untuk
bahan bakar telah membantu kegiatan ini.

Perkembangan daerah berdampak Internasionalisasi


Meskipun status dan isu-isu utama yang dihadapi ekonomi global rinci diberi
perhatian di bagian terakhir bab ini, beberapa perkembangan penting mempunyai
dampak langsung pada internasionalisasi dan perlu dicatat. Tentunya, dengan
konsekuensi yang mengerikan dan ancaman terorisme di seluruh dunia telah membuat
permanen pada bagaimana dan di mana bisnis internasional dilakukan. Namun,
beberapa yang lebih rutin, tetapi masih penting perkembangan telah:

1. Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko membentuk Amerika Utara Free Trade
Agreement (NAFTA), yang pada dasarnya telah menghilangkan semua
hambatan ke perdagangan antara negara-negara besar dan membuat pasar
Amerika Utara. Walaupun tidak terjadi secepat diasumsikan sekali, akhirnya
pasar ini akan diperluas untuk mencakup negara-negara Amerika Latin juga.
Chili akan mungkin NAFTA bersama dalam waktu dekat, dan lain-lain, seperti
Argentina dan Brasil, yang kemungkinan akan mengikuti. Hasilnya mungkin
hibah "Pasar Amerika" yang akan paralel perkembangan serupa di Eropa dan
Asia. Pada awal tahun 1990-an sebuah "Aliansi dari Amerika" yang diusulkan.
Selama enam bulan pertama ini presiden. Presiden Bush telah echoed ini ide
dasar. Dia ingin menang negosiasi dengan kewenangan Kongres untuk

4
membangun kawasan perdagangan bebas dari Alaska ke Argentina. Tujuan-
Nya, serta pemimpin-pemimpin yang lainnya di belahan bumi barat adalah
untuk menciptakan dunia zona perdagangan bebas, meliputi lebih dari 800
juta orang, dengan Januari 2005.

2. Uni Eropa (EU) saat ini baik pada cara untuk membuat unified pasar yang
telah banyak digambarkan sebagai Amerika Serikat Eropa. Grup ini terdiri
dari 15 negara termasuk Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Perancis,
Jerman, Inggris, Yunani, Belanda, Irlandia, Italia, Luksemburg, Portugal,
Spanyol dan Swedia. Paling tidak hanya ada hambatan perdagangan di
antara anggota telah dihapus tetapi grup telah mengadopsi unified mata uang
yang disebut "euro". Sebagai hasil dari perjanjian ini, maka sekarang akan
memungkinkan pelanggan untuk membandingkan harga antara negara-
negara karena semuanya bisa dilakukan dalam mata uang yang seragam.
Dalam kata lain, usaha dilakukan dalam Uni Eropa akan berada di euro.
Meskipun perbedaan budaya lama berdiri tetap, Uni Eropa yang lebih terpadu
sebagai satu dari pasar baik NAFTA bersekutu atau negara-negara Asia.
Selain itu, negara-negara lain seperti Turki telah diterapkan keanggotaan.
Dalam waktu dekat, mantan komunis blok negara Timur Tengah dan Eropa
niscaya juga akan menjadi bagian dari Uni Eropa. Misalnya, Polandia,
Hungaria, dan Republik Ceko sudah membuat kemajuan menuju
keanggotaan, dan lainnya seperti Albania, Romania, Slovakia, Lithuania,
Latvia, Estonia, dan Bulgaria memiliki tujuan untuk menjadi anggota. Setelah
Timur dan Barat bergabung bersama, hasilnya akan menjadi raksasa
ekonomi pasar yang besar MNC tidak mampu untuk mengabaikan.

3. Walaupun Jepang telah mengalami kekuatan ekonomi di Pacific Rim. Jepang


baru-baru ini telah menginvestasikan relatif lebih belakang Asia daripada di
bagian lain di dunia. MNCs Jepang ingin mengambil keuntungan dari kurang
besar dan pasar Asia. pada saat yang sama, Cina ini membuktikan menjadi
kekuatan utama ekonomi (beberapa ahli ramalan Cina yang akhirnya akan
menjadi ekonomi terbesar di dunia). Walaupun seluruh negara di Asia kini
merasakan dampak ekonomi ketidakpastian yang mirip dengan sisa dari
dunia, yang Empat Tigers (Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan dan
Singapura) telah melakukan dengan cukup baik dan negara-negara Asia
Tenggara dari Malaysia , Thailand, Indonesia, Vietnam dan bahkan harus
kembali ke mental menjadi utama ekspor-driven ekonomi. Seperti halnya di
bagian lain di dunia, yang disebut blok ekonomi ASEAN (Association of
Southeast Asian Nations) yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, Brunei, Thailand, dan beberapa tahun Kamboja, Myanmar dan
Vietnam, mendorong ekspor ke negara-negara lain .

5
Ini adalah khusus, geografis contoh munculnya internasionalisme. Penting untuk
sama-sama baru ini iklim globalisasi. Namun, baru-baru ini adalah perkembangan baik
investasi dan perdagangan internasional.

Investasi dan Perdagangan internasional

Sekitar 80% dari seluruh investasi internasional yang berasal dari negara-negara
maju. Misalnya, investasi langsung asing (FDI), istilah yang digunakan untuk
menunjukkan jumlah yang diinvestasikan di negara lain di Amerika Serikat saat ini
berdiri di hampir $ 1 triliun, sementara FDI adalah US $ 1,1 triliun. Investor terbesar di
Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir telah besar Inggris, Jepang, Belanda,
Jerman, dan Kanada. Sebaliknya, tiang utama bagi investor AS ialah Uni Eropa, diikuti
oleh Kanada dan Jepang.
Sebagai bangsa menjadi lebih limpah, mereka mulai mencari negara-negara
dengan potensi pertumbuhan ekonomi di mana mereka dapat menginvestasikan dana.
Selama dua dekade terakhir, misalnya, Jepang MNCs telah berinvestasi tidak hanya di
Asia tetangga mereka, tetapi baik di Amerika Serikat dan Uni Eropa, Eropa MNCs,
sementara itu, telah membuat komitmen keuangan besar di Jepang dan lebih baru-baru
ini di Cina, karena mereka melihat Asia memiliki potensi pertumbuhan terus. American
multinasional telah mengikuti pendekatan yang sama dalam hal baik ke Eropa.
Ketika perdagangan internasional statistik untuk semua negara yang diteliti, apa
yang menarik terutama mengenai data dalam bahwa Persentase dunia perdagangan
yang menyumbang oleh tiga blok utama perdagangan-Amerika Serikat, Uni Eropa dan
Jepang-tetap telah cukup konsisten.
Akhirnya, penting untuk dicatat bahwa investasi asing dan perdagangan tidak
hanya bergantung pada MNCs ekspor atau menyiapkan operasi lokal. Dalam beberapa
kasus, jauh lebih mudah untuk membeli perusahaan domestik. Perusahaan Bir,
misalnya, menemukan bahwa produk-produk lokal seperti pelanggan, maka daripada
mencoba untuk menjual bir impor, yang akan berinvestasi di MNC atau membeli sebuah
tempat pembuatan bir lokal. Selain itu, nama perusahaan lokal Memang tetap sama,
sehingga banyak warga tidak menyadari bahwa perusahaan telah berubah tangan.

Status Ekonomi dan Masalah Umum di Wilayah-wilayah

Investasi dan perdagangan internasional lebih mungkin terjadi antara negara-


negara di dekat kedekatan geografis: misalnya di Amerika Utara, Meksiko dan Kanada
adalah dua dari Amerika Serikat mitra dagang terbesar. Namun, ada juga yang menjadi
tren yang sedang berkembang menuju perluasan ini horizons dan melakukan bisnis
dengan negara-negara ribuan miles away. Misalnya, Jepang merupakan mitra dari
Amerika Serikat dan Cina tidak lebih bisnis dengan United State dibandingkan dengan

6
kebanyakan negara-negara lain. Berikut bagian meneliti tren yang terjadi di setiap
wilayah utama dari dampak pada perkembangan manajemen internasional.

Amerika Utara
Seperti yang tercantum sebelumnya, Amerika Utara merupakan salah satu blok
perdagangan terbesar di dunia. Gabungan daya beli di Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko dekat ke $ 11 triliun. Pada tahun 1989, Amerika Serikat dan Kanada secara
resmi telah bebas kesepakatan, dan pada tahun 1994, secara resmi bergabung dengan
Meksiko, sehingga membuat North American Free Trade Agreement (NAFTA).
Sejumlah perkembangan ekonomi yang terjadi karena adanya perjanjian ini, dan semua
yang dirancang untuk menghapus hambatan perdagangan dan mempromosikan
perjanjian perdagangan antara ketiga negara.

Beberapa yang lebih penting termasuk:


1. Dengan penghapusan tarif, serta kuota impor dan ekspor.
2. Pembukaan pasar pemerintah untuk pengadaan di perusahaan lainnya dua
bangsa
3. Peningkatan kesempatan untuk melakukan investasi di masing-masing negara
lain
4. Peningkatan kemudahan dalam perjalanan antara negara-negara
5. Dengan penghapusan larangan pada produk pertanian, otomatis bagian barang
dan energi.

NAFTA ketentuan yang akan berlangsung sepanjang waktu. Sebagai contoh,


dalam kasus Meksiko, Meksiko quota pada produk di sektor tekstil dan pakaian
dihilangkah beberapa waktu dengan tugas-tugas di bea cukai semua produk tekstil dan
pakaian-benar dihapuskan oleh year004. Demikian pula pada tahun 2001 di luar
investor yang boleh sendiri tidak lebih dari 51% dari mobil dan truk perusahaan tetapi
pada tahun 2004 ini adalah keterbatasan totally dihapuskan. Langkah-langkah seperti
ini akan membantu untuk menciptakan sebuah blok perdagangan unified. Walaupun
akan ada lebih dari integrasi kedua negara.

Paradigma Baru Dalam Perkembangan Dunia

Pariwisata Indonesia sebenarnya mempuyai sejarah panjang sejak zaman


kolonial. Pada awal Abad XX, Nusantara sudah terkenal sebagai destinasi menarik bagi
orang Eropa maupun Amerika. Istilah Mooi Indie dan Java, The Garden of The East
merupakan contoh citra masyarakat Barat terhadap Indonesia atau Jawa khususnya.
Demikian juga banyak sekali tulisan tentang Bali yang menggambarkan keadaan
alam beserta segala corak kehidupan (budaya) yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Bahkan ditemukan iklan di Harian Paris yang mengajak bertamasya ke Indonesia. Saat

7
itu tentu pariwisata baru mempunyai arti bagi Belanda dan belum bagi Indonesia.
Indonesia baru sekedar menjadi sasaran tujuan karena keindahan dan masyarakat
pribumi barangkali hanya menjadi penonton atau tontonan.
Pada masa Soekarno pariwisata diberi makna politik. Konperensi Asia Afrika
sungguh menempatkan Indonesia di posisi terhormat di antara negara-negara selatan.
Selanjutnya proses internasionalisasi ini dilakukan Soekarno untuk menunjukkan ke
dunia luar bahwa Indonesia pantas untuk menjadi sasaran kunjungan. Baik untuk
kepentingan ekonomi maupun liburan.
Hotel Internasional didirikan dan ternyata dapat menciptakan permintaan. Saat
itu pariwisata mempunyai arti lain lagi. Kalau boleh dikatakan ada unsur prestise yang
tercakup di dalamnya. Indonesia ingin memiliki hotel bertaraf Internasional untuk
menunjukkan eksistensinya di dunia Internasional.
Pada masa awal pembangunan jangka panjang pariwisata difokuskan ke Jawa
dan Bali. Daerah yang dianggap paling siap dan kaya akan peninggalan sejarah. Saat
itu upaya promosi dilakukan, namun pada saat yang sama kegiatan untuk menyiapkan
destinasi sangat jelas, yaitu rehabilitasi dan pemeliharaan dari seluruh aset yang
menjadi daya tarik unggulan pariwisata di Jawa dan Bali. Hal ini berlanjut dan pariwisata
diposisikan sebagai penghasil devisa yang tak dapat dipungkiri manfaatnya bagi
Indonesia yang sedang membangun dan ingin terus membangun.
Yang terpenting adalah bahwa pariwisata bukan lagi hanya sebagai sektor
ekonomi, tetapi suatu fenomena sosial budaya yang menghasilkan pendapatan bagi
masyarakat, daerah maupun negara. Hal ini perlu diartikan bahwa fokus kebijakan
pariwisata adalah masyarakat bukan wisatawan. Pariwisata bukan hanya penghasil
devisa dari pengeluaran wisatawan mancanegara, tetapi adalah penggerak ekonomi
lokal dan ekonomi masyarakat. Menjadi wahana untuk memperkuat, menyegarkan,
memperbaharui (renew) dan memperkuat ketahanan budaya masyarakat.
Dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis internal maupun eksternal,
paradigma pembangunan pariwisata Indonesia sudah bergeser. Pergeseran atau
perubahan yang perlu dicermati adalah sebagai berikut :
a. Perubahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang
kemudian diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 32/2004, berbagai
peran Pemerintah Pusat dalam pembangunan kepariwisataan telah beralih ke
daerah. Hal ini tidak berarti bahwa fungsi pusat menjadi berkurang, namun
yang terjadi adalah pergeseran fungsi. Pemerintah Pusat bertindak sebagai
fasilitator, mengemban fungsi pembinaan dan pengayoman dan pengambil
keputusan dan perumus kebijakan tingkat nasional.
b. Paradigma pembangunan yang beroientasi ekonomi menjadi keseimbangan
antara orientasi ekonomi dengan orientasi pelestarian alam-budaya.
Keseimbangan antara nilai ekonomi dengan nilai-nilai lainnya, dan hal-hal
yang menjadi dasar dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan perkataan

8
lain pembangunan pariwisata bukan dipacu secepatnya tanpa batas, namun
selalu harus memperhatikan daya dukung lingkungan, baik lingkungan alam
atau daya dukung ekologis dan lingkungan sosial atau daya dukung budaya.
c. Pembangunan daerah, pariwisata merupakan salah satu entry point untuk
pengembangan daerah. Hal ini berarti bahwa pengembangan pariwisata
memiliki jangkauan tujuan yang lebih jauh. Bukan hanya untuk kepentingan
wisatawan semata, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat setempat. Di
tingkat nasional tentu saja dicanangkan pembangunan pariwisata untuk
masyarakat dan bangsa Indonesia, bukan sekadar pembangunan pariwisata
di Indonesia.
d. Pembangunan pariwisata Indonesia merupakan bagian dari pembangunan
manusia Indonesia, menuju tercapainya masyarakat yang cerdas yang akan
menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia. Oleh karenanya fokus
dari pembangunan pariwisata bukanlah mencapai kepuasan wisatawan, dan
perkembangan pariwisata sedemikian rupa untuk kepentingan atau ukuran
pariwisata itu sendiri, namun juga untuk peningkatan well being
kesejahteraan lahir bathin masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat
setempat khususnya.
e. Pembangunan pariwisata harus didasarkan kepada semangat untuk
menerapkan prinsip good governance, baik di kalangan pemerintah, swasta
maupun masyarakat. Pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan memerlukan
profesionalisme yang mencakup bukan keterampilan dan pengetahuan
semata, tetapi juga sikap yang konsisten terhadap komitmen untuk
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
f. Peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam pembangunan pariwisata.
Paradigma ini didasarkan kepada pengalaman dunia, yang membuktikan
telah terjadinya ketidak seimbangan antar negara maju dan negara
berkembang dalam memperoleh keuntungan dari hubungan kepariwisataan.
Munculnya imperialisme baru melalui pariwisata. Oleh karena itu paradigma
pembangunan pariwisata Indonesia tidak hanya melihat dimensi ekonomi,
tetapi juga dimensi lainnya, seyogyanya terfokus kepada pemberdayaan
masyarakat dan memberikan peluang untuk pengembangan diri.
g. Dari segi pandang ekonomi, pariwisata yang semula merupakan industri
berbasis sumberdaya (resource based industry), perlu menyesuaikan diri
dengan perkembangan pasar dan keseimbangan menjadi berbasis
masyarakat (community based) dan berbasis pengetahuan (knowledge
based). Perubahan paradigma ini bukan hanya berarti perubahan diatas
kertas, namun memerlukan dukungan konsep yang mempunyai implikasi
kepada pendidikan kepariwisataan yang harus pula mencakup pendidikan
akademik dan peningkatan kualitas serta jenjang pendidkan vokasional.

9
Secara lebih rinci, jabaran dari perubahan paradigma pembangunan pariwisata
tadi merupakan perubahan konsep, prinsip atau pendekatan yang perlu dilakukan
berdasarkan evaluasi terhadap apa yang telah terjadi.

Teori Pembangunan Dunia Ketiga

Teori Pembangunan Dunia Ketiga adalah teori-teori pembangunan yang


berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh negara-negara miskin atau
negara yang sedang berkembang dalam dunia yang didominasi oleh kekuatan ekonomi,
ilmu pengetahuan dan kekuatan militer negara-negara adikuasa atau negara industri
maju. Persoalan-persoalan yang dimaksud yakni bagaimana mempertahankan hidup
atau meletakkan dasar-dasar ekonominya agar dapat bersaing di pasar internasional.

Untuk mengukur pembangunan atau pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat
dari:
1) Kekayaan rata-rata yakni produktifitas masyarakat atau produktifitas negara
tersebut melalui produk nasional bruto dan produk domestic bruto.
2) Pemerataan: tidak saja kekayaan atau produktifitas bangsa yang dilihat, tetapi
juga pemerataan kekayaan dimana tidak terjadi ketimpangan yang besar antara
pendapatan golongan termiskin, menengah dan golongan terkaya. Bangsa yang
berhasil dalam pembangunan adalah bangsa yang tinggi produktifitasnya serta
penduduknya relatif makmur dan sejahtera secara merata.
3) Kualitas kehidupan dengan tolok ukur PQLI (Physical Quality of Life Index) yakni:
rata-rata harapan hidup sesudah umur satu tahun, rata-rata jumlah kematian
bayi, dan rata-rata presentasi buta dan melek huruf.
4) Kerusakan lingkungan.
5) Kejadian sosial dan kesinambungan.
Teori Modernisasi: Pembangunan sebagai masalah internal.
Teori ini menjelaskan bahwa kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor internal
atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negara yang bersangkutan.

Ada banyak variasi dan teori yang tergabung dalam kelompok teori ini antara lain
adalah:
• Teori yang menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah
penyediaan modal dan investasi. Teori ini biasanya dikembangkan oleh para
ekonom. Pelopor teori antara lain Roy Harrod dan Evsay Domar yang secara
terpisah berkarya namun menghasilkan kesimpulan sama yakni:
pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi.
• Teori yang menekankan aspek psikologi individu. Tokohnya adalah McClelaw
dengan konsepnya The Need For Achievment dengan symbol n. ach, yakni
kebutuhan atau dorongan berprestasi, dimana mendorong proses

10
pembangunan berarti membentuk manusia wiraswasta dengan n.ach yang
tinggi. Cara pembentukanya melalui pendidikan individu ketika seseorang
masih kanak-kanak di lingkungan keluarga.
• Teori yang menekankan nilai-nilai budaya mempersoalkan masalah manusia
yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya di sekitarnya, khususnya nilai-nilai
agama. Satu masalah pembangunan bagi Max Weber (tokoh teori ini) adalah
tentang peranan agaman sebagai faktor penyebab munculnya kapitalisme di
Eropa barat dan Amerika Serikat. Bagi Weber penyebab utama dari semua itu
adalah etika protestan yang dikembangkan oleh Calvin.
• Teori yang menekankan adanya lembaga-lembaga sosial dan politik yang
mendukung proses pembangunan sebelum lepas landas dimulai. Bagi W.W
Rostow, pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis
lurus dari masyarakat terbelakang ke masyarakat niaga.

Tahap-tahapanya adalah sebagai berikut:


a. Masarakat tradisional=belum banyak menguasai ilmu
pengetahuan.
b. Pra-kondisi untuk lepas landas= masyarakat tradisional terus
bergerak walaupun sangat lambat dan pada suatu titik akan mencapai
posisi pra-kondisi untuk lepas landas.
c. Lepas landas: ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang
menghalangi proses pertumbuhan ekonomi.
d. Jaman konsumsi massal yang tinggi. Pada titik ini pembangunan
merupakan proses berkesinambungan yang bisa menopang kemajuan
secara terus-menerus.

• Teori yang menekankan lembaga sosial dan politik yang mendukung proses
pembangunan. Tokohnya Bert E Hoselitz yang membahas faktor-faktor non-
ekonomi yang ditinggalkan oleh W.W Rostow. Hoselitz menekankan
lembaga-lembaga kongkrit. Baginya, lembaga-lembaga politik dan sosial ini
diperlukan untuk menghimpun modal yang besar, serta memasok tenaga
teknis, tenaga swasta dan tenaga teknologi.
• Teori ini menekankan lingkungan material. Dalam hal ini lingkungan
pekerjaan sebagai salah satu cara terbaik untuk membentuk manusia modern
yang bisa membangun. Tokohnya adalah Alex Inkeler dan David H. Smith.

Tahapan Masyarakat Tradisional

Adalah masyarakat yang memiliki struktur yang berkembang terbatas pada


fungsi-fungsi produksi. Berbasis pada pengetahuan dan teknologi pre-newtonian yang
percaya bahwa dunia eksternal hanya tunduk pada hukum yang dapat dipelajari. Bahwa

11
produktivitas manusia tergantung pada tersedianya barang-barang produksi bukan
pada kemampuan akal atau kecerdikan manusia. Meskipun konsepsi tentang
masyarakat tradisional selalu berubah, namun ada beberapa fakta sentral tentang
masyarakat tradisional. Pertama, tingkat kemampuan output per individu terbatas.
Keterbatasan itu disebabkan oleh tidak tersedianya teknologi modern untuk mengolah
potensi yang ada. Kalaupun tersedia, teknologi modern tersebut tidak diterapkan secara
tepat dan sistematis.

Kedua, kondisi masyarakat cenderung kurang stabil. Misalnya luas daerah dan
volume perdagangan berfluktuasi seiring dengan tingkat pergolakan sosial politik.
Berbagai kegiatan pertanian dan manufaktur berkembang tetapi tingkat produktivitasnya
terbatasi oleh tidak tersedianya pengetahuan dan skill penguasaan teknologi modern.

Ketiga, memusatkan perhatian pada pengembangan sektor pertanian.


Pemusatan tersebut berakar pada produktivitas mereka yang terbatas. Corak
masyarakat tradisional yang agraris ini memunculkan struktur social yang bersifat
hierarkis. Hubungan keluarga dan klan memaikan peranan besar dalam organisasi
sosial.

Keempat, corak kepemimpinan masih bersifat feodalistik. Pusat kekuatan politik


umumnya dibawah kendali para tuan tanah. Untuk mengontrol dan mengendalikan
kekuasaan, mereka memiliki pegawai atau antek-antek yang patuh.

Tahapan Pra-Kondisi untuk Lepas Landas

Setelah tahapan tradisional, selanjutnya masyarakat memasuki tahap pra kondisi


untuk lepas landas, atau masa transisi. Selama proses ini berlangsung masyarakat
mengalami transformasi melalui berbagai cara yang diperlukan masyarakat untuk
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tahapan prakondisi lepas landas mulanya berkembang di Eropa Barat pada awal
abad 18. Ketika itu wawasan ilmu pengetahuan modern mulai digunakaan dalam fungsi-
fungsi produksi baru di sektor pertanian dan industri. Didukung dengan situasi yang
dinamis akibat adanya ekspansi mendatar pasaran dunia dan persaingan internasional.
Namun apa yang terjadi pada masa abad pertengahan turut andil dalam pembentukan
prasyarat untuk lepas landas di Eropa Barat.
Inggris, sebagai salah satu negara di Eropa Barat, adalah negara pertama yang secara
penuh telah membangun prasyarat untuk lepas landas. Hal ini bisa terjadi karena
Inggris memiliki beberapa kelebihan antara lain keadaan geografis yang
menguntungkan, sumber daya alam, peluang perdagangan, struktur sosial dan politik
yang lebih baik dibanding negara tetangganya.

12
Selain faktor internal, perubahan pada tahap kedua ini juga disebabkan oleh
adanya pengaruh dari luar, masyarakat yang lebih maju. Bentuk invasi atau penjajahan
yang dilakukan bangsa Eropa terhadap negara dunia ketiga, yang hampir semuanya
masyarakat tradisional, telah memacu keruntuhan tradisionalitas itu sendiri. Invasi-
invasi bangsa Eropa juga memasukkan dan menggerakkan nilai modernitas di
masyarakat tradisional. Bukan saja karena modernitas menjanjikan kemajuan ekonomi,
tetapi justru dengan kemajuan ekonomilah beberapa tujuan lainnya bisa dicapai. Pada
tahap ini ditandai dengan diterimanya pendidikan sekuler yang mengajarkan tentang
perpindahan modal, khususnya melalui pendirian bank dan mata uang. Munculnya
kalangan wirausahawan dengan motode-metode produksi yang baru

Tahapan Lepas Landas

Masa lepas landas terjadi ketika pertumbuhan sektor menjadi suatu yang wajar
dan masyarakat digerakkan lebih banyak oleh proses ekonomi daripada tradisi. Pada
level ini norma pertumbuhan ekonomi terbangun dengan baik. Di negara-negara kaya,
terutama yang penduduk utamanya berasal dari Inggris seperti Amerika Serikat,
Kanada, stimulus utama menuju lepas landas adalah teknologi. dalam kasus umum,
tahap lepas landas tidak hanya menunggu terbentuknya modal eksploitasi sosial dan
perkembangan teknologi di sektor industri dan pertanian, tetapi juga menunggu
kemunculan kekuasaan politik dari suatu kelompok.
Selama tahap lepas landas, industri berkembang dengan pesat, banyak industri baru
bermunculan. Pada gilirannya merangsang kebutuhan atas layanan jasa yang
mendukung para pekerja industri. Pesatnya industri di masa ini memberikan
peningkatan pendapatan para pekerja. Tabungan mereka gunakan untuk terlibat dalam
kegiatan sektor modern. Dari sini muncul kelas baru pengusaha. Setelah tahap lepas
landas, suatu negara membutuhkan waktu 50 – 100 tahun untuk mencapai tahap
kedewasaan.

Menuju Kedewasaan

Sekurangnya dibutuhkan waktu 40 tahun setelah lepas landas, level kedewasaan


ekonomi suatu negara dapat tercapai. Fokus perekonomian kini bergeser dari industri
dan teknologi menuju proses perluasan yang lebih baik dan secara teknologi seringkali
lebih kompleks. Tahap kedewasaan merujuk pada kebutuhan ekonomi untuk
melakukan difersifikasi. Ini adalah tahapan di mana suatu perekonomian menunjukkan
kapasitas teknologi maupun manajerial untuk memproduksi bukan segalanya,
melainkan apa saja yang dikehendaki untuk diproduksi.
Difersifikasi ini pada akhirnya mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan
standar hidup, seperti misalnya masyarakat tidak perlu lagi mengorbankan
kenyamanannya untuk menguatkan sektor tertentu.

13
Zaman Konsumsi Massa Tinggi

Zaman konsumsi massa tinggi merupakan periode yang kini dialami oleh banyak
warga Negara Barat di mana konsumen cenderung pada barang konsumsi yang tahan
lama. Pada tahap sebelumnya, terjadi dua hal penting yaitu pendapatan riil per kapita
naik pada titik dimana sebagian besar masyarakat memiliki tingkat konsumsi yang
melebihi kebutuhan dasar. Sebagai kelanjutan dari tahap kedewasaan ekonomi,
masyarakat tak lagi berhasrat besar melakukan ekspansi ekonomi. Masyarakat
cenderung menggunakan sumber daya yang bertambahuntuk kesejahteraan dan
tunjangan sosial. Setelah melewati zaman konsumsi tinggi, perilaku masyarakat
bergeser pada perilaku menikmati hasil-hasil pembangunan. Rostow menggunakan
dinamika Buddenbrooks sebagai metafor untuk menjelaskan perubahan sikap
masyarakat. Masyarakat pasca-konsumsi layaknya cerita dalam Buddenbrooks, novel
karya Thomas Mann yang bercerita tentang sebuah keluarga tiga generasi. Generasi
pertama memiliki minat pada pengembangan ekonomi, generasi kedua fokus pada
penguatan sektor ekonomi dalam struktur sosial. Sementara generasi ketiga lebih
condong pada penggunaan uang dan kebutuhan prestise melalui dunia seni dan musik.

Teori Dinamika Produksi

Tahapan pembangunan tidak hanya deskriptif, tidak pula hanya suatu cara untuk
menggeneralisir beberapa pengamatan faktual tentang urutan pertumbuhan
masyarakat. Tahapan pembangunan memiliki logika tersendiri yang berkesinambungan.
Tahapan tersebut mempunyai kerangka analitik yang berakar pada teori dinamika
produksi.
Teori klasik pembangunan dirumuskan berdasarkan asumsi dasar yang statis
yang membatasi atau hanya mengijinkan variabel yang paling relevan dengan proses
pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana upaya ahli ekonomi modern untuk
menggabungkan teori produksi klasik dengan analisis pendapatan Keynessian, mereka
mengenalkan variabel dinamis seperti populasi, teknologi, kewirausahaan dan lain lain.
Tetapi mereka cenderung terlalu kaku dan umum sehingga model yang mereka
tawarkan tidak dapat menarik fenomena penting dari pertumbuhan, justru terlihat seperti
ahli sejarah ekonomi.
Kita butuh sebuah teori produksi dinamis yang mengisolasi tidak hanya distribusi
pendapatan antara konsumsi, menabung dan investasi (dan keseimbangan produksi
antara konsumer dan modal barang), tetapi juga yang secara langsung memfokuskan
pada komposisi investasi dan pembangunan dalam sektor ekonomi tertentu.

14
KESIMPULAN

Perdagangan internasional dan investasi telah meningkat drastis selama


bertahun-tahun. Perusahaan multinasional besar telah memegang seluruh dunia, dari
Amerika Utara ke Eropa untuk Pasifik Rim ke Afrika. Beberapa saham yang
menemukan bahwa mereka harus mencari pasar internasional untuk bertahan di masa
depan. Internasionalisasi dari hampir semua usaha telah tiba.
Internasional kegiatan ekonomi yang terjadi di sebagian besar triad dari Amerika
Utara, Eropa, dan Pasifik rim. Di Amerika Utara, Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko
memiliki NAFTA yang beralih menjadi satu wilayah pasar raksasa. Di Amerika Selatan,
terdapat peningkatan jumlah perdagangan antar negara, menyulut berbagai macam
oleh orang lain seperti Chili telah diproyeksikan untuk dapat bagian dari NAFTA. Di
Eropa di 15 negara Uni Eropa merupakan kekuatan ekonomi. Walaupun mengalami
masalah ekonomi dan ketidakpastian seperti sisa dari dunia. Asia adalah wilayah
kekuasaan besar lain, seperti yang ditunjukkan tidak hanya oleh Jepang tetapi juga
perekonomian terbesar di Cina dan Empat Tigers (Singapura, Korea Selatan, Hong
Kong, dan Taiwan). Daerah lain di dunia, termasuk India, Timur Tengah dan Asia
Tengah dan Afrika terus mengalami masalah rumit, tetapi masih terus ekonomi janji
untuk masa depan.
Dalam perkembangan di seluruh dunia tiap negara diharapkan berusaha untuk
dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin. Karena perkembangan ini disertai dengan
perkembangan di segala bidng khususnya teknologi. Maka perusahaan mutinasional
dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan yang ada dengan tujuan untuk memajukan
perusahaan tersebut dan meningkatkan eksistensinya di dunia intrenasional.

15
CHAPTER

DAYA SAING GLOBAL

16
ABSTRAK

Bisnis internasional secara garis besar adalah ilmu yang mempelajari tentang
pelaksanaan suatu hubungan bisnis antara negara-negara diseluruh dunia dan
bagaimana cara memasuki bisnis yang bertaraf internasional.
Daya saing pada dasarnya adalah kemampuan untuk menciptakan suatu tingkat
kemakmuran. Daya saing dapat didefinisikan sebagai tingkat kemampuan suatu negara
menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan tuntatan pasar internasional dan
bersamaan dengan itu kemampuan menciptakan suatu kesejahteraan berkelanjutan
bagi warganya.
Produktivitas juga merupakan akar penentu tingkat daya saing yang baik, baik
pada level individu, perusahaan, industri maupun pada level Negara. Produktivitas
adalah penentu utama tingkat ROI (Return on Investment) dan agregasi pertumbuhan
ekonomi. Dengan demikian, semakin kompetitif daya saing sebuah system
perekonomian, maka pembangunan akan tumbuh lebih cepat dalam waktu menengah
dan panjang baik pada level individu, perusahaan, industri maupun pada level negara.
Produktivitas sendiri merupakan sumber standar hidup dan sumber pendapatan
individual maupun perkapita. Jadi terdapat hubungan yang sejalan antara tingkat
produktivitas dan tingkat daya saing.
Selain itu jika suatu negra ingin memasuki pasar internasional maka Negara
tersebut harus memiliki keunggulan dalam hal produk yang akan diciptakan atau produk
yang akan masuk kepasaran internasional memilki keunikan yang tidak dimilki oleh
Negara lain. Jika suatu Negara memilki keunikan atau cirri khas dari produk yang
mereka hasilkan maka produk tersebut dapat bersaing dengan baik didunia
internasional.

• Pengembangan SDM vs Daya Saing Global


• Potret Daya Saing
• Daya Saing Global

17
CHAPTER 2
DAYA SAING GLOBAL

Pemahaman Daya Saing Global


Daya saing global merupakan tingkat kemampuan suatu negara menciptakan
suatu barang dan jasa yang menjadi tuntutan dunia internasional, dan juga dapat
memakmurkan, mensejahterakan warganya. Dalam melakukan persaingan yang
bertaraf internasional, kita harus memilki suatu keunggulan dalam menciptakan barang
atau jasa yang kita miliki agar kita memilki ciri khas.
Indonesia belum mampu menjadi pilihan utama para investor saat ini. Segudang
persoalan seperti birokrasi yang tidak efisien, kebijakan pemerintah yang kerap tak
konsisten, masalah keamanan, jaminan penegakan hukum, menjadi penghalang
masuknya investor. Daya saing global sangat berhubungan dengan produktivitas, .
Produktivitas sendiri merupakan sumber standar hidup dan sumber pendapatan
individual maupun perkapita.
Dalam daya saing global suatu negara harus memilki kekuatan dalam negaranya
agar dapat bersaing secara baik didunia internasional, jika suatu negara tidak memilki
dasar yang kuat untuk bersaing didunia internasional, maka negara tersebut akan kalah
saing dengan negara-negara lainnya.
Dengan adanya bisnis internasional ini kita dapat lebih mengenal dan mengerti
bagaimana suatau negara dapat bersaing secara internasinal, bagaimana suatu negara
melihat peluang dari suatu bisnis yang bertaraf internasional. Selain itu kita dapat
mengetahui bagaimana cara memasuki pasar global dan seluk beluk dari persaingan
global tersebut. Dan kita juga dapat mengetahui perkembangan-perkembangan pesaing
yang ada. Dewngan demikian kita dapat memasuki pasar internasional dan bersaing
secara sehat.
Dalam persoalan ini perlu diidentifikasi masalah-masalah bagaimana suatu
perusahaan di suatu negara dapat bersaing secara global dengan memperhatikan
segala peluang yang ada, dan menciptakan suatu barang atau jasa yang memilki ciri
khas atau keunikan yang tidak dimiliki oleh negara yang lainnya jika persaingan global
tersebut dapat berjalan dengan baik maka dapat menciptakan kesejahteraan bagi
masyarakat negara tersebut.
Dengan diketahui dan diselesaikannya permasalahan yang timbul, maka dapat
diketahui seluk beluk kekuatan daya saing global suatu negara, produk atau jasa seperti
apa yang cocok bersaing didunia internasional, dan hubungan apa saja yang
mempangaruhi tingkat daya saing pada pasar global. Sehingga informasi dalam buku
ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya.
Banyak manfaat yang mungkin dapat dicapai seperti antara lain
lebih bisa memahami tentang persaingan global yang berlangsung saat ini dan dapat
memperoleh informasi-informasi tentang persaingan global tersebut. Selain itu juga
18
dapat mengetahui tentang apa saja yang diinginkan oleh pasar global saat ini dan
tingkat produktivitas yang sangat berhubungan dengan daya saing global.
Secara ringkas bab ini akan memdiskusikan beberapa hal penting dalam hal
pengetahuan mengenai struktur dasar organisasi yang akan dipakai untuk bersaing
diarea perdagangan yang bertaraf internasional seperti: Struktur divisinya, perpaduan
struktur organisasi, jaringan struktur, perjanjian, susunan organisasi dari usaha
bersama dan strategi alliansi, jaringan elektronik suatu organisasi, sinergi organisasi,
pengintegrasian produk, tekhnologi informasi dalam pengorganisasian dan karakteristik
organisasi.

Pengembangan SDM vs Daya Saing Global


Lagi-lagi fenomena kondisi keuangan global yang masih belum
menentu, seharusnya mendorong setiap perusahaan untuk menjadikan program
pengembangan mutu sumberdaya manusia sebagai fokus sentral. Ditambah dengan
persaingan global yang semakin menajam, pengembangan sumberdaya manusia
(SDM) merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kemampuan
karyawan dalam menangani beragam jenis tugas dan menerapkan kemampuan yang
dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada. Pengembangan bermanfaat bagi
organisasi dan individu karyawan. Kemampuan dan pengalaman yang tepat dari
karyawan dan manajer dapat memperkuat daya saing organisasi dan kemampuan
untuk mengadaptasi terhadap lingkungan yang berubah khususnya kalau terjadi
turbulensi eksternal. Bagi inividu karyawan, program pengembangan antara lain
membuka peluang untuk promosi karir. Secara sistem sebenarnya pelatihan merupakan
salah satu bentuk dari pengembangan SDM. Namun dalam prakteknya selalu
disandingkan antara pelatihan dan pengembangan. Pengembangan berbeda dengan
pelatihan baik dilihat dari segi fokus, jangka waktu, dan ukuran efektifitas. Fokus
pelatihan pada belajar kegiatan dan perilaku spesifik; mendemonstrasi teknik dan
proses. Sementara pengembangan pada memahami konsep dan konteks informasi;
pengembangan pendapat; pengembangan kapasitas untuk menjalankan tugas. Dari sisi
jangka waktu, pelatihan lebih singkat sedangkan pengembangan lebih lama. Ukuran
Efektifitas pelatihan adalah penilaian kinerja; analisis manfaat-biaya; test kelulusan;
sertifikasi. Sementara pengembangan pada karyawan kualifaid tersedia ketika
dibutuhkan; peluang promosi; keunggulan kompetitif berbasis SDM.
Langkah-langkah proses pengembangan diawali dari perumusan perencanaan
SDM. Langkah awal ini penting karena dalam perencanaan ada proses menganalisis,
meramalkan, dan mengidentifikasi kebutuhan akan SDM organisasi kini dan masa
depan. Perencanaan SDM ini juga penting untuk mengantisipasi mobilitas karyawan
karena pensiun, promosi dan pindah ke organisasi lain. Juga perencanaan SDM penting
untuk mengidentifikasi kebutuhan kemampuan karyawan bagi organisasi di masa depan
dan pengembangan SDM yang dilakukan. Kemudian mengidentifikasi kapabilitas pokok
yang dibutuhkan, perencanaan suksesi, menilai kebutuhan pengembangan,

19
melaksanakan perencanaan pengembangan SDM (organisasi dan individu),
menentukan pendekatan pengembangan (dalam dan luar pekerjaan), mengevaluasi
aspek prospek dan keberhasilan, dan memberi umpan balik untuk penyusunan
perencanaan SDM berikutnya.
Jenis pengembangan yang dilakukan untuk peningkatan kapabilitas karyawan
sangat bergantung pada kondisi individu dan kapabilitas yang dibutuhkan organisasi.
Akan tetapi pada umumnya pengembangan SDM yang dilakukan dalam peningkatan
kapabilitas karyawan adalah dalam hal orientasi pada pekerjaan, kualitas pengambilan
keputusan, nilai-nilai etika dan ketrampilan teknis. Dalam hal kapabilitas non-teknis
yang dibutuhkan organisasi meliputi kemampuan bekerja dalam situasi penuh tekanan,
bekerja secara independen, memecahkan masalah secara tepat, dan kemampuan
memanfaatkan pengetahuan yang lalu dalam situasi yang baru. Jenis kemampuan
tersebut sering tidak sukses diajarkan lewat bangku kursus dan sebaliknya akan efektif
melalui proses sosialisasi pekerjaan atau jalur tidak formal.
Dalam prakteknya, pengembangan merupakan proses sepanjang masa ketika
karyawan bekerja pada organisasinya. Artinya pengembangan sudah sebagai
kebutuhan organisasi dan individu secara bersinambung sesuai dengan dinamika
eksternal. Misalnya lisensi tentang jenis-jenis keahlian tertentu para karyawan yang
harus terus menerus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan khalayak
pelanggan. Dengan demikian aset SDM yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan
sikap perlu dipersiapkan dan dikembangkan untuk penyesuaian dengan pekerjaan baru,
promosi dan pekerjaan baru setelah karyawan pensiun.
Seperti halnya pelatihan, untuk merumuskan perencanaan pengembangan SDM
maka perlu dilakukan analisis kebutuhan akan pengembangan bagi individu dan
organisasi. Untuk itu diperlukan analisis kekuatan dan kekurangan organisasi dan
individu. Metode yang digunakan berupa assessment centers, test psikologi dan
penilaian kinerja. Assessment centers adalah kumpulan instrumen dan latihan yang
dirancang untuk mendiagnosis kebutuhan pengembangan individu. Pimpinan organisasi
menggunakannya untuk pengembangan dan penseleksian manajer melalui jalur
permainan peran, kasus, kelompok diskusi, simulasi komputer, permainan manajemen
dan evaluasi sepermainan. Manfaat dari assessment centers antara lain selain
menseleksi karyawan juga untuk mengetahui dan menentukan potensi manajemen dan
kepedulian para manajer untuk menghindari keputusan-keputusan yang sulit untuk
mempromosikan karyawannya.
Tes psikologi digunakan untuk mengetahui potensi dan kebutuhan
pengembangan karyawan melalui tes intelegensia, verbal, penalaran dan tes
kepribadian. Tes juga berguna untuk menilai beberapa faktor seperti tingkat motivasi,
kemampuan penalaran, gaya kepemimpinan, sifat respon antarpersonal, dan preferensi
pekerjaan. Sementara penilaian kinerja antara lain untuk mengetahui aspek-aspek
produktivitas, hubungan karyawan, dan pengetahuan karyawan tentang pekerjaannya.
Pada gilirannya penilaian terhadap output pengembangan SDM bisa menjadi indikasi

20
kuat seberapa jauh karyawan secara keseluruhan mampu menunjukkan daya saing
bisnis internasional.

Potret Daya Saing Global Indonesia


Nilai Inti Pembangunan
Permasalahan utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia adalah kualitas
SDM. Rendahnya kualitas SDM menyebabkan rendahnya daya saing global bangsa
Indonesia. Daya saing bangsa yang kuat menurut pendapat Todaro, apabila nilai inti
pembangunan dapat dipenuhi: sustenance (kemampuan untuk mencukupi kebutuhan-
kebutuhan dasar), freedom (kemerdekaan, kebebasan dari sikap menghamba), self-
esteem (jati diri) dan tersedianya banyak pilihan. Operasi pasar oleh Bulog akhir-akhir
ini menandakan Indonesia masih dalam posisi pemenuhan kebutuhan dasar.

Kolonialisme dan Inferiorisme


Rendahnya kualitas SDM akibat pembodohan terstrukktur sejak berabad-abad
lamannya. Tahun 2006 Human Development Index (HDI) Indonesia hanya menduduki
ranking 69 dari 104 negara. Penjajahan selama lebih 3,5 abad menjadikan bangsa
Indonesia inferior dan selalu pasrah pada keadaan, rendah diri dan tidak kreatif.
Kalaupun mau berusaha, cukup puas hanya pada tataran pencapaian rata-rata
(mediocore achievement). Sebagai contoh, para mahasiswa di negara maju jika kuliah
selalu mencari tempat duduk terdepan. Sebaliknya di Indonesia, mahasiswanya lebih
senang memilih duduk di bangku paling belakang agar dapat leluasa bercanda! Di
negara maju, mahasiswa lebih memilih untuk tidak menyerahkan tugas kepada dosen
apabila memang belum mengerjakan tugas pada saat dead line, namun pada keadaan
yang sama bagi mahasiswa di Indonesia dengan mudahnya mengkopi file dari
disket/USB temannya.
Perkembangan kualitas SDM Indonesia tidak terlepas dari sejarah intervensi
pemerintah dalam dunia pendidikan. Pada jaman kolonialisme, penduduk sengaja
dibuat bodoh dengan hanya mengijinkan anak orang-orang yang pro-pemmerintah
kolonial yang dapat bersekolah. Hasilnya adalah mayoritas penduduk Indonesia buta
huruf (il-literate) dan bermental rendah (inferior). Sedikit penduduk yang berpendidikan
rendah tetap mengabdi pada birokrasi pemerintah penjajah. Pada masa orde lama
sampai orde baru, pendidikan tidak pernah mendapatkan priorotas dalam program
pembangunan nasional. Alokasi belanja negara hanya antara 2,5 – 4% dari total APBN.
Dalam bentuk berbeda, baik orde lama maupun orde baru lebih mementingkan
pengendalian kekuasaan dari pada memajukan kualitas SDM. Proyek NKK
(Normalisasi Kehidupan Kampus) dan BKK (Badan Kehidupan Kampus) oleh
Mendikbud Daoed Yosoef, salah satu contoh politik penguasaan kampus. Tujuan utama
proyek ini adalah meredam aktivitas mahasiswa agar tidak berpolitik dan tidak
mengganggu kelangsungan kekuasaan.

21
Potret Daya Saing Global
Menurut “The 2006 Global Economic Forum on Global Competitiveness Index
(GCI)” yang di-relese World Economic Forum, daya saing global Indonesia kini berada
pada posisi yang terpuruk.
Daya saing diartikan sebagai akumulasi berbagai factor, kebijakan dan
kelembagaan yang mempengaruhi produktivitas suatu negara sehingga akan
menentukan tercapainya kesejahteraan rakyat dalam system perekonomian nasional.
Produktivitas adalah penentu utama tingkat ROI (Return on Investment) dan agregasi
pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, semakin kompetitif daya saing sebuah
system perekonomian, maka pembangunan akan tumbuh lebih cepat dalam waktu
menengah dan panjang.
Daya saing juga dapat dilihat dari kebijakan makroekonomi. Pada era orde baru,
pertumbuhan ekonomi cukup tinggi (7 – 9%), namun karena terjadi salah kelola
(mismanaging) dan salah arah kebijakan (misguiding) public finance dengan
diberlakukannya kebijakan DFI (Direct Foreign Investment) sehingga pada saat krisis
akibatnya negara yang menanggung utang pihak swasta. Faktor-faktor lain sebagai
penentu daya saing global diantaranya : kesempatan berusaha, sistem peradilan yang
fair, pajak yang bermanfaat, birokrasi, inovasi teknologi dan pendidikan, hubungan
internasional dan hak cipta.
Findlandia adalah negara yang memiliki GCI tertinggi dimana, masyarakat bisnis
sangat dihormati, hukum berjalan dengan sangat baik, tingkat korupsi paling rendah dan
terjadi system yang terbuka. USA peringkat ke-dua dengan nilai tertinggi pada
supremasi inovasi teknologi. Selanjutnya Swedia, Denmark, Islandia dan Norwegia.
Negara-negara Nordic ini membuktikan bahwa tingkat pajak yang tinggi justru
mensejahterakan standar hidup rakyatnya karena dikelola secara transparan dan
rendahnya tingkat korupsi. Inggris ke -13 dan Jerman ke-15. Italy menduduki peringkat
ke-47. Negara Uni Eropa yang terdiri dari 15 negara, Estonia menduduki peringkat ke-
20. Estonia memiliki pengalaman pembangunan yang sangat mengesankan, karena
dalam waktu kurang dari 15 tahun, sudah mampu keluar dari system kenegaraan yang
korup dan tidak efektif. Polandia juga mulai bergerak menempati urutan ke-51, dan
bergerak 9 peringkat dalam waktu 2 tahun.
Untuk wilayah Asia, macan asia Taiwan dan Singapore menempati urutan ke-5
dan 6. Sementara Jepang, rangking ke-12. China dan India rank 49 dan 50.
Amerika latin, adalah Chile memimpin dengan peringkat ke-23. Negara-negara
yang berpenghasilan menengah rata-rata mampu memperbaiki peringkatnya antara 5
s/d 13 peringkat. Argentina melompat 13 peringkat sejak tahun 2001. Sedangkan
Croatia meningkat 12 peringkat dalam decade terakhir.
Di mata WEF, Indonesia disejajarkan dengan Gambia, masuk dalam kategori
Negara low-income countries. Permasalahan utamanya karena terjadi pergantian
pemerintahan, kerusakan infrastruktur dan hancurnya pasar uang. Dalam kondisi

22
seperti ini, pendidikan yang merupakan pilar utama pembangunan bangsa juga menjadi
tersendat. Biaya yang mahal menjadi tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat.
Indonesia belum mampu menjadi pilihan utama para investor saat ini. Segudang
persoalan seperti birokrasi yang tidak efisien, kebijakan pemerintah yang kerap tak
konsisten, masalah keamanan, jaminan penegakan hukum, menjadi penghalang
masuknya investor.
Guru Besar Harvard Business School Michael E. Porter pernah berkata bahwa
sektor swasta Indonesia harus menciptakan produk dengan tingkat keunikan yang tinggi
agar bersaing dalam pasar dunia. Jika masih tetap ingin masuk pada pasaran produk
yang sama, Indonesia pasti akan terlempar dari peta persaingan.
Pemikiran Porter sesungguhnya bukan hal baru dan bukan sesuatu yang teramat
sulit untuk dilakukan di Indonesia. Negeri ini memiliki beraneka sumber daya alam yang
berlimpah. Dari Sabang (Aceh) hingga Merauke (Papua), terbentang kekayaan alam,
baik darat maupun laut, yang sama sekali belum terolah dengan baik. Begitu pula
penduduk Indonesia yang besar (225 juta jiwa), menjadi sumber daya yang penting,
tidak hanya untuk pasaran tenaga kerja tapi juga potensi pasar bagi produk itu sendiri.
Sayangnya, kita lamban menangkap berbagai peluang dan memanfaatkan pasar
yang besar itu. Negara tetangga seperti Thailand atau Vietnam ternyata lebih pandai
memanfaatkan peluang ketimbang kita. Berbicara agrobisnis, misalnya, durian
Indonesia yang sebelumnya bergaung di pasaran domestik ataupun regional, kini makin
“tersingkir” oleh kehadiran durian Bangkok.
Di sejumlah pasar swalayan Jakarta, membeli durian Bangkok, bagi konsumen
terasa jauh lebih bergengsi ketimbang membeli durian-durian lokal. Bukan soal
nasionalisme, namun dalam banyak segi, durian Bangkok lebih lezat, isi lebih tebal, dan
aromanya lebih merangsang.
Thailand, Vietnam, bahkan Malaysia - negara tetangga yang dulu banyak belajar
dari Indonesia, memang mampu memanfaatkan peluang dengan terus mengedepankan
keunggulan kompetitif, sekaligus didukung tersedianya kualitas tenaga kerja yang
memadai melalui peningkatan keterampilan teknis, keahlian tertentu, profesionalisme
serta pembinaan kemampuan tenaga kerja yang secara terus-menerus dan
berkesinambungan.

Kembali ke Alam
Indonesia menyadari bahwa untuk menyerap tenaga kerja yang berlimpah, hal
yang diperlukan adalah penciptaan industri padat karya seperti tekstil, elektronika,
sepatu, garmen dan onderdil. Beberapa tahun silam, industri-industri padat karya
tersebut terbukti mampu menciptakan lapangan kerja bagi begitu banyak angkatan kerja
di Indonesia.
Namun, sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997, satu per satu
industri padat karya tersebut rontok, mengakibatkan pengangguran terus meningkat dan

23
kemiskinan pun menjadi ancaman serius bagi masyarakat bangsa ini. Industri padat
karya sangat krusial dan rentan terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hubungan Industrial Depnakertrans,
jumlah tenaga kerja yang di-PHK sepanjang Januari-November 2006, tercatat sebanyak
71.865 tenaga kerja. Dalam periode yang sama pada 2005, tercatat 150.524 tenaga
kerja yang kena PHK. PHK terbesar terjadi di sektor kehutanan, disusul sektor garmen
dan tekstil, persepatuan dan elektronik.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam laporannya menyebutkan,
peningkatan pengangguran tertinggi terjadi di negara-negara Asean yaitu 85%.
Sementara itu, di Indonesia, jumlah tenaga kerja setengah pengangguran mencapai
41,37 juta di Indonesia dan pengangguran terbuka atau sama sekali tidak bekerja
mencapai 10,93 juta orang. Angka ini masih akan terus membengkak jika kondisi
ekonomi tidak segera membaik.
Satu-satunya jalan untuk mengatasi pengangguran dan mengentaskan
kemiskinan adalah kembali melirik kekayaan alam yang melimpah. Penggarapan hasil-
hasil laut dan hasil-hasil pertanian akan sangat membantu mengatasi keterpurukan
ekonomi Tanah Air. Kita sudah miliki kekayaan laut maupun darat (pertanian) yang
melimpah, dan “harta pusaka” ini jika diolah secara baik dan profesional tentu sangat
berpeluang meningkatkan daya saing secara komparatif dibandingkan negara lain.

Daya Saing Global


Survei World Economic Forum (WEF) yang menyusun Indeks Daya Saing Global
tahun 2006-2007 menempatkan Indonesia pada posisi 50 dari 125 negara. Ini lebih baik
dibandingkan posisi tahun lalu yaitu pada peringkat 69 dari 107 negara, di bawah Swiss
(1), Finlandia (2), Swedia (3). Sementara itu, Survei International Finance Corporation
yang bekerja sama dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia juga
menempatkan daya saing Indonesia pada posisi “terburuk” yakni peringkat 135 dari 175
negara.
Sangat memprihatinkan menyaksikan posisi Indonesia tersebut. Tapi itulah
kenyataan. Soalnya sekarang, bagaimana Indonesia mampu meracik tiga kekuatan,
yakni manusia, kapital dan natural reasources untuk menciptakan kemakmuran bagi
rakyatnya. Sumber daya alam sudah kita miliki, bahkan sangat berlimpah. Namun,
kekayaan alam saja tidak cukup untuk menciptakan “nation competiveness”. Jauh lebih
penting dari itu adalah “the man behind the natural resources”.
Penguasaan teknologi disertai spirit atau etos kerja keras merupakan faktor kunci
yang bisa membawa kemajuan bagi negara ini. Dibutuhkan usaha serius dari
pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja bangsa ini.
Hanya bangsa yang memiliki sumber daya manusia (tenaga kerja) berkualitas dan
beretos kerja mumpuni yang mampu menciptakan keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif. Dan hanya produk-produk yang memiliki keunggulan komparatif
dan kompetitif yang mampu berbicara dalam kancah persaingan global.

24
KESIMPULAN

Indikator-indikator GCI yang terdiri dari sembilan pilar harus lebih diperhatikan
dalam konteks pembangunan nasional agar dapat mengejar ketertinggalan yang ada.
Kondisi permasalahan Indonesia yang multikomplek bukannya tidak ada jalan
keluar, jika kita mau merubahnya. Nasib suatu bangsa tidak akan berubah, kecuali
bangsa itu sendiri mau mengubahnya. Perubahan harus mendasar dan dengan skala
prioritas. Salah satu prioritas utama adalah pembangunan kualitas SDM melalui
pendidikan. Untuk mengejar ketertinggalan daya saing global, kebijakan di bidang
pendidikan harus konsisten dan berkelanjutan. Alokasi dana APBN yang diamanatkan
UUD 45 minimal 20% dari APBN dan ketentuan lainnya wajib segera
diimplementasikan, buka hanya sekedar angin surga atau tebar pesona belaka.

25
CHAPTER

ALIANSIS
STRATEGIS
INTERNASIONAL

26
ABSTRAK

Aliansi Strategis merupakan dua atau lebih perusahaan yang menyetujui bekerja
sama untuk mendapatkan manfaat bersama. Partner-partner dalam aliansi strategis
setuju untuk menggabungkan aktivitas riset dan pengembangan, keahlian dalam
pemasaran, dan kemampuan manajerial.
Di mana usaha patungan, bentuk aliansi strategis yang paling banyak dipakai,
melibatkan dua atau lebih perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan entitas
baru yang secara hukum terpisah dan berbeda dari induk perusahaan. Usaha patungan
biasanya berbentuk perusahaan dan dimiliki oleh induk perusahaan dengan proporsi
sesuai hasil negosiasi.
Aliansi strategis memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan yang
membentuknya, yaitu: aliansi strategis dapat dipakai untuk masuk ke pasar baru, aliansi
strategis menghendaki partner-partner berbagi resiko, aliansi strategis membuat
partner-partner dapat memeroleh pengetahuan dan keahlian baru dari partner lain,
aliansi strategis meningkatkan sinergi dan keunggulan bersaing partner-partner.
Lingkup kerja sama antarperusahaan sangat berbeda-beda. Kerja sama ini terdiri
dari: aliansi komprehensif, di mana setiap partner berpartisipasi ke dalam setiap sisi
penyelenggaraan bisnis, mulai dari desain produk sampai produksi dan pemasarannya.
Sedangkan aliansi fungsional, hanya melibatkan satu aspek bisnis, misalnya produksi,
pemasaran, keuangan, atau R&D.
Keputusan untuk membentuk aliansi strategis harus didasarkan pada berbagai
pertimbangan yang berbeda: pemilihan partner, bentuk kepemilikan, dan pertimbangan
manajemen bersama.
Tanpa memperhitungkan perhatian dan pertimbangan yang dilakukan
perusahaan dalam membentuk aliansi strategis, perusahaan masih harus
mempertimbangkan faktor batasan-batasan dan faktor penyebab kegagalan. Ada lima
sumber masalah yang sering mengancam kelangsungan aliansi strategis:
ketidakcocokkan antar partner, akses informasi, konflik tentang distribusi penghasilan,
hilangnya otonomi, dan perubahan keadaan.

• Latar Belakang Aliansi Perdagangan Internasional


• Implementasi Strategis
• Bentuk Kepemilikan
• Pertimbangan Manajemen Bersama
• Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Aliansi Strategis

27
BAB 3
ALIANSI STRATEGIS INTERNASIONAL

Latar Belakang Aliansi Perdagangan Internasional

Perkembangan pasar global yang makin berintegrasi, membuat setiap


perusahaan harus selalu memikirkan strategi baru untuk meningkatkan kinerjanya.
Bersamaan dengan itulah kata “aliansi strategis” mulai dikenal dalam praktek
manajemen.
Aliansi strategis merupakan perjanjian bisnis di mana dua atau lebih
perusahaan memutuskan untuk melakukan kerja sama guna mendapatkan
keuntungan bersama. Alasan menggunakan aliansi strategis internasional, karena:
• Perusahaan multinasional akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada
perusahaan yang hanya beroperasi secara domestik saja.
• Peluang-peluang untuk tumbuh melalui akuisisi atau aliansi terbatas dalam
negara asal perusahaan tersebut.
• Kebijakan pemerintah
• Membantu sebuah perusahaan yang mentransformasi dirinya sendiri dalam
kondisi-kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat.
Beberapa pokok pikiran dibahas mengenai “Aliansi Strategis
Internasional” mencakup:
❖ Kerja sama perusahaan internasional:
Aliansi strategis
Usaha patungan
❖ Keuntungan aliansi strategis:
Kemudahan masuk ke pasar
Berbagi resiko
Berbagi pengetahuan dan keahlian
Sinergi dan keunggulan bersaing
❖ Lingkup aliansi strategis:
Aliansi komprehensif
Aliansi fungsional:
aliansi produksi
aliansi keuangan
aliansi pemasaran
aliansi riset dan pengembangan
❖ Implementasi aliansi strategis:
Pemilihan partner:
kecocokkan
sifat produk atau jasa calon partner
28
keamanan aliansi secara relative
Bentuk kepemilikan
Pertimbangan manajemen bersama
❖ Faktor-faktor penyebab kegagalan aliansi strategis:
Ketidakcocokkan antarpartner
Akses ke informasi
Konflik tentang distribusi penghasilan
Hilangnya otonomi
Perubahan keadaan

Dengan melihat latar belakang dimuka, maka beberapa masalah yang


dapat dirumuskan dan akan dibahas adalah:
1. Dalam perdagangan dan persaingan global factor-faktor penyebab
kegagalan aliansi strategis apa yang paling sering dihadapi oleh
perusahaan?
2. Mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk masuk pasar sendiri
tanpa menggunakan aliansi strategis?

Tujuan teoritis dalam bab ini adalah untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkan dapat bermanfaat, yang meliputi:
1. Untuk mengetahui tentang usaha patungan dan bentuk aliansi strategis
yang lain
2. Untuk mengetahui lingkup kerja sama antarperusahaan
3. Untuk mengetahui cara pengelolaan aliansi strategis

Manfaat teoritis pembahasan persoalan mengenai Aliansi Strategis


Internasional antara lain:
1. Mengetahui keuntungan penggunaan aliansi strategis.
2. Mengetahui perbedaan usaha patungan dengan bentuk aliansi strategis
lainnya.
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab kegagalan aliansi strategis

Kerjasama Perusahaan Internasional


Aliansi strategis adalah perjanjian bisnis di mana dua atau lebih perusahaan
memutuskan untuk melakukan kerja sama guna mendapatkan keuntungan bersama.
Partner-partner dalam aliansi strategis setuju untuk menggabungkan aktivitas riset dan
pengembangan, keahlian dalam pemasaran, dan kemampuan manajerial.
Contoh: Kodak dan Fuji, dua perusahaan yang bersaing dengan ketat di pasar film,
membentuk aliansi strategis dengan produsen kamera Canon, yang disebut Advanced
Photo System, untuk membuat pengambilan gambar menjadi lebih mudah dan lebih
bagus.

29
Aliansi Strategis merupakan salah satu metode yang dilakukan perusahaan agar dapat
masuk atau melakukan ekspansi operasi internasional.
Usaha patungan adalah bentuk khusus aliansi strategis yang merupakan
gabungan dua atau lebih perusahaan untuk menciptakan entitas bisnis baru yang
secara hukum terpisah dan berbeda dari induk perusahaan. Beberapa cara dibutuhkan
untuk mengelola perjanjian kerja sama usaha patungan, sebagai entitas hukum yang
terpisah, harus memiliki manajer dan dewan direksi yang berbeda.
Perusahaan ini dapat dikelola dengan menggunakan salah satu dari tiga cara.
Pertama, perusahaan yang membentuknya mungkin berbagi manajemen yang sama
dengan setiap personel kunci yang terpilih memberikan laporan ke pejabat induk
perusahaan. Kedua, salah satu induk perusahaan memiliki tanggung jawab utama. Dan
ketiga, tim manajer independent dipekerjakan untuk menjalankan usaha patungan ini.
Bentuk ketiga ini lebih banyak dipilih karena manajer independent akan lebih berfokus
pada kegiatan yang terbaik bagi usaha patungan.

Keuntungan Aliansi Strategis


Kemudahan masuk ke pasar
Perusahaan yang ingin masuk ke pasar baru sering menghadapi berbagai
masalah besar, seperti persaingan yang ketat dan peraturan pemerintah yang tidak
mendukung. Berpartner dengan perusahaan lokal sering dapat membantu perusahaan
untuk mengatasi hambatan-hambatan seperti itu.
Contoh: Warner Brothers, anak perusahaan Time Warner yang bergerak dalam
bidang distribusi film, baru-baru ini membidik pasar Eropa sebagai pasar yang penting.
Untuk mempercepat proses masuknya ke Eropa, perusahaan ini membentuk usaha
patungan dengan Lusomundo, perusahaan media terkenal di Portugis, untuk
membangun 20 bioskop multipleks di Spanyol. Perusahaan ini juga membangun 23
bioskop multipleks baru di Inggris dalam kerja sama dengan Village Roadshow,
perusahaan yang berbasis di Australia yang memiliki banyak jaringan bioskop yang luas
di Eropa.

Berbagi resiko
Saat ini industri-industri besar begitu kompetitif sehingga tidak ada perusahaan
yang dapat menjamin akan meraih kesuksesan ketika perusahaan memasuki pasar
yang baru atau mengembangkan produk baru. Aliansi strategis dapat dipakai untuk
mengurangi atau mengendalikan risiko perusahaan tunggal.
Contoh: Boeing membentuk aliansi strategis dengan beberapa perusahaan Jepang
untuk mengurangi risiko finansial dalam pengembangan dan produksi Boeing 777.
Riset, desain, dan tes keselamatan model pesawat baru memakan biaya miliaran dolar,
yang sebagian besar harus dibelanjakan sebelum perusahaan menentukan seberapa
bagus pesawat tersebut akan diterima dengan baik oleh pasar. Walaupun Boeing
menikmati kesuksesan sebagai produsen pesawat komersial, perusahaan ini ingin

30
mengurangi risiko financial proyek 777. Jadi, perusahaan ini bekerja sama dengan 3
partner Jepang-Fuji, Mitsubishi, dan Kawasaki, yang menyetujui ketiga partner Jepang
ini membuat 20% dari pesawat 777. Boeing, sebagai partner pengendali dalam aliansi
ini, juga berharap partner-partnernya akan membantu menjual pesawat baru tersebut ke
pelanggan di Jepang seperti Japan Air Lines dan All Nippon Airways.
Berbagi pengetahuan dan keahlian
Keuntungan lain dari aliansi strategis adalah membuat partner-partner dapat
memeroleh pengetahuan dan keahlian baru dari partner lain.
Dimana perusahaan tertentu mungkin ingin belajar tentang cara memproduksi sesuatu,
cara memeroleh sumber daya tertentu, cara menghadapi peraturan pemerintah lokal,
atau cara mengelola lingkungan yang berbeda informasi yang sering kali ditawarkan
oleh partner perusahaan.

Sinergi dan keunggulan bersaing


Keunggulan-keunggulan ini mencerminkan kombinasi dari keunggulan-
keunggulan lain: idenya adalah bahwa melalui beberapa kombinasi untuk masuk ke
pasar, berbagi risiko, dan potensi pengetahuan, setiap perusahaan yang berkolaborasi
ini akan dapat mencapai lebih banyak dan bersaing dengan lebih efisien dibandingkan
jika perusahaan ini berusaha masuk ke pasar baru sendirian.

Lingkup Aliansi Strategis


Aliansi Komprehensif
Melibatkan seluruh lingkup aktivitas dan operasi bisnis. Karena luasnya lingkup
aliansi ini, perusahaan harus menyusun prosedur untuk mengatur fungsi-fungsi seperti
keuangan, produksi, dan pemasaran bagi aliansi ini agar mencapai kesuksesan.
Namun, mengintegrasikan prosedur operasi sejumlah induk perusahaan yang berbeda
dengan aktivitas fungsi-fungsi yang lingkupnya begitu luas akan sulit dilakukan karena
tidak adanya struktur organisasi formal. Akibatnya, kebanyakan aliansi komprehensif
diorganisir sebagai usaha patungan.

Aliansi Fungsional
Hanya melibatkan satu aspek bisnis. Jenis-jenis aliansi fungsional meliputi:
▪ Aliansi produksi: merupakan aliansi fungsional di mana dua atau lebih
perusahaan membuat produk atau jasanya masing-masing dengan fasilitas yang
dipakai bersama. Aliansi produksi dapat memakai fasilitas yang telah dimiliki oleh salah
satu partner.
▪ Aliansi pemasaran: merupakan aliansi fungsional di mana dua atau lebih
perusahaan berbagi jasa atau keahlian pemasaran. Dalam banyak kasus, salah satu
partner memperkenalkan produk atau jasanya ke pasar yang sudah dimasuki lebih dulu
oleh partner yang lain. Perusahaan yang sudah mapan ini membantu perusahaan

31
pendatang baru dalam mempromosikan, mengiklankan, dan mendistribusikan produk
atau jasanya.
▪ Aliansi keuangan: merupakan aliansi fungsional perusahaan-perusahaan yang
ingin mengurangi risiko financial yang terkait dengan proyek tertentu. Partner-partner
memberikan sumber finansial ke proyek dalam proporsi yang sama, atau salah satu
partner memberikan sebagian besar finansial, sementara partner lain menyediakan
keahlian khusus atau memberikan kontribusi lain untuk mengimbangi kecilnya investasi
finansial yang diberikan.
▪ Aliansi riset dan pengembangan: yaitu di mana perubahan teknologi yang sangat
cepat dalam industri berteknologi tinggi dan melambungnya biaya agar selalu mampu
mengikuti perubahan itu telah mendorong meningkatnya aliansi-aliansi fungsional yang
berfokus pada R&D. Dalam aliansi R&D, partnet-partner setuju untuk mengadakan riset
bersama untuk mengembangkan produk atau jasa baru.

Implementasi Strategis
Ada beberapa isu penting yang menentukan tentang cara pengelolaan
perjanjian, yaitu: pemilihan partner, bentuk kepemilikan, dan pertimbangan manajemen
bersama.

Pemilihan Partner
Riset menemukan bahwa aliansi strategis kemungkinan menjadi sukses jika
keterampilan dan sumber daya para partner saling melengkapi, dimana masing-masing
membawa kekuatan organisasi yang tidak dimiliki oleh yang lain. Setiap perusahaan
yang sedang memikirkan aliansi strategis harus mempertimbangkan setidaknya empat
faktor dalam memilih partner:
1. Kecocokkan
Perusahaan harus memilih partner yang cocok dan dapat dipercaya dan
juga dapat bekerja sama dengan efektif. Tanpa adanya saling percaya,
aliansi strategis tidak akan sukses. Ketidakcocokkan dalam filosofi operasi
perusahaan dapat menghancurkan aliansi.
2. Sifat Produk atau Jasa Calon Partner
Sangat sulit untuk bekerja sama dengan perusahaan di pasar tertentu
sementara harus bersaing ketat dengan perusahaan yang sama di pasar
lain. Para ahli yakin bahwa perusahaan sebaiknya bekerja sama dengan
partner yang produk atau jasanya saling melengkapi tetapi tidak langsung
bersaing dengan produknya sendiri.
3. Keamanan Aliansi secara Relatif
Dengan adanya kompleksitas dan potensi kerugian karena gagalnya kerja
sama, para manajer harus memeroleh sebanyak mungkin informasi dari
calon partner sebelum membentuk aliansi strategis. Kemungkinan untuk

32
meraih kesuksesan akan semakin tinggi jika perjanjian ini sesuai dengan
keinginan masing-masing pihak.
4. Potensi Pembelajaran Aliansi
Sebelum membentuk aliansi strategis, para partner harus menilai potensi
untuk saling mengajar. Area pembelajaran sangat bervariasi, dari yang
sangat spesifik sampai ke yang sangat umum.

Bentuk Kepemilikan
Usaha patungan hampir selalu berbentuk korporat (PT), biasanya dibentuk di
negara di mana bisnis akan dilakukan. Bentuk korporat akan membuat para manajer
mampu mengatur struktur pajak yang menguntungkan, mengimplementasikan
perjanjian tentang kepemilikan baru, dan melindungi aset lain dengan lebih baik serta
dapat menciptakan identitasnya sendiri yang berbeda dengan partner.

Pertimbangan Manajemen Bersama


Ada tiga alat yang dapat dipakai untuk secara bersama-sama mengelola aliansi
strategis: perjanjian manajemen bersama, perjanjian berbagi tugas, dan perjanjian
pendelegasian. Dalam perjanjian manajemen bersama, setiap partner berpartisipasi
penuh dan aktif ke dalam mengelola aliansi. Partner-partner menjalankan aliansi itu,
dan manajer-manajernya secara teratur menyampaikan instruksi dan rinciannya ke
manajer aliansi. Dalam perjanjian berbagi tugas, salah satu partner memiliki tanggung
jawab utama atas operasi aliansi strategis. Dan dalam perjanjian pendelegasian, yang
digunakan untuk usaha patungan, partner-partner mendelegasikan pengendalian
manajemen ke eksekutif usaha patungan itu sendiri.

Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Aliansi Strategis


Ada lima sumber masalah yang sering mengancam kelangsungan aliansi
strategis: ketidakcocokkan antar partner, akses ke informasi, konflik tentang distribusi
penghasilan, hilangnya otonomi, dan perubahan keadaan.
Ketidakcocokkan Antarpartner
Ketidakcocokkan antarpartner aliansi strategis menjadi penyebab utama kegagalan
perjanjian. Kadang-kadang, ketidakcocokkan dapat menghasilkan konflik yang serius,
walaupun biasanya hanya menghasilkan penurunan kinerja aliansi. Dalam banyak
kasus, masalah ketidakcocokkan ini dapat diantisipasi jika partner-partner lebih dulu
membahas dan menganalisa dengan hati-hati alasan masing-masing partner ikut serta
ke dalam aliansi.
Akses ke Informasi
Supaya kolaborasi dapat berjalan dengan efektif, satu atau kedua partner harus
memberikan informasi yang lebih suka dirahasiakan oleh salah satu partner. Pada
awalnya, memang sering sulit untuk mengidentifikasi kebutuhan tersebut, oleh karena
itu perusahaan membuat perjanjian tanpa antisipasi harus berbagi informasi tertentu.

33
Ketika situasi nyata terlihat jelas, perusahaan harus dapat berbagi informasi atau jika
tidak, efektifitas kolaborasi tersebut akan terganggu.
Konflik tentang Distribusi Penghasilan
Karena partner-partner berbagi risiko dan biaya, mereka juga berbagi profit.
Partner-partner juga harus menyetujui proporsi penghasilan yang akan dibagi di antara
mereka, sebagai kebalikan dari penghasilan yang diinvestasikan kembali ke dalam
bisnis.
Hilangnya Otonomi
Perusahaan juga berbagi pengendalian, yang dengan demikian membatasi
kegiatan masing-masing perusahaan. Usaha-usaha untuk memperkenalkan produk
atau jasa baru, perubahan cara bisnis aliansi, atau memperkenalkan perubahan
organisasi yang penting lainnya harus lebih dulu dibahas dan dinegosiasikan.
Perubahan Keadaan
Kondisi ekonomi yang dulunya memotivasi perjanjian kerja sama sudah tidak ada
lagi, atau keunggulan teknologi membuat perjanjian menjadi tidak menguntungkan.
Dengan melihat masalah penelitian yang telah dikemukakan, maka berikut akan
kami bahas:
1. Dalam perdagangan dan persaingan global faktor-faktor penyebab kegagalan
aliansi strategis apa yang paling sering dihadapi oleh perusahaan?
Menurut kami, dari faktor-faktor penyebab kegagalan aliansi strategis yang
meliputi: ketidakcocokkan antarpartner, akses ke informasi, konflik tentang
distribusi penghasilan, hilangnya otonomi, perubahan keadaan, maka penyebab
kegagalan aliansi strategis yang paling sering dihadapi oleh perusahaan adalah
ketidakcocokkan antarpartner. Ketidakcocokkan antarpartner aliansi strategis ini
menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan perjanjian, selain itu
ketidakcocokkan dalam filosofi operasi perusahaan juga dapat menghancurkan
aliansi. Kadang-kadang, ketidakcocokkan dapat menghasilkan konflik yang serius,
walaupun biasanya hanya menghasilkan penurunan kinerja aliansi.
Ketidakcocokkan dapat berasal dari perbedaan budaya perusahaan, budaya
negara, sasaran dan tujuan, atau hampir semua dimensi dasar lain yang
menghubungkan kedua partner. Dalam banyak kasus, masalah ketidakcocokkan
ini dapat diantisipasi jika partner-partner lebih dulu membahas dan menganalisa
dengan hati-hati alasan masing-masing partner ikut serta ke dalam aliansi. Oleh
karena itu juga, perusahaan harus memilih partner yang cocok dan dapat
dipercaya dan juga dapat bekerja sama dengan efektif. Tanpa adanya saling
percaya, aliansi strategis tidak akan sukses.
2. Mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk masuk pasar sendiri tanpa
menggunakan aliansi strategis?
Menurut kami, malah kebanyakan perusahaan saat ini akan lebih memilih
menggunakan aliansi strategis dalam memasuki suatu pasar, sebab dengan
menggunakan aliansi strategis ini maka perusahaan akan dapat mencapai lebih

34
banyak dan bersaing dengan lebih efisien dibandingkan jika perusahaan
berusaha masuk ke pasar atau industri baru sendirian. Karena bila perusahaan
memutuskan untuk masuk pasar sendiri tanpa menggunakan aliansi strategis,
hal ini akan sangat berisiko besar mengancam kegagalan atau kehancuran bagi
perusahaan, sebab diperlukan manajemen yang kuat, strategi yang tepat,
pengalaman, dah sebagainya.

KESIMPULAN

Dari pembahasan dalam makalah ini, kesimpulan kami mengenai “Aliansi


Strategis Internasional” adalah sebagai berikut: Aliansi strategis adalah perjanjian bisnis
di mana dua atau lebih perusahaan memutuskan untuk melakukan kerja sama guna
mendapatkan keuntungan bersama. Partner-partner dalam aliansi strategis setuju untuk
menggabungkan aktivitas riset dan pengembangan, keahlian dalam pemasaran, dan
kemampuan manajerial. Aliansi Strategis merupakan salah satu metode yang dilakukan
perusahaan agar dapat masuk atau melakukan ekspansi operasi internasional.Usaha
patungan adalah bentuk khusus aliansi strategis yang merupakan gabungan dua atau
lebih perusahaan untuk menciptakan entitas bisnis baru yang secara hukum terpisah
dan berbeda dari induk perusahaan.
Aliansi strategis memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan yang
membentuknya, yaitu: aliansi strategis dapat dipakai untuk masuk ke pasar baru, aliansi
strategis menghendaki partner-partner berbagi resiko, aliansi strategis membuat
partner-partner dapat memeroleh pengetahuan dan keahlian baru dari partner lain,
aliansi strategis meningkatkan sinergi dan keunggulan bersaing partner-partner.
Lingkup kerja sama antarperusahaan sangat berbeda-beda. Kerja sama ini terdiri
dari: aliansi komprehensif,
di mana setiap partner berpartisipasi ke dalam setiap sisi penyelenggaraan bisnis, mulai
dari desain produk sampai produksi dan pemasarannya. Sedangkan aliansi fungsional,
hanya melibatkan satu aspek bisnis. Jenis-jenis aliansi fungsional meliputi: aliansi
produksi, aliansi pemasaran, aliansi keuangan, dan aliansi riset & pengembangan.
Keputusan untuk membentuk aliansi strategis harus didasarkan pada berbagai
pertimbangan yang berbeda: pemilihan partner, bentuk kepemilikan, dan pertimbangan
manajemen bersama.
Partnet-partner dalam aliansi harus menyadari beberapa faktor penyebab
kegagalan yang dapat menghalangi kesuksesan perjanjian kerja sama mereka. Ada
lima sumber masalah yang sering mengancam kelangsungan aliansi strategis:
ketidakcocokkan antar partner, akses informasi, konflik tentang distribusi penghasilan,
hilangnya otonomi, dan perubahan keadaan.

35
Disarankan perusahaan yang memutuskan untuk membentuk aliansi strategis
harus mempertimbangkan berbagai hal, seperti: pemilihan partner, bentuk kepemilikan,
dan pertimbangan manajemen bersama guna mencapai kesuksesan perjanjian.
Jika perusahaan ingin melakukan ekspansi operasi internasional sebaiknya
jangan berusaha masuk ke pasar atau industri baru sendirian karena sangat berisiko
menyebabkan kegagalan bagi perusahaan.

36
CHAPTER

KUALITAS SEBAGAI
ALTERNATIF
PENINGKATAN DAYA
SAING

37
ABSTRAK
Penting dilakukan upaya pemahaman kualitas sebagai alternatif peningkatan
daya saing bagi perusahaan, mengetahui hubungan antara kualitas, profitabilitas, dan
daya saing bagi perusahaan, mengetahui manfaat kualitas, untuk mengetahui
komponen-komponen penunjang daya saing. Diskusi dalam buku ini membahas
mengenai seberapa besar dan berpengaruh kualitas terhadap peningkatan daya saing
terhadap perusahaan dan factor-faktor apa saja yang mempengaruhi hal tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kualitas sangat
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan yang nantinya akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan, selain kualitas yang baik dalam usaha pencapaian
kemampuan daya saing. Perusahaan harus memperhatikan komponen-komponen
lainnya, yaitu kebijakan industry, teknologi, dan sumber daya manusia.

• Definisi kualitas, profitabilitas, dan daya saing


• Komponen-komponen Penunjang Daya Saing

38
CHAPTER 4
KUALITAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN
DAYA SAING

Pemahaman Konsep Kualitas


Konsep kualitas yang baik akan cenderung meningkatkan intensitas dan tingkat
persaingan, yang sebaliknya biasanya juga akan diikuti dengan semakin tingginya
kualitas para pesaing yang terlibat. Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan
harus menghadapi persaingan ketat dengan peruahaan-perusahaan dari seluruh dunia.
Hanya perusahaan yang benar-benar berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar
global. Dalam memahami kualitas maka perlu diketahui karakter kualitas sebagai
alternatif peningkatan daya saing bagi perusahaan. Untuk mengetahui hubungan antara
kualitas, profitabilitas, dan daya saing bagi perusahaan, manfaat kualitas serta untuk
mengetahui komponen-komponen penunjang daya saing untuk memenangkan
persaingan bisnis didunia.

Definisi Kualitas
Kualitas merupakan suatu jaminan bagi para pelanggan atau konsumen terhadap
produk atau jasa yang akan mereka gunakan. Ada bermacam-macam definisi tentang
kualitas. Goetsch dan Davis (1994, p. 4). Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan roduk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Dale H. Besterfield, kualitas merupakan
perbandingan antara harapan dengan kepuasan yang dirasakan. Menurut J. Heizer dan
Barry R., kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan. Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungannya.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas merupakan
suatu keadaan dimana konsumen dan pelanggan merasa terpenuhi harapannya
terhadap kinerja, manfaat/kegunaan suatu produk yang mereka gunakan.

Kualitas, Profitabilitas dan Daya Saing


Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat. Kualitas memberikan suatu
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan.
Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Pada gilirannya
kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada

39
perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan. Perusahaan dapat meningkatkan
pangsa pasarnya melalui pemenuhaan kualitas yang bersifat cutomer-driven. Hal ini
akan memberikan keunggulan harga dan customer value. Customer value merupakan
kombinasi dari manfaat dan pengorbanan yang terjadi apabila pelanggan menggunakan
suatu produk atau jasa guna memenuhi kebutuhan tertentu (Bounds, et al., 1994, p. 64).
Bila kualitas yang dihasilkan superior dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka
profitabilitasnya terjamin. Dengan demikian kualitas dan profitibilitas berhubungan erat.
Perusahaan yang menawarkan produk atau jasa superior pasti dapat mengalahkan
pesaingnya yang menghasilkan kualitas inferior.

Secara sederhana manfaat dari kualitas yang superior antara lain berupa:

1. Loyalitas pelanggan yang lebih besar


2. Pangsa pasar yang lebih besar
3. Harga saham yang lebih tinggi
4. Harga yang lebih tinggi
5. Produktivitas yang lebih besar

Komponen Penunjang Daya Saing


Kebijakan Industri

Untuk menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan diperlukan kerja sama


yang harmonis antara pemerintah dan sektor swasta. Hubungan tersebut dapat
dituangkan dalam bentuk kebijakan industri yang bertujuan untuk menyediakan insentif
yang dapat mendorong bisnis untuk berperilaku yang mengarah pada peningkatan daya
saing dan menyingkirkan rintangan-rintangan yang mengurangi daya saing.

Komponen-komponen yang diperlukan dalam kebijakan industri tersebut meliputi:

• Investasi dalam penelitian dan pengembangan


• Perluasan sektor industri
• Pemantauan praktik-praktik pemanufakturan terbaik
• Investasi dalam infrastruktur teknologi tinggi
• Alih teknologi
• Ekspor industri
• Reformasi dan investasi pendidikan
• Insentif pajak

Teknologi

Teknologi merupakan penjelmaan secara fisik dari pengetahuan. Oleh karena itu, di
dalam lingkungan kompetitif dimana pengetahuan menduduki peranan vital, teknologi
yang dirancang dengan baik guna memperluas kemampuan manusia dapat
meningkatkan daya saing organisasi. Contoh pengembangan teknologi yang berguna
bagi industri:

40
• Assembly robots
• CNC Machine Tools
• Flexible Manufacturing Cells
• Computer Aided Design (CAD)
• Automated Inspection
• Material Handling Robots
• Automated Warehouse Equipment

Sumber Daya Manusia

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa sumber daya yang paling bernilai bagi peningkatan
daya saing adalah sumber daya manusia. SDM dapat dimanfaatkan secara maksimal
apabila pemanfaatan tersebut berada dalam koridor yang tepat. Dalam pemanfaatan
SDM diperlukan beberapa strategi yang penting, agar mereka bisa memberikan kinerja
yang baik dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Strategi tersebut antara lain terdiri
dari:

1. Kerja sama di antara perusahaan, tenaga kerja, dan pemerintah


2. Pendidikan dan pelatihan yang berkualitas tinggi
3. Keterlibatan dan empowerment karyawan
4. Kepemimpinan pada setiap level
5. Kerja sama tim

KESIMPULAN
Kualitas merupakan perbandingan antara harapan dengan kepuasan pelanggan
yang diterima dari produk/jasa yang mereka gunakan. Kualitas akan mempengaruhi
loyalitas pelanggan yang nantinya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Kebijakan industry, teknologi, dan sumber daya manusia adalah komponen penunjang
daya saing yang harus diperhatikan. Dengan kebijakan Industri yang mengutamakan
kualitas diharapkan Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya dalam bisnis didunia.
Untuk meningkatkan kinerja karyawan agar mereka memberikan hasil kerja yang
berkualitas, maka libatkanlah mereka dalam pengambilan keputusan. Sehingga mereka
merasa dihargai dan dihormati oleh perusahaan, dampak positifnya mereka akan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Peningkatan teknologi harus secepat
mungkin dilakukan oleh perusahaan agar mereka bisa bersaing dengan kemajuan
zaman.

41
CHAPTER

KEKUATAN HUKUM,
TEKNOLOGI, DAN
POLITIK
42
ABSTRAK

Kekuatan kapitalisme global yang mencengkeram ke seluruh relung jagad


melalui berbagai korporasi telah meluluhlantakkan kekuatan-kekuatan lokal.
Perusahaan-perusahaan multi nasional yang didukung oleh kekuatan korporasi media
dan teknologi informasi membuat negara-negara dunia ketiga tidak memiliki daya
kekuatan menolak arus permainan global tersebut. Dengan kekuatan ekonomi politik
negara-negara kapitalis yang tergabung dalam G 8, negara–negara dunia ketiga,
termasuk Indonesia, dipermainkan dengan program-program recovery ekonomi melalui
lembaga keuangan Bank Dunia dan IMF. Kesepakatan WTO yang memberi peran
pasar sebagai penentu kehidupan perekonomian, justru mengkerdilkan peran negara
dalam melindungi kehidupan ekonomi warganya. Lemahnya peran negara dalam
melindungi segala kebutuhan masyarakat berdampak pada lemahnya tatanan sosial
budaya masyarakat. Hal ini berakibat pada terkikisnya tatanan sosial dan budaya
masyarakat yang selama ini telah menjadi identitas diri dan kekuatan sosial.
Pada dasarnya masyarakat Indonesia sejak masa kolonial telah melakukan
penolakan arus kekuatan global yang membawa faham kolonialismenya. Penjajahan
dengan misi penguasaan politik dan ekonomi, disadari sebagai bentuk penindasan dan
peminggiran akan hak-hak sebagai manusia yang bebas. Kekuatan-kekuatan lokal yang
digalang oleh para pejuang dengan bangunan sosial budaya yang menjadi identitas diri
kehidupan masyarakat mampu menjadi alat untuk menolak penjajah dan globalisasi
ketika itu.
Kekuatan global yang sekarang berubah bentuk menjadi wajah menarik, yaitu
pola hidup modern yang diwujudkan dengan budaya konsumtif, pergaulan bebas,
hedonistik, dan individualis, membawa masyarakat terlena dan tidak terasa bahwa
dirinya sedang mengalami penjajahan yang lebih dahsyat. Jangkauan informasi dan
teknologi sampai ke wilayah yang paling dalam dan paling individual mempengaruhi
pola hidup manusia sampai pada tingkat mengkhawatirkan. Manusia tidak faham
bahwa dirinya memasuki wilayah tatanan kehidupan yang sama sekali bukan milik
dirinya.

• Lingkungan Hukum
• Perbedaan dalam sistem hukum
• Hukum yang berorientasi ke dalam negeri
• Hukum Langsung Mempengaruhi Transaksi Bisnis
• Hukum Ditujukan Pada Perusahaan Asing

43
• Dampak Perusahaan Multinasional terhadap Negara Tujuan
• Penyelesaian Sengketa dalam Bisnis Internasional
• Lingkungan Teknologi
• Lingkungan Politik

44
CHAPTER 5
KEKUATAN HUKUM, TEKNOLOGI, DAN POLITIK

Informasi Umum

Sistem hukum yang digunakan Negara-negara di seluruh dunia sangat berbeda-


beda. Negara-negara bekas koloni Inggris mengikuti tradisi hukum Anglo-Saxon Inggris,
sedangkan kebayakan Negara Barat lainnya menggunakan sistem hukum continental
yang diciptakan bangsa Romawi. Beberapa Negara, seperti Iran dan Arab Saudi,
menggunakan hukum agama, sedangkan Negara-negara dengan perekonomian yang
direncanakan secara terpusat menggunakan hukum birokratis.
Hukum yang dianut pemerintah nasional dapat mempengaruhi pasar global
dalam banyak hal. Suatu Negara dapat menerapkan pembatasan atas kemampuan
perusahaan menjalankan bisnis internasional dan dapat secara tidak langsung
mempengaruhi daya saingnya dengan menaikkan biaya dalam menjalankan bisnisnya.
Undang-undang suatu Negara dapat juga mempunyai jangkauan ekstrateritorial, yang
mempengaruhi transaksi-transaksi yang dilakukan di luar batas Negara tersebut.
Perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di suatu Negara tujuan
dapat mempengaruhi lingkungan politik, politik, dan budaya Negara tersebut. Sering
perubahan ini bersifat positif. Contohnya, PMA menciptakan peluang-peluang lapangan
kerja baru dan menaikkan produktivitas tenaga kerja lokal. Perusahaan multinasional
juga dapat mempengaruhi Negara tujuan tersebut secara negatif dengan meningkatkan
persaingan untuk memperoleh tenaga kerja atau dengan memperkenalkan produk atau
praktik-praktik yang sesuai dengan budaya lokal.
Penyelesaian sengketa internasional adalah dimensi penting lingkungan hukum.
Karena besarnya biaya litigasi internasional, perusahaan-perusahaan sering berupaya
menyelesaikan sengketa melalui teknik-teknik seperti arbitrase. Namun, pada saat
perusahaan multinasional AS berhadapan dengan Negara berdaulat, kemampuannya
untuk menyelesaikan konflik sering terhalang oleh kekuatan-kekuatan Undang-undang
Kekebalan Berdaulat Asing (Foreign Sovereign Immunities Act).
Lingkungan teknologi adalah suatu segi penting lingkuangan suatu Negara.
Sumber daya alam suatu Negara, dan juga investasinya dalam modal fisik dan
manusia., mempengaruhi daya tarik Negara tersebut sebagai tempat untuk aktivitas
bisnis internasional. Kesediaan (atau ketidaksediaan) suatu Negara menerapkan hak
intelektualnya perusahaan-perusahaan asing sering memegang peran penting dalam
keputusan-keputusan pemilihan lokasinya.
Bisnis-bisnis internasional yang beroperasi di luar negeri dihadapkan dengan
risiko politik. Untuk melindungi diri dari perubahan-perubahan dalam lingkungan politik,
perusahaan seharusnya terus-menerus memantau situasi politik di Negara-negara yang

45
menjadi tempatnya beroperasi dengan berkonsultasi kepada staf local, pejabat
kedutaan, dan apabila tepat, kepada perusahaan-perusahaan yang mengkhususkan diri
dalam penilaian risiko politik.
Permasalahan yang didiskusikan dalam bab ini bagaimana pengaruh kekuatan-
kekuatan hukum dan politik terhadap suatu perusahaan yang memasuki pasar asing
dan hambatan-hambatan hukum dan politik yang mungkin dihadapi perusahaan
tersebut dan mengembangkan suatu strategi umum untuk menghadapinya, dan
kemudahan dibidang hokum sertaq kemudahan situasi politik dapat bermanfaat atau
dimanfaatkan oleh masing-masing Negara yang saling berdagang.
Dengan demikian tujuan bab ini adalah untuk mengetahui mengenai kekuatan-
kekuatan seperti kekuatan hukum, teknologi dan politik yang dapat mempengaruhi
suatu perusahaan dalam menjalankan operasi internasionalnya di seluruh dunia serta
strategi umum apa yang digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi hambatan-
hambatan politik dan hukum di Negara tujuan, Sehingga berbagai bahasan dan teori-
teori dalam bab ini dapat berguna bagi para mahasiswa atau pembaca pada umumnya.
Perlu dipahami bahwa pemahaman lebih dan akurat tentang bagaimana
keuatan-kekuatan hukum dan teknologi dapat sangat mempengaruhi suatu perusahaan
dalam menjalankan bisnis internasional adalah sangat bermanfaat. Selain itu juga agar
dapat lebih dipahami lebih dalam lagi apa saja kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi
aktivitas bisnis perusahaan terutama dengan adanya berbagai macam perbedaan
karakteristik antara 2 atau lebih Negara dalam bisnis tersebut.
Pada bab ini secara khusus memusatkan pembahasan pada beberapa persoalan
pokok penting antara lain:
a. Perbedaan sistem hukum
b. Hukum yang berorientasi ke dalam negeri
c. Hukum yang langsung mempengaruhi aktivitas bisnis
d. Hukum yang diajukan ke perusahaan-perusahaan asing
e. Dampak perusahaan multinasional terhadap Negara tujuan
f. Penyelesaian sengketa dalam bisnis internasional
g. Lingkungan teknologi
h. Lingkungan politik
i. Risiko politik

Lingkungan Hukum
Hukum Negara asal maupun hukum negara tujuan sangat dapat mempengaruhi
perusahaan-perusahaan international menjalankan bisnisnya. Undang- undang
menentukan pasar yang boleh dilayani perusahaan-perusahaan, harga yang boleh
dikenakan untuk barang-banrang mereka, dan biaya masukan yang diperlukan seperti
tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi. Undang- undang tersebut juga mungkin akan
mempengaruhi lokasi aktivitas ekonominya.

46
Perbedaan dalam sistem hukum

Sistem hukum nasional sangat berbeda-beda karena alasan-alasan sejarah,


budaya, agama, dan politik. Tatanan hukum, peran pengacara, beban pembuktian, hak
atas peninjauan kembali dan tentu saja undang-undang itu sendiri berbeda-beda dari
Negara ke Negara.

Hukum Anglo-Saxon
Hukum Anglo-Saxon (common law)adalah fondasi sistem hukum di Inggris dan
bekas koloni-koloni, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, Selandia Baru,
Barbados, Saint Kitts, dan Nevis, dan Malaysia. Hukum Anglo-Saxon didasarkan pada
kebijakan kumulatif putusan-putusan para hakim tentang masing-masing perkara
sepanjang sejarah. Perkara-perkara ini menciptakan preseden hukum, yang digunakan
hakim-hakim lain untuk memutuskan perkara serupa. Hukum Anglo-Saxon telah
berkembang dengan cara yang berbeda-beda dalam masing-masing Negara yang
menggunakan hukum Anglo-Saxon. Dengan demikian, hukum yang mempengaruhi
praktik-praktik agak berbeda-beda diantara Negara-negara ini,yang kemungkinan
menciptakan persoalan bagi pelaku bisnis intrnasional yang tidak mengetahuinya.
Selain perbedaan perkembangan dalam putusan-putusan hakim, undang-undang
tertulis yaitu undang-undang yang dibuat melalui tindakan legislatif juga berbeda
diantara Negara-negara Anglo-Saxon.

Hukum Kontinental
Hukum Kontinental (civil law), didasarkan pada suatu kodifikasi atau daftar
lengkap tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan.sistem ini
berasal dari Alkitab dengan bangsa Romawi, yang menyebarkan ke seluruh dunia
Barat. Dominasinya diperkuat lagi oleh penerapan kitab undang-undang Napoleon yang
didasarkan pada hukum kontinental di daerah-daerah yang ditaklukan Kaisar Napoleon
Bonaparte dari Perancis selama awal abad sembilan belas. Salah satu perbedaan
penting antara Hukum Anglo-Saxon dengan Hukum Kontinental tampak jelas dalam
peran hakim dan pengacara. Dalam Hukum Anglo-Saxon, hakim bertindak sebagai
wasit yang netral, yang mengatur berbagai pendapat pengacara pihak-pihak yang
saling berseberangan. Pengacara-pengacara ini bertanggung jawab untuk
mengembangkan perkara klien mereka. Dalam Hukum Kontinental hakim mengambil
banyak tugas pengacara.
Hukum Agama.
Hukum agama didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang diciptakan secara
resmi yang mengatur iman dan praktek suatu agama tertentu. Suatu Negara yang
menerapkan hukum agama untuk tindakan perdata dan pidana disebut sebagai
teokrasi.

47
Hukum agama dapat menimbulkan masalah yang menarik bagi perusahaan-
perusahaan. Ajaran kitab suci Islam, Al-Quran, yang mencela pengenaan bunga atas
pinjaman sebagai eksploitasi yang tidak adil terhadap orang miskin. Perusahaan dan
lembaga keuangan Muslim harus mengembangkan program pendanaan alternatif untuk
memperoleh dan mendanai modal. Bisnis-bisnis Muslim sering mengandalkan
perjanjian sewa, alih-alih meminjamkan uang, untuk mendapatkan asset jangka
panjang. Perusahaan-perusahaan milik Negara sering berpengaruh di Negara-negara
yang sistem hukumnya didasarkan pada Al-Quran karena anggota-anggota keluarga
besar pemilik mungkin menjadi sumber modal yang paling tersedia, mengingat
tingginya biaya untuk menghindari larangan terhadap bunga.
Negara-negara yang berpedoman pada hukum agama sering mempunyai ciri-
ciri lain, seperti tidak adanya pembelaan dan prosedur banding, yang seharusnya
membuat pihak luar berhati-hati.

Hukum Birokrasi
Sistem hukum di Negara-negara komunis dan kediktatoran sering digambarkan
sebagai hukum birokrasi. Hukum Biroktasi apa saja yang dikatakan para birokrat tanpa
memperdulikan hukum formal Negara tersebut. Kontrak dapat dibuat atau diakhiri
sesuai dengan keinginan orang-orang yang memegang kekuasaan.
Di Negara-negara yang mengandalkan hukum birokratis, kemampuan suatu
bisnis internasional untuk mengelola usaha-usahanya sering terancam oleh birokrat.
Manajer-manajer internasional sering berhadapan dengan peraturaan atau keputusan
sewenang-wenang yang mempunyai kekuatan hukum.
Banyak manajer internasional telah mempelajari dengan susah payah bahwa
akibat sampingan yang tidak menguntungkan dari hukum birokratis adalah tidak adanya
konsistensi, ketidakmampuan memprediksi sesuatu, dan prosedur banding.
Pengusaha-pengusaha internasional harus menyadari perbedaan-perbedaan
umum dalam sistem hukum ini untuk menghindari kesalahpahaman yang mahal
biayanya. Mereka juga seharusnya mengandalkan keahlian-keahlian pengacara-
pengacara lokal di masing-masing Negara tempat mereka menjalankan usaha untuk
membantu mereka menaati ketentuan-ketentuan khusus hukum lokal dan untuk
member nasihat kepada mereka mengenai perbedaan-perbedaan mendasar dalam
pembelaan, kewajiban hukum acara.

Hukum Berorientasi Dalam Negeri

Hukum Negara-negara tempat bisnis internasional dijalankan memegang peran


utama dalam menciptakan peluang-peluang yang tersedia bagi perusahaan tersebut.
Beberapa di antara hukum ini terutama dirancang untuk mengatur lingkungan ekonomi
dalam negeri. Hukum seperti ini mempengaruhi segala segi usaha dalam negeri suatu
perusahaan: pengelolaan tenaga kerjanya (undang-undang rekrutmen, kompensasi,

48
dan hubungan tenaga kerja), biaya-biaya usahanya (undang-undang surat berharga,
perbankan, kredit); pemasaran produk-produknya (undang-undang periklanan,
distribusi, dan perlindungi konsumen); dan pengembangan serta penggunaan teknologi
(undang-undang paten, hak cipta, dan merek dagang). Meskipun undang-undang
memfokuskan untuk pasar dalam negeri, peraturan tersebut dapat saja secara tidak
langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk
bersaing secra internasional dengan meningkatkan biayanya, dengan demikian
mengurangi daya saing dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan asing.
Contohnya, biaya tenaga kerja untuk pabrik-pabrik di Jerman, Prancis dan Belgia
termasuk di antara yang tertinggi di dunia sebagai akibat dari paket tunjangan yang
diamanatkan pemerintah. Karena itu, pabrik-pabrik ini menyaksikan bahwa produk-
produknya kurang mampu bersaing dari segi harga dalam pasar ekspor; banyak
diantaranya yang bersaing di dunia internasional menekankan kualitas produknya
daripada harganya.
Hukum yang berorientasi ke dalam negeri mungkin juga akan mempengaruhi
praktik bisnisn perusahaan-perusahaan asing yang menjalankan usahanya di luar
batas-batas Negara tersebut. Sering perusahaan-perusahaan yang produknya
disesuaikan untuk pasar ekspor mengubah teknik-teknik produksinya untuk memenuhi
peraturan Negara-negara pengimpor, meskipun tindakan-tindakan perusahaan tersebut
tidak melanggar hukum di Negara asalnya sendiri.

Hukum Langsung Mempengaruhi Transaksi Bisnis

Undang-undang nasional lainnya secara eksplisit dirancang untuk mengatur


aktivitas-aktivitas bisnis internasional. Undang-undang semacam itu sering secara
politis dimotivasi dan dirancang untuk mendukung kebijakan luar negeri atau tujuan-
tujuan militer negara tersebut. Suatu Negara mungkin akan berupaya mengajak Negara
kedua untuk mengubah kebijakan yang tidak diinginkan dengan menerapkan sanksi.
Sanksi
Larangan perdagangan. Sanksi dapat mengambil berbagai bentuk, seperti
larangan akses barang-barang berteknologi tinggi, penarikan perlakuan tarif istimewa,
pemboikotan barang-barang, dan penolakan pinjaman baru.
Embargo
Sanksi menyeluruh terhadap perdagangan dengan negara tertentu—dapat
diterapkan Negara-negara yang bertindak serentak atau sendiri-sendiri.
Bentuk sanksi yang sangat penting adalah pengendalian ekspor untuk barang-
barang berteknologi tinggi. Banyak Negara berteknologi maju mengendalikan ekspor
yang sering disebut sebagai produk-produk fungsi ganda (dual-use) yang dapat
digunakan untuk tujuan –tujuan sipil dan militer.
Negara-negara mungkin juga berupaya mengatur aktivitas-aktivitas bisnis yang
dijalankan di luar perbatasannya, suatu praktik yang dikenal sebagai ekstrateritorialitas.

49
Undang-undang Helm-Burton barangkali adalah penerapan ekstrateritorilitas
yang paling controversial yang mempengaruhi bisnis internasional dewasa ini. Undang-
undang ini ditujukan untuk melawan perusahaan-perusahaan internasional yang
melakukan jual-beli terhadap asset perusahaan A.S. yang disita pemerintah Kuba ketika
Fidel Castro mengambil alih kekuasaan pada tahun 1959. Lama-kelamaan, pemerintah
Kuba telah menyewakan atau menjual banyak di antara yang disita ini kepada
perusahaan-perusahaan asing. Undang-undang Helms-Burton tersebut memberikan
wewenang kepada pemerintah A.S. dan bekas pemilik asset yang disita tersebut di A.S
untuk mengambil tindakan kepada pemilik asing yang baru.

Hukum Bagi Perusahaan-perusahaan Asing

Dalam kesempatan lain, Negara-negara mungkin akan mensahkan undang-


undang yang secara eksplisit ditujukan bagi perusahaan-perusahaan milik asing.
Persoalan-persoalan kepemilikan menjadi suatu bidang perhatian khusus. Dalam
kebanyakan Negara terdapat perdebatab terus-menerus antara sayap kiri dan sayap
kanan politik tentang keseimbanagan yang tepat antara pengendalian pemerintah
terhadap ekonomi dan ketergantungan pada kekuatan-kekuatan pasar untuk
mengalokasikan sumber daya. Seiring, ketika pemerintah kiri memperoleh kekuasaan
mereka memilih untuk memindahkan kepemilikan sumber daya dari sektor swasta
kesektor pemerintah, suatu proses yang dikenal sebagai nasionalisasi. Yang paling
rentan terhadap tindakan-tindakan semacam ini adalah industry yang tidak mudah
dipindahkan: industry-industri sumber daya alam seperti industry minyak mentah dan
pertambangan, dan industry-industri padat modal seperti baja, kimia, dan paenyulingan
minyak.
Privatisasi
Perubahan kekayaan milik Negara menjadi kekayaan milik swasta.Meskipun
bukan benar-benar merupakan persoalan pengadilan Negara tujuan, privatisasi adalah
kebalikan dari nasionalisasi dan menciptakan peluang-peluang untuk bisnis
internasional.
Pembatasan atas Kepemilikan Asing
Banyak pemerintah membatasi kepemilikan asing terhadap perusahaan-
perusahaan dalam negeri untuk menghindari perekonomian dan industry-industri
utamanya dikendalikan pihak asing. Contohnya, Meksiko membatasi kepemilikan asing
dalam industri energinya, karena percaya bahwa keuntungan dari cadangan minyaknya,
yang dipandangnya sebagai bagian dari “warisan nasional”-nya seharusnya hanya
ditambahkan untuk warga negaranya.

Dampak Perusahaan Multinasional terhadap Negara Tujuan


Dampak Ekonomi dan Politik

50
Perusahaan-perusahaan multinasional mempengaruhi setiap perekonomian lokal
di mana perusahaan tersebut bersaing dan beroperasi.
Perusahaan-perusahaan multinasional juga membawa dampak negative
terhadap perekonomian lokal. Apabila perusahaan-perusahaan multinasional tersebut
dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan ini kehilangan pekerjaan dan laba. Juga,
pada saat perekonomian lokal akhirnya makin bergantung pada kesehatan ekonomi
suatu perusahaan multinasional, nasib keuangan perusahaan itu akan menjadi makin
berperan penting. Apabila penghematan suatu perusahaan multinasional disertai
pemecatan, pemotongan gaji, atau penutupan total usaha lokal, dampaknya dapat
menghancurkan suatu perekonomian lokal.

Dampak Budaya
Ketika perusahaan menaikkan standar lokal dan memperkenalkan produk dan
jasa baru yang sebelumnya tidak tersedia, masyarakat dalam budaya Negara tujuan
tersebut mengembangkan norma, standar, danperilaku yang baru. Beberapa diantara
perubahan ini bersifat positif, seperti pengenalan mesin dan peralatan yang lebih aman,
perawatan kesehatan dan obat-obat farmasi yang lebih baik, dan produk-produk
makanan yang lebih berih dan lebih sehat. Perubahan-perubahan lainnya tidak positif.

Penyelesaian Sengketa dalam Bisnis Internasional


Arbitrase
Proses dimana kedua belah pihak dalam suatu konflik sepakat untuk
menyerahkan perkara mereka kepada seseorang atau badan swasta yang putusaanya
akan mereka hormati.
Sengketa dalam perdagangan internasional dapat saja sangat rumit. Biasanya,
empat pertanyaan harus dijawab agar sengketa internasional dapat diselesaikan:
1. Hukum Negara mana yang berlaku?
2. Dinegara mana seharusnya persoalan tersebut diselesaikan?
3. Teknik mana yang seharusnnya digunakan untuk menyelesaikan konflik tersebut:
pengadilan, arbitrase, mediasi, atau negosiasi?
4. Bagaimana penyelesaian tersebut akan dilaksanakan?
Banyak kontrak bisnis internasional menetapkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan ini untuk mengurangi ketidakpastian dan biaya dalam menyelesaikan
sengketa.

Lingkungan Teknologi

Fondasi lingkungan teknologi suatu Negara adalah basis sumber dayanya.


Ketersediaan atau ketidaksediaan sumber daya mempengaruhi produk-produk mana
dibuat di Negara tertentu. Negara dapat mengubah atau membentuk lingkungan
teknologi melalui investasi. Investasi dalam infrastruktur dan modal manusia

51
memungkinkan Negara-negara maju terus menikmati kemakmuran dalam pasar dunia
meskipun mereka membayar upah yang mahal kepada pekerja di Negara-negara
tersebut. Sarana lain mengubah lingkungan teknologi suatu Negara adalah alih
teknologi yaitu pemindahan teknologi dari suatu negra ke Negara lain. Faktor penentu
penting lingkungan teknologi suatu Negara dan kemauan perusahaan-perusahaan
asing mengalihkan teknologi kepada Negara tersebut adalah tingkat perlindungan yang
ditawarkan undang-undangnya bagi hak kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual –
paten, hak cipta, merek dagang, nama merek dan seterusnya.—merupakan suatu asset
penting sebagian besar perusahaan multinasional.

Lingkungan Politik

Peraturan perundang-undangan yang sah setiap tingkat pemerintah dapat


mempengaruhi kelangsungan hidup pengoperasian suatu perusahaan di Negara tujuan
tersebut. Undang-undang upah minimum mempengaruhi biaya yang harus dibayar
untuk tenaga kerja; peraturan penentuan wilayah mempengaruhi cara perusahaan
tersebut dapat menggunakan harta miliknya; dan undang-undang perlindungan
lingkungan mempengaruhi teknologi produksi yang dapat digunakan perusahaan
tersebut dan juga biaya pembuangan limbahnya.

KESIMPULAN

Kekuatan yg mempengaruhi perusahaan dalam operasi internasionalnya antara lain:

1. Politik : elemen politik bangsa spt nasionalisme, bentuk pemerintahan, dan


organisasi Internasional
2. Sosiokultural: sikap, kepercayaan, pendidikan,dll
3. Buruh/Tenaga Kerja : komposisi, keahlian
4. Teknologi: keahlian dan peralatan teknis yang mempengaruhi bagaimana sumber
sumber diubah menjadi produk.
5. Termasuk : Lingkungan domestik (kekuatan external di Negara asal ) dan
lingkungan asing (kekuatan uncontrollable yang berasal dari luar) mempengaruhi
jalannya perusahaan berikut perkembangannya. Serta lingkungan internasional
(interaksi lingkungan domestic dan asing)

Kekuatan penggerak menuju Globalisasi

1. Politis: kecenderungan unifikasi dan sosialisasi masyarakat global Csontoh:


persetujuan perdagangan preferensial NAFTA, European Union.,AFTA
2. Teknologi: kemajuan-kemajuan dalam teknologi computer dan komunikasi
3. Pasar: perusahaan global menjadi pelanggan global

52
4. Biaya: globalisasi lini produk dan produk membantu mengurangi biaya dan
economies of scale
5. Persaingan: perusahaan mempertahankan pasar dalam negeri dari para pesaing
asing dengan memasuki pasar pesaing luar negeri

Hal ini berarti menjalankan bisnis internasional lebih rumit karena:

a. Masing-masing Negara mempunyai ciri khas


b. Masalah yang dihadapi lebih complex
c. Bisnis Internasional harus mampu bekerja dengan berbagai kendala perdagangan
dan investasi yang ditetapkan suatu pemerintah
d. Transaksi internasional melibatkan perubahan mata uang.

Implikasinya: segala hal antar batas harus dipertimbangkan dalam semua keputusan
dan aktivitas yang dijalankan perusahaan multinasional

Sebaiknya suatu perusahaan harus lebih mempelajari peraturan-peraturan


operasi internasional yang ada agar suatu perusahaan dapat memasuki pasar global
dengan hambatan yang seminimal mungkin, selain itu perusahaan yang ingin masuk
kepasar global juga harus memperbaiki atau meninjau kembali struktur-struktur dasar
organisasi yang ada didalam perusahan mereka agar dapat bekerja seproduktif dan
seefisien mungkin, guna mendapatkan hasil yang terbaik. Serta menyusun strategi
umum yang tepat untuk menghadapi hambatan-hambatan yang mungkin akan dihadapi
di Negara tujuan.

53
CHAPTER

PERANAN BUDAYA

54
ABSTRAK
Mengetahui dan memahami tentang pengaruh peran budaya di dunia dengan
bisnis internasional adalah penting dilakukan. Bagaimana pengaruh kebudayaan suatu
negara dapat mempengaruhi bisnis internasional yang terjadi di negara tersebut.
Pengaruh karakteristik kebudayaan, unsur - unsur kebudayaan, manajemen
internasional dan peran budaya dalam bisnis internasional perlu memperoleh perhatian.
Setiap negara memiliki budaya yang berbeda dan penerapan bisis yang berbeda pula.
Sehingga semua aspek kebudayaan harus dipelajari secara baik, agar pebisnis dapat
dengan mudah menjalankan bisnisnya di dunia internasional.
Perlu disadari bahwa kebudayaan suatu negara memengaruhi bisnis
internasional yang ada di negara tersebut. Karena dalam memutuskan dan menjalankan
suatu bisnis internasional di suatu negara, harus melihat bagaimana budaya yang ada
dinegara tersebut baik itu kebiasaan maupun kepribadian dari masyarakat negara
tersebut akan berubah atau memjadi factor dominan yang berpengaruh membentuk
kebudayaan baru dalam bisnis. Budaya juga mungkin menjadi hambatan kelancaran
bisnis internasional, bagaimana caranya berbudaya agar bisnis internasional yang
dijalankan di negara tersebut tidak mengalami hambatan merugikan pebisnis
internasional serta dapat dengan mudah mengembangkan bisnis tersebut.

• Budaya Arti dan Persoalannya


• Karakteristik Kebudayaan
• Unsur-unsur kebudayaan
• Konteks Budaya
• 5 Dimensi budaya nasional menurut Hofstede

55
CHAPTER 6

PERANAN BUDAYA

Budaya Arti dan Persoalannya


Setiap negara memiliki budaya yang berbeda - beda dalam menjalankan setiap
aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu bagi setiap pebisnis yang ingin menjalankan
usahanya lebih luas lagi dengan pasar internasional maka perusahaan tersebut harus
memahami terlebis dahulu pangsa pasar yang dituju melalui budaya - budaya serta
pribadi dari setiap masyarakat yang ada di suatu negara. Dalam menjalankan bisnis
internasional perusahaan akan menghadapi perbedaan budaya dari negara asal dan
dari negara tersebut dan perusahaan harus dapat menyatukan atau paling tidak
perusahaan harus dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada di negara
tempat dia mendirikan usahanya.

Beberapa unsur-unsur perbedaan dalam kebudayaan: Karakteristik Kebudayaan,


unsur - unsur Kebudayaan, manjemen internasional dan perbedaan budaya.

Materi kebudayaan dibahas dalam bisnis internasional dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui perbedaan budaya yang ada di setiap negara


2. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan peran budaya mempengaruhi
bisnis internasional di setiap negara
3. Untuk mengetahui lintas budaya yang terjadi antar suatu negara dengan
negara lain
4. Bagaimana tindakan bisnis dilakukan dengan memperhatikan
penyesuaian budaya local dan internasional untuk mencapai keberhasilan
bisnis.

Karakteristik Kebudayaan
Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan dan sikap
yang membedakan suatu masyarakat dari yang lainnya.kebudayaan suatu masyarakat
menentukan ketentuan-ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan
dalam masyarakat tersebut. Beberapa karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan
karena mempunyai relevansi dengan bisnis internasional:

56
• Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari yang ditularkan dari satu
anggota masyarakat ke yang lainnya.beberapa unsur budaya ditularkan antar
generasi,seperti ketika orang tua mengajarkan tata cara di meja makan kepada
anak-anaknya. Unsur - unsur lainnya ditularkan intra-generasi, seperti ketika
mahasiswa tahun ketiga mendidik mahasiswa tahun pertama yang baru masuk
tentang tradisi suatu sekolah.
• Unsur-unsur kebudayaan saling terkait. Misalnya masyarakat hierarkis dan
berorientasi pada kelompok di jepang menekankan keharmonisan dan
kesetiaan,yang secara historis diwujudkan dalam kebiasaan bekerja di satu
tempat seumur hidup dan angat jarang berpindah kerja.
• Karena merupakan perilaku yang dipelajari, kebudayaan sanggup menyesuaikan
diri. Artinya, kebudayaan berubah sesuai dengan kekuatan-kekuatan eksternal
yang mempengaruhi masyarakat tersebut.
• Kebudayaan dimiliki bersama oleh anggota-anggota masyarakat tersebut dan
tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu (tidak dapat dimiliki sendiri).

Unsur-unsur kebudayaan
Struktur sosial

Individu, keluarga dan kelompok merupakan semua masyarakat manusia


melibatkan individu-individu yang hidup dalam satuan-satuan keluarga dan bekerja
sama satu sama lain dalam kelompok-kelompok. Sikap - sikap sosial yang berbeda -
beda dapat tercermin dalam seberapa penting keluarga tersebut dalam bisnis.
Kebudayaan juga berbeda - beda dari segi petingnya individu dibandingkan dengan
kelompok.
Stratifikasi sosial merupakan berbagai masyarakat beda-beda dalam tingkat
stratifikasi sosialnya, semua masyarakat mengelompokkan orang-orang dalam batas
tertentu berdasarkan kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya atau ciri-ciri lainnya.
Dengan begitu perusahaan multi nasional yang menjalankan usaha dalam masyarakat
yang tinggi strata sosialnya sering harus menyesuaikan perosedur perekrutan dan
kenaikan jabatan dengan memperhitungkan perbedaan kelas atau marga diantara
pegawai dan atasannya. Misalnya dalam masyarakat yang stratifikasinya tinggi,
pengiklanan harus menyesuaikan pesan - pesan dengan lebih berhati - hati guna
memastikan agar pesan itu hanya akan menjangkau pemirsa yang dibidik dan tidak
meluap ke pemirsa lainnya yang mungkin saja akan merasa dihina dengan menerima
pesan yang dimaksudkan untuk kelompok yang pertama tersebut. sedangkan dalam
masyarakat yang tidak terlalu terstratifikasi, kekhawatiran - khawatiran semacam itu
tidaklah peting.
Mobilitas sosial ialah kemampuan individu berpindah dari suatu strata
masyarakat ke strata lainnya. Mobilitas sosial cenderung akan lebih tinggi dalam
masyarakat yang kurang terstratifikasi. Mobilitas social sering mempengaruhi sikap dan
perilaku seseorang terhadap faktor - faktor seperti hubungan kerja, pembentukan modal
manusia, pengambilan resiko, dan kewirausahaan. Dalam masyarakat yang mobilitas
sosialnya tinggi, seperti masyarakat Amerika Serikat, Singapura dan Kanada, orang -
orang lebih bersedia mencari pendidikan yang lebih tinggi atau terlibat dalam aktivitas -

57
aktivitas kewirausahaan, karena tahu bahwa jika mereka sukses, mereka dan
keluarganya akan leluasa naik kelas dalam masyarakat.

Bahasa

Bahasa adalah cerminan utama kelompok-kelompok budaya karena bahasa


merupakan sarana penting yang dipakai anggota-anggota masyarakat untuk
berkomunikasi satu sama lain. Bahasa menata cara anggota-anggota masyarakat
berpikir tentang dunia ini. Para pelaku bisnis yang cerdas menjalankan usahanya dalam
masyarakat yang heterogen menyesuaikan praktik - praktik bisnis dan pemasaran
sesuai dengan jenis bahasa guna memperhitugkan perbedaan - perbedaan budaya
diantara calon - calon konsumennya.
Bahasa sebagai senjata asing merupakan ikatan-ikatan bahasa sering
menciptakan keunggulan bersaing yang penting karena kemampuan berkomuniksi
sangat berperan penting dalam menjalankan transaksi bisnis.
Bahasa perantara digunakan untuk menjalankan bisnis, para pelaku bisnis
internasional harus mampu berkomunikasi. Dominasi bahasa inggris tampaknya
memberi keunggulan dalam perdagangan internasional bagi orang-orang yang bahasa
aslinya adalah bahasa inggris. Dan bahasa inggris juga merupakan bahasa yang umum
digunakan disetiap negara, karena tidak semua orang dapat menguasai bahasa negara
yang dituju, maka digunakanlah bahasa perantara yang bersifat global. Karena bahasa
berfungsi sebagai jendela menuju budaya suatu masyarakat, banyak pakar bisnis
internasional berpendapat bahwa mahasiswa seharusnya diperkenalkan dengan
bahasa - bahasa asing, sekalipun mereka tidak dapat menguasainya. Walaupun
kemahiran adalah yang terbaik, bahkan tingkat pelatihan bahasa yang rata - rata pun
akan memberikan kepada mahasiswa tersebut petunjuk tentang norma - norma dan
sikap budaya yang terbukti membantu dalam bisnis internasional. Bahasa Terjemahan,
di gunakan oleh perusahaan agar dapat mengurangi resiko peluangnya mengirimkan
pesan-pesan yang salah pada konsumennya, dengan menggunakan teknik yang
dikenal sebagai terjemahan balik. Dengan ini seseorang menerjemahkan suatu
dokumen kemudian orang kedua menerjemahkan kembali versi terjemahan itu ke
bahasa aslinya. Biasanya perusahaan memiliki penterjemah sendiri (yang dapat di
peraya) dari dalam perusahaan, agar tidak terjadi penipuan pada saat bahasa
diterjemahkan. Berkata “tidak” merupakan kesulitan budaya lainnya yang dihadapi para
pelaku bisnis internasional adalah bahwa kata-kata mungkin memiliki makna yang
berbeda bagi orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Dan kata
“tidak” sangatlah di anggap tidak sopan/ tidak pantas di ucapkan pada budaya jepang,
tetapi bagi budaya barat khusunya eropa, berkata tidak merupakan penegasan yang
harus di ucapkan ketika ketidak menyatakan ketidak setujuan bagaimanapun kondisi
yang dihadapi saat itu.

Komunikasi

Komunikasi di luar batas budaya dapat diglongkan menjadi komunikasi verbal


dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi umum yang
menggunakan kata - kata dengan bahasa yang sama ataupun dengan bahasa yang
berbeda. Sedangkan komunikasi nonverbal dapat diartikan sebagai anggota-anggota

58
masyarakat berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan lebih dari sekedar
kata-kata. Komunikasi nonverbal meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan, intonasi,
kontak mata, posisi tubuh dan postur tubuh. Komunikasi nonverbal juga berbeda di
setiap negara, sehingga dalam penerapannya sering terjadi kesalah pahaman. Untuk itu
para pebisnis harus mengetahui komunikasi nonverbal yang ada dinegara tempat
pebisnis tersebut akan mendirikan usahanya. Bahkan sikap diam memiliki makna yang
berbeda, misalnya saja di Amerika Serikat (AS) cenderung tidak menyukai sikap diam
dalam rapat karena sikap diam tersebut mencerminkan ketidak mampuan dalam
berkomunikasi ataupun berempati. sedangkan di Jepang, sikap diam tidak memiliki arti
apapun selain orang itu sedang berfikir atau ucapan tambahan akan menimbulkan
ketidakharmonisan.
Pemberian hadiah dan keramahtamahan meupakan alat komunikasi yang
penting dalam banyak budaya bisnis. Misalnya saja di negara Jepang, para pebisnis
tersebut wajib memberikan hadiah bagi para rekan bisnisnya, karena apabila tidak hal
tersebut merupakan hinaan bagi pebisnis Jepang karena dianggap tidak menghargai
budaya Jepang itu sendiri. Norma keramahtamahan bahkan mempengaruhi bagaiman
cara menyampaikan berita yang tidak menyenagkan (berita buruk). Di Amerika Serikat,
kabar buruk langsung dikatakan begitu berita buruk tersebut didengar. Tetapi tidak di
Korea, berita buruk akan disampaikan ketia satu hari hampir habis ( di akhir jam kerja)
agar tidak mengganggu kegiatan/ pendapatan satu hari tersebut. Lain juga di Jepang,
berita buruk disampaikan informal melalui orang ke tiga demi menjaga keharmonisan.

Agama

Agama merupakan aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi


bagaimana cara anggota-anggota masyarakat berhubungan satu dengan yang lain dan
dengan pihak luar. Agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap
pekerjaan, konsumsi, tanggungjawab indiidu dan perencanaan untuk masa depan.
Agama juga mempengaruhi jenis - jenis produk yang boleh dibeli konsumen dan juga
pola - polo musim konsumsi. Dampak agama terhadap bisnis internasional di setiap
negara berbeda - beda bergantung pada sistem hukum negara tersebut, homogenitas
keyakinan agamanya dan toleransi terhadap pandangan - pandangan agama lain. Dan
negara - negara yang dicirikan keragaman agamanya mungkin menwarkan tantangan
yang lebih besar .

Nilai dan sikap

Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima oleh anggota. Sedangkan sikap
merupakan tindakan, perasaan dan pemikiran yang dihasilakan dari nilai - nilai tersebut.
Waktu merupakan sikap yang sangat berbeda dari budaya satu ke budaya lainnya.
Dalam budaya Anglosaxon sikap yang umum ditemukan ialah waktu adalah uang.
Waktu melambangkan kesempatan untuk memproduksi lebih banyak dan meningkatkan
pendapatan seseorang, sehingga waktu tersebut tidak boleh disia-siakan. Dan
penetapan waktu dalam pebisnis biasanya ialah tepat waktu on time), karena bagi
mereka waktu sangatlah penting dalam menjalakan bisnisnya. Namun bagi beberapa
negara sikap on time tidaklah diperlukan, bahkan wajar untuk memulai suatu pertemuan
bila menunggu ataupun sekedar mengobrol antar anggota yang ada sambil menunggu

59
anggota yang lainnya hadir dan meengkapi pertemuan tersebut. Kebijakan pintu
terbuka mencerminkan keramahtamahan orang tersebut dan sikap hormat yang
ditawarkan kepada semua tamu.

Umur merupakan perbedaan - perbedaan budaya yang penting terdapat dalam


sikap terhadap umur. Di amerika serikat, usia muda dianggap sebagai keutamaan.
Banyak perusahaan AS menghabiskan banyak waktu dan energy untuk mengenali
orang-orang muda yang karirnya cepat menanjak dan memberikan tugas-tugas penting
dan sulit. Sedangkan di Cina, semakin tua maka dianggap semakin berkualitas karena
mereka dianggap telah banyak pengalaman dan lebih ahli dalam bidangnya
dibandingkan yang muda. Sehingga dengan perbedaan umur inilah seseorang dapat
atau tidaknya penghargaan dari perusahaan yang berada dinegara tersebut dengan
budaya yang ada.

Pendidikan dapat dikelompokan melalui sistem pendidikan formal negeri dan swasta
suatu Negara yang merupakan alat penyebarluasan dan cerminan penting nilai-nilai
budaya masyarakatnya. Dan pola pendidikan disetiap negara berbeda - beda,
bergantung pada sebaerapa penting pendidikan bagi negara tersebut dan
panspesifikasikan yang didasarkan pada kebutuhan riset negara tersebut.

Status di dalam beberapa masyarakat, status diwariskan sebagai akibat dari


kekeyaan atau kelas social nenek moyang seseorang. Engan egitu seseorang tidak
butuh kerja keras utuk mendapatkan status yang tinggi, tapi seseorang juga akan
merasa terhina ketika dilahirkan dalam satatus yang rendah dan tidak dapat meningkat
statusnya dengan cara apapun (seperti strata di india). Namun dalam budaya lainnya
status diperoleh individu tersebut melalui pencapaian pribadi atau keberhasilan
professional. Sehingga seseorang harus melakukan sesuatu yang dapat dibanggakan
atau mendapatkan penghargaan apabila ingin statusnya naik/ meningkat.

Konteks Budaya
Pendekatan Konteks - Rendah Konteks Tinggi Hall

Dalam budaya konteks rendah, kata-kata yang dipakai pembicara eksplisit


menyampaikan pesan pembicara tersebut kepada pendengarnya. Dalam budaya
konteks tinggi, konteks terjadinya pembicaraan tersebut akan sama pentingnyadengan
kata-kata yang benar-benar diucapkan dan petunjuk-petunjuk budaya yang berperan
penting dalam memahami apa yang sedang dikomunikasikan.

Perilaku bisnis dalam budaya konteks - tinggi sering berbeda dari perilaku bisnis
dalam budaya konteks - rendah. Budaya konteks - tinggi memberikan nilai yang lebih
tinggi pada hubungan antar pribadi dalam menentukan apakah akan menyetujui suatu
kesepaatan bisnis. Sedangkan dalam budaya konteks - rendah lebih mementingkan
ketentuan - ketentuan khusus suatu transaksi.

Pendekatan Kelompok Budaya

60
Adalah teknik lain dalam mengklasifikasi dan memahami budaya-budaya nasional.
Kelompok budaya terdiri atas negara-negara yang memiliki banyak kesamaan budaya,
walaupun tetap ada perbedaan.

Banyak pebisnis internasional secara naluriah menggunakan pendekatan kelompok


budaya dalam merumuskan strategi - strategi internasionalisasi mereka. Kedekatan
budaya dapat mempengaruhi bentuk yang dipakai perusahaan untuk memasuki pasar
luar negeri. Dengan begitu tercipta kenyamanan dalam menjalankan hubungan pebisnis
yang satu dengan yang lainnya.

Lima Dimensi Hofstede

Studi yang paling berpengaruh dalam menganalisa perbedaan-perbedaan budaya


dan mensintesakan persamaan-persamaan budaya adalah studi yang dilakukan Geert
Hofstede, seorang peneliti belanda mempelajari 116.000 orang yang bekerja dalam
puluhan Negara yang berbeda. Walaupun karya Hofstede dikritik karena kelemahan
metologi dan prasangka - prasangka budaya sendiri, penelitian tersebut masih tetap
menjadi karya terbesar dan paling konfrehensif. Dan karya Hofstede menggali 5 dimensi
penting dimana orang - orang tampaknya berbeda - beda dalam setiap budaya. Dan
dalam setiap budaya tertentu, ada kemungkinan orang - orang berada pada setiap titik
pada masing - masing dimensi.

5 Dimensi budaya nasional menurut Hofstede :


Orientasi sosial

Adalah keyakinan seseorang tentang relative pentingnya individu dan kelompoknya.


Individualisme adalah keyakinan budaya bahwa orang tersebut harus didahulukan.
Nilai-nilai utama orang-orang individualistik adalah tingkat harga diri yang tinggi dan
kemedekaan. Kolektivisme adalah pandangan bahwa kelompok didahulukan, hal ini
merupakan lawan dari individualisme. Masyarakat yang cenderung bersifat kolektivistik
biasanya dicirikan jaringan social yang ditetapkan dengan jelas, termasuk keluarga
besar, suku dan rekan kerja. Masyarakat dihaapkan dapat menempatkan kepentingan
kelompok diatas kesejahteraan, kepentingan atau keberhasilan pribadinya sendiri.
Perilaku individu dalam budaya semacam ini sangat di pengaruhi rasa malu (jika suatu
kelompok gagal, para anggotanya akan sangat merasakan kegagalan dalam hati dan
merasakan sangat malu). Selain itu juga para anggota berusaha menyesuaikan diri
dengan para anggota kelompok tersebut secara harmonis, dengan konflik atau
ketegangan yang sedikit mungkin. Dalam masyarakat yang individualistic, jalur karir
seseorang sering melibatkan pendah kerja untuk mencari pekerjaan yang menawarkan
gaji yang lebih tinggi dan menantang, sehingga orang tersebut dapat membutikan
kemampuannya dalam lingkungan baru dan berubah.

Orientasi Kekuasaan

Orientasi merujuk pada keyakinan bahwa orang dalam suatu budaya memiliki
pandangan tentang kewajaran kekuasaan dan perbedaan wewenang dalam berbagai

61
hierarki seperti organisasi bisnis. Beberapa budaya bercirikan rasa hormat terhadap
kekuasaan, ini berarti bahwa masyarakat dalam suatu budaya cenderung menerima
kekuasaan dan wewenang kekuasaan, wewenang atasannya semata-mata
berdasarkan kedudukan atasan tersebut dalam hierarki itu. Orang - orang yang sama ini
juga cenderung menghormati hak atasannya atas kekuasaan itu. Orang - orang yang
berada dalam budaya yang bercirikan toleransi kekuasaan memberikan peran penting
yang jauh lebih kecil terhadap kedudukan seseorang dalam hierarki tersebut. Mereka
mau mnegikuti pemimpin jika emimpin tersebut dianggap benar atau jka tampak bahwa
demi kepentingan mereka sendirilah bertindak semacam itu, tetapi bukan karena hak
yang tidak kelihatanorag tersebut mengeluarkan perintah. Sebaliknya orang-orang
dalam budaya yang bercirikan toleransi kekuasaan memberikan peran penting yang
jauh lebih kecil terhadap kedudukan seseorang dalam hierarki tersebut. Orang yang
berasal dari budaya toleran terhadap kekuasaan percaya bahwa hierarki ada untuk
menyelsaikan masalah dan menata pekerjaan dalam organisasi.

Sikap budaya yang berbeda terhadap orientasi kekuasaan dapat menimbulkan


kesalahpahaman dalam bisnis. Kita dapat memperoleh perspektif tambahan tentang
dimensi - dimensi Hofstede denga melihatnya dalam bentuk kombinasi. Misalnya, jika
orientasi sosial dan orientasi kekuasaan di gabungkan, negara - negara individualistik
dan yang toleran terhadap kekuasan tampaknya berkelomok, sebagaimana terjadi pada
negara - negara yang kolektivistik dan meghormati kekuasaan.

Orientasi Ketidakpastian

Adalah perasaan yang dimiliki seseorang tentang situasi yang tidak pasti dan
ambigu. Penerimaan ketidakpastian dirangsang oleh perubahan dan berkembang dari
peluang-peluang baru. Ambiguitas dipandang sebagai suatu konteks dimana individu
dapat tumbuh, berkembang dan menghasilkan kesempatan-kesempatan baru.
Sebaliknya penghindaran ketidakpastian tidak menyukai ambiguitas dan sedapat
mungkin akan menghindarinya. Ambiguitas dan perubahan dipandang sebagai sesuatu
yang tidak di inginkan. Orang - orang ini cenderung lebih menyukai cara- cara
terstruktur, rutin dan bahkan birokratis dalam menjalankan sesuatu. Mobilitas kerja
kemungkinan akan lebih tinggi di negara - negara yang menerima ketidak pastian
daripada di negara yang bercirikan penghindaran ketidakpastian.

Orientasi Sasaran

Adalah sikap di mana orang termotivasi untuk bekerja karena jenis sasaran yang
berbeda. Salah satu bentuk ekstrem dalam continuum orientasi sasaran tersebut adalah
perilaku sasaran agresif. Yang menganut perilaku sasaran pasif memberikan nilai yang
lebih tinggi pada hubungan sosial, kualitas hidup dan perhatian kepada orang lain.
Budaya yang menghargai perilaku sasaran yang agresif juga cenderung menentukan
peran- peran berdasarkan jenderyang agak kaku, seangkan budaya menekankan
perilaku sasaran yang pasif tidak demikian. Dalam budaya yang bercirikan perilaku
sasaran yang sangat agresif, kaum pria diharapkan bekerja dan memusatkan karirnya
dalam pekerjaan yag secara tradisional dilakukan pria, sedangkan yang wanita
diharapkan tidak bekerja di luar rumah dan memusatkan perhatian pada keluarga

62
mereka. Namun penerapan seperti ini tidak berlaku bagi negara - negara lain. Karena
negara - negara lain memiliki penerapan dimana wanita dan pria dapat bekerja sesuai
dengan kemauan dan kemampuannya.

Orientasi Waktu

Adalah sejauh mana anggota-anggota suatu budaya menganut pandangan jangka


pendek versus jangka panjang terhadap pekerjaan,kehidupan,dan aspek-aspek
masyarakat lainnya. Beberapa budaya seperti budaya Jepag, Hong Kong, Korea dan
Taiwan memiliki orientasi masa depan janga panjang yang menjunjung dedikasi, kerja
keras, ketekunan dan sikap hemat. Sedangkan budaya lain kebih menekankan pada
penghormatan terhadap tradisi dan pemenuhan - pemenuhan kewajiban sosial.

Manajemen Internasional dan Perbedaan Budaya


Memahami Budaya-budaya baru

Ketika berhadapan dengan budaya baru, banyak pebisnis internasional melakukan


kesalahan dengan mengandalkan kriteria acuan pribadi yaitu, penggunaan tanpa sadar
budaya sendiri seseorang untuk membantu menilai lingkungan-lingkungan baru. Pelaku
bisnis yang melakukan perjalanan ke luar negeri harus ingat bahwa mereka adalah
orang asing dan harus mencoba bersikap sesuai aturan - aturan budaya yang berlaku.
Kecakapan lintas budaya adalah langkah pertama dalam akulturasi yaitu, proses
dimana orang-orang bukan hanya memahami budaya asing, namun juga mengubah
dan menyesuaikan perilaku mereka guna menjadikannya lebih sesuai dengan budaya
tersebut. Ada sejumlah cara memperoleh pengetahuan tentang budaya - budaya guna
mencapai kecakapan lintas budaya. Cara terbaik dan paling umum adalah melalui
pengalaman pribadi dan kebiasaan menjalankan bisnis di luar negeri, sebagai bagian
dari perjalanan bisnis maupun penempatan jangka panjang atau dari perjalanan non-
bisnis.

Kecakapan lintas budaya adalah langkah pertama dalam akulturasi, yaitu proses
dimana orang - orang bukan hanya memahami budaya asing namun juga mengubah
dan menyesuaikan perilaku mereka guna menjadikannya sesuai dengan budaya
tersebut. Akulturasi sangat berperan penting bagi manajer negara pendatang yang
sering berinteraksi dengan penduduk negara tujuan. Yang makin memperumit
persoalan, banyak negara yang memiliki banyak budaya, walaupun tigkat keragaman
budaya tersebut berbeda - beda di setiap negara. Para pebisnis internasional yang
berhasil harus mengenali ciri-ciri nasional utama dan juga setiap sub-budaya yang
penting dalam masyarakat yang bersifat heterogen.

Perusahaan - perusahaan multinsional memudahkan proses konvergensi melalui iklan -


iklan yang mendefinisikan gaya hidup, sikap, tujuan yang patut dan dengan membawa
teknik manajemen baru serta nilai budaya - budaya e negara tempat mereka
menjalankan usahanya.

63
KESIMPULAN
Memahami perbedaan-perbedaan budaya sangat berperan penting bagi
keberhasilan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional. Budaya
suatu masyarakat mempengaruhi aturan-aturan politik, ekonomi, sosial dan etika yang
harus dipatuhi suatu perusahaan dalam hubungan-hubungan bisnisnya dalam
masyarakat tersebut. Budaya suatu masyarakat mencerminkan nilai-nilai, keyakinan,
perilaku, kebiasaan dan sikapnya. Budaya adalah perilaku yang dipelajari yang
ditularkan dari satu anggota masyarakat ke anggota lainnya. Budaya suatu masyarakat
terdiri atas banyak unsur. Struktur sosial mencerminkan keyakinan budaya tersebut
tentang peran seseorang dalam masyarakat dan pentingnya mobilitas dalam
masyarakat itu. Bahasa adalah unsur budaya penting lainnya karena bahasa
memunkinkan anggota-amggota masyarakat tersebut berkomunikasi satu sama lain.
Budaya suatu masyarakat mencerminkan dan membentuk nilai-nilai dan sikapnya
termasuk nilai dan sikap terhadap waktu, umur, status dan pendidikan. Semua ini
mempengaruhi pengopersian bisnis dalam banyak hal seperti praktik perekrutan, tingkat
keluar masuknya karyawan dan desain program penggajian.

Bagi para pebisnis yang akan melakukan bisnis internasional hendaknya terlebih
dahulu mnegnali budaya dari negara yang akan menjadi tempat mendirikan perushaan,
agar dapat meminimalkan kerugian yang timbul akibat kesalah pahaman yang terjadi
antara kebudayaan negara yang dituju dengan negara asal. Karena pebisnis yang
handal merupakan pebisnis yang dapat menempatkan dirinya dalam situasi budaya
yang berbeda tanpa menghilangkan budayanya sendiri.

Kemampuan anggota perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan kebudayaan


yang ada ataupun kebudayaan yang bercampur sangatlah penting. Karena semakin
tinggi perusahaan memaksimalkan penyesuaian diri dengan budaya yang ada, maka
semakin perusahaan dapat dengan mudah mengembangkan perusahaannya. Dengan
begitu perusahaanpun dapat mencapai sasaran dan profit yang besar.

64
CHAPTER

DAMPAK GLOBALISASI
TERHADAP
PEREKONOMIAN
INDONESIA
65
ABSTRAK

Untuk memahami konsep Globalisasi ekonomi dan mengetahui sejarah


globalisasi, mengetahui dampak positif dan negatif Globalisasi ekonomi terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia, memahami kerjasasama di bidang ekonomi dan
peranan lembaga-lembaga internasional terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,
mengetahui tantangan perekonomian Indonesia di Era Globalisasi. Globalisasi
membawa dampak dalam semua aspek kehidupan di masyarakat seperti dalam bidang
ekonomi , sosial dan budaya, khususnya terhadap Perekonomian Indonesia.

• Globalisasi, Perdagangan Bebas Dunia dan Sejarahnya


• Teori Globalisasi
• Dampak Globalisasi Ekonomi
• Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian Indonesia
• Peranan Lembaga-lembaga International Terhadap Perekonomian Indonesia
• Beberapa Dampak Kebijakan Washington Consensus
• Akibat Penerapan Konsep Washington Konsensus Bagi Indonesia
• Mengapa Dampak Negatif Globalisasi di Indonesia Sangat Besar?
• Tindakan Indonesia Menghadapi Globalisasi

66
CHAPTER 7

DAMPAK GLOBALISASI
TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Globalisasi, Perdagangan Bebas Dunia dan Sejarahnya

Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,


diantaranya di bidang perekonomian. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas
suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak
akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam
pasar domestik.

Menurut Cochrane dan Pain, para globalis positif percaya bahwa globalisasi
adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang
dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan
kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen.
meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi
terhadap proses tersebut. Tetapi para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi
adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk
penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya
dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan.
Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi
(anti-globalisasi).

Globalisasi sebenarnya bukanlah fenomena baru dalam kancah panjang


ekonomi Indonesia. Jauh hari sebelum muncul nation state, arus perdagangan dan
migrasi lintas benua telah berlangsung sejak lama. Jauh hari sebelumnya, perdagangan
regional juga telah membuat interaksi antarsuku bangsa terjadi secara alamiah, natural.

67
Dua dekade menjelang Perang Dunia I, arus uang internasional telah
mempererat ikatan antara negara-negara Eropa dengan Amerika Serikat, Asia, Afrika,
dan Timur Tengah. Pasar modal mengalami booming di kedua sisi Atlantik. Sementara
itu, bank dan investor-investor swasta sibuk mendiversifikasikan portofolionya, dari
Argentina terus melingkar Pasifik hingga ke Singapura. Namun demikian, sejalan
dengan siklus ekonomi dan politik dunia, gelombang globalisasi pun juga mengalami
pasang surut. Salah satu kekuatan yang melatarbelakangi adalah adanya tarik-menarik
antara paham internasionalisme dengan paham nasionalisme atau bahkan dengan
isolasionisme.

Dicermati dari segi intensitas dan cakupannya, sebenarnya gelombang


globalisasi yang melanda seluruh dunia sejak dekade 1980-an telah jauh berbeda

dari gelombang yang sama pada periode sebelumnya. Proses konvergensi akibat
globalisasi dewasa ini praktis telah menyentuh hampir seluruh sendi kehidupan, yang
tidak saja merambah di segala bidang (ekonomi, sosial, budaya, politik, dan ideologi),
melainkan juga telah menjamah ke dalam tataran sistem, proses, pelaku, dan events.
Sekalipun demikian, tidak berarti bahwa prosesnya selalu berjalan dengan mulus.

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar
juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia misalnya,
sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari
Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

Ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya


komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam
mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai
menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara
pun mulai kabur.

Teori Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan


keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.

Globalisasi Perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan


perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang

68
semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa.

Menurut Friedman (2002), globalisasi mempunyai tiga dimensi.

▪ Pertama, dimensi ide atau ideologi yaitu “kapitalisme”. Dalam pengertian ini
termasuk seperangkat nilai yang menyertainya, yakni falsafah individualisme,
demokrasi dan HAM.
▪ Kedua, dimensi ekonomi, yaitu pasar bebas yang artinya arus barang dan jasa
antarnegara tidak dihalangi sedikitpun juga.
▪ Ketiga, dimensi teknologi, khususnya teknologi informasi yang akan membuka
batas-batas negara sehingga negara makin tanpa batas.

Dalam ekonomi, secara garis besar fenomena globalisasi dapat dilihat dari
pertumbuhan kegiatan ekonomi lintas negara dalam berbagai bentuk. Diantaranya, dua
bentuk kegiatan ekonomi yang secara nyata semakin mengglobal, yakni arus
perdagangan dan arus modal internasional. Oleh sebab itu, arus globalisasi dan arus
perdagangan serta investasi dunia berlangsung bersamaan.

Dampak Globalisasi Ekonomi

Globalisasi ekonomi membawa dampak positif dan dampak negatif terhadap


perekonomian dunia termasuk perekonomian Indonesia. Beberapa kebaikan dari
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya produksi global dan meningkatkan
kemakmuran masyarakat dalam suatu negara, meluaskan pasar untuk produk dalam
negeri, membuat negara berkembang memperoleh lebih banyak modal dan teknologi
yang lebih baik dari investasi asing yang dapat menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi. Ternyata disisi lain Globalisasi ekonomi juga membawa
dampak negatif seperti; menghambat pertumbuhan sektor industri, memperburuk
neraca pembayaran, membuat sektor keuangan semakin tidak stabil dan
memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian Indonesia

Dibandingkan dengan negara- negara ASEAN lainnya, sektor pertanian


Indonesia menderita kerugian yang sangat besar dalam bentuk penurunan volume
produksi sebesar 332,83%, dan khususnya produksi beras berkurang hampir 30%.
Hasil simulasinya menunjukkan bahwa dampak awal pada ASEAN sendiri sebagai
suatu wilayah ekonomi di dunia sebenarnya tidak terlalu besar. Namun karena
produksi dari komoditi-komoditi pertanian di Indonesia memainkan suatu peran yang
sangat besar, tidak hanya di dalam perekonomian Indonesia sendiri tetapi juga di
69
dalam perekonomian ASEAN secara keseluruhan, maka dampak (negatif) terhadap
Indonesia menjadi paling besar di dalam ASEAN. Selain itu, penerapan liberalisasi
perdagangan, baik dalam lingkup AFTA maupun pada tingkat dunia (WTO),
mempunyai suatu efek negatif yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekspor dari
komoditi-komoditi pertanian Indonesia, yakni lebih dari 800%. Efek ini paling
besar dibandingkan efek terhadap ekspor dari komoditi-komoditi pertanian dari
negara-negara ASEAN lainnya. Di antaranya, ekspor beras Indonesia
diestimasikan turun hampir 70%, dibandingkan misalnya Malaysia yang turun hanya
2,8%. Hanya untuk ekspor ternak hidup, baik di Indonesia maupun di negara-negara
ASEAN lainnya diproyeksikan tumbuh positif. Secara umum, ada empat (4) wilayah
yang pasti akan terpengaruh, yakni :

Ekspor.

Dampak positifnya adalah ekspor atau pangsa pasar dunia dari suatu negara
meningkat; sedangkan efek negatifnya adalah kebalikannya: suatu negara kehilangan
pangsa pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif terhadap volume
produksi dalam negeri dan pertumbuhan PDB (Produk Domestic Bruto) serta
meningkatkan jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan. Dalam beberapa tahun
belakangan ini ada kecenderungan bahwa peringkat Indonesia di pasar dunia untuk
sejumlah produk tertentu yang selama ini diunggulkan Indonesia, baik barang-
barang manufaktur seperti tekstil, pakaian jadi dan sepatu, maupun pertanian
(termasuk perkebunan) seperti kopi, cokelat dan biji-bijian, terus menurun relatif
dibandingkan misalnya Cina dan Vietnam.

Impor.

Dampak negatifnya adalah peningkatan impor yang apabila tidak dapat dibendung
karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri,
maka tidak mustahil pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai
oleh produk-produk dari luar negeri. Dalam beberapa tahun belakangan ini ekspansi
dari produk-produk Cina ke pasar domestik Indonesia, mulai dari kunci inggris, jam
tangan tiruan hingga sepeda motor, semakin besar. Ekspansi dari barang-barang
Cina tersebut tidak hanya ke pertokoan-pertokoan moderen tetapi juga sudah masuk
ke pasar-pasar rakyat dipingir jalan.

Investasi.

Liberalisasi pasar uang dunia yang membuat bebasnya arus modal antarnegara juga
sangat berpengaruh terhadap arus investasi neto ke Indonesia. Jika daya saing
investasi Indonesia rendah, dalam arti iklim berinvestasi di dalam negeri tidak
kondusif dibandingkan di negara-negara lain, maka bukan saja arus modal ke dalam

70
negeri akan berkurang tetapi juga modal investasi domestik akan lari dari Indonesia
yang pada aknirnya membuat saldo neraca modal di dalam neraca pembayaran
Indonesia negatif. Pada gilirannya, kurangnya investasi juga berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan produksi dalam negeri dan ekspor.

Tenaga kerja.

Dampak negatifnya adalah membanjirnya tenaga ahli dari luar di Indonesia, dan
kalau kualitas SDM Indonesia tidak segera ditingkatkan untuk dapat menyaingi
kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada suatu ketika pasar tenaga
kerja atau peluang kesempatan kerja di dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh
orang asing.

Peranan Lembaga-lembaga International Terhadap Perekonomian


Indonesia

▪ IMF

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah


organisasi internasional yang bertanggungjawab dalam mengatur sistem finansial
global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu
masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah
satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi
yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan
kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara.

▪ Bank Dunia

International Bank for Reconstruction and Development (IBRD, dalam bahasa-bahasa


Roman: BIRD) atau Bank Internasional untuk Pembangunan Kembali dan
Perkembangan, lebih dikenal sebagai Bank Dunia, adalah sebuah organisasi
internasional yang didirikan untuk melawan kemiskinan dengan cara membantu
membiayai negara-negara. Pengoperasian Bank Dunia dijaga melalui pembayaran
sebagaimana diatur oleh negara-negara anggota.

▪ WTO

Organisasi Perdagangan Dunia (bahasa Inggris: WTO, World Trade Organization)


adalah organisasi internasional yang mengawasi banyak persetujuan yang
mendefinisikan "aturan perdagangan" di antara anggotanya (WTO, 2004a). Didirikan
pada 1 Januari 1995 untuk menggantikan GATT, persetujuan setelah Perang Dunia II

71
untuk meniadakan hambatan perdagangan internasional. Prinsip dan persetujuan
GATT diambil oleh WTO, yang bertugas untuk mendaftar dan memperluasnya.

Tiga pilar globalisasi, yakni International Monetary Fund (IMF) bertujuan mengatur
stabilitas ekonomi global; World Bank yang semula bernama International Bank for
Recontruction and Development (IBRD mengarahkan pembangunan di semua negara
dan World Trade Organization (WTO) untuk mengatur kegiatan perdagangan dan
industri di berbagai negara.Tiga institusi yang menjadi pilar globalisasi tersebut
dibentuk pada bulan Juli 1944 dalam Konverensi di Bretton Woods.

Tujuan awal dari pembentukannya adalah untuk menyediakan pendanaan untuk


pembangunan dunia paska Perang Dunia II. Sebenarnya ada banyak institusi global
lain sebagai pendukung seperti WHO, ILO, UNDP, UNCTAD, dll. yang sebagian
kegiatannya untuk mendukung program-program dari ketiga institusi Utama.

Peran ketiga institusi Bretton Woods telah menjadi kontroversi bagi banyak pihak
sejak periode Perang Dingin. Para kritikus menganggap bahwa para pembuat
kebijakan di IMF secara sengaja mendukung diktator militer kapitalis yang bersikap
bersahabat dengan perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa. Mereka juga
menganggap IMF tidak perduli terhadap demokrasi, hak asasi manusia dan hak-hak
buruh. Kritik-kritik ini juga secara tidak langsung mendorong timbulnya gerakan anti-
globalisasi.

Beberapa Dampak Kebijakan Washington Consensus

▪ Strategi dan tujuan pembangunan ekonomi sangat sempit. Fokus hanya pada
peningkatan GDP, bukan pada konsep yang lebih luas dalam peningkatan tingkat
kesejahteraan masyarakat, keadilan, dll. Program pengentasan kemiskinan hanya
menjadi lip-service.
▪ Tidak menyelesaikan masalah pengangguran. Sejalan dengan doktrin liberalisasi,
konsensus Washington meyakini bahwa wage flexibility yang makin longgar akan
menurunkan pengangguran. Rendahnya upah akan menyelesaikan penciptaan
lapangan kerja. Namun, di Latin Amerika argumen ini tidak mendasar dan tidak
sesuai fakta.
▪ Peran pemerintah minimal. Misal peran dalam penciptaan lapangan kerja dibatasai
hanya sekedar mengupayakan iklim usaha yang kondusif; padahal tanpa peran
pemerintah, kegagalan di pasar capital, tenaga kerja dan barang-jasa tidak dapat
terselesaikan
▪ Resep generik. Resep yang diberikan Washington konsensus untuk menciptakan
stabilitas makroekonomi selalu dengan menghilangkan hambatan masuknya modal
global, menghilangkan intervensi sehingga nilai tukar diserahkan kepada pasar,

72
tingkat suku bunga semaksimal mungkin untuk menarik atau menahan dana-dana
asing.
▪ Menciptakan resiko instabilitas. Semakin terbuka atau terintegrasi sebuah ekonomi
dengan ekonomi global akan semakin sulit untuk mengontrol aliran modal sehingga
resiko instabilitas akibat shock berbagai faktor eksternal mudah terjadi.
▪ Bagi negara berkembang, liberalisasi pasar modal tidak berhubungan dengan
percepatan pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh saat ini, liberalisasi finansial dan
pilihan kebijakan monetaris Indonesia telah menciptakan bubble economy yang tidak
memberikan manfaat bagi masyarakat tapi justru membahayakan. Ini terjadi karena
telah terjadi dikotomi antara sektor finansial dan riil. Sektor finansial membaik akan
tetapi sektor riil stagnan.
▪ Menciptakan continues cycles of economic crises and accumulation of debt
Penyelesaian krisis ekonomi pada umumnya akan diselesaikan hanya dengan
menambah utang. Sehingga bagi kepentingan ekonomi global, krisis ekonomi
merupakan peluang untuk memaksa negara yang bersangkutan melakukan
liberalisasi ekstrim dan privatisasi tanpa strategi. Dampak selanjutnya dari
ketergantungan utang adalah memberi peluang bagi kepentingan global untuk ikut
dalam perumusan undang-undang dan kebijakan ekonomi strategis.

Akibat Penerapan Konsep Washington Konsensus Bagi Indonesia

• Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki distribusi pendapatan
paling timpang

• Memiliki ketergantungan finansial terhadap utang luar negeri paling besar diantara
negara-negara Malaysia, Thailand, Korea, Taiwan, China, Philipina, dll. (Untuk 2007;
cicilan pokok utang sebesar Rp 54,1 triliun; cicilan bunga Rp 85,1 triliun)

• Memiliki struktur industri yang dangkal dan sangat rapuh bahkan dibanding negara-
negara tetangga yang tidak memiliki sumber daya alam yang besar

Mengapa Dampak Negatif Globalisasi di Indonesia Sangat Besar?

• Ada kelompok pengusung ekonomi pasar yang selama puluhan tahun dipercaya
sebagai pengelola kebijakan ekonomi. Akhirnya pilihan kebijakan mengadopsi konsep
Washington Consensus tanpa mempertimbangkan kepentingan nasional

• Kelompok ini selama puluhan tahun memilih utang sebagai sumber utama pembiayaan
pembangunan Indonesia. Utang inilah yang akhirnya memberi jalan bagi intervensi
kepentingan global.

73
• Indonesia tidak memiliki strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang jelas.
Padahal konsep global tidak memperhatikan masalah distribusi dan fairness (keadilan).

• Stabilisasi makroekonomi: Pilihan kebijakan dalam alokasi budget priority atau dalam
pengurangan pengeluaran tidak disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misal:
pencabutan subsidi pupuk, BBM, pendidikan, pembiayaan anggaran, dalam menekan
inflasi, dll.
• Privatisasi: Aset dan kekayaan negara yang akan diprivatisasi ditentukan oleh kreditor
dan lembaga multilateral. Akhirnya menggeser tujuan utama privatisasi dari
peningkatan pelayanan bagi masyarakat menjadi sekedar menghilangkan peran negara
dengan peran swasta (swasta asing atau pemerintah asing).

• Liberalisasi: Agenda liberalisasi ditentukan oleh lembaga-lembaga asing. Misal: beras,


produk pertanian, dll.

Bank Dunia gagal dalam memperhitungkan faktor lingkungan sosial, yang paling jelas
terlihat dalam program Transmigrasi Indonesia tahun 1974 (Transmigrasi V). Penting
untuk diperhatikan bahwa hal ini terjadi setelah pembentukan kantor lingkungan Bank
Dunia (OESA) pada tahun 1971.

Menurut kritikus Bank Dunia, Le Prestre, Transmigrasi V adalah program pemindahan


penduduk terbesar yang pernah dicoba... dirancang untuk memindahkan 65 juta
penduduk dari negara berpenduduk 165 juta (pada saat itu) dalam tempo 20 tahun.
Tujuannya adalah perbaikan kondisi ekonomi dan sosial dari pulau-pulau berpenduduk
padat, mengurangi tingkat pengangguran di Jawa, relokasi tenaga kerja ke daerah lain,
dan "memperkuat kesatuan nasional melalui integrasi etnis, dan peningkatan standar
hidup orang miskin. Proyek transmigrasi ini dianggap gagal karena dalam beberapa
kasus terjadi bentrokan antara penduduk lokal dan transmigran, dan beberapa hutan
tropis menjadi rusak karena dibuka menjadi ladang pertanian.

Tindakan Indonesia Menghadapi Globalisasi

Menciptakan Ketahanan Ekonomi dan Perekonomian Mandiri melalui cara:

▪ Meningkatkan daya tawar dan kemampuan negosiasi dalam hubungan


internasional, mengurangi ketergantungan lembaga keuangan asing, mengurangi
hutang luar negeri dan intervensi asing.
▪ Meningkatkan daya saing dengan menciptakan produk yang berkualitas standar
international, kreatif dan kompetitif.
▪ Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan
tenaga asing

74
▪ Menciptakan kebijakan ekonomi yang terintegrasi dengan sektor strategis
lainnya, seperti sektor energi dan pangan
▪ Penguasaan teknologi, pembangunan infrastruktur dan melakukan efisiensi di
segala bidang.
▪ memperebutkan peluang pasar dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber-
sumber perekonomian nasional.

KESIMPULAN

Dampak dari globalisasi ekonomi terhadap perekonomian suatu negara bisa positif
atau negatif, tergantung pada kesiapan negara tersebut dalam menghadapi peluang-
peluang maupun tantangan-tantangan yang muncul dari proses tersebut.

Globalisasi telah mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan dan memiliki
banyak sisi positif, namun globalisasi juga memiliki sisi gelap, dan perdagangan bebas
tidak selalu berarti pertumbuhan ekonomi bahkan kecepatan globalisasi telah
mempengaruhi situasi sosial ke dalam kondisi yang lebih buruk daripada sebelum
globalisasi.

"Jika globalisasi telah menguntungkan beberapa individual, ia juga telah merugikan


posisi individu lainnya, terutama mereka yang lemah dan miskin baik di negara maju atau
berkembang," "Sehingga, salah satu tantangan penting bagi generasi kita adalah
memastikan bahwa keuntungan globalisasi dirasakan semua pihak dan tersebar merata,
terutama bagi penduduk di negara-negara miskin dan berkembang," BANGSA
INDONESIA harus bisa menjawab

75
CHAPTER

TEORI PERDAGANGAN
DAN INVESTASI
INTERNASIONAL
76
ABSTRAK

Pada era globalisasi sekarang ini memungkinkan untuk setiap individu, organisasi,
maupun perusahaan untuk melakukan perdagangan internasional. Karena dengan
melakukan perdagangan internasional dapat dipastikan mendapat keuntungan-
keuntungan yang lebih banyak daripada melakukan perdagangan sebatas hanya di
dalam negeri saja. Misalnya saja, perusahaan dapat melakukan Penanaman Modal
Asing (PMA) di negara lain, spesialisasi produk, pertukaran barang jasa dan
sebagainya.
Selain dari perdagangan internasional, hal lain yang penting adalah investasi.
Teori-teori investasi juga menarik untuk dipelajari sebleum memulai untuk berinvestasi,
agar tidak salah dalam memilih produk investasi dan yang lebih fatal mendapatkan
kerugian besar yang tentunya kita tidak ingin mengharapkan hal itu terjadi.
Perdagangan internasional dan teori investasi memang menarik untuk dipelajari
lebih dalam lagi, agar kita dapat menerapkannya dengan benar dan tidak salah langkah
dalam kehidupan sehari-hari.

• gertian dan Faktor-faktor Perdagangan Internasional dan


Investasi

• Alasan PMA dan Hukum yang Mengatur

• Teori-teori Perdagangan Klasik Berbasis Negara

• Teori-teori Pedagangan Modern Berbasis Perusahaan

• Teori-teori Investasi Internasional

77
CHAPTER 8
TEORI INVESTASI DAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Perdagangan Internasional dan Ekonomi Global

Secara klasik, perdagangan adalah proses tukar menukar barang, jasa, aset,
atau juga uang antara satu pihak dengan pihak yang lain. Dan berdasarkan definisi
klasik tersebut, maka perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh dua atau lebih negara.

Teori Klasik; Country-Based Trade (Perdagangan berbasis negara)

Merkantilisme
Merkantilisme adalah faham ekonomi yang muncul pada abad ke-16. faham ini
mengajukan teori bahwa tingkat kemakmuran suatu negara diukur oleh banyaknya
perusahaan emas dan perak di negara tersebut. Maka, menurut para merkantilis atau
penganut faham merkantilisme, negara haruslah memberikan perhatian besar pada
perusahaan-perusahaan emas dan perak tersebut dan menjadikan perluasan dan
pertumbuhan perusahaan-perusahaan emas dan perak sebagai tujuan utama. Untuk
mencapai tujuan ini, maka ekspor harus digalakkan dan impor diperkecil
Namun menurut Adam Smith, ekonom Skotlandia yang sering disebut Bapak
Ekonomi Modern, kelemahan utama dari merkantilisme ialah batasan kemakmuran
menjadi tidak jelas. Apakah kemakmuran hanya diukur melalui perolehan emas dan
perak ataukah kemakmuran berdasarkan pencapaian kemakmuran itu sendiri. Dalam
bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), Adam
Smith menggugat teori kaum merkantilis dan mengatakan bahwa sesungguhnya
merkantilisme membuat negara menjadi lemah. Smith mengatakan pula bahwa
kemakmuran sejati suatu negara terletak pada kemakmuran seluruh rakyatnya.
Smith menganjurkan agar dilakukan perdagangan bebas antar negara sebagai
salah satu sarana untuk mencapai kemakmuran negara. Ia juga mengajukan teori
absolute advantage. Teori ini mendorong suatu negara untuk mengekspor barang dan
jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain, dan mengimpor barang dan jasa yang
tidak mampu dibuat oleh negara tersebut.
Selain teori absolute advantage (kemampuan seorang individu atau suatu
lembaga atau institusi dalam melakukan suatu aktivitas ekonomi secara lebih efisien
dibanding lembaga atau institusi lain), adapula teori comparative advantage (

78
kemampuan seorang individu atau lembaga atau institusi dalam melakukan satu
aktivitas secara lebih efisien diantara sejumlah aktivitas ekonomi yang harus
dilakukan,). Perbedaan antara dua teori ini hampir tidak kentara. Absolute advantage
melihat pada selisih produktifitas absolut. Namun, perbedaan tetap terjadi karena
comparative advantage memasukkan konsep opportunity cost (konsep yang
menyatakan bahwa saat satu alternatif dipilih, maka alternatif-alternatif lain tidak
dipakai). Dalam menentukan jenis produk apa yang harus dibuat oleh suatu negara.
Sebagian besar dari kita menganut prinsip comparative advantage dan opportunity cost,
namun jarang direalisasikan.

Faktor Dukungan Sumber Daya

Eli Hecksher dan Bertil Ohlin, dua orang ekonom asal Swedia, mengembangkan
teori tentang faktor dukungan sumber daya. Teori ini dikenal dengan sebutan teori
Hecksher-Ohlin. Dua orang ini telah melakukan dua observasi penting:
1. Faktor dukungan (atau jenis-jenis sumber daya) bervariasi ditiap negara.
2. Perbedaan barang-barang berdasarkan faktor-faktor yang berlaku saat membuat
barang-barang tersebut.
Berpijak pada observasi ini, Hecksher dan Ohlin kemudian merumuskan teori
mereka yang berbunyi “Suatu negara akan menerapkan comparative advantage dalam
memproduksi barang yang sumber daya bahan bakunya melimpah”.

Teori Modern;Firm-Based Trade (Perdagangan berbasis Perusahaan)


Teori ini dikembangkan atas beberapa alasan tertentu:
1. Pertumbuhan perusahan multi nasional (MNCs) pasca perang
2. Ketidak mampuan teori country-based dalam menjelaskan dan meramalkan
kelangsungan dan pertumbuhan perdagangan intra-industri.
3. Kegagalan Leontif dan para ahli riset lain dalam membuktikan teori Hecksher – Ohlin
secara empiris.

Teori Kesamaan/Kemiripan
Teori-teori perdagangan berbasis negara seperti teori comparative advantage,
mampu menjelaskan dengan baik mengenai perdagangan inter-industri diantara
negara-negara. Perdagangan inter-industri ialah pertukaran produk suatu bidang
industri dinegara A dengan produk dari bidang industri yang berbeda di negara B.

Teori Perkembangan Produk (Life Cycle Product)


Teori ini adalah teori kedua dari teori perdagangan berbasis perusahaan
(firm-based) dalam dunia perdagangan internasional. Dikembangkan pada tahun 1960
oleh Raymond Vernon dari Harvard Business School, teori ini mendasari aturan-aturan

79
dalam inovasi, ekspansi pasar, comparative advantage, dan respon strategis terhadap
persaingan yang terjadi.
Menurut teori dari Raymond Vernon ini, perkembangan produk terdiri dari tiga
tahap:
1. Produk baru
2. Pematangan produk
3. Standardisasi produk
Pada tahap pertama, suatu perusahaan memperkenalkan produk baru mereka
seperti mesin fotokopi dan komputer. Karena kedua barang ini adalah produk baru,
perusahaan belum dapat memastikan apakah produk ini akan laku atau tidak.
Tahap kedua adalah tahap pematangan produk. Karena kedua produk ini laku
dan disukai konsumen, perusahaan membangun pabrik baru untuk meningkatkan
kapasitas produksi sekaligus melakukan sejumlah proses untuk mencapai tingkat
performa tertinggi produk baru tersebut.
Pada tahap standardisasi, pasar atau market untuk produk ini tumbuh stabil.
Perusahaan merasa perlu untuk menekan biaya produksi serendah mungkin dengan
cara, antara lain, membangun pabrik di suatu negara yang tingkat upah buruhnya
rendah.

Teori Strategi Global dalam hal Persaingan


Dalam memenangkan persaingan global, banyak cara yang ditempuh suatu
perusahaan. Diantaranya :
• Mempatenkan hak kekayaan intelektual.
• Menanam investasi untuk riset dan pengembangan.
• Pencapaian economies of scale or scope
• Pemanfaatan pengalaman yang ada.
Pencapaian Economies of Scale or Scope. Economies of scale adalah
keuntungan yang diperoleh perusahaan seiring meningkatnya produksi sehingga biaya
produksi dapat ditekan. Economies of scope ialah keuntungan yang diraih perusahaan
dengan cara membuat dua atau lebih produk yang berlainan dengan biaya produksi
yang tetap sama atau bahkan lebih rendah ketimbang membuat produk tersebut
masing-masing secara terpisah.

Tinjauan tentang Investasi Internasional

Jenis-jenis Investasi Internasional


Investasi internasional dibagi menjadi dua kategori: investasi portofolio dan
foreign direct investment (FDI).
Investasi portofolio pasifnya perusahaan sekuritas seperti bursa luar negeri, atau
perusahaan financing, dalam manajemen atau pengontrolan terhadap sekuritas yang
dikeluarkan oleh investor.
80
Foreign direct investment (FDI) adalah akuisisi aset-aset suatu negara dalam
upaya mengontrol aset-aset tersebut. Para ahli keuangan pemerintah Amerika
merumuskan FDI sebagai “pemilikan atau kontrol terhadap 10% atau lebih saham atau
aset”.

Teori Investasi Internasional

Keuntungan Kepemilikan
Teori ini menjelaskan bahwa suatu bentuk kepemilikan terhadap aset-aset
berharga dapat digunakan untuk penetrasi pasar luar negeri melalui FDI.

Teori Internalisasi
Biaya transaksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hal yang berhubungan
dengan kegiatan transaksi seperti negosiasi, pengawasan, dan pelaksanaan kontrak.
Teori internalisasi mengatakan bahwa perusahaan meng-internalisasi segala hal-ihwal
produksi internasional jika biaya transaksi dengan perusahaan rekanan membengkak.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Foreign Direct Investment (FDI)


Faktor Suplai
Dalam upaya mengontrol biaya operasional, perusahaan dapat menerapkan FDI.
Beberapa faktor terpenting yang membuat perusahaan memutuskan untuk menerapkan
FDI adalah faktor biaya produksi, logistik, ketersediaan sumber daya alam, dan akses
teknologi kunci.
Faktor Biaya Produksi. Perusahaan seringkali menerapkan FDI dalam upaya
menekan biaya produksi. Pemilihan lokasi di luar negeri mempunyai daya tarik
tersendiri karena murahnya lahan yang akan digunakan, biaya pajak, atau tingkat upah
buruh yang rendah.
Logistik. Dengan pertimbangan biaya transportasi, perusahaan akan lebih
memilih memproduksi di luar negeri ketimbang mengekspor dari negara pabrik pusat
dinegara asal perusahaan tersebut.
Ketersediaan Sumber Daya Alam. Perusahaan dapat menggunakan FDI untuk
memperoleh akses ke sumber-sumber daya alam yang penting bagi kegiatan produksi
mereka.
Akses ke Teknologi Kunci. Motif lain dari penggunaan FDI adalah upaya untuk
mendapatkan akses ke teknologi kunci. Perusahaan lebih memilih untuk menggandeng
perusahaan penyedia teknologi kunci yang sudah ada daripada harus membangun
sendiri fasilitas riset dan pengembangan untuk memiliki teknologi kunci tersebut.

Faktor Permintaan (Demand)

81
Perusahaan dapat menggunakan FDI dalam rangka memperluas pasar. Faktor-
faktor demand yang berpengaruh antara lain akses konsumen, marketing advantages,
pemanfaatan keuntungan kompetitif, dan mobilitas konsumen.
Akses Konsumen. Dalam menjalankan bisnis di dunia internasional, kehadiran
fisik perusahaan di lokasi di luar negeri merupakan syarat penting.
Marketing advantages. Apabila biaya produksi untuk diluar negeri lebih rendah,
harga produk dapat diturunkan sehingga meningkatkan penjualan.
Pemanfaatan Keuntungan Kompetitif. Pemilik merek dagang, merek produk, dan
teknologi yang mempunyai reputasi akan memilih untuk beroperasi di luar negeri dari
pada harus mengekspor dari negara asal.
Mobilitas Konsumen. Apabila konsumen adalah suatu perusahaan lain, dan
berniat pula untuk membangun pabrik diluar negeri, maka perusahaan dapat
memutuskan untuk mendirikan juga pabrik dekat dengan pabrik konsumen tersebut
dengan pertimbangan kelancaran suplai dan transportasi. Manfaat lain dari langkah ini
adalah mencegah perusahaan saingan membajak konsumen tersebut.

Faktor Politik
Faktor politik menjadi salah satu alasan perusahaan menerapkan FDI.
Perusahaan akan menanamkan investasi di suatu negara lain dalam upaya
menghindari rintangan atau hambatan-hambatan perdagangan yang ada di negara
tersebut. Tujuan lainnya adalah memperoleh keuntungan atau insentif dari pemerintah
negara tersebut.
Perusahaan biasanya membangun fasilitas-fasilitas di negara lain tersebut untuk
menghindari hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam kegiatan perdagangan.
Insentif Pengembangan Ekonomi. Pemerintahan baik pusat maupun daerah
negara tersebut biasanya memberi insentif atau kemudahan-kemudahan bagi
perusahaan-perusahaan asing agar membangun fasilitas-fasilitas di daerah atau negara
tersebut.

Latar Belakang Informasi Perdagangan Internasional dan Teori Investasi

Dengan memahami perdagangan internasional maka dapat diketahui


keuntungan, kerugian, serta dampak-dampak dari perdagangan internasional. Setelah
memahami benar apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional, maka dapat
juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar dapat bersaing dengan orang-
orang sekitar bahkan didunia karena kita sekarang hidup di jaman gobalosasi.
Pengertian perdagangan internasional itu sendiri adalah perdagangan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan
(individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

82
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan GDP (Gross Domestik Produk).
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, namun
dampaknya baru dapat dirasakan beberapa abad belakangan ini pada kepentingan
ekonomi,sosial, dan politik. Dengan adanya perdagangan internasional turut mendorong
industrialisasi, kemajuan transportasi, globaisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Sedangkan pengertian dari investasi itu sendiri adalah suatu istilah yang
berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan
akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di
masa depan. Terkadang investasi juga dapat disebut dengan penanaman modal asing
(PMA). Atau dapat juga dikatakan investasi adalah menggambarkan kepemilikan pasif
atas surat berharga seperti saham luar negeri, obligasi, atau aset-aset keuangan
lainnya, yang tidak satupun diantaranya memerlukan manajemen atau pengendalian
aktif atas penerbit surat berharga tersebut oleh investornya.
Di jaman globalisasi saat ini, setiap orang maupun setiap negara dapat dengan
mudah melakukan transaksi perdagangan. Asalkan setiap negara yang ingin bekerja
sama dapat mengikuti hukum, regulasi, budaya, kondisi geografi dan peraturan lainnya
dari negara yang akan diajak bekerja sama. Jadi tidak sulit bagi negara-negara
tersebut untuk go internasional. Selain memahami dari arti, tujuan dan pentingnya
perdagangan internasional kita juga harus mengetahui pentingnya investasi. Mungkin
lebih dahulu kita bisa memahami dari teori-teori investasi yang ada lalu kita terapkan
dalam kehidupan nyata.
Berinvestasi memiliki banyak keuntungan dan kerugiannya juga, tergantung
bagaimana kita pintar atau tidak dalam memilih objek investasi, perkiraan besar atau
kecil risiko yang akan diperoleh dan sebagainya. Jadi kita tidak boleh terburu-buru
dalam menentukan ingin berinvestasi di bidang apa. Berinvestasi juga bagian penting
dari bisnis internasional.
Persoalan penting yang dihadapi dalam teori perdagangan dan investasi
internasional dapat terdiri dari beberapa pertanyaan penting seperti: Apakah faktor yang
mendorong terjadinya perdagangan internasional dan manfaatnya? Apakah perbedaan
teori keunggulan absolut dan keunggulan komparatif? Apakah penanaman modal asing
sama dengan investasi? Apakah tujuan dari penanaman modal asing?

Dengan mendiskusikan beberapa pokok persoalan tersebut maka informasi buku


ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa atau pembaca mengenai pemahaman
perdagangan internasional dan teori investasi. Khususnya mengenai faktor-faktor
investasi, bentuk-bentuk investasi, risiko-risiko investasi, alasan dan manfaat dari
perdagangan internasional dan teori investasi, alasan PMA, hukum perdagangan di
dalam melakukan perdagangan internasional.

83
Dengan mempelajari perdagangan internasional dan teori investasi memberikan
manfaat yang besar bagi mahasiswa dan pembaca lainnya. Setelah mengetahui latar
belakang dari perdagangan internasional dapat memberikan informasi pada kita semua
untuk dapat lebih maju di dalam era globalisasi pada saat ini, tidak jauh tertinggal di
belakang degan negara-negara lain yang telah dulu lebih unggul di dalam melakukan
perdagangan internasional. Negara kita juga dapat berkembang dan mungkin saja bisa
jauh lebih maju dibanding negara lain di dalam melakukan perdagangan internasional.
Dan dengan adanya teori investasi memberikan kemudahan bagi kita agar tidak
salah memilih bidang investasi. Terutama juga, bisa menghindari dari risiko kerugian
yang besar. Dengan memilih bidang investasi yang tepat dapat memberikan return yang
tidak sedikit.

Pengertian Dan Faktor-Faktor Perdagangan Dan Investasi Internasional

Secara klasik, perdagangan adalah proses tukar menukar barang, jasa, aset,
atau juga uang antara satu pihak dengan pihak yang lain. Dan berdasarkan definisi
klasik tersebut, maka perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh dua atau lebih negara. Karena hal ini dilakukan secara sukarela, maka kedua belah
pihak yang melakukan perdagangan tersebut harus merasa yakin akan mendapatkan
keuntungan dari transaksi tersebut. Perdagangan internasional adalah perdagangan di
antara penduduk dua negara. Penduduk itu mungkin saja berupa individu, perusahaan,
organisasi nirlaba, atau bentuk-bentuk badan yang lain.

Mengapa terjadi perdagangan internasional? Jawabannya berasal langsung dari


definisi perdagangan kita: kedua pihak dalam transaksi tersebut, yang kebetulan tinggal
di dua negara yang berbeda percaya bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari
pertukran sukarela itu. Dibalik dari teori perdagangan internasional ini, terdapat banyak
teori ekonomi, praktk bisnis, kebijakan pemerintah dan konflik internasional.
Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara
lain disebabkan adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang impor. Selain itu
kesulitan lain timbulnya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan
dan hukum dalam perdagangan.
Dari perdagangan internasional juga memberikan manfaat. Menurut Sadono
Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah:
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebt diantaranya: kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan
iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan nternasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

84
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan dengan spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut
dari luar negeri.
Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha
dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk
tersebut ke luar negeri.
Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Selain manfaat, banyak faktor pendorong suatu negara melakukan
perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut:
• Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
• Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dalam
mengelola sumber daya ekonomi
• Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut
• Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim tenaga kerja, budaya
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi
• Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
• Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
• Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia ini dapat hidup
sendiri.

Umumnya perdagangan internasional diregulasikan melalui perjanjian bilateral


antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam merkantilisme
kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan
internasional. Pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan
perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi
pemikiran dintara negara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut
membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak perang dunia
II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dan WTO memberikan usaha untuk
membuat regulasi global dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan

85
tersebut terkadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari
perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasaya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara
yang berekonomi kuat, walaupun mereka terkadang melakukan proteksi selektif untuk
industri-industri yang penting yang secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur
oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Ingris Raya keduanya mendukung penuh
perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika
Serikat, Inggris, Austraia, dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya.
Bagaimanapun, banyak negara lain(separti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi
pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena
tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk
investasi luar negeri langsug, pembelian, dan fasilitas perdagangan. Wujud lain dari
biaya transaksi dihubungkan dengan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.

Memasuki Pasar-pasar Luar Negeri


Mengekspor

1. Mengekspor tidak langsung. Adalah lebih sederhana daripada mengekspor


langsung karena megekspor langsung memerlukan keahlian khusus maupun
penanaman uang tunai yang besar.

2. Megekspor langsung. Untuk terlibat dalam kegiatan mengekspor lansung,


manajemen harus menugaskan pekerjaan mengenai usaha ekspor kepada
seseorang di dalam perusahaan itu. Pengaturan yang paling sederhana
adalah memberikan kepada seseorang, biasanya manajer penjualan,
tanggung jawab atas pengembangan bisnis ekspor.

Pemanukfakturan Di luar Negeri

1. Cabang yang dimiliki secara keseluruhan. Perusahaan yang ingin segera


memiliki cabang di luar negeri bisa (1) memulai dari tanah sampai
membangun pabrik baru, (2) mengambil alih sebuah peusahaan yang sedang
berjalan, atau (3) membeli distributornya, yang berarti memperoleh jaringan
distribusi yang akrab dengan produknya.

2. Usaha patungan. Usaha kerjasama di antara dua atau lebih organisasi yang
berbagi kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis. Usaha
patungan bisa berupa (1) badan usaha yang dibentuk oleh perusahaan
internasional dan para pemilik lokal, (2) badan usaha yang dibentuk oleh dua
perusahaan internasional untuk tujuan melakukan bisnis di pasar ketiga, (3)
badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah (biasanya di negara
tempat investasi dilakukan) dan sebuah perusahaan internasional atau (4)

86
kerja sama yang dilakukan antara dua atau lebih perusahaan dalam proyek
yang lamanya terbatas.

3. Pemberian lisensi. Perjanjian kontraktual di mana sebuah perusahaan


memberikan akses kepada hak paten, rahasia dagang atau teknologinya
kepada perusahaan lain dengan mendapat bayaran.

4. Waralaba (franchising). Suatu bentuk pemberian lisensi di mana sebuah


perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk
mengoperasikan jenis usaha tertentu dibawah nama yang dibentuk sesuai
dengan aturan-aturan tertentu.

5. Pemanufakturan kontrak. Perjanjian dimana sebuah perusahaan mengadakan


kontrak dengan perusahaan lain untuk memproduksi produk-produk sesuai
dengan spesifikasi tetapi menerima tanggung jawab pemasaran.

6. Aliansi strategis. Kemitraan di antara para pesaing, pelanggan atau pemasok


yang bisa mengambil satu atau beberapa bentuk yang beraneka ragam.
Aliansi strategis berhadapan dengan (1) persaingan global yang meluas, (2)
meningkatkan biaya riset, pengembangan dan pemasaran dan (3) perlunya
gerakan yang lebih cepat dalam melaksanakan strategi-strategi global mereka,
maka banyak perusahaan membentuk aliansi strategis dengan para
pelanggan, pemasok dan pesaing disebut aliansi kompetitif). Tujuannya
adalah untuk mempercepat entri pasar dan memulai operasi, memperoleh
akses kepada produk-produk, teknologi dan pasar-pasar baru, serta berbagi
biaya, sumber dan risiko.

Restriksi Perdagangan
Restriksi perdagangan itu dapat berupa:
Tariff. Pajak barang impor dengan tujuan menaikkan harganya untuk mengurangi
persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi lokal.

Bea advalorem. Pajak impor yang dikenakan sebagai suatu persentase dari nilai faktur
barang-barang yang diimpor.

Bea spesifik. Jumlah tetap yang dikenakan atas unit fisik barang diimpor.

Bea kombinasi. Kombinasi pajak spesifik dan ad valorem.

Pajak variable. Pajak impor yag ditetapkan dengan perbedaan antara harga pasar dunia
dan harga yang didukung pemerintah lokal.

a. Hambatan non tariff. Semua bentuk diskriminasi terhadap impor selain bea impor

87
• Kuota. Batas angka yang diletakkan atas jenis impor tertentu.

• Hambatan ekspor sukarela. Kuota ekspor yang dikenakan oleh negara pengekspor.

➢ Persetujuan tertib pemasaran persetujuan resmi antara negara pengekspor dan


pengimpor yang mencantumkan kuota impor atau ekspor yang akan diperoleh tiap
negara untuk suatu barang.

➢ Hambatan non kuantitatif: a. Partisipasi pemerintah langsung dari pemerintah, b.


Prosedur pabean dan administrasi lainnya, c. Standar (kesehatan, keselamatan, dan
mutu produk).

Alasan diberlakukan Restriksi Perdagangan


Terdapat beberapa alasan, yaitu:
• Pertahanan nasional

• Sanksi yang dikenakan pada suatu negara agar bertindak sesuai yang diinginkan

• Melindungi industri yang baru tumbuh (infant industri)

• Melindungi tenaga kerja domestik dari tenaga kerja murah dari luar negeri

• Tarif ilmiah / persaingan yang adil

• Tindakan balasan

Alasan Restriksi Perdagangan


• Dumping: menjual harga di luar negeri lebih murah daripada harga yang
ditetapkan di dalam negeri.

• Subsidi: sumbangan keuangan diberikan secara langsung atau tidak langsung


oleh pemerintah tanpa imbalan keuntungan. Termasuk hibah, perlakuan pajak
istimewa dan asumsi pemerintah mengenai pengeluaran bisnis yang normal.

• Countervailing duties: pajak impor tambahan yang dikenakan atas impor yang
telah memperoleh keuntungan dari subsidi ekspor.

Alasan PMA dan Hukum Yang Mengatur


Unifikasi dan Harmonisasi Hukum Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional juga memerlukan unifikasi dan harmonisasi hukum.
Aturan-aturan hukum nasional di bidang perdagangan internasional ini merupakan
sumber hukum yang cukup penting dalam hukum perdagangan internasional, akan

88
tetapi adanya berbagai peraturan hukum nasional ini sedikit banyak kemungkinan dapat
berbeda antara satu sama lainnya. Perbedaan ini kemudian dikhawatirkan akan juga
mempengaruhi kelancaran transaksi perdagangan itu sendiri.
Untuk menghadapi masalah ini, sebenarnya ada tiga teknik yang dapat
dilakukan. Pertama, negara-negara sepakat untuk tidak menerapkan hukum
nasionalnya. Sebaliknya mereka menerapkan hukum perdagangan internasional untuk
dapat mengatur hubungan-hubungan hukum perdagangan mereka. Kedua, apabila
aturan hukum perdagangan internasional tidak ada dan atau tidak disepakati oleh salah
satu pihak, hukum nasional suatu negara tertentu dapat digunakan. Cara penentuan
hukum nasional yang akan berlaku dapat digunakan melalui penerapan choice of law.
Choice of law adalah pilihan hukum yang disepkati oleh para pihak yang disepakati
dalam kontrak (internasional) yang mereka buat.
Ketiga, teknik yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan unifikasi
dan harmonisasi hukum aturan-aturan substantive hukum perdagangan internasional.
Teknik ketiga ini dipandang cukup efisien, cara ini memungkinkan terhindarnya konflik
diantara sistem-sistem hukum yang dianut oleh masing-masing negara. Kedua kata ini
hampir sama maksudnya, namun ada atau perbedaan yang perlu dicatat. Harmonisasi
hukum tidak sedalam unifikasi hukum.
Tujuan utama harmonisasi hukum hanya berupa mencari keseragaman atau
titik temu dari prinsip-prinsip yang bersifat fundamental dari berbagi sistem hukum yang
ada (yang akan diharmonisasikan). Dalam upaya unifikasi dan harmonisasi hukum,
masalah esensialnya adalah bagaimana metode yang akan diterapkannya. Dalam
kaitan itu, masalah-masalah mengenai perbedaan konsepsi dan perbedaan bahasa
yang terdapat dalam berbagi sistem hukum tersebut hanya dapat ditanggulangi dengan
cara menetapkan metode komparatif.

Jenis-jenis Investasi Internasional


Perdagangan internasional secara tidak langsung juga berhubungan dengan
investasi atau penanaman modal asing (PMA). Pengertian dari investasi itu sendiri
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan
dan ekonomi dan istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terkadang investasi
juga dapat disebut dengan penanaman modal asing. Atau dapat juga dikatakan
investasi adalah menggambarkan kepemilikan pasif atas surat berharga seperti saham
luar negeri, obligasi, atau aset-aset keuangan lainnya, yang tidak satupun diantaranya
memerlukan manajemen atau pengendalian aktif atas penerbit surat berharga tersebut
oleh investornya.
Beberapa orang yang melakukan investasi juga mempunyai ketakutan
tersendiri, berikut hal-hal yang ditakutkan ketika melakukan investasi:

1. Turunnya nilai investasi

89
Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah
“apakah uang saya akan hilang?” kebanyakan orang mungkin menjawab
“tidak” kalau ditanya seperti itu. Iyalah, mana ada, sih orang yang mau
kehilangan uangnya? Akan tetapi, masalahnya, yang namanya risiko pasti
ada dalam setiap investasi. Hanya bedanya adalah di ukurannya. Ada produk
investasi yang risikonya cukup besar, ada yang sedang, ada yang kecil.
Jangan pernah mengharapkan anda akan terus menerus untung. Yang
namanya kerugian, sesekali memang harus dialami. Kalau tidak mengalami,
tidak akan pernah belajar.

2. Sulitnya produk investasi dijual


Risiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah
produk yang dibelinya itu mudah untuk dijual kembali. Beberapa orang
mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah
dijual kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi kedalam mata
uag dollar Amerika, dan dollar tersbut cepat-cepat disimpan kembali ke bank.
Ini karena bila dollar itu disimpan di dalam lemari, maka kondisi fisik dari
ketas uangnya mungkin akan menurun, dan terkadang menyulitkan bila suatu
saat dollar itu hendak dijual kembali. Beberapa bank seringkali tidak mau
membeli mata uang asing, bila kondisi uangnya robek, rusak atau kumal.
Contoh lain dari produk investasi yang tidak selau mudah untuk dijual
kembali adalah barang-barang koleksi. Barang-barang koleksi umumnya
tidak selalu mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini
sangat spesifik. Lukisan misalnya, karena pasarnya yang spesifik tidak selalu
mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual bisa saja harganya sangat tinggi
dan memberikn untung yang lumayan untuk orang yang menjualnya.

3. Hasil investasi yang diberikan tidak sebesar kenaikan harga barang dan jasa
Bayangkan kalau berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10
persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa naik 15
persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan
harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum
sesuai. Untuk menghadapi risiko ini, jangan menutup diri terhadap informasi.
Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin anda belum tahu dan
setelah itu cobalah masuk dengan mempertimbangkan segala
konsekuensinya. Lama-lama pasti anda bisa mengatasi tingginya kenaikan
harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang
berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan
harga barang.

Selain itu investasi juga apat memberkan manfaat, yaitu:

90
1. Untuk “menghasilkan uang”
Jika anda megeluarkan modal Rp 100 juta saat ini, maka tentu saja anda
berharap akan memperoleh kembali modal anda plus sekian rupiah
keuntungan yang bisa bervariasi pada berbagai jenis investasi. Semakin
berani anda menanggung risiko, semakin besar pula ekspetasi anda
memperoleh return.

2. Melindungi kekayaan anda dari dampak negatif infasi


Jika terjadi inflasi yang tinggi, maka kecenderungan harga-harga barang dan
jasa akan meningkat dan selanjutnya dapat menurunkan daya beli
(purchasing power) uang yang anda miliki. Untuk melindungi kekayaan anda
dari dampak negatif inflasi, maka anda perlu melakukan investasi. Jika
misalkan investasi tahun ini sebesar 12%, maka jika misalkan investasi anda
menghasilkan tingkat return sebesar 20%, maka kekayaan anda tidak akan
menyusut, tetapi justru berkembang sebesar 8%.

3. Untuk memperbesar kemampuan konsumsi anda


Pendapatan dapat dialokasikan untuk konsumsi, ditabung, ataupun
diinvestasikan. Dengan berinvestasi saat ini, anda bisa berharap
memperoleh return positif. Hasil investsi tersebut tentu bisa menambah
kekayaan anda, dan berarti kemampuan anda untuk konsumsi di masa
depan juga semakin besar.

4. Mempersiapkan masa pensiun anda


Ketika seseorang yang memasuki masa pensiun, umumnya produktivitas
akan mengalami penurunan. Pada masa ekonomi sekarang ini, jika hanya
mengandalkan gaji pensun saja seringkali tidak bisa mencukupi untuk
memenuhi sema kebutuhan hidup. Investasi bisa menjadi senjata anda untuk
mempersiapkan masa pensiun sedini mungkin. Semakin lama waktu anda
melakukan persiapan, semakin besar manfaat investasi yang bisa anda
peroleh.

Sepertinya halnya dengan investasi, penanaman modal asing (PMA) juga


mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing dapat
terjadi, yaitu:

Faktor Penawaran
▪ Biaya produksi. Perusahaan sering melakukan PMA karena biaya
produksi yang lebih rendah lokasi di luar ngeri mungin lebih menarik
daripada tempat-tempat di dalam negeri karena harga tanah, sewa real

91
estate, tarif pajak yang lebih murah atau karena lebih tersedianya dan
lebih rendahnya biaya tenaga kerja yang terampil maupun tidak terampil.
▪ Logistik. Jika biaya transportasi lumayan besar, suatu perusahaan
mungkin akan memilih untuk berproduksi dalam pasar luar negeri
daripada mengekspor dari pabrik dalam negeri.
▪ Ketersediaan Sumber Daya Alam. Perusahaan-perusahaan dapat
memanfaatan PMA untuk mengakses sumebr daya alam yang berperan
penting bagi pengoperasiaannya.
▪ Akses ke Teknologi utama. Perusahaan-prusahaan mungkin akan
merasa lebih diuntungkan untuk membeli saham kepemilikan dalam suatu
perusahaan yang sudah ada daripada menghimpun sekelompok ilmuwan
peneliti suatu perusahaan untuk mengembangkan atau mereproduksi
suatu teknologi yang sedang berkembang.

Faktor Permintaan
▪ Akses Pelanggan. Banyak jenis bisnis internasional mengharuskan
perusahaan hadir secara fisik di pasar tersebut. Misalnya, restoran cepat
saji.
▪ Keunggulan Pemasaran. Kehadiran fisik suatu pabrik mungkin akan
meningkatkan kemudahan produk-produk perusahaan asing terlihat di
pasar negara tujuan tersebut. Perusahaan asing tersebut juga mendapat
keuntungan dari sikap “beli lokal” konsumen negara tujuan tersebut.
▪ Pemanfaatan Keunggulan Bersaing. Pemilik merk dagang, nama merk,
atau teknologi yang bernilai tinggi mungkin akan memilih untuk
menjalankan usahanya di negara-negara asing daripada harus
mengekspor kesana.

Faktor Politik
▪ Menghindari hambatan dagang. Perusahaan-perusahaan sering
membangun fasilitas di luar negeri untuk menghindari hambatan
perdagangan.
▪ Insentif Pembangunan Ekonomi. Banyak pemerintah menawarkan insentif
kepada perusahaan-perusahaan untuk memikat mereka menempatkan
fasilitas-fasilitas baru di wilayah kekuasaan pemerintah tersebut.

92
Tujuan Penanaman Modal Asing (PMA)

Penanaman modal asing (PMA) juga mempunyai tujuan. Dewasa ini hampir di
semua negara, khususnya negara berkembang membutuhkan modal asing. Modal
asing merupakan suatu hal yang semakin penting bagi pembangunan suatu negara.
Sehingga kehadiran investor asing nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi
permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
internal suatu negara, seperti stabilitas ekonomi, politik negara, penegakan hukum.

Penanaman modal memberikan keuntungan kepada semua pihak, tidak hanya


bagi investor saja, tetapi juga bgai perekonomian negara tempat modal itu ditanamkan
serta bagi negara asal para investor. Pemerintah menetapkan bidang-bidang usaha
yang memerlukan penanaman modal dengan berbagai peraturan. Selain pemerintah
juga menentukan besarnya modal dan pebandingan antara modal nasional dan modal
asing. Hal ini dilakukan agar penanaman modal tersebut dapat diarahkan pada suatu
tujuan yang hendak dicapai. Bukan hanya itu seringkali suatu negara tidak dapat
menetukan politik ekonomi secara bebas, karena adanya pengaruh serta campur
tangan dari pemerintah asing.
Berbagai strategi untk mengundang investor asing telah dilakukan hal ini
didukung oleh arah kebijakan ekonomi dalam TAP MPR RI Nomor IV/MPR/1999 salah
satu kebijakan ekonomi tersebut adalah: “mengoptimalkan peranan pemerintah dalam
mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang
menganggu mekanisme pasar, melalui regulasi layanan publik, subsidi, dan insentif
yang dilakukan secara transparan dan diatur dengan undang-undang.”
Kebijakan mengundang modal asing adalah untuk meningkatkan potensi ekspor
dan substitusi impor, sehingga indonesia dapat meningkatkan penghasilan devisa dan
mampu menghemat devisa. Oleh karena itu usaha-usaha di bidang tersebut diberi
prioritas dan fasilitas. Alasan kebijakan yang lain yaitu agar terjadi alih teknologi yang
dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional indonesia.
Upaya pemerintah untuk mencari modal asing agar mau kembali menanamkan
modalnya di Indonesia sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Ditambah lagi sejak krisis ekonomi melanda Indonesi pada tahun 1998, penanaman
modal di Indonesia semakin menurun. Untuk bisa memenuhi harapan tersebut,
pemerintah, aparat hukum, dan komponen masyarakat dituntut untuk segara
menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi. Menyadari pentingnya penanaman
modal asing, pemerintah Indonesia menciptaan suatu iklim penanaman modal yang
dapat menarik modal asing masuk ke Indonesia. Usaha-usaha tersebut antara lain
adalah dengan mengeluarkan peraturan-peraturan tentang penanaman modal asing
dan kebijaksanaan pemeritah yang pada dasarnya tidak akan merugikan kepentingan
nasioanal dan kepentingan investor.

93
Usaha pemerintah untuk selalu memperbaiki ketentuan yang berkaitan dengan
penanaman modal asing atara lain dilakukan dengan memperbaiki peraturan dan
pemberian paket yang menarik bagi investor asing. Pada akhirnya, harus tetap diingat
bahwa maksud diadakannya penanaman modal asing hanyalah sebagai pelengkap
atau penunjang pembangunan ekonomi Indonesia. Pada hakekatnya pembangunan
tersebut harus dilaksanakan dengan ketentuan swadaya masyarakat, oleh karena itu
pemerintah harus bijaksana dan hati-hati dalam memberikan persetujuan dalam
penanaman modal asing agar tidak menimbulkan ketergantungan pada pihak asing
yang akan menimbulkan dampak buruk bagi negara ini dikemudian hari.

RUU Penanaman Modal Dinilai Hanya Menguntungkan Pemodal Asing


Melalui RUU Penanaman Modal (RUUPM), dapat dipastikan pemodal atau
investor asing akan mendapatkan keistimewaan. Alasannya RUU yang berisi 23 pasal
ini hanya menitik bertakan bagaimana mengundang pemodal sebanyak-banyaknya dan
mi bentelayani mereka seperti majikan.
“Berbagai kemewahan disediakan. Mulai kemudahan berbagai bentuk pajak,
pembebasan lahan, bebas memindahkan modalnya kapan dan dimanapun, hingga
bebas nasionalisasi. Sementara biaya eksternalitas penanaman modal selama ini di
antaranya ribuan konflik lahan, pelanggran HAM, perusakan lingkungan dan pemiskinan
selama ini tidak sedikitpun menjadi rujukan penyusunan RUU PM oleh pemerintah dan
DPR RI,” ujar Koordinator Humas Jaringan Masyarakat Tabang (JATAM) Siti
Maemunah.
Tahun 2005 saja, jumlah modal asingyang masuk ke dalam negeri mencapai
USD 8,55 miliar yang diinvestasikan pada 785 proyek. Selama Januari hingga Oktober
2006, jumlah modal asing bertambah USD 4,48 miliar yang diinvestasikan pada 770
proyek. Anehnya kondisi ini selalu disampaikan kepada publik sebagai pertumbuhan
investasi yang terus merosot. Bahkan untuk menggalang investasi, setidaknya telah 34
kali unjungan ke luar negeri dilakukan presiden dan wakil prsiden.
Oleh karena itu, disesalkan perbaikan investasi dijadikan alasan mempercepat
keluarnya RUU PM. Dengan alasan yang sama Bank Dunia juga ikut mendesak RUU ini
segera dikeluarkan. Hitung-hitungan terhadap manfaat modal, khususnya modal asing
selama ini patut dipertanyakan. Apalagi pengurus negara tak pernah menghitung biaya
eksternalitas, berupa biaya dan nilai oportunitas sosial dan lingkungan yang dibebankan
kepada rakyat di kawasan di mana penanaman modal beroperasi.
Tercatat, sejumlah perusahaan asing telah membuat masyarakat sekitar justru
resah. Misal, Exxon Mobil di NAD, Laverton Gold di Sumatera Selatan, Chevron, Rio
Tinto dan KPC di Kalimantan Timur, Arutmin di Kalimantan Selatan, Aurora Gold di
Kalimantan Tengah, PT INCO di Sulawesi Selatan,Expan Tomori di Sulawes Tengah,
dan ANTAM Pomalana di Sulawesi Tenggara. Demikian juga, Newmont di Sulawesi
Utara dan Sumbawa, PT Arumbai di Nusa Tenggara Timur, juga Newcrest, PT Anggai

94
dan PT Elka Asta Media di Maluku Utara, Pertamina di Babelan Bekasi, Lapindo di
Sidoarjo, hingga Freeport dan Beyond Petroleum (BP) Tangguh di Papua.
Oleh karena itu, JATAM mendesak pemerintah dan DPR RI menghentikan
sementara pembahasan RUU PM. Dan selanjutnya, DPR meminta pemerintah
mengajukan RUU PM dengan reorientasi baru dan proses pelibatan publik yang
mencukupi. Sementara, pemerintah seharusnya segera melakukan reorientasi
penanaman modal di Indonesia. Penanaman modal ke depan tidak boleh lagi
mengancam keselamatan, produktivitas rakyat dan lingkungan serta membahayakan
ketahanan negara.

Teori-teori Perdagangan Klasik Berbasis Negara

Merkantilisme
Merkantilisme adalah filosofi ekonomi abad enam belas yang berpendapat
bahwa kekayaan suatu negara diukur berdasarkan kepemilikannya atas emas dan
perak. Menurut penganut merkantilisme, tujuan negara adalah memperbesar
kepemilikan ini dengan meningkatkan ekspor dan mencegah impor.
Secara politis, merkantilisme populer dengan banyaknya pabrik dan pekerjanya.
Pabrik-pabrik yang berorientasi ekspor mendukung kebijakan perdagangan
merkantilisme, seperti kebijakan yang memberi subsidi atau potongan pajak, yang
merangsang penjualan kepada orang asing. Produsen-produsen dalam negeri yang
terancam impor luat negeri mendukung kebijakan-kebijakan perdagangan
merkantilisme, seperti kebijakan yang memberikan tarif atau kuota, yang melindungi
produsen tersebut dari persaingan luar negeri.
Karena merkantilisme benar-benar menguntungkan anggota-anggota
masyarakat tertentu, kebijakan-kebijakan merkantilisme secara politis masih menarik
bagi beberapa perusahaan dan pekerjanya. Para pendukung modern kebijakan-
kebijakan semacam itu, yang biasa disebut neomerkantilisme atau proteksionis.

Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith, ahli ekonomi Skotlandia yang dianggap sebagai bapak
ilmu ekonomi pasar bebas, masalah mendasar merkantilisme adalah paham ini
mengacaukan antara perolehan harta benda dan perolehan kekayaan. Smith
mengembangkan teori keunggulan absolut, yang mengatakan bahwa suatu negara
seharusnya mengekspor barang dan jasa yang mampu diproduksinya lebih banyak
dibandingkan dengan negara-negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang mampu
diproduksi negara-negara lainnya dibandingkan dengan yang diproduksi negara itu
sendiri.
Keunggulan absolut dapat ditunjukkan melalui contoh dalam bentuk angka-
angka. Contoh sederhananya, andaikanlah hanya ada dua negara di dunia ini, Prancis

95
dan Jepang dan hanya ada dua barang yaitu, anggur dan radio jam, dan hanya ada
satu faktor produksi yaitu tenaga kerja. Di prancis dalam satu jam, buruh dapat
memproduksi dua botol anggur atau tiga radio jam. Di jepang, dalam satu jam buruh
dapat memproduksi satu bool anggur atau lima radio jam. Prancis memliki keunggulan
absolut dalam memproduksi anggur: dalam satu jam kerja, buruh menghasilkan dua
botol di Prancis, tetapi hanya satu botol di jepang. Jepang memiliki keunggulan absolut
dalam memproduksi radio jam: dalam satu jam kerja buruh menghasilkan lima radio jam
di jepang, tetapi hanya tiga di Prancis.

Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan absolut dengan keliru mengatakan bahwa tidak akan terjadi
perdagangan. David Ricardo, seorang pakar ekonomi Inggris pada awal abad sembilan
belas, memecahkan masalah dengan mengembangkan teori keunggulan komparatif,
yang menyebutkan bahwa suatu negara seharusnya memproduksi dan mengekspor
barang dan jasa yang dapat diproduksinya dengan relatif lebih banyak daripada negara
lain dan mengimpor barang dan jasa yang dapat diproduksi negara-negra lain dengan
relatif lebih banyak daripada yang diproduksi negara tersebut.
Perbedaan di antara kedua teori ini hampir tidak kelihatan, keunggulan absolut
melihat perbedaan produktivitas absolut, keunggulan komparatif melihat perbedaan
produktivitas relatif. Perbedaan ini terjadi karena keuntungan komparatif memasukkan
konsep biaya kesempatan dalam menentukan barang mana yang seharusnya
diproduksi suatu negara. Biaya kesempatan suatu barang adalah nilai yang
dikorbankan untuk memperoleh barang itu.

Ketersediaan Faktor Relatif


Teori keunggulan komparatif tersebut membawa pertanyaan yang lebih jauh:
apa yang menentukan produk-produk yang mengakibatkan suatu ngara akan
mempunyai keunggulan komparatif? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pakar
ekonomi Swedia mengembangkan teori ketersediaan faktor relatif, kini seorang disebut
teori Heckscher-Ohlin. Pakar Swedia tersebut melakukan pengamatan dasar:
1. Ketersediaan faktor (atau jenis sumber daya) berbeda-beda di setiap negara.
Misalnya, Argentina memiliki tanah subur yang luas, Arab Saudi memiliki
cadangan minyak mentah, dan Cina memiliki banyak persediaan tenaga
kerja yang tidak terampil.
2. Barang-barang berbeda-beda tergantung pada jenis faktor yang digunakan
untuk memproduksinya. Misalnya, gandum memerlukan tanah yang subur,
produksi minyak memerlukan cadangan minyak mentah, dan pakaian
memerlukan tenaga kerja yang tidak terampil.
Dengan demikian, suatu negara akan memiliki keunggulan komparatif dalam
menghasilkan produk yang secara intensif menggunakan sumber daya (faktor produksi)
yang dimilikinya dengan melimpah.

96
Teori-teori Perdagangan Modern Berbasis Perusahaan

Teori-teori berbasis perusahaan telah berkembang karena bebrapa alasan : (1) peran
perusahaan multinasional yang makin penting dalam perekonomian internasional pasca
perang; (2) ketidakmampuan teori-teori berbasis negara menjelaskan dan memprediksi
keberadaan dan pertumbuhan perdagangan antar industri; dan (3) kegagalan leontif
dan peneliti-peneliti lainnya membuktikan secara empiris teori Heckscher-Ohlin yang
berbasis negara.

Teori Kesamaan Negara


Perdagangan antar indusri adalah pertukaran barang yang dihasilkan suatu
industri di negara A dengan barang yang dihasilkan industri yang berbeda di negara B,
seperti pertukaran anggur Prancis dengan radio jam Jepang tersebut. Namun banyak
perdagangan internasional terdiri atas perdagangan intra industri, yatu perdagangan
barang-barang yang diproduksi industri yang sama antara dua negara. Misalnya,
Jepang mengekspor mobil Toyota ke Jerman, sementara Jerman mengekspor mobil
BMW ke Jepang.
Teori kesamaan negara berpendapat bahwa kebanyakan perdagangan-
perdagangan barang-barang manufaktur seharusnya dilangsungkan diantara negara-
negara dengan pendapatan per kapita yang mirip dan bahwa perdagangan intra industri
untuk barang-barang manufaktur seharusnya berlaku umum. Teori sangat berguna
dalam menjelaskan perdagangan barang-barang yang terdiferensiasi seperti mobil, alat
elektronik yang mahal, dan produk perawatan diri, di mana merk dan reputasi produk
memegang peran penting dalam pengambilan keputusan konsumen.

Teori Siklus Hidup Produk


Teori ini muncul mula-mula untuk bidang pemasaran. Siklus hidup produk
internasional mencakup tiga tahap yang disebut produk baru, produk matang, dan
produk terstandarisasi.
Pada tahap satu, yaitu tahap produk baru. Suatu perusahaan mengembangkan
dan memperkenalkan suatu produk inovatif, sperti mesin fotokopi atau komputer pribadi
sebagai jawaban atas anggapan kebutuhan dalam pasar dalam negeri. Karena
produknya masih baru, perusahaan yang berinovasi tersebut harus tidak yakin apakah
ada pasar yang menguntungkan bagi produk itu. Eksekutif-eksekutif pemasaran
perusahaan tersebut harus memantau segala reaksi pelanggan dari dekat untuk
memastikan bahwa produk baru ini memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen.
Umpan balik pasar yang cepat berperan penting sehingga produk itu kemungkinan pada
awalnya akan diproduksi di negara yang menjadi tempat penelitian dan
pengembangannya dilangsungkan.

97
Pada tahap kedua, tahap kedewasaan produk. Permintaan untuk produk
tersebut berkembang secara dramatis ketika konsumen mengenali nilainya.
Perusahaan yang berinovasi tersebut membangun pabrik-pabrik baru untuk
memperbesar kapasitasnya dan memenuhi permintaan dalam dan luar negeri untuk
produknya. Pesaing-pesaing dalam negeri dan luar negeri yang mulai muncul, yang
tergiur oleh prospek pendapatan yang menguntungkan.
Pada tahap ketiga, tahap standarisasi produk. Pasar untuk produk tersebut
menjadi stabil. Produk tersebut merupakan suatu komoditas dan perusahaan-
perusahaan dipaksa untuk menurunkan biaya pembuatannya serendah mungkin
dengan memindahkan produksi ke fasilitas di negara-negara yang biaya buruhnya
rendah.

Teori Persaingan Strategis Global


Perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam pasar global memiliki banyak
cara untuk memproleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Cara yang lebih
popular adalah memiliki hak kekayaan intelektual, berinvestasi dalam pembangunan
(litbang), mencapai ekonomi skala atau ekonomi lingkup dan memanfatkan kurva
pengalaman.

Memiliki hak kekayaan intelektual


Suatu perusahaan yang memiliki hak kekayaan intelektual, seperti merk dagang,
nama merk, paten, atau hak cipta, sering memperoleh keunggulan atas pesaing-
pesaingnya.

Berinvestasi dalam Penelitian dan Pembangunan. Litbang adalah komponen utama


biaya total produk-produk berteknologi tinggi. Perusahaan-perusahan dalam industri
komputer, farmasi dan semi konduktor juga membelanjakan jumlah yang besar untuk
litbang guna mempertahankan daya saingnya. Karena biaya masuk yang begitu besar,
perusahaan-perusahaan lain sering ragu-ragu untuk bersaing dengan perusahaan-
perusahaan yang sudah mapan. Dengan demikian, perusahaan yang bertindak pertama
kali sering memperoleh keunggulan sebagai penggerak pertama (first-mover).

Mencapai Ekonomi Skala atau Lingkup. Ekonomi skala lingkup menawarkan kepada
perusahaan-perusahaan peluang lain untuk memperoleh keunggulan bersaing yang
berkelanjutan dalam pasar internasional. Ekonomi skala terjadi ketika biaya rata-rata
suatu produk turun pada saat jumlah unit yang diproduksi meningkat. Ekonomi lingkup
terjadi ketika biaya rata-rata suatu perusahaan turun pada saat jumlah berbagai jenis
produk yang dijualnya meningkat. Perusahaan yang sanggup mencapai ekonomi skala
atau lingkup akan menikmati biaya rata-rata yang rendah, yang memberi kepada
perusahaan itu keunggulan bersaing dibandingkan dengan pesaing-pesaing globalnya.

98
Memanfaatkan Kurva Pengalaman. Sumber lain keunggulan khusus perusahaan dalam
perdagangan internasional adalah pemanfaatan kurva pengalaman. Untuk jenis-jenis
produk tertentu, biaya produksi turun ketika perusahaan tersebut memperoleh lebih
banyak pengalaman dalam pembuatan produk itu. Kurva pengalamn mungkin akan
begitu penting sehingga hal itu menentukan persaingan global dalam suatu industri.

Keunggulan Bersaing Nasional Porter


Teori keunggulan bersaing nasional oleh Professor Michael Porter dari Harvard
Business School adalah tambahan terbaru pada teori perdagangan internasional.

Kondisi Faktor. Walaupun ketersediaan faktor merupakan pusat teori Heckscher-Ohlin.


Porter melangkah lebih jauh dari faktor-faktor dasarnya seperti, tanah, tenaga kerja,
modal. Yang dipikrkan ahli-ahli teori perdagangan klasik, dengan memasukkan faktor-
faktor yang lebih maju, seperti tingkat pendidikan tenaga kerja dan kualitas infrastruktur
negara, karyanya menekankan peran penciptaan faktor melalui pelatihan, riset, dan
inovasi.

Kondisi Permintaan. Keberadaan suatu basis knsumen dalam negeri yang besar dan
canggih sering merangsang pengembangan dan distribusi produk-produk inovatif ketika
perusahaan-perusahaan saling merebut dominasi pasar dalam energinya.

Industri Terkait dan Pendukung. Munculnya suatu industri sering merangsang


pengembangan pemasok-pemasok lokal yang ingin memenuhi kebutuhan produksi,
pemasaran, dan distribusi industri tersebut. Suatu industri yang berlokasi dekat dengan
pemasoknya akan menikmati komunikasi yang lebih baik dan pertukaran gagasan dan
penemuan yang menghemat biaya dengan pemasok-pemasok tersebut. Persaingan
diantara pemasok masukan ini akan melahirkan harga yang lebih rendah, produk yang
berkulitas, dan inovasi teknologi dalam pasar masukan tersebut yang pada gilirannya
memperkuat keunggulan bersaing industri itu dalam pasar dunia.

Strategi, Struktur, dan Persaingan Perusahaan. Lingkungan dalam negeri yang menjadi
tempat perusahaan-perusahaan bersaing membentuk kemampuan mereka untuk
bersaing dalam pasar internasional. Untuk bertahan hidup, perusahaan yang
menghadapi persaingan ketat di dalam negeri terus-menerus berjuang menurunkan
biaya, meningkatkan kualitas produk, menaikkan produktivitas, dan mengembangkan
produk-produk inovatif. Perusahaan yang telah teruji dengan cara ini sering
mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk berhasil dalam pasar
internasional.

Teori-teori Investasi Internasional

99
Keunggulan Kepemilikan
Teori keunggulan kepemilikan mengatakan bahwa suatu perusahaan yang
memiliki aset bernilai yang menciptakan keunggulan bersaing di dalam negeri dapat
menggunakan keunggulan itu untuk menerobos pasar luar negeri melalui PMA. Aset ini
dapat berupa, misalnya teknologi yang hebat, merek terkenal, atau ekonomi skala.

Teori Internalisasi
Teori keunggulan kepemilikan hanya menjelaskan sebagian mengapa terjdi
PMA. Teori ini tidak menjelaskan mengapa suatu perusahaan lebih memilih untuk
masuk ke pasar luar negeri lewat PMA dan bukan memanfaatkan keunggulan
kepemilikannya secara internasional melalui cara-cara lain, seperti mengekspor produk-
produknya, memberikan waralaba atas mereknya.
Teori internalisasi menjawab pertanyaan ini. Dalam melakukan hal itu, teori ini
sangat mengandalkan konsep biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya untuk
pemantauan dan pelaksanaan suatu kontrak. Suatu perusahaan harus memutuskan
apakah ia lebih baik memiliki dan mengoperasikan pabriknya sendiri di luar negeri atau
melakukan kontrak dengan perusahaan asing untuk melakukannya melalui suatu
perjanjian waralaba, lisensi atau pasokan.
Teori internalisasi mengatakan bahwa PMA akan lebih mungkin terjadi, artinya
produksi internasional akan terinternalisasi (digabungkan) dalam perusahaan tersebut
apabila biaya negosiasi, pemantauan, dan pelksanaan suatu kontrak dengan
perusahaan kedua ternyata tinggi.

Teori Gabungan Dunning


Teori ganbungan memadukan keunggulan kepemilikan, keunggulan lokasi, dan
keunggulan internalisasi untuk membentuk suatu teori tetang PMA. Teori ini mengakui
bahwa PMA mencerminkan aktivitas bisnis yang terdapat dalam perusahaan tersebt.
Menurut Dunning, PMA akan terjadi apabila tiga kondisi terpenuhi:
1. Keunggulan kepemilikan. Perusahaan tersebut harus memiliki suatu keunggulan
bersaing unik yang menutupi kekrangan-kekurangan dalam persaingan dengan
perushaan-perusahaan asing di negaranya.
2. Keunggulan lokasi. Menjalankan kegiatan bisnis harus lebih menguntungkan di
suatu lokasi luar negeri daripada menjalankannya di suatu lokasi di dalam negeri.
3. Keunggulan internalisasi. Perusahaan tersebut harus memperoleh keuntungan
yang lebih besar dengan megendalikan aktivitas bisnsnya di luar negeri daripada
dengan menyewa perusahaan lokal yang independen untuk menyediakan jasa
tersebut.

Dari pembahasan tersebut di atas saya setuju bahwa perdagangan


internasional sangat berperan penting di dalam hubungan antar negara. Dengan
adanya perdagangan internasional antara negara satu dengan negara yang lainnya

100
kebutuhan setiap negara yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh negara tersebut dapat
melakukan pertukaran dengan negara lain. Jadi dapat dikatakan, terjadi hubungan yang
saling menguntungkan. Dan memang sepertinya pada saat sekarang ini, yaitu era
globalisasi kegiatan perdagangan internasional dan investasi atau penanaman modal
asing (PMA) tidak dapat untuk dihindari lagi.
Jika setiap negara mengetahui hukum-hukum yang mengatur tentang
perdagangan internasional dan penanaman modal asing, tentunya mudah bagi setiap
negara untk melakukan kegiatan tersebut dan tidak ada lagi perelisihan atau salah
paham yang terjadi akibat masalah investasi atau PMA yang dilakukan suatu negara di
negara lain.
Yang paling tentunya, setiap negara harus memberlakukan atau menetapkan
undang-undng tentang PMA agar sumber daya mereka tidak terkuras habis oleh negara
lain, dan agar rakyatnya masih dapat menikmati sumber daya negaranya sendiri.

KESIMPULAN

Perdagangan internasional mempunyai faktor pendorong yang cukup besar


untuk terjadinya perdagangan yang lebih luas di antara berbagai negara. Setiap negara
juga mempunyai peraturan dan hukum yamg mengatur tentang perdagangan yang
hendak dilakukan antar tiap negara. Di dalam perdagangan internasional juga terdapat
dua teori, yaitu teori klasik berbasis negara dan teori modern berbasis perusahaan.
Masing-masing teori tersebut mempunyai kekuatan dan kelemahan . Perdagangan
internasional juga tidak lepas dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dan investasi.
PMA dan investasi juga tidak hanya memberikan keuntungan kepada investor saja,
tetapi juga bagi perekonomian negara tempat modal itu ditanamkan serta bagi negara
asal para investor. Tentu saja, pemerintah juga tidak sembarang menerima penanaman
modal. Pemerintah menetapkan berbagai peraturan dan menentukan perbandingan
antara modal nasional dan modal asing.
Seharusnya negara Indonesia dapat lebih ikut berperan serta lebih aktif di
dalam perdagangan internasional. Agar indonesia, dapat dipandang lebih oleh negara-
negara internasional. Karena, jika terlibat lebih jauh di dalam perdagangan internasional
memberikan dampak yang positif bagi perekonomian negara Indonesia, asalkan
Indonesia juga mempunyai kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk melindungi warga
negaranya dari dampak negatif PMA. Dan yang tak kalah penting mempunyai peraturan
hukum tentang PMA. Pemerintah juga harus bijaksana dan hati-hati dalam memberikan
persetujuan dalam penanaman modal asing agar tidak menimbulkan ketergantungan
pada pihak asing yang akan menimbulkan dampak buruk bagi negara ini di kemudian
hari.

101
PERDAGANGAN,
INVESTASI,
SISTEM MONETER DAN
NERACA PEMBAYARAN
INTERNASIONAL

102
ABSTRAK

Perdagangan internasional adalah suatu bentuk penting dari bisnis internasional.


Perdagangan internasional mempengaruhi perekonomian-perekonomian dalam negeri
secara langsung maupun tidak langsung. Ekspor akan merangsang tambahan
permintaan produk, dengan demikian menghasilkan keuntungan dari pendapatan dan
lapangan kerja. Dalam proses bisnis internasional khususnya dalam perdagangan
internasional banyak dari pebisnis internasional melakukan investasi.
Perdagangan adalah bentuk bisnis internasional yang paling nyata, tetapi bukan
satu-satunya. Bentuk utama lain adalah investasi internasional, dimana penduduk suatu
Negara memasok modal ke Negara kedua. Investasi internasional adalah cara utama
kedua yang di gunakan perusahaan untuk berpartisi dalam bisnis internasional, salah
satu bentuk dari investasi adalah Penanaman Modal Asing (PMA).
Para pelaku bisnis internasional / perdagangan ini tidak luput dengan adanya
sistem moneter internasional dan neraca pembayaran. Sistem moneter ini ada karena
kebanyakan Negara memiliki mata uangnya sendiri. Alat untuk saling menukar mata
uang ini diperlukan jika bisnis hendak di lakukan di luar batas-batas negara. Para
pelaku bisnis internasional juga memantau sistem akuntansi, sistem moneter
internasional yaitu neraca pembayaran.
Hubungan antara bisnis internsional / pelaku bisnis maupun dalam perdagangan
internasional sangat erat hubungannya dengan perdagangan internasional dan dalam
investasi internasional, karena dalam kesemua ini dapat menjalankan bisnis di setiap
negara tertentu.

• Teori Perdagangan dan Investasi, Sistem Moneter


Internasional dan Neraca Pembayaran
• Teori Perdagangan Modern
• Garis Besar Investasi Internasional
• Teori-teori Investasi Internasional
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing
• Sistem Moneter Internasional dan Neraca Pembayaran
• Sistim Akuntansi dan Neraca Pembayaran

103
CHAPTER 9
PERDAGANGAN, INVESTASI, SISTEM MONETER DAN
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Pengertian dan Persoalan Perdagangan Kemungkinan Timbul

Perdagangan adalah suatu transaksi pertukaran barang, jasa, asset, array


barang secara sukarela antara satu orang atau organisasi dan yang lain. Karena hal ini
dilakukan secara sukarela, kedua belah pihak dalam transaksi tersebut harus yakin
mereka akan memperoleh keuntungan dari pertukaran itu, kalu tidak mereka tidak akan
melakukannya. Perdagangan internasional adalah perdagangan di antara penduduk
dua negara. Perdagangan dunia / internasional telah berkembang dan tumbuh dramatis
setelah / selama setengah abad sejak akhir perang dunia ke-II.
Sedangkan teori perdagangan internasional berkembang bersama bangkitnya
negara-negara bangsa Eropa sepanjang abad ke sembilan belas. Tidak mengherankan,
teori-teori awal ini terpusat pada masing-masing Negara dalam mempelajari pola-pola
ekspor dan impor. Sebagaimana akan di bahas dalam teori-teori berbasis negara yang
sangat berguna untuk menggambarkan perdagangan komoditas. Barang-barang yang
tidak terdeferensiasi seperti minyak, gula, atau kayu yang biasanya di beli berdasarkan
harga bukan merek.
Tetapi setelah perang dunia ke-II mereka mengalihkan pada teori berbasis
perusahaan yand dapat berguna dalam menggambarkan pola-pola perdagangan
barang yang terdeferensiasi, seperti perdagangan mobil, alat-alat elektronik konsumen
dan produk perawatan diri. Sedangkan investasi internasional adalah juga yang
termasuk dalam perdagangan internasional. Sistem perdagangan internasional juga
berhubungan dengan Sistem Moneter Internasional, yang dewasa ini dapat di telusuri
akarnya dari daya tarik Emas dan perak dari zaman kuno, yang keduanya berperan
dalam sebagai media pertukaran pada masa awal perdagangan antar-suku dan dalam
perdagangan kemudian hari di antara Negara-negara kota.

Lebih jauh lagi, sistem moneter ini menciptakan aturan yang di pakai suatu
negara untuk menilai dan menukar mata uangnya. Sistem ini juga menyediakan
mekanisme untuk mengkoreksi ketidakseimbangan antara pembayaran internasional
suatu Negara dan penerimaannya. Biaya untuk Suatu variabel yang sangat berperan
penting bagi profitabilitas pengoperasian internasional.
Setiap tahun, negara-negara membeli triliunan dollar barang, jasa dan asset dari
satu sama lain. Selain memerlukan sistem moneter internasional, perdagangan dalam
internasional juga memerlukan sistem akuntansi dan neraca pembayaran, yaitu sitem

104
pembukuan berpasangan (double-entry) yang di rancang untuk mengukur dan mencatat
semua transaksi ekonomi antara peduduk suatu Negara dan penduduk Negara-negara
lain selama kurun waktu tertentu.
Sistem ini membantu penentukebijakan memahami kinerja perekonomian
masing-masing Negara dalam pasar internasional. System ini juga memberi sinyal
tentang perubahan-perubahan mendasar dalam daya saing Negara-negara dan
membantu penentu kebijakan merancang kebijakan-kebijakan publik yang tepat untuk
menjawab perubahan-perubahan ini.

Teori Perdagangan dan Investasi, Sistem Moneter Internasional dan


Neraca Pembayaran

Merkantilisme
(Suatu Negara di ukur berdasarkan kepemilikannya atas emas dan perak) tujuan
negaranya adalah memperbesar kepemilikannya ini dengan meningkatkan ekspor dan
mencegah impor.
Contoh : jika orang asing membeli lebih banyak barang dari anda daripada yang anda
beli dari mereka, orang itu harus membayar kepada anda selisihnya dalam bentuk emas
dan perak, yang memungkinkan anda menumpuk lebih banyak kekayaan.

• Keunggulan Absolut (Adam Smith)


Suatu negara seharusnya mengekspor barang dan jasa yang mampu di
produksinya lebih banyak di bandingkan dengan negara-negara lain dan
mengimpor barang dan jasa yang mampu di produksi negara-negara lainnya di
bandingkan dengan yang di produksi di negara itu sendiri.
• Keunggulan Komparatif (David Ricardo)
Suatu negara seharusnya memproduksi dan mengekspor barang dan jasa yang
dapat di produksinya dengan relatif lebih banyak daripada negara-negara lain
dan mengimpor barang dan jasa yang dapat di produksinya dengan relatif lebih
banyak daripada negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang dapat di
produksi negara-negara lain dengan relatif lebih banyak daripada yang di
produksi negara tersebut.
- Keunggulan Komparatif Dengan Uang
Anda akan lebih di untungkan dengan melakukan spesialisasi dalam
sesuatu yang akan anda kerjakan dengan relatif paling baik. Produksilah
(dan eksporlah) barang dan jasa yang sanggup anda produksi dengan
relatif paling baik. Dan belilah barang dan jasa dari orang yang
memproduksinya dengan relative lebih baik di bandingkan dengan anda
Contoh : Teori Hecksher_Ohlin (suatu Negara seharusnya mengekspor
barang yang secara intensif menggunakan faktor-faktor produksi yang
secara relatif melimpah di Negara itu.

105
Teori Perdagangan Modern

Berkembang karena beberapa alasan :


1. Peran perusahaan multinasional yang makin penting dalam perekonomian
internasional pasca-perang.
2. Ketidakmampuan teri-teori berbasis negara menjelaskan dan memprediksi
keberadaan dan pertumbuhan perdagangan antar-industri.
3. Kegagalan Leontief dan oeneliti-peneliti lainnya mebuktikan secara empiris Teori
H-O yang berbasis negara.

Teori perdagangan modern berbasis perusahaan antara lain :

• Teori Kesamaan Negara


(country similarity theory) Linder berpendapat bahwa kebanyakan perdagangan
barang-barang manufaktur seharusnya di langsungkan di antara negara-negara
dengan pendapatan per kapita yang mirip dan bahwa perdagangan intra-industri
untuk barang-barang manufaktur seharusnya berlaku umum. Teori ini sangat
berguna dalam menjelaskan perdagangan barang-barang yang terdeferensiasi
seperti mobil, alat elektronik yang mahal, dan produk perawatan diri, dimana
merek dan reputasi produk memegang peran penting dalam pengambilan
keputusan konsumen.
• Teori Siklus Hidup Produk
- tahap produk baru (new produk stage), suatu perusahaan
mengembangkan dan memperkenalkan suatu produk inovatif, seperti
mesin fotokopi atau komputer pribadi, sebagai jawaban atas anggapan
kebutuhan dalam pasar dalam negeri.
- tahap kedewasaan, permintaan untuk produk tersebut berkembang secara
dramatis ketika konsumen mengenali nilainya. Perusahaan yang
berinovasi tersebut menbangun pabrik-pabrik baru unutk memperbesar
kapasitasnya dan memenuhi permintaan dalam dan luar negeri untuk
produknya.
- tahap standarisasi produk (standardized product stage), pasar untuk
produk tersebut menjadi stabil. Produk tersebut lebih merupakan suatu
komoditas, dan perusahaan-perusahaan dipaksa untuk menurunkan biaya
pembuatannya serendah mungkin dengan memindahkan produksi ke
fasilitas di negara-negara yang biaya buruhnya rendah.
• Teori Persaingan Strategi Global
Memperkirakan bahwa perdagangan intra-industri akan menjadi sesuatu yang
lumrah. Namun, teori ini terfokus pada keputusan strategis yang di pakai
perusahaan-perusahaan pada saat bersaing pada tingkat internasional.

106
Keputusan-keputusan ini mempengaruhi perdagangan internasional maupun
nvestasi internasional.

Perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam pasar global memiliki banyak cara


untuk memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Cara-caranya
adalah :
- memiliki hak kekayaan intelektual
- berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan

Keunggulan Bersaing Nasional Porter

STRATEGI,
STRUKTUR DAN
PERSAINGAN
PERUSAHAAN

KONDISI-KONDISI KONDISI-KONDISI
FAKTOR PERMINTAAN

INDUSTRI TERKAIT
DAN PENDUKUNG

Garis Besar Investasi Internasional


Jenis-jenis Investasi Internasional :
• Investasi portfolio, menggambarkan kepemilikan pasif atas surat berharga seperti
saham luar negeri, obligasi, atau aset-aset keuangan lainnya, yang tidak satu
pun di antaranya memerlukan manajemen atau pengendalian aktif atas penerbit
surat berharga tersebut ke investornya.
• Penanaman Modal Asing, pembelian aset-aset luar negeri dengan tujuan untuk
mengendalikannya.

107
Teori-teori Investasi Internasional

• Keunggulan Kepemilikan, mengatakan bahwa suatu perusahaan yang memiliki


aset bernilai menciptakan keunggulan untuk menerobos pasar luar negeri melalui
PMA.
• Teori Internasionalisasi, teori ini hanya menjelaskan sebagian mengapa terjadi
PMA.
• Teori Gabungan Dunning, memadukan antara keunggulan kepemilikan,
keunggulan lokasi, keunggulan internalisasi untuk membentuk satu teori tentang
PMA.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing

Faktor Persediaan Faktor Permintaan Faktor Politik


biaya produksi logistik akses pelanggan keunggulan
penghindaran
ketersediaan sumber daya pemasaran pemanfaatan
hambatan
akses ke teknologi keunggulan bersaing insentif
perdagangan mobilitas pelanggan pembangunan
ekonomi

Sistem Moneter Internasional dan Neraca Pembayaran

• STANDAR EMAS, Negara-negara setuju membeli atau menjual mata uang


kertasnya dengan emas atas permintaan individu atau perusahaan dan berbeda
dari penumpukan emas merkantilisme, juga setuju membolehkan ekspor bebas
batangan emas dan uang logam.
• AMBRUKNYA STANDAR EMAS, Kesadaran terhadap standar emas tersebut
terbukti hanya bertahan singkat karena tekanan ekonomi yang dipicu depresi
besar di seluruh dunia.

Sistem Akuntansi dan Neraca Pembayaran

Sistem ini membantu penentu kebijakan memahami kinerja perekonomian


masing-masing Negara dalam pasar internasional. Sistem ini juga memberi sinyal
tentang perubahan-perubahan mendasar dalam daya saing Negara-negara dan
membantu penentu kebijakan merancang kebijakan-kebijakan publik yang tepat untuk
menjawab perubahan-perubahan ini.

108
Komponen-komponen Utama Sistem Akuntansi Neraca Pembayaran :
Transaksi berjalan
1. Ekspor dan impor barang (atau barang dagangan)
2. Ekspor dan impor jasa
3. Pendapatan investasi
4. Pemberian

Rekening modal, perkiraan utama kedua dalam sistem akuntansi neraca


pembayaran adalah perkiraan modal yang mencatat transaksi modal.

Perkiraan cadangan resmi, terdiri atas empat jenis asset :


1. Emas
2. Mata uang konversi (convertible currency)
3. SDR
4. Posisi cadangan di IMF

KESIMPULAN

Perdagangan internasional tidak dapat di lepaskan dengan adanya teori


investasi, system moneter serta neraca pembayaran internasional. Karena
perdagangan internasional juga mencakup dari kesemuanya itu. Perdagangan
internasional dapat di bedakan dengan beberapa hal di atas yang telah tercantum.
Pada investasi internasional banyak pula beberapa faktor yang menyebabkan
seseorang mau atau tidaknya berinvestasi dalam suatu perusahaan. Karena seseorang
yang hendak berinvestasi juga melihat terlebih dahulu keadaan suatu perusahaannya.
Dalam sistem neraca dan sistem akuntasi neraca pembayaran di situ dapat
terlihat bagaimana keadaan perusahaan tersebut. Bagaimana proses ekspor maupu
impor yang di jalankan oleh suatu perusahaannya. Sistem ini juga dapat terlihat dengan
adanya transaksi berjalan, rekening modal maupun dalam perkiraan cadangan resmi.
Neraca pembayaran dalam hal ini juga di gunakan untuk melihat mata uang
Negara yang di pergunakan agar proses perdagangan internasional antar Negara dapat
berjalan.

109
CHAPTER

NILAI TUKAR UANG ASING


DAN PASAR UANG
INTERNASIONAL

110
ABSTRAK
Dalam bab ini perlu dipahami mengenai “Valuta asing dan pasar keuangan
internasional. Dimana Asing itu sendiri adalah suatu mata uang asing dan alat
pembayaran yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi
keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi dalam bank sentral.

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan Internasional disebut Hard Currency ,
yaitu mata uang yang mempunyai nilai yang relative stabil dan kadang – kadang
mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Di Pasar valas atau bursa valas transaksi dilakukan melalui dua cara yaitu
dengan cara melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau
penawaran ( supply).

Struktur pasar valuta asing terdiri dari beberapa bagian :

1. Peran – peran bank


2. Pasar spot dan pasar Forward
3. Abritase dan pasar mata uang
4. Bank – bank internasional utama

Sedangkan pasar modal internasional terdiri dari :

• Pasar Eurocurrency
• Pasar Obligasi international
• Pasar ekuitas global
• Pusat – Pusat keuangan lepas pantai

Volume perdagangan valuta asing diseluruh dunia sangat meningkat pesat. Dan
dalam pasar valuta asing ini, mata uang yang paling dominan adalah Mata uang Dollar(
$). Dan perdagangan

ini terjadi setiap menit. Maka dari itu perdagangn ini sangat cepat dan hamper
semua Negara ikut serta dalam pasar valuta asing. Baik itu Negara berkembang dan
Negara maju. Termasuk Negara Indonesia.

Pembahasan penting dalam bab ini adalah mengenai “Valuta Asing dan Pasar
Keuangan Internasional “. Dalam dunia internasional bangsa-bangsa saling berusaha
memperoleh keuntungan dari perdagangan. Dan salah satu nya adalah didalam pasar
valas dan pasar keuangan internasional. Karena dalam pasar ini dapat dilakukan oleh
perorangan, perusahaan dan perbankan.

111
Makin banyak valas atau cadangan devisa yang dimiliki pemerintah atau
penduduk suatu Negara maka berarti makin besar kemampuan Negara tersebut
melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasonal.

Dan mengapa pasar valuta asing dan pasar keuangan internasional ini sangat
bagus untuk investasi dan kegiatan perekonomian. Adapun beberapa manfaat yang
bisa kita dapat kan dalam pasar valas dan keuangan internasional adalah sebagai
berikut :

• Memudahkan kita dalam kegiatan investasi dan aliran modal


• Perusahaan – perusahaan dapat mencari pendanaan berbiayai murah dalam
pasar modal diseluruh dunia.
• Pasar valuta asing ini juga bisa digunakan untuk mengkonversi dana asing.
• Mata uang asing dapat digunakan untuk melakukan pembelian barang – barang
yang ada diluar negeri.
• Perusahaan – perusahaan dapat lebih mudah dalam menjalankan perdagangan
internasional dengan lebih efisien diluar batas – batas nasional.

Maka dengan banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kegiatan
perdagangan internasional. Hampir setiap Negara melakukan kegiatan ini. Dan pasar
valuta asing terbesar adalah di London dan diikuti New York, Tokyo dan Singapura.
Keempat lokasi ini menguasai 65 persen perdagangan valuta asing global.

Perlu diperhatikan beberapa persoalan penting yang menonjol didiskusikan dalam bab
ini antara lain seperti berikut:

1. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran dan permintaan setiap
pada valuta asing?
2. Apa saja factor yang mengakibatkan Mata uang Dollar ($) menjadi sangat
dominan dalam pasar valuta asing?
3. Apa pemaian spekulasi itu dan resiko – resiko yang di hadapi oleh para
spekulasi?
4. Seberapa penting computer dan teknologi dalam transaksi valuta asing?
5. Mengetahui bagaimana terjadinya transaksi valuta asing yang terjadi dipasar
valas , yang dilakukan oleh hampir semua Negara didunia.
6. Mengetahui siapa yang mempunyai peran didalama pasar valuta asing.
7. Mengatahui siapa – siapa yang ada pada struktur valas.
8. Mengetahui juga tentang Pasar Modal Internasional dan transaksi yang terjadi.
9. Mengetahui manfaat apa saja yang bisa setiap Negara dengan adanya Valuta
Asing dan Pasar keuangan Internasional.

112
Dengan memahami teori-teori dari bab ini dapat diperoleh beberapa manfaat antara
lain:

1. Dapat mengetahui transaksi apa saja yang terjadi pada Pasar valuta asing dan
pasar keuangan internasional.
2. Dapat mengetahui mata – mata uang apa saja yang terlibat dalam pasar valuta
asing.
3. Mengetahui bagaimana Pasar Modal Internasional itu berperan dan faktor – faktor
apa saja yang ada didalamnya.

Dengan membahas teori-teori pada bab ini dapat diperoleh banyak pelajaran
mengenai pasar valas ini, pelaku ekonomi dapat ikut terjun langusung dalam
kegiatannya. Bahasan mencakup mampu memberikan gambaran dan paparan tentang
apa itu valuta asing, bagaimana kegiatan valas itu dilakukan, siapa saja yang bisa
mengikuti kegiatan dipasar valas.

Mengapa pasar Valuta asing dan Pasar keuangan Internasional ini sangat
berkembang, dalam dunia perekonomian sekarang semua orang mahir melakukan
perdagangan internasional. Dan salah satu nya adalah praktek perdagangan didalam
pasar valas dan pasar keuangan internasional. Karena dalam pasar ini dapat dilakukan
oleh perorangan, perusahaan dan perbankan. Dan banyak pula manfaat yang bisa kita
dapatkan dari adanya transaksi pasar valas dan pasar keuangan internasional.

Dan mengapa pasar valuta asing dan pasar keuangan internasional ini sangat
bagus untuk investasi dan kegiatan perekonomian. Makin banyak valas atau cadangan
devisa yang dimiliki pemerintah atau penduduk suatu Negara maka berarti makin besar
kemampuan Negara tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasonal.
Adapun beberapa manfaat yang bisa didapat kan dalam pasar valas dan keuangan
internasional adalah sebagai berikut:

• Memudahkan kegiatan investasi dan aliran modal


• Perusahaan – perusahaan dapat mencari pendanaan berbiayai murah dalam
pasar modal diseluruh dunia.
• Pasar valuta asing ini juga bisa digunakan untuk mengkonversi dana asing.
• Mata uang asing dapat digunakan untuk melakukan pembelian barang – barang
yang ada diluar negeri.
• Perusahaan – perusahaan dapat lebih mudah dalam menjalankan perdagangan
internasional dengan lebih efisien diluar batas – batas nasional.

Volume perdagangan valuta asing diseluruh dunia diperkirakan mencapai $1,2


Triliun per hari. Valuta asing ini juga diperdagangkan dimana –mana didunia setiap
menit Setiap hari. pasar valuta asing terbesar adalah London, diikuti New York, Tokyo,
Singapura. Dan keempat Negara ini menguasai 65% perdagangan valuta asing global.
Dan sekitar 90% transaksi tersebut melibatkan dollar A.S. seperti diagram yang
ditunjukan dibawah ini ;

113
• Mata Uang Yang Terlibat Dalam Valuta Asing
• Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran dan
permintaan setiap pada valuta asing?
• Apa saja faktor yang mengakibatkan Mata uang Dollar ($) menjadi
sangat dominan dalam pasar valuta asing ?
• Apa pemaian spekulasi itu dan resiko – resiko yang di hadapi oleh
para spekulasi ?
• Seberapa penting computer dan teknologi dalam transaksi valuta
asing?

114
CHAPTER 10
NILAI TUKAR UANG ASING DAN PASAR UANG
INTERNASIONAL

Mata Uang Yang Terlibat Dalam Valuta Asing


Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
dalam transaksi ekonomi dan keuangan Internasional disebut Hard Currency , yaitu
mata uang yang mempunyai nilai yang relative stabil dan kadang – kadang mengalami
apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Mata uang Hard Curreny ini memang pada umumnya berasala dari Negara –
Negara industri maju seperti Dollar – Amerika Serikat (USD), Yen – Jepang (JPY),
Euro(EUR), Poundsterling – Inggris (GBP), Dollar – Australia (AUD), Franc-Swiss (CHF)
dan lain – lain.

Dan mata uang yang jarang digunakan adalah Soft Currency dimana mata uang
ini adalah mata uang yang lemah sehingga jarang digunakan sebagai alat pembayaran
dan kesatuan hitung karena nilainya relative tidak stabil dan sering sekali mengalami
depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan mata uang lainnya. Soft Currency pada
umumnya berasal dari Negara – Negara sedang berkembang seperti Rupiah –
Indonesia, Peso-Filipina, Bath-Thailand, Rupee – India, dan lain – lain.

Pasar modal internasional mengalami pertumbuhan yang makin canggih sebagai


akibat dari kemajuan teknologi dibidang komunikasi dan computer. Bank – bank
internasional besar makin banyak terjun dalam pengoperasian bank luar negerinya
sendiri.

Pasar Eurocurrency memungkinkan bank – bank dari Negara mana pun


melakukan pemerintah pinjaman dalam mata uang mana pun yang diinginkan kliennya.
Saat ini umumnya perusahaan – perusahaan multinasional menghimpun modal baik
hutang maupun ekuitas, dari seluruh dunia apabila biaya termasuk yang paling rendah.
Dan dipasar Eurocurrency ini juga mempunyai peran yang penting juga didalam
kegiatan pasar keuangan internasional. Terutama diNegara – Negara Eropa. Dan
banyak juga Negara lain yang ikut serta didalamnya.

Beberapa pertanyaan penting harus terjawab antara lain sebagai berikut :

Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran dan permintaan


setiap pada valuta asing?
Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran;

115
o Harga valuta asing: faktor harga sangat mempengaruhi ketika harga
penawaran itu naik maka barang yang ditawarkan kan pun akan tinggi dan
sebaliknya ketika harga itu turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun
akan sedikit. Ini sesuai dengan hukum penawaran yang ada. Dan ini
menunjukan kurva yang yang bergerak sama. Maka dari itu para konsumen
sangat memperhatikan sekali dengan harga valuta asing. Kebanyakan dari
mereka selalu memantau harga yang ada dipasaran. Sehingga para pelaku
pasar dapat memperkirakan apakah mereka dapat untung atau rugi. Karena
harga itu sangat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan, maka dari itu
setiap perusahaan atau Negara akan berusaha mempertahankan harga nya,
agar mereka tetap bisa mendapatkan pelanggan yang banyak.

o Barang Subtitusi : Maksudnya adalah ketika harga satu valas itu rendah maka
kita bisa melakukan penawaran dengan valas / mata uang asing yang lain,
yang mempunyai harga penawaran yang tinggi. Jadi kita tidak selalu dominan
terhadap 1 mata uang saja tapi bisa lebih. Tergantung kondisi pada saat itu.
Mengapa ada barang subtitusi , karena ini diharapakan agar para pelaku
pasar tidak cenderung memilih mata uang asing yang sama. Tetapi kalau bisa
mereka mempunyai beberapa mata uang asing. Karena pergeseran di pasar
valas itu sangat cepat terjadi.
o Perkiraan harga / kebijakan harga dari pemerintahJadi kita sebagai pelaku
pasar dapat memperkirakan harga – harga mata uang asing apakah akan naik
atau akan turun. Ini juga dipengaruhi oleh peran pemerintahan, karena jika
keadaan pemerintahan itu sedang tidak bagus ini akan membawa dapak
terhadap harga mata uang asing, apakah itu naik atau turun. Maka dari itu
kita perlu memperhatikan kebijakan – kebijakan apa saja yang diambil oleh
pemerintah negaranya.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan ;

o Harga Valuta asing : Di permintaan juga factor harga sangat penting, dimana
ketika harga barang itu rendah maka jumlah permintaan itu akan meningkat
dan sebaliknya ketiga harga itu tinggi maka jumlah permintaan itu akan turun
atau sedikit. Ini juga sesuai dengan hukum permintaan yang sudah ada.
Sehingga para konsumen akan lebih suka membeli valuta asing ketika harga
valuta asing itu rendah. Dan biasanya ketika harga nya tinggi mereka akan
pertangankan atau dijual. Dengan tujuan agar mereka mendapatkan
keuntungan. Maka dari itu harga itu sangat memberikan pengaruh yang
besar juga terhadap daya beli pesaing dalam valuta asing.

o Pendapatan : jika pendapatan seseorang tinggi maka dia bisa membeli mata
uang asing sesuai apa yang dia inginkan. Maka dari itu faktor pendapatan
yang diperoleh juga sangat mempunyai peran yang sangat penting. Jika
seorang investor atau pelaku pasar itu mempunyai pendapatan yang besar,
maka secara otomatis mereka akan mampu untuk membeli mata uang asing.
Apa itu untuk investasi, mencari keuntungan atau untuk berpergian keluar
negeri. Tetapi ketika pendapatan mereka rendah, maka daya beli valuta asing

116
akan menurun. Mereka akan mempertimbangkan lagi dengan jumlah
pendapatan yang mereka miliki.Tapi yang jelas kalau pendapatan itu
mempunyai peran yang besar dalam pasar valas.
o Jumlah Populasi atau penduduk / estimasi. Semakin banyak atau sedikit
jumlah penduduk disuatu Negara ini mempunyai pengaruh juga terhadap
pasar valas. Jumlah dari jumlah penduduk itu tidak menjadi ukuran. Tetapi
seberapa banyak jumlah penduduk yang tertarik untuk membeli mata uang
asing. Karena walaupun jumlah penduduk nya banyak itu tidak menjamin.
Jumlah transaksi valas itu banyak. Contoh nya saja di Negara Indonesia
walau jumlah penduduk nya banyak , tetapi minat masyarakatnya masih
sedikit yang tertarik untuk melakukan kegiatan transaksi valas. Mereka masih
berfikiran apakah dengan melakukan kegiatan di pasar valas itu akan
memberikan keuntungan atau sebaliknya memberikan kerugiaan. Mungkin ini
dipengaruhi juga karena kurang tahu nya masayarakat Indonesia tentang apa
itu valuta asing, bagaimana mekanismenya dan apa yang bisa kita peroleh
dari kegiatan tersebut. Ini hanya sebagian dari masyarakat Indonesia saja,
disisi lain ada juga yang sudah tahu dan mengikuti transaksi di pasar valuta
asing ini. Karena ini bisa dilakukan oleh perorangan, perusahaan, kelompok
dan individu.

Apa saja faktor yang mengakibatkan Mata uang Dollar ($) menjadi sangat
dominan dalam pasar valuta asing ?
o Nilainya stabil jarang mengalami fluktuasi yang besar tidak seperti mata uang
lainnya. Mata uang dollar merupakan mata uang Hard Currency. Dan yang
membuat nilainya stabil ini di akibatkan karena Ekspor lebih besar
dibandingkan impor. Maka dari itu mata uang Hard Currency itu banyak
digunakan contohnya Mata uang Hard Curreny ini memang pada umumnya
berasala dari Negara – Negara industri maju seperti Dollar – Amerika Serikat
(USD), Yen – Jepang (JPY), Euro(EUR), Poundsterling – Inggris (GBP), Dollar
– Australia (AUD), Franc-Swiss (CHF) dan lain – lain.

Mata uang Dollar adalah mata uang asing yang banyak diminati oleh setiap
Negara. Hampir setiap Negara mempunyai dollar. Karena dollar hampir
diseluruh dunia diterima. Yang karena Dollar ini adalah salah satu mata uang
Hard Currency yang nilainya stabil. Dan nilai dari mata uang ini juga tidak
terlalu besar. Sehingga setiap Negara masih bisa menjangkaunya,
dibandingan mata uang Euro(EUR), Poundsterling – Inggris (GBP).

o Daya beli atau minat Negara – Negara untuk membeli dan membutuhkan
dollar itu sangat banyak. Sehingga dollar itu menjadi dominan disetiap
Negara.
o Dollar dipakai sebagai untuk memfasilitasi kebanyakan pertukaran mata
uang, mata uang ini dikenal sebagai Mata uang Transaksi (transaction
currency ) utama untuk pasar valuta asing. Karena kebanyakan Negara
menggunakan mata uang ini. Dan hampir disemua Negara mata uang Dollar
banyak ditemui. Baik itu di Negara – Negara maju maupun berkembang.

117
Contohnya diindonesia sebagian masyarakat kita juga menyukai mata uang
ini, baik itu untuk investasi, mencari keuntungan dan untuk pergi keluar
negeri.

Apa pemaian spekulasi itu dan resiko – resiko yang di hadapi oleh para
spekulasi ?
Pemain Spekulasi itu adalah orang yang sengaja menerima resiko dari nilai tukar
dengan mengambil posisi dalam suatu mata uang, dengan harapan bahwa mereka
dapat dengan tepat memprediksi perubahan nilai di pasar mata uang asing tersebut.
Jika mereka tepat mereka dapat dalam memprediksi maka mereka akan mendapatkan
keuntungan, akan tetapi jika mereka salah dalam memprediksi maka para spekulan
akan mendapat kerugiaan. Maka para spekulan biasanya sangat berhati – hati didalam
memprediksikan. Dan mereka juga tidak takut rugi.

Resiko yang dihadapi adalah ada 2 yaitu ;

o Spekulasi valuta asing akan mendapatkan keuntungan besar jika seseorang tepat
dalam menebak harga valuta asing.
o Spekulasi valuta asing akan mendapatkan kerugiaan besar juga jika seseorang
salah dalam menebak / memprediksi harga mata uang asing itu.

Seberapa penting computer dan teknologi dalam transaksi valuta asing?


Menurut kelompok computer dan teknologi yang canggih itu sangat penting karena
dengan adanya itu semua akan memudahkan setiap orang untuk mencari harga mata
uang yang terbaik. Selain dengan computer kita juga dapat menggunakan media
teknologi lainnya seperti ; telepon, e-mail, fask, bank, dan pialang disatu pasar yang
saling berhubungan terus – menerus dengan rekan – rekannya dipasar lain untuk
mencari harga mata uang yang terbaik. Maka dari itu setiap Negara harus bisa
mengikuti teknologi yang ada, karena ini akan mempermudah didalam menjalankan
kegiatan tranasksi di pasar valas. Dan dengan adanya bantuan teknologi ini juga
memberikan banyak manfaat dalam pasar valas.

Bisa juga dalam melakukan perdagangan mata uang dengan cara on – line dalam
pasar. Sehingga transaksi pasar valuta asing lebih cepat dan efisien.

Dan dengan adanya teknologi juga kita dapat menghemat biaya dengan lebih efisien
biaya dan kita bisa melakukan pertukaran valuta asing.

Banyak orang setuju dengan hasil pembahasan masalah – masalah yang ada
karena dalam pasar valuta asing ini banyak hal yang terjadi. Dari mata uang asing dollar
yang mempunyai dominan penting karena dollar mempunyai nilai mata uang yang
stabil. Dan dalam pemain spekulasi itu memang mempunyai keuntungan dan kerugiaan
tergantung apakah harga yang kita prediksikan itu benar atau tidak.

118
Dan faktor teknologi dalam kegiatan pasar valuta asing dan pasar keuangan sangat
penting dan membantu sekali dalam transaksinya. Selain menghemat biaya transaksi
juga dapat dilakukan lebih cepat. Dan kita harus bisa dalam menggunakan berbagai
macam teknologi, agar Negara kita tidak ketinggalan dengan Negara lain. Karena
hampir semua Negara pasti mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Karena kalau
tidak ini akan menjadi kerugian bagi Negara mereka.

KESIMPULAN

Bahwa dalam Valuta asing dan pasar keuangan internasional itu adalah kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh hampir seluruh dunia, baik itu Negara maju maupun
berkembang termasuk Negara Indonesia. Dimana Valuta Asing itu sendiri adalah suatu
mata uang asing dan alat pembayaran yang digunakan untuk melakukan atau
membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan
kurs resmi dalam bank sentral.

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
dalam transaksi ekonomi dan keuangan Internasional disebut Hard Currency , yaitu
mata uang yang mempunyai nilai yang relative stabil dan kadang – kadang mengalami
apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Mata uang Hard Curreny ini memang pada umumnya berasala dari Negara –
Negara industri maju seperti Dollar – Amerika Serikat (USD), Yen – Jepang (JPY),
Euro(EUR), Poundsterling – Inggris (GBP), Dollar – Australia (AUD), Franc-Swiss (CHF)
dan lain – lain.

Dan mata uang yang jarang digunakan adalah Soft Currency dimana mata uang
ini adalah mata uang yang lemah sehingga jarang digunakan sebagai alat pembayaran
dan kesatuan hitung karena nilainya relative tidak stabil dan sering sekali mengalami
depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan mata uang lainnya. Soft Currency pada
umumnya berasal dari Negara – Negara sedang berkembang seperti Rupiah –
Indonesia, Peso-Filipina, Bath-Thailand, Rupee – India, dan lain – lain.

Di Pasar valas atau bursa valas transaksi dilakukan melalui dua cara yaitu
dengan cara melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau
penawaran ( supply). Dan permintaa dan penawarn ini juga harus diperhatikan yang
namanya factor – factor yang mempengaruhi suatu permintaan dan penawaran yang
ada. Contohnya adalah sebagai berikut :

▪ Perkiraan harga / kebijakan harga dari pemerintah


▪ Harga valuta asing
▪ Barang subtitusi
▪ Pendapatan
▪ Jumlah penduduk

119
▪ Dan lain - lain

Struktur pasar valuta asing terdiri dari beberapa bagian :

a. Peran – peran bank


b. Pasar spot dan pasar Forward
c. Abritase dan pasar mata uang
d. Bank – bank internasional utama

Sedangkan pasar modal internasional terdiri dari :

o Pasar Eurocurrency
o Pasar Obligasi international
o Pasar ekuitas global
o Pusat – Pusat keuangan lepas pantai

Pasar modal internasional mengalami pertumbuhan yang makin canggih sebagai


akibat dari kemajuan teknologi dibidang komunikasi dan computer. Bank – bank
internasional besar makin banyak terjun dalam pengoperasian bank luar negerinya
sendiri.

Pasar Eurocurrency memungkinkan bank – bank dari Negara mana pun


melakukan pemerintah pinjaman dalam mata uang mana pun yang diinginkan kliennya.
Saat ini umumnya perusahaan – perusahaan multinasional menghimpun modal baik
hutang maupun ekuitas, dari seluruh dunia apabila biaya termasuk yang paling rendah.

Volume perdagangan valuta asing diseluruh dunia sangat meningkat pesat. Dan
dalam pasar valuta asing ini, mata uang yang paling dominan adalah Mata uang Dollar(
$). Dan perdagangan ini terjadi setiap menit. Maka dari itu perdagangn ini sangat cepat
dan hamper semua Negara ikut serta dalam pasar valuta asing. Baik itu Negara
berkembang dan Negara maju. Termasuk Negara Indonesia.

• Sebaiknya dalam melakukan transaksi dalam pasar valuta asing dan pasar
keuangan internasional kita sebaiknya menggunakan mata uang yang
mempunyai nilai yang stabil atau yang termasuk dalam mata uang Hard
Cureccy.
• Harus memperhatikan juga kondisi ekonomi suatu Negara pada saat itu.
• Untuk para perusahaan baik itu perseorangan, perusahaan dan perbankan
dapat mencari sumber pendanaan dipasar modal diseruh dunia, itu salah satu
cara yang terbaik karena biaya nya yang relafit murah.

120
CHAPTER

KONDISI EKONOMI DAN


INFLASI INDONESIA
2007 – 2008

121
ABSTRAK

Sebagaimana diketahui bahwa perekonomian negara Indonesia mulai


mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya
krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen,
sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Tingginya krisis yang
dialami negeri kita ini diindikasikan dengan laju inflasi yang cukup tinggi.
Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat mempengaruhi iklim
investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh Pemerintah. Hal
ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada
penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya.
Adanya peningkatan pertumbuhan Inflasi memiliki dampak positif dan negatif
tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai
pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja,
menabung, dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah,
yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian
menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat
kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat
dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan
swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga
sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita
ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang
pensiunannya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 atau
tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya,
uang pensiunannya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya,
orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai
yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang
semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi
di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia
usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha
membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan,
karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan
uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan pada saat peminjaman.

122
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh
lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal itu terjadi, produsen akan
terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha
besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya
merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya untuk
sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen
tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu
negara, mendorong tingkat bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat
spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit
neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu inflasi dan perekonomian Indonesia sangat saling berkaitan,
apabila tingkat inflasi tinggi, sudah dipastikan akan melambatnya laju pertumbuhan
ekonomi. Pada makalah ini akan membahas mengenai kondisi ekonomi Indonesia
dilihat dari tingkat inflasinya agar mengetahui perkembangan ekonomi yang terjadi
secara mikro maupun makro pada periode 2007 – 2008.
Bab ini membahas mengenai inflasi dan perkembangan ekonomi Indonesia

• Pengertian Inflasi
• Jenis - Jenis Inflasi
• Teori Inflasi
• Dampak Inflasi terhadap Perekonomian
• Mengukur Inflasi

123
CHAPTER 11
KONDISI EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
2007 – 2008

Pengertian Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus
menerus yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan
barang.
Dari pengertian tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu negara
yang mengalami inflasi memiliki ciri-ciri berikut ini :
• Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus menerus
• Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan
• Jumlah barang relatif sedikit
• Nilai uang atau daya beli uang turun
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi :
1. Jumlah uang yang beredar tidak seimbang dengan jumlah barang (Jumlah uang
lebih banyak daripada Jumlah barang)
2. Jumlah uang yang beredar menjadi lebih besar karena pencetakan uang baru
oleh Pemerintah. Hal ini biasanya dilakukan oleh Pemerintah apabila Pemerintah
menganut APBN yang defisit dalam rangka menghilangkan pinjaman Luar
negeri.
3. Desakan golongan masyarakat tertentu untuk memperoleh kredit murah
sehingga jumlah kredit yang harus disediakan melebihi jumlah yang bisa
menjaga kestabilan harga
4. Adanya sektor ekspor atau impor, tabungan, investasi, penerimaan dan
pengeluaran negara.

Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dilihat dari empat hal yaitu sebagai berikut :
Tingkat keparahan
• Inflasi ringan, besarnya inflasi di bawah 10% per tahun
• Inflasi sedang, besarnya inflasi antara 10% -30% per tahun
• Inflasi berat, besarnya inflasi antara 30% - 100% per tahun
• Hiperinflasi atau tidak terkendali, besarnya inflasi di atas 100% per tahun.
Menurut sebabnya
Inflasi Permintaan (Demand-Pull Inflation). Inflasi ini timbul karena permintaan
masyarakat akan barang terlalu kuat, sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga
sehingga disebut dengan demand-pull inflation. Bertambahnya permintaan terhadap
barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor
124
produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian
menyebabkan harga faktor produksi menigkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu
kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam
situasi full employment.
Sebagai contoh, banyaknya permintaan masyarakat terhadap minyak tanah.
Apabila permintaan masyarakat terhadap minyak tanah bertambah ( aggregate
demand), maka kurva permintaan akan bergeser dari D1 ke D2. Naiknya harga minyak
tanah ini akan mengakibatkan kenaikan harga barang secara umum naik dari P1 ke P2.
Kenaikan permintaan ini misalnya disebabkan oleh bertambahnya pengeluaran
pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang, kenaikan permintaan luar negeri
akan barang-barang ekspor, dan bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena
kredit ringan.
Inflasi Biaya (Cosd-Push Inflation). Inflasi ini timbul karena kenaikan ongkos produksi
(input) sehingga harga produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya
produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu kenaikan harga bahan baku dan kenaikan
upah/gaji buruh. Kenaikan ini menyebabkan para produsen mengurangi target jumlah
output yang dihasilkan sehingga penawaran agregat dipasar akan menjadi berkurang.
Untuk lebih jelas nya inflasi permintaan dan biaya lihat kurva dibawah ini :

Menurut asalnya
• Domestic inflation. inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri tanpa adanya
pengaruh dari negara lain (luar negeri). Hal ini disebabkan Karena adanya defisit
anggaran belanja yang dibiayai dengan mencetak uang baru, pembatasan kredit

125
untuk kegiatan produksi atau gagalnya panen sehingga harga-harga makanan
menjadi mahal.
• Imported inflation. inflasi yang berasal dari luar negeri sebagai akibat dari
naiknya barang-barang impor. Hal ini biasa terjadi di negara-negara berkembang
karena sebagian besar bahan baku berasal dari luar negeri (impor).
Terjadinya kenaikan barang-barang impor akan mengakibatkan :
• Secara langsung, kenaikan indeks biaya hidup karena sebagian barang
yang tercakup di dalamnya berasal dari impor
• Secara tidak langsung, kenaikan indeks harga melalui kenaikan ongkos
produksi dan kemudian kenaikan harga jual dari berbagai barang yang
menggunakan bahan mentah atau mesin-mesin yang diimpor dan contoh
kenaikan harga didalam negeri karena ada kemungkinan kenaikan harga
barang impor menaikkan pengeluaran pemerintah atau swasta.
Penularan imported inflation bisa juga di akibatkan kenaikan barang-barang ekspor
yang mengakibatkan:
• Bila harga-harga ekspor naik seperti kopi, teh, dan lain-lain yang sejenis, indeks
biaya hidup di sektor tersebut akan naik
• Jika harga barang-barang ekspor seperti kayu, karet, timah, besi, dan lain-lain
yang sejenis naik, ongkos produksi yang menggunakan bahan-bahan tersebut
juga akan naik, dan kemudian harga jualnya akan naik pula, terjadilah cost push
inflation
• Kenaikan harga barang ekspor berarti kenaikan penghasilan para eksportir dan
juga para produsen barang-barang ekspor tersebut. Kenaikan penghasilan
tersebut kemudian akan dibelanjakan untuk membeli barang-barang baik dari
dalam maupun luar negeri. Jika jumlah barang yang tersedia di pasar tidak
bertambah sedang permintaan bertambah harga barang akan naik sehingga
mendorong terjadinya inflasi (demand pull inflation).
Menurut besarnya cakupan pengaruh terhadap harga
Inflasi tertutup (closed inflation). jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan
dengan satu atau dua barang tertentu.
Inflasi terbuka (open inflation). apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang
secara umum.

Teori Inflasi
1. Teori Kuantitas (Teori Irving Fischer)
Teori ini menyoroti hal-hal yang berperan dalam proses inflasi, yaitu jumlah uang
yang beredar dan anggapan masyarakat mengenai kenaikan harga-harga. Inti dari teori
kuantitas adalah sebagai berikut :
a) Inflasi hanya bisa terjadi apabila ada penambahan volume uang yang beredar.
Tanpa ada kenaikan jumlah uang beredar, gagal panen misalnya hanya akan
menaikkan harga-harga untuk sementara waktu saja. Penambahan jumlah uang
126
ibarat ”bahan bakar” bagi inflasi. Apabila jumlah uang bertambah, inflasi akan
berhenti dengan sendirinya.
b) Laju inflasi disebabkan oleh laja pertambahan jumlah uang beredar dan anggapan
masyarakat mengenai kenaikan harga-harga. Adapun rumusnya sebagai berikut :
M.V = P.T
Keterangan :
M = jumlah uang yang beredar
V = kecepatan perputaran uang
P = tingkat harga
T = banyaknya transaksi
Di setiap transaksi, jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli sama dengan
jumlah uang yang diterima oleh penjual. Hal ini berlaku untuk seluruh perekonomian.
Dalam periode tertentu nilai barang dan jasa yang dibeli harus sama dengan nilai
barang dan jasa yang dijual. Nilai barang yang dijual sama dengan volume transaksi (T)
dikalikan harga rata-rata barang tersebut (P).
2. Teori Keynes
Menurut John Maynard Keynes, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup
di luar batas kemampuan ekonominya. Keynes berpendapat, proses inflasi adalah
proses perebutan bagian rejeki di antara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan
bagian yang lebih besar dari yang bisa disediakan oleh masyarakat tertentu. Oleh
Keynes proses perebutan ini diterjemahkan menjadi keadaan dimana permintaan
masyarakat terhadap barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia.
Peristiwa tersebut menimbulkan apa yang disebut celah inflasi atau inflationary gap.
Celah inflasi ini timbul karena golongan-golongan masyarakat berhasil
menerjemahkan aspirasi mereka menjadi permintaan yang efektif terhadap barang.
Golongan-golongan masyarakat yang dimaksud yaitu pemerintah, pengusaha dan
serikat buruh. Pemerintah berusaha memperoleh bagian lebih besar dari output
masyarakat dengan cara mencetak uang baru. Pengusaha melakukan investasi dengan
modal yang diperoleh dari kredit bank, serikat buruh atau pekerja memperoleh kenaikan
upah. Hal ini terjadi karena permintaan total melebihi jumlah barang yang tersedia,
maka harga-harga akan naik. Adanya kenaikan harga-harga ini menunjukkan sebagian
dari rencana-rencana pembelian barang dari golongan-golongan tersebut bisa dipenuhi.
Proses inflasi akan terus berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari
semua golongan masyarakat melebihi jumlah output yang dihasilkan. Namun apabila
permintaan efektif total tidak melebihi harga-harga yang berlaku dari jumlah output yang
tersedia, inflasi akan berhenti.
3. Teori Strukturalis
Teori ini didasarkan atas pengalama di negara-negara Amerika Latin. Teori ini
memberikan perhatian yang besar terhadap struktur perekonomian negara-negara
berkembang. Hal ini disebabkan inflasi dikaitkan dengan faktor-faktor struktural dari
perekonomian.

127
Menurut teori ini, ada dua hal penting dalam perekonomian negara-negara sedang
berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu sebagai berikut :
a) Ketidakjelasan Penerimaan Ekspor
Nilai ekspor tumbuh secara lamban dibanding dengan pertumbuhan sektor-sektor
lain. Adapun penyebab kelambanan tersebut adalah :
• Di pasar dunia, harga barang-barang ekspor dari negara tersebut semakin
memburuk
• Produksi barang-barang ekspor tidak responsif terhadap kenaikan harga.
b) Ketidakelastisan Penawaran atau Produksi bahan makanan di dalam negeri
Produksi bahan makanan dalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan
penduduk dan pendapatan per kapita. Hal ini menyebabkan harga bahan makanan di
dalam negeri cenderung untuk naik, sehingga melebihi kenaikan harga barang-barang
lain. Dampak yang ditimbulkan yaitu munculnya tuntutan karyawan untuk mendapatkan
kenaikan upah atau gaji. Naiknya upah karyawan menyebabkan kenaikan ongkos
produksi. Hal ini berarti akan menaikkan harga barang-barang. Kenaikan harga barang-
barang tersebut mengakibatkan munculnya kenaikan upah lagi. Adanya kenaikan upah
akan diikuti oleh kenaikan harga barang-barang, begitu seterusnya.
Proses ini akan berhenti apabila harga bahan makanan tidak terus naik. Namun,
karena faktor strukturalis harga bahan makanan akan terus naik sehingga proses saling
dorong mendorong antara upah dalam harga tersebut selalu mendapat umpan batu dan
tidak akan berhenti.

Dampak Inflasi terhadap perekonomian


A. Dampak inflasi terhadap distribusi (Pemerataan) pendapatan
• Inflasi akan merugikan orang yang berpendapatan tetap
• Orang enggan menabung atau investasi karena harga yang meningkat dengan
cepat
• Kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan rugi karena nilai uang
pengembalian lebih rendah dibanding pada saat peminjaman
B. Dampak inflasi terhadap efisiensi
Inflasi akan berpengaruh terhadap proses produksi terutama dalam penggunaan
faktor produksi. Adanya inflasi akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat.
Bagi mereka yang diuntungkan, daya beli masyarakat akan meningkat sedang bagi
yang mereka dirugikan karena adanya inflasi, daya beli masyarakat akan menurun.
Adanya perubahan struktur permintaan yang tidak menentu tersebut, bagi para
produsen yang mengakibatkan faktor-faktor produksi akan dianggap sebagai
ketidakpastian yang akan mengakibatkan inefisiensi dalam proses produksi.
C. Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi)
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih
tinggi daripada kenaikan biaya produksi nya (biasanya terjadi pada pengusaha
besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga akhirnya

128
merugikan produsen, maka produsen akan menurunkan produksinya. Bahkan jika
tidak disanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen akan bangkrut (biasanya
terjadi pada pengusaha kecil).
D. Dampak inflasi terhadap pengangguran
Milton Friedman mengatakan ’Setahu saya tidak ada negara yang bisa
menghilangkan inflasi yang besar tanpa mengalami periode peralihan dari
pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pengangguran” (Dornbusch : 486).
Dari kutipan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa suatu negara tidak akan bisa
menghilangkan inflasi yang tinggi tanpa harus dibayar dengan pertumbuhan
ekonomi yang lambat. Jika suatu negara berusaha menghentikan laju inflasi yang
tinggi berarti pula akan menciptakan penangguran.
E. Dampak inflasi terhadap perdagangan International
Jika terjadi inflasi di dalam negeri maka dampaknya harga barang-barang buatan
dalam negeri akan jauh lebih mahal daripada harga barang-barang sejenis buatan
luar negeri, sehingga barang-barang buatan dalam negeri tidak bisa bersaing di luar
negeri. Dengan demikian, akibatnya arus impor akan meningkat dan arus ekspor
akan terhambat dan mengalami penurunan terus menerus. Pada akhirnya, hal itu
akan menghabiskan cadangan devisa negara dan neraca perdagangan kita akan
defisit atau pasif.
Inflasi bagi negara berkembang seperti Indonesia akan memberikan dampak
buruk karena negara tersebut kekurangan enterpreneur yang inovatif dan dapat
memanfaatkan celah keuntungan. Negara berkembang sedikit sekali mempunyai
kapasitas produksi yang tinggi karena ketergantungan bahan baku dari luar negeri. Di
negera berkembang biasanya inflasi tidak diikuti investasi riil tapi investasi yang
spekulatif dan komersil. Di negara berkembang dimana terdapat kenaikan pendapatan,
sebagian besarnya akan dikonsumsikan karena tingginya hasrat berkonsumsi
(Profensity to consume).

Mengukur inflasi
Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus
menerus dan saling pengaruh mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab
meningkatnya harga. Adapun berbagai cara untuk mengukur tingkat inflasi adalah
sebagai berikut :
1. Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang
mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
Biasanya barang yang dibeli masyarakat dapat berubah. Hal ini disesuaikan dengan
pola konsumsi yang ada.
Indeks harga konsumen (IHK) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Pt  Q0
IHK =
P0  Q0

129
Keterangan :
Qo = jumlah barang pada tahun dasar
Po = harga barang pada tahun dasar
Pt = harga barang pada tahun t
Sedangkan untuk menghitung inflasi dengan menggunakan indeks harga
konsumen adalah :
IHK t − IHK t −1
LI t =
IHK t −1
2. GNP Deflator adalah rasio GNP (Gross National Product) nominal pada tahun
tertentu terhadap GNP riil pada tahun tersebut. Hal ini merupakan ukuran inflasi dari
periode dimana harga dasar untuk penghitungan GNP ini dugunakan sampai GNP
sekarang. Penghitungan cara ini melibatkan semua barang yang diproduksi.
GNP deflator dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Pt  Qt
GNP deflator =
P0  Qt
Keterangan :
Qt = jumlah barang pada tahun t
Po = harga barang pada tahun dasar
Pt = jumlah barang
Sedangkan untuk menghitung inflasi dengan menggunakan GNP deflator adalah
:
GNP.deflatort − GNP.deflatort −1
LI t =
GNP.deflatort −1
Perbedaan IHK dengan GNP deflator adalah :
• GNP deflator mengukur harga barang lebih besar daripada IHK
• IHK mengukur biaya pembelian yang relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini
tergantung jenis dan jumlah barang yang diproduksi
• IHK secara langsung mencakup barang impor, sedangkan GNP deflator hanya
mencakup barang yang diproduksi dalam negeri.

Berikut ini tabel Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi periode 2007 – 2008 :

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan Indonesia,

130
2007, Jan-Mei 2008 ( 2002=100 ), Juni - Desember 2008 (
2007 = 100 )
2007 2008
Bulan
IHK Inflasi IHK Inflasi
Januari 147,41 1,04 158,26 1,77
Februari 148,32 0,62 159,29 0,65
Maret 148,67 0,24 160,81 0,95
April 148,43 -0,16 161,73 0,57
Mei 148,58 0,10 164,01 1,41
Juni 148,92 0,23 110.08 2.46*)
Juli 149,99 0,72 111,59 1,37
Agustus 151,11 0,75 112,16 0,51
September 152,32 0,80 113,25 0,97
Oktober 153,53 0,79 113,76 0,45
November 153,81 0,18 113,90 0,12
Desember 155,50 1,10 113,86 -0,04
Angka
Inflasi 1.806,59 6,59 1.592,70 11,06

*) Sejak Juni 2008, IHK berdasarkan pola konsumsi yang didapat dari
Survei Biaya Hidup di 66 Kota (2007=100).)

Berdasarkan tabel diatas, IHK pada tahun 2007 adalah sebesar 1,806.59 dengan
tingkat inflasi 6.59 %, artinya inflasi di Indonesia masih tergolong ringan (masih berada
di batas yang aman). IHK pada tahun 2008 adalah sebesar 1,592.7 dengan tingkat
inflasi 11.06 %, artinya inflasi di Indonesia tergolong sedang berarti ada penurunan pola
konsumsi masyarakat dan kenaikan tingkat inflasi dibanding tahun 2007. Hal ini
disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang sehingga daya beli masyarakat menurun
dengan penghasilan yang tetap atau tidak naik. Ini dapat dibuktikan dengan menghitung
laju inflasi tahun 2008 yang berfluktuasi pada IHK :
IHK t − IHK t −1
LI t =
IHK t −1

131
LIt = 1,592.7 – 1.806.59
1,806.59
LIt = -0.11 x 100 %
LIt = 11%
Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 sebesar 6,3 % lebih tinggi dibandingkan
tahun 2006 yaitu sebesar 5,5 % yang didorong oleh investasi yang meningkat,
kemampuan ekspor barang dan jasa yang terjaga, serta daya beli masyarakat yang
semakin baik. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini juga membawa dampak pada
menurunnya jumlah penduduk miskin menjadi 37,1 juta orang (16,6% atau berkurang
2,1 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Pada bulan Agustus 2006 – Agustus 2007
tercipta lapangan kerja baru bagi 4,5 juta orang, sehingga pengangguran terbuka
menurun dari 10,9 juta orang (10,3 %) menjadi 10 juta orang (9,1 %).
Laju inflasi pada tahun 2007 dapat dipertahankan pada level 6,6 %, meskipun
mengalami tekanan yang diakibatkan oleh kenaikan harga minyak dunia dan harga
komiditi pangan dunia dari sisi eksternal. Sedangkan dari sisi internal, tekanan inflasi
dipicu oleh kenaikan BBM dari tarif listrik, sehingga meningkatkan biaya produksi,
transportasi, serta mengurangi daya beli masyarakat. Di sisi lain kenaikan harga minyak
dunia juga berpengaruh pada melemahnya mata uang rupiah terhadap US dollar,
walaupun masih tetap terjaga pada rentang Rp 9.000 – Rp 9.200,-.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 sebesar 6,1 % atau sedikit
lebih rendah dibandingkan tahun 2007 sebesar 6,3 %. Hal ini dikarenakan terjadinya
krisis global. Negara Amerika mengalami resesi yang serius sehingga terjadi
perlambatan pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya menurunkan daya beli
masyarakat Amerika. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena Amerika
Serikat merupakan pangsa pasar yang besar bagi negara-negara lain termasuk
Indonesia.Akibat dari penurunan daya beli masyarakat di Ameika menyebabkan
penurunan permintaan impor dari Indonesia. Dengan demikian ekpor Indonesia pun
menurun. Inilah yang menyebabkan terjadinya defisit Neraca Pembayaran Indonesia
(NPI). Bank Indonesia memperkirakan secara keseluruhan NPI mencatatkan defisit
sebesar US $ 2,2 miliar pada tahun 2008. Tekanan pada nilai rupiah juga berpengaruh
dari inflasi yang tinggi sebesar 10,925 – 10,950 pada tahun 2008
Selain itu terjadinya krisis global tahun 2008 menyebabkan inflasi yang tinggi
hingga bulan September 2008 dipicu oleh kenaikan harga komoditi dunia terutama
minyak dan pangan. Lonjakan harga tersebut berdampak pada kenaikan harga barang
yang ditentukan Pemerintah seiring dengan kebijakan Pemerintah menaikkan harga
BBM bersubsidi. Setelah bulan September 2008 tingkat inflasi mulai turun karena
turunnya harga komoditi Internasional, pangan dan energi dunia. Penyebab lain dari
terus menurunnya tingkat inflasi adalah kebijakan Pemerintah menurunkan harga BBM
jenis solar dan premium pada Desember 2008, dan produksi pangan dalam negeri yang
relatif bagus. Bahkan awal Desember 2008 terjadi deflasi sebesar 0,04 %. Deflasi

132
tersebut terjadi karena menurunnya harga pada sektor transportasi, konsumsi, dan jasa
keuangan.
Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter yang mempunyai independensi
dari Pemerintah mempunyai kewajiban menjaga stabilitas moneter serta mengeluarkan
kebijakan-kebijakan yang dapat meminimalisir dampak dari krisis global. Bank
Indonesia telah menerapkan beberapa kebijakan, yaitu :
1. Kebijakan dalam sektor moneter
BI mengarahkan kebijakan pada penurunan tekanan inflasi yang didorong oleh
tingginya permintaan agregat dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM
yang sempat mendorong inflasi mencapai 12,14 % pada bulan September 2008.
Untuk mengatasinya BI menaikkan BI rate dari 8 persen secara bertahap menjadi
9,5 persen pada Oktober 2008.
2. Kebijakan di sektor pembayaran
BI turut berupaya mencegah terjadinya guliran krisis global terhadap kelancaran
sistem pembayaran nasional. Dalam mencegah resiko sistematik dari resiko
gagal bayar peserta yang cenderung meningkat pada kondisi krisis dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, BI telah melakukan perubahan jadwal setelmen
sistem pembayaran pada hari tertentu.
Sebagai Bank Sentral, BI memang mempunyai tanggung jawab dalam membuat
kebijakan dalam menstabilkan kondisi moneter Indonesia. Dengan demikian diharapkan
kebijakan-kebijakan yang dibuat BI merupakan kebijakan yang strategis dan tepat
sasaran dalam meminimalisir dampak krisis keuangan. Kebijakan moneter yang diambil
BI juga diharapkan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sektor riil dan
selanjutnya pada kebijakan masyarakat.
Selain itu ada salah satu cara yang paling efektif untuk menekan inflasi adalah
dengan membunuh penyebab inflasi itu sendiri. Inflasi ini adalah akibat dari sebab-
sebab alamiah, yang orang tidak mempunyai kendali atasnya. Sebab-sebab alamiah
tersebut adalah turunnya penawaran agregatif atau naiknya penawaran agregatif. Yang
bisa dilakukan adalah pemantauan sehingga Pemerintah bisa melakukan langkah-
langkah untuk pengendalian. Kedua, human error inflation atau korupsi. Korupsi
menganggu tingkat harga karena tentu saja produsen akan membebankan biaya
“siluman” yang dikeluarkan untuk menyuap sehingga harga jual konsumen sudah
terdistorsi oleh komponen harga yang seharusnya tidak boleh ada. Banyaknya
ditemukan fakta bahwa biaya “siluman” di Indonesia lebih besar daripada biaya tenaga
kerja.
Setelah korupsi, yang termasuk dalam kategori human error penyebab inflasi
adalah penetepan pajak yang berlebihan (excessive tax). Efek dari pajak yang
berlebihan hampir sama dengan korupsi. Pajak yang dibayar akan menjadi bagian dari
komponen harga yang akan dibebankan kepada konsumen, bedanya adalah pajak
merupakan pungutan resmi berdasarkan perundangan-undangan. Untuk mengatasinya,

133
Pemerintah harus berbaik hati menurunkan tarif pajak, waalupun hal ini sulit dilakukan
karena ketergantungan Pemerintah terhadap pajak sangat tinggi.
Kategori terakhir human error penyebab inflasi adalah pencetakan uang
berlebihan (excessive seignorage). Pencetakan uang dilakukan dengan syarat total
produksi barang atau jasa secara nasional juga bertambah sehingga tingkat harga
berada pada level relatif tetap.

KESIMPULAN

1. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus


menerus yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan
barang.
2. Jenis-jenis inflasi dapat dilihat dari empat hal yaitu berdasarkan tingkat keparahan,
menurut sebabnya, menurut asalnya, menurut besarnya cakupan besarnya
pengaruh terhadap harga.
3. Inflasi tidak boleh melebihi pertumbuhan ekonomi. Sebab, jika inflasi melebihi
pertumbuhan ekonomi artinya secara makro naiknya harga barang atau jasa
melebihi naiknya pendapatan nasional. Jika hal ini terus menerus terjadi akan
menyebabkan daya beli masyarakat melemah.
4. Dalam menghitung tingkat inflasi ada dua cara yaitu dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) dan GNP Deflator.
5 IHK pada tahun 2007 adalah sebesar 1,809.59 dengan tingkat inflasi 6,59%
sedangkan pada tahun 2008 IHK sebesar 1,592.7 dengan tingkat inflasi 11,06%
berarti ada penurunan pada pola konsumsi masyarakat dan kenaikan tingkat inflasi
dibanding tahun 2007.
5. Iinflasi bisa berdampak terhadap distribusi (pemerataan pendapatan), efsiensi
faktor-faktor produksi, output (hasil produksi), pengangguran dan terhadap
perdagangan Internasional.
6. Cara mengatasi Inflasi, adalah dengan BI menerapkan kebijakan moneter dan sektor
pembayaran. Serta mengatasi sebab-sebab alamiah inflasi dari kesalahan manusia
itu sendiri (human error) dengan membunuh korupsi, menurunkan tarif pajak, dan
tidak melakukan pencetakan uang yaang berlebihan.
1. Untuk memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih optimal, pemerintahan harus
menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif seperti kepastian hukum,
keamanan dimana Indonesia aman dari terorisme sehingga banyak investor terjamin
keamanannya untuk berinvestasi di Indonesia, UU ketenagakerjaan, insentif tax ( tax
holiday), dan lain-lain
2. Pemerintah banyak memberikan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan formal maupun keterampilan untuk mensejahterakan.

134
3. Untuk mengatasi inflasi itu sendiri, Pemerintah harus benar-benar memberantas
korupsi dimanapun, kapanpun, siapapun karena selama korupsi belum dapat ditekan
berarti selama itu pula inflasi di Indonesia terhadap inflasi
4. Untuk bangsa Indonesia yang sebagian besar pendapatannya bersumber dari
sektor pajak, hendaknya Pemerintah dapat menimilasasi ketergantungan terhadap
pajak, misalnya dengan memperbesar porsi pendapatan dari sumber deviden BUMN
atau sumber lainnya.
5. Pemerintah sebaiknya tidak terburu-buru untuk melakukan pencetakan uang
berlebihan
6. Bank sentral harus bisa lebih berusaha mengendalikan inflasi pada tingkat yang
wajar. Dan kebijakan yang diambil secara independen atau tidak boleh di intervensi
oleh pihak luar bank sentral atau Pemerintah.

135
CHAPTER

SISTEM MONETER
INTERNASIONAL DAN
NERACA PEMBAYARAN

136
ABSTRAK

Diperlukan pemahaman khusus mengenai pengertian sistem moneter


internasional. Diantaranya untuk memahami penggunaan dan efektivitas emas secara
historis dan dewasa ini, memahami mengenai neraca pembayaran, membadingkan
kekuatan dan kelemahan relative mata uang.
Sejarah singkat tentang sistem moneter internasional dimulai dengan emas
sebagai standar mata uang, ambruknya standar emas, era Bretton Woods, berakhirnya
sistem Bretton Woods, kinerja sistem moneter internasional sejak 1971, dan sistem
akuntansi neraca pembayaran.
Pada bab ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi neraca pembayaran, yang
digunakan untuk mencatat transaksi internasional, berperan penting bagi para pelaku
bisnis internasional.
Pertumbuhan ekonomi abad-19 sebagian terkait dengan keberhasilan standar
emas dalam menyediakan sistem moneter internasional yang stabil dan dapat
diandalkan, yang didasarkan pada nilai tukar tetap.

• Definisi
• Standar Emas
• Ambruknya Standar Emas
• Era Bretton Woods
• Berakhirnya sistem Bretton Woods
• Kinerja Sistem Moneter Internasional Sejak Tahun 1971
• Sistem Akuntansi Neraca Pembayaran

137
CHAPTER 12
SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN NERACA PEMBAYARAN

Sistem Moneter Kondisi dan Permasalahannya


Sistem moneter internasional ada karena kebanyakan negara memiliki mata
uangnya sendiri. Alat untuk saling menukar mata uang ini diperlukan jika hendak
dilakukan diluar batas-batas negara.
Sistem moneter internasional menciptakan aturan yang dipakai suatu negara
untuk menilai dan menukarkan mata uangnya. Sistem ini menyediakan mekanisme
untuk mengoreksi ketidakseimbangan antara pembayaran internasional suatu negara
dan penerimaannya.
Sistem moneter internasional dewasa ini dapat ditelusuri akarnya dari daya tarik
emas dan perak pada zaman kuno, yang keduanya berperan sebagai media pertukaran
pada masa awal perdagangan antar suku dan dalam perdagangan kemudian hari
diantara negara-negara kota.
Bab ini bertujuan memberikan berbagai informasi antara lain:
1. Untuk memahami penggunaan dan efektivitas emas secara historis dan dewasa ini.

2. Untuk memahami perkembangan pembentukan sistem moneter dunia dari akhir


perang dunia II.

3. Untuk mengetahui neraca pembayaran.

4. Manfaat menambah wawasan mengenai sistem moneter internasional.

1. Apa yang dimaksud dengan standar emas?

2. Apa yang menyebabkan ambruknya standar emas?

3. Dua organisasi internasional yang dibentuk dari konferensi Bretton Woods?

4. Aspek apa saja yang perlu ditekankan dalam sistem akuntansi neraca
pembayaran?

Definisi
• Standar emas adalah apabila Negara-negara sepakat untuk membeli atau
menjual emas dengan sejumlah satuan mata uang yang telah ditetapkan.

• Asset cadangan sentral terdiri dari emas, SDR, atau mata uang keras yang
disimpan dalam perbendaharan suatu Negara.

138
• Bank sentral adalah lembaga pemerintah yang mengelola kebijaksanaan
moneter sebuah Negara.

• Kurs mata uang tetap adalah apabila dua negara atau lebih sepakat tentang kurs
mata uang mereka dan berusaha mempertahankan tingkat kurs itu.

• Kurs mata uang mengambang adalah nilai tidak ditetapkan oleh pemerintah
tetapi oleh pasar, meskipun pemerintah sering kali mencampuri.

• Special Drawing Right (SDR), ditetapkan oleh IMF sebagai satuan nilai untuk
menggantikan dolar sebagai aset cadangan.

• Sistem akuntansi neraca pembayaran adalah sistem pembukuan berpasangan


(double-entry) yang dirancang untuk mengukur dan mencatat semua transaksi
ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara-negara lain
selama kurun waktu tertentu. Sistem ini membantu penentu kebijakan
memahami kinerja perekonomian masing-masing negara dalam pasar
internasional.

Standar Emas
Ketergantungan masa kuno pada uang logam emas sebagai media pertukaran
internasional mengakibatkan penggunaan sistem moneter internasional yang dikenal
sebagai standar emas. Dalam standar emas (gold standard), negara-negara setuju
membeli atau menjual mata uang kertasnya dengan emas atas permintaan individu
atau perusahaan, dan berbeda dari penumpukan emas merkantilisme, juga setuju
membolehkan ekspor bebas batangan emas dan uang logam.
Standar emas secara efektif menciptakan sistem nilai tukar yang tetap. Nilai tukar
(exchange rate) adalah harga satu mata uang terhadap mata uang kedua. Dalam
sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate system), harga mata uang tertentu tidak
berubah dibandingkan dengan mata uang lain. Standar emas menciptakan nilai
tukar tetap karena masing-masing negara mengikat atau mematok nilai mata
uangnya terhadap emas.
Sejauh perusahaan merasa yakin dengan janji suatu negara untuk menukarkan
mata uangnya dengan emas pada nilai yang sudah dijanjikan pada saat diminta
untuk melakukannya, banyak diantaranya sesungguhnya lebih suka untuk dibayar
dalam mata uang. Transaksi dalam bentuk emas adalah mahal.
Dari tahun 1821 hingga akhir perang dunia I pada tahun 1918, mata uang yang
paling penting dalam perdagangan internasional adalah poundsterling Inggris, suatu
cerminan munculnya Inggris dari perang Napoleon sebagai kekuatan ekonomi dan
militer dominan di Eropa. Dalam menyelesaikan transaksi, kebanyakan perusahaan
di seluruh dunia bersedia menerima emas maupun pound Inggris. Akibatnya, sistem

139
moneter internasional selama kurun waktu ini sering disebut standar emas berbasis
sterling (sterling-based gold standard).

Ambruknya Standar Emas


Selama perang Dunia I, standar emas berbasis sterling terpisah-pisah. Dengan
meletusnya perang, transaksi perdagangan normal antara sekutu (Perancis, Rusia,
dan Inggris) dan kekuatan pusat (Austria-Hngaria, Jerman, dan keluarga ottoman)
berhenti. Tekanan ekonomi akibat perang menyebabkan negara-negara satu demi
satu meneguhkan janjinya untuk membeli atau menjual emas dengan nilai par mata
uangnya. Setelah perang, konferensi Brussels (1920) dan Genoa(1922)
menghasilkan kesepakatan umum di antara kekuatan-kekuatan ekonomi besar
untuk kembali ke standar emas sebelum perang.
Namun, kesadaran terhadap standar emas tersebut terbukti hanya bertahan
singkat karena tekanan ekonomi yang dipicu Depresi besar di seluruh dunia. Bank of
England, bank sentral Inggris, tidak mampu menepati janjinya untuk
mempertahankan nilai pound. Setelah Inggris meninggalkan standar emas, muncul
“daerah sterling” (sterling area) karena beberapa negara, terutama anggota-anggota
persemakmuran Inggris, mematok mata uangnya dengan pound dan mengandalkan
saldo sterling yang disimpan di London sebagai cadangan internasionalnya.

Era Bretton Woods

Banyak politisi dan sejarawan percaya bahwa macetnya sistem moneter


internasional dan perdagangan international sesudah Perang Dunia I menciptakan
kondisi-kondisi ekonomi yang membantu melahirkan Perang Dunia II. Inflasi,
pengangguran, dan biaya untuk membangun kembali perekonomian negara-negara
yang dicabik-cabik perang menciptakan instabilitas politik yang memungkinkan
diktator-diktator fasis dan komunis merebut kekuasaan atas pemerintahannya
masing-masing.

Para peserta konferensi Bretton Woods itu sepakat memperbaharui standar


emas dengan perubahan yang sangat besar. Mereka juga sepakat membentuk
organisasi internasional baru yang akan membantu membangun kembali
perekonomian dunia dan sistem moneter internasional, yaitu :

Bank Rekonstruksi dan Pembangunan Internasional

Bank Rekonstruksi dan Pembangunan Internasional adalah nama resmi bank


dunia. Didirikan pada tahun 1945, tujuan semula bank dunia adalah membantu
mendanai rekonstruksi perekonomian negara-negara Eropa yang dicabik-cabik
perang. Karena misinya lama-kelamaan telah meluas, Bank Dunia membentuk

140
tiga organisasi, yaitu Asosiasi Penbangunan Internasional (International
Development Association), Badan Usaha Keuangan Internasional (Internatinal
finance corporation), Lembaga Jaminan Investasi Multiateral (Multilateral
Investment Guarantee Agency).

Dana Moneter Internasional

Para peserta Bretton Woods yakin bahwa merosotnya perdagangan


internasional selama beberapa tahun setelah beberapa tahun setelah Perang
Dunia I sebagian diakibatkan devaluasi nilai tukar kompetitif yang melanda
perdagangan internasional. Untuk memastikan agar sistem moneter pasca-
perang dunia II akan meningkatkan perdagangan internasional, Perjanjian
Bretton Woods menyerukan pembentukan Dana Moneter Internasional untuk
mengawasi fungsi sistem moneter internasional.

Standar emas berbasis Dollar

selama masa-masa pasca-perang, hanya dollar Amerika Serikat dan Kanada


sendirilah yang menjadi mata uang konversi, yaitu mata uang yang dapat
ditukarkan secara bebas dengan mata uang lain tanpa batasan hukum. Negara-
negara percaya dengan perekonomian Amerika Serikat dan dengan demikian
bersedia menerima dollar Amerika Serikat untuk menyelesaikan transaksinya.

Berakhirnya Sistem Bretton Woods

Sistem ini berjalan dengan baik sejauh pesimisme terhadap perekonomian suatu
negara bersifat sementara, tetapi jka suatu negara mengalami masalah-masalah
makroekonomi struktural, kesulitan-kesulitan besar dapat saja muncul. Misalnya,
pada akhir tahun 1960-an, pemerintahan partai buruh yang memperjuangkan
keadilan sosial mendominasi politik Inggris, dan serikat-serikat buruh Inggris
menuntut upah yang lebih tinggi, kondisi kerja yang lebih baik, dan peraturan-
peraturan kerja yang member perlindungan. Namun, pada saat yang sama,
produktivitas Inggris menurun dibandingkan dengan pesaing-pesaing internasional
utamanya, dan nilai pound mulai melemah. Bank of England harus melkukan
intervensi terus-menerus dalam pasar mata uang asing, dengan menjual emas dan
berbagai mata uang asing untuk menyokong pound. Namun, ketika melakukan hal
ini, kepemilikan bank tersebut atas cadangan resmi, yang diperlukan untuk
mendukung janji Bretton Woods Negara tersebt, mulai berkurang.

Ketika simpanan dollar luar negeri meningkat, orang-orang mulai


mempertanyakan kemampuan Amerika Serikat memenuhi kewajibannya sesuai
dengan Bretton Woods. Hal ini melahirkan Paradox Triffin. Paradox itu muncul

141
karena pihak asing perlu meningkatkan simpanan dollarnya untuk membiayai
perluasan perdagangan internasional, tetapi makin banyak dollar mereka punyai,
makin sedikit kepercayaan yang mereka miliki terhadap kemampuan Amerika
Serikat membeli kembali dollar itu dengan emas. Makin kurang keyakinan yang
dimiliki pihak asing terhadap Amerika Serikat, mereka makin ingin melepaskan dollar
tersebut dari mereka dan memperoleh emas sebagai gantinya. Namun, apabila
mereka melakukan hal ini, perdagangan internasional dan sistem moneter
internasional mungkin akan ambruk karena Amerika Serikat tidak memiliki cukup
banyak emas untuk membeli kembali semua dollar yang dipegang pihak asing.

Dalam “konferensi Smithsonian”, yang dilakukan di Washington,D.C, pada bulan


desember 1971, perwakilan-perwakilan Bank sentral dari grup sepuluh setuju
memulihkan sistem nilai tukar tetap tersebut, tetapi dengan nilai tukar yang telah
direstrukturisasi di antara semua mata uang utama dalam perdagangan. Nilai dollar
A.S didevaluasi menjadi $38 per ons tetapi tidak dapat dikonversi ke emas, dan nilai
par semua mata uang yang kuat seperti yen direvaluasi ke atas. Semua mata uang
dibolehkan berfluktuasi disekitar nilai parnya yang baru sebesar ± 2,25 persen, yang
menggantikan rentang yang lebih sempit ±1,00 sebagaimana diizinkan oleh
Perjanjian Bretton Woods.

Kinerja Sistem Moneter Sejak 1971

Negara-negara pasar bebas mempersoalkan patokan nilai par baru yang


ditetapkan para peserta konferensi Smithsonian tersebut. Karena yakin dollar dan
pound dianggap terlalu tinggi nilainya, para pemain spekulasi menjual keduanya dan
menimbun berbagai mata uang yang mereka yakini terlalu rendah nilainya, seperti
franch Swiss dan Mark Jerman. Bank of England tidak mampu mempertahankan
nilai pound pada rentang ±2,25 persen, dan pada bulan Juni 1972, bank tersebut
harus membiarkan pound mengambang ke bawah. Swiss membiarkan franch Swiss
mengambang ke atas pada awal tahun 1973. Amerika Serikat melakukan devaluasi
dollar sebesar 10 persen pada bulan Februari 1973. Pada bulan Maret 1973, bank-
bank sentral tersebut mengakui bahwa mereka tidak berhasil menahan kekuatan
pasar bebas dan dengan demikian menciptakan sistem nilai tukar yang fleksibel
(flexible atau floating, exchange rate system). Dalam sistem nilai tukar fleksibel
(mengambang), permintaan dan penawaran suatu mata uang menentukan harganya
dalam pasar dunia. Sejak tahun 1973, nilai tukar di antara banyak mata uang telah
ditetapkan terutama oleh interaksi penawaran dan permintaan.

Menurut Perjanjian Jamaika yang dihasilkannya, masing-masing negara bebas


menganut sistem nilai tukar mana yang paling tepat menurut kebutuhannya sendiri.
Amerika Serikat menganut nilai tukar mengambang. Negara-negara lain menganut

142
nilai tukar tetap dengan mematok mata uangnya terhadap dollar, franch Perancis,
atau suatu mata uang lain.

Yang perlu diperhatikan secara khusus adalah strategi yang dianut anggota-
anggota Uni Eropa (UE) yang yakin bahwa nilai tukar fleksibel akan merintangi
kemampuan mereka menciptakan perekonomian Eropa yang terpadu. Pada tahun
1979, anggota-anggota UE mencitakan Sistem Moneter Eropa (European Monetary
System, EMS) untuk mengelola hubungan mata uang di antara mereka sendiri.

Konferensi-konferensi lain Pasca-Perang Dunia II

Dalam sistem moneter internasional yang telah berkembang diluar perjanjian


jamaika belum mampu menyenangkan semua bank sentral di dunia setiap saat.
Sejak tahun 1976, bank-bank sentral tersebut telah melakukan banyak pertemuan
untuk mengatasi konflik kebijakan di antara mereka. Pertemuan itu menghasilkan
kesepakatan plaza (Plaza Accord), dimana bank-bank sentral tersebut setuju
membiarkan nilai dollar jatuh dipasar mata uang. Dari nilai tertingginya pada bulan
februari 1985, dollar merosot hamper 46 persen terhadap mark jerman dan 41
persen terhadap yen pada awal tahun 1987. Karena takut devaluasi dollar terus-
menerus akan mengganggu perdagangan dunia, menteri-menteri grup lima tersebut
mengadakan pertemuan lagi, kali ini di Louvre, Paris, pada Februai 1987.
Kesepakatan Louvre (Louvre Accord) tersebut mengisyaratkan komitmen kelima
negara ini untuk menstabilkan nilai dollar.

Krisis Hutang Internasional

Krisis hutang internasional secara resmi dimulai ketika Meksiko, pada tahun
1982, mengumumkan bahwa Negara itu tidak mampu mencicil bunga hutang luar
negerinya. Meksiko meminta penjadwalan ulang hutangnya, penundaan
pembayaran pokok hutang, dan pinjaman dari IMF untuk membantunya melewati
krisis hutang tersebut. Berbagai pendekatan digunakan untuk mengatasi krisis ini.
Baker Plan tahun 1985 menekankan pentingnya penjadwalan ulang hutang,
pengawasan ketat yang diberikan IMF atas kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal
dalam negeri, dan lanjutan pemberian pinjaman kepada Negara-negara debitur
dengan harapan bahwa pertumbuhan ekonominya memungkinkan negara-negara
tersebut membayar kembali hutang-hutangnya. Namun, negara-negara debitur
tersebut tidak menunjukan kemajuan berarti dalam membayar kembali
pinjamannya. Brady Plan memusatkan perhatian pada perlunya mengurangi hutang
negara-negara yang bermasalah tersebut dengan menghapuskan sebagian hutang
atau dengan menyediakan dana bagi Negara-negara tersebut untuk membeli
kembali surat utang pinjaman mereka dibawah nilai nominalnya.

143
Sistim Akuntansi dan Neraca Pembayaran

Setiap tahun, negara-negara membeli triliunan dollar barang, jasa, dan aset dari
satu sama lain. Sistem akuntansi neraca pembayaran adalah sistem pembukuan
berpasangan (double-entry) yang dirancang untuk mengukur dan mencatat semua
transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara-negara lain
selama kurun waktu tertentu. Sistem ini membantu penentu kebijakan memahami
kinerja perekonomian masing-masing negara dalam pasar internasional.

Para pelaku bisnis internasional perlu memberi perhatian dekat kepada statistik
neraca pembayaran setiap negara karena beberapa alasan, termasuk yang berikut:

a. Statistik neraca pembayaran membantu mengidentifikasi pasar yang sedang


berkembang untuk barang dan jasa.

b. Statistik neraca pembayaran dapat memberi peringatan tentang kemungkinan


kebijakan-kebijakan baru yang mungkin akan mengubah iklim bisnis suatu
negara, dengan demikian mempengaruhi profitabilitas pengoperasian suatu
perusahaan di negara itu.

c. Statistik neraca pembayaran dapat menunjukkan pengurangan cadangan


devisa suatu negara, yang mungkin berarti mata uang negara tersebut akan
terdepresiasi pada masa mendatang.

d. Sebagaimana terjadi dalam iklim krisis hutang internasional tersebut, Statistik


neraca pembayaran tersebut memberi tanda tentang meningkatnya risiko
pemberian pinjaman kepada negara-negara tertentu.

Empat aspek penting sistem akuntansi neraca pembayaran perlu ditekankan:

1. Sistem akuntansi neraca pembayaran mencatat transaksi internasional yang


dilakukan selama kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun.

2. Selama ini hanya mencatat transaksi ekonomi, yaitu transaksi yang melibatkan
sesuatu yang bernilai moneter.

3. Sistem ini mencatat transaksi antara penduduk suatu negara dan penduduk
semua negara lain.

4. Sistem akuntansi neraca pembayaran adalah sistem berpasangan. Masing-


masing transaksi menghasilkan pencatatan kredit dan pencatatan debit dengan
jumlah yang sama.

Komponen-komponen Utama Sistem Akuntansi Neraca Pembayaran

144
Sistem akuntansi neraca pembayaran secara konseptual dapat dibagi
menjadi empat perkiraan utama, yaitu:

1. Transaksi Berjalan

Transaksi berjalan mencata empat jenis transaksi di antara penduduk


negara-negara yang berbeda, yaitu:

• Ekspor dan Impor barang

Selisih antara ekspor dan impor barang suatu Negara disebut neraca
perdagangan barang.

• Ekspor dan Impor jasa

Ekspor jasa adalah penjualan jasa kepada Negara lain. Impor jasa
adalah pembelian jasa oleh penduduk Negara lain. Selisih antara
ekspor jasa dan impor jasa suatu Negara disebut neraca
perdagangan jasa.

• Pendapatan Investasi

• Pemberian

2. Rekening Modal

Perkiraan kedua dalam sistem akuntansi neraca pembayaran adalah


perkiraan modal (capital account), yang mencatat transaksi modal
(pembelian dan penjualan asset) antara penduduk suatu negara dan
negara-negara lain.

3. Perkiraan Cadangan Resmi

Perkiraan utama ketiga dalam sistem akuntansi neraca pembayaran


adalah perkiraan cadangan resmi (official reserves account), mencatat
tingkat cadangan resmi yang dimiliki suatu pemerintah nasional.

4. Kesalahan dan pengabaian

Perkiraan terakhir dalam sistem akuntansi neraca pembayaran adalah


perkiraan kesalahan (error account) dan perkiraan pengabaian (omission
account) yang dipakai untuk membuat saldo neraca pembayaran sesuai
dengan persamaan berikut:

145
Transaksi penjualan + perkiraan modal + perkiraan cadangan resmi + kesalahan
dan pengabaian = 0

Neraca Pembayaran Amerika Serikat Tahun 2002

Sebagaimana diperlihatkan Dalam tabel pada tahun 2002, total ekspor


barang Amerika Serikat adalah sebesar $682,6 miliar. Dapat dilihat juga bahwa
impor barang Amerika Serikat mencapai total $1.166,9 miliar pada tahun 2002.
Komponen kedua transaksi berjalan tersebut adalah perdagangan jasa. Ekspor jasa
Amerika Serikat mencapai total $289,3 miliar pada tahun 2002, dengan perjalanan
dan pariwisata sebagai bagian terbesar ($87,8 miliar). Impor jasa Amerika Serikat
sama dengan $240,5 miliar, dengan perjalanan dan pariwisata sekali lagi sebagai
bagian terbesar ($80,3 miliar). Amerika Serikat mempunyai saldo positif untuk
perdagangan jasa sebesar $48,8 miliar.

Komponen ketiga transaksi berjalan tersebut adalah pendapatan investasi.


Pada tahun 2002, penduduk Amerika Serikat menerima $244,6 miliar dari investasi
asing dan membayarkan $2565 miliar kepada orang asing, dengan saldo bersih
untuk pendapatan investasinya sebesar $11,9 miliar. Amerika Serikat mengalami
defisit bersih sebesar $56,0 miliar dalam komponen keempat transaksi berjalan
tersebut, yaitu transfer unilateral. Dengan menjumlahkan keempat komponen
tersebut, diperoleh defisit transaksi berjalan tahun 2002 sebesar $503,4 miliar.

Perkiraan modal adalah perkiraan neraca pembayaran utama kedua. Pada


tahun 2002, PMA baru A.S diluar negeri (aliran keluar) berjumlah $123,5 miliar,
sementara PMA baru di Amerika Serikat (aliran masuk) berjumlah $30,1 miliar.
Investasi portofolio internasional jangka panjang baru A.S adalah $25,8 pada tahun
2002, sementara investasi portofolio jangka panjang asing yang baru di Amerika
Serikat adalah $484,8 miliar. Juga terdapat aliran masuk bersih investasi portofolio
jangka pendek ke Amerika Serikat, dengan jumlah $113,0 miliar. Saldo perkiraan
modalnya adalah $478,6 miliar pada tahun 2002, karena orang asing membeli aset
Amerika Serikat lebih banyak dari pada aset asing yang dibeli penduduk Amerika
Serikat.

Transaksi perkiraan cadangan resmi Amerika Serikat adalah $3,7 miliar.


Andaikata nilai bersih data statistik neraca pembayaran tersebut adalah sempurna,
saldo transaksi berjalan plus saldo perkiraan modal plus perkiraan cadangan resmi
seharusnya sama dengan nol. Setiap selisih dimasukkan kedalam perkiraan
kesalahan dan pengabaian. Pada tahun 2002, terdapat selisih sebesar $28,5 miliar.
Karena itu neraca pembayaran Amerika Serikat pada tahun 2002, berlaku
persamaan berikut

146
Transaksi penjualan + perkiraan modal + perubahan cadangan resmi + kesalahan dan
pengabaian = 0

(-503,4 miliar) (+478,6 miliar) (-3,7 miliar) (+28,5 miliar)

Table “Neraca Pembayaran Amerika Serikat” tahun 2002 (dalam miliaran dollar)

Transaksi Berjalan

Barang
Ekspor +682,6
Impor -1.166,9
Saldo Perdagangan Barang -484,3
Jasa
Ekspor 289,3
Impor -240,5
Saldo Perdagangan jasa 48,8
Pendapatan Investasi
Penerimaan 244,6
Pembayaran -256,5
Saldo Pendapatan Investasi -11,9
Transfer Unilateral (bersih) -56,0
(- berarti pemberian ke luar negeri lebih besar daripada ke
dalam)
Saldo Transaksi Berjalan -503,4
Perkiraan Modal
Portofolio, Jangka Pendek (aliran masuk Netto) 113,0
Portofolio, Jangka Panjang
Investasi Asing Baru di Amerika Serikat 484,8
Investasi Amerika Serikat Baru di Luar Negeri -25,8
Penanaman Modal Asing
PMA Baru di Amerika Serikat 30,1
PMA Amerika Serikat Baru di Luar Negeri -123,5
Saldo Perkiraan Modal 478,6
Perkiraan Cadangan Resmi -37
Kesalahan dan Pengabaian +28,5
Saldo Bersih 0

147
KESIMPULAN

• Dalam kegiatan perdagangannya yang normal, bisnis-bisnis internasional sering


berhubungan dengan mata uang di luar mata uang Negara asalnya.

• Pertumbuhan ekonomi abad-19 sebagian terkait dengan keberhasilan standar


emas dalam menyediakan sistem moneter internasional yang stabil dan dapat
diandalkan, yang didasarkan pada nilai tukar tetap.
• Perjanjian Bretton Woods tahun 1944 menata sistem moneter internasional
pasca-perang dunia II
• Sistem akuntansi neraca pembayaran, yang digunakan untuk mencatat transaksi
internasional, berperan penting bagi para pelaku bisnis internasional.

• Perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara internasional sebaiknya


memperhatikan dengan baik nilai tukar mata uang yang terjadi.
• Sistem pembayaran yang berbeda sebaiknya dijadikan acuan bagi perusahaan
agar perusahaan dapat melakukan revisi untuk kelangsungan kinerja
perusahaannya.
• Lingkungan internasional membuat perusahaan berpikir secara global sehingga
pengaplikasiannya dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.

148
CHAPTER

KERJASAMA
INTERNASIONAL ANTAR
NEGARA

149
ABSTRAK

Negara-negara telah bersatu untuk membentuk banyak perjanjian dan organisasi


internasional untuk meningkatkan kepentingan bersama mereka dalam perdagangan
internasional. Salah satu yang terpenting adalah GATT (General Agreement on Tariff
and Trade). Pada awalnya GATT ditujukan untuk membentuk International Trade
Organization (ITO), suatu badan khusus PBB yang merupakan bagian dari sistem
Bretton Woods (IMF dan bank Dunia). Sejak tahun 1948-1994 sistem GATT memuat
peraturan-peraturan mengenai perdagangan dunia dan menghasilkan pertumbuhan
perdagangan internasional tertinggi. Tujuan dari GATT adalah meningkatkan
lingkungan perdagangan internasional yang bebas dan bersaing dengan mengurangi
hambatan-hambatan perdagangan internasional. Kemudian pada tahun 1995, misi
GATT diambil-alih WTO (World Trade Organization). WTO berbeda dari GATT dalam
dua sudut penting. Pertama, GATT terfokus untuk menggalakkan perdagangan barang,
sedangkan amanat WTO tampak jauh lebih luas: WTO bertanggung jawab atas
perdagangan barang, perdagangan jasa, perlindungan hak kekayaan intelektual
internasional, dan investasi yang terkait dengan perdagangan. Kedua, kekuasaan
penegakan aturan WTO jauh lebih kuat daripada kekuasaan yang dimiliki GATT.
Negara-negara juga membentuk berbagai kelompok dengan berbagai cara untuk
mengintegrasikan perekonomian mereka secara regional. Ada lima bentuk integrasi
ekonomi regional yang berbeda: daerah perdagangan bebas, uni kepabean, pasar
bersama, uni ekonomi, dan uni politik.
Contoh terpenting suatu blok perdagangan regional adalah Uni Eropa (UE). Uni
Eropa adalah organisasi internasional negara-negara Eropa yang dibentuk untuk
meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat hubungan antara negara-negara
anggotanya. UE diperintah empat organisasi yang menjalankan fungsi eksekutif,
administratif, legislative, dan judisial: Dewan Uni Eropa, Komisi Eropa, Parlemen Eropa,
dan Pengadilan Eropa.
Perkembangan blok-blok perdagangan regional di Eropa dan Amerika telah
merangsang upaya-upaya untuk meningkatkan integrasi ekonomi regional di benua-
benua lain.

• Kerjasama Internasional dan Permasalahannya


• Perang Tarif dan Kuota Perdagangan Untuk Pembatasan
Perdagangan Internasional
• Integrasi Ekonomi Regional
• Blok-blok Perdagangan Regional Lain

150
CHAPTER 13
KERJASAMA INTERNASIONAL ANTAR NEGARA

Kerjasama Internasional dan Permasalahannya


Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Pengujian empiris
mengenai integrasi ekonomi dan keuangan, baik dari sudut pandang mikro
maupun makro, menunjukkan bahwa perekonomian masing-masing negara satu
sama lainnya sudah saling memengaruhi. Integrasi ekonomi dan keuangan
global yang semakin kuat merupakan dampak positif dari program liberalisasi
ekonomi dan keuangan yang dilakukan oleh berbagai negara dalam beberapa
tahun terakhir. Saat ini setiap negara tidak akan dapat mempertahankan
momentum pertumbuhan ekonominya dengan hanya mengandalkan pasar
domestik.

Adanya kerjasama internasional berfungsi untuk memperlancar hubungan


ekonomi baik dalam bentuk pertukaran hasil produksi dan faktor-faktor produksi
serta memperlancar sistem pembayaran antarnegara, juga untuk menciptakan
kerja sama secara timbal balik antarnegara melalui perjanjian ataupun melalui
badan/organisasi internasional.

Kerjasama internasional membahas mengenai beberapa persoalan pokok


seperti:
Perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan dan organisasi perdagangan
dunia:
• Peran perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan
• Organisasi perdagangan dunia
Integrasi ekonomi regional:
• Bentuk-bentuk integrasi ekonomi
• Dampak integrasi ekonomi terhadap perusahaan
Uni Eropa:
• Pemerintahan Uni Eropa
• Perjuangan menciptakan pasar bersama
• Dari pasar bersama ke Uni Ekonomi
Blok-blok perdagangan regional lain:
• Perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara
• Perjanjian-perjanjian perdagangan bebas lain di Amerika
• Perjanjian-perjanjian perdagangan di kawasan Asia-Pasifik

151
Dengan melihat latar belakang persoalan yang mungkin timbul, maka
beberapa permasalahan penting perlu dirumuskan antara lain bagaimana:
1. Penjelasan dan contoh mengenai aspek-aspek hak kekayaan intelektual
yang terkait dengan perdagangan, dan bagaimana solusinya?
2. Dalam kondisi apa saja WTO tidak menggunakan MFN dalam melakukan
perdagangan satu sama lain?

Hal tersebut bertujuan memperoleh beberapa manfaat meliputi:


1. Untuk mengetahui manfaat adanya kerjasama internasional.
2. Mengetahui bentuk-bentuk integrasi ekonomi regional.
3. Dapat mengetahui dampak integrasi ekonomi terhadap perusahaan dan
menemukan cara untuk mengatasinya.
4. Mengetahui bentuk-bentuk Uni Eropa dan blok-blok perdagangan regional
lain.
5. Mengetahui fungsi kerjasama internasional.
6. Mengetahui peran penting GATT dan WTO.
7. Menemukan masalah dalam hak kekayaan intelektual yang terkait dengan
perdagangan dan menemukan pemecahan untuk masalah tersebut.

Perang Tarif dan Kuota Perdagangan Untuk Pembatasan Perdagangan


Internasional

Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan dan Organisasi Perdagangan Dunia
Hancurnya perekonomian internasional selama Depresiasi Besar antara Perang
Dunia I dan II sebagian besar disalahkan karena negara-negara memberlakukan tarif,
kuota, dan tindakan proteksionis lain yang menjadi penghalang barang-barang impor.
Untuk memastikan bahwa perrdamaian pasca –Perang Dunia II tidak akan terancam
perang dagang yang seperti itu, maka wakil negara-negara pedagang utama bertemu di
Havana, Cuba, pada tahun 1947 untuk membentuk ITO (International Trade
Organization). Misi ITO adalah meningkatkan perdagangan internasional, namun
organisasi ini tidak pernah terbentuk karena kontroversi tentang seberapa besar
kekuasaannya, sehingga misi ITO diambil alih oleh GATT (General Agreement on Tariff
and Trade), yang dibentuk sebagai persiapan untuk konferensi Havana tersebut. Dari
tahun 1947 sampai 1994 para penandatangan GATT berjuang mengurangi hambatan
perdagangan internasional. Kemudian pada Januari 1995, GATT digantikan WTO
(World Trade Organization), yang menganut misi GATT.

Peran Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan


Tujuan dari GATT adalah meningkatkan lingkungan perdagangan internasional
yang bebas dan bersaing, dengan mengurangi hambatan-hambatan perdagangan
internasional. GATT berupaya memastikan agar perdagangan internasional dilakukan

152
dengan tidak diskriminatif, hal ini tercapai melalui penggunaan ‘Prinsip negara yang
paling diistimewakan (Most Favored Nation- MFN)’, yaitu mengharuskan setiap
perlakuan istimewa yang diberikan kepada satu negara harus diberlakukan juga kepada
semua negara.

Organisasi Perdagangan Dunia


WTO berdiri pada 1 Januari 1995 yang memiliki 146 anggota dan 30 negara
peninjau per September 2003 . WTO mempunyai 3 tujuan:
1. Meningkatkan aliran perdagangan dengan mendorong negara-negara menganut
kebijakan-kebijakan perdagangan yang tidak diskriminatif dan dapat diprediksi.
2. Mengurangi hambatan-hambatan perdagangan yang masih tersisa melalui
perundingan-perundingan multinasional.
3. Menyusun prosedur-prosedur yang tidak berpihak untuk menyelesaikan
sengketa-sengketa perdagangan di antara anggota-anggota.
WTO bertanggung jawab atas: perdagangan barang, perdagangan jasa, perlindungan
hak kekayaan intelektual internasional, dan investasi yang terkait dengan perdagangan
dan kekuasaan penegakan aturan WTO.

Sektor-sektor Bermasalah
Salah satu tantangan WTO adalah menangani sektor-sektor perekonomian yang
tampaknya menerima perlindungan pemerintah di setiap negara. Contoh: perdagangan
produk pertanian telah terdistorsi oleh subsidi ekspor, pembatasan impor, dan
hambatan-hambatan perdagangan lainnya.

Perjanjian Umum tentang Perdagangan Jasa


Contoh: kontrol pemerintah atas perdagangan jasa seharusnya dilaksanakan
dengan cara yang tidak diskriminatif, misal: dengan penggunaan perlakuan nasional,
dimana suatu negara memperlakukan perusahaan-perusahaan asing dengan cara yang
sama seperti perusahaan-perusahaan dalam negerinya.

Perjanjian tentang Aspek-aspek Hak Kekayan Intelektual yang Terkait dengan


Perdagangan
Perjanjian Putaran Urugay telah memperkuat perlindungan yang diberikan
kepada pemilik hak kekayaan intelektual dan menyusun prosedur penegakan hukum
dan penyelesaian sengketa untuk menghukum para pelanggar.

Perjanjian tentang Tindakan Investasi yang Terkait dengan Perdagangan


Perjanjian ini mempengaruhi:
• Peraturan-peraturan yang menyeimbangkan perdagangan: masing-masing
negara tidak boleh mengharuskan investor asing membatasi impor masukannya
dengan jumlah yang sama dengan ekspor produksi lokalnya.

153
• Akses valuta asing: masing-masing negara tidak boleh membatasi akses investor
asing pada valuta asing.
• Ketentuan penjualan dalam negeri: masing-masing negara tidak boleh
mengharuskan investor menjual sejumlah persentase keluaran pabrik tertentu di
pasar lokal.

Penegakan Keputusan-keputusan WTO


Menurut aturan WTO, suatu negara yang tidak sanggup memenuhi perjanjian
WTO, misal: memberlakukan hambatan non tarif yang bertentangan dengan perjanjian
WTO, maka akan menghadapi gugatan yang diajukan terhadapnya.

Integrasi Ekonomi Regional

Bentuk-bentuk Integrasi Ekonomi


Negara-negara membentuk berbagai kelompok dengan berbagai cara untuk
mengintegrasikan perekonomian mereka secara regional. Ada 5 bentuk integrasi
ekonomi regional yang berbeda:
1. Daerah Perdagangan Bebas
Dimana mendorong perdagangan di antara anggota-anggotanya dengan
menghapus hambatan-hambatan perdagangan di antara mereka, seperti: tarif,
kuota, dan hambatan non tarif lainnya.
2. Uni Kepabean
Menggabungkan penghapusan hambatan perdagangan internal di antara para
anggota-anggotanya dengan menganut kebijakan perdagangan eksternal
bersama terhadap negara-negara bukan anggota.
3. Pasar Bersama
Menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan internal di antara mereka dan
menganut kebijakan perdagangan eksternal bersama terhadap negara-negara
bukan anggota serta penghapusan hambatan atas perpindahan tenaga kerja,
modal, dan teknologi di antara anggota-anggotanya.
4. Uni Ekonomi
Mencerminkan integrasi penuh perekonomian dua negara atau lebih dan
menghapuskan perdagangan internal, menganut kebijakan perdagangan
eksternal bersama, meniadakan pembatasan terhadap pergerakan faktor-faktor
produksi di antara negara-negara anggota, serta adanya koordinasi kebijakan-
kebijakn ekonomi pada ciri-ciri suatu pasar bersama.
5. Uni Politik
Adalah integrasi politik dan ekonomi yang utuh di antara dua negara atau lebih,
dengan demikian secara efektif menjadikan mereka satu negara.

154
Dampak Integrasi Ekonomi terhadap Perusahaan
Yaitu meliputi:
• Penurunan tarif dalam blok perdagangan regional membuka pasar negara-
negara bagi perusahaan-perusahaan semua negara anggotanya.
• Penghapusan hambatan perdagangan menghadapkan pasar dalam negeri suatu
perusahaan pada persaingan dari perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
negara-negara anggota lainnya, dengan demikian mengancam perusahaan yang
kurang efisien.

Uni Eropa
Blok perdagangan regional terpenting di dunia saat ini adalah Uni Eropa (UE).
Pembentukan UE dimotivasi keinginan orang-orang Eropa yang sudah jemu berperang
untuk meningkatkan perdamaian dan kemakmuran melalui kerjasama ekonomi dan
politik.

Pemerintahan Uni Eropa


Uni Eropa adalah organisasi internasional negara-negara Eropa yang dibentuk
untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat hubungan antara negara-
negara anggotanya. UE diperintah 4 organisasi yang menjalankan fungsi eksekutif,
administratif, legislative, dan judisial:
a. Dewan Uni Eropa
Merupakan badan legislative dan pembuat keputusan di UE yang
keanggotaannya terdiri dari menteri-menteri dari pemerintahan negara-negara
anggotanya.
b. Komisi Eropa
Merupakan badan administrasi tertinggi dalam Uni Eropa yang ditunjuk oleh
negara-negara anggota dan secara politis bertanggung jawab kepada Parlemen
Eropa.

c. Parlemen Eropa
Adalah badan parlementer dari Uni Eropa yang dipilih langsung oleh warga
negara UE setiap lima tahun sekali. Bersama-sama dengan Dewan Menteri,
lembaga ini merupakan cabang legislative dari institusi-institusi UE.
d. Pengadilan Eropa
Badan ini menafsirkan hukum UE dan memastikan agar para anggota mematuhi
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan UE.

Perjuangan Menciptakan Pasar Bersama


Tujuan Traktat Roma untuk menciptakan pasar bersama tentu saja adalah visi
yang baik. Sayangnya, selama 35 tahun pertama keberadaan UE, hal itu tidak lebih dari
khayalan belaka. Untuk menciptakan pasar bebas yang akan memungkinkan aliran

155
bebas barang, jasa, tenaga kerja, modal, dan teknologi, masing-masing anggota UE
harus sepakat mengganti ribuan undang-undang nasional, standar produk, dan
peraturan-peraturannya guna memastikan bahwa semuanya sesuai dengan apa yang
berlaku di anggota-anggota UE lainnya. Dalam praktiknya, negara-negara anggota
bergerak dengan hati-hati karena tekanan-tekanan politik dari kelompok-kelompok
kepentingan khusus dalam negeri. Akibatnya, peraturan-peraturan nasional yang saling
bertentangan, yang mempengaruhi hampir setiap barang dan jasa yang dibeli orang
Eropa, menghambat perdagangan dan penyelesaian pasar bersama tersebut. Misalnya,
Spanyol mengharuskan agar papan ketik yang dijual di dalam batas negaranya memiliki
tombol tilde, suatu tanda aksen yang lazim dipakai dalam bahasa Spanyol.
Pada awalnya UE mengandalkan proses harmonisasi untuk menghilangkan
konflik-konflik seperti itu. UE mendorong negara-negara anggotanya secara suka rela
menggunakan peraturan bersama yang berlaku di seluruh UE (“diharmonisasikan”).
Namun, proses harmonisasi tersebut berjalan lambat karena kekuatan-kekuatan politik
di dalam negara-negara anggota menolak perubahan. Misalnya, untuk melindungi
kemurnian bahasanya, Spanyol tidak mau mengalah mengenai persoalan tilde tersebut.

Dari Pasar Bersama ke Uni Ekonomi


Traktat Roma secara resmi dikenal sebagai Traktat Uni Eropa dan secara tidak
resmi dikenal sebagai Traktat Maastricht, yang diberlakukan pada 1 Novevember 1993.
Traktat Maastricht tersebut didasarkan pada tiga “pilar” yang dirancang untuk
melanjutkan integrasi ekonomi dan politik Eropa:
1. Perjanjian baru untuk menciptakan kebijakan luar negeri dan pertahanan
bersama di antara para anggota
2. Perjanjian baru untuk bekerja sama dalam masalah-masalah kepolisian, hukum,
dan keamanan publik
3. Masyarakat Eropa lama yang sudah tidak asing lagi, dengan ketentuan-
ketentuan baru untuk menciptakan uni ekonomi dan moneter di antara negara-
negara anggota
Salah satu persoalan yang menimbulkan pertentangan adalah bantuan negara bagi
industri. Menurut peraturan UE, pemerintah nasional tidak boleh menyediakan subsidi
bagi perusahaan yang dapat “melakukan distorsi” persaingan. Namun, banyak
pemerintah enggan membiarkan perusahaan-perusahaan dalam negaranya bangkrut,
khususnya jika lapangan kerja lokal teramcam.

Blok-blok Perdagangan Regional Lain

Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara


Contoh. Integarsi ekonomi regional penting lainnya adalah Perjanjian
Perdagangan Bebas Amerika Utara. Dengan ditetapkan pada tahun 1994 untuk
mengurangi hambatan perdagangan dan investasi di antara Kanada, Meksiko, dan
156
Amerika Serikat, NAFTA adalah pengembangan Perjanjian Perdagangan Bebas
Kanada-Amerika Serikat pada tahun 2998.

Perjanjian-perjanjian Perdagangan Bebas Lain di Amerika


Prakarsa Palung Karibia
Prakarsa Palung Karibia tumpang tindih dengan dua kawasan
perdagangan bebas regional: Pasar Bersama Amerika Tengah dan
Masyarakat dan Pasar Bersama Karibia. CBI, yang bertindak sebagai
perjanjian bebas searah, mengizinkan impor bebas bea berbagai jenis
barang yang berasal dari negara-negara Palung Karibia ke Amerika
Serikat.
Persetujuan Mercosuar
Pada tahun 1991, pemerintah Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay
menandatangani Persetujuan Mercosuar, suatu perjanjian untuk
membentuk uni kepabean di antara mereka. Negara-negara ini sepakat
menetapkan tarif eksternal bersama dan memotong dalam kurun waktu
empat tahun tarif internal mereka atas barang-barang yang meliputi 85
persen perdagangan intra-Mercosuar.
Pakta Andean
Pakta Andean adalah perjanjian tahun 1969 untuk meningkatkan
perdagangan bebas di antara lima negara kecil di Amerika Selatan-
Bolivia, Cile, Kolombia, Ekuador, dan Peru, untuk memungkinkan negara-
negara tersebut lebih bersaing dengan negara-negara yang lebih besar di
benua itu.

Perjanjian-perjanjian Perdagangan di Kawasan Asia-Pasifik


Perjanjian Australia-Selandia Baru
Perjanjian Perdagangan Hubungan Ekonomi yang Lebih Erat Australia-
Selandia Baru, yang dikenal sebagai ANZCERTA atau lebih sederhana
sebagai CER, berlaku pada 1 Januari 1983. Lama-kelamaan, perjanjian ini
menghapuskan tarif dan hambatan-hambatan non tarif di antara kedua
negara. CER juga memperkuat dan menumbuhkan ikatan dan kerja sama
dalam berbagai bidang seperti investasi, pemasaran, perpindahan
masyarakat, turisme, dan angkutan.
Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara
ASEAN didirikan pada bulan Agustus 1967 untuk meningkatkan kerja
sama politik dan ekonomi regional. Anggota-anggota pendirinya adalah
Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kamboja,
Laos, Myanmar, dan Vietnam bergabung selama tahun 1990-an.
Prakarsa Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik

157
APEC meliputi 21 negara dari kedua sisi Samudera Pasifik. Kerja sama ini
didirikan pada tahun 1989 sebagai jawaban atas saling ketergantungan
yang makin besar perekonomian-perekonomian Asia-Pasifik. Pertemuan
APEC pada tahun 1994 di Indonesia menghasilkan deklarasi anggota-
anggota yang mempunyai komitmen untuk mencapai perdagangan bebas
barang, jasa, dan investasi di antara anggota-anggota pada tahun 2010
bagi negara-negara dengan perekonomian maju dan pada tahun 2020
bagi negara-negara berkembang.
Prakarsa Afrika
Banyak negara Afrika juga sudah membentuk blok-blok perdagangan
regional. Kelompok-kelompok yang terpenting di antaranya adalah
Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan, Masyarakat Moneter dan
Ekonomi Afrika Tengah, dan Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika
Barat

Dengan melihat masalah penelitian yang telah dikemukakan, maka berikut akan
kami bahas:
1. Penjelasan dan contoh mengenai aspek-aspek hak kekayaan intelektual yang
terkait dengan perdagangan, dan bagaimana solusinya?
➢ Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hak yang diberikan kepada
orang-orang atas hasil dari buah pikiran mereka, yang terwujud dalam
tulisan, kreasi artistik, simbol-simbol, penamaan, citra, dan desain yang
digunakan dalam kegiatan komersil. Hak kekayaan intelektual terbagi atas
2 kategori, yaitu: hak kekayaan industri (paten, merek, desain-industri,
desain tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang, dan indikasi geografis)
dan hak cipta (karya-karya literature seperti novel, puisi, karya
pertunjukan, karya-karya referensi, Koran dan program komputer, data
base, film, komposisi musik, dan koreografi, karya artistik: lukisan,
gambar, fotografi dan ukiran, arsitektur, iklan, peta dan gambar teknis).
Dalam perkembangannya, perlindungan serta penerapan atas hak
kekayaan intelektual ini bervariasi di seluruh dunia. Adanya suatu
peraturan perdagangan internasional yang disepakati atas HKI dipandang
sebagai cara untuk menertibkan dan menjaga konsistensi serta
mengupayakan agar perselisihan dapat diselesaikan secara lebih
sistematis.
Menyadari HKI sebagai faktor penting dalam perdagangan
internasional, maka dalam kerangka sistem perdagangan multilateral,
kesepakatan mengenai HKI (Agreement on Trade-Related Aspects of
Intellectual Property Rights/TRIPS) dinegosiasikan untuk pertama kalinya
dalam pe-rundingan WTO, yaitu Uruguay Round pada tahun 1986-1994.
Uruguay Round berhasil membuahkan kesepakatan TRIPS Agreement

158
sebagai suatu jalan untuk mempersempit perbedaan yang ada atas
perlindungan HKI di dunia dan menaunginya dalam sebuah peraturan
internasional. Kesepakatan TRIPS ini meliputi 5 (lima) hal, yaitu:
1. Penerapan prinsip-prinsip dasar atas sistem perdagangan dan hak
kekayaan intelektual
2. Perlindungan yang layak atas hak kekayaan intelektual
3. Bagaimana negara-negara harus menegakkan hak kekayaan intelektual
sebaik-baiknya dalam wilayahnya sendiri
4. Penyelesaian perselisihan atas hak kekayaan intelektual antara negara-
negara anggota WTO
5. Kesepakatan atas transisi khusus selama periode saat suatu sistem
baru diperkenalkan
Perjanjian TRIPS yang berlaku sejak 1 Januari 1995 ini merupakan
perjanjian multilateral yang paling komprehensif mengenai HKI.

2. Dalam kondisi apa saja WTO tidak menggunakan prinsip MFN (Most Favored
Nation) dalam melakukan perdagangan satu sama lain?
➢ Pelaksanaan prinsip MFN dapat dikecualikan berdasarkan pada aturan
dalam GATT, khususnya dalam menyangkut kepentingan negara sedang
berkembang. Pengecualian terhadap prinsip MFN dalam GATT
berdasarkan pasal XXIV.
➢ Pengecualian atau penanggalan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Anggota-anggota GATT yang membentuk suatu Free Trade Area yang
memenuhi persyaratan pasal XXVI tidak harus memberikan perlakuan
yang sama kepada negara anggota lainnya. Negara-negara yang
membentuk pengaturan prefensial regional dan bilateral yang tidak
memenuhi persyaratan XXVI, dapat membentuk pengecualian dengan
menggunakan alasan penanggalan terhadap ketentuan GATT.
Penanggalan ini dapat dilakukan atau diminta oleh suatu negara
anggota, memohon pengecualian dari kewajiban tertentu yang
ditetapkan oleh GATT ketika ekonominya atau keadaan
perdagangannya dalam keadaan yang sulit.
b. Pengecualian lainnya adalah untuk perjanjian-perjanjian regional yang
meningkatkan integrasi ekonomi, seperti UE dan NAFTA.
c. Pembentukan Custom Union, yang merupakan kesepakatan antara
beberapa negara dengan batas-batas wilayah tertentu untuk
memnberikan keistimewaan berupa pembebasan bea masuk terhadap
barang-barang impor dari negara-negara yang bergabung.

159
KESIMPULAN
Dari pembahasan dalam makalah ini, kesimpulan kami mengenai “
Kerjasama Internasional di antara Negara-negara ” adalah sebagai berikut:
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu
negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan
untuk kepentingan negara-negara di dunia. Adanya kerjasama internasional
berfungsi untuk memperlancar hubungan ekonomi baik dalam bentuk pertukaran
hasil produksi dan faktor-faktor produksi serta memperlancar sistem pembayaran
antarnegara, juga untuk menciptakan kerja sama secara timbal balik antarnegara
melalui perjanjian ataupun melalui badan/organisasi internasional.
Negara-negara telah bersatu untuk membentuk banyak perjanjian dan
organisasi internasional untuk meningkatkan kepentingan bersama mereka dalam
perdagangan internasional. Salah satu yang terpenting adalah GATT. Tujuan dari
GATT adalah meningkatkan lingkungan perdagangan internasional yang bebas dan
bersaing, dengan mengurangi hambatan-hambatan perdagangan internasional.
GATT berupaya memastikan agar perdagangan internasional dilakukan dengan
tidak diskriminatif, hal ini tercapai melalui penggunaan ‘Prinsip negara yang paling
diistimewakan (Most Favored Nation- MFN)’, yaitu mengharuskan setiap perlakuan
istimewa yang diberikan kepada satu negara harus diberlakukan juga kepada semua
negara. Pada Januari 1995, GATT digantikan WTO (World Trade Organization),
yang menganut misi GATT.
WTO bertanggung jawab atas: perdagangan barang, perdagangan jasa,
perlindungan hak kekayaan intelektual internasional, dan investasi yang terkait
dengan perdagangan dan kekuasaan penegakan aturan WTO.
Negara-negara juga membentuk berbagai kelompok dengan berbagai cara
untuk mengintegrasikan perekonomian mereka secara regional. Ada lima bentuk
integrasi ekonomi regional yang berbeda: daerah perdagangan bebas, uni
kepabean, pasar bersama, uni ekonomi, dan uni politik.
Contoh terpenting suatu blok perdagangan regional adalah Uni Eropa (UE).
Uni Eropa adalah organisasi internasional negara-negara Eropa yang dibentuk untuk
meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat hubungan antara negara-negara
anggotanya. UE diperintah empat organisasi yang menjalankan fungsi eksekutif,
administratif, legislative, dan judisial: Dewan Uni Eropa, Komisi Eropa, Parlemen
Eropa, dan Pengadilan Eropa.
Keberhasilan UE memperkaya anggota-anggotanya melalui peningkatan
perdagangan merangsang perkembangan blok-blok perdagangan regional lainnya.
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran kami mengenai “Kerjasama
Internasional di antara Negara-negara” adalah sebagai berikut:
a. Perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran hak kekayaan
intelektual guna melindungi Pencipta dari pihak-pihak yang tidak bertanggung

160
jawab, yang tanpa persetujuan dari pencipta menggunakan atau memakai
penemuan mereka (Pencipta).
b. Kerjasama internasional di antara negara-negara harus dilakukan tanpa adanya
tindakan diskriminasi terhadap suatu negara.
c. Adanya kerjasama internasional yang terbuka, dimana dalam kerjasama tersebut
tidak boleh melakukan tindakan yang curang hanya demi mencapai kepentingan
pribadi.

161
CHAPTER

PERUMUSAN KEBIJAKAN
PERDAGANGAN

162
ABSTRAKSI

Pada dasarnya, manajemen operasi internasional sangat menentukan tingkat


kinerja perusahaan dalam menghasilkan produknya berupa barang atau jasa akhir.
Manajemen operasi internasional juga menunjukan pada aktivitas yang berhubungan
dengan proses transformasi dalam perusahaan internasional. Bagian dalam
manajemen operasi internasional adalah aktivitas dan proses yang berhubungan
dengan proses perolehan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
atau jasa yang akan dijual. Penentuan lokasi pabrik dan manajemen logistik bahan baku
juga menjadi isu – isu di dalam masalah manajemen operasi internasional. Atas dasar
itu, tujuan makalah ini adalah mencari jawaban atas permasalahan – permasalahan
tersebut serta mencari strategi - strategi yang tepat yang akan dipakai oleh perusahaan
apabila menghadapi permasalahan dan kemungkinan dampak – dampak yang akan
terjadi.

▪ Dasar Pemikiran Intervensi Dagang


▪ Kebijakan Perdagangan Nasional
▪ Hambatan Perdagangan Internasional
▪ Peningkatan Perdagnagan internasional
▪ Mengendalikan praktik-praktik perdagangan yang tidak adil

163
CHAPTER 14
PERUMUSAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

Latar Belakang Perumusan Kebijakan Perdagangan Nasional


Perumusan kebijakan perdagangan nasional merupakan hal yang sangat penting
di dunia perdagangan yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini
Perumusan Kebijakan Perdagangan Nasional sangat di utamakan oleh pemerintah agar
perusahaan dalam negerinya dapat bertahan di dalam pangsa pasar terutama pasar
internasional. Perumusan Kebijakan Perdagangan Nasional ini sangat berkaitan erat
dalam hal kemajuan ekonomi suatu Negara. Oleh karena itu, Pemerintah suatu Negara
harus dapat merencanakan, merumuskan dan mengimplementasikan strategi – strategi
yang berkaitan dengan perdagangan nasional yang mempunyai pengaruh untuk
menentukan berhasil atau tidaknya perusahaan di dalam negeri melalui tahap – tahap
perdagangan yang dapat diterima di pasaran lokal dan internasional. Apabila
Perumusan Kebijakan Perdagangan Nasional yang dibuat pemerintah mampu membuat
perusahaan-perusahaan dalam negeri bersaing dalam pasar internasional, hal ini
tentunya akan berpengaruh terhadap tujuan pemerintah yaitu menciptakan stabilitas
ekonomi dan memajukan perekonomian negara. Selain itu, masalah penting lain yang
harus dihadapi pemerintah adalah bagaimana pemerintah memutuskan untuk membuat
kebijakan-kebijakan yang tepat bagi perusahaan-perusahaan dalam negeri.
Pokok bahasan Kebijakan Perdagangan Nasional bertujuan melihat beberapa
pokok bahasan penting seperti:
1. Untuk melihat perumusan kebijakan-kebikan perdagangan nasional yang di buat
pemerintah dan keberhasilan perusahaan-perusahaan dalam negeri bersaing di
pasar internasional.
2. Mengkaji faktor dominan apa saja yang perlu diwaspadai pemerintah dalm
membuat kebijakan-kebijakan perdagangan nasional.

Didasari atas pentingnya kebijakan-kebijakan perdagangan nasional bagi


perusahaan dalam negeri, maka pemerintah harus dapat merancang berbagai macam
kebijakan-kebijakan dan strategi yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.
Oleh karena itu, penelitian tentang perumusan kebijakan perdagangan nasional ini
difokuskan agar perusahaan dapat menyusun strategi perdagangan yang tepat bagi
perusahaan berupa penempatan fasilitas dan faktor produksi, mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan perusahaan, tekhnologi yang dipakai serta pengelolaan input
menjadi output agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari luar negeri.

164
Dasar Pemikiran Intervensi Dagang

Telah berabad-abad para politisi,ekonomi, dan pelaku bisnis berdebat tentang


kebijakan pemerintahan terhadap perdagangan internasional. Ada dua persoalan utama
yang menimbulkan perdebatan tentang kebijakan-kebijakan perdagangan yang tepat :
1. apakah suatu pemerintah nasional harus melakukan intervensi untuk melindungi
perusahaan-perusahaan dalam negeri negara tersebut dengan memajaki
barang-barang asing yang memasuki pasar luar negeri atau menciptakan
hambatan-hambatan lain terhadap impor.
2. apakah suatu pemerintah nasional harus secara langsung menolong
perusahaan-perusahaan

Pandangan Pada Tingkat Industri


Dalam bagian ini kita mengkaji pandangan-pandangan utama yang menentang
perdagangan bebas dan mendukung intrervensi pemerintah dan kita membahas
kebijakan-kebijakan perdagangan yang terfokus pada kebutuhan-kebutuhan setiap
industri.

Pandangan Pertahanan Nasional (national defense argument).


Mengatakan bahwa suatu negara harus cukup memenuhi kebutuhannya sendiri
dalam bahan baku,mesin dan teknologi penting,jika tidak, negara itu akan rentan
terhadap ancaman asing. Misalnya,kerentanan jalur pasokan jepang tampak dari
kerusakan besar-besaran yang dilakukan terhadap armada laut niaganya oleh kapal-
kapal sekutu selama prang dunia II.

Pandangan Industri yang Masih Bayi (infant industri argument).


Alexander Hamilton,menteri keuangan pertama AS,yakin bahwa sector
manufaktur yang masih bayi di Negara merdeka tersebut memiliki keunggulan
komparatifyang pada akhirnya akan memungkinkannya berkembang dalam pasar
internasional.

Upaya Mempertahankan Lapangan Kerja yang Ada .


Perusahaan-perusahaan yang sudah mapan dan para pekerjanya, khususnya di
Negara-negara berupah tinggi, sering terancam impor dari Negara-negara berupah
rendah, untuk memepertahankan tingkat pekerjaan yang sudah ada,perusahaan dan
pekerja sering memohon pemerintahnya untuk membebaskan mereka dari persaingan
asing. Para pejabat pemerintah,yang sangat ingin menghindari kesengsaraan ekonomi
dan kemanusiaan dialami karyawan dan masyarakat ketika pabrik-pabrik
tutup,cenderung memberikan simpati kepada permohonan semacam ini.

165
Teori Perdagangan Strategis (strategic trade theory).
Model ini memberikan pembenaran teoritis baru bagi intervensi perdagangn
pemerintah, dengan demikian mendukung permintaan perusahaan terhadap
perlindungan. Teori perdagangan strategis memberikan asumsi-asumsi yang sangat
berbeda tentang lingkungan industri yang menjadi tempat dijalankannya perusahaan
tersebut dibandingkan dengan teori-teori klasik. Teori perdagangan strategis bagi
industri yang hanya mampu menopang beberapa perusahaan di seluruh dunia,
barangkali karena biaya pengembangan produk yang tinggi atau efek kurva
pengalaman yang kuat.

Kebijakan Perdagangan Nasional


Suatu pemerintah nasional mungkin juga membuat kebijakan-kebijakan
perdagangan yang diawali dengan melihat dari sudut pandang seluruh perekonomian.

Program Pembangunan Ekonomi.


Perdagangan internasional memegang peran utama dalam program
pembangunan ekonomi. Negara-negara yang bergantung pada satu ekspor sering
memmilih untuk melakukan diversifikasi perekonomiannya untuk mengurangi dampak
dari, misalnya, gagalnya panen atau jatuhnya harga ekspor dominannya. Menurut
strategi peningkatan ekspor ini, suatu Negara mendorong perusahaan-perusahaannya
bersaing dalam pasar luar negeri dengan memanfaatkan suatu keunggulan yang dimiliki
Negara tersebut. Negara-negara lain seperti, Australia, argentina, India, dan brazil,
menganut strategi subtitusi impor setelah perang dunia II, strategi seperti ini mendorong
pertumbuhan industri manufaktur dalam negeri dengan menciptakan hambatan yang
tinggi terhadap barang impor.

Kebijakan Industri (industrial policy).


Di mana pemerintah nasional mengindentifikasi industri-industri utama dalam
negeri yang sangat berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi masa depan Negara
tersebut dan kemudian merumuskan program-program yang mendukung daya
saingnya. Idealnya, kebijakan industri membantu perusahaan-perusahaan suatu
Negara merebut pangsa pasar global yang penting dan terus tumbuh, sebagaimana
telah dilakukan MITI bagi perusahaan-perusahaan multinasional jepang.

Analisis Pilihan Publik (public choice analysis),


Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisa pengambilan keputusan public,
kepentingan khusus itu sering menguasai kepentingan umum untuk setiap masalah
tertentu karena alas an sederhana ; kelompok-kelompok kepentingan khusus bersedia
bekerja lebih keras agar disahkan undang-undang yang menguntungkan kepentingan
mereka dibandingkan dengan upaya yang bersedia dikerahkan masyarakat umum

166
untuk berjuang mengalahkan undang-undang yang tidak menguntungkan kepentingan-
kepentingannya.

Hambatan Perdagangan Internasional


Negara-negara telah memberlakukan hambatan perdagangan sejak terciptanya
Negara-bangsa modern pada abad 16 dengan harapan untuk menaikan pendapatan
nasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan atau mengangkat standar hidup
warganya. Kadang-kadang, sebagaimana baru saja anda baca, kebijakan perdagangan
nasional yang menguntungkan kelompok-kelompok kepentigan tertentu dianut dengan
mengorbankan rakyat umum atau masyarakat pada umumnya.
Tarif.
Adalah pajak yang dikenakan atas suatu barang yang diperdagangkan secara
internasional. Beberapa tariff dikenakan terhadap barang ketika barang tersebut
meninggalkan negaranya (tariff ekspor), atau ketika barang tersebut melintasi satu
Negara menuju Negara lainnya (tariff transit), namun kebanyakan dipungut atas barang
impor (tariff impor). Ada tiga bentuk tariff impor:

1. Tarif Ad Valorem ditentukan sebagai persentase dari nilai pasar barang yang
diimpor tersebut.
2. Tarif Spesifik ditentukan sebagai jumlah dollar tertentu per unit per ukuran bobot
atau ukuran standar lainnya.
3. Tarif Majemuk mempunyai komponen ad valorem maupun komponen tariff
spesifik.
Dalam sejarahnya, tariff diberlakukan karena dua alasan:
1. Tarif meningkatkan pendapatan bagi pemerintah nasional.
2. Tarif berperan sebagai hambatan perdagangan.

Hambatan Non Tarif

Kuota.
Adalah batasan jumlah suatu barang yang boleh diimpor ke suatu Negara
selama kurun waktu tertentu, seperti satu tahun, secara tradisional, kuota telah
digunakan untuk melindungi industri-industri yang kuat secara politis seperti pertanian,
otomotif, dan tekstil dari ancaman.

Pembatasan Jumlah Ekspor.


Suatu Negara juga dapat memberlakukan hambatan kuantitatif terhadap
perdagngan dalam bentuk pembatasan jumlah barang yang akan diekspornya.
Pembatasan jumlah ekspor sukarela (voluntary export restraint) adalah janji suatu
Negara membatasi ekspor barangnya ke Negara lainnya hingga jumlah atau persentase
yang sudah ditetapkan dari pasar yang telah dituju tersebut.
167
Embargo.
Larangan mutlak terhadan ekspor dan/atau impor barang ketujuan tertentu.
Dianut oleh penguasa pemerintahan suatu Negara atau internasional untuk
menghukum Negara lain.

Hambatan-hambatan Non Tarif Lain.


Negara juga menggunakan berbagai jenis NTB lainnya untuk melindungi dari
persaingan luar negeri. Beberapa NTB digunakan dengan alas an-alasan kebijakan
public dalam negeri yang sah, tetapi mempunyai akibat yang membatasi pedagangan.
Namun, kebanyakan NTB jelas-jelas bersifat proteksionis.negosiasi-negosiasi
internasional pada masa pasca perang dunia II telah mengurangi penggunaan tariff dan
kuota. Karena alas an ini, NTB non-kuantitatif kini telah menjadi penghalang utama
pertumbuhan perdagangan internasional. Semua NTB ini lebih sulit dihapuskan dari
pada tariff dan kuota karena tersebut sering melekat dalam prosedur birokratis dan tidak
dapat diubah dengan cepat.

Standar Pengujian Dan Produk.


Adalah ketentuan bahwa barang-barang luar negeri harus memenuhi standar
produk atau standar pengujian suatu Negara sebelum barang-barang tersebut dapat
ditawarkan di Negara tersebut. Rusia mengharuskan agar alat-alat telekomunikasi
impor diuji dua lembaga pemerintahan berbeda,suatu proses yang sering memakan
waktu 12 sampai 18 bulan.

Pembatasan Akses ke Jaringan Distribusi.


Pembatasan akses pemasok ke saluran distribusi normal dapat juga berfungsi
sebagai suatu NTB. Misalnya di Cina, cina mengharuskan agar barang-barang impor
didistribusikan hanya oleh perusahaan-perusahaan lokal,walaupun negara itu sudah
berjanji bahwa pemerintah akan menghapus pembatasan ini suatu saat dalam
dasawarsa ini.

Kebijakan Pengadaan Barang Sektor Publik.


Kebijakan pengadaan barang sektor publik yang memberi perlakuan istimewa
kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri adalah bentuk lain dari NTB. Misalnya,
kota los angeles lebih memilih pengadaan peralatan angkutan umumnya dari produsen-
produsen amerika serikat. Pemerintah federal umumnya mengharuskan agar tiket-tiket
perjalanan udara internasional yang di beli dengan dana pemerintah amerika serikat
dilakukan di perusahaan-perusahaan penerbangan amerika serikat.

Persyaratan Pembelian Lokal.


Pemerintah negara tujuan dapat menghalangi perusahaan asing untuk
melakukan ekspor atau menjalankan usaha di negara tujuan tersebut dengan

168
mengharuskan perusahaan itu membeli barang atau jasa dari perusahaan lokal. Cina
mengharuskan agar pembangkit listrik di bawah 600 megawatt hanya memeaki alat-alat
yang dibuat di dalam negeri.

Pembatasan Melalui Peraturan.


Pemerintah dapat menciptakan NTB dengan menggunakan pembatasan melalui
peraturan, seperti melakukan pemeriksaan kesehatan dan keselamatan, pemberlakuan
peraturan lingkungan, keharusan perusahaan memperoleh izin sebelum memulai usaha
atau membangun pabrik baru dan pengenaan pajak dan biaya bagi layanan-layanan
publik yang mempengaruhi kemampuan bisnis-bisnis internasional bersaing dalam
pasar negara tujuan tersebut.

Pembatasan Mata Uang.


Negara-negara yang sedang berkembang dan negara-negara yang
perekonomiannya direncanakan secara terpusat, menciptakan hambatan perdagangan
internasional melalui pembatasan mata uang.eksportir barang diizinkan menukar mata
uang asing dengan nilai tukar yang menguntungkan untuk menjadi pasar luar negeri
sebagai gerai penjualan yang menarik bagi produsen-produsen dalam negeri. Importir
dipaksa untuk membeli mata uang asing dari bank sentralnya dengan nilai tukar yang
menguntungkan, dengan demikian menaikkan harga-harga barang asing di dalam
pasar dalam negeri.

Pembatasan Investasi.
Pembatasan atas investasi dan kepemilikan asing adalah sesuatu yang lazim,
khusunya dalam industri-industri utama seperti penyiaran, listrik dan air minum,
transportasi udara, kontrak pertahanan dan jasa keuangan. Misalnya, polandia
membatasi kepemilikan asing dalam industri penyiaran hingga 33%.

Peningkatan Perdagangan Internasional

Dalam bagian ini, kita membahas kebijakan-kebijakan pemerintah yang


meningkatkan bisnis internasional, termasuk subsidi, pembentiukan zona perdagangan
luar negeri, dan program pembiayaan ekspor. Biasanya, program-progaram ini
dirancang untuk menciptakan lapangan kerja dalam sector ekspor atau untuk menarik
investasi ke tempat-tempat yang mengalami tekanna ekonomi.

Subsidi
negara sering berupaya merangsang ekspor dengan menawarkan subsidi yang
dirancang untuk mengurangi biaya perusahaan dalam menjalankan bisnis. Brasil dan
Kenya, misalnya, membebaskan masukan impor yang digunakan untuk memproduksi

169
barang ekspor dari pajak dan tarif, sementara india membebaskan penerimaan ekspor
dari pajak pendapatan.

Zona Perdagangan Luar Negeri (foreign trade zone)


Adalah kawasan geografis dimana barang-barang impor dan ekspor menerima
perlakuan tariff yang istimewa. Sistem maquiladora adalah contoh lain dari penggunaan
zona perdagangan luar negeri. Maquiladora adalah suatu pabrik yang terletak di suatu
FTZ di Meksiko. Pabrik-pabrik ini mengimpor barang setengah jadi atau bagian-bagian
dari komponen, memproses barang atau suku cadang tersebut lebih jauh dan
mengekspornya kembali. Barang yang diproduksi maquiladora menikmati perlakuan
bea dan pajak istimewa. Meksiko tidak mengenakan bea masuk atas barang-barang
setengah jadi yang di impor maquiladora, asalkan barang tersebut di ekspor kembali
setelah diproses lebih jauh di meksiko, mesin yang diimpor ke meksiko dan digunakan
maquiladora juga dibebaskan dari bea masuk.

Program Pembiayaan Ekspor


Bagi banyak barang yang bernilai tinggi seperti pesawat, supercomputer dan
proyek kontruksi besar, keberhasilan atau kegagalan ekspornya bergantung pada
kemampuan suatu perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,
menyediakn layanan perbaikan purna jual yang handal dan sering menjadi factor
penentu menawarkan paket pembayaran yang menarik.

Mengendalikan Praktik-praktik Perdagangan yang Tidak Adil.


Dengan pemerintah-pemerintah di seluruh dunia yang menggunakan program
yang dirancang untuk melindungi industry dalam negeri dari impor dan program lain
untuk meningkatkan ekspornya, seharusnya tidak lagi menherankan apabila para
pesaing sering mengeluhkan kecurangan. Untuk menanggapi keluhan ini, banyak
Negara telah memberlakukan undang-undang yang melindungi industry-industri dalam
negerinya dari praktik-praktik perdagangan yang tidak adil.

Bea Countervailing (countervailing duty)


Adalah tariff ad valorem atas barang impor yang dikenakan Negara pengimpor
untuk menandingi dampak subsidi luar negeri tersebut. CVD dihitung untuk sekadar
mengimbangi keuntungan yang diperoleh eksportir tersebut dari subsidi tadi. Dengan
cara ini, perdagangan masih dapat digerakkan oleh kekuatan bersaing masing-nasing
perusahaan dan hokum keunggulan komparatif, bukan oleh tingkat subsidi yang
ditawarkan pemerintah kepada perusahaan-perusahaannya.
Tidak semua subsidi pemerintah memberikan kepada perusahaan asing suatu
keuntungan yang tidak adil di pasar dalam negeri. Kebanyakan pemerintah
memberlakukan CVD hanya jika pemberian subsidi asing kepada suatu produk
mengakibatkan distorsi perdagangan internasional. Misalnya, pemerintah amerika
170
serikat, dalam melaksanakan CVD-nya mencoba menentukan apakah subsidi tertentu
umumnya disediakan bagi seluruh industri di suatu Negara, sehingga dalam hal ini CVD
tidak akan diberlakukan atau apakah subsidi tersebut dibatasi hanya kepadaindustri
tertentu sehingga dalam hal ini CVD boleh diberlakukan.

Peraturan Antidumping
Ada dua jenis dumping, dumping dapat terjadi ketika suatu perusahaan menjual
barang-barangnya dalam pasar luar negeri dengan harga dibawah yang dikenakannya
dalam pasar Negara asalnya sendiri. Jenis dumping ini adalah bentuk diskriminasi
harga internasional. Jenis dumping yang kedua terjadi ketika perusahaan tersebut
menjual barang-barangnya di bawah biaya di pasar luar negeri dan dalam kasus ini
dumping tersebut adalah bentuk predatory pricing. Yang menjadi masalah dengan
predatory pricing adalah bahwa suatu perusahaan asing mungkin akan menurunkan
harganya di Negara tujuan tersebutkeluar dari pasar dan kemudian mengenakan harga
monopoli kepada konsumen Negara tujuan tadi begitu para pesaing sudah tersisihkan.

Apakah Negara Harus Menegakkan Undang-undang Praktik Perdagangan


Yang Tidak Adil?

Para pendukung penghapusan undang-undang praktik perdagangan yang tidak


adil umumnya setuju dengan tujuan undang-undang ini :
• Meningkatkan efisiensi glonbal dengan mendorong produksi dinegara-negara
yang mampu memproduksi suatu barang dengan yang paling efisien
• Memastikan bahwa perdagangan berlangsung berdasrakan keunggulan
komparatif, bukan besarnya subsidi pemerintah.
• Melindungi konsumen dari tingkah laku predatory.

Namun, para pendukung penghapusan tersebut menegaskan bahwa, dalam


praktiknya, undang-undang ini membawa lebih banyak kerugian dari pada keuntungan.
Kebanyaka kekhawatiran mereka terletak pada bagaimana undang-undang ini
ditegakkan.
Beberapa pakar ekonomi bahakan bersifat lebih jauh dengan mencela undang-
undang praktik perdagangan yang tidak adil. Mereka yakin bahwa undang-undang
tersebut tidak masuk akal, baik dari sisi teori maupun praktik, karena kerugian yang
diakibatkannya bagi konsumen. Para pakar ekonomi ini merasa skeptic dengan alas an
predatory pricing tersebut, dengan berpendapat bahwa riset ekonomi selama puluhan
tahun tidak sanggup menemukan banyak contoh nyata tentang perilaku. Berkaitan
dengan diskriminasi harga internasional atau pemberian subsidi pemerintah, para pakar
ekonomi berpendapat bahwa, jika orang asing cukup bebaik hati (atau cukup bodoh)

171
untuk menjual barang-barangnya ke Negara kitadi bawah biayanya, mengapa kita harus
mengeluh.

KESIMPULAN

Beberapa dasar pemikiran intervensi pemerintah terfokus pada kebutuhan-


kebutuhan khusus suatu industry (pertahanan nasional, industry yang masiih bayi,
upaya mempertahankan lapangan kerja yang ada, dan pandangan-pandangan
perdagangan strategis),sementara lainnya terfokus pada seluruh kebutuhan Negara
tersebut (pem-bangunan ekonomi dan kebijakan industry).Selama berabad-abad,
pemerintah telah mengembangkan berbagai jenis hambatan perdagangna, tariff impor
meningkatkan pendapatan pemerintah dan juga membantu barang-barang yang
diproduksi di dalam negeri bersaing dengan barang-barang impor. Kuota dan VER
memberikan pembatasan angka atas jumlah barang yang dapat diimpor dan di ekspor.
NTB lain mungkin juga akan merugikan produk-produk asing di pasar dalam negeri.
Hambatan-hambatan ini meliputi standar produk dan pengujian, pembatasan akses ke
system distribusi, kebijakan pengadaan public yang lebih berpihak pada perusahaan-
perusahaan local, persyaratan pembelian local, kekuatan peraturan, dan pembatasan
mata uang.
Pemerintah nasional melindungi produsen-produsen local dari persaingan luar
negeri yang tidak adil dengan mensahkan undang-undang perdagangan yang tidak adil.
CVD diberlakukan atas produk-produk asing yang memperoleh keuntungan dari subsidi
pemerintah yang mengakibatkan distorsi terhadap perdagangan internasional. Undang-
undang antidumoing melindungi produsen dalam negeri dari kemuingkinan menjadi
korban kebijakan predatory pricing dan diskriminasi harga perusahaan-perusahaan
asing.

172
CHAPTER

PROTEKSIONISME
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DAN
RESIKONYA
173
ABSTRAKSI

Pada dasarnya dewasa ini proteksionisme berupaya membatasi


perdagangan antarnegara melalui cara pengenaan bea masuk atau
peraturan pemerintah setempat lainnya untuk membatasi masuknya
produk asing kedalam pasar lokal disuatu Negara tertentu. Dewasa
ini proteksionisme dianggap sangat bertentangan dengan prinsip
perdagangan bebas antar negara. Ada anggapan bahwa
proteksionisme menghambat perdagangan bebas, namun disisi lain
proteksionisme masih dirasakan manfaatnya terutama oleh Negara -
negara berkembang yang perekonomiannya belum maju. Meskipun
demikian Negara pelaku perdagangan p roteksionisme kemungkinan
akan menghadapi resiko pengucilan perdagangan dari Negara maju.

• Pemahaman Umum Proteks ionis me

• Dampak dan Res ik o Proteks ionis me

• Kebijakan Proteksi Meresahkan

• Proteksionisme Baru

174
CHAPTER 15

PROTEKSIONISME PERDA GANGAN


INTERNASIONAL DAN RESIKO NYA
Pemahaman Umum Proteks ionis me
Proteksionisme adalah kebijakan ekonomi yang membatasi
perdagangan antarnegara melalui cara tata niaga, pemberlakuan
tarif bea masuk impor (tariff protection), jalan pembatasan kuota
(non-tariff protection), sistem kenaikan tarif dan aturan berbagai
upaya menekan impor bahkan larangan impor. Pendeknya, apa pun
ancaman terhadap produk lokal harus diminimalkan. Namun,
proteksionisme ini bertentangan dengan prinsip pasar bebas.
Proteksionisme merupakan kebi jakan ekonomi yang membatasi
perdagangan antarnegara. Caranya, antara lain, adalah
pemberlakuan tarif tinggi pada barang impor, pembatasan kuota, dan
berbagai upaya menekan impor.
Proteksi dimaksudkan untuk mempertahankan lapangan kerja
bagi penduduk lokal. Di sisi lain, kondisi ini dapat memperparah
resesi global jika membuat negara lain tidak dapat menjual
produknya ke luar negeri. Pada tahun 1930 -an, negara-negara
menutup pasar mereka dan Depresi Besar semakin dalam.
Kesepakatan forum G -20 yang secara ekonomi menguasai 80%
PDB dunia berkomitmen dan memprioritaskan upaya memerangi dan
menentang keras segala bentuk kebijakan yang mengandung unsur
proteksionisme, khususnya langkah yang dianggap mengacu
terhadap proteksionisme dan memicu perang dagang serta
mendukung investasi dan perdagangan bebas, namun sulit
dilaksanakan. Untuk negara -negara yang masih melihat keuntungan
dari pasar bebas, namun terpaksa melakukan proteksi untuk
melindungi industri dalam negeri kebijakan dualistis menjadi pilihan.
Blok Ekonomi Amerika Latin (Mercosur) terdiri dari Argentina,

175
Brasil, Paraguay dan Uruguay memberlakukan Safeguard atau
proteksi dagang industri lokal dengan menaikkan tarif bea masuk
tinggi terhadap beberapa produk impor, juga Mesir dan Turki.
Malaysia mengurangi tenaga kerja asing dan memakai tenaga kerja
lokal. Singapura mengimplementasikan kebijakan Resillence
Package untuk melindungi lapangan kerja dan kebijakan membatasi
tenaga kerja asing. Keadaan ekonomi global tidak menentu dan tidak
dapat diestimasi sebelumnya, serta meningkatnya sentimen
proteksionisme.

Proteksionisme Dimata Amerika Serikat

Meskipun mendapat tantangan yang keras dari partnerpartner


perdagangan Amerika Serikat (AS), versi akhir dari undang -undang
(UU) menyangkut stimulus 787 miliar USD (Am erican Recovery and
Reinvestment Act atau ARRA) yang disahkan kongres beberapa
waktu lalu tetap memuat provisi Buy American yang kontroversial.
UU tersebut mewajibkan seluruh proyek yang didanai paket stimulus
itu untuk menggunakan besi, baja, dan produk produk manufaktur
yang diproduksi AS. Sensitivitas Obama menghadapi protes -protes
itu dengan berupaya meyakinkan Kongres untuk meniadakan
ketentuan ini ternyata tidak berhasil menghentikan laju Kongres
untuk memuat provisi Buy American. Obama sendiri, berbe da dengan
Bush, sejak semula jelas bukan pengusung ideologi perdagangan
bebas.
Bahkan dalam kampanyenya, Obama banyak menyuarakan
pentingnya langkah -langkah proteksi untuk membangkitkan ekonomi
AS. Misalnya, Obama menyatakan akan melakukan negosiasi ulang
atas substansi North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang
melibatkan AS, Kanada, dan Meksiko. Renegosiasi perjanjian
perdagangan bebas juga akan segera dilakukan dengan Pemerintah
Korea Selatan.

Akar Proteksionisme

Berlakunya provisi Buy American me nunjukkan bahwa arus


politik dalam negeri AS memang sedang mengarah pada
proteksionisme. Tujuan utama dari rencana provisi Buy American

176
antara lain untuk menolong industri besi dan baja yang mengalami
kemunduran penjualan sekitar 40 % sebagai dampak resesi .

Meski dalam Act yang dikeluarkan Kongres tersebut dikatakan


bahwa pemberlakuan program terkait harus sejalan dengan aturan
perdagangan internasional, provisi Buy American sebenarnya sudah
merupakan pelanggaran terhadap prinsip national treatment dalam
WTO yang melarang suatu negara memberlakukan diskriminasi
antara produk impor dengan produk dalam negeri dengan tujuan
untuk memproteksi.

Itu jelas akan memengaruhi kepatuhan negaranegara lain


terhadap aturan-aturan perdagangan internasional. Perang dagang
dikhawatirkan akan terjadi. AS juga akan dirugikan karena seperti
dikemukakan Wakil Presiden Bidang Internasional Kamar Dagang
dan Industri AS John Murphy 50 juta penduduk AS bekerja pada
sektor ekspor dan yang terkait.

Sekalipun sejak era Reagan AS menjadi kampiun globalisasi


dan pasar bebas, kecenderungan proteksionisme sebenarnya
memiliki akar politik yang kuat di AS. Pendekatan AS atas
globalisasi dan pasar bebas sebenarnya bersifat ad hoc yang sangat
dipengaruhi oleh US Treasury dan perusahaan -perusahaan swasta
yang melakukan deal secara langsung dengan negara -negara lain.
Para pengambil kebijakan di AS cenderung bersikap skeptis
terhadap aturan-aturan global dan organisasi internasional serta
lebih percaya pada perjanjian secara individu dan spesifik de ngan
negara-negara lain. Pendekatan AS ini berbeda dengan Uni Eropa
yang menginginkan terciptanya aturan -aturan baku dalam ekonomi
global dan penguatan organisasi internasional seperti OECD, IMF,
Bank Dunia, dan Uni Eropa sendiri.

Kecenderungan skeptisisme terhadap perdagangan bebas kini


telah demikian menguat dalam masyarakat AS. Jajak pendapat yang
diselenggarakan NBC News dan Wall Street Journal (2007)
menunjukkan, dalam periode 1999 –2007 persentase responden di AS
yang memandang kesepakatan perdagangan bebas akan merugikan
AS mencapai 46% dibandingkan dengan 28% responden yang
memandang perdagangan bebas sebagai hal yang menguntungkan.

Rakyat AS mulai melihat globalisasi dan perdagangan bebas


sebagai ancaman, khususnya dalam hal lapangan kerja. Tantangan
177
bagi ekonomi AS terutama muncul dari China, India, Eropa Timur,
dan Brasil ketika globalisasi dan pasar bebas memungkinkan
pekerjaan dan industri -industri tertentu dikerjakan di luar AS, tapi
hasilnya dijual di AS.

Akibatnya, banyak perusahaan di AS dipak sa gulung tikar dan


gelombang PHK pun tidak terelakkan. Sebuah situs internet di AS
menggambarkan kondisi yang dihadapi pekerja AS sebagai berikut,
“Para pekerja di Michigan bukan hanya menghadapi kompetisi
dengan pekerja di California, tetapi juga pekerja di Beijing (China)
atau Bangalore (India).”

Logika neoliberal tentang mengatasi defisit perdagangan dan


meluasnya pengangguran dengan arus masuk investasi asing kini
harus bertabrakan dengan sentimen publik AS yang tidak
menghendaki “dominasi asing”.

Di masa Bush yang sangat probisnis, sentimen publik semacam


ini mengakibatkan perusahaan minyak raksasa China, CNOOC,
membatalkan niatnya mengambil alih Unocal, sebuah perusahaan
minyak AS pada2005. Tahun 2006, perusahaan raksasa dari Uni
Emirat Arab, Dubai Po rts World, juga mendapat tentangan keras dari
Kongres ketika hendak meluasan kontrolnya atas pelabuhan -
pelabuhan besar di AS.

Dampak dan Res ik o Proteks ionis me


Provisi Buy American menandai kecenderungan proteksi AS
yang lebih terang-terangan. Ini menambahkan fakta bahwa kehadiran
korporasi-korporasi besar asing di AS, khususnya dari Asia, telah
menjadi sumber debat publik hangat di AS.

Sejak masa Bush, secara “parsial” China yang menguasai 10%


pasar AS sesungguhnya telah menjadi target utama langkah -langkah
proteksionisme AS. Bukan karena Bush berkecenderungan
protektif,tapi karena tekanan Kongres dan sejumlah segmen dalam
masyarakat AS.

Kini China harus siap menghadapi proteksionisme yang lebih


“sistematis” di masa Obama. Dalam kampanyenya Obama
menyatakan, melanjutkan perdagangan dengan China dengan pola

178
yang selama ini berlangsung berarti memperpanjang krisis di
AS.Obama juga menyatakan akan menerapkan standar “etis” dalam
ekonomi dengan mempersoalkan praktik -praktik yang menyalahi HAM
dan lingkungan seperti masalah mempekerjakan anak dan praktik
industri yang mengakibatkan degradasi lingkungan hidup yang
banyak dituduhkan ke China.

Secara khusus Obama akan menerapkan program monitoring


atas impor tekstil dari China untuk melindungi perusahaan sejenis di
dalam negeri AS. Memang isu perdagangan, termasuk rencana -
rencana AS untuk menerapkan standar lingkungan dan HAM, tidak
disinggung dalam kunjungan Hillary Clinton ke China baru -baru
ini.Namun tentu saja ini lebih merupakan upaya untuk memelihara
keharmonisan dalam tata hubungan diplomasi kedua negara.

Menurunnya permintaan pasar AS dan global telah membuat


ekspor China turun 17,5% pada Januari 2009 dibandingkan bulan
yang sama tahun lalu. Jumlah pengangguran di China diperkirakan
mencapai 20 juta orang sebaga i dampak langsung dari penurunan
permintaan produk China akibat krisis global.Negaranegara lain,
yang bergantung pada ekspor dan investasi ke AS seperti Jepang
dan Korea Selatan,juga sedang terperosok dalam krisis ekonomi
yang dalam.

Di Indonesia, ekspor tekstil ke AS menghidupi sekitar 250.000


tenaga kerja. Bila AS menerapkan standarstandar khusus yang sulit
dipenuhi oleh produsen kita, para pekerja tersebut terancam akan
kehilangan pekerjaan,di samping devisa sekitar 4 miliar USD juga
akan melayang. Provisi Buy American menyadarkan banyak pihak
bahwa pada dasarnya AS bukanlah dewa yang selalu siap
memakmurkan ekonomi negara lain dengan kesiapan membuka pasar
domestiknya secara terus -menerus.

Bagi AS, globalisasi dan pasar bebas bukanlah harga mati atau
kebenaran mutlak. Ia hanyalah pilihan rasional yang didasari
hitungan politik dan ekonomi yang dapat berubah sesuai kebutuhan.

Cina

Pemerintah China mengecam keras sistem proteksionisme


perdagangan dalam kaitannya untuk membangkitkan kembali 10
sektor industri utama di China. Ke-10 sektor industri utama

179
dimaksud itu di antaranya sektor otomotif dan tekstil.

Pemerintah China sudah menyusun rencana untuk membangkitkan


kembali 10 sektor industri utama guna meminimalisasi dampak krisis
moneter terhadap perekonomian China. Jadi, sudah seharusnya
upaya ini tidak dikaitkan lagi dengan pelaksanaan proteksionisme
perdagangan China oleh sejumlah negara di dunia.

Pelaksanaan proteksionisme yang dilakukan sejumlah negara


terhadap sektor perdagangan China merupakan sebuah sikap
merugikan. Dalam beberapa tahun belakangan sektor -sektor industri
di China sudah mengalami dampak proteksionisme oleh sejumlah
negara. Padahal dampak krisis moneter juga memiliki banyak
pengaruh negatif terhadap China. Kini saatnya bagi pemerintah
China untuk menyatakan sikap menolak segala bentuk dan isi dari
proteksionisme tersebut.China sekarang berusaha untuk
meningkatkan daya saing sektor industri guna mendapatkan
persaingan pasar yang adil.

Kebijakan Proteksi Meresahkan

Pembicaraan memaparkan banyak hal tentang kecenderungan proteksionisme


perdagangan pada sebagian besar dari 153 negara anggota Organisasi Perdagangan
Dunia (WTO). Disebutkan, banyak negara yang cenderung mendorong ekspor dan
menekan impor.
Proteksionisme merupakan kebijakan ekonomi yang membatasi perdagangan
antarnegara. Caranya, antara lain, adalah pemberlakuan tarif tinggi pada barang impor,
pembatasan kuota, dan berbagai upaya menekan impor.
Proteksi dimaksudkan untuk mempertahankan lapangan kerja bagi penduduk lokal. Di
sisi lain, kondisi ini dapat memperparah resesi global jika membuat negara lain tidak
dapat menjual produknya ke luar negeri. Pada tahun 1930-an, negara-negara menutup
pasar mereka dan Depresi Besar semakin dalam. Para delegasi meyakini bahwa
perlambatan ekonomi pada tahun 2009 akan berdampak pada semua anggota WTO,
khususnya negara yang menggantungkan pertumbuhan ekonominya pada ekspor.
Banyak Negara kelompok 15 membuat kesepakatan, termasuk Jepang dan
Brasil, mengeluarkan pernyataan menolak proteksionisme yang semakin terlihat.
Seruan ini untuk menekankan kekhawatiran mereka terkait dengan krisis ekonomi.
Selain Jepang dan Brasil, Kelompok 15 negara ini juga meliputi Korea Selatan,
Taiwan, Turki, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Hongkong, Israel, Meksiko, Norwegia,

180
Singapura, Swiss, dan Thailand. Kelompok 15 negara ini juga merupakan mitra
antidumping. Mereka menekan AS agar mengubah cara penghitungan biaya
antidumpingnya karena hal tersebut adalah langkah proteksi terhadap produk domestik.
”Mengingat keadaan ekonomi yang tidak dapat diperkirakan dan meningkatnya
sentimen proteksionisme, anggota WTO perlu waspada atas kemungkinan terjadinya
aksi antidumping. Selain itu, negara-negara anggota juga perlu menghindari langkah-
langkah yang berujung pada proteksionisme,” demikian pernyataan bersama itu.
Belakangan ini ada beberapa kepala negara yang diprotes karena kebijakannya
mengandung unsur proteksionisme. Seiring perlambatan perekonomian global,
beberapa negara mengambil langkah yang dianggap mengacu pada proteksionisme.
Kebijakan yang dikecam antara lain yang dikeluarkan Presiden Perancis Nicolas
Sarkozy. Dia mengusulkan agar pemerintah membantu industri otomotif di dalam negeri
yang mempertahankan pabriknya di dalam negeri. Selain itu, klausul ”Beli Produk
Amerika” dalam rencana stimulus AS juga menuai protes di mana-mana.
Pada perkiraan terakhirnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan
perdagangan dunia akan terkontraksi sebesar 2,8 persen tahun ini, setelah tumbuh 4,1
persen pada tahun 2008 dan 7,2 persen pada tahun 2007.
Laporan WTO itu juga prihatin akan kenaikan tarif, tetapi juga prihatin atas
rincian paket stimulus, seperti dana talangan untuk industri otomotif. Banyak negara
maju yang memberi bantuan pada industri otomotifnya, suatu kebijakan yang oleh
negara lainnya dianggap sebagai kebijakan proteksi. Seperti memberikan dana
talangan yang relatif murah yang jelas tidak dapat diikuti oleh negara miskin.
WTO memperingatkan bahwa hal tersebut juga akan menjadikan distorsi antara
lembaga finansial dengan memberikan talangan pemerintah atau subsidi.

Proteksionisme Baru

Meskipun mendapat tantangan yang keras dari partnerpartner perdagangan


Amerika Serikat (AS), versi akhir dari undang-undang (UU) menyangkut stimulus 787
miliar USD (American Recovery and Reinvestment Act atau ARRA) yang disahkan
kongres beberapa waktu lalu tetap memuat provisi Buy American yang kontroversial. Ia
mewajibkan seluruh proyek yang didanai paket stimulus itu untuk menggunakan
besi,baja,dan produkproduk manufaktur yang diproduksi AS. Sensitivitas Obama
menghadapi protes-protes itu––dengan berupaya meyakinkan Kongres untuk
meniadakan ketentuan ini––ternyata tidak berhasil menghentikan laju Kongres untuk
memuat provisi Buy American. Obama sendiri, berbeda dengan Bush, sejak semula
bukan pengusung ideologi perdagangan bebas. Bahkan dalam kampanyenya, Obama

181
banyak menyuarakan pentingnya langkah-langkah proteksi untuk membangkitkan
ekonomi AS. Misalnya, Obama menyatakan akan melakukan negosiasi ulang atas
substansi North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang melibatkan AS,
Kanada, dan Meksiko. Renegosiasi perjanjian perdagangan bebas juga akan segera
dilakukan dengan Pemerintah Korea Selatan.
Akar Proteksionisme
Berlakunya provisi Buy American menunjukkan bahwa arus politik dalam negeri
AS memang sedang mengarah pada proteksionisme. Tujuan utama dari rencana provisi
Buy Americanantara lain untuk menolong industri besi dan baja yang mengalami
kemunduran penjualan sekitar 40 % sebagai dampak resesi.
Meski dalam Act yang dikeluarkan Kongres tersebut dikatakan bahwa
pemberlakuan program terkait harus sejalan dengan aturan perdagangan internasional,
provisi Buy American sebenarnya sudah merupakan pelanggaran terhadap prinsip
national treatment dalam WTO yang melarang suatu negara memberlakukan
diskriminasi antara produk impor dengan produk dalam negeri dengan tujuan untuk
memproteksi.
Itu jelas akan memengaruhi kepatuhan negaranegara lain terhadap aturan-
aturan perdagangan internasional. Perang dagang dikhawatirkan akan terjadi. AS juga
akan dirugikan karena–– seperti dikemukakan Wakil Presiden Bidang Internasional
Kamar Dagang dan Industri AS John Murphy––50 juta penduduk AS bekerja pada sektor
ekspor dan yang terkait.
Sekalipun sejak era Reagan AS menjadi kampiun globalisasi dan pasar bebas,
kecenderungan proteksionisme sebenarnya memiliki akar politik yang kuat di AS. Rawi
Abdelal dan Adam Segal (Foreign Affairs, Januari/Februari 2007) mencatat, pendekatan
AS atas globalisasi dan pasar bebas sebenarnya bersifat ad hoc yang sangat
dipengaruhi oleh US Treasury dan perusahaan-perusahaan swasta yang melakukan
deal secara langsung dengan negara-negara lain.
Bahkan, menurut Abdelal dan Segal, para pengambil kebijakan di AS cenderung
bersikap skeptis terhadap aturan-aturan global dan organisasi internasional serta lebih
percaya pada perjanjian secara individu dan spesifik dengan negara-negara
lain.Pendekatan AS ini berbeda dengan Uni Eropa yang menginginkan terciptanya
aturan-aturan baku dalam ekonomi global dan penguatan organisasi internasional
seperti OECD, IMF, Bank Dunia, dan Uni Eropa sendiri.
Kecenderungan skeptisisme terhadap perdagangan bebas kini telah demikian
menguat dalam masyarakat AS. Jajak pendapat yang diselenggarakan NBC News dan
Wall Street Journal (2007) menunjukkan, dalam periode 1999–2007 persentase
responden di AS yang memandang kesepakatan perdagangan bebas akan merugikan
AS mencapai 46% dibandingkan dengan 28% responden yang memandang
perdagangan bebas sebagai hal yang menguntungkan.

182
Rakyat AS mulai melihat globalisasi dan perdagangan bebas sebagai ancaman,
khususnya dalam hal lapangan kerja. Tantangan bagi ekonomi AS terutama muncul dari
China, India, Eropa Timur, dan Brasil ketika globalisasi dan pasar bebas memungkinkan
pekerjaan dan industri-industri tertentu dikerjakan di luar AS, tapi hasilnya dijual di AS.
Akibatnya, banyak perusahaan di AS dipaksa gulung tikar dan gelombang PHK
pun tidak terelakkan. Sebuah situs internet di AS menggambarkan kondisi yang
dihadapi pekerja AS sebagai berikut, “Para pekerja di Michigan bukan hanya
menghadapi kompetisi dengan pekerja di California, tetapi juga pekerja di Beijing
(China) atau Bangalore (India).”Logika neoliberal tentang mengatasi defisit
perdagangan dan meluasnya pengangguran dengan arus masuk investasi asing kini
harus bertabrakan dengan sentimen publik AS yang tidak menghendaki “dominasi
asing”. Di masa Bush yang sangat probisnis, sentimen publik semacam ini
mengakibatkan perusahaan minyak raksasa China, CNOOC, membatalkan niatnya
mengambil alih Unocal, sebuah perusahaan minyak AS pada2005. Tahun 2006,
perusahaan raksasa dari Uni Emirat Arab, Dubai Ports World, juga mendapat tentangan
keras dari Kongres ketika hendak meluasan kontrolnya atas pelabuhan-pelabuhan
besar di AS.
Dampak Proteksionisme
Provisi Buy American menandai kecenderungan proteksi AS yang lebih terang-
terangan. Ini menambahkan fakta bahwa kehadiran korporasi-korporasi besar asing di
AS, khususnya dari Asia, telah menjadi sumber debat publik yang hangat di AS.
Sejak masa Bush, secara “parsial” China yang menguasai 10% pasar AS
sesungguhnya telah menjadi target utama langkah-langkah proteksionisme AS. Bukan
karena Bush berkecenderungan protektif, tapi karena tekanan Kongres dan sejumlah
segmen dalam masyarakat AS.
Kini China harus siap menghadapi proteksionisme yang lebih “sistematis” di
masa Obama. Dalam kampanyenya Obama menyatakan, melanjutkan perdagangan
dengan China dengan pola yang selama ini berlangsung berarti memperpanjang krisis
di AS. Obama juga menyatakan akan menerapkan standar “etis” dalam ekonomi
dengan mempersoalkan praktik-praktik yang menyalahi HAM dan lingkungan seperti
masalah mempekerjakan anak dan praktik industri yang mengakibatkan degradasi
lingkungan hidup yang banyak dituduhkan ke China.
Secara khusus Obama akan menerapkan program monitoring atas impor tekstil
dari China untuk melindungi perusahaan sejenis di dalam negeri AS. Memang isu
perdagangan, termasuk rencana-rencana AS untuk menerapkan standar lingkungan
dan HAM, tidak disinggung dalam kunjungan Hillary Clinton ke China baru-baru ini.
Namun tentu saja ini lebih merupakan upaya untuk memelihara keharmonisan dalam
tata hubungan diplomasi kedua negara.

183
Menurunnya permintaan pasar AS dan global telah membuat ekspor China turun
17,5% pada Januari 2009 dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (SINDO, 12/2).
Jumlah pengangguran di China diperkirakan mencapai 20 juta orang sebagai dampak
langsung dari penurunan permintaan produk China akibat krisis global. Negaranegara
lain, yang bergantung pada ekspor dan investasi ke AS seperti Jepang dan Korea
Selatan, juga sedang terperosok dalam krisis ekonomi yang dalam.
Di Indonesia, ekspor tekstil ke AS menghidupi sekitar 250.000 tenaga kerja. Bila
AS menerapkan standar standar khusus yang sulit dipenuhi oleh produsen kita, para
pekerja tersebut terancam akan kehilangan pekerjaan,di samping devisa sekitar 4 miliar
USD juga akan melayang. Provisi Buy American menyadarkan banyak pihak bahwa
pada dasarnya AS bukanlah dewa yang selalu siap memakmurkan ekonomi negara lain
dengan kesiapan membuka pasar domestiknya secara terus-menerus.
Bagi AS, globalisasi dan pasar bebas bukanlah harga mati atau kebenaran
mutlak. Ia hanyalah pilihan rasional yang didasari hitungan politik dan ekonomi yang
dapat berubah sesuai kebutuhan. Bukankah ini pelajaran penting bagi Indonesia.

184
CHAPTER

MANAJEMEN STRATEGIS
INTERNASIONAL

185
ABSTRAK

Bisnis internasional secara garis besar adalah ilmu yang mempelajari tentang
pelaksanaan suatu hubungan bisnis antara negara-negara diseluruh dunia dan
bagaimana cara memasuki bisnis yang bertaraf internasional.
Pembahasan makalah ini adalah mengenai manajemen strategi internasional yaitu
suatu proses perencanaan manajemen yang komprehensif dan berlangsung terus
menerus untuk merumuskan suatu strategi yang memungkinkan perusahaanbersaing
secara efektif dipasar yang berbeda-beda diseluruh dunia. Selain itu, juga membahas
mengenai tantangan-tantangan manajemen strategis internasional yang mencakup,
manajemen strategis internasional itu sendiri, perencanaan strategis dan strategi
internasional.
Dalam manajemen strategis internasional ini terdapat alternatif-alternatif yang
dapat diambil dalam pelaksanaan bisnis internasional yaitu : strategi peniruan negara
asal, strategi multidomestik, strategi global dan strategi transnasional. Setiap strategi
tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan dalam hal kemampuannya untuk
membantu perusahaan agar responsif terhadap keadaan lokal dan untuk mendapatkan
manfaat dari efisiensi global.
Suatu strategi yang disusun dengan baik memiliki empat komponen penting yaitu :
kompetensi unik, lingkup operasi, penggunaan sumber daya dan sinergi. Semua
komponen tersebut sangatlah berguna dalam suatu perusahaan yang akan bersaing
dalam pasar luar negeri maupun pasar domestik.
Dalam melakukan strategi terdapat level-level yang digunakan oleh perusahaan
yang pertama adalah strategi korporat, yang kedua adalah strategi bisnis dan yang
ketiga adalah strategi fungsional. Semua strategi yang ada tersebut harus dipelajari
dengan baik agar suatu perusahaan dapat bersaing disetiap pasar yang akan
dimasukinya.

• Manajemen,Perencanaan dan strategi Internasional


• Alternatif-alternatif Startegi
• Komponen-komponen Strategi Internasional
• Menyusun Strategi International
• Level-level Strategi Internasional

186
CHAPTER 16
MANAJEMEN STRATEGIS INTERNASIONAL

Latar Belakang Strategi Bisnis Internasional dan


Permasalahannya

Strategi-strategi dalam berbisnis sangat diperlukan oleh suatu perusahaan, apalagi


perusahaan tersebut akan bersaing baik dalam pasar domestik maupun pasar luar
negeri.
Manajemen strategi internasional merupakan suatu proses perencanaan
manajemen yang komprehensif dan berlangsung terus menerus untuk merumuskan
suatu strategi yang memungkinkan perusahaan bersaing secara efektif dipasar yang
berbeda-beda diseluruh dunia.
Agar dapat bertahan dipasar global saat ini, perusahaan harus cepat memanfaatkan
kesempatan yang tersedia dimana saja diseluruh dunia dan memberikan respon untuk
melakukan perubahan yang muncul dipasar domestik dan luar negeri. Hal ini
memerlukan definisi yang meyakinkan dalam misi perusahaan, visi untuk mencapai misi
itu, dan pemahaman yang baik tidak ambigu tentang cara mereka harus bersaing
dengan perusahaan lain. Untuk memperoleh pemahaman ini, perusahaan harus
membandingkan kekuatan dan kelemahannya dengan pesaing diseluruh dunia, menilai
perubahan politik, ekonomi dan sosial yang mungkin terjadi diantara pelanggan maupun
calon pelanggan, dan menaganalisa dampak teknologi baru terhadap cara berbisnis
perusahaan.
Maka dalam sebuah bisnis banyak sekali strategi-strategi yang digunakan untuk
mencapai atau meningkatkan tingakat profitabilitas perusahaan tersebut dan untuk
mencapai pangsa apsar yang diinginkan.
Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana suatu perusahaan dapat bersaing
secara global dengan menyusun strategi-strategi yang ada agar dapat bertahan dalam
pasar global. Selain itu juga bagaimana suatu perusahaan dengan cepat memanfaatkan
kesempatan yang tersedia dimana saja diseluruh dunia dan bagaimana suatu
perusahaan memberikan respon tentang perubahan-perubaha yang muncul baik
dipasar domestik maupun dipasar luar negeri.
Tujuan bab ini adalah untuk mengetahui mengenai strategi-strategi apa saja
yang digunakan oleh perusahaan agar mampu bersaing dan bertahan baik dipasar
domestik maupun dipasar luar negeri, dan cara-cara perusahaan mengatasi masalah-
masalah yang timbul dalam persaingan internasional, selain itu juga perusahaan harus
dapat membandingakan kekuatan dan kelemahan pesaing diseluruh dunia.
Pembahasan dalam bab ini akan bermanfaat bagi pemahaman tentang strategi-
strategi apa yang dipakai oleh perusahaan untuk dapat bersaing dipasar domestik dan

187
pasar luar negeri. Selain itu juga dapat mengetahui alternatif-alternatif apa saja yang
diambil dalam pelaksanaan bisnis internasional dan tantangan-tantangan apa saja yang
ada dalam persaingan internasional dan cara menyikapinya.
Secara spesifik pembahasan akan difokuskan pada beberapa masalah meliputi:
Bagaimana upaya untuk mengetahui strategi-strategi internasional yang akan
dipakai untuk bersaing diarea perdagangan yang bertaraf internasional seperti :
a. Manajemen startegis internasional
b. Perencanaan strategis
c. Strategis internasional
d. Alternatif-alternatif strategis : -strategi peniruan negara asal
-strategi multidomestik
-strategi global
-strategi transnasional
e. Komponen-komponen strategi internasional : -kompetensi unik
-lingkup operasi
-penggunaan sumber daya
-sinergi
f. Menyusun strategi internasional : -pernyataan misi
-pemantaun lingkungan dan analisa swo
-sasaran strategis
-taktik
-kerangka kerja pengendalian
g. Level-level strategi internasional:-strategi korporat
-strategi bisnis
-strategi fungsional

Pengertian Manajemen Strategis Internasional

Manajemen strategis internasional adalah proses perencanaan manajemen yang


komprehensif dan terus berlangsung dan bertujuan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi yang membuat perusahaan mampu bersaing secara
efektif didunia internasional. Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk
memnetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan, implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasiyang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan system
informasi, dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.
Proses pengembangan strategi internasional tertentu sering disebut perencanaan
strategis. Perencanaan strategis biasanya menjadi tanggung jawab eksekutif tingkat

188
atas dikantor pusat perusahaan dan manajer senior dicabang opersional perusahaan
domestic dan luar negeri. Kebanyakan perusahaan yang lebih besar juga memilki staf
perencanaan yang permanen untuk menyediakan bantuan teknis untuk para manajer
level atas ketika mereka menyusun strategi.
Manajemen strategis internasional menghasilkan pengembangan berbagai
strategis internasional, yang merupakan kerangka komprehensif untuk mencapai tujuan
fundamental perusahaan. Secara konseptual ada banyak kesamaan antara
mengembangkan strategi kompetisi di satu Negara dan mengembangkan strategi untuk
bersaing dibanyak Negara. Namun pengembangan strategi internasional jauh lebih
rumit dibandingkan dengan strategi domestic. Manajer yang mengembangkan strategi
untuk perusahaan domestic harus berhubungan dengan satu pemerintahan nasional,
satu mata uang, satu sistem akuntansi, satu system hokum dan politik, dan biasanya,
satu bahasa dan budaya yang relative homogen.
Bisnis internasional memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi tiga sumber
daya keunggulan bersaing yang tidak tersedia dalam peruahaan domestic:

Efisiensi global : perusahaan internasional dapat meningkatkan efisiensi melalui


berbagai sarana yang tidak dimilki perusahaan domestik. Perusahaan dapat
memperoleh efisiensi lokasi dengan menempatkan fasilitasnya dimanapun diseluruh
dunia yang biaya produksi dan distribusinya paling rendah atau lokasi terbaik yang
dapat meningkatkan mutu pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Contohnya
seperti sepatu nike yang memusatkan produksinya dinegara-negara yang biaya tenaga
kerjanya rendah. Dengan biaya kerja yang rendah maka dapat mempekerjakan banyak
tenaga kerja dan dapat meningkatkan produktivitas sepatu nike tersebut dengan baik
untuk memperoleh laba semaksimal mungkin.

Fleksibilitas multinasional : setiap Negara memiliki lingkungan politik, ekonomi, hokum


dan budaya yang berbeda-beda. Lingkungan ini terus berubah, hokum baru
diberlakukan, pemerintah baru dipilih, kebijakan ekonomi berubah, pesaing baru muncul
(atau meninggalkan) pasar, dan seterusnya. Bisnis internasional menghadapi tantangan
dalam merespon berbagai lingkungan yang terus berubah. Namun tidak seperti
perusahaan domestic, yang beroperasi dan merspon perubahan dalam konteks satu
lingkungan domestic, perusahaan internasional dapat merespon perubahan disuatu
Negara dengan mengimplementasikan perubahan dinegara lain.
Dengan melakukan berbagai cara, bisnis internasional mampu mengeksploitasi dan
merespon perubaha dan perbedaan dalam lingkungan operasi dibandingkan dengan
perusahaan yang murni domestic.

Pembelajaran seluruh dunia : lingkungan operasi perusahaan multinasional (MNC) yang


begitu beragam juga memberikan kontribusi bagi pembelajaran organisasi. Perbedaan

189
diantara lingkungan opersi tersebut menyebabkan operasi perusahaan berbeda antara
satu Negara dengan Negara lain.
Sayangnya mengeksploitasi ketiga factor ini secara bersamaan sulit dilakukan. Efisiensi
global dapat dicapai jika stu unit dari satu perusahaan diberi tanggung jawab global
untuk mengerjakan tugas yang ada. Sebaliknya fleksibilitas multinasional meningkat
ketika perusahaan mendelegasikan tanggung jawab kemanajer local dianak
perusahaan. Dengan memberikan kekuasaan kepara manajer local memungkinkan
setiap anak perusahaan untuk menyesuaikan produk, kebijakan sumber daya manusia,
teknik pemasaran, dan praktek bisnis lain untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelanggan potensial disetiap pasar yang dilayani oleh perusahaan. Namun, fleksibilitas
yang semakin meningkat ini akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk mencapai
efisiensi global dibidang-bidang seperti produksi, pemasran, dan R&D.

Alternatif-alternatif Strategis

Perusahaan multinasional biasanya menggunakan satu dari empat alternative


strategi dalam usaha mereka menyeimbangkan tiga tujuan, yakni efisiensi global,
fleksibilitas multinasional, dan pengetahuan global.

Alternatif strategi yang pertama : strategi peniruan negra asal (home replication
strategy). Dalam pendekatan ini perusahaan menggunakan kompetensi inti atau
keunggulan khusus perusahaan yang dikembangkan dinegara asalnya sebagai senjata
bersaing dipasar luar negeri yang akan dimasukinya. Yakni perusahaan menggunakan
apa yang telah dilakukannya dengan sangat berhasil dipasar negra asalnya dan
mencoba meniru untuk pasar luar negeri.

Strategi multidomestik (multidomestic strategy): merupakan alternative kedua yang


tersedia bagi perusahaan internasional. Perusahaan multidomestik mengandung dirinya
sebagai sekumpulan anak perusahaan yang beroperasi secara independent, yang
setiap anak perusahaan berfokus pada satu pasar domestic yang khusus. Selain itu
setiap anak perusahaan bebas untuk menyesuaikan produk, kampanye pemasaran,
dan teknik operasinya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan lokalnya. Pendekatan
multidomestik ini sangat efektif terutama ketika ada perbedaan yang jelas diantara
pasar nasional, ketika skala ekonomi produksi, distribusi dan pemasaran rendah, dan
ketika biaya koordinasi antara perusahaan induk dan anak perusahaan diseluruh dunia
sangat tinggi. Kaarena setiap anak perusahaan dalam perusahaan multidomestik harus
responsive terhadap pasar local, biasanya induk perusahaan akan mendelegasikan
sebagian kekuasaan dan wewenang kepada manajer dianak perusahaan diberbagai
Negara tujuan.

190
Strategi global (global strategy): adalah filosof alternative yang ketiga yang dapat
digunakan oleh perusahaan internasional. Perusahaan global memandang dunia
sebagai pasar tunggal dan tujuan utamanya adalah menciptakan barang dan jasa yang
memilki standar tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan diseluruh dunia.
Strategi global hampir sangat berlawanan dengan strategi multidomestik. Perusahaan
multidomestik yakin bahwa pelanggan disetiap Negara pada dasarnya berbeda dan
harus ditangani dengan perspektif yang berbeda pula, sementara perusahaan global
menganggap bahwa setiap pelanggan pada dasarnya adalah sama apapun
kewarganegaraannya. Maka, perusahaan global memandang pasar dunia sebagai
entitas tunggal dalam mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produknya.
Perusahaan berusaha mencapai skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran dengan
mengkonsentrasikan aktivitas produksinya dibeberapa pabrik yang bekerja dengan
sangat efisien dan kemudian menciptakan kampanye iklan dan kampanye pemasaran
global untuk menjual produk tersebut.
Strategi peniruan Negara asal dan strategi global memilki kemiripan penting ;
dengan menggunakan pendekatan tersebut, perusahaan melakukan bisnis dengan cara
yang sama dimanapun diseluruh dunia. Namun, ada perbedaan penting diantara
keduannya. Perusahaan yang menggunakan strategi peniruan Negara asal membawa
cara bisnisnya dinegara asal untuik digunakan dipasar luar negeri juga. Intinya
perusahaan yang menggunakan strategi ini percaya jika praktek bisnisnya sukses
dipasar domestic, maka cara tersebut juga akan sukses dipasar luar negeri. Sebaliknya
titik awal dari perusahaan yang menggunakan strategi global tidak memiliki bias Negara
asal seperti itu. Pada kenyataannya, konsep pasar dinegara asal tidak relevan, karena
perusahaan global berpikir bahwa pasarnya adalah satu pasar global, bukan pasar yang
terbagi antara pasar domestic dan luar negeri. Perusahaan global berusaha mencari
cara yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan dipasar global, agar
para pelanggan puas akan produk yang mereka hasilkan dsan terus mengkonsumsi
produk yang mereka hasilkan itu.

Strategi transnasional (transnasional strategy) : perusahaan transnasional berusaha


mengkombinasikan keuntungan dari efisiensi skala global, seperti yang ingin dicapai
oleh perusahaan global, dengan keuntungan dan keunggulan dari tanggapan atas
keadaan local, yang menjadi tujuan perusahaan multidomestik. Untuk melakukan ini,
perusahaan transnasional tidak langsung mensentralisasi atau mendesentralisasi
kekuasaan. Tetapi, perusahaan akan secara berhati-hati melimpahkan tanggung jawab
berbagai tugas organisasional ke unit organisasi yang dianggap paling mampu
mencapai kedua tujuan itu, yaitu efisiensi dan fleksibilitas.
Perusahaan multinasional dapat memilih untuk mensentralisasikan fungsi
manajemen tertentu dan pengambilan keputusan dikantor pusat, seperti riset dan
pengembangan dan operasi keuangan. Namun fungsi manajemen yang lain, seperti
manajemen sumber daya manusia dan pemasaran, dapat disentralisasikan yang

191
memungkinkan para manajer dianak perusahaan local dapat menyesuaikan aktivitas
bisnis mereka sehingga lebih mampu merespon budaya dan lingkungan bisnis local.
Strategi transnasional akan lebih baik digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
global dengan perpaduan sentralisasi beberapa fungsi dan desentralisasi fungsi-fungsi
lainnya, alasan utama untuk menggunakan strategi transnasional. Pendekatan untuk
meningkatkan pengetahuan global juga tersedia bagi perusahaan yang menggunakan
pendekatan peniruan negra asal, multidomestik, dan global. Dengan demikian
perusahaan yang menggunakan ketiga pendekatan tersebut perlu menggunakan upaya
sistematik agar teknik tersebut dapat digunakan dengan sukses.

Komponen-komponen Strategi Internasional


Setelah menentukan seluruh filosofi strategi internasional bagi perusahaan,
maka manajer-manajer yang terlibat dalam rencana strategis internasional harus
berkonsentrasi pada empat komponen dasar dalam pengembangan strategi. Keempat
komponen tersebut adalah : kompetensi unik (distinctive competence), lingkup operasi
(scope of operations), penggunaan sumber daya (resource deployment) dan sinergi
(synergy).

Kompetensi Unik
Kompetensi unik (distinctive competence), komponen pertama dalam strategi
internasional, menjawab pertanyaan ”Apa yang dapat kita lakukan dengan luar biasa,
terutama dibandingkan dengan para pesaing kita?” Kompetensi unik dapat berupa
teknologi maju, jaringan distribusi yang efisien, praktek organisasional yanghebat, atau
merek yang terkenal. Kepemilikan atas satu kompetensi unik oleh perusahaan
dipandang oleh banyak ahli sebagai syarat penting bagi perusahaan supaya dapat
bersaing dengan perusahaan lokal yang dianggap lebih memahami pasar lokal.
Misalnya, nama, gambar, dan portofolio tokoh-tokoh Disney merupakan kompetensi
unik yang membuat perusahaan sukses di pasar luar negeri. Sama halnya,
ketersediaan program piranti lunak yang sesuai dengan sistem operasi Windows
memberi keuntungan bagi Microsoft dalam bersaing dengan perusahaan lokal di luar
Amerika Serikat.
Apapun bentuknya, komptensasi unik menunjukkan sumber daya penting bagi
perusahaan. Perusahaan sering mengeksploitasi keunggulan ini dengan melakukan
ekspansi operasi ke sebanyak mungkin pasar yang dapat dijangkau oleh sumber daya
tersebut. Dalam tingkat yang lebih besar, strategi internasionalisasi yang digunakan
oleh perusahaan mencerminkan hubungan timbal balik antara kompetensi unik dan
kesempatan bisnis yang tersedia di setiap negara.
Jika suatu perusahaan memilki atau dapat menghasilkan kompetensi unik yamg
tidak dimilki oleh perusahaan lain, maka perusahaan tersebut dapat bersaing secara
sukses dipasaran, karena kompetensi yang unik memiliki tingkat jual yang baik. Tetapi

192
perusahaan juga harus memanfaatkan kompetensi unik tersebut dengan baik, jangan
terlalu mengeksploitasinya, selain itu perusahaan juga harus memgumpulkan informasi
sebanyak mungkin tentang pasar domestic dan luar negeri, agar selalu mengetahui
perkembangan pasar. .

Lingkup Operasi
Komponen kedua, lingkup operasi (scope of operation), menjawab pertanyaan
“dimana kita akan melakukan bisnis?” Lingkup dapat diartikan sebagai wilayah
geografis, seperti negara, wilayah dalam negara, dan/atau sekelompok negara. Atau
lingkup dapat berfokus pada ceruk pasar atau produk dalam satu atau lebih wilayah,
seperti ceruk pasar untuk produk berkualitas tinggi, ceruk pasar berbiaya rendah, atau
ceruk pasar khusus lainnya. Karena semua perusahaan memiliki sumber daya yang
terbatas dan setiap pasar memiliki daya tarik tersendiri untuk berbagai produk, maka
para manajer harus memutuskan pasar mana yang paling menarik untuk
perusahaannya. Lingkup operasi tentu saja tergantung pada kompetensi unik
perusahaan: jika perusahaan memiliki kompetensi unik hanya di wilayah tertentu atau
lini produk tertentu, maka lingkup operasinya akan berfokus pada area dimana
perusahaan dapat menikmati kompetensi uniknya.
Misalnya, lingkup geografis operasi taman hiburan Disney meliputi Amerika
Serikat, Jepang, Perancis, dan sebentar lagi Hongkong, sementara lingkup distribusi
film dan penjualan barang dagangan meliputi lebih dari 100 negara. Dengan demikian,
perencanaan strategis mengakibatkan beberapa bisnis internasional memilih bersaing
hanya di beberapa pasar, beberapa perusahaan lain bersaing di banyak pasar, dan
perusahaan lainnya (seperti Disney) memiliki berbagai jenis operasi bisnisnya.
Bebagai factor yang aharus dipelajari sebelum menetapkan lokasi fasilitas
produksi termasuk ketersediaan sumberdaya yang besar, tingkat upah didaerah itu,
biaya transportasi yang berkaitan dengan pengiriman dan penerimaan, lokasi pasar
utama, resiko politik di daerah itu atau Negara, dan ketersediaan karyawan yang dapat
dilatih.
Untuk perusahaan berteknologi tinggi, biaya produksi mungkin tidak sepenting
fleksibilitas produksi karena perubahan produk utama mungkin sering diperlukan.

Penggunaan Sumber Daya


Penggunaan sumber daya (resource deployment) menjawab pertanyaan “Dengan
adanya situasi pasar yang akan kita masuki, bagaimana cara kita mengalokasikan
sumber daya kita ke pasar tersebut?” Misalnya, walaupun Disney akan segera memiliki
operasi taman hiburan di empat negara, perusahaan ini tidak memiliki komitmen
sumber daya yang sama di setiap pasar. Disney tidak melakukan investasi apapun di
Tokyo Disneyland, membatasi investasi awalnya di Disney Paris hanya sampai 49%
ekuitas, dan juga akan membatasi investasinya di Hongkong. Namun, perusahaan ini

193
terus melakukan investasi dalam jumlah besar ke operasi taman hiburannya di Amerika
dan juga film-film hiburannya.
Penggunaan sumber daya dapat ditentukan menurut lini produk, lini geografi,
atau keduanya. Bagian dari rencana strategis ini menentukan prioritas relatif bagi
sumber daya yang terbatas. Walaupun perusahaan-perusahaan ini membeli bahan
baku dan menjual produknya secara global, namun membatasi sebagian besar
penggunaan sumber produksinya hanya untuk digunakan di negara asalnya.
Perusahaan haruslah memanfaatkan sumberdaya yang dimilkinya dengan baik,
sumber daya tersebut harus digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, jangan
terlalu mengeksploitasi sumber daya yang ada, karena dapat berakibat buruk bagi
perusahaan nantinya. Maka perusahaan haruslah memelihara sumber daya yang ada
dengan baik demi kelangsungan hidup perusahaan dan kualitas dari produk yang
dihasilkan.

Sinergi
Sinergi (synergy), komponen keempat strategi internasional, menjawab
pertanyaan “Bagaimana elemen-elemen bisnis kita yang berbeda-beda dapat saling
menguntungkan?” Tujuan sinergi adalah menciptakan situasi tertentu yang secara
keseluruhan adalah lebih baik dibandingkan dengan kumpulan dari beberapa bagian.
Disney sangat sukses dalam menjalankan sinergi di Amerika Serikat. Orang mengenal
karakter-karakter Disney dari televisi sehingga mereka dapat merencanakan liburan ke
taman hiburan Disney. Di taman hiburan itu mereka dibombardir dengan begitu banyak
informasi tentang film terbaru Disney, dan mereka membeli barang-barang yang
menggambarkan tokoh-tokoh Disney sehingga mereka terdorong untuk menonton
tokoh-tokoh itu di TV, begitulah siklusnya. Namun, seperti yang diungkapkan di awal,
perusahaan ini harus berjuang dalam usaha-usahanya supaya efektif di pasar global.
Dengan memperjuangkan usaha-usaha mereka maka perusahaan akan mendapatkan
hasil yang optimal dalam suatu bisnis yang mereka milki, perusahaan harus dapat
memanfaatkan elemen-elemen yang dimilkinya dengan baik. Selain itu perusahaan
haruslah jeli dalam menilai elemen-elemen yang berbeda-berbeda tersebut agar semua
elemen tersebut dapat memiliki fungsi dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Menyusun Strategi Internasional

Penyusunan strategi internasional bukanlah proses satu dimensi. Perusahaan


biasanya melaksanakan manajemen strategis internasional dalam dua tahap:
perumusan strategi dan implementasi strategi. Secara sederhana, perumusan strategi
adalah memutuskan apa yang akan dilakukan dan implementasinya strategi adalah
benar-benar melakukannya.

194
Dalam perumusan strategi, perusahaan menetapkan sasarannya dan rencana
strategi yang akan digunakan untuk mencapai sasaran tersebut. Dalam perumusan
strategi internasional, manajer mengembangkan, memperbaiki, dan menyetujui pasar
mana yang akan dimasuki (atau ditinggalkan) dan cara untuk berkompetisi di masing-
masing pasar tersebut..
Dalam implementasi strategi perusahaan menyusun taktik untuk mencapai
strategi yang sudah dirumuskan. Keputusan Disney untuk membangun Disneyland
Paris merupakan bagian dari perumusan strategi. Namun, memutuskan atraksi apa
yang akan disajikan, kapan dibuka, dan berapa harga tiket masuk merupakan bagian
dari implementasi strategi. Implementasi strategi biasanya dicapai melalui desain
organisasi, kerja karyawan, dan sistem dan proses pengendalian perusahaan. Bab 14
dan 15 buku ini terutama akan membahas isu implementasi.
Walaupun setiap proses perencanaan strategis dalam beberapa hal adalah unik,
namun ada serangkaian langkah-langkah umum yang biasanya diikuti oleh manajer-
manajer ketika mereka mengembangkan strateginya

Pernyataan Misi
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alas an yang unik untuk keberadaanya.
Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Kebanyakan organisasi memulai
proses perencanaan strategis internasional dengan menyatakan pernyataan misi
(mission statement), yang menjelaskan tujuan, nilai, dan arah organisasi. Pernyataan
misi seirng digunakan sebagai alat komunikasi dengan konstituen dan stakeholder
internal dan eksternal mengenai arah strategis perusahaan. Pernyataan misi itu
menetapkan faktor-faktor seperti target pelanggan dan pasar, produk dan jasa utama,
wilayah geografis, teknologi inti, urusan untuk bertahan hidup, rencana pertumbuhan
dan profitabilitas, filosofi dasar, dan citra publik yang diinginkan.
Mengembangkan misi bisnis memaksa ahli strategi untuk berpikir mengenai sifat
dan cakupan operasi saat ini dan untuk menilai daya tarik potensial dari pasar dan
aktivitas masa depan. Suatu pernyataan misi secara luas menggambarkan arah suatu
organisasi dimasa depan.
Perusahaan multinasional dapat juga memiliki beberapa pernyataan misi – satu
untuk keseluruhan perusahaan dan satu untuk setiap anak perusahaan di luar negeri.
Tentu saja, perusahaan yang memiliki beberapa pernyataan misi harus memastikan
bahwa pernyataan tersebut tidak saling bertentangan.
Selama proses pengembangan pernyataan misi, beberapa organisasi
menggunakan diskusi kelompok manajer untuk mengembangkan dan memodifikasi
pernyataan misi. Beberapa organisasi mendatangkan konsultan dari luar atau fasilitator
untuk mengelola proses dan membantu memperbaiki bahasa. Kadang-kadang orang
luar dengan pengalaman mengembangkan pernyataan misi dan pandangan tidak bias
dapat mengelola proses ini lebih efektif ketimbang kelompok internal atau komite
manajer. Keputusan menganai cara terbaik menyebarluaskan misi kepada semua

195
manajer, karyawan, dan kelompok orang luar dari suatu organisasi diperlukan ketika
dokumen sudah final. Beberapa organisasi bahkan mengembangkan pita video untuk
menjelaskan pernyataan misi dan bagaimana pengembangannya.
Pernyataan misi mencerminkan penilaian mengenai masa depan dan strategi
didasarkan pada analisis eksternal dan internal yang berorientasi kedepan. Misi bisnis
harus menyediakan criteria bermanfaat untuk memilih strategi alternative. Pernyataan
misi yang jelas menjadi dasar untuk menghasilkan dan menyaring pilihan strategis.
Pernyataan misi harus mempunyai orientasi yang dinamis, memungkinkan penilain
dilakukan pada arah pertumbuhan yang paling menjanjikan dan yang dianggap kurang
menjanjikan.

Pemantauan Lingkungan dan Analisa SWOT


Langkah kedua dalam mengembangkan sebuah strategi adalah mengadakan
analisa SWOT. SWOT adalah singkatan dari “Strengths (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman).” Perusahaan biasanya
mengawali analisa SWOT dengan melakukan pemantauan lingkungan (environmental
scan), yakni pengumpulan data yang sistematik tentang seluruh elemen lingkungan
eksternal dan internal perusahaan, termasuk pemasaran, isu-isu peraturan, Tindakan
pesaing, biaya produksi, dan produktivitas tenaga kerja.
Ketika anggota-anggota staf perencanaan melakukan pemantauan lingkungan
eksternal, maka mereka berusaha mengidentifikasi baik peluang (O di SWOT) maupun
ancaman (T di SWOT) yang dihadapi perusahaan. Mereka mengumpulkan data tentang
perubahan ekonomi, keuangan, politik, hukum, sosial, dan persaingan di berbagai pasar
untuk dimasuki atau akan dimasuki perusahaan. (Data-data tersebut juga digunakan
untuk menganalisa risiko politik, dan analisa pasar di suatu negara). Misalnya, Boeing
terus memantau perubahan ekonomi dan politik yang mempengaruhi perjalanan udara.
Di cina, Pergeseran politik di awal 1990-an yang memungkinkan munculnya banyak
persaingan di pasar perjalanan udara membuat pemerintah memecah perusahaan
pengangkutan raksasa yang dimiliki negara yakni CAAC menjadi perusahaan
pengangkutan regional yang ikut bersaing dalam pasar dan mengijinka perusahaan
penerbangan Cathay Pacific dari Hongkong untuk menawarkan perjalanan udara di
Cina. Pemantauan lingkungan yang dilakukan Boeing menunjukkan bahwa permintaan
yang sangat besar terhadap perjalanan udara akan membuat pasar Cina menjadi
sangat menarik. Karena itu, perusahaan memutuskan untuk menempatkan kantor
pemasarannya di Beijing. Perpindahan ini tidak sia-sia, dan Cina menjadi salah satu
pasar yang paling penting bagi Boeing.
Pemantauan lingkungan eksternal juga menghasilkan data tentang ancaman
bagi perusahaan, misalnya pasar yang menyusut, persaingan yang meningkat,
kemungkinan munculnya peraturan-peraturan baru dari pemerintah, ketidakstabilan
politik di pasar-pasar kunci, dan pengembangan teknologi baru yang dapat membuat
fasilitas produksi atau lini produk perusahaan menjadi usang.

196
Dalam menyelenggarakan analisa SWOT, manajer strategis perusahaan juga
harus menilai lingkungan internal perusahaan, yaitu, kekuatan dan kelemahan (S dan W
di SWOT). Kekuatan organisasi meliputi keahlian, sumber daya, dan keunggulan lain
yang dimiliki perusahaan yang relatif terhadap pesaingnya. Kekuatan potensial, yang
membentuk dasar kompetensi unik perusahaan, meliputi bakat manajerial yagn hebat,
teknologi yang canggih, merek yang terkenal, kelebihan kas, citra publik yang baik, dan
pangsa pasar yang besar di negara-negara penting. Kekuatan Disney meliputi utang
perusahaan yang rendah dan daya tarik tokoh-tokohnya yang sudah mendunia.
Kekuatan BMW meliputi angkatan kerja yang ahli, para insinyur yang inovatif, dan
reputasinya dalam memproduksi mobil berkualitas tinggi.
Perusahaan juga perlu mengenali kelemahan organisasinya. Kelemahan ini
mencerminkan kekuarangan atau ketidakmampuan dalam keahlian, sumber daya, atau
faktor lain yang menghambat perusahaan dalam bersaing. Kelemahan ini meliputi
jaringan distribusi di luar negeri yang buruk, hubungan tenaga kerja yang buruk,
kurangnya manajer internasional yang ahli, atau usaha pengembangan produk yang
tertinggal dibandingkan dengan para pesaingnya. Kelemahan organisasional Disney
dalam hal Disney Paris mencakup tingginya biaya modal, publisitas yang negatif, dan
tingkat hunian hotel yang rendah. Kelemahan BMW meliputi biaya tenaga kerja
domestik yang sangat tinggi sehingga membuat BMW sulit bersaing berdasarkan
tingkat harga.
Satu teknik yang digunakan dalam menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
adalah rantai nilai. Dikembangkan oleh Profesor Michael Porter dari Harvard Business
School, rantai nilai (value chain) adalah penjabaran perusahaan ke dalam aktivitas-
aktivitas pentingnya – produksi, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan
seterusnya – yang memungkinkan para penyusun strategi mampu mengidentifikasi
keunggulan dan kekurangan bersaingnya. Setiap aktivitas utama dan aktivitas
pendukung dapat menjadi sumber kekuatan (kompetensi unik) atau kelemahan
organisasi. Misalnya, kualitas produk Caterpilar (dalam gambar tersebut Riset &
Pengembangan (Research & Development) dan kekuatan jaringan dealer yang
mendunia (dalam gambar termasuk pemasaran, penjualan, dan pelayanan) merupakan
beberapa kekuatan organisasi, namun hubungan tenaga kerja yang buruk (dalam
gambar termasuk sumber daya manusia) mencerminkan kelemahan organisasi.
Manajer menggunakan informasi yang dihasilkan analisa SWOT untuk
mengembangkan strategi efektif yang khusus. Strategi efektif adalah strategi yang
mampu mengeksploitasi (memanfaatkan) kesempatan dalam lingkungan dan kekuatan
organisasi, menetralkan ancaman lingkungan, dan melindungi atau mengatasi
kelemahan organisasi. Misalnya, keputusan BMW untuk membuat mobil di South
Carolina mengambil keuntungan dari citra merek yang kuat di Amerika Serikat.
Keputusan ini juga menetralisir kelemahan internal perusahaan yaitu biaya tenaga kerja
yang tinggi di Jerman dan kerentanan terhadap hilangnya pelanggan Amerika jika nilai
tukar mata uang Jerman terhadap dolar terus naik.

197
Sasaran Strategis
Dengan pernyataan misi dan analisa SWOT yang ada, maka perencanaan
strategi internasional harus disusun dengan menetapkan sasaran strategi. Sasaran-
sasaran strategi adalah sasaran utama yang ingin dicapai peruahaan dari melakukan
tindakan-tindakan tertentu. Secara definisi, sasaran tersebut harus dapat diukur,
dilaksanakan dengan mudah, dan terbatas waktu (untuk menjawab pertanyaan ‘berapa,
bagaimana, dan kapan?”). sasaran dapat ditentukan sebagai hasil spesifik yang ingin
dicapai sebuah organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Jangka panjang yang
berarti lebih dari satu tahun. Sasaran perlu untuk keberhasilan suatu organisasi karena
menyatakan arah : membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, mengungkapkan
prioritas, mengfokuskan koordinasi, dan menyediakan dasar untuk perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, dan mengendalikan aktifitas secara efektif. Sasasran harus
menantang, dapat diukur, konsisten, pantas, dan jelas.dalam perusahaan multidimensi,
sasaran harus ditetapkan untuk perusahaan secara keseluruhan dan untuk setiap divisi.

Taktik
Taktik adalah menyusun sasaran dan rencana taktik khusus. Taktik biasanya
melibatkan manajer level menengah dan berfokus pada detail implementasi strategis-
strategis perusahaan. Dalam menyusun taktik perusahaan harus memperhatikan seluk
beluk dari perdagangan dan persaingan yang terdapat di pasar domestic atau pasar
luar negeri. Isu-isu taktis menggabungkan system akuntansi dan informasi perusahaan,
prosedur sumber daya manusia yang mencangkup perekrutan, kompensasi, dan
jenjang karier, masalah distribusi dan logistik. Semua harus ditujukan dan digabungkan
menjadi nsatu cara baru dalam menjalankan suatu bisnis.

Kerangka Kerja Pengendalian


Aspek terkhir dari formulasi strategi adalah pengembangan kerangka kerja
pengendalian (control framework) yakni serangkaian proses manajerial dan
organisasional yang membuat perusahaan mampu mencapai sasaran strategisnya.
Contohnya disneyland peris memiliki target kedatanga kunjungan sebanyak 12 juta
pada tahun pertama, lalu sasaran ini tidak dapat tercapai terget jadi perusahaaan
tersebut meninggakatkan iklan- iklan untuk menarik pengunjung, ketika tingkat
kunjungan sudah melebehi sasaran yang ditetapkan maka perusahaan pun
mengurangi iklan dan memperpanjang jam operasi taman hiburan.
Perusahaan harus dapat mengembangkan kerangka kerja yang telah dibuat oleh
perusahaan tersebut agar perusahaan tersebut dapat mencapai sasaran strategisnya.
Jika kerangka kerja perusahaan tersebut baik maka seluruh kegiatan yang telah
direncanakan dapat berjalan dengan baik dan tepat pada sasaran.

Level- Level Strategi Internasional


Level- level strategi internasional terdiri dari tiga strategi yaitu :

198
- strategi koporat
- strategi bisnis
- strategi fungsional

1. Strategi Koporat
Menjelaskan wilayah bisnis yang ingin dimasuki perusahaan
Strategi koporat terdiri juga dari 3 strategi dalam memasuki perusahaan yaitu:
➢ strategi bisnis tunggal yaitu menghendaki agar perusahaan hanya mengandalkan
pada satu bisnis,produk atau jasa untuk memperoleh seluruh pendapat.
Keuntungan paling signifikan strategi ini adalah perusahaan dapat
mengkonsentrasikan seluruh sumber daya dan keahliannya pada satu produk
atau jasa. Akan tetapi strategi ini meningkatkan kerentanan perusahaan terhadap
persaingan dan perubahan lingkungan eksternal
➢ Divesifikasi yang berhubungan yaitu menghendaki agar perusahaan beroperasi
dibeberapa bisnis, industri dan pasar berbeda namun secara fundamental masih
berhubungan. Strategi ini membuat perusahaan mampu meningkatkan
kompetensi unik di satu pasar agar dapat memperkuat daya saingnya dipasar
lain. Tujuan diversivikasi yang berhubungan ini dan hubungan dasar yang
mengaitkan berbagai operasi sering dijelaskan dalam pernyataan misi.
Diversivikasi yang berhubungan memiliki beberapa keuntungan. Pertama,
perusahaan tidak terlalu tergantung pada satu produk atau jasa, sehingga
perusahaan tidak terlalu rentan terhadap ancaman persaingan atau ekonomi.
Kedua, diversifikasi yang berhubungan ini dapat menghasilkan skala ekonomi
bagi perusahaan. Ketiga, diversifikasi yang berhubungan memungkinkan
perusahaan dapat menggunakan teknologi atau keahlian yang dikembangkan
disatu pasar untuk masuk kepasar lain dengan lebih murah atau mudah. Salah
satu potensi kekurangan diversifikasi yang berhubungan ini adalah biaya untuk
mengkoordinasi operasi pada divisi yang saling berhubungan ini. Kekurangan
kedua adalah seluruh unitbisnis perusahaan dapat terpengaruh secara
bersamaan karena adanya perubahan kondisi perekonomian.
➢ Diversifikasi yang tidak berhubungan yaitu perusahaan beroperasi dibeberapa
industri dan pasar yabg saling tidak berhubungan. Strategi diversifikasi ini
memiliki beberapa keuntungan. Pertama, induk perusahaan dapat menaikkan
modal dengan lebih mudah dari pada unit-unit independent secara terpisah.
Induk perusahaan kemudian dapat mengalokasikan modal ini pada kesempatan
bisnis yang paling menguntungkan diantara anak-anak perusahaannya. Kedua,
resiko bisnis secara keseluruhan lebih kecil karena perusahaan menghadapi
fluktuasi siklus bisnis yang juga lebih kecil. Ketiga perusahaan tidak terlalu rentan
terhadap ancaman persaingan karena setiap ancaman yang muncul biasanya
hanya mempengaruhi satu bagian dari total operasi perusahaan. Keempat
perusahaan akan lebih mudah melepaskan operasi yang tidak menguntungkan

199
karena operasi tersebut independent. Perusahaan juga dapat membeli operasi
baru tanpa mengkhawatirkan secara menggabungkannya kebisnis yang sudah
ada. Namun demikian penciptaan konglomerasi melalui strategi diversifikasi yang
tidak berhubungan ini tidak terlalu popular saat ini karena kekurangannya potensi
sinergi diantara bisnis-bisnis yang tidak berhubungan. Karena bisnis ini tidak
saling berhubungan, maka tidak ada operasi yang secara tetap menyokong atau
meningkatkan operasi yang lain.

2. Strategi Bisnis
Strategi bisnis berfokus pada bisnis khusus, anak perusahaan, atau unit operasi
khusus dalam perusahaan.
strategi bisnis terdiri dari 3 bentuk dasar strategi bisnis yaitu :
➢ Diferensiasi merupakan strategi bisbis yang paling banyak digunakan. Strategi ini
berusaha membangun dan mempertahankan citra bahwa barang atau jasa SBU
pada dasarnya unik dibandingkan dengan barang atau jasa lain du segmen
pesar yang sama.
Contohnya Rolex menjual jam diseluruh dunia dengan harga yang sangat mahal.
➢ kepemimpinan biaya penuh merupakan perusahaan berfokus pada pencapaian
prosedur operasi yang sangat efisien sehingga biayanya lebih rendah
dibandingkan dengan biaya para pesaingnya.
Contohnya memproduksipena BIC sebanyak 3 juta pena setiap harinya dengan
menggunakan biaya semurah mungkin jadi perusahaan pena tersebut dapat
menjual barang produksinya juga dengan harga yang murah juga.
➢ Fokus merupakan perusahaan membuat target atas tipe produk tertentu untuk
kelompok pelanggan atau wilayah tertentu.

3. Strategi Fungsional
Strategi fungsional berusaha menjawab pertanyaan “bagaimana cara kita mengelola
fungsi-fungsi keuangan, pemasaran, operasi, sumber daya manusia, dan riset dan
pengembangan (R&D) dengan cara yang konsisten dengan strategi korporat dan
strategi bisnis internasional kita?”
Strategi keuangan membahas isu-isu seperti struktur modal yang diinginkan
perusahaan, kebijakan investasi, kepemilikan nilai tukar, teknik mengurangi resiko,
kebijakan utang, dan manajemen moldal kerja.
Strategi operasi internasional membahas penciptaan produk atau jasa perusahaan.
Strategi ini berkaitan dengan keputusan mengenai pemakaian sumber daya, lokasi
pabrik, desain dan tata letak pabrik, teknologi, dan manajemen persediaan.
Berdasarkan hasil penulisan atas makalah ini, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa manajemen strategis internasional sangatlah penting. Perusahaan harus memilki
strategi-strategi yang jitu dalam menghadapi pasar global seperti, strategi peniruan
negara asal,strategi multidomestik, strategi global, dan strategi transnasional. Semua

200
strategi yang ada sangat berkaitan satu dengan yang lainnya, strategi-strategi tersebut
juga mamilki kekurangan maupun kelemahan. Perusahaan harus memilki informasi
yang banyak mengenai pasar domestik dan pasar luar negeri untuk menyusun strategi-
strategi agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lain dan
mendapatkan laba yang maksimal.
Selain itu perusahaan juga harus memilki misi dan tujuan yang jelas,
Kebanyakan organisasi memulai proses perencanaan strategis internasional dengan
menyatakan pernyataan misi (mission statement), yang menjelaskan tujuan, nilai, dan
arah organisasi. Pernyataan misi seirng digunakan sebagai alat komunikasi dengan
konstituen dan stakeholder internal dan eksternal mengenai arah strategis perusahaan.
Pernyataan misi itu menetapkan faktor-faktor seperti target pelanggan dan pasar,
produk dan jasa utama, wilayah geografis, teknologi inti, urusan untuk bertahan hidup,
rencana pertumbuhan dan profitabilitas, filosofi dasar, dan citra publik yang diinginkan.
Dengan misi yang jelas dan baik maka perusahaan dapat tumbuh dan bersaing baik
dipasar domestic maupun pasar luar negeri.
Sebaiknya suatu perusahaan harus lebih mempelajari setiap strategi-strategi
yang ada agar mampu bersaing dipasar global, perusahaan haruslah mengumpulkan
informasi-informasi yang penting mengenai pasar domestik dan pasar luar negeri agar
dapat memenangkan persaingan yang ada. Selain itu perusahaan harus meningkatkan
produktivitas dan kinerja yang mereka miliki dengan memanfaatkan misi yang telah
mereka buat ketika ingin bersaing dipasar global. Dengan misi yang baik dan jelas
perusahaan akan mampu bersaing dipasar global.

201
CHAPTER

STRATEGI UNTUK
MENGANALISA DAN
MASUK KE PASAR LUAR
NEGERI
202
ABSTRAK

Diperlukan pengetahuan strategis dalam Menganalisa dan Masuk ke Pasar Luar


Negeri. Perlu dikaji, diuji memahami permasalahan yang dialami sebuah perusahaan
jika ingin masuk ke pasar luar negeri. Dengan menggunakan kemampuan analisa
lingkungan bisnis untuk dapat menganalisa dan memahami permasalahan yang ada
dan dapat memberikan jalan keluar berupa strategi yang terbaik bagi perusahaan yang
ingin memasuki pasar luar negeri.

• Latar Belakang Strategi dan Permasalahannya


• Perdagangan Internasional
• Perusahaan multinasional internasional
• Globalisasi

203
CHAPTER 17
STRATEGI UNTUK MENGANALISA DAN MASUK
KE PASAR LUAR NEGERI

Latar Belakang Strategi dan Permasalahannya

Aspek penting dalam perumusan strategi internasional adalah menentukan pasar


yang akan dimasuki. Dalam membuat keputusan ini, perusahaan harus
mempertimbangkan banyak faktor, yang mencakup potensi pasar, persaingan,
lingkungan hukum dan politik, dan pengaruh sosiokultural. Perusahaan juga harus
berhati - hati menilai biaya, keuntungan, dan resiko yang berhubungan dengan setiap
pasar yang akan dituju. Tanpa memandang strateginya, kebanyakan bisnis
internasional memiliki sasaran fundamental yaitu melakukan ekspansi pasar,
pendapatan, dan profit. Bisnis internasional sering mencapai sasaran ini dengan masuk
ke pasar baru atau memperkenalkan produk baru ke pasar di tempat mereka berada.
Kemampuan perusahaan dalam melakukan hal tersebut secara efektif bertitik pusat
pada pengembangan perusahaan melalui pemahaman mendalam tentang pasar
geografis atau produk. Segera setelah perusahaan memutuskan untuk melakukan
ekspansi operasi internasionalnya dan telah menilai pasar luar negeri yang potensial,
perusahaan harus memutuskan cara masuk dan bersaing secara efektif di pasar-pasar
yang sudah di pilih. Memilih satu cara masuk mengharuskan penilaian yang sangat hati-
hati tentang keunggulan kepemilikan yang dimiliki perusahaan, keunggulan lokasi dan
keunggulan internalisasi.
Dalam rangka memperluas pangsa pasar dan menjangkau lebih banyak
pelanggan, perusahaan berupaya menggunakan beberapa strategi-strategi yang dapat
digunakan untuk masuk kedalam pasar asing dan menjaga agar perusahaan memiliki
nilai yang kuat dalam pasar tersebut, sehingga mampu bertahan dalam menghadapi
tantangan dan hambatan yang ada terutama yang datang dari para pesaing.
Perusahaan harus melihat seberapa besar pasar yang akan dituju, karena akan
sangat mempengaruhi besarnya modal yang harus disiapkan oleh perusahaan dan juga
perusahaan harus melihat seberapa besar kekuatan pembelian yang terdapat di dalam
pasar tersebut, karena dengan potensi pembelian di pasar tersebut yang besar akan
mampu untuk memberikan kekayaan bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Perusahaan juga harus melihat keadaan perekonomian di pasar yang akan
dituju, apakah pasar tersebut memiliki tingkat pertumbuhan perekonomian yang baik
dan stabil serta memiliki pertumbuhan perekonomian yang pesat, karena hal tersebut

204
akan mempengaruhi kekuatan yang harus disiapkan oleh perusahaan dalam masuk dan
bertahan di dalam pasar tersebut.
Perusahaan juga harus menjadi pemimpin pasar dengan menjadi yang peratama
kali masuk ke dalam pasar asing, dengan demikian perusahaan dapat menguasai pasar
dengan membangun nilai yang kuat dan memiliki volume penjualan dan pengalaman
yang tinggi meskipun perusahaan harus menyiapkan waktu dan upaya serta biaya yang
besar untuk melakukan penelitian terhadap pasar tersebut dan terhadap resiko yang
mungkin terjadi karena adanya ketidaktahuan terhadap pasar yang dituju.
Teori strategis dalam bagian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kesanggupan perusahaan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai macam bentuk
tantangan dan hambatan yang terjadi jika sebuah perusahaan masuk ke dalam pasar
asing dan dapat mengetahui strategi yang terbaik digunakan oleh perusahaan tersebut.
Dalam menghadapi persaingan di pasar yang baru, perusahaan sangat perlu dalam
menyiapkan beberapa strategi dan sumber daya yang kuat serta tepat dalam
menghadapi strategi yang digunakan dan persaingan yang ada. Dengan demikian,
maka dapat terlihat kekuatan perusahaan dan kemampuan untuk masuk ke dalam
segmen pasar tertentu.
Berbagai teori strategis yang dibahas bermanfaat sebagai acuan dalam
memperdalam seluk beluk bisnis internasional dan sebagai acuan bagi perusahaan-
perusahaan yang ingin melakukan penetrasi pasar asing khususnya pasar luar negeri.
Dapat terlihat segmen - segmen yang terdapat dalam pasar asing dan kekuatan-
kekuatan perusahaan, sehingga bagi perusahaan dapat mengetahui kekuatan yang
terdapat dalam diri perusahaan dan kemampuan untuk masuk ke level pasar tertentu
secara efektif dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan
perkembangan perusahaan dapat berjalan dengan cepat dan baik.

Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah pertukaran modal, barang, dan layanan di


seluruh wilayah atau batas-batas internasional. Pada kebanyakan negara, ini
merupakan porsi signifikan Produk Domestik Bruto (PDB). Meskipun perdagangan
internasional telah hadir di lebih dari sejarah ekonomi, sosial, dan politik penting telah
bangkit di dalam beberapa abad. Industrialisasi, lanjutan transportasi, globalisasi,
perusahaan multinasional, dan outsourcing semuanya memiliki dampak yang besar
pada sistem perdagangan internasional. Meningkatkan perdagangan internasional
sangat penting bagi kelangsungan globalisasi. Perdagangan internasional merupakan
sumber pendapatan ekonomi bagi bangsa yang dianggap sebagai negara besar. Tanpa
perdagangan internasional, bangsa akan terbatas pada barang dan jasa yang
dihasilkan dalam batas-batas mereka sendiri.
Perdagangan internasional pada dasarnya tidak berbeda dengan perdagangan
dalam negeri sebagai motivasi dan perilaku dari pihak-pihak yang terlibat dalam

205
perdagangan tidak mengubah fundamental tergantung apakah perdagangan yang
melintasi perbatasan atau tidak. Perbedaan utama adalah bahwa perdagangan
internasional biasanya lebih mahal dibandingkan perdagangan dalam negeri. Sebabnya
adalah bahwa perbatasan biasanya menyebabkan tambahan biaya seperti tarif, biaya
waktu karena keterlambatan perbatasan dan biaya yang berkaitan dengan negara
seperti perbedaan bahasa, sistem hukum atau budaya yang berbeda.
Perdagangan internasional menggunakan berbagai mata uang, yang paling
penting yang akan disimpan sebagai cadangan asing oleh pemerintah dan bank sentral.
Disini persentase global cummulative cadangan untuk setiap mata uang yang
diselenggarakan antara 1995 dan 2005 yang akan ditampilkan: dolar Amerika Serikat
adalah yang paling dicari setelah mata uang, dengan permintaan kuat di Euro juga.
Lain perbedaan antara perdagangan domestik dan internasional adalah bahwa
faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal biasanya lebih mobile dalam
sebuah negara dari seluruh negara. Dengan demikian perdagangan internasional
umumnya dibatasi untuk perdagangan barang dan jasa, dan hanya sedikit sampai
perdagangan modal, tenaga kerja atau faktor produksi. Kemudian dalam perdagangan
dan jasa dapat digunakan sebagai pengganti perdagangan dalam faktor produksi. Alih-
alih mengimpor faktor produksi negara dapat mengimpor barang yang intensif
penggunaan faktor produksi dan dengan itu embodying masing-masing faktor. Contoh
adalah impor tenaga kerja-barang intensif oleh Amerika Serikat dari China. Sebaliknya
impor dari Cina tenaga kerja Amerika Serikat yang mengimpor barang dari Cina yang
diproduksi dengan tenaga kerja Cina. Perdagangan internasional juga merupakan
cabang ilmu ekonomi, yang, bersama dengan keuangan internasional, bentuk yang
lebih besar cabang internasional ekonomi.
Perdagangan tradisional telah diatur melalui perjanjian bilateral antara dua negara.
Selama berabad-abad dibawah kepercayaan Mercantilism bangsa yang paling tinggi
dan tarif banyak membatasi perdagangan internasional. Pada abad ke-19, terutama di
Inggris, sebuah kepercayaan dalam perdagangan bebas menjadi terpenting.
kepercayaan ini menjadi pemikiran yang dominan di antara negara-negara barat sejak
itu. Di tahun-tahun sejak Perang Dunia Kedua, perjanjian multilateral kontroversial
seperti Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Perdagangan (GATT) dan World Trade
Organization telah berusaha untuk menciptakan sebuah struktur perdagangan global
diatur. Perjanjian perdagangan ini telah sering mengakibatkan protes dan
ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak saling
menguntungkan.
Perdagangan bebas biasanya paling kuat didukung oleh yang paling kuat secara
ekonomi bangsa, namun mereka sering terlibat dalam selektif protektionisme bagi
industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk pertanian diterapkan
oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris yang baik advokat kuat
perdagangan bebas ketika mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika
Serikat, Inggris, Australia dan Jepang adalah yang paling proponents. Namun, banyak

206
negara-negara lain (seperti India, Cina dan Rusia) semakin menjadi advokat
perdagangan bebas karena mereka menjadi lebih kuat secara ekonomis sendiri.
Sebagai tarif tingkat jatuh ada juga peningkatan keinginan untuk bernegosiasi tindakan
non tarif, termasuk investasi asing langsung, pengadaan dan perdagangan fasilitasi.
Yang terakhir terlihat pada biaya transaksi yang terkait dengan pertemuan prosedur
perdagangan dan bea cukai.
Kepentingan pertanian tradisional biasanya demi perdagangan bebas, sedangkan
sektor manufaktur sering mendukung protektionisme. Hal ini sedikit berubah dalam
beberapa tahun terakhir, namun. Bahkan, lobbies pertanian, khususnya di Amerika
Serikat, Eropa dan Jepang, terutama yang bertanggung jawab atas aturan khusus
dalam perjanjian perdagangan internasional besar yang memungkinkan untuk tindakan
proteksionisme dalam pertanian lainnya selain untuk kebanyakan barang dan jasa.
Selama ada resesi yang kuat memberikan tekanan domestik untuk meningkatkan
tarif untuk melindungi industri dalam negeri. Hal ini terjadi di seluruh dunia selama Great
Depression. Banyak ekonom telah berusaha untuk menggambar garis bawah tarif
sebagai alasan dibalik gagalnya dalam perdagangan dunia yang banyak percaya
dengan sungguh dalam depresi.
Peraturan perdagangan internasional yang dilakukan melalui Organisasi
Perdagangan Dunia di tingkat global, dan melalui beberapa daerah lainnya seperti
perjanjian Mercosur di Amerika Selatan, Amerika Utara Free Trade Agreement (NAFTA)
antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa antara 27 negara
independen. 2005 di Buenos Aires berbicara tentang rencana pembentukan Free Trade
Area of the Americas (FTAA) gagal karena sebagian besar dari populasi oposisi dari
negara-negara Amerika Latin. Perjanjian serupa seperti Multilateral Agreement on
Investment (MAI) juga telah gagal dalam beberapa tahun terakhir.

Perusahaan multinasional internasional

Perusahaan multinasional internasional biasanya memiliki anak perusahaan atau


bersama di setiap pasar nasional. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat
mengatur pemasaran di negara yang dituju secara lebih detail dan sesuai dengan
kebutuhan di masing - masing negara yang ada di tempat perusahaan itu berdiri.
Meskipun demikian adakalanya perusahaan tidak membangun anak perusahaan di
negara yang di tuju dengan berbagai macam alasan, adakalanya hal tersebut terjadi bila
perusahaan melakukan ekspor ke negara yang dituju. Bagaimana perusahaan tersebut
akan disusun, bagaimana mereka beroperasi, dan lini bisnis yang sangat dipengaruhi
oleh sosial-budaya, politik global, ekonomi dan hukum lingkungan masing-masing
negara yang tidak tegas bisnis dan Pengelolaan perusahaan induk biasanya harus
menyertakan semua hukum pembatasan perusahaan dari rumah ke dalam manajemen
perusahaan yang berbasis di sangat berbeda kerangka hukum dan budaya. Perjanjian
internasional, seperti Basel Accords, World Trade Organization, dan Protokol Kyoto
207
sering berusaha untuk menyediakan sebuah kerangka untuk seragam bagaimana bisnis
harus dipengaruhi antara negara peserta.
Bisnis internasional dengan alam merupakan dasar menentukan dari perdagangan
internasional, Salah satu hasil pada meningkatkan keberhasilan bisnis internasional
Ventures adalah globalisasi. Istilah "globalisasi" telah digunakan oleh ekonom sejak
1980-an walaupun telah digunakan dalam ilmu sosial di tahun 1960, namun konsep
yang tidak populer hingga menjadi yang kedua setengah dari tahun 1980-an dan 1990-
an.

Globalisasi

Globalisasi dilihat sebagai proses panjang abad, pelacakan ekspansi manusia


penduduk dan perkembangan peradaban, yang memiliki akselerasi dramatis dalam 50
tahun terakhir. Awal bentuk wujud globalisasi selama Rum, yang Parthian kekaisaran,
dan dinasti Han, ketika Silk Road dimulai di Cina, mencapai batas-batas dari Parthian
kekaisaran, dan seterusnya terus menuju Roma.
Islam Golden Age juga merupakan contoh, ketika Muslim pedagang dan
penjelajah yang didirikan awal ekonomi global di seluruh Asia dan Afrika yang
mengakibatkan tanaman dari globalisasi, perdagangan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan kemudian selama Mongol Empire, ketika ada integrasi yang lebih besar
di sepanjang Silk Road. Globalisasi dalam konteks yang lebih luas segera dimulai
sebelum akhir abad ke-16. Dengan dua dari Kerajaan Iberian Peninsula - Kerajaan
Portugal dan Kerajaan Castile.
Eksplorasi global Portugal di abad ke-16., Khususnya terkait benua, ekonomi dan
budaya secara besar-besaran . Eksplorasi Portugal dan perdagangan dengan sebagian
besar pantai Afrika, Amerika Selatan Timur, dan Asia Selatan dan Timur, adalah yang
pertama perdagangan besar berdasarkan bentuk globalisasi. Gelombang perdagangan
global, penjajahan, dan enculturation mencapai seluruh pelosok dunia.
Global melalui integrasi terus ekspansi perdagangan Eropa pada abad ke-16. Dan
ke-17. Ketika Portugis dan Spanyol Empires colonized Amerika, akhirnya diikuti oleh
Perancis dan Inggris. Globalisasi memiliki dampak yang besar pada budaya, khususnya
adat budaya di seluruh dunia. Dalam abad ke-15, Portugal Perusahaan dari Guinea
adalah salah satu chartered komersial pertama didirikan oleh perusahaan lain di benua
Eropa selama Age of Discovery, yang tugas ini adalah untuk menangani dengan
bumbu-bumbu dan untuk memperbaiki harga barang.
Pada abad ke-17, globalisasi menjadi sebuah fenomena bisnis ketika British East
India Company (didirikan pada 1600), yang sering digambarkan sebagai korporasi
multinasional pertama, didirikan, serta Dutch East India Company (didirikan pada 1602)
dan Portugis East India Company (didirikan pada 1628). Karena besarnya investasi dan
pembiayaan kebutuhan dan risiko tinggi dengan perdagangan internasional, British East

208
India Company menjadi perusahaan pertama di dunia untuk berbagi risiko dan
memungkinkan kepemilikan bersama perusahaan melalui penerbitan saham terjual.
Globalisasi telah dicapai oleh British Empire (imperium terbesar dalam sejarah)
karena ukuran dan kekuatan sama sekali. British idealisme dan budaya yang dikenakan
pada negara-negara lain selama periode ini.
Pada abad ke-19 kadang-kadang disebut "Pertama di Era Globalisasi." Ia dicirikan
oleh masa pertumbuhan pesat dalam perdagangan internasional dan investasi antara
kekuasaan imperial Eropa, koloni mereka dan kemudian, Amerika Serikat.
Di masa yang bidang sub-Sahara Afrika dan Kepulauan Pasifik yang tergabung ke
dalam dunia sistem. The "Pertama di Era Globalisasi" mulai mengalah pada awal abad
ke-20 dengan Perang Dunia pertama.
Pada akhir 2000-an banyak industri dunia dimasukkan ke dalam resesi. Beberapa
analis mengatakan bahwa dunia sedang melewati masa deglobalization setelah tahun
untuk meningkatkan integrasi ekonomi. Hingga 45% global memiliki kekayaan hancur
oleh krisis keuangan global di sedikit kurang dari satu tahun dan setengah.
Globalisasi, sejak Perang Dunia II, sebagian besar adalah hasil dari perencanaan
oleh politisi ke kemogokan berbatasan hampering perdagangan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan saling tergantung sehingga mengurangi peluang untuk masa depan
perang. Pekerjaan mereka dipimpin ke konferensi Bretton Woods, sebuah perjanjian
dengan dunia politisi untuk meletakkan kerangka kerja untuk perdagangan dan
keuangan internasional dan mendirikan beberapa lembaga-lembaga internasional untuk
mengawasi proses globalisasi.
Lembaga ini termasuk Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan
(Bank Dunia), dan Dana Moneter Internasional. Globalisasi telah difasilitasi oleh
kemajuan teknologi yang telah mengurangi biaya perdagangan, dan negosiasi
perdagangan putaran, awalnya di bawah naungan Perjanjian Umum mengenai Tarif
dan Perdagangan (GATT), yang menyebabkan sejumlah perjanjian untuk menghapus
semua larangan perdagangan bebas.
Sejak Perang Dunia II, hambatan ke perdagangan internasional telah sangat
rendah melalui perjanjian internasional-GATT. Inisiatif tertentu dilakukan sebagai hasil
dari GATT dan World Trade Organization (WTO), yang GATT adalah dasar, termasuk:

Promosi perdagangan bebas:


1. Pengurangan atau penghapusan tarif; penciptaan zona perdagangan bebas dengan
tarif kecil atau tidak ada
2. Dikurangi biaya transportasi, terutama akibat perkembangan containerization untuk
pengiriman laut.
3. Pengurangan atau penghapusan kontrol modal
4. Pengurangan, penghapusan, atau harmonisasi subsidi bagi bisnis lokal
5. Ciptaan subsidi bagi perusahaan-perusahaan global

209
6. Harmonisasi dari kekayaan intelektual hukum di sebagian besar negara, dengan
larangan.
7. Batas negara atau pengakuan dari pembatasan hak kekayaan intelektual (misalnya
hak paten yang diberikan oleh Cina akan diakui di Amerika Serikat)
Budaya globalisasi, didorong oleh teknologi komunikasi dan pemasaran di seluruh
dunia industri budaya Barat, adalah pada mulanya dipahami sebagai proses
homogenization, sebagai global dominasi budaya Amerika di mengorbankan
keanekaragaman tradisional. Namun, kecenderungan contrasting segera menjadi nyata
dalam munculnya gerakan protesting terhadap globalisasi dan baru momentum untuk
memberikan pembelaan terhadap kekhasan lokal, kepribadian, dan identitas, tetapi
sebagian besar tanpa keberhasilan.
The Uruguay Round (1986 ke 1994) menyebabkan perjanjian untuk membuat
WTO untuk menengahi sengketa perdagangan dan membuat seragam platform
perdagangan. Bilateral dan multilateral lainnya perjanjian perdagangan, termasuk
bagian dari Maastricht Treaty Eropa dan Amerika Utara Free Trade Agreement
(NAFTA) juga telah masuk dari kejaran tujuan mengurangi tarif dan hambatan untuk
berdagang.
Global konflik, seperti 9/11 serangan teroris di Amerika Serikat, yang saling
berhubungan dengan globalisasi karena sumber utama dari "perang teror", yang sudah
mulai stabil dengan kenaikan harga minyak dan gas, karena dengan fakta bahwa
kebanyakan negara-negara anggota OPEC berada di Semenanjung Arab.

Ekspor dunia meningkat dari 8,5% dari produk bruto dunia tahun 1970 ke 16,1%
dari produk bruto dunia pada tahun 2001. Globalisasi telah berdampak pada budaya
yang berbeda di seluruh dunia. Di Jepang McDonald's fast food sebagai bukti integrasi
internasional.
Cari khusus pada globalisasi ekonomi, menunjukkan bahwa hal itu dapat diukur
dengan berbagai cara. Ini berkisar sekitar empat arus utama ekonomi yang ciri
globalisasi:
1. Barang-barang dan jasa, e.g. plus ekspor impor sebagai proporsi dari pendapatan
nasional atau per kapita penduduk
2. Tenaga Kerja/orang, e.g. net migrasi harga; batin atau arus migrasi ke luar, bobot
oleh penduduk
3. Modal, e.g. batin atau investasi langsung ke luar sebagai proporsi dari pendapatan
nasional atau per kepala penduduk
4. Teknologi, e.g. internasional riset & pembangunan alur; proporsi populasi (dan
tingkat perubahan itu) menggunakan penemuan tertentu (khususnya faktor-netral
'kemajuan teknologi seperti telepon, motorcar, broadband)
Sebagai globalisasi tidak hanya sebuah fenomena ekonomi, sebuah pendekatan
untuk mengukur multivarian globalisasi yang baru-baru ini indeks dihitung oleh Swiss
KOF think tank. Indeks mengukur tiga dimensi globalisasi: ekonomi, sosial, dan politik.

210
Selain indeks mengukur tiga dimensi ini, keseluruhan indeks globalisasi dan sub-indeks
sebenarnya merujuk ke aliran ekonomi, ekonomi pembatasan, data kontak pribadi, data
arus informasi, dan data tentang budaya kedekatan dihitung. Data tersedia pada tahun
dasar untuk 122 negara, sebagai rinci dalam Dreher, Gaston dan Martens (2008).
Menurut indeks, dunia yang paling globalized negara Belgia, diikuti Austria, Swedia,
Inggris dan belanda. Globalized negara yang paling sesuai dengan KOF-indeks adalah
Haiti, Myanmar di Republik Afrika Tengah dan Burundi.
A.T. Kearney dan Kebijakan Luar Majalah bersama mempublikasikan lain
Globalisasi Indeks. Menurut indeks 2006, Singapura, Irlandia, Swiss, Amerika Serikat,
Belanda, Kanada dan Denmark yang paling globalized, sedangkan Indonesia, India dan
Iran adalah yang paling globalized di antara negara-negara yang terdaftar.
Tutup dari pasar komoditas adalah hasil dari kebijakan ekonomi miskin dari 1980,
yang akhirnya mengakibatkan krisis hutang, sebagai LDCs telah berusaha untuk
mengembangkan produksi komoditas dan pertumbuhan ekonomi yang besar dan telah
meminjam dana. Bank kemudian berkeras kembali pada tingkat suku bunga yang baru
dan yang ada pada pinjaman dan LDCs disepakati. Pada saat itu, globalisasi memaksa
mereka untuk penurunan harga komoditas. Komoditas merupakan sumber pendapatan
utama untuk LDCs, sehingga menjadi lebih banyak dan lebih sulit bagi mereka untuk
mengurangi atau membayar utang mereka, yang akhirnya menyebabkan pengangguran
di berbagai sektor komoditas.
Agar mereka kembali hutang, LDC mencoba untuk mengadopsi IMF dari Program
Penyesuaian Struktural (SAP) untuk mendapatkan dana dari IMF. Strategi di belakang
SAP program untuk lebih dari ekspor impor dan menghasilkan uang untuk membayar
impor dan langsung menuju kelebihan hutang. Walaupun SAP telah dikenakan untuk
kemajuan ekonomi kondisi LDCs, tetapi tidak berfungsi seperti yang direncanakan. SAP
dibuat de-industrialisasi di LDCs dan memaksa mereka untuk kembali bergantung pada
ekspor komoditas mereka. Penjualan aset publik ke investor asing juga menciptakan
pengangguran.
Globalisasi memiliki dampak yang luas di dunia bisnis. Dalam lingkungan bisnis
yang ditandai oleh globalisasi, dunia seolah-olah bersembunyi, dan lainnya
pertengahan bisnis di seluruh dunia dapat bekerja sebagai berdampak besar pada
bisnis sebagai satu bawah kanan jalan. Akses internet dan e-commerce telah
membawa coops kecil di negara-negara Dunia Ketiga ke dalam arena yang sama
seperti yang berkembang dalam usaha industri dunia, dan visi-rendahnya pendapatan
pekerja handweaving rugs pada looms primitif yang khatifah bersaing dengan dealer di
kota-kota besar tidak totally dibuat-buat.
Globalisasi telah terpengaruh demografis tenaga kerja, juga. Hari workforces yang
dicirikan oleh keanekaragaman yang lebih besar dari segi usia, jenis kelamin, latar
belakang etnis dan ras, dan berbagai faktor lainnya demografis. Pada kenyataannya,
pengelolaan keragaman telah menjadi salah satu masalah utama dari abad ke-21.

211
Outsourcing dan offshoring
Tren seperti outsourcing dan offshoring adalah cabang langsung dari globalisasi
dan menciptakan lingkungan kerja dalam keragaman budaya yang dapat bermasalah.
Sebuah perusahaan Amerika Serikat di mana tepat waktu adalah penting dan
pertemuan selalu mulai tepat waktu muka penyesuaian jika membuka kantor di Amerika
Selatan atau Perancis, yang mana 10 hingga 15 menit akhir untuk rapat dianggap
diterima: pada waktu yang disebut 'British Time'.
Dapat dikatakan bahwa globalisasi adalah pintu yang terbuka atas sebuah negara
miskin sumber daya lain untuk pasar internasional. Dimana negara atau bangsa
memiliki sedikit atau materi fisik produk panen atau beranjau dari tanah sendiri,
kesempatan dilihat oleh perusahaan-perusahaan besar untuk memanfaatkan "ekspor
kemiskinan" dari sebuah negara. Dimana mayoritas awal globalisasi ekonomi yang
terjadi dicatat sebagai ekspansi bisnis dan pertumbuhan perusahaan, dibanyak negara
miskin globalisasi sebenarnya adalah hasil dari usaha investasi asing di negara ini
untuk mengambil keuntungan dari upah yang rendah menilai: walaupun investasi,
dengan meningkatkan Modal Saham negeri, meningkatkan tingkat upah mereka.
Salah satu contoh yang digunakan oleh anti-globalisasi protestors adalah
penggunaan "Sweatshops" oleh produsen. Menurut Global Exchange ini "Sweat Shops"
yang banyak digunakan oleh produsen sepatu olahraga dan menyebut satu perusahaan
khususnya - Nike. Ada pabrik diatur di negara-negara miskin di mana karyawan setuju
untuk bekerja untuk upah rendah. Kemudian jika merubah undang-undang tenaga kerja
di negara yang ketat dan peraturan pemerintah yang proses produksi pabrik yang
ditutup dan dipindahkan ke negara-negara lain dengan kebijakan ekonomi liberal.
Ada beberapa lembaga yang telah diatur di seluruh dunia yang dirancang khusus
untuk fokus pada kampanye anti-sweatshop dan pendidikan seperti ini. "The Decent
Bekerja Cukup Kompetisi Kondisi dan Undang-Undang" adalah sebuah undang-undang
yang disahkan oleh Komite Nasional Buruh di Amerika Serikat. Undang-undang yang
sekarang menunjukkan bahwa perusahaan yang secara hukum diwajibkan untuk
menghormati hak asasi manusia dan pekerja oleh melarang impor, penjualan, atau
ekspor barang sweatshop. Ada sangat ketat standar ditetapkan oleh International Labor
Organization dan segala pelanggaran harus diblokir dari pasar AS.
Secara khusus, ini tidak termasuk standar-standar inti pekerja anak, tidak ada
kerja paksa, kebebasan berserikat, hak untuk mengatur dan tawar-menawar secara
kolektif, serta hak untuk kondisi kerja decent.
Tiziana Terranova menyatakan bahwa globalisasi telah membawa budaya "kerja
bebas". Digital dalam arti, sekarang di mana individu (kontribusi modal) exploits dan
akhirnya "exhausts melalui cara kerja yang dapat menopang dirinya sendiri". Misalnya,
di bidang media digital (animasi, hosting obrolan kamar, merancang permainan),
dimana ia sering kurang daripada glamourous Mei suara. Dalam industri game, Pasar
Emas Cina yang telah dibuat.

212
Batas-batas budaya seluruh dunia
Salah satu sumber kuat telah berkembang di bawah batas-batas budaya seluruh
dunia. Apakah alat ini berpengaruh? It is the Internet dan margin yang endless
discovery. Dengan internet orang dapat dengan mudah mengakses seseorang
setengah jalan di seluruh dunia. Mereka dapat berkomunikasi dengan hidup seseorang
yang berbeda gaya hidup namun masih ada sesuatu di umum, Internet. Jika bahasa
merupakan penghalang maka sebuah situs web seperti Flickr, sebuah situs berbagi
foto, memungkinkan orang-orang dari Singapura dan Jerman sama-sama
berkomunikasi tanpa kata-kata. Internet pada dasarnya menjadikan dunia tempat yang
lebih kecil. Seseorang di Amerika dapat makan mie Jepang untuk makan siang saat
seseorang di Sydney Australia adalah makan klasik Italia meatballs. Salah satu aspek
budaya klasik adalah makanan. India yang dikenal dengan kari dan rempah-rempah
eksotik. Paris dikenal karena berbau cheeses. Amerika dikenal dengan burgers dan
goreng. McDonalds pernah Amerika favorit dengan riang jimat, Ronald, merah dan
kuning tema, dan makanan cepat gemuk. Sekarang global perusahaan dengan 31.000
lokasi di seluruh dunia dengan lokasi di Indonesia, Mesir dan Malta. Restoran ini adalah
salah satu contoh makanan besar yang terjadi pada skala global. Meditasi telah menjadi
amalan sakral selama berabad-abad dalam budaya India. It menenangkan tubuh dan
membantu mereka terhubung ke satu inti yang saat shying dari kondisi mereka sendiri.
Sebelum globalisasi Amerika tidak memikirkan atau kernyau tubuh mereka menjadi knot
pada yoga mat. Setelah globalisasi ini adalah praktek umum, bahkan sudah dianggap
sebagai cara untuk menjaga kecantikan tubuh anda dalam bentuk. Beberapa orang
bahkan melakukan perjalanan ke India untuk bisa mendapatkan pengalaman sendiri.
Lain praktek umum dibawa oleh globalisasi akan simbol Cina tattoos. Spesifik tato
adalah hit besar dengan generasi muda hari ini dan dengan cepat menjadi norma.
Melding dengan budaya menggunakan bahasa lain di negara yang seni tubuh sekarang
dianggap biasa. Budaya didefinisikan sebagai pola dari aktivitas manusia dan simbol
yang memberikan kegiatan-kegiatan penting. Budaya orang-orang yang makan,
bagaimana mereka berpakaian, kepercayaan yang mereka pegang, dan kegiatan
praktek mereka. Globalisasi telah bergabung dengan berbagai budaya dan
membuatnya menjadi sesuatu yang berbeda. Erla sebagai Zwingle, dari National
Geographic artikel berjudul "Globalisasi" menyatakan, "Ketika budaya menerima
pengaruh luar, dan mereka mengabaikan beberapa mengadopsi lain, dan kemudian
segera mulai mentransformasi mereka.
Struktur sosial yang mencerminkan kebudayaan dari kepercayaan tentang peran
individu dalam masyarakat dan pentingnya mobilitas di dalam masyarakat. Masing-
masing dari predominately tinggal di unit-unit keluarga dan bekerja satu sama lain
dalam grup. Sosial yang tercermin dalam sikap pentingnya keluarga ke bisnis. Dalam
Cina-usaha milik anggota keluarga mengisi posisi penting manajemen dan pasokan
modal dari tabungan pribadi untuk memastikan pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.

213
Terhadap kewenangan dan tanggung jawab adalah nurtured dalam keluarga dan
dipraktikkan dalam kehidupan orang bekerja. Di Cina dan Jepang anak-anak diajarkan
untuk melayani grup. Virtues seperti persatuan, harmoni dan loyalitas ke grup sangat
bernilai di masyarakat.

Nilai individu
Australia Barat dan Perusahaan nilai individu inisiatif dan tanggung jawab di
tempat kerja dibandingkan dengan Asia Perusahaan yang berorientasi ke tim dan grup
keputusan. Masyarakat yang berbeda dalam tingkat stratifikasi sosial. Semua
masyarakat kategori mana beberapa orang atas dasar mereka lahir, pekerjaan,
pendidikan dan prestasi pribadi lainnya atribut-olahraga accomplishments. Perusahaan
harus menyadari bahwa jaringan sosial di antara mereka ada karyawan, agen, pemasok
dan pelanggan agar dapat adil dan secara moral untuk tidak menyinggung individu.
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu untuk berpindah dari satu lapisan
masyarakat lainnya. Mobilitas sosial sering atau tidak mencerminkan sikap dan perilaku
individu terhadap mitra kerja, modal manusia yang membahana, mengambil risiko dan
kewirausahaan. Di Australia akan lebih individu untuk mencari pendidikan tinggi atau
untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan mengetahui bahwa jika mereka berhasil,
mereka dan keluarga mereka mampu untuk maju di dalam masyarakat bernilai pribadi.
Bahasa adalah dasar dari kebudayaan delineator kelompok karena merupakan
suatu sarana dimana anggota masyarakat berkomunikasi satu sama lain. Terdapat lebih
dari 3000 bahasa dan sebanyak 10.000 dialek di seluruh dunia.
Bahasa mengatur cara anggota masyarakat berpikir dan berkomunikasi tentang
dunia. It struktur persepsi, imajinasi dan sambutannya. Berbagai budaya dan bahasa
yang berbeda sehingga cara melihat dan berbicara tentang dunia. Bahasa memberikan
informasi penting tentang nilai-nilai budaya dari masyarakat dan membantu dalam
memahami budaya dalam masyarakat. Tingkat keadaban berdasarkan penggunaan
tertentu atau kata-kata dan nada inflections kuat memberikan saran yang kritis adalah
penting untuk menjaga tingkat menghormati dan formalitas ketika berhadapan dengan
orang-orang bisnis.
Kehadiran lebih dari satu bahasa dalam masyarakat merupakan suatu sinyal dari
keragaman penduduk negara itu dan menunjukkan bahwa ada perbedaan mungkin juga
pendapatan, pekerjaan atau pendidikan etika dan prestasi. India memiliki 16 bahasa
resmi sementara terdapat sekitar 3.000 dialek. Cina Selatan di Kanton digunakan
secara luas yang sangat berbeda dengan Mandarin.
Bahasa bisa menjadi senjata kompetitif. Linguistik hubungan dan pemahaman
penting menciptakan keunggulan kompetitif, seperti kemampuan untuk berkomunikasi
adalah begitu penting dalam melakukan transaksi bisnis.
'Lingua Franca' Indonesia telah muncul sebagai menguasai bahasa umum untuk
melakukan International Business orang harus mampu untuk berkomunikasi dalam

214
bahasa umum. Ini merupakan hasil dari British dominasi ekonomi dan militer selama
Abad 19 dan karena dominasi AS sejak Perang Dunia Kedua.
Bahasa melayani di jendela dengan budaya masyarakat. Perbedaan bahasa dapat
terjadi melalui terjemahan. Perusahaan harus totally sadar perbedaan budaya yang ada
ketika sebuah bahasa diterjemahkan ke dalam bahasa lain.
Kata-kata dapat memiliki arti yang berbeda dalam bahasa. 'Dikatakan Tidak'
mungkin tidak berarti 'Tidak' ketika diterjemahkan. Banyak kesalahpahaman dapat
terjadi karena langsung dikatakan 'Tidak' dianggap sangat sopan di Jepang.
Komunikasi lintas batas-batas budaya, baik lisan atau non-verbal adalah keahlian
yang sangat penting untuk Bisnis orang. Konteks dalam sebuah diskusi yang terjadi
juga dapat berperan dalam komunikasi antar budaya. Ahli membedakan antara konteks
tinggi dan konteks budaya rendah. Rendah konteks budaya merupakan salah satu kata
yang digunakan oleh pembicara speaker secara eksplisit menyampaikan pesan kepada
pendengar. Australia, Inggris, Perancis tidak berbicara Kanada dan Jerman adalah
contoh baik yang rendah konteks budaya. Konteks budaya tinggi adalah salah satu
yang dalam konteks percakapan yang sama pentingnya dengan kata-kata yang
diucapkan benar-benar, dan budaya petunjuk penting dalam memahami apa yang
sedang dikomunikasikan. Jepang dan negara-negara Arab merupakan contoh yang
baik. Perilaku bisnis antara tinggi dan rendah konteks budaya sering berbeda.
Non-Verbal Komunikasi. Anggota masyarakat yang saling berkomunikasi dengan
menggunakan lebih dari kata-kata. Highlights penelitian bahwa 80% dari semua
informasi yang dikirim antara masyarakat dengan cara lain selain bahasa. Komunikasi
non verbal meliputi ekspresi wajah, gerak-gerik tangan, intonasi, kontak mata, dan
posisi tubuh dan sikap tubuh. Diam memiliki makna dalam Bisnis situasi. Ruang antara
manusia dan ruang distribusi barang juga terbuka untuk interpretasi.
Pemberian hadiah dan perhotelan sangat penting alat komunikasi. Elaborate jam
setelah makan dan hiburan melayani untuk membangun pribadi obligasi dan kerukunan
antar kelompok peserta. Pribadi obligasi yang diperkuat oleh pertukaran hadiah.
Negosiasi gaya bervariasi antara kebudayaan yang harus dihargai dan dihormati.
Agama merupakan aspek penting dari masyarakat. Sekitar 80% dari populasi
dunia beberapa klaim afiliasi keagamaan. Pengaruh agama terhadap sikap kerja,
investasi, konsumsi dan bertanggung jawab untuk satu dari tingkah laku. Agama juga
dapat mempengaruhi pembentukan negara hukum.
Budaya juga akan mempengaruhi dan mencerminkan nilai-nilai dan sikap anggota
masyarakat. Nilai adalah prinsip-prinsip dan standar yang diterima oleh anggota
masyarakat. Sikap yang merupakan hasil dari nilai-nilai masyarakat yang memiliki tiga
komponen-pikiran, perasaan dan tindakan.
Nilai-nilai budaya sering berasal dari kepercayaan mendalam tentang posisi
individu dalam hubungannya dengan dewa-nya, keluarga dan sosial hirarki. Sikap
budaya tentang faktor seperti waktu, kekuasaan, umur, pendidikan dan imbalan

215
mencerminkan nilai-nilai ini dan pada gilirannya membentuk perilaku dan peluang yang
tersedia untuk Bisnis.
Internasional yang beroperasi di luar budaya. Pemahaman yang lebih luas
perbedaan budaya dan perilaku bisnis yang ada di Pasar Internasional akan membantu
Anda membuat kesan yang lebih baik pada mereka yang terlibat apabila Anda
melakukan bisnis di luar budaya.
Perdagangan membantu mencegah konflik. Bisnis internasional pada dasarnya
adalah tentang perdagangan, dan perdagangan orang ketika mereka berada dalam
kontak dengan satu sama lain. Akibatnya, bagi negara yang kurang terisolasi dapat
melakukannya. Ketika negara mulai berinteraksi melalui perdagangan, mereka
sepertinya datang untuk berperang. Hal ini juga terkait dengan teori negara yang
demokratis kurang kemungkinan untuk pergi ke perang dengan satu sama lain karena
mereka saling berhubungan dan tergantung pada setiap orang lain.

Analisa pasar luar negeri


Dalam melakukan analisa pasar luar negeri, perusahaan harus melakukan
penilaian terhadap pasar-pasar alternatif, mengevaluasi biaya dan resiko memasuki
pasar luar negeri, dan memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki. Tanpa
memandang strateginya, kebanyakan bisnis internasional memiliki sasaran fundamental
yaitu melakukan ekspansi pasar, pendapatan, dan profit. Bisnis internasional sering
mencapai sasaran ini dengan masuk ke pasar baru atau memperkenalkan produk baru
ke pasar di tempat mereka berada. Kemampuan perusahaan dalam melakukan hal
tersebut secara efektif bertitik pusat pada pengembangan perusahaan melalui
pemahaman mendalam tentang pasar geografis atau produk.
Dalam menilai pasar luar negeri, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai
macam faktor-faktor yang dapat mempengaruhi operasi dan kinerja perusahaan. Dalam
memperoleh informasi sering mengharuskan pebisnis untuk datang ke lokasi pada
proses awal pengambilan keputusan untuk berbicara dengan ahli lokal, seperti staf
kedutaan dan pejabat kamar dagang, atau melakukan kontrak dengan perusahaan
konsultan untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam menilai pasar yang akan
dituju, perusahaan harus menilai potensi pasar yang ada, karena dengan demikian
perusahaan dapat mampu menyiapkan strategi yang dibutuhkan dalam menempatkan
produk pada pasar dan mampu menghadapi segala bentuk kemungkinan ancaman
terhadap produk dan diri perusahaan yang dapat datang dari pesaing dan lingkungan di
sekitar perusahan tersebut beroperasi. Perusahaan juga harus menilai seberapa tinggi
tingkat persaingan yang terdapat di pasar tersebut baik dimasa sekarang maupun
dimasa yang akan datang dengan cara mengidentifikasikan jumlah dan ukuran
perusahaan yang sudah bersaing di pasar tersebut, pangsa pasar, strategi penetapan
harga dan distribusi, dan kekuatan serta kelemahan baik secara individu maupun
kolektif. Perusahaan juga perlu memahami kebijakan perdagangan negara tersebut dan

216
lingkungan hukum maupun politiknya serta pengaruh sosiokultural yang bersifat
subyektif dan sulit diukur.
Dalam melakukan evaluasi mengenai biaya dan resiko, perusahaan harus
menghitung biaya yang dikeluarkan pada saat perusahaan masuk ke dalam pasar luar
negeri yang meliputi biaya untuk mendirikan operasi perusahaan atau membeli fasilitas
tertentu dan lain-lain yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan keuntungan yang
akan didapat dimasa yang akan datang serta resiko - resiko yang terjadi akibat fluktuasi
nilai tukar, kompleksitas operasi yang meningkat, dan kerugian finansial yang
disebabkan karena penilaian yang tidak akurat tentang potensi pasar.
Setelah melakukan penilaian terhadap pasar dan beban yang harus ditanggung,
perusahaan dapat melihat besarnya kekuatan yang dimiliki oleh dirinya sendiri dalam
menghadapi kekuatan - kekuatan yang ada dalam pasar luar negeri sehingga mampu
memilih pasar yang tepat sesuai dengan kekuatannya. Perusahaan dapat masuk ke
dalam pasar yang bersekala kecil jika memiliki kekuatan yang kecil, karena dalam skala
ini perusahaan memiliki waktu luang yang lebih banyak dan dapat digunakan untuk
mempelajari tentang pasar tersebut lebih dalam dan terhadap hambatan - hambatan
yang terdapat dalam pasar tersebut yang dapat membatasi kemampuan perusahaan
meskipun perusahaan mengalami kemungkinan kesulitan untuk membangun pasar dan
mendapat keuntungan dari menjadi pemimpin pasar. Perusahaan dapat masuk ke
dalam pasar yang berskala besar jika memiliki kekuatan yang lebih besar, karena dalam
skala ini perusahaan membutuhkan sumber daya yang signifikan dan cepat serta
komitmen strategis yang berisi kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan
yang memiliki dampak jangka panjang dan sulit untuk mundur, kemudian mampu untuk
mengubah lahan pesaing dan membersihkan segala perubahan yang telah dilakukan
pesaing agar produk yang dimiliki dapat diterima oleh pasar dan menyingkirkan produk
pesaing.
Dalam masuk ke dalam pasar luar negeri, perusahaan dapat menggunakan
beberapa cara untuk masuk yaitu dengan cara melakukan Ekspor, Lisensi dan
Waralaba Internasional, Joint Ventures, Kepemilikan modal sendiri, dan Akuisisi.
Pemilihan strategi ini mengacu pada kekuatan perusahaan yang dapat dilihat antara
lain dari besarnya kepemilikan sumber daya yang ada serta produk yang akan
dipasarkan, karena masing - masing strategi memiliki keunggulan dan kelemahan yang
mampu memberikan pola dan budaya perusahaan yang berbeda dan memberikan
kesulitan serta tantangan yang berbeda terutama jika dikaitkan dengan kebijakan -
kebijakan dari negara - negara yang di tuju.
Dalam melakukan ekspor, perusahaan memiliki keuntungan yaitu dapat
menghindar dari biaya besar untuk mendirikan pabrik karena perusahaan membuat
pabrik yang terpusat dan mengeksport ke luar negri untuk meningkatkan skala ekonomi
dari volume penjualan global serta dapat menolong perusahaan untuk meningkatkan
pengalaman dan perekonomian. Namun di bagian lain terdapa kerugian apabila
perusahaan melakukan ekspor, yaitu perusahaan mengalami kesulitan dalam

217
menetapkan biaya produksi yang rendah kemudian adanya biaya transport yang tinggi
dapat membuat produk menjadi tidak ekonomis, khusunya produk masal dan penetapan
tarif dapat membuat harga produk menjadi tidak ekonomis. Kemudian jika sebuah
perusahaan memberikan pasar, penjualan dan pelayanan ke perusahaan lain, mereka
mendapatkan pembagian keuntungan karena mereka membawa pesaing produk atau
sebuah MNE besar dan perusahaan hanya akan mengatur ulang anak perusahaan
untuk menangani pemasaran dan penjualan lokal serta dapat melatih pengaturan ketat
jika memetakan biaya produksi pabrik dalam satu lokasi. Jika perusahaan memilih
untuk melakukan pembelian lisensi internasional, terdapat keuntungan yang akan
perusahaan dapatkan.
Penjualan lisensi ini sering digunakan ketika perusahaan memiliki kekayaan
intangible tetapi tidak ingin mengembangkan aplikasi bisnis itu sendiri. Keuntungan
yang akan didapat perusahaan yaitu perusahaan terhindar dari banyak biaya dan resiko
akibat pembukaan pasar baru, kemudian perusahaan juga akan mendapatkan
pembayaran Royalty dari persentase pendapatan franchisee’s, dan terdapat keamanan
kerjasama karena melibatkan komitmen jangka panjang dari perijinan karena franchiser
menjual benda yang tidak terlihat (trademark) & bersikeras franchisee setuju untuk
mematuhi aturan ketat usaha (location, methods, design, staffing, supply chain ). Sistem
ini terutama digunakan oleh perusahaan layanan. Namun terdapat juga kerugian akibat
menggunakan sistem ini yaitu akibat tidak adanya pabrik sehingga tidak ada lokasi
ekonomi dan pengalaman terutama adanya kemungkinan menghalangi kemampuan
untuk mengambil keuntungan dari suatu negara untuk mendukung serangan dari
pesaing yang lain, kemudian terdapat resiko kepada seluruh dunia jika tidak ada kontrol
kualitas, perusahaan memiliki kemampuan untuk mengatur “master franchise” di setiap
negara–negara yang merupakan anak perusahaan, tidak mengijinkan perusahaan untuk
mengatur strategi masuk ke pasar asing dengan mendasarkan perolehan keuntungan
dan serangan pesaing yang lain serta perusahaan dapat kehilangan kontrol kepada
persaingan yang menguntungkan akibat kepemilikan tekhnologi mereka.
Langkah lain yang dapat ditempuh perusahaan dalam memasuki pasar luar negeri
adalah melakukan Joint Ventures dengan pihak lain di negara yang dituju. Terdapat
keuntungan akibat penggunaan sistem ini yaitu biasanya perusahaan harus berbagi
50/50 dengan tim manajer untuk berbagai kontrol operasi, perusahaan akan
mendapatkan keuntungan dari pengetahuan untuk kondisi bersaing, budaya, bahasa,
sistem bisnis dan politik mitra lokal, serta kemampuan untuk berbagi biaya dan resiko
pembangunan pasar dengan mitra lokal. Namun terdapat kerugian akibat penggunaan
sistem ini yaitu adanya resiko dari pemberian teknologi kita ke mitra meskipun
adakalanya perusahaan melakukan penahanan kepemilikan mayoritas untuk lebih
mengkontrol perusahaan dan membatasi teknologi yang menjadi pusat kompetisi, tidak
mengijinkan perusahaan untuk mengatur anak perusahaan untuk mewujudkan
pengalaman dan dalam pembagian kepemilikan dapat memicu terjadinya konflik untuk
mengatur perubahan tujuan/sasaran atau mengambil pandangan strategi yang berbeda.

218
Perusahaan dapat juga menggunakan sistem kepemilikan modal sendiri. keuntungan
dari penggunaan sistem ini adalah jika ada teknologi persaingan sepenuhnya menjadi
milik anak perusahaan dengan demikian kepemilikan anak perusahan dapat
mengurangi resiko lepas kontrol, memberikan kontrol ketat seluruh operasi perusahaan
dalam negeri dengan cara melakukan koordinasi dengan keuntungan strategis, dapat
merealisasikan lokasi dan pengalaman ekonomi akibat penentuan keputusan terpusat.
Dibagian lain terdapat kerugian dari penggunaan sistem ini yaitu merupakan metode
yang termahal untuk memasuki pasar dan memiliki resiko yang terkait dengan
pembelajaran menjalankan bisnis dengan budaya baru. Sistem lain yang dapat
digunakan perusahaan adalah dengan melakukan akuisisi. Dengan melakukan akuisisi
terdapat kepemilikan 50%-80% dari FDI, kemudian cepat untuk menjalankan dan pesat
membangun kehadiran, akuisisi juga dapat mengungguli persaingan meskipun harus
bersatu dengan budaya perusahaan utama. Investasi langsung asing (FDI) dalam
bentuk klasik didefinisikan sebagai sebuah perusahaan dari satu negara melakukan
investasi ke dalam bangunan fisik pabrik di negara lain. Ia adalah pembentukan suatu
perusahaan oleh orang asing. Definisi yang dapat diperpanjang untuk menyertakan
investasi yang dilakukan untuk memperoleh bunga abadi di perusahaan yang
beroperasi di luar ekonomi investor. FDI hubungan terdiri dari induk perusahaan asing
dan afiliasi yang sama membentuk sebuah korporasi multinasional (MNC). Untuk
memenuhi syarat sebagai FDI investasi harus mampu orang tua dan kontrol atas
perusahaan afiliasi asing. IMF yang menentukan dalam hal ini sebagai yang memiliki
10% atau lebih dari saham biasa atau voting kekuatan sebuah perusahaan berbadan
hukum atau yang setara untuk sebuah perusahaan unincorporated; rendah kepemilikan
saham dikenal sebagai portofolio investasi. Investasi langsung asing (FDI) adalah
ukuran asing kepemilikan aset produktif, seperti pabrik, tambang dan lahan.
Meningkatkan penanaman modal asing dapat digunakan sebagai salah satu ukuran
pertumbuhan ekonomi globalisasi.

KESIMPULAN

Adanya Globalisasi telah membuka suatu wahana baru dalam pemasaran yang
tersimpan kekuatan yang sangat besar baik dalam hal pembelian dan persaingan yang
mampu membuat suatu perusahaan semakin menjadi yang terbesar atau semakin
hancur dalam menghadapi pesaing-pesaing yang ada. Meskipun terdapat hambatan-
hambatan dan kebijakan-kebijakan tertentu yang berlaku di masing-masing negara
yang berbeda tidak membuat perdagangan lintas negara menjadi sulit terjadi, terutama
setelah bermunculan perusahaan-perusahaan dan orang-orang yang mampu
menjembatani dan menjadi pemandu dalam menghubungkan perusahaan dengan
perusahaan atau perusahaan dengan negara yang akan di tuju agar perdagangan
dapat berjalan dengan lancar. Dalam melakukan penetrasi pasar luar negeri,
219
perusahaan dapat mempergunakan beberapa strategi, yaitu dengan melakukan ekspor,
menjual lisensi internasional, dan dengan melakukan penanaman modal asing.
Perusahaan melakukan ekspor jika perusahaan memiliki sumber daya yang kuat
dan besar dengan kemampuan menghasilkan produksi berbiaya rendah dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah, masalah pemasaran,
kebutuhan informasi konsumen, pertimbangan logistik dan isu distribusi. Perusahaan
juga sering menggunakan perantara ekspor dalam mempermudah ekspornya sehingga
mampu menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Perusahaan melakukan penjualan
lisensi internasional yang sering dilakukan oleh perusahaan yang memiliki produk tidak
berwujud atau produk jasa dan bagi perusahaan yang memiliki sumber daya yang tidak
terlalu besar namun ingin menjangkau lebih banyak pelanggan dengan memperhatikan
lebih kondisi pasar dan perjanjian lisensi serta batasan-batasan lain yang ada dalam
lisensi yang sering kali detail dan spesifik sehingga perusahaan memiliki gambaran kuat
tentang bisnisnya dan tentang masa depan perusahaan. Perusahaan melakukan
penanaman modal asing jika perusahaan memiliki sumber daya yang lemah melalui
joint venture dengan perusahaan yang lebih kuat atau lemah dan ingin menguasai
pesaingnya jika memiliki sumber daya yang kuat melalui akuisisi perusahaan yang
lemah atau merupakan pesaingnya dengan tetap memperhatikan secara serius
perjanjian-perjanjian yang terjadi karena memiliki resiko yang besar dalam masalah
kepemilikan di masa yang akan datang.
Perusahaan juga dimungkinkan untuk menjalankan beberapa strategi dalam satu
perusahaan yang berguna untuk meningkatkan modal perusahaan, memperluas
jangkauan pemasaran, menjaga kualitas produk yang dihasilkan dan lain -lain sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dengan menggunakan sumebr daya dari perusahaan itu
sendiri atau menggunakan sumber daya dari perusahaan atau penyedia jasa yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan selama perjanjian yang ada dapat ditaati
oleh kedua belah pihak atau lebih dan mampu memberikan keuntungan bagi
perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

220
CHAPTER

PERANCANGAN
ORGANISASI BISNIS
INTERNASIONAL
221
ABSTRAK

Perancangan yang paling tepat untuk suatu organisasi tergantung pada


ukuran, teknologi yang dipakai, strategi yang dipilih dan dijalankan perusahaan
dan tentunya lingkungan perusahaan itu sendiri . Manajer perusahaan juga
harus menyadari bahwa perancangan organisasi merupakan sebuah proses
evolusi sehingga manajer harus terus-menerus mengubah dan
mengembangkan perancangan organisasinya yang disesuaikan dengan
keadaan yang mungkin akan dihadapi perusahaan sebagai tindakan antisipasi
dan penyelesaian masalah.
Setiap pendekatan memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing dan
satu pendekatan mungkin lebih cocok untuk beberapa perusahaan, namun
tidak untuk perusahaan lain. Hal seperti ini tergantung dari karakteristik
perusahaan dan kondisi masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan multinasional juga harus membuat beberapa keputusan lain
yang berhubungan dengan perancangan organisasi. Terutama menyangkut
desentralisasi dan sentralisasi, peranan anak dewan direksi perusahaan dan
mekanisme koordinasi mana yang akan dipakai, sehingga menjadi jaringan
manajemen informasi yang sangat kuat. Biasanya perusahaan internasional
mengkombinasikan antara penggunaan strategi pengambilan keputusan
dengan sentralisasi dan desentralisasi. Pengambilan keputusan apakah
dengan sentralisasi atau desentralisasi tergantung karakteristik dan budaya
perusahaan, dan kondisi serta masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

• Sifat Perancangan Organisasi Internasional


• Perancangan Organisasi Global

222
• Perancangan Produk Global
• Perancangan Area Global
• Perancangan Fungsional Global
• Perancangan Pelanggan Global
• Perancangan Matriks Global
• Perancangan Campuran Global
• Isu-isu yang Berhubungan dengan Perancangan Organisasi
Global

223
CHAPTER 18
PERANCANGAN ORGANISASI BISNIS
INTERNASIONAL

Latar Belakang Perancangan Organisasi dan Permasalahannya

Perancangan organisasi bisnis internasional dari suatu aktivitas


merupakan suatu karakteristik dasar dari suatu industri modern, sebab pada
dasarnya Perancangan yang efektif atas manusia, bahan, mesin, dan uang
merupakan aspek yang sangat penting demi kelangsungan hidup perusahaan.
Sejalan dengan perkembangan suatu perusahaan maka untuk menghadapi
faktor-faktor tersebut di atas haruslah dipertimbangkan suatu sistem
Perancangan yang dapat tepat, sesuai, dan menunjang seluruh aktivitas
produksi sehingga dapat mencapai semua tujuan yang diinginkan perusahaan.

Sebuah sistem Perancangan juga tidak terlepas dari kenyataan bahwa


suatu organisasi melibatkan individu-individu. Aktivitas individu ini diarahkan
untuk mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilupakan adalah bahwa
individu sebagai makhluk pribadi juga mempunyai keinginan-keinginan atau
tujuan pribadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi
bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan
organisasi atau tujuan individu tidak tercapai dan terkadang dapat menimbulkan
konflik. Untuk itulah diperlukan suatu Perancangan kerja yang sesuai sehingga
tujuan individu dapat selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk
mencapai tujuan tersebut adalah adanya sistem perancangan manajemen yang
baik, yang memudahkan komunikasi dan koordinasi antara atasan dan
bawahan dalam perusahaan.

Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju. Hal itu terbukti
dari banyaknya industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam

224
produk. Dengan demikian kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi
bertambah banyak. Di lain pihak kegiatan perusahaan mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan
produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Agar kegiatan produksi dapat
berjalan dengan baik, maka dibutuhkan sistem perancangan organisasi sebagai
bagian yang sangat vital dalam perusahaan. Pada akhirnya sistem,
perancangan harus diselaraskan dengan semua unsur dalam perusahaan
tanpa terkecuali. Pentingnya Perancangan organisasi dikarenakan dalam
pelaksanaan kegiatan produksi barang harus ada organisasi. Oleh karena itu di
dalam dunia usaha masalah organisasi merupakan masalah yang sangat
penting. Agar jangan sampai terjadi keterlambatan ketersediaan organisasi,
maka harus diadakan penentuan perencanaan organisasi secara baik.

Hal ini sejalan dengan pendapat Yamit yang menyatakan bahwa “Perencanaan
organisasi sebagai kekayaan perusahaan memiliki peranan penting di dalam
operasi bisnis dalam perusahaan”. Organisasi merupakan faktor utama di
dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi, baik dalam
perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

Masalah perancangan organisasi merupakan masalah yang penting bagi


perusahaan, karena perencanaan bisnis mempunyai efek yang langsung
terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam perencanaan organisasi
dalam bisnis akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya perencanaan
organisasi yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan
menambah beban bunga dan biaya serta kemungkinan terjadinya penyusutan
dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semuanya ini akan
mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, perencanaan
organisasi yang terlalu kecil dalam perusahaan akan mengakibatkan
kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian
juga.

Cara penyelenggaraan perencanaan organisasi berbeda-beda untuk setiap

225
perusahaan, Paling sedikit ada tiga alasan perlunya perencanaan organisasi
bagi perusahaan, yaitu :
Adanya unsur ketidakpastian permintaan global.
Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier.
Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu.

Untuk menghadapi ketiga unsur ketidakpastian tersebut, pihak perusahaan


harus mampu mengantisipasinya.
Antisipasi tersebut berkaitan erat dengan tujuan diadakannya perencanaan
organisasi, yaitu:

1. Untuk memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan.


2. Untuk memperlancar proses produksi.
3. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan perencanaan
(stock out).
4. Untuk menghadapi fluktuasi harga.

Pencapaian tujuan tersebut menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan,


yaitu harus menanggung biaya maupun risiko yang berkaitan dengan
perencanaan. Terjadinya kekurangan perencanaan atau tidak adanya
perancangan organisasi pada saat dibutuhkan dapat menyebabkan jalannya
aktivitas perusahaan terhenti, sebaliknya terlampau banyaknya perencanaan
akan mengakibatkan tertahannya modal secara tidak produktif, sehingga hal ini
merupakan salah satu faktor kerugian bagi perusahaan.
Salah satu bagian yang menjadi sumber pengeluaran yang tidak dapat
dhindari oleh perusahaan adalah dalam hal perencanaan organisasi. Dalam hal
ini sangat penting bagi perusahaan untuk mengupayakan pemenuhan
kebutuhan organisasi agar tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, terjamin
kontinuitasnya, serta efektif dan efisien.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba.
Semua tujuan itu hanya dapat dicapai jika perusahaan mampu mengefektifkan

226
fungsi semua bagian yang ada dalam perusahaan dengan baik. Untuk itu perlu
dilakukan suatu evaluasi terhadap sistem Perancangan manajemen yang telah
dilaksanakan di perusahaan selama ini.
Sangat mungkin terjadi tujuan perusahaan sulit tercapai karena tidak
efektifnya struktur Perancangan manajemen yang ada dalam perusahaan. Bisa
juga disebabkan pusat-pusat pertanggungjawaban tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik. Ada pula kemungkinan bahwa kegagalan mencapai
tujuan itu disebabkan tidak adanya sistem Perancangan manajemen yang baik.
Aspek yang tidak kalah penting dikaji adalah aspek perencanaan organisasi
perusahaan. Bisa juga kegagalan mendapatkan laba dikarenakan perusahaan
tidak mampu memanajemen pengeluaran untuk organisasi secara efisien,
sehingga walaupun perusahaan melakukan produksi besar-besaran,
perusahaan tetap tidak dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Akhirnya,
hal yang tak kalah penting yang perlu diperhatikan di dalam perusahaan adalah
sistem kompensasi karyawan. Karyawan merupakan ujung tombak pelaksana
kegiatan produksi, sehingga memegang peranan strategis di dalam perusahaan,
sedangkan karyawan sendiri bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan gaji
guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Berangkat dari situasi tersebut, maka
sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan sistem kompensasi
karyawan agar tercapai kepuasan kerja karyawan. Karyawan yang puas, akan
memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan.
Berkaitan dari uraian di atas, yang menjadi pokok persoalan dalam hal ini
adalah bagaimana evaluasi sistem Perancangan manajemen yang selama ini
telah dilaksanakan perusahaan. Evaluasi ini harus dilaksanakan tidak hanya
secara parsial, tetapi harus secara integral. Hal ini diperlukan guna menciptakan
sistem
Perancangan integral dari faktor manusia, alat, sistem produksi, dan
sistem kerja di dalam lingkungan perusahaan demi pencapaian tujuan
perusahaan.
Tujuan diskusi teori pada bagian ini adalah mengevaluasi pengadaan

organisasi dalam kaitannya dengan sistem perancangan organisasi yang digunakan

227
dalam bisnis internasional. Serta untuk mengetahui perancangan apa yang sesuai

untuk barbagai industri atau perusahaan, apakah mereka memiliki divisi pada

produk yang sejenis, atau divisi produk yang beragam. Hal ini menentukan

perancangan apa yang sesuai dengan karakteristik perusahaannya tersebut.

Manfaat diskusi teori perancangan organisasi adalah agar lebih memahami

berbagai jenis perancangan organisasi yang ditawarkan dalam bisnis internasional,

sehingga diketahui dan mempunyai gambaran tentang perancangan apa yang

sesuai dengan operasi yang digunakan perusahaan. Apakah perusahaan harus

memakai perancangan model produk global, area global, fungsional global, ataukah

dengan perancangan pelanggan global.

Dengan adanya masalah yang telah dikemukakan di atas, agar dalam

pembahasan lebih jelas maka dilakukan pembatasan masalah meliputi :

➢Untuk mengetahui Perancangan Organisasi dalam Bisnis Internasional

yang meliputi :

a. Sifat Perancangan Organisasi Internasional

b. Perancangan Organisasi Global

c. Perancangan Produk Global

d. Perancangan Area Global

e. Perancangan Fungsional Global

f. Perancangan Pelanggan Global

g. Perancangan Matrik Global

h. Perancangan Global Campuran

i. Isu-isu yang Berhubungan dengan Perancangan Organisasi Global

228
j. Koordinasi dalam Organisasi Global

Sifat Perancangan Organisasi Internasional

Perancangan yang tepat untuk organisasi tergantung pada ukuran,


strategi, teknologi, dan lingkungan perusahaan, dan juga budaya di Negara-
negara dimana perusahaan beroperasi. Untuk dapat berfungsi dengan baik
perusahaan harus terlebih dahulu menyusun komponen strukturalnya. Dengan
perancangan organisasi perusahaan dapat mengerjakan 4 hal yaitu ;
mengalokasikan sumber daya, membagi tugas ke karyawan, menginformasikan
ke karyawan tentang peraturan, prosedur, dan target kinerja karyawan, dan
mengumpulkan dan menyebarkan informasi penting yang diperlukan dalam
menyelesaikan masalah, pembuatan keputusan, dan pengendalian organisasi
yang efektif.
Perancangan organisasi tidak disusun kemudian ditinggalkan begitu saja
tetapi merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Sehingga manajer harus
terus-menerus mengubah atau mengembangkan perancangan organisasi
globalnya. Pengetahuan tentang pasar luar negeri menjadi sangat penting dan
metode baru dalam pengoperasian perusahaan sangatlah diperlukan.

Perancangan Organisasi Global

Ketika perusahaan mulai berkembang dari perusahaan yang berorientasi


domestik dengan operasi internasioanal menuju ke perusahaan internasional
dengan aspirasi global. Biasanya perusahaan akan meninggalkan pendekatan
divisi internasional dan menggantinya dengan menciptakan suatu perancangan
organisasi global untuk mencapai sinergi antara-operasinya yang luas sekali di
seluruh dunia dan untuk menerapkan strategi internasionalnya. Tentunya
perancangan global yang dipakai perusahaan harus mempertimbangkan
kebutuhan perusahaan agar dapat mengintegrasikan dengan ketiga
pengetahuan supaya dapat bersaing dengan efektif secara global yaitu :

229
Pengetahuan tentang area (area knowledge) : dimana manajer harus
memahami kondisi budaya, perdagangan, sosial, dan ekonomi di setiap
pasar Negara tujuan tempat perusahaan berbisnis.

Pengetahuan tentang produk (product knowledge) : dimana manajer harus


memahami faktor-faktor seperti teknologi, kebutuhan konsumen, dan
kekuatan persaingan yang mempengaruhi barang yang diproduksi dan dijual
perusahaan.

Pengetahuan fungsional (functional knowledge) : manajer harus memiliki


akses ke para pekerja yang memiliki akses ke para pekerja yang memiliki
keahlian dalam fungsi dasar bisnis seperti produksi, pemasaran, keuangan,
akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan teknologi informasi.

Lima bentuk perancangan organisasi global yang paling umum adalah produk,
area, fungsional, pelanggan dan matrik.
Perusahaan juga biasanya menggunakan 1 dari 4 filosofi manajerial yang
memandu pendekatannya untuk fungsi-fungsi seperti perancangan organisasi dan
pemasaran. Filosofi manajerial yaitu :

Etnocentric filosofi nasional manajemen dimana nilai dan perhatian dari pedoman
perusahaan induk, dalam pemilihan strategi.
Polycentric adalah filosofi manajemen diman pemilihan strategi yang
dikhususkan pada kebudayaan suatu Negara dimana MNC beroperasi.
Regiocentric adalah filosofi manajemen dimana perusahaan mencoba
memadukan kepentingan pemilik dengan perusahaan cabang di basis regional
Geocentric adalah filosofi manajemen dimana perusahaan mencoba
mengintegrasikan pendekatan sistem global untuk mengambil keputusan.

Perancangan Produk Global

Perancangan organisasi yang paling banyak dipakai oleh perusahaan


multinasional adalah perancangan produk global. Perancangan ini mengatur

230
agar produk atau kelompok produk tertentu dikerjakan menurut divisi-divisi dalam
operasi di perusahaan itu. Perancangan dapat berhasil dengan baik jika
perusahaan memiliki berbagai lini produk atau jika lini produknya dijual di
berbagai pasar yang berbeda sehingga koordinasi antar lini tidak terlalu penting.
Apabila produk yang dihasilkan oleh perusahaan maka menggunakan
perancangan yang disebut M-form namun jika produknya tidak saling
berhubungan menggunakan perancangan H-form.
Perancangan produk global memberikan beberapa potensi keunggulan
bersaing.
Divisi yang fokus pada satu produk atau kelompok produk sehingga
manajer memperoleh keahlian dalam semua aspek, atau produk-produk
tertentu. Hal ini baik karena manajer dapat bersaing secara global.

Perancangan Produk Global akan memudahkan efisiensi dalam


memproduksi sehingga mereka bebas menghasilkan produk di tempat
produksi dimanapun yang biaya manufaktur paling murah.

Membuat manajer mampu mengkoordinasikan berbagai produksi pada


berbagai fasilitas.

Karena manajer memiliki pengetahuan yang luas tentang produk sehingga


mereka dapat menerapkan teknologi baru ke produknya.

Mempermudah pemasaran produk secara global

Akan tetapi perancangan model ini juga memiliki beberapa kekurangan


yaitu :

Perancangan ini akan mendorong biaya yang mahal karena kelompok produk
tertentu membutuhkan keterampilan fungsional sendiri seperti, pemasaran,
keuangan, dan manajemen informasi bahkan terkadang juga membutuhkan
fasilitas-fasilitas produksi, distribusi, dan R&D sendiri. Sejalan dengan hal ini

231
setiap kelompok produk harus mengembangkan pengetahuan tentang
lingkungan budaya, hukum, dan politik di berbagai pasar regional dan nasional.
Jadi perusahaan harus dengan hati-hati mempertimbangkan keuntungan dan
kekurangan penggunaan perancangan produk global ketika memutuskan bentuk
perancangan organisasi terbaik untuk keadaan tertentu.

Perancangan Area Global

Perancangan area global, perancangan model ini mengatur aktivitas


perusahaan menurut area atau daerah tertentu di dunia. Pendekatan ini sangat
bermanfaat untuk perusahaan yang memakai filosofi polisentris atau
multidomestik. Biasanya perusahaan yang memakai perancangan ini adalah
perusahaan yang produknya tidak dapat langsung ditransfer lintas daerah.
Manfaat yang ditawarkan model ini didapatkan oleh perusahaan yang
strateginya berupa dorongan pemasaran (marketing driven), bukan efisiensi
manufaktur atau inovasi teknologi atau untuk perusahaan yang kekuatan
bersaing terletak pada reputasi nama merek produknya. Seperti halnya bentuk
perancangan lainnya, perancangan ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu :
• Tidak cocok untuk lini produk yang harus menghadapi perubahan
teknologi yang cepat

• Menimbulkan duplikasi sumber daya karena setiap divisi area harus


memiliki spesialis fungsional

• Membuat koordinasi antar area sangat mahal

Perancangan Fungsional Global

Perancangan fungsional global (global functional design) mengharuskan


perusahaan mendirikan departemen atau divisi yang bertanggung jawab secara
global untuk fungsi-fungsi yang lazim di dalam suatu organisasi seperti;

232
keuangan, operasi, pemasaran, R&D, dan manajemen sumber daya manusia.
Perancangan model ini cocok bagi perusahaan yang lini produknya relative
sempit.
Perancangan ini juga memberikan beberapa keuntungan yaitu :
Perusahaan mudah mentransfer keahlian dalam setiap divisi area
fungsional
Manajer memiliki pengendalian yang terpusat atas operasi-operasi
fungsional.
Berfokus pada fungsi-fungsi kunci dalam perusahaan
Akan tetapi perancangan fungsional global juga memiliki kelemahan
yaitu:
Perancangan ini praktis hanya jika dipakai jika perusahaan memiliki cukup
sedikit produk atau konsumen
Koordinasi antar divisi menjadi masalah utama. Misalkan,divisi manufaktur
dan pemasaran sangat berbeda satu dengan yang lainnya sehingga
masing-masing mengejar tujuannya sendiri yang dapat merusak tujuan
perusahaan secara keseluruhan
Kemungkinan terjadi duplikasisumber daya di antara manajer
Karena masalah-masalah tersebut perancangan ini sangat terbatas
pemakaiannya. Biasanya perancangan ini dipakai oleh perusahaan yang
bergerak dalam penyulingan dan pemprosesansumber daya alam, seperti
industri pertambangan dan energy, karena dalam industri ini kemampuan untuk
mentransfer keahlian teknis sangat penting.

Perancangan Pelanggan Global

Perancangan ini digunakan ketika perusahaan melayani pelanggan atau


kelompok pelanggan atau kelompok pelanggan yang berbeda-beda, masing-
masing dengan kebutuhan khusus yang memerlukan keahlian dan perhatian
khusus. Perancangan pelanggan global sangat bermanfaat ketika beberapa

233
kelompok pelanggan yang dibidik perusahaan sangat berbeda sehingga
membutuhkan pendekatan pemasaran yang benar-benar berbeda.
Di sisi lain, perancangan pelanggan global dapat menghasilkan duplikasi
sumber daya yang signifikan jika setiap kelompok membutuhkan area dan
spesialis fungsional sendiri. Koordinasi antar divisi-divisi yang berbeda juga sulit
karena setiap divisi hanya memperhatikan pasar-pasar yang pada dasarnya
berbeda.

Perancangan Matrik Global

Perancangan ini merupakan hasil dari menempatkan bentuk perancangan


organisasi ke bentuk perancangan yang sudah ada sebelumnya namun berbeda.
Perancangan ini memberikan beberapa keuntungan yaitu :
Perancangan ini menggabungkan keahlian fungsional, area, dan produk
suatu perusahaan ke dalam tim untuk menggembangkan produk baru atau
merespon tantangan baru di pasar global.
Namun perancangan ini juga memiliki keterbatasan yaitu :
Tidak cocok untuk perusahaan yang memiliki sedikit jenis produknyadan
beroperasi di pasar yang relative stabil
Perancangan ini membuat karyawan berada posisi yang harus
bertanggung jawab pada lebih dari satu manajer
Cenderung meningkatkan kompromi atau keputusan yang didasarkan
pada kekuatan politik yang melibatkan manajer.

Isu-isu yang Berhubungan dengan Perancangan Organisasi Global


Sentralisasi versus Desentralisasi
Perusahaan yang memandang dirinya sebagai multidomestik, bukan
multinasional cenderung lebih suka desentralisasi dalam mengambil keputusan.
Bentuk area global memudahkan pendelegasian tanggung jawab ke manajer
anak perusahaan di luar negeri. Sebaliknya, bentuk divisi internasional lebih suka
sentralisasi pengambilan keputusan di kantor pusat.

234
Kebanyakan perusahaan internasional beroperasi di sepanjang
serangkaian kesatuan dari sentralisasi murni sampai ke desentralisasi murni.
Dalam mengelola sumber daya manusia, kebanyakan perusahaan memakai
strategi manajemen SDM secara keseluruhan di tingkat pusat, namun
mendelegasikan isu-isu SDM sehari-hari ke kantor lokal atau regional. Dengan
melakukan ini memungkinkan setiap operasi di luar negeri untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, budaya,
dan praktek SDM lokal dengan lebih efektif.

KESIMPULAN

Perancangan organisasi merupakan pola keseluruhan komponen dan


konfigurasi structural yang dipakai untuk mengelola suatu organisasi secara
keseluruhan. Perancangan yang paling tepat untuk suatu organisasi tergantung
pada beberapa factor. Manajer juga harus menyadari bahwa perancangan
organisasi merupakan sebuah proses evolusi.

Perancangan organisasi bisnis internasional dari suatu aktivitas


merupakan suatu karakteristik dasar dari industri modern, sebab pada dasarnya
Perancangan yang efektif atas manusia, bahan, mesin, dan uang merupakan
aspek yang sangat penting demi kelangsungan hidup perusahaan.
Sejalan dengan perkembangan suatu perusahaan maka untuk
menghadapi faktor-faktor tersebut di atas haruslah dipertimbangkan suatu
sistem Perancangan yang dapat menunjang seluruh aktivitas produksi sehingga
dapat mencapai semua tujuan perusahaan.
Sebuah sistem Perancangan juga tidak terlepas dari kenyataan bahwa
suatu organisasi melibatkan individu-individu. Aktivitas individu ini diarahkan
untuk mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilupakan adalah bahwa
individu sebagai makhluk pribadi juga mempunyai keinginan-keinginan atau
tujuan pribadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi
bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan
organisasi atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itulah diperlukan suatu
Perancangan kerja sehingga tujuan individu dapat selaras dengan tujuan
organisasi. Salah satu alat untuk mencapai tujuan tersebut adalah adanya
sistem Perancangan manajemen yang baik

235
segera setelah perusahaan mempunyai posisi yang signifikan dipasar
internasional, perusahaan harus mengembangkan perancangan organisasi
global
pendekatan yang tepat dipakai dalam perancangan organisasi global
adalah perancangan produk global, perancangan area global, perancangan
fungsional global, perancangan pelanggan global, dan perancangan matrik
global.

236
CHAPTER

MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA DAN
HUBUNGAN
KETENAGAKERJAAN
INTERNASIONAL

237
ABSTRAK

Manajemen sumber daya manusia merupakan sekumpulan aktivitas yang


dirancang untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja efektif
yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena fungsi SDM sangat penting
bagi kesuksesan perusahaan, manajer-menajer puncak harus memakai perspektif yang
strategis tentang masalah ini.
Kebutuhan SDM internasional sebagian ditentukan oleh tingkatan
internasionalisasi perusahaan. Tingkat relatif sentralisasi versus desentralisasi
pengendalian juga memainkan peranan penting. Filosofi dasar tentang penempatan staf
(staffing) juga harus dikembangkan dan dilaksanakan.
Proses perekrutan dan seleksi termasuk elemen penting dalam manajemen SDM
Internasional. Beberapa perusahaan memilih manajer yang berpengalaman untuk
melakukan tugas luar negeri, sementara itu perusahaan lain lebih memilih manajer yang
lebih muda dan kurang berpengalaman. Berbagai tempat dipakai untuk perekrutan
dengan menggunakan pendekatan manapun. Proses perekrutan manajet untuk tugas
luar negeri biasanya melibatkan pertimbangan baik keterampilan bisnis maupun
internasional. Manajer dan perusahaan harus memperhatikan berbagai isu-isu
ekspatriasi dan repatriasi.
Pelatihan dan pengembangan juga menjadi aspek penting dalam manajemen
SDM internasional. Dua komponen utama dalam aktivitas ini meliputi penilaian
kebutuhan pelatihan dan seleksi, metode dan prosedur pelatihan dasar.
Perusahaan juga harus menilai kinerja manajer internasional dan menentukan
kompensasi. Kompensasi bagi manajer ekspatriasi biasanya meliputi penyesuaian
biaya hidup dan tunjangan khusus.
Dengan adanya biaya pelatihan dan mengembangan ekspatriat yang mahal,
perusahaan perlu memberikan pelatihan khusus dalam mengelola retensi dan tingkat
perputaran tenaga kerja. Setiap bagian manajer internasional juga harus diarahkan
pada karyawan nonmanajerial perusahaan.
Hubungan tenaga kerja juga merupakan masalah yang kompleks bagi manajer
SDM dan sering ditangani oleh departeman khusus. Satu aspek penting dalam

238
hubungan tenaga kerja adalah perundingan kolektif (collective bargaining) atau
negosiasi perjanjian dengan serikat pekerja.

• Sifat Manajemen Sumber Daya Internasional


• Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional
• Kebutuhan Tenaga Kerja Manajerial Internasional
• Sentralisasi vs. Desentralisasi Pengendalian
• Filosofi Penempatan Staf
• Perekrutan dan Seleksi
• Pelatihan dan Pengembangan
• Hubungan Tenaga Kerja

239
CHAPTER 19
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DANHUBUNGAN KETENAGAKERJAAN
INTERNASIONAL
Latar Belakang MSDM dan Hubungan Ketenagakerjaan Internasional

Untuk memahami apa itu sumber daya manusia, kita sebaiknya pertama-tama

meninjau apa yang dilakukan oleh para manajer. Kebanyakan ahli sepakat bahwa ada

lima fungsi dasar yang dijalankan semua manajer: perencanaan, pengorganisasian,

penstafan, pemimpinan dan pengendalian. Secara keseluruhan, fungsi-fungsi ini

menggambarkan proses manajemen. Beberapa kegiatan spesifik tercakup dalam

masing-masing fungsi meliputi:

Perencanaan: menetapkan tujuan dan standar; mengembangkan aturan dan

prosedur; mengembangkan rencana dan peramalan—meramalkan atau memproteksi

beberapa peristiwa di masa depan.

Pengorganisasian: memberikan setiap jawaban suatu tugas khusus; membangun

departemen; mendelegasikan wewenang kepada bawahan; menetapkan saluran

wewenang dan komunikasi; mengkoordinasi kerja bawahan.

Penstafan: memutuskan tipe atau jenis orang yang akan diperkerjakan; merekrut

calon karyawan; mengevaluasi kinerja; menyuluh karyawan; melatih dan

mengembangkan karyawan.

Pemimpinan: membuat orang lain menyelesaikan pekerjaan; mempertahankan

semangat kerja; memotivasi bawahan.

240
Pengendalian: menetapkan standar seperti kuota penjualan, standar mutu, atau

tingkat produksi; melakukan pengecekan untuk melihat bagaimana perbandingan atau

kinerja aktual dengan standar ini; mengambil tindakan perbaikan sesuai kebutuhan.

Wewenang Lini versus Wewenang Staf

Wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan , untuk mengarahkan kerja

orang lain, dan memberikan perintah.

Manajer Lini; manajer yang diberi wewenang untuk mengarahkan pekerjaan

bawahan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Manajer Staf; manajer yang membantu dan menasehati manajer lini.

Tanggung Jawab Manajemen SDM dari Departemen SDM

1. Wewenang yang dinyatakan tidak langsung ; wewenang yang dijalankan oleh

seorang manajer personalia karena yang lainnya tahu bahwa dia memiliki

akses ke manajemen puncak (dalam bidang-bidang seperti pengujian

(testing) dan tindakan alternatif.

2. Kendali Fungsional ; wewenang yang dijalankan oleh seorang manajer SDM

sebagai koordinator kegiatan personil.

3. Fungsi (jasa) staf ; fungsi dari seorang manajer SDM dalam membantu dan

menasihati manajer lini.

Contoh-contoh dari tugas jabatan mencakup :

Perekrut: Mempertahankan kontak dalam komunitas dan barangkali melakukan

perjalanan secar ekstensif untuk mencari pelamar yang memenuhi syarat.

241
Peluang Kerja yang Adil (Equal Employment Opportunity: EEO) atau Koordinasi

Tindakan Afirmatif : Menyelidiki dan memecahkan keluhan-keluhan EEO,

menguji praktik organisasi untuk pelanggaran-pelanggaran potensial, dan

mengumpulkan serta mengajukan laporan-laporan EEO.

Analisis Jabatan : Mengumpulkan dan menguji informasi yang rinci tentang tugas

jabatan untuk mempersiapkan uraian jabatan.

Manajer Kompensasi : Mengembangkan rencana kompensasi dan menangani

program kesejahteraan karyawan.

Spesialis Pelatihan : Bertanggung jawab untuk perencanaan, pengorganisasian,

dan pengarahan kegiatan pelatihan.

Spesialis Hubungan Tenaga Kerja : Menasihati manajemen tentang semua

aspek dari hubungan manajemen serikat kerja.

Permasalahan yang akan dibahas dalam peran SDM dan hubungan

ketenagakerjaan internasional adalah bagaimana suatu perusahaan menjalankan

fungsi-fungsi SDM yang penting bagi kesuksesan perusahaan tersebut. Serta

bagaimana cara manajer SDM menyelesaikan masalah ketenagakerjaan yang

kompleks.

Bab ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya peranan Manajemen Sumber

daya Manusia, Menilai Kinerja dan Kompensasi serta Hubungan Ketenagaankerjaan.

Pembahasan masalah SDM dan hubungan ketenagakerjaan internasional ini adalah

agar lebih dapat memahami pengertian sumber daya manusia, serta meninjau apa yang

242
dilakukan oleh para manajer SDM. Serta bagaimana manajer SDM menangani masalah

yang kompleks dalam Hubungan Ketenagakerjaan .

Secara khusus materi MSDM dan hubungan ketenagakerjaan internasional

membahas pokok persoalan meliputi :

e. Sifat manajemen sumber daya manusia

f. Pentingnya manajemen sumber daya manusia yang strategis

g. Kebutuhan tenaga kerja manajerial internasional

h. Sentralisasi vs Desentralisasi Pengendalian

i. Filosofi penempatan staf

j. Perekrutan dan Seleksi

k. Pelatihan dan pengembangan

l. Isu Ekspatriasi dan Repatriasi

m. Penilaian kinerja dan kompensasi

n. Retensi dan tingkat perputaran tenaga kerja

o. Isu-isu sumber daya manusia untuk pekerja non-manajerial

p. Hubungan Tenaga Kerja

Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional

Manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management, HRM)

adalah sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menarik, mengembangkan dan

mempertahankan tenaga kerja efektif yang diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Manajer suber daya manusia (MSDM) meliputi merekrut dan menyeleksi

manajer dan non manajer, memberikan program pelatihan dan pengembangan, menilai

kinerja, dan memberikan kompensasi dan tunjangan. Manajer SDM, baik dari
243
perusahaan domestik maupun internasional, harus mengembangkan prosedur dan

kebijakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Akan tetapi, manajer SDM internasional menghadapi tantangan yang tidak

dihadapi oleh manajer dari perusahaan murni domestik. Terutama perbedaan budaya,

tingkat perkembangan ekonomi, sistem hukum negara-negara tempat perusahaan

beroperasi, membuat perusahaan harus menyesuaikan program perekrutan,

pemutusan hubungan kerja, pelatihan, dan kompensasi di setiap Negara. Masalah yang

paling menggaggu muncul ketika konflik muncul antara budaya dan hukum di Negara

asal dan di Negara tempat perusahaan beroperasi.

Perusahaan internasional juga harus memutuskan darimana berbagai karyawan

berasal –negara asal, negara tempat operasi, atau negara ketiga. Hukum lokal juga

harus dipertimbangkan karena dapat membatasi atau menghambat praktek perekrutan.

Perusahaan internasional juga menghadapi tantangan pelatihan dan pengembangan

yang kompleks. Manajer SDM harus memberikan pelatihan lintas budaya bagi eksekutif

perusahaan yang dipilih untuk menjalankan tugas luar negeri.

Terakhir karena kondisi kerja dan biaya hidup sangat bervariasi di setiap Negara,

manajer SDM internasional juga harus menyesuaikan sistem kompensasi untuk

memenuhi kebutuhan dasar tenaga kerja di Negara tujuan. Mereka harus

mempertimbangkan perbedaan hukun lokal yang mengharuskan adanya pembayaran

upah minimum atau tunjangan tertentu, seperti bonus tahunan atau tunjangan

kesehatan. Manajer juga harus menentukan bagaimana sistem kompensasi untuk

eksekutif yang bertugas di luar negeri, yang mungkin menghadapi biaya hidup yang

lebih tinggi, penurunan kualitas gaya hidup, dan ketidakbahagiaan atau stress karena

harus berpisah dari teman dan keluarga.

244
Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional

Konteks Strategis Manajemen


Sumber Daya Manusia

Perekrutan dan Seleksi

Pelatihan dan Pengembangan

Penilaian Kinerja

Kompensasi dan tunjangan

Hubungan tenaga kerja

Kontribusi bagi efektivitas


organisasi

Kebutuhan Tenaga Kerja Manajerial Internasional

Lingkup Internasionalisasi

Evolusi struktur organisasi :

245
1. Depatemen Ekspor. Langkah awal perusahaan dalam bisnis internasional

biasanya meliputi ekspor berskala kecil produk-produk dengan menggunakan

output yang dihasilkan dari fasilitas produk domestik.

2. Divisi internasional. Seiring dengan semakin pentingnya operasi internasional,

perusahaan akan membuat divisi internasional yang terpisah untuk mengelola

semua aktivitas internasionalnya.

3. Organisasi global. Perusahaan yang sudah melangkah lebih jauh dalam proses

internasionalisasi biasanya memakai bentuk organisasi global. Supaya dapat

beroperasi dengan sukses, perusahaan global memerlukan satu tim ,amajer

yamg secara kolektif memiliki keahlian dan pengetahuan berikut ini :

• Lini produk perusahaan : manajer produksi harus menyadari faktor-faktor

seperti teknologi manufaktur terbaru, kesempatan untuk riset dan

pengembangan, dan strategi pesaing.

• Keterampilan fungsional (akuntansi, logistik, pemasaran, manajeman

manufaktur, dan sebagainya) yang diperlukan untuk bersaing di pasar global

dengan efektif.

• Pasar tiap Negara (individual country market) dimana perusahaan beroperasi:

country manajer harus memahani faktor-faktor seperti hukum, budaya,

pesaing, dan sistem distribusi, dan media iklan lokal.

• Strategi global di perusahaan : eksekutif puncak di kantor pusat perusahaan

harus merumuskan strategi global bagi perusahaan dan kemudian

mengendalikan dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas manajer produksi,

manajer fungsional, dan country manajer untuk memastikan bahwa strategi

telah diimplementasikan dengan sukses.

246
Sentralisasi vs. Desentralisasi Pengendalian

Perusahaan yang memandang dirinya sebagai multidomestik, bukan

multinasional cenderung lebih suka desentralisasi dalam mengambil keputusan.

Bentuk area global memudahkan pendelegasian tanggung jawab ke manajer

anak perusahaan di luar negeri. Sebaliknya, bentuk divisi internasional lebih suka

sentralisasi pengambilan keputusan di kantor pusat.

Kebanyakan perusahaan internasional beroperasi di sepanjang

serangkaian kesatuan dari sentralisasi murni sampai ke desentralisasi murni.

Dalam mengelola sumber daya manusia, kebanyakan perusahaan memakai

strategi manajemen SDM secara keseluruhan di tingkat pusat, namun

mendelegasikan isu-isu SDM sehari-hari ke kantor lokal atau regional. Dengan

melakukan ini memungkinkan setiap operasi di luar negeri untuk memenuhi

kebutuhan sendiri dan untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, budaya,

dan praktek SDM lokal dengan lebih efektif.

Filolosofi Penempatan Staf

Seberapa jauh internasionalisasi perusahaan dan tingkat sentralisasi atau

desentralisasi akan mempengaruhi (dan dipengaruhi) oleh filosofi tentang

kebangsaan manajer internasionalnya.

Parent country national (PCN) adalah penduduk dari Negara asal perusahaan

internasional.

247
Host country national (HCN) adalah penduduk Negara tujuan.

Third country national (TCN) adalah penduduk yang bukan berasal dari

Negara asal perusahaan atau negara tujuan.

Perekrutan dan Seleksi

Keterampilan dan Kemampuan yang Diperlukan oleh Manajer Internasional

Keterampilan dan Keterampilan dan


Kemampuan yang Kemampuan yang
Diperlukan untuk Diperlukan untuk Bekerja di
Melakukan Pekerjaan Luar Negeri
Teknis Kemampuan
Fungsional beradaptasi
Manajerial KemampuanLokal
Karakteristik pribadi

Kesempatan yang lebih besar untuk meraih kesuksesan


dalam tugas internasional

Perekrutan Manajer

Perekrutan Manajer Berpengalaman. Perusahaan merekrut manajer

berpengalaman melalui berbagai cara. Sumber perekrutan yang paling umum

berasal dari dalam perusahaan itu sendiri—para karyawan yang sudah bekerja

di perusahaan luar negeri atau mereka, walaupun sedang bekerja di Negara

asal, mungkin sudah dipersiapkan untuk tugas internasional di luar negeri.

Perekrutan Manajer Muda. Adalah tidak biasa bagi perusahaan multinasional

besar untuk merekrut lulusan baru untuk tugas-tugas di luar negeri. Akan
248
tetapi, beberapa perusahaan akan merekrut lulusan baru yang memang

dimaksudkan untuk dikirim ke luar negeri dan, untuk sementara, akan

memberikan tugas domestik pada mereka.

Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan (training) adalah instruksi yang diarahkan untuk meningkatan

keterampilan dan kemampuan khusus yang berhubungan dengan pekerjaan.

Pengembamgan (development) adalah pendidikan umum yang akan

berkaitan dengan persiapan manajer untuk tugas baru dan/atau posisi yang lebih

tinggi.

Hubungan Tenaga Kerja

Hubungan Tenaga Kerja Komparatif

Hubungan tenaga kerja di Negara tujuan mencerminkan kondisi hukum,

budaya, struktur sosial, dan ekonomi Negara.

Perundingan Kolektif

Perundingan Kolektif (collective bargaining) adalah proses yang dipakai untuk

menyusun perjanjian antara manajemen dan serikat pekerja.

Pengaruh Serikat Pekerja dan Codetermination

Pengaruh serikat pekerja dapat dimanifestasikan ke dalam berbagai cara,

termasuk keanggotaan, mogok, dan hubungan masyarakat. Codetermination

adalah hasil dari peraturan hukum Jerman di tahun 1947 yang mengharuskan

perusahaan pada industri batubara dan baja agar mengijinkan serikat pekerja

memberikan masukan tentang bagaimana perusahaan dijalankan.


249
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dimuka, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Manajemen sumber daya manusia merupakan sekumpulan aktivitas yang dirancang

untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja efektif yang

diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena fungsi SDM sangat penting bagi

kesuksesan perusahaan, manajer-menajer puncak harus memakai perspektif yang

strategis tentang masalah ini.

Kebutuhan SDM internasional sebagian ditentukan oleh tingkatan internasionalisasi

perusahaan. Tingkat relatif sentralisasi versus desentralisasi pengendalian juga

memainkan peranan penting. Filosofi dasar tentang penempatan staf (staffing) juga

harus dikembangkan dan dilaksanakan.

Proses perekrutan dan seleksi termasuk elemen penting dalam manajemen SDM

Internasional. Beberapa perusahaan memilih manajer yang berpengalaman untuk

melakukan tugas luar negeri, sementara itu perusahaan lain lebih memilih manajer yang

lebih muda dan kurang berpengalaman. Berbagai tempat dipakai untuk perekrutan

dengan menggunakan pendekatan manapun. Proses perekrutan manajet untuk tugas

luar negeri biasanya melibatkan pertimbangan baik keterampilan bisnis maupun

internasional. Manajer dan perusahaan harus memperhatikan berbagai isu-isu

ekspatriasi dan repatriasi.

250
Pelatihan dan pengembangan juga menjadi aspek penting dalam manajemen SDM

internasional. Dua komponen utama dalam aktivitas ini meliputi penilaian kebutuhan

pelatihan dan seleksi, metode dan prosedur pelatihan dasar.

Perusahaan juga harus menilai kinerja manajer internasional dan menentukan

kompensasi. Kompensasi bagi manajer ekspatriasi biasanya meliputi penyesuaian

biaya hidup dan tunjangan khusus.

Dengan adanya biaya pelatihan dan mengembangan ekspatriat yang mahal,

perusahaan perlu memberikan pelatihan khusus dalam mengelola retensi dan tingkat

perputaran tenaga kerja. Setiap bagian manajer internasional juga harus diarahkan

pada karyawan nonmanajerial perusahaan.

Hubungan tenaga kerja juga merupakan masalah yang kompleks bagi manajer SDM

dan sering ditangani oleh departeman khusus. Satu aspek penting dalam hubungan

tenaga kerja adalah perundingan kolektif (collective bargaining) atau negosiasi

perjanjian dengan serikat pekerja.

Sebaiknya suatu perusahaan harus lebih mempelajari perbedaan budaya, tingkat

perkembangan ekonomi, sistem hukum negara-negara tempat perusahaan beroperasi,

membuat perusahaan harus menyesuaikan program perekrutan, pemutusan hubungan

kerja, pelatihan, dan kompensasi di setiap Negara. Dengan demikian perusahaan dapat

menjalankan operasinya dengan sukses di Negara tujuan perusahaan.

251
CHAPTER

KEPEMIMPINAN DAN
PERILAKU KARYAWAN
DALAM BISNIS
INTERNASIONAL
252
ABSTRAK

Perkembangan suatu industri akan sangat ditentukan oleh sifat dan perilaku

pemimpin dan karyawannya, sehingga tidak akan lepas dari individu-individu yang

melatar belakangi masing-masing kedudukan dalam suatau unit usahan tersebut.

Selanjutnya sikap dan perilaku individu tersebut ditentukan dari kepribadian dan budaya

asal individu tersebut dalam mengambil suatu keputusan dan memotivasi kepentingan

organisasi dalam bisnis nasional dan ataupun bisnis internasional.

Individu-individu pelaku bisnis tersebut merupakan bagian terkecil yang akan

membentuk komunitas dari suatu budaya tertentu. Adanya 5 jenis ciri kepribadian dari

individu tersebut, yaitu agreeableness, conscientiousness, emotional stability,

extroversion dan openness. Selanjutnya individu–individu akan dituntut dengan

kepuasan kerja dan akan bergabung dalam suatu kelompok atau tim yang bekerja sama

dalam lintas budaya yang dinamis untuk membuat komitmen terhadap kepentingan

organisasinya.

Hal-hal tersebut akan mendasari kepemimpinan dari individu dan selanjutnya

berpengaruh pada manajemen yang akan dianut dalam mengambil model-model

(normative dan deskriptif) keputusan penting dalam bisnis internasional.

253
• Lintas Budaya

• Ciri Kepribadian

• Motivasi Bisnis

• Pengambilan Keputusan

• Pengolahan Kelompok Manajemen

254
CHAPTER 20
KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU KARYAWAN
DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Latar Belakang Pentingnya Kepemimpinan dan Perilaku Karyawan


Interaksi individu dalam perusahaan pelaku bisnis internasional dipengaruhi oleh

perilaku kepemimpinan dan perilaku karyawan yang bervariasi sehingga kemungkinan

banyak timbul pergesekan kepentingan pribadi dan organisasi dal aktifitas perusahaan

internasional sehari-hari, ditambah lagi terdapat berbagai individu yang datang dari latar

belakang budaya dan perilaku antar negara beragam menambah kompleks kesulitan

penyelesaian dan penyelenggaraan kesejahteraan karyawan perusahaan bisnis

internasional. Dalam hal ini bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis lintas negara

yang akan melibatkan berbagai aspek sifat dan perilaku pelaksana bisnis mulai dari

dewan direksi sampai dengan para karyawanya, serta aneka budaya sesuai dengan

masing-masing asal dan lingkup berkembanganya bisnis tersebut. Individu-individu

sebagai pelaku bisnis internasional ini dalam mengambil keputusan dan atau kepuasan

kerja yang dicapai sangat ditentukan oleh budaya asal dari individu tersebut dan

bagaimana dinamikanya apabila bergabung menjadi satu tim/kelompok.

Perlu dipelajari perilaku individu-individu dan aneka budaya asal dari individu

tersebut yang sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan penting dalam

pengelolaan bisnis, khususnya dalam bisnis internasional untuk berbagai komoditas

produk yang dihasilkan. Individu dari peluku bisnis akan ditentukan dari masing-masing

sifat kepemimpinan (ada 5 ciri) dan manajemen (ada 2 , normatif dan diskriptif)

255
organisasi yang dia kuasai dalam menjalankan pekerjaannya, serta tidak akan lepas

dari budaya darimana dia berasal.

Tujuan memahami persoalan perilaku karyawan adalah untuk mengetahui

aspek-aspek yang berpengaruh dan menentukan dalam mengelola dan

mengembangkan bidang bisnis internasional (sifat kepemimpinan, keahlian manjemen

bisnis dan asal budaya dari pelaku bisnis), serta bagaimana hubungan antara aspek-

aspek tersebut dalam pengambilan keputusan-keputusan bisnis ini.

Disamping itu perlu adanya inovasi yang jelas dari suatu produk unggulan yang

harus diproduksi dan dipasarkan dari suatu Merk Dagang untuk mendapatkan

pengakuan dari masyarakat pengguna (konsumen) internasional sebagai produk yang

kompetitif.

Teori kepemimpinan dan perilaku karyawan dapat membantu bagi yang

berkepentingan mempelajari dan mendalamai secara umum tentang aspek-aspek ynag

terkait dengan pelaku bisnis internasional.

Persoalan penting perlu diperhatikan dalam diskusi teoritis kepemimpinan dan

perilaku karyawan seperti:

Lintas budaya

Kehidupan di dunia ini terdiri dari berbagai komunitas, secara garis besar

meliputi komonitas daratan Asia (Indonesia, Jepang, India, dan lainya), Eropa

(Perancis, Belanda, Jerman dan lainnya), Amerika (USA, Kanada, Brasilia, dan

lainnya), Australia dan Afrika (Mesir, Aljasair, dan lainnya), dimana masing-masing

komonitas tersebut akan berlainan ciri, kepribadian dan tingkah lakunya.

256
Budaya ini tidak bisa kita pungkiri akan membawa pengaruh besar pada

kehidupan dari individu-individu yang merupakan bagian terkecil dari statu komonitas

budaya tersebut, sebab individu-individu tersebut hidup dalam lingkungan pengaruh

budayanya, selanjutnya akan membentuk mentalitas dan kepribadiannya.

Ciri kepribadian

Kepribadian akan sangat mempengaruhi perilaku dan sifat dalam pengambilan

keputusan setiap individu dalam statu kehidupan yang dia jalan. Ada 5 ciri kepribadian

yang berpengaruh dalam prosess berkaryanya seorang individu, yaitu:

▪ Kemampuan untuk bergaul dengan orang lain (agreeableness) :

Menunjukan kemampuan untuk bergaul dengan orang lain dengan lembut, kooperatif,

memahami dan bersikap baik dalam berhubungan dengan orang lain.

▪ Dorongan untuk memaksakan perintah dan ketelitian (conscientiousness)

: Menunjukan keteraturan dan ketelitian yang dilakukan sesorang yang dalam

melakukan kegitan terus menerus. Ciri ini mengukur seseorang apakah kegiatan yang

dia lakukan itu terorganisir, sistemaik, bertanggung jawab dan berdisiplin tinggi.

▪ Kecenderungan untuk mempertahankan kondisi emosi yang seimbang

(emotional stability): Menunjukan sikap apakah sesorang tersebut memiliki

keseimbangan, tneng, tabah dan merasa aman dalam beraktivitas di dunia kerja.

▪ Tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain

(extroversion) : Menunjukan sikap sesorang yang mudah bergaul, banyak bicara dan

tegas hal ini pentik karena akan membuat lawan bicara merasa nyaman.

257
▪ Kekakuan seseorang terhadap keyakinan dan rentang minatnya

(opnness) : Menunjukan sikap mudah menerima pendapat dan idea lalu

mngembangkan dan membuat ha-hal tersebut menjadi sebuah inovasi baru.

Kepribadian tersebut akan berpengaruh terhadap tingkah laku individu dalam

kehidupan berkarya dan berkomonitas, berbagai karakter yang akan terbentuk seperti

sifat kepempimpinan dan keahlian dalam penguasaan manajemennya akan menuntun

individu kepribadian invidu dalam dinamika kehidupan berkelompok/tim kerja, baik

dalam lingkungan kelompok kerja lingkungan terkecil (rumah tangga), lingkungan

komonitas dan lingkungan kerja propesi, khusunya dalam hal ini adalah bisnis

internasional.

Ciri-ciri kepribadian lain dalam dunia kerja ,pertama locus of control (tempat

pengendalian) adalah sejauh mana seseorang yakin perilakunya memiliki dampak nyata

terhadap apa yang terjadi padanya.kedua,self efficacy(efektifitas pribadi)adalah

karakteristik kepribadian yang berhubungan namun sedikit berbeda.ketiga,self esstem(

harga diri) adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa ia berharga dan berjasa.

Motivasi bisnis

Motivasi merupakan pertimbangan kebutuhan (yang harus dimiliki seseorang) dan nilai

(yang dianggap penting seseorang), sehingga dapat memberi kekuatan pada seseorang

memlih perilaku tertentu. Motivasi pada setiap individu di dunia pekerjaan akan

berbeda-beda sesuai denga kebudayaannya. Ada 3 model proses motivasi, yaitu:

258
▪ Motivasi berbasis kebutuhan, pendekatan yang berusaha mengidentifikasi

kebutuhan tertentu yang menghasilakan perilaku tertentu.misalnya manajer dan

karyawan dinegara yang induvidualistik akan sangat temotivasi oleh kebutuhan dan

penghargaan yang sifatnya individual.

▪ Motivasi berbasis proses, berfokus pada proses pemikiran sadar yang digunakan

seseorang untuk memilih perilaku tertentu diantara perilaku lainnya.misalnya seseorang

memerlukan uang sementara yang lain memerlukan kepuasan pengakuan sosial atau

prestise lain,namun seorang berhasrat memperbaiki kinerja jika ia yakin hasilnya itu

akan memenuhi kebutuhan yang menurutnya penting

▪ Motivasi berbasis penguatan, berkaitan dengan seseorang menilai konsekwensi

dari perilaku yang dipilih dengan cara penilaian membentuk perilaku masa depan.

Misalnya dalam budaya muslim cenderung orang percaya bahwa konsekuensi yang

mereka alami adalah kehendak TUHAN bukan akibat perilaku mereka

Pengambilan keputusan

Dalam suatu kegiatan bisnis pengambilan keputusan adalah sesuatu langkah

yang mutlak harus dilakukan, untuk itu perlu dilakukan evaluasi yang cermat dengan

didukung data yang terbaru dan lengkap, sehingga keputusan yang diambil dapat

benar dan tepat sasaran.

Dalam pengambilan keputusan secara garis besar terdapat 2 model, yaitu:

259
▪ Model normatif

Merupakan pemodelan bagi manager dengan mempergunakan logika dan

rasional dalam pengambilan keputusan yang baik, sehingga hasil merupakan

keputusan yang sesuai bagi perusahan. Langkah yang diambil antara lain, identifikasi

masalah, dan solusi, evaluasi dan alternatif dengan rasional, penyeleksi alternatif

terbaik, implementasi dari alternatif tersebut dan tindak lanjutnya.

misalnya manajer di penyulingan minyak di shell baru-baru ini mendapati bahwa

tingkat perputaran kelompok pekerja tertentu meningkat secara substansial.langkah

kedua adalah manajer tersebut mengidentifikasikan alternatif-alternatif yang dapat

dipakai untuk dapat mengatasi masalah ini.manajer shell menemukan bahwa

perputaran pekerja diakibatkan upah pekerja yang rendah, kondisi yang buruk, kerja

yang buruk, pengawasan yang buruk,;alternatif kebijaka yang diambil oleh manajer

tersebut diantaranya,dengan meningkatkan upah, memperbaiki kondisi kerja,dan

menganti supervisor kelompok tersebut.

Langkah ketiga dalam model normatif ini adalah mengevaluasi setiap alternatif

dipandng dari sudut pandang masalah yang muncul. Manajer shell tersebut menyadari

bahwa upah kelompk tersebut relatif sama dengan karyawan lain ditempat kerja

itu.selain itu juga ia menmukan bahwa baru-baru ini seorang surpervisior baru telah

ditempatkan untuk kelompok ini.dengan memakai inormasi ini,manajer masuk ketahap

keempat dalam proses normatif,yaitu menyeleksi alternatif yang terbaik. Ia merasa

bahwa masalah sebenarnya adalah pengawasan yang kurang baik, maka ia memberi

perhatian lebih pada bagian tertentu dalam situasi ini.langkah kelima dari model

normatif ini menyatakan bahwa alternatif yang dipilih akan diimplementasikan manajer

tersebut kemudian meminta supervisor baru itu menyelaksi seluruh program pelatihan.

260
▪ Model diskriptif

Merupakan proses pengambilan keputusan dengan membatasi kemampuan

manager untuk selalu memakai logika dan rasional, dengan hasil berupa keputusan

yang mungkin atau tidak mungkin paling sesuai dengan kepentingan perusahan.

Adapun langkah langkah yang harus diambil , antara lain menggunakan informasi yang

tidak lengkap dan tidak sempurna, menggunakan alternatif pertama yang langsung

diterima.

Pehatikan bahwa manajer shell dalam contoh diatas tidak berkonsultasi dengan

anggota lain dalam kelompok tersebut untuk mengetahui alasan untuk perputaran

perkerjaan, jika ia melakukannya,mungkin ia akan memperoleh informasi tambahan

proses perilku kedua adalah penyesuaian(stastificing). Stastisficing menyatakan bahwa

manajer kadang-kadang memakai alternatif pertama yang langsung diterima ketika

penelitian lebih lanjut membuka alternatif pertama yang lebih baik , misalnya supervisior

memiliki kesempatan untuk memperoleh pengalaman, ia mungkin dapat memperbaiki

keterampilannya dengan mengikuti program pelatihan yang singkat atau dipercepat.

Model deskriptif dalam berbagai budaya, proses perilaku rasionalitas yang diatasi

dan stastisficing lebih sulit dihubungkan dengan perbedaan budaya.terutama semua

manajer harus memahami keterbatasan dalam menerapkan cara pengambilan

keputusan dengan latar belakangan budata yang berbeda, misalnya , beberapa tahun

yang lalu para pemilik dunes hotel and casino di las vegas yang berasal dari jepang

mencoba menerapkan berbagai pratek manajemen jepang dikasino ini, salah satunya

terdapat pengambilan keputusan melalui konsensus,akan tetapi, mereka langsung

261
menyadari bahwa proses ini sangant lambat bagi industri kasino yang berubah sangat

cepat dan kompetitif.

Pengolahan kelompok manajemen

Dalam kelompok mangement biasanya terdiri dari berbagi individu dari berbagai

budaya tetapi mereka harus bekerja sama untuk satu tujuan yaitu keberhasilan

perusahaan, biasanya konflik terjadi pada saat tidak ada keteraturan sehingga perlu

diatur tentang struktur, peran atau tanggung jawab pekerjaan dan norma. Tim adalah

jenis grupkhusus yang menerima tanggung jawabuntuk menyelesaikan pekerjaannya

sendiri.Team yang terdiri dari satu budaya biasanya lebih mudah berkomunikasi dan

memiliki keseragaman norma tetapi miskin kreatif. Membentuk team yang heterogen

budayanya biasanya membutuhkan ekstra waktu dan kerja keras serta pengertian dan

disinilah fungsi utama sang pemimpin untuk memaksimalkan para mangemantnya yang

terdiri dari bermacam budaya.

Dalam tim lintas budaya terdiri dari dua tim,pertama tim homogen biasanya tidak

terlalu banyak konflik, komunikasi lebih baik, tidak terlalu kreatif,norma-norma lebih

seragam,lebih kohesif, dan pemimpin informal yang jelas. Contohnya : dalam organisasi

PNS dalam pengambilan keputusan dia akan menghormati level atasannya (sistem

kekuasaan).

Tim yang lebih heterogen sering menghadapi banyak konflik, komunikasi lebih buruk,

lebih kreatif, norma-norma tidak terlalu seragam, tidak terlalu kohesif dan pemimpin

informal yang tidak terlalu jelas.

262
Contohnya : konsultan terdiri dari berbagai tenaga ahli yang menguasai ilmu

penetahuaan yang berlainan,pengalaman yang berlainan sehingga mereka

mempertahankan kreatifitas masing-masing.

Dari ke 4 langkah tersebut diatas, yaitu lintas budaya, ciri kepribadian,

pengambilan keputusan dan motivasi kerja, konsep atau teori tersebut sesuai dan tepat,

untuk menilai langkah-langkah dari perilaku kepemimpinan dan karyawan dalam suatau

kegiatan bisnis, khususnya dalam bisnis internasional.

Bahwa dalam pengambilan keputusan ,keputusan normatif yang lebih baik

karena lebih lengkap dan sistematis dan didukung oleh data yang lenkap untu

nenghindari kesalahan pengambilan keputusan.

KESIMPULAN

1. Perilaku dalam kepemimpinan dan karyawan dalam kegiatan bisnis internasioanl

akan ditentukan oleh aspek lintas budaya dan ciri kepribadian dari masing-masing

individu-individu;

2. Dalam pengambilan keputusan harus terdapat dua model yaitu model normatif dan

deskriptif.

3. Dalam motivasi kerja yang diperlukan adalah pengertian kebutuhan (yang ingin

dimiliki seseorang) dan nilai yang dianggap penting seseorang).

263
4. Dalam suatu bisnis industri khusus bisnis internasional diperlukan inovási dalam

mengambil keputusan yang tepat untuk mengeluarkan produk unggulan yang

kompetitif dan diakui oleh masyarakat.

Seseorang yang bekerjasama dalam bisnis internacional harus memilikipaling

tidak lima cara kepribadian yang relevan bagi organisasi seperti kemampuan

bersosialisasi,sifat berhati-hati, kestabilan emosi, keterbukaan. Karena dengan adanya

lima besar cara kepribadian tersebut seorang manajer akan dapat mencapai kinerja

yang lebih baik, selain itu dalam berbagai budaya penting,karena sikap ini dapat

menunjukan cara kebanyakan orang untuk mengekspresikan perasaan, contoh seorang

karyawan tidak puas terhadap kinerja kerjanya, persepsinya dalam berbagai budaya

juga sangat penting dalam bisnis internasional.

Dalam pengambilan kepusan dibutuhkan data ilmiah yang akurat dan lengkap

supaya tidak salah dalam proses pengambilan keputusan,jika dalam pengambilan

keputusan baik normatif maupun deskriptif waktunya bersamaan danjurkan supaya

memakai normatif karena lebih sistematis dan didukung oleh data yang lengkap.

Dalam suatu penyusunan karya ilmiah diperlukan suatu metodelogi penyusunan

laporan ilmiah yang harus kita ikuti.

264
CHAPTER

ORGANIZING
INTERNATIONAL
OPERATIONS

266
ABSTRAK

Perlu dibahas mengenai jaringan struktur-struktur dasar yang ada dalam


organisasi internasional maupun transnasional yang mencakup struktur
jaringan dan aturan-aturan dari berbagai divisi organisasi yang ada. Selain
itu, juga membahas mengenai sinergi dari suatu organisasi dan
pengintegrasian dari sebuah produk serta peranan teknologi informasi yang
dibutuhkan didalamnya. Sehingga tercipta masing-masing karakteristik dari
organisasi-organisasi yang ada.
Secara garis besar struktur dasar organisasi internasional terdiri dari
struktur divisi secara awal atau taraf nasional dan secara internasional. Juga
berisikan mengenai perjanjian dalam struktur yang terdiri dari; divisi produk,
divisi wilayah, dan fungsi-fungsi dari divisi tersebut.
Adapun mengenai sinergi dan integrasi dari suatu organisasi yang ada
adalah untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sehingga
tercipta persaingan usaha yang sehat dan kompetitif.
Karena perkembangan persaingan organisasi internasional yang
semakin kompetitif, maka perusahaan membutuhkan teknologi informasi atau
IT untuk mengetahui keinginan pasar dengan baik, sehingga perusahaan
dapat membuat produk atau jasa yang sesuai dengan pangsa pasar. Dan
pada akhirnya perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Dengan adanya perbedaan-perbedaan dalam hal struktur organisasi,
budaya, dan informasi pasar yang diterima, maka setiap perusahaan memiliki
perbedaan dalam mengelola produk dan jasa. Dan hal inilah yang
menyebabkan setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

267
• Sturktur Dasar Organisasi
• Perjanjian Struktural Global
• Perpaduan Struktur Organisasi
• Jaringan Struktur Transnasional
• Perjanjian Organisasi Nontraditional
• Aturan dari Organisasi Mergers dan Akuisisi
• Susunan Organisasi dari Usaha Bersama dan Strategi Aliansi
• Aturan dari Organisasi Keiretsu
• Timbulnya Bentuk Jaringan Elektronik untuk Organisasi
• Peran Baru dari Sinergi Organisasi
• Pengaturan untuk Pengintegrasian Produk
• Peran Perubahan Teknologi Informasi dalam Pengorganisasian
• Penggunaan Dewan Direktur Cabang
• Karakteristik Organisasi MNC
• Meletakkan Karakteristik Organisasi dalam Perspektif

268
CHAPTER 21
ORGANIZING INTERNATIONAL OPERATIONS
Latar Belakang Pengorganisasian Operasi Internasional dan
Permasalahannya
Peraturan operasi internasional dari suatu organisasi sangat dibutuhkan
dalam persaingan perdagangan internasional saat ini. Operasi internasional
menjadi sangat penting dalam suatu bisnis internasional. Sementara dunia
tidak berkembang, namun perkembangan ilmu pengetahuan dan persaingan
usaha terus berkembang, sehingga dibutuhkan suatu aturan yang dapat
mengatur operasional persaingan usaha internasional secara dinamis dan
kompetitif.
Pengaturan operasi usaha tidak hanya mengatur perusahaan maju
namun juga mengatur perusahaan berkembang, sehingga tidak terjadi
monopoli dalam persaingan usaha dan juga memberikan kesempatan
terhadap perusahaan berkembang untuk dapat bersaing dalam pasar
internasional.
Dalam dunia usaha internasional perusahaan juga harus memiliki kantor
cabang di negara lain agar dapat memberi perhatian secara detail sehingga
produksi mereka sesuai dengan budaya dan kebutuhan pangsa pasar dalam
negara tersebut.
Dengan adanya manajemen internasional ini kita dapat lebih mengenal
dan mengerti bagaimana sebuah perusahaan dapat beroperasi dalam taraf
internasional. Sehingga kita dapat mengetahui dan memahami lebih dalam
apa saja yang harus dimiliki dan dilakukan oleh sebuah perusahaan agar
menjadi perusahaan yang bertaraf internasional. Karena disini kita tidak
hanya mengetahui dasar-dasar manajemen internasional namun kita juga
dapat mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada dalam dunia
menajemen internasional.
Pembahasan teori meliputi bagaimana suatu perusahaan dapat
bersaing secara global dengan menyusun kembali struktur organisasi yang
mereka miliki, selain itu juga suatu perusahaan harus mempertimbangkan
struktur dasar organisasi mereka, dan mendirikan anak cabang dari
perusahaan mereka agar dapat mengontrol kegiatan operasi pada
perusahaan tersebut.

269
Tujuan teoritis bab ini adalah untuk mengetahui mengenai
permasalahan-permasalahan yang timbul dan peraturan-peraturan yang
menangani masalah-masalah yang ada dalam organisasi yang beroperasi
dalam taraf internasional. Selain itu bertujuan untuk mengetahui strategi-
strategi apa saja yang digunakan dan dasar struktur organisasi yang harus
dipertimbangkan jika suatu perusahaan akan memasuki area perdagangan
yang bertaraf internasional. Sehingga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca pada umumnya serta penulis khususnya.
Diskusi dan pembahasan teori akan bermanfaat lebih memahami
tentang peraturan-peraturan yang terdapat dalam operasi internasional
mengenai struktur-struktur dasar yang terdapat dalam suatu organisasi, cara
pengintegrasian suatu produk, dll. Selain itu juga agar kita mengetahui lebih
dalam lagi apa saja kriteria-kriteria atau komponen-komponen yang harus
perusahaan miliki dan apa yang harus dilakukan perusahaan agar dapat
bersaing didunia internasional.
Secara khusus beberapa pokok pikiran penting dibahas dalam bab ini
antara lain:
Untuk mengetahui struktur dasar organisasi yang akan dipakai untuk
bersaing diarea perdagangan yang bertaraf internasional seperti :
a. Struktur divisinya
b. Perpaduan struktur organisasi
c. Jaringan struktur
d. Perjanjian
e. Susunan organisasi dari usaha bersama dan strategi alliansi
f. Jaringan elektronik suatu organisasi
g. Sinergi organisasi
h. Pengintegrasian produk
i. Tekhnologi informasi dalam pengorganisasian
j. Karakteristik organisasi

Struktur Dasar Organisasi


Struktur dasar organisasi merupakan sebuah struktur yang secara
dramatis menyusun kembali semua struktur yang terdapat dalam suatu
organisasi dalam suatu perusahaan yang bertujuan agar perusahaan dapat
bersaing secara efektif di area internasional. Struktur dasar suatu organisasi
terdiri dari :

270
Struktur Divisi awal : banyak perusahaan memasuki awal pasar internasional
mereka dengan membuat pengaturan dalam cabang mereka atau dengan
mengekspor barang-barang local atau jasa. Sebuah anak perusahaan adalah
sebuah organisasi pengaturan umum yang menangani hubungan bisnis dan
keuangan atau operasional lain yang memerlukan pengendalian langsung
ditempat. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak organisasi jasa yang mulai
mengekspor keahlian mereka.
Contohnya : jasa arsitek, jasa legalisasi, iklan, hubungan masyarakat, dan
konsultan manajemen.Pengaturan ekspor adalah pilihan utama diantara
perusahaan pabrik pada umumnya, khususnya produk yang menggunakan
teknologi maju. Karena mereka kecill, maka jika terjadi kompetisi, perusahaan
bisa mengisi ulang dengan harga premi dan dapat ditangani melalui manager
ekspor. Jika perusahaan memiliki jaringan produksi yang kecil, manager
ekspor ini biasanya dapat langsung melaporkan kepada kepala marketing,
dan operasional perusahaan dikoordinasikan oleh departemen ini. Jika
perusahaan memiliki lingkup produksi yang luas dan berniat untuk
mengekspor sejumlah produksi yang berbeda ke pasar internasional,
manager marketing akan mengepalai pemisahan departemen dan sering
melaporkan secara langsung ke presiden. Jika penjualan luar negeri
meningkat,pemerintah lokal sering menggunakan tekanan di (dalam) ini
bertumbuh pasar untuk menentukanya berdasarkan pada lokasi produksi.

Struktur divisi Internasional : suatu pengaturan struktural yang menangani


semua operasi internasional ke luar dari suatu divisi yang diciptakan untuk
tujuan ini. pengaturan [yang] struktural ini bermanfaat untuk membuka
banyak beban petugas pimpinan eksekutive untuk monitoring operasi suatu
rangkaian cabang diluar negeri seperti halnya operasi domestic. Beberapa
keuntungan yang berkaitan dengan penggunaan dari sebuah struktur divisi
internasional. Pengelompokkan kegiatan internasional dibawah satu senior
eksekutif memastikan bahwa penerimaan atas pengelolaan internasional
lebih fokus. Susunan structural memungkinkan perusahaan untuk
berkembang secara menyeluruh, penyatuan pendekatan operasi
internasional, dan pengaturan perusahaan membantu untuk
mengembangkan kadernya dengan pengalaman manager internasional.
Penggunaan struktur ini memiliki sejumlah kekurangan, akan tetapi stuktur ini
memisahkan antara menager domestic dan internasional, yang dapat
menghasilkan dua perbedaan kamps dengan tujuan yang berbeda. Pada
akhirnya, sebagian besar penelitian dan pengembangan usaha disesuaikan

271
didalam negeri, sehingga gagasana untuk produk baru atau proses di pasar
internasional sering diberikan dalam prioritas yang rendah.

Perjanjian Struktural Global


Perusahaan Multinational Corporations atau (MNCs) merupakan
tipekal yang mengarah kestruktur global ketika mereka mulai mendapatkan
dan mengalokasikan sumberdaya internasional mereka berdasarkan
keuntungan dan kerugian. Pandangan internasional ini menandakan sebuah
perubahan besar dalam manajemen strategi, dan didukung oleh perusahaan
yang diperlukan dalanm struktur organisasi. Struktur umum datang dalam tiga
jenis :

Divisi produk global : pengaturan struktural didalam divisi domestik diberikan


tanggung jawab diseluruh dunia untuk produksi kelompok. Divisi produk
global beroperasi sebagai pusat keuntungan. Produk-produk pada umumnya
berada dalam tahap pengembangan siklus hidup produksi, sehinnga mereka
harus dipromosikan, dan dipasarkan secara hati-hati. Dengan demikian,
manager-manager divisi produk global pada umumnya menjalankan operasi
mereka dengan otonomi, mereka memiliki kewenangan untuk membuat
banyak keputusan-keputusan penting.
Struktur suatu produk global menghasilkan beberapa keuntungan. Jika
perusahaan sangat beragam, maka penyesuaian spesifik produk untuk
kebutuhan pembeli menjadi penting. Keuntungan lain adalah kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan lokal. Jika banyak daerah-daerah geografis yang
harus dimodifikasi untuk produk tertentu sesuai dengan keinginan, sebuah
produk global dari struktur divisi bisa menjadi sangat penting.
Seperti contoh televisi berwarna atau VCRs. Perbedaan siklus hidup
ini memerlukan pendekatan teknologi dan koordinasi pemasaran antara
rumah dan pasar luar negeri, yang terbaik adalah dilakukan pendekatan oleh
sebuah divisi produk.
Sayangnya, pendekatan juga sering mendatangkan kekurangan. Yang
kesatu adalah perlunya persamaan sarana dan masing-masing personil
dalam divisi. Kedua adalah divisi menager yang seharusnya mengikuti
perkembangan perubahan geografis untuk produk-produk mereka dan
daerah lain dengan potensi jangka panjang yang lebih baik. Yang ketiga
adalah banyaknya manager-manager divisi yang dikirim dengan tepat dan
mereka lebih berpengalaman dalam operasi domestik.

272
Wilayah divisi global : Sebuah struktur yang dilakukan secara global lebih
berjalan pada sebuah daerah daripada produk dasar. Aturan yang berlaku,
manager divisi global bertanggung jawab kepada semua usaha mereka yang
beroperasi di wiliyah geografisnya. Sebuah struktur divisi wilayah global
paling sering digunakan oleh perusahaan yang berpengalaman dalam bisnis
dan lini produk yang sempit. Lini produk ini sering dibedakan berdasarkan
wilayah geografis. Sebagai contoh , produk yang memiliki kebutuhan yang
kuat di Eropa namun tidak di Amerika Serikat, atau jenis produk yang
ditawarkan di Perancis berbeda dari yang dijual Inggris. Disamping itu,
biasanya MNCs memiliki ekonomis yang tinggi untuk skala produksi,
pemasaran, dan memperoleh integritas sumber daya di wilayah tersebut.
Jadi, lebih baik memproduksi diwilayah ini daripada membawa produk dari
suatu tempat, perusahaan mampu mengurangi biaya per unit dan
mendapatkan yang baik untuk pasar yang sangat kompetitif. Struktur daerah
yang memungkinkan divisi menager untuk memenuhi cita rasa pasar lokal
dan membuat keputusan yang cepat untuk mengakomodasi perubahan
lingkungan. Contoh yang baik adalah produk makanan. Di Amerika Serikat,
minuman ringan memiliki kadar gula yang lebih rendah dibandingkan dengan
Amerika Selatan, jadi proses produksi harus sedikit berbeda di daerah ini.
Sebuah struktur wilayah global memungkinkan unit daerah dalam
perusahaan makanan untuk mengakomodasi pilihan lokal. Kerugian utama
dari struktur divisi area global adalah kesulitan dalam merekosiliasi
penekanan produk dengan orentasi wilayah. Misalnya, jika suatu produk di
jual di seluruh dunia, sejumlah divisi yang berbeda bertanggung jawab pada
penjualan.

Fungsi divisi global : Sebuah struktur yang mengatur operasi di seluruh dunia
terutama berdasarkan fungsi dan produk kedua. Sejumlah keuntungan
penting yang terkait dengan fungsional struktural divisi global. Termasuk; 1)
penekanan pada suatu keahlian fungsional, 2) kontrol yang ketat dan
terpusat, 3) yang relatif bersandar pada staff manegerial. Beberapa
kelemahan penting mencakup; 1) koordinasi produksi dan pemasaran yang
sering sulit, 2) pengaturan beberapa lini produk mendapatkan tantangan
karena pemisahan produk dan pemasaran dalam berbagai departemen, 3)
hanya CEO yang dapat menyelenggarakan akuntabel untuk keuntungan.
Akibatnya, proses struktur fungsional global memiliki tipe yang disukai oleh
perusahaan yang membutuhkan ketegasan, koordinasi terpusat dan

273
pengendalian dari proses produksi yang terintegrasi dan mereka yang terlibat
dalam transportasi produk dan bahan baku dari satu wilayah ke wilayah
geografis yang lainnya.

Perpaduan Struktur Organisasi


Sebuah struktur yang mengkombinasi antara produk global, wilayah,
atau susunan fungsional. Banyak keuntungan yang bisa dikumpulkan dari
perpaduan struktur organisasi. Secara khusus, memungkinkan organisasi
untuk menciptakan jenis disain tertentu yang terbaik untuk memenuhi
kebutuhannya. Akan tetapi, terdapat kelemahan dengan penggabungan
susunan struktur. Yang paling penting adalah bahwa susunan desain-desain
meningkat secara kompleksitas, koordinasi pribadi, dan setiap orang
melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan namun sering mendapatkan
kesulitan. Terlalu banyak grup yang akan bergerak sendiri. Dengan demikian,
banyak MNCs tidak disertakan kepada susunan struktur, mereka menemukan
dengan sederhana bahwa, struktur berdasarkan pada desain yang terbaik
dari mereka. Dengan mengkombinasikan struktur yang ada maka pihak
perusahaan dapat lebih mengetahui dan menyusun suatu rencana yang
strategis agar dapat bersaing dipasar global.

Jaringan Struktur Transnasional


Sebuah susunan struktural multinasional yang menggabungkan
element fungsi, produk dan desain geografis, seluruhnya mengandalkan
susunan jaringan link ke anak perusahaan di seluruh dunia. Ini adalah desain
untuk membantu MNCs mengambil keuntungan dari skala ekonomi global
yang juga secara keseluruhan merespons pada kebutuhan pelanggan lokal.
Dengan adanya jaringan link ke anak perusahaan diseluruh dunia maka
dapat memudahkan perusahaan untuk dapat memantau kinerja anak
perusahaan yang ada diseluruh dunia. Dengan demikian bisnis tersebut
dapat berjalan lancar dan dapat memenuhi kebutuhan pasar global.

Perjanjian Organisasi Nontraditional


Dalam beberapa tahun terakhir, ada MNCs semakin memperluas
operasional mereka dengan cara-cara yang berbeda dari yang digunakan di
masa lalu. Termasuk akuisisi, joint venture, keiretsus, dan aliansi strategis.
Aturan organisasi ini tidak menggunakan struktur hirarkis tradisional dan

274
karena itu tidak dapat ditampilkan grafis. Bagian berikut ini menjelaskan
bagaimana mereka bekerja.

Aturan dari Organisasi Mergers dan Akuisisi


Sebuah perkembangan yang mempengaruhi cara yang akan disusun
MNCs adalah peningkatan penggunaan merger dan akuisisi (M & As).
Terdapat perbandingan management features antara orang asia dan
orang luar/western: salah satu contohnya adalah dalam nilai dasar, orang
asia dalam mengerjakan suatu pekerjaan lebih menyukai bersama-sama atau
ber-group, sedangkan orang luar/western lebih bersifat individual. Selain itu
kita juga dapat membandingkan dalam hal tindakan, orang asia lebih
berfokus kepada customer sedangkan orang luar/westrn lebih berfokus
kepada service yang mereka berikan.

Susunan Organisasi dari Usaha Bersama dan Strategi Aliansi


Susunan ini dapat mempunyai beberapa bentuk, meskipun langkah-
langkah yang diikuti dalam pembuatan dan pengoperasiannya sering memiliki
beberapa kesamaan. Usaha bersama ini dirumuskan secara hati-hati dengan
formula yang tertata yang memungkinkan masing-masing mitra untuk
berkontribusi memberikan apa yang menurutnya terbaik dan
mengkoordinasikan upaya-upaya mereka secara efisien. Salah satu tujuan
utama dalam pengembangan struktur usaha bersama ini adalah untuk
membantu tujuan mitra dan menggabungkan dengan efektif perbedaan nilai,
gaya managemen, orientasi tindakan, dan pilihan organisasi anda.

Aturan dari Organisasi Keiretsu


Susunan jenis organisasi lain yang baru muncul adalah keiretsu, yang
besar, seringkali terintegrasi vertikal dari grup perusahaan yang
berkerjasama dan bekerja dengan dekat satu dengan yang lainnya. Contoh
yang baik adalah kelompok mitsubishi, suatu keiretsu yang terdiri dari
perusahaan yang tidak terikat bersama oleh hubungan kekuasaan tetapi oleh
lintas kepemilikan, urusan usaha jangka panjang, pengikatan antara
direktorat, dan ikatan sosial (banyak dari senior eksekutif adalah teman
sekelas perguruan). Strategi usaha bersama dan aliansi dapat membantu
meningkatkan kerjasama antaraorganisasi-organisasi yang berpartisipasi,
dan dampak positif dari aturan seperti ini keiretsu terus menyebar, semakin
banyak MNCs akan diambil kepada mereka. Dengan susunan organisasi

275
yang digunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan ini, mungkin sulit untuk
menarik diatas kertas, namun hal ini membuktikan akan sangat efektif dalam
prakteknya.

Timbulnya Bentuk Jaringan Elektronik untuk Organisasi


Lebih dari beberapa tahun yang lalu telah ada suatu peningkatan
utama pada “pegawai lepas elektronik” para individu yang bekerja pada suatu
proyek untuk suatu perusahaan, biasanya melalui internet, dan ketika tugas
dilakukan mereka bergerak pada pekerjaan lain. Perusahaan saat ini
mengejar strategi-strategi sumber daya dari luar yang radikal, membiarkan
agen-agen eksternal melakukan lebih banyak aktivitas-aktivitas biasa
mereka. Banyak berbagai bangsa akan mulai dengan menyandarkan diri
pada pegawai lepas elektronik yang terus meningkat (e-lancers, untuk
singkatnya) untuk melakukan tugas utama untuk mereka. Organisasi jaringan
elektronik ini kini akan menjadi terus terkemuka/menonjol. MNC akan
menyadari bahwa fungsi outsourcing dapat dikirim online.

Peran Baru dari Sinergi Organisasi


Ketika MNC meningkatkan globalisasi mereka, mereka harus menemui
tantangan tentang sumber daya dan pengetahuan mereka yang berpengaruh
diseluruh dunia. Efek sinergi ini untuk manajemen pengetahuan yang dapat
mengambil sejumlah format berbeda. Sebagian dari yang umum paling
meliputi berikut :
1. Berbagai keterampilan dengan mempunyai personil pada suatu daerah
geografis yang menyatukan pengertian yang mendalam, pengetahuan,
dan informasi mereka ke dalam proses tertentu atau fungsi dengan itu
semua di daerah yang lain.
2. Berbagai sumber daya terukur seperti dengan menciptakan suatu
laboratorium riset yang melayani kebutuhan dari semua unit diseluruh
dunia.
3. Menyatukan pembeli sehingga perusahaan bisa mencapai kekuatan
negosiasi yang lebih besar dan kuantitas diskon dengan para
penyalurnya.
4. Mengkoordinasikan strategi antara divisi dan unit sehingga masing-
masing lebih menguntungkan dan efisien.
5. Menggunakan integrasi vertikal untuk mengkoordinir aliran jasa atau
produk dari suatu unit kepada yang lain, hingga mengurangi biaya-biaya

276
inventori, memepercepat pengembangan produk, meningkatakan
pemanfaatan kapasitas, dan akses pasar meningkat.
6. Menciptakan bisnis baru dengan mengambil aktivitas terpisah dari
berbagai unit dan mengkombinasikan mereka kedalam unit baru atau
dengan mendirikan usaha patungan atau persekutuan internal.

Sayangnya, banyak MNC sudah menemukan bahwa prestasi dari


sinergi organisasi dapat sangat sulit. Beberapa perusahaan, sebagai contoh,
sudah mencoba untuk mencapai sinergi ini dengan mengkoordinasikan
bentuk produk utama mereka dan meratakan penawaran yang
distandardisasikan diseluruh dunia dan hasilnya telah menjadi sangat
mengecewakan. Dalam suatu kasus, dipaksa oleh pimpinan pegawai
eksekutif yang ingin mempromosikan kerja sama/kolaborasi dan standarisasi
melalui negara-negara dalam rangka mempengaruhi merek perusahaan yang
secara internasional, para manajer meluncurkan suatu rangkaian sinergi profil
tinggi yang memprakasai sehingga mengakibatkan hasilnya suram.

Pengaturan untuk Pengintegrasian Produk


Pengembangan pengaturan terbaru lainnya adalah kemunculan desain
yang disesuaikan untuk membantu perusahaan multinasional
mengintegrasikan pengembangan produk kedalam operasi mereka diseluruh
dunia. MNC juga telah menemukan bahwa pengaturan ini mengakibatkan
orang yang menghabiskan lebih sedikit waktu dalam fungsi mereka dan
hingga menjadi lebih sakit yang dapat diketahui mengenai pengembangan
yang sedang terjadi dalam area khusus mereka. Suatu kekeurangan
pendekatan fungsi silang adalah bahwa itu telah sering mendorong tim-tim
produk menjadi otonomi dan hingga tidak berhasil untuk mengintegrasikan
usaha keseluruhan mereka dengan organisasi bebas.
Salah satu dari ini semua disebut penyesuaian timbal balik.
Dikebanyakan perusahaan ini dicapai dengan menugaskan orang untuk
suatu proyek spesifik dan mengijinkan mereka memenuhi tatap muka dan
merencanakan suatu rencana tindakan untuk merancang produk baru itu.

Peran Perubahan Teknologi Informasi dalam Pengorganisasian


Perubahan utama lainyya yang berlangsung dengan cara
multinasional mengorganisir diri mereka dengan menghubungkan peran
teknologi informasi (IT). Beberapa tahun yang lalu perusahaan mulai

277
menggunakan sistem IT nya untuk menciptakan suatu pengaturan tepat
padaa waktu yang bersandar pada berbagai penyerahan produk sehari-
sehari. Hari ini, perubahan makanan segar setiap toko seluruhnya tiga kali
sekali, yang mana mengijinkan para manager untuk merubah tata ruang fisik
unit mereka sepanjang hari, seperti aliran perubahan pelanggan dari nyonya
rumah sampai para siswa sampai orang-orang yang bekerja. Selain itu,sistem
just in time perusahaan mengijinkan toko untuk secara luar biasa mau
mendengarkan rasa perubahan konsumen. Sebagai contoh, jika jenis khusus
makan siang yang dibawa pulang terjual habis menjelang sore hari,
persediaan ekstra dapat ada ditoko dalam satu jam. Sebaliknya, jika hari
sedang hujan, sistem IT akan mengingatkan operator mesin penghitung uang
untuk meletakkan payung pada penjualan selanjutnya untuk mesin
penghitung itu. Tingkat kemampuan reaksi ini mungkin dibuat oleh sistem
pengumpulan data titk skala yang canggih dan suatu sistem pemesanan
elektronik yang menghubungkan toko-toko individu untuk suatu pusat
distribusi pusat.

Penggunaan Dewan Direktur Cabang


Dewan-dewan ini bertanggung jawab untuk mengatur korporasi dan
memastikan bahwa manajer senior yang sedang beroperasi sesuai dengan
sasaran hasil dan kebijakan keseluruhan yang dibentuk oleh dewan itu.
Ketika perusahaan meningkatkan fokus internasional mereka, banyak yang
menemukan bahwa dewan direktur cabang itu bermanfaat dalam membantu
untuk memandu aktivitas dari operasi global. Seorang dewan direktur cabang
mengatur dan memonitor operasi dari suatu cabang asing. Ada ssejumlah
pertimbangan untuk kecenderungan kearah dewan cabang. Satu yang utama
adalah bahwa sebagai lingkungan eksternal dimana MNC beroperasi menjdai
sangat kompleks,pengambilan keputusan yang cepat menjadi penting. Untuk
memenuhi kebutuhan inisebagai tanggapan, dewan cabang harus diberi
otoritas lebih untuk operasi lokal. Pada waktu yang sama, bagaimanapun,
dewan perusahaan akan memastikan bahwa cabang tidak terlalu otonomi.
Solusi pada dilema ini adalah suatu dewan lokal, yang mana dapat
memainkan suatu peran penghubung yang penting antara dua kelompok.
Dewan cabang juga dapat membantu unit dalam aktivitas perencanaan dan
pengendalian.
Empat area utama dimana MNC menggunakan dewan cabang yang
telah dikenali. Pertama adalah menasehati, menyetujui, dan menilai

278
manajemen lokal. Kedua adalah membantu unit bereaksi terhadap kondisi-
kondisi lokal. Ketiga adalah membantu dalam perencanaan strategis dan
keempat adalah mengawasi tingkah laku etis cabang.

Karakteristik Organisasi MNC


Walaupun MNC mempunyai struktur organisasi serupa, mereka tidak
semua mengoperasikan cara yang sama itu. Berbagai faktor yang telah
dikenali itu membantu untuk menjelaskan perbedaan itu. Semuanya meliputi
keseluruhan strategi, sikap karyawan, dan kondisi-kondisi lokal.

Formalitas : penggunaan dari sistem dan struktur yang digambarkan dalam


pengambilan keputusan, berkomunikasi, dan pengendalian. Beberapa negara
membuat penggunaan formalitas yang lebih besar dibanding yang lain :
sebaliknya, ini mempengaruhi fungsi organisasi sehari-hari.

spesialisasi : penugasan individu untuk tugas spesifik, yang dirumuskaan


dengan baik. Spesialisasi pada suatu konteks internasional dapat
digolongkan kedalam spesialisasi horizontal dam vertikal.
•Spesialisasi hirizontal : menugaskan pekerjaan sehingga individu
diberikan suatu fungsi tertentu untuk melaksanakan, dan orang cenderung
untuk tinggal didalam membatasi area ini.
•Spesialiisasi vertikal : menugaskan pekerjaan kepada departemen atau
kelompok dimana individu bertanggung jawab untuk kinerja. Spesialisasi
vertikal juga ditandai dengan perbedaan yang berbeda antara tingkatn
dihirarki seperti itu sehingga semuanya yang lebih tinggi disetujui jauh lebih
banyak status dibanding yang turun lebih lanjut, dan struktur keseluruhan
pada umumnya sungguh tinggi.

Pemusatan : suatu sistem keputusan manajemen dimana keputusan penting


dilakukan dipuncak. Dalam suatu konteks internasional, nilai pemusatan akan
berubah-ubah menurut lingkungan lokal dan tujuan dari organisasi.

Meletakkan Karakteristik Organisasi dalam Perspektif


MNC cenderung untuk mengorganisir operasi internasional mereka
dengan suatu cara yang serupa untuk yang digunakan dirumah. Jika MNC
cenderung untuk mempunyai formalitas tinggi, spesialisasi, dan pemusatan

279
pada pangkalan markas besarnya, karakteristik organisasi ini mungkin akan
terjadi pada cabang internasional perusahaan.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai diskusi teori


pengorganisasian operasi internasional antara lain bahwa peraturan operasi
dalam perdagangan internasional sangatlah penting agar persaingan usaha
yang bertaraf internasional tersebut dapat berjalan dengan baik, selain itu
didalam persaingan internasional kita harus memperhatikan struktur dasar
dari sebuah organisasi tersebut, yang mencangkup struktur divisi awal yaitu
banyak perusahaan awal memasuki pasar internasional dengan membuat
pengaturan dalam perusahaan cabang mereka atau dengan mengekspor
barang lokal atau jasa. Struktur yang lain yaitu struktur divisi internasional
yang menangani semua operasi internasional keluar dari suatu divisi yang
diciptakan untuk tujuan ini. Selain itu, tidak hanya struktur dasar
organisasinya saja yang penting dalam suatu organisasi,tidak kalah
pentingnya yaitu perjanjian struktural global yang meliputi divisi produk
global, divisi wilayah global, divisi fungsi global, perpaduan struktur
organisasi, dan jaringan struktur transnasional. Beberapa tahun terkhir ini
Multinational Corporations memeperluas operasionalnya dengan cara yang
berbeda, termasuk akuisisi, joint venture, keiretsu, dan aliansi strategis.
Dalam berbisnis banyak sekali teknologi yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi
perusahaan mereka agar mampu bersaing didunia internasional,perusahaan
saat ini mengejar strategi sumber daya dari luar yang sifatnya radikal. Selain
itu, perusahaan harus melakukan pengintegrasian pengembangan produk
mereka kedalam operasi mereka diseluruh dunia dengan cara menyesuaikan
suatu desain atas sebuah produk.
Perusahaan multinasional mengorganisir diri mereka dengan
menghubungkan peran tekhnologi informasi (IT).Beberapa tahun yang lalu
perusahaan mulai menggunakan sitem IT nya untuk menciptakan suatu
pengaturan tepat pada waktunya yang bersandar pada berbagai penyerahan
produk sehari-hari. Walaupun MNC mempunyai struktur organisasi yang
serupa, mereka tidak semua mengoperasikan cara yang sama, karakteristik
dalam organisasi terdiri dari karakteristik formalitas organisasi, spesialisasi,
dan pemusatan.

280
Sebaiknya suatu perusahaan harus lebih mempelajari peraturan-
peraturan operasi internasional yang ada agar suatu perusahaan dapat
memasuki pasar global dengan hambatan yang seminimal mungkin, selain itu
perusahaan yang ingin masuk kepasar global juga harus memperbaiki atau
meninjau kembali struktur-struktur dasar organisasi yang ada didalam
perusahan mereka agar dapat bekerja seproduktif dan seefisien mungkin,
guna mendapatkan hasil yang terbaik.

281
CHAPTER

MANAJEMEN OPERASI
INTERNASIONAL

282
ABSTRAK

Pada dasarnya, manajemen operasi internasional sangat menentukan


tingkat kinerja perusahaan dalam menghasilkan produknya berupa barang
atau jasa akhir. Manajemen operasi internasional juga menunjukan pada
aktivitas yang berhubungan dengan proses transformasi dalam perusahaan
internasional. Bagian dalam manajemen operasi internasional adalah
aktivitas dan proses yang berhubungan dengan proses perolehan sumber
daya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau jasa yang akan dijual.
Penentuan lokasi pabrik dan manajemen logistik bahan baku juga menjadi
isu– isu di dalam masalah manajemen operasi internasional.
Manajemen operasi internasional juga menunjukan pada aktivitas yang
berhubungan dengan proses transformasi dalam perusahaan internasional.
Bagian dalam manajemen operasi internasional adalah aktivitas dan proses
yang berhubungan dengan proses perolehan sumber daya yang dibutuhkan
untuk memproduksi barang atau jasa yang akan dijual. Penentuan lokasi
pabrik dan manajemen logistik bahan baku juga menjadi isu – isu di dalam
masalah manajemen operasi internasional.

• Sifat Manajemen Operasi Internasional


• Manajemen Produksi
• Operasi Jasa Internasional
• Mengelola Produktivitas dalam Bisnis Internasional
• Mengelola Kualitas dalam Bisnis Internasional
• Mengelola Informasi dalam Bisnis Internasional

283
CHAPTER 22
MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

Sifat Manajemen Operasi Internasional


Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengubah input yang berupa bahan baku, tenaga kerja dll
menjadi suatu output berupa produk barang dan jasa akhir. Manajemen
operasi internasional menunjukan pada aktivitas yang berhubungan dengan
proses transformasi dalam perusahaan internasional. Manajemen operasi
juga sangat berkaitan dengan kualitas, produktivitas dan tekhnologi informasi.
Sistem manajemen operasi perusahaan sebagian besar menentukan cara
pengubahan input menjadi produk atau jasa akhir. Sistem dan prosedur
operasi yang dirancang dan dikelola dengan tepat memainkan peran penting
dalam menentukan kualitas produksi dan produktivitas.

Konteks Strategis Dalam Manajemen Operasi Internasional


Peran utama manajemen operasi adalah menciptakan potensi nilai
bagi perusahaan atau manajer operasi harus dapat menambah nilai bagi
perusahaan.
Contoh : suatu operasi membutuhkan input sebesar $10 dan mampu
menghasilkan output sebesar $100, dapat diartikan bahwa operasi ini mampu
menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan membutuhkan
input sebesar $10 dan menghasilkan output sebesar $50 bahwa operasi ini
menghasilkan nilai yang jauh lebih kecil dari nilai yang sebelumnya.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa manajemen operasi
internasional harus dipadukan dengan strategi bisnis perusahaan, malah
strategi bisnis yang disusun oleh para manajer puncak di kantor pusat dan
regional akan mempengaruhi setiap aspek perencanaan dan implementasi
aktivitas manajemen operasi, seperti strategi manajemen rantai pasokan (
supply chain management ) keputusan lokasi, perancangan fasilitas dan
manajemen logistik.
Ada beberapa strategi besar yang biasa dipakai oeh perusahaan
internasional yang berkaitan dengan strategi manajemen operasi
diantaranya:
1. Strategi differensiasi, fungsi manajemen operasi harus mampu
menciptakan barang atau jasa yang sangat berbeda dari pesaingnya. Contoh

284
Rolex, tugas manajer operasi harus dapat menempatkan fasilitas produksi
dimana ada banyak tenaga kerja ahli walaupun biaya tenaga kerja tersebut
relativ mahal.
2. Strategi perusahaan kepemimpinan biaya, fungsi manajemen operasi
harus mampu mengurangi biaya produksi barang dan jasa sampai pada
tingkat minimum sehingga perusahaan dapat menurunkan harga jualnya
namun perusahaan masih mendapatkan profit yang memadai. Dalam kasus
ini, biaya dan harga menjadi isu sentral, sebaliknya kualitas menjadi kurang
penting akibatnya, penempatan fasilitas produksi dilokasi yang biaya tenaga
kerjanya sangat murah akan sangat cocok.
3. Faktor lain yang mempengaruhi pilihan perusahaan adalah seberapa jauh
perusahaan menggunakan standarisasi proses dan tekhnologi produksi.
Disatu sisi, perusahaan menggunakan standarisasi dalam proses dan
tekhnologi produksi disetiap pasar dimana perusahaan itu berbisnis, maka
sistem operasi dapat dan memang seharusnya diintegrasikan secara global.

Kompleksitas Dalam Manajemen Operasi Internasional


Manajamen operasi internasional menyajikan salah satu tugas yang
paling kompleks dan menantang yang harus dihadapi para manajer saat ini.
Kompleksitas dasar yang melekat pada manajemen operasi itu berasal dari
masalah produksi itu sendiri – lokasi dan cara memproduksi berbagi barang
dan jasa. Manajer operasi biasanya harus menghadapi isu penting dan
kompleks di tiga bidang berikut :
1. Sumber daya : Manajer harus memutuskan lokasi dan cara untuk
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk
menghasilkan produk. Keputusan penting ini berhubungan dengan
manajemen rantai pasokan (supply chain management) dan integrasi
vertikal (vertical integration).
2. Lokasi : Manajer harus memutuskan lokasi untuk membangun fasilitas
administratif, kantor penjualan dan pabrik cara memperancangannya, dan
lain sebagainya.
3. Logistik : Manajer harus memutuskan alat transportasi dan metode
pengendalian persediaan.

Manajemen Produksi
Meskipun ada beberapa kesamaan antara menciptakan barang dan
menciptakan jasa

285
bagi pasar internasional, ada juga beberapa perbedaan yang fundamental.
Manajemen, proses, dan isu-isu manajemen operasi yang melibatkan proses
penciptaan barang berwujud disebut manajemen produksi (production
management) dan melibatkan penciptaan jasa tidak berwujud disebut
manajemen operasi jasa (service operation management).

Manajemen Rantai Pasokan dan Integrasi Vertikal


Manajemen rantai pasokan adalah serangkaian proses dan langkah
yang dipakai perusahaan untuk memperoleh sumber daya yang diperlukan
untuk menciptakan produknya. Manajemen rantai pasokan dengan jelas
mempengaruhi biaya produk, kualitas produk, dan permintaan internal akan
modal. Oleh karena dampak tersebut, kebanyakan perusahaan internsional
menganggap bahwa manajemen rantai pasokan ini sebagai isu strategis
yang direncanakan dan diimplementasikan secara hati – hati oleh manajemen
puncak.
Langkah pertama dalam menyusun manajemen rantai pasokan adalah
menentukan tingkat integrasi vertikal perusahaan yang sesuai. Integrasi
vertikal adalah seberapa jauh perusahaan mampu menyediakan sumber
daya yang dibutuhkan atau membelinya dari pemasok. Perusahaan yang
memiliki tingkat integrasi vertikal yang tinggi kemungkinan akan terlibat dalam
setiap proses manajemen operasi atau rantai produksi ketika produk diolah,
dikemas hingga dijual ke pelanggan. Berbeda dengan perusahaan yang
memiliki tingkat integrasi vertikal yang rendah kemungkinan hanya akan
terlibat dalam beberapa atau satu tahap rantai produksi.
Tingkat integrasi vertikal perusahaan merupakan hasil dari
serangkaian keputusan manajemen rantai pasokan yang dibuat oleh manajer
produksi. Dalam cara memperoleh sumber daya tersebut perusahaan
mempunyai 2 pilihan yaitu memproduksinya sendiri atau membelinya dari
pemasok. Keputusan membuat atau membeli didasarkan atas ukuran
perusahaan, lingkup operasi, tekhnologi perusahaan dan sifat barang itu
sendiri.
Sebagai tambahan atas pertimbangan strategis ini, faktor – faktor lain
juga memainkan peranan penting berkenaan dengan keputusan membeli
atau membuat. Khususnya, perusahaan internasional biasanya harus memilih
antara biaya dan pengendalian, resiko, investasi, dan fleksibilitas.

286
• Pengendalian
Dengan membuat komponen sendiri, perusahaan memiliki keunggulan
berupa dapat meningkatkan pengendalian atas kualitas produk, perubahan
perancangan, biaya dan jadwal pengiriman.

• Resiko
Membeli komponen dari pemasok memberikan keuntungan bagi perusahaan
karena dengan begitu perusahaan akan terhindar dari kerugian yang akan
dihadapi berupa resiko keuangan dan operasi perusahaan.

• Investasi di bidang fasilitas, tekhnologi dan tenaga kerja


Membeli dari pihak lain akan menurunkan tingkat investasi perusahaan
karena tidak harus membangun pabrik baru atau belajar tekhnologi baru,
perusahaan dapat memakai modal yang dimilikinya untuk dipakai pada
kegiatan produktif lainnya.

• Fleksibilitas
Perusahaan yang memilih untuk membeli akan memiliki keuntungan berupa
fleksibilitas untuk mengganti pemasok satu dengan pemasok lainnya apabila
terjadi perubahan secara cepat di bidang tekhnologi dan biaya pengiriman.

Keputusan Tentang Lokasi


Masalah lain yang dihadapi perusahaan adalah bagaiman perusahaan
dapat menempatkan fasilitas produksi untuk mencapai keputusan loksi ini,
perusahaan harus mempertimbangkan isu – isu yang berkaitan dengan
Negara, produk, kebijakan pemerintah dan isu organisasi.

• Isu yang berkaitan dengan Negara


Beberapa ciri khas Negara tertentu mempengaruhi keputusan tentang
dimana perusahaan harus menempatkan fasilitas internasional. Yang harus
diperhatikan meliputi ketersediaan sumber daya dan biaya, infrastuktur, dan
efek pemasaran Negara asal ( country of orign ). Ketersediaan sumber daya
dan biaya merupakan faktor utama yang menentukan apakah Negara tertentu
merupakan lokasi yang cocok untuk fasilitas tertentu.

287
• Isu yang berkaitan dengan produk
Karakteristik yang berkaitan dengan produk juga mempengaruhi keputusan
tentang lokasi diantaranya rasio nilai terhadap berat ( value to weight ) produk
dan tekhnologi produk yang diperlukan. Rasio value to weight produk
mempengaruhi pentingnya biaya transportasi dalam harga barang yang
dikirim. Teknologi produksi yang dipakai untuk menghasilkan barang – barang
juga mempengaruhi lokasi fasilitas produksi. Perusahaan harus
membandingkan tingkat penjualan produk yang diharapkan dengan ukuran
efisiensi fasilitas dalam industri.

• Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam keputusan
tentang lokasi. Yang sangat penting meliputi stabilitas proses politik,
kebijakan perdagangan nasional, insentif pengembangan ekonomi dan
keberadaan zona perdagangan atau foreign trade zone. Stabilitas proses
politik Negara tertentu mempengaruhi keinginan perusahaan untuk
menempatkan pabrik disana. Perusahaan harus tahu peraturan yang berlaku
sehingga mereka bisa membuat keputusan investasi, produksi, dan ketenaga
kerjaan berdasarkan informasi yang cukup. Kebijakan perdagangan nasional
juga mempengaruhi keputusan lokasi. Untuk melayani pelanggan,
perusahaan mungkin terpaksa menempaatkan fasilitas produksinya di negara
yang memberlakukan tarif tinggi dan mendapatkan hambatan dagang
lainnya. Insentif pengembangan ekonomi juga bisa mempengaruhi keputusan
tentang lokasi. Komunitas yang berniat menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan basis pajak lokal sering berusaha menarik pabrik – pabrik baru
dengan menawarkan dengan perusahaan internasional tanah murah,
perbaikan jalan bebas hambatan, program pelatihan kerja, dan tarif listrik dan
air yang murah.

• Isu organisasi
Strategi bisnis dan struktur organisasi perusahaan internasional juga
mempengaruhi keputusan lokasi. Kebijakan manajemen persediaan menjadi
pertimbangan penting juga. Strategi bisnis perusahaan mempengaruhi
keputusan lokasi dalam berbagai cara. Perusahaan yang memakai strategi
kepemimpinan harga harus mancari lokasi yang berbiaya murah, sementara
itu perusahaan yang berfokus pada kualitas produk harus memilih lokasi
fasilitas di area yang menyediakan tenaga kerja yang terampil dan memiliki

288
bakat manajerial. Perusahaan bisa memilih untuk mengkonsentrasikan
produksinya secara geografis agar mampu memenuhi sasaran organisasi.

Komentar : Kebanyakan perusahaan manufaktur yang sukses menggunakan


banyak tekhnik yang canggih untuk memproduksi barang yang berkualitas
tinggi secara efisien. Tekhnik – tekhnik ini paling baik dibahas dalam bidang
manajemen produksi yang lebih maju dan terspesialisasi, jadi saya setuju
bahwa perusahaan harus berfokus pada tiga dimensi penting manajemen
produksi internasional yaitu strategi manajemen rantai pasokan internasional,
lokasi fasilitas internasional, dan logistik internasional.

Manajemen logistik dan bahan baku internasional


Tanpa memandang lokasi pabrik perusahaan internasional,
manajemen operasi harus menghadapi isu logistik internasional. Logistik
internasional (international logistic) adalah manajemen aliran bahan baku,
suku cadang, bahan baku, pasokan dan sumber daya lain dari pemasok ke
perusahaan; aliran bahan baku, suku cadang, perlengkapan dan sumber
daya lain dari dan di dalam unit perusahaan sendiri; aliran produk jadi, jasa,
dan barang jadi dari perusahaan ke pelanggan.
Dua rangkaian aktivitas keduanya disebut manajemen bahan baku
(material management) dan aktivitas ketiganya disebut disebut distribusi fisik,
atau sekedar disebut distribusi.
Ada tiga faktor dasar yang membedakan antara fungsi manajemen
bahan baku internasional dan domestik:
1. Jarak Pengiriman.
Pengiriman domestik, bahkan dalam negara yang terbesar sekalipun,
jarang yang menempuh jarak lebih dari 2.000 mil, dan kebanyakan
pengiriman berjarak kurang dari itu.
2. Jumlah alat transportasi yang kemungkinan bisa di pakai.
Pengiriman dalam sau negara biasanya memakai satu jenis alat
transportasi, misalnya truk atau kereta api. Akan tetapi pengiriman lintas
negara, terutama dalam jarak yang sangat jauh, pasti memerlukan
berbagai jenis alat transportasi. Misalnya, pengiriman dari Kansas City ke
Berlin harus menggunakan truk, kereta api, kapal laut dan kemudian
kereta api dan truk lagi.
3. Konteks peraturan untuk manajemen bahan baku internasional jauh lebih
kompleks dari pada untuk manajemen bahan baku.

289
Hampir semua negara mengatur banyak aspek sistem transportasi
internal mereka seperti harga, keamanan, pengemasan, dan sebagainya.
Pengapalan lintas negara membuat perusahaan harus menghadapi berbagai
peraturan yang diperlukan oleh setiap negara. Walaupun berbagai perjanjian
perdagangan ekonomi, seperti North America Agreement (NAFTA) berusaha
mempersingkat prosedur dan pedoman pengiriman internasional, pengiriman
barang lintas negara masih tetap kompleks dan kadang-kadang sangat
birokratis.
Tampaknya, isu – isu manajemen logistik dan bahan baku yang
sederhana yang sering menjadi jauh lebih kompleks jika sudah masuk dalam
konteks internasional. Isu pengemasan, yang secara sekilas tampaknya
sederhana, sebenarnya menjadi perhitungan dan pertimbangan sangat
penting dalam mengelola logistik internasional.
Komentar : sangat setuju terhadap strategi ini karena pertimbangan
logistik memainkan peranan penting dalam menentukan lokasi pabrik. Biaya
di pabrik domestik akan lebih murah daripada di pabrik luar negri. Akan tetapi
perusahaan juga harus mempertimbangkan biaya – biaya seperti biaya
gudang, pengemasan, transportasi, dan distribusi barang serta juga biaya
penyimpanan persediaan dan biaya yang dikenakan untuk pelanggan luar
negeri.

Operasi Jasa Internasional


Jasa memiliki beberapa karakteristik unik yang menciptakan berbagai
tantangan bagi perusahaan yang ingin menjual jasa di pasaran internasional.
Terutama karena jasa tidak berwujud, tidak bisa disimpan, maka jasa
membutuhkan partisipasi pelanggan, dan mungkin jasa itu berhubungan
dengan barang berwujud.

Peran pemerintah dalam perdagangan jasa


Dimensi penting dalam padar jasa internasional adalah peran
pemerintah. Banyak pemerintah berusaha melindungi profesional lokal dan
memastikan bahwa standar domestik dan persyaratan dokumen domestik
harus ditegakkan dengan membatasi kemampuan orang asing untuk
membuka praktek profesi seperti huklum, akuntansi dan kesehatan.

290
Mengelola operasi jasa
Manajemen operasi jasa internasional melibatkan sejumlah isu – isu
dasar misalnya perencanaan kapasitas, perencanaan lokasi, perancangan
dan layout fasilitas dan jadwal operasi.

Komentar : Sektor jasa semakin berkembang dari tahun ketahun sebagai


bagian yang semakin penting dalam perekonomian nasional di banyak
negara. Oleh karena itu saya setuju bahwa harus adanya peran pemerintah
dan swasta dalam mengelola operasi jasa tersebut agar lebih maksimal.
Selain itu strategi untuk menempatkan fasilitas produksi juga diperlukan
dalam operasi jasa. Karena menurut definisi, kebanyakan penyedia jasa
harus berada dekat dengan pelanggannya, malah kebanyakan operasi jasa
internasional mendirikan kantor cabang di setiap pasar luar negeri dan
kemudian menempatkan setiap kantor dengan staf lokal.

Mengelola Produktivitas dalam Bisnis Internasional


Produktivitas adalah ukuran efisiensi ekonomi yang menyatakan nilai
output dibandingkan dengan nilai input yang dipakai untuk menciptakan
output tersebut. Alasan yang menyebabkan produktivitas menjadi penting
yaitu produktivitas membantu menetukan kesuksesan perusahaan secara
keseluruhan dan memberi kontribusi bagi kelangsungan hidup perusahaan
dalam jangka panjang. Selain itu, produktivitas memberikan kontribusi
langsung pada standar hidup secara keseluruhan di negara tertentu.
Tanpa memandang lokasi operasi perusahaan, salah satu tujuan
fundamental perusahaan haruslah terus meningkatkan produktivitasnya. Ada
beberapa strategi umum yang bisa diikuti perusahaan dalam usahanya untuk
mempertahankan atau meningkatkan produktivitasnya. Tiga pendekatan
istimewa yang bisa membantu perusahaan menjadi lebih produktif adalah
lebih meningkatkan riset dan pengembangan, memperbaiki operasi, dan
meningkatkan keterlibatan karyawan.
Perusahaan di dalam mengelola produktivitasnya memakai banyak
strategi diantaranya perusahaan harus dapat meningkatkan riset dan
pengembangan,dengan cara itu perusahaan dapat menemukan produk baru
atau menemukan metode baru untuk membuat produk. Yang kedua
perusahaan harus dapat memperbaiki operasi, perusahaan harus meneliti
cara kerja perusahaan dan mencari cara agar bisa dilakukan secara lebih
efisien. Yang ketiga perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan karyawan,

291
jika banyak manajer memberikan banyak kebebasan bagi para karyawannya
dalam melakukan pekerjaan, karyawan akan lebih termotivasi dan lebih
berkomitmen untuk mencapai sasaran perusahaan.

Mengelola Kualitas dalam Bisnis Internasional


Manajemen operasi juga membantu perusahaan mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Contohnya American
Society for Quality Control mendefinisikan kualitas sebagai totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang diungkapkan ataupun yang tersirat.
Internasional Organization for Standardization ( ISO) telah berusaha
mengembangkan dan memperbaiki panduan tentang kualitas internasional.
Panduan ini secara kolektif disebut sebagai ISO 9000 : 2000 memberikan
basis sertifikat kualitas yang semakin lama semakin penting dalam bisnis
internasional. Standar ISO meliputi bidang uji produk, pelatihan tenaga kerja,
pencataan, hubungan denan pemasok, dan kebijakan dan prosedur
perbaikan.
Karena kualitas semakin lama semakin penting, perusahaan diseluruh
dunia semakin menekankan pada perbaikan kualitas produk dan jasa
mereka. Banyak perusahaan menyebut usaha ini sebagai manajemen
kualitas total. Manajemen kualitas total (TQM) adalah usaha usaha
terintegrasi untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa organisasi secara
sistematis dan berkelanjutan. Program TQM berbeda – beda disetiap
perusahaan dan harus disesuaikan dengan keadaan unik setiap perusahaan.
Kualitas telah menjadi isu persaingan yang signifikan pada sebagian
besar industri yang strategi pengendaliannya selalu menempatkan kualitas
sebagai isu sentral. Oleh karena itu, kualitas sangat penting karena banyak
perusahaan saat ini bersaing dengan basis kualitas dan kualitas menjadi
sangat penting lagi karena berkaitan langsung dengan produktivitas. Dengan
komitmen strategis yang kuat sebagai landasan, program TQM
mengandalkan pada empat komponen operasi untuk mengimplementasikan
perbaikan kualitas. Semua karyawan harus berpartisipasi dalam mewujudkan
tujuan perusahaan, bahan baku yang dipakai harus di teliti dan proses
pengolahan input tersebut didasarkan atas tekhnologi tinggi dan standar
kualitas yang tinggi pula.

292
Mengelola Informasi dalam Bisnis Internasional
Aspek operasi yang terakhir dan semakin penting dalam bisnis
internasional adalah menyangkut masalah informasi. Informasi adalah data
dalam bentuk yang memiliki nilai bagi manajer untuk mengambil keputusan
dan mengerjakan tugas. Manajer memakai informasi untuk membantu
manajer memutusakan cara merespon lingkungan. Pertemuan, laporan,
rangkuman data, panggilan telepon dan pesan surat elektronik semuanya
dipakai oleh manajer ketika menyusun sasaran strategis dan memetakan
rencana strategis. Informasi juga sangat penting untuk proses implementasi
rencana-rencana strategis itu. Memiliki akses informasi yang bisa dipakai
untuk mengukur kinerja dan pencapaian sesungguhnya merupakan bagian
penting dari kemampuan manajer untuk menjalankan fungsinya secara
efektif.
Semakin lama perusahaan semakin gencar mengembangkan sistem
informasi terintegrasi sehingga bisa mengelola informasi itu lebih efektif.
Sistem informasi adalah metodologi yang disusun oleh perusahaan untuk
memperoleh, mengolah, dan menyajikan data dalam bentuk yang bermanfaat
bagi para manajer. Perusahan memakai sistem informasi untuk
menghubungkan operasi – operasi sehingga para manajer di seluruh dunia
bisa memeroleh akses informasi dan berkomunikasi dengan rekannya dari
bagian lain operasi perusahaan itu.
Informasi sangat vital bagi setiap perusahaan. Manajer menggunakan
informasi ini dalam setiap fase pekerjaan karena informasi sangatlah
diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Manajer memakai
informasi yang akurat dan tepat waktu sangat penting bagi perusahaan
internasional untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
lingkungan perusahaan – pelanggan, pesaing dan pemasok. Jadi suatu
sistem informasi yang baik sangat dibutukan perusahaan untuk mendapatkan
semua akses informasi yang dibutuhkan perusahaan baik internal maupun
eksternal.

293
KESIMPULAN

Manajemen operasi adalah sekumpulan aktivitas yang dipakai oleh


perusahaan internasional untuk mengubah sumber dayanya menjadi barang
atau jasa. Manajemen operasi yang efektif menjadi unsur penting bagi
kesuksesan setiap perusahaan. Strategi bisnis perusahaan memberikan
panduan utama yang akan diambil tentang aktivitas manjemen operasi.
Manajemen produksi menunjuk pada penciptaan barang berwujud. Salah
satu keputusan yang harus diambil oleh manajer produksi berhubungan
dengan manajemen rantai pasokan dan tingkat integrasi vertikal perusahaan.
Keputusan tentang lokasi juga sangat penting bagi manajemen operasi
internasional yang efektif melalui pertimbangan yang berkaitan dengan
negara, produk, kebijakan pemerintah dan isu organisasi. Keputusan lokasi
juga mempengaruhi sektor operasi jasa internasional. Sektor jasa semakin
penting dalam ekonomi global dan munculnya isu – isu dasr dalam mengelola
operasi jasa meliputi perencanaan kapasitas, perncanaan lokasi,
perancangan dan layout, dan penjadwalan operasi.
Produktivitas adalah ukuran ekonomi dari efisiensi yang dinyatakan ke
dalam perbandingan antara nilai output terhadap nilai input yang dipakai.
Produktivitas dapat dinilai pada berbagai level dan dalam berbagai bentuk.
Sedangkan kualitas adalah sekumpulan ciri dan karakter produk atau jasa
yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan ataupun tersirat. Untuk meningkatkan kualitas banyak perusahaan
mengandalkan TQM. TQM dimulai dengan sebuah komitmen strategis dan
didasarkan pada keterlibatan pekerja, bahan baku berkualitas tinggi,
tekhnologi maju dan metode yang efektif. Alat yang bisa dipakai untuk
meningkatkan kualitas meliputi proses pengendalian statistik dan
benchmarking. Informasi adalah data dalam bentuk yang memberikan
manfaat bagi manajer. Manajer memakai informasi untuk memahami
lingkungan dan untuk membuat keputusan. Megelola informasi dalam
perusahaan internasional sangatlah kompleks dan banyak perusahaan
memakai sistem informasi elektronik yang canggih untuk bisa bekerja dengan
lebih efektif.

294
CHAPTER

MANAJEMEN
KEUANGAN
INTERNASIONAL

295
ABSTRAK

Dalam perkembangan globalisasi saat ini, dapat dikatakan bahwa


hampir tidak ada lagi aspek kehidupan manusia baik secara individu maupun
berkelompok atau berorganisasi dalam bentuk perusahaan atau negara yang
dapat terlepas dari pengaruh transaksi bisnis internsional yang meliputi
transaksi perdagangan internasional dan transaksi keuangan intensional.
Setiap transaksi perdaganangan internasional yang meliputi penjualan
dan pembelian produk baik barang maupun jasa tentu punya kaitan atau
implikasi dan pengaruh dengan transaksi keuangan secara internasional dan
faktor- faktor yang ada di dalamnya seperti isu-isu dalam perdagangan,
kegiatan investasi internsional, penganggaran secara internasional.
Perdagangan tersebut akan berpengaruh pada risiko yang akan timbul dari
setiap transaksi yang ada.
Maka dengan adanya masalah yang muncul ke permukaan inilah perlu
diuraikan dan dijelaskan mengenai suatu manajemen keuangan intenasional.

• Manajemen Keuangan Internasional KLM


• Isu-Isu dalam Perdagangan Internasional
• Mengelola Risiko Nilai Tukar
• Manajemen Modal Kerja
• Penganggaran Modal Internasional
• Sumber-sumber Modal Investasi

296
CHAPTER 23
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Latar Belakang Perkembangan Manajemen Keuangan dan
Permasalahannya
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang semakin
pesat pada saat ini, ditandai dengan adanya keterbukaan, keterkaitan,
ketergantungan dan persaingan yang semakin ketat. Khususnya di bidang
bisnis intrensional, maka pelajaran atau studi tentang keuangan internasional
baik dilihat dari aspek mikro maupun makro semakin penting untuk dipelajari.
Dalam suatu perusahaan mengelola keuangan merupakan faktor yang
sangat penting untuk diperhatikan. Maka dari itu pada penelitian ini penulis
akan membahas mengenai manajemen keuangan secara internasional yang
merupakan perusahaan yang berperan dalam dunia bisnis internasional. Hal
yang diangkat adalah mengenai isu yang ada dalm perdagangan,dal lain
sebagainya yang berkaitan pada aspek keuangan.
Persoalan penting diperhatikan dalam hal keuangan internasional
adalah bagaimana staf atau manajer bagian keuangan dapat mengelola
secara efektif dan efisien keuangan suatu perusahaan. Sehingga perusahaan
akan menjadi perusahaan yang kuat dalam finacial mereka. Dan bagaiman
cara mengatasi masalah yang muncul dalam perdagangan internasional.
Tujuan pembahasan teori manajemen keuangan internasional adalah
bagaimana dapat menganalisa keuntungan dan kekurangan bentuk-bentuk
utama pembayaran dalam perdagangan internasional. Dapat
mengidentifikasikan jenis-jenis utama risiko nilai tukar yang dihadapi,
menguraikan teknik yang dipakai oleh perusahaan untuk mengelola modal
kerjanya, penganggaran modal yang dipaki dalam investasi internasional dan
membahas sumber-sumber utama modal investasi yang tersedia bagi bisnis
internasional.
Pembahasan teoritis manajemen keuangan internasional bermanfaat
bagi pembuktian bahwa teori para ahli sesuai dengan fakta yang ada sesuai
dengan manajemen perusahaan. Secara praktis, diharapkan akan dapat bermanfaat
untuk mengetahui strategi yang ada pada sebuah perusahaan sehingga dapat
dengan tepat mengatur keuangan perusahaan.
Pembahasan teoritis dalam bab ini berkisar dan difokuskan pada
pembahasan persoalan penting mengenai keuangan internasional antara lain:
• Manajemen Keuangan Internal KLM

297
• Isu-isu dalam perdagangan internasional
• Mengelola risiko nilai tukar
• Manajemen modal kerja
• Penganggaran modal internasional
• Sumber-sumber modal investasi

Manajemen Keuangan Internasional KLM


Definisi dari manajemen keuangan adalah setiap aktivitas keuangan
meliputi bagaimana mencari dan mengelola keuangan perusahaan secara
efisien dan efektif.
Perusahaan KLM merupakan perusahaan penerbangan Belanda yang
bertaraf dalam penerbangan internasional. KLM tidak mempunyai pasar
domestic karena ukuran fisik negara Belanda yang kecil sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan penerbangan udara yang luas. KLM
bersaing langsung dengan perusahaan penerbangan internasional lain
seperti American Airline, United Airline, Delta Airline, British Airways, Japan
Airline dan Singapore Airline. Akan tetapi KLM jauh lebih menarik perhatian
pelanggan/ konsumen terutama para pebisnis, karena reputainya yang baik
dalam menyediakan pelayanan berkualitas tinggi. Sehingga para konsumen
rela mengeluarkan biaya tinggi utnuk mendapatkan pelayanan yang aman
dan dapat diandalkan.
Di balik kesuksesannya, KLM juga timbul permasalahn dalam
perusahaannya. Seperti tantangan keuangan yang penting yaitu mengelola
kepemilikan sekitar 80 atau lebih mata uang yang dipakai dalam praktek
bisnis sehari-hari. Perusahaan ini juga harus membayar jasa-jasa local
dengan mata uang local seperti fee pendaratan, jasa penerangan di darat,
komisi untuk agen, di setiap negra tempat perusahaan beroperasi. Selain itu
mereka juga harus melindungi diri dari fluktuasi nilai tukar yang akan
mengubah nilainya di negara asal. Mereka juga harus memonitor perubahan
di pasar valuta asing, mencari informasi tentang persyaratan kredit yang
terbaik.

Isu-isu Keuangan dalam Perdagangan Internsional.


Dalam setiap transaksi bisnis, pembeli dan penjual harus
menegosiasikan dan mencapai perjanjian atas isu-isu mendasar seperti
harga,kuantitas dan tanggal pengiriman dalam transaksinya. Akan

298
tetapi,ketika transaksi melibatkan pembeli dan penjual dari dua negara,
beberapa isu lain akan muncul, yaitu:

Pilihan Mata Uang


Salah satu masalah yang unik karena dalam transaksi kita harus
menentukan mata uang apa yang digunakan. Eksportir dan importir biasanya
memiliki pilihan yang jelas dan bertentangan satu sama lain dalam
menentukan mata uang yang dipakai. Eksportir biasanya akan memilih mata
uang dari negaranya karena mereka akan tau berapa jumlah uang yang
mereka dapat dari transaksi tersebut. Importir akan memilih mata uang dari
negaranya karena mereka harus mengetahui berapa banyak dana yang
dikeluarkan dalam transaksi ini. Akan tetapi ada jalan tengah dalam
menyelesaikan isu ini yaitu menggunakan mata uang ke tiga. Misalnya, bila
eksportir dan importir berasal dari negara yang mempunyai mata uang yang
rntan atau tidak stabil, maka mereka akan memilih mata uang yang lebih
stabil yaitu biasanya adalah mata uang yen Jepang dan dollar Amerika.

Pengecekan Kredit
Merupakan isu keuangan penting lainnya yang berkaitan pada
kehandalan dan kejujuran pembeli. Bila pembeli(eksportir) berasal dari
perusahaan yang mempunyai keuangan yang sehat dan pernah berhubungan
transaksi dengan eksportir sebelumnya,maka eksportir akan lebih
menyederhanakan pembayaran dan memperpanjang kredit. Sebaliknya bila
importir belum pernah bertransaksi sebelumnya maka eksportir akan lebih
memilih pembayaran yang meminimalisir kerugian kredit.
Metode Pembayaran
• Pembayaran di muka : metode yang paling aman dari segi eksportir.
Dimana mereka menerima terlebih dahulu uang/pembayaran sebelum barang
dikirimkan.
• Open account : metode dalam perspektif importir yang paling
aman,dimana mereka menerima barang terlebih dahulu dan setelah itu
eksportir akan memberikan tagihan ke importir mengeani jumlah,bentuk
tanggal pembayaran yang diharapkan.
• Documentary collection : bank komersial bertindak sebagai agen untuk
memudahkan proses pembayaran. Untuk melakukan metode ini, eksportir
meyiapkan dokumen yang disebut draf. Pembayaran diminta dari pembeli
pada waktu yang telah ditentukan. Draf mempunyai 2 jenis/bentuk,yaitu :

299
sight draf adalah pembayaran berdasarkan transfer kepemilikan barang dari
eksportir ke importir. Bentuk yang ke dua adalah time draf yaitu
memperpanjang kredit bagi importir dengan menetapkan pembayaran pada
waktu yang sudah ditentukan setelah impotir menerima barang.
• Letter of credit : Dokumen yang dikeluarkan oleh bank dan berisi janji
bank untuk membayar eksportir pada saat menerima bukti bahwa eksportir
telah memenuhi semua kewajiban yeng tertulis di dukumen. Letter of credit
memberi keuntungan tambahan karena dari pengetahuan bank tentang
kelayakan kredit importir, persyaratan pabean negara di negara importir dan
pembatasan tentang pemindahan mata uang yang berlaku di negara importir.
• Countertrade : merupakan pembayaran tidak menggunakan uang
dalam transaksi. Ada 4 bentuk yaitu barter,buy back,offet purchase.

Pembiayaan Perdagangan
Disini isu yang timbul adalah bagaimana membiayai perdagangan ini.
Dalam banayak industri terdapat satndar pengaturan pembiayaan dan
perusahaan internasional harus siap untuk menawarkan syarat tersebut ke
pelanggan asing. Syarat-syarat tersebut meliputi uang muka,pembayaran
penalti untuk penundaan pengiriman,perhitungan inflasi dan suku bunga
untuk pembiayaan jangka panjang.
Dalam negara Indonesia terdapat topik yaitu Ketika disatukan dalam
satu unit kerja itulah mulai terlihat bahwa fungsi kerja sama bilateral yang
dilakukan oleh Depkeu secara umum dapat dibagi ke dalam 2 (dua) kategori.
Pertama, kerja sama bilateral yang terkait langsung dengan lingkup tugas
dan kepentingan Depkeu dan diplomasinya dilakukan oleh Menteri Keuangan
atau pejabat senior di lingkungan Depkeu. Di bidang fiskal, kerja sama
bilateral dalam kategori ini terkait dengan pembiayaan APBN dan perpajakan
(perjanjian penghindaran pajak berganda). Di bidang perdagangan, Depkeu
merupakan koordinator untuk sektor jasa dan kebijakan tarif. Sedangkan
kerja sama bilateral yang terkait langsung dengan kepentingan organisasi
Depkeu adalah kerja sama teknis untuk capacity building bagi para
pejabat/pegawai Depkeu.
Kedua, kerja sama bilateral yang berada di bawah lingkup tugas
instansi lain seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (untuk
kerja sama kemitraan ekonomi), Departemen Luar Negeri (untuk forum-forum
Komisi Bersama), Departemen Perdagangan (perjanjian perdagangan),
Bappenas (kerja sama pendanaan pembangunan) maupun BKPM (perjanjian

300
perlindungan dan promosi investasi), di mana keterlibatan Depkeu terbatas
pada isu-isu yang menyangkut kebijakan fiskal, kebijakan sektor jasa
terutama jasa keuangan, kepabeanan maupun perpajakan. Dalam kerja sama
pada kategori kedua inilah Depkeu dapat dikatakan belum memiliki format
posisi yang baku pada setiap isu. Karena, pada prinsipnya, pola kerja sama
pada setiap isu tersebut secara umum sama atau berulang. Dalam kerja
sama perlindungan dan promosi penanaman modal (P4M) yang dipimpin oleh
BKPM, misalnya, Depkeu telah terlibat dalam beberapa perjanjian dengan
negara-negara lain seperti Kanada, Finlandia, Perancis, Mexico, dan lain-lain.
Dalam setiap perjanjian terdapat klausul yang merupakan porsi Departemen
Keuangan karena terdapat implikasi fiskal, seperti jaminan perlindungan dari
kerusuhan (protection from strife) ataupun dari tindakan ekspropriasi atau
nasionalisasi berupa pemberian kompensasi yang belandaskan prinsip non-
discriminatory, kemudian isu-isu perpajakan (taxatation measures), investasi
di bidang jasa termasuk jasa keuangan, dan isu-isu legal seperti subrogasi,
dan klaim oleh investor yang dapat diajukan dan diselesaikan melalui
arbitrase internasional. Isu-isu yang menjadi porsi Depkeu dalam suatu P4M
tersebut harus dibagi lagi menurut tugas pokok dan fungsi unit-unit di
lingkungan Depkeu, sehingga untuk suatu P4M, Tim Depkeu biasanya terdiri
dari BKF untuk menangani isu-isu fiskal, Ditjen Pajak untuk isu perpajakan,
Tim Koordinasi Bidang Jasa (TKBJ) untuk isu jasa, Bapepam-LK untuk isu
jasa keuangan, dan Biro Hukum (Setjen) untuk isu-isu legal. Hal ini tentu saja
memerlukan koordinasi tersendiri di tingkat Depkeu agar wakil-wakil Depkeu
dapat memberikan posisi yang sesuai dengan kepentingan dan garis
kebijakan Depkeu. Terlebih mengingat meskipun dalam setiap P4M pola
perjanjian secara umum sama, namun sebenarnya posisi Indonesia,
termasuk Depkeu, harus disesuaikan dengan negara counterpart dalam P4M
yang tengah dinegosiasikan. Tentu kita harus membedakan antara komitmen
yang diberikan kepada negara maju dan berkembang. Negara maju pun
masih harus kita bedakan antara, misalnya, mereka yang memiliki
keunggulan di sektor jasa keuangan dan mereka yang memiliki keunggulan di
sektor manufaktur.

Mengelola Resiko Nilai Tukar


Dengan memakai kontrak dalam denomasi mata uang asing, KLM dan
perusaahaan lain yang terlibat dalam perdagangan internasional
menghadapi risiko bahwa fluktuasi mata uang bisa mempengaruhi
perusahaan kearah yang tidak dinginkan. Para ahli telah mengidentifikasikan

301
jenis ekspour nilai tukar yang dihadapi perusahaan internasional;
transaksi,penerjemahan, dan ekonomi.

Eksposur Transaksi
Perusahaan menghadapai eksposur transaksi atau keterpaparan risiko
transaksi ketika keuntungan dan biaya keuangan suatu transaksi
internasional dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar yang terjadi setelah
perusahaan secara legal memilki kewajiban untuk menyelasaikan transaksi
tersebut. Banyak transaksi internasional dalam denominasi mata uang asing
bisa ,menimbulkan eksposur transaksi,yang meliputi hal-hal berikut:
1. Membeli barang, jasa ,atau aktiva
2. Menjual barang ,jasa , atau aktiva
3. Memperpanjang kredi
4. Meminjam

Eksposur Translasi
Ekspour translasi (translation exposure) adalah dampak fluktuasi nilai
tukarpada laporan pada laporan keuangan konsolodasi yang merubah nilai
anak perusahaan luar negeri jika diukur dalam mata uang induk perusahaan.
Jika nilai tukar adalah tetap, maka translation exposure tidak akan terjadi.
Karena translation exposure muncul karena kebutuhan untuk
menggabungkan laporan keuangan ke dalam mata uang uang yang sama,
maka ia sering disebut accounting exposure.
Kontroversi terjadi di antara ahli keuangan tentang apakah perusahaan
harus melindungi diri dari translation exposure. Beberapa ahli berpendapat
para manajer seharusnya mengabaikan translation exposure dan
memusatkan perhatian pada pengurangan eksposur transaksi, dengan
berpendapat bahwa eksposur transaksi bisa menyebabkan kerugian kas
yang nyata bagi perusahaan, sedangkan translation exposure hanya masalah
kerugian di atas kerta satu kerugian akuntansi.

Eksposur Ekonomi
Bentuk ketiga dari eksposur nilai tukar adalah eksposur ekonomi
(economic exposure), yaitu dampak perubahan nilai tukar yang tidak
diantisipasi pada nilai operasi perusahaan. Dari perspektif strategis, ancaman
dari esposur ekonomi pantas mendapatkan perhatian kebijakan tertinggi
perusahaan karena bidang ini mempengaruhi setiap area operasi, termasuk
produksi, pemasaran, dan perencanaan keuangan global. Fluktuasi nilai tukar

302
yang tidak diantisipasi bisa mempengaruhi keseluruhan penjualan dan
profitabilitas di banyak pasar.
Investasi jangka panjang dalam bidang properti, pabrik dan alat-alat
sangat rentan terhadapa eksposur ekonomi,bahkan jika investasi tersebut
berlokasi di negara asal perusahaan. Jika mata uang yen terus naik,
misalnya, pabrik mobil seperti Toyota dan Nissan akan mendapati bahwa
pabrik-pabrik di Jepang akan menjadi kurang bersaing dibandingkan dengan
pabrik di negra-negara yang nilai mata uangnya mengalami penurunan.
Beberapa perusahaa, seperti Sony telah mengurangi eksposur ekonomi
terhadap fluktuasi mata uang dengan melokalisasi pabrik,fasilitas R&D dan
pengadaan suku cadang agar bisa menyesuaikan aliran pendapatan dan
biaya di tiap negara.
Dalam jangka pendek nilai tukar forward bisa dipakai untuk
memprediksi nilai tukar spot di masa datang. Karena pentingnya arbitrase
suku bunga dalam menetapkan nilai tukar ekulibrium, para ahli juga
meramalkan kebijakan moneter suatu negara untuk memprediksi nilai tukar di
masa datang. Kinerja neraca pembayaran juga sangat bermanfaat karena
neraca ini menyediakan wawasan tentang apakah indusrti suatu negara
masih tetap bisa bersaing di pasar dunia. Prospek inflasi juga dinilai dengan
hati-hati karena inflasi bisa mempengaruhi prospek ekspor, permintaan
terhadap impor,dan tingkat bunga di masa datang.

Manajemen Modal Kerja


Pengelolaan eksposur nilai tukar berhubungan dengan tugas lain yang
harus di lakukan oleh pejabat tinggi keuangan bisnis internasional yaitu
dengan mengelola modal kerja, atau alur kas. Tugas ini lebih rumit bagi
perusahaan multinasional daripada perusahaan murni lokal. Pejabat
keuangan perusahaan multinasional harus mempertimbangkan posisi modal
kerja perusahaan untuk setiap anak perusahaannya di luar negeri dan dalam
setiap mata uang yang dipakai oleh seluruh anak perusahaan untuk
menjalankan bisnis,dan juga perusahaan secara keseluruhan. Mereka harus
menyeimbangkan tiga tujuan keungan perusahaan:

1. Meminimalkan jumlah modal kerja.


2. Meminimalkan biaya konversi mata uang.
3. Meminimalkan risiko nilai tukar.

303
Meminimalkan Jumlah Modal Kerja.
Bagian keuangan akan berusaha meminimalkan saldo modal kerja
perusahaan domestic maupun internasional harus memiliki modal kerja
karena ada dua alasan, untuk memudahkan transaksi sehari-sehari dan untuk
memenuhi kebutuhan kas yang tidak diantisipasi sebelumnya.
Tentu saja perusahaan tidak mau kekurangan kas. Kegagalan untuk
memiliki uang kas yang cukup untuk mebayar pekerja atau pemasok
akan,paling tidak, mebuat perusahaan mencari pinjaman darurat yang mahal,
atau pada kasus yang paling buruk, kehilangan reputasi dan membuat
pemasok dan kreditur membatalkan rencana kredit di masa datang.
Salah satu teknik yang bisa dipakai perusahaan multinasional untuk
meminimalkan kepemilikan kas perusahaan adala manajemen kas
tersentralisasi (centralized cash management). Manajer kas
tersentralisasi,biasanya anggota staf bendahara perusahaan
multinasional,mengkoordinasikan arus kas perusahaan tersebut di seluruh
dunia. Setiap anak perusahaan akan mengirim pada majajer kas
tersentralisasi laporan tentang kas harian dan anlisa saldo kas yang
diharapkan perusahaan dan kebutuhan jangka pendek, yang rentangnya dari
satu minggu sampai satu bulan tergantung pada ketentuan induk
perusahaan. Laporan-laporan ini kemudian digabungkan oleh staf manajer
kas tersentralisasi tersebut, yang menggunakannya untuk mengurangi jumlah
cadangan preventif yang dipegang oleh perusahaan secara keseluruhan dan
untuk perencanaan investasi jangka pendek dan perencanaan strategi utang
bagi perusahaan.

Meminimalkan Biaya Konversi Mata Uang.


Bisnis internasional menghadapi kesulitan lain. Anak perusahaan
mereka di luar negeri secara terus menerus membeli dan menjual suku
cadang dan barang jadi di antara mereka sendiri. Misalnya, Samsung, chebol
terbesar di Korea Selatan, memiliki pabrik perakitan besar dan juga pemasok
dan distributor suku cadang yang merupakan anak perusahaan Samsung di
seluruh dunia. Transfer berkesinambungan suku cadang dan barang jadi di
antara anak perusahaan Samsung menghasilkan begitu banyak faktur dan
kebutuhan berkesinambungan untuk mentransfer dana di antara rekening
mereka. Jumlah kumulatif biaya yang dibebankan bank untuk mentransfer
dana ini dan mengkorvesi mata uang yang dipakai menjadi sangat besar.
Untuk transaksi dalam jumlah besar yang melibatkan dua mata uang
utama,fee dan biaya untuk konversi mata uang ini rata-rata 0,3% nilai

304
transaksi. Untuk transaksi dalam jumlah lebih kecil atau transaksi dengan
mata uang yang tidak terlalu kuat dalam pasar yang tidak luas, fee dan biaya
seprti itu bisa dengan mudah menjadi tiga atau empat kali besar.
Biaya konversi mata uang bisa dikurangi lebih lanjut jika Samsung
terlibat dalam multilateral netting,yang dilakukan di antara tiga atau lebih unit
bisnis. Beberapa negara memberlakukan pembatasan-pembatasan operasi
netting untuk membantu operasi industri perbankan lokal yang meperoleh
keuntungan fee yang dibebankan ke pertukaran mata uang. Perusahaan
yang ingin melakukan kegiatan netting sering harus berhadapan dengan
hambatan-hambatan pemerintah seperti itu.

Meminimalkan Risiko Nilai Tukar.


Para staf keuangan perusahaan biasanya juga menyesuaikan bauran
mata uang yang membentuk modal kerja perusahaan untuk mengurangi
risiko nilai tukar. Seringkali perusahaan memakai strategi leads and lags
(strategi mempercepat dan meperlambat pembayaran utang) untuk
meningkaatkan kepemilikan bersih mata unag yang diperkirakan nilainya
akan naik dan utnuk mengurangi kepemilikan bersih mata uang yang nilainya
diperkirakan akan turun
Para staf keuangan perusahaan multinasional menghadapai tugas yang
kompleks. Mereka harus memastikan bahwa setiap anak perusahaan memiliki saldo
cadangan kas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan yang sudah
diprediksi, arus kas keluar sehari-hari dan saldo cadangan preventif dalam jumlah
yang wajar. Mereka juga harus menyeimbangkan antara setiap kebutuhan kas setiap
anak perusahaan,baik yang memberi hasil rendah, sementara secara bersamaan
juga harus memonitor biaya konversi mata unag yang berhubungan dengan modal
kerja dan risiko nilai tukar. Biasanya tugas-tugas ini dikerjakan oleh satu unit yang
terpusat ini menyediakan jasa-jasa manajemen kas,perbankan, konversi mata uang
dan manajemen risiko nilai tukar untuk semua anak perusahaan yang tersebar luas.

Penganggaran Modal Internasional

Nilai Bersih Saat Ini (Net Present Value)


Pendekatan net present value ini berdasarkan pada kaidah kerja dasar
pada teori keunagan bahwa nilai satu dollar sekarang lebih besar
dibandingkan dengan nilai satu dolar dimasa datang. Utnuk menghitung net
present value proyek, staf keuangan harus memperkirakan arus kas yang
akan dihasilkan dari proyek itu selama periode proyek dan mendiskonto

305
nilainya kembali ke masa sekarang. Bagian keuangan harus memutuskan
tingkat bunga mana, yang disebut tingkat diskon(rate of discount) yang akan
dipakai dalam perhitungan,berdasarkan pada biaya modal perusahaan.
Pendekatan ini digunakan untuk proyek baik domestik maupun
internasional. Akan tetapi, ada beberapa faktor tambahan yang harus
dipertimnagkan ketika memutuskan apakah akan mengambil proyek
internasional. Faktor-faktor tresebut meliputi penyesuaian risiko,pemilihan
mata uang dan pilihan perspektif untuk penghitungan.

Penyesuaian Risiko (Risk Adjustment)


Karena proyek luar negeri lebih berisiko dibandingkan dengan proyek
domestik, maka untuk menghitung risiko itu bisnis internasional bisa
menyesuaikan naiknya tingkat diskon atau menurunnya arus kas yang
diharapkan. Besarnya penyesuaian risiko harus mencerminkan tingkat risiko
operasi di negara tersebut. Misalnya hanya kecil penyesuaian risiko yang
diperlukan untuk proyek di Jerman karena memilki stabilitas politik,sistem
peradilan yang dihormati dan infrastruktur yang sangat baik.

Pilihan Mata Uang


Penentuan mata unag yang akan dipakai untuk mengevaluasi proyek
tergantung pada sifat investasinya. Jika proyek itu bagian intergral dari
operasi bisnis anak perusahaan di luar negeri,penggunaan mata uang asing
akan lebih tepat. Untuk melakukan ini, perusahaan harus memperkirakan
pendapat dan biaya proyek ini dan mengkonversikannya dalam dolar.
Perusahaan juga harus memperhitungkan kemungkinan perubahan nilai tukar
terhadap pound selama unsur proyek tersebut.

Perspektif Siapa: Induk Perusahaan atau Proyek?


Faktor lain dalam menentukan apakah arus kas yanga kan memberi
kontribusi pada net present value investasi modal tersebut harus dievaluasi
dari perspektif induk perusahaan atau dari perspektif proyek tersebut. Arus
kas ke induk perusahaan bisa berbeda dengan arus kas proyek karena
beberapa alasana. Perusahaan multinasional sering memberlakukan beban
akuntansi (accounting charge) atau untuk menutup biaya overhead
perusahaan. Penetapan beban yang berubah-ubah in akan mengurangi arus
kas perkiraan yang dihasilkan oleh proyek, tetapi bukan arus kas
sesungguhnya yang dikembalikan ke induk perusahaan.

306
Staf keuangan harus mempertimbangkan setiap pembatasan
pemerintah pada perubahaan mata uang yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam repatriasi profit ketika dibutuhkan. Proyek yang diajukan
oleh anak perusahaan bisa sangat menguntungkan,tetapi jika profit tersebut
tidak bisa direpatriasi ke induk perusahaan dan pemegang saha. Pentingnya
pengendalian mata uang dalam menentukan suatu proyek juga menjadi
fungsi dalam strategi untuk induk perusahaan secra keseluruhan.

Internal Rate of Return


Dengan pendekatan ini, staf keuangan lebih dulu harus
memperhatikan arus kas yang dihasilkan oleh setiap proyek dalam setiap
periode waktu proyek itu, seperti yang dilakukan pada analisa net present
value. Seperti pada pendekatan net present value, staf keuangan harus
melakukan penyesuaian dalam perhitungan mereka untuk menghitung setiap
beban akuntansi yang tidak memiliki implikasi arus kas(fee lisensi
intrakorporat,biaya overhead untuk biaya administrasi dan umum korporat,
dan lain sebagainya). Mereka kemudian membandingkan internal rate of
return proyek itu dengan hurdle rate -tingkat pengembalian minimum yang
bisa diterima oleh perusahaan atas investasi modalnya.

Payback Period
Bentuk pendekatan ketiga adalah menghitung payback period (waktu
pulang pokok)- jumlah tahun yang dipakai perusahaan untuk menutup atau
membayar kembali investasi kas awal dari pendapatan proyek.
Teknik payback period memiliki kesederhanaan: yang dibutuhkan
adalah aritmatika yang sederhana untuk menghitung payback period. Akan
tetapi, pendekatan ini mengabaikan profit yang dihasilkan oleh investasi
dalam jangka panjang.
Karena kesederhanaannya, banyak perusahaan yang memakai teknik
payback period untuk menyaring proyek yang cepat dan kotor, dan kemudian
menganalisa lebih lanjut proyek-proyek yang telah melewati penyaringan
pendahuluan dengan menganut metode analisa yang lebih canggih. Di sini
juga penyesuaian harus dilakukan untuk mengeliminasi biaya-biaya
intrakorporat yang tidak punya efek nyata terhadap arus kas perusahaan.

307
Sumber-sumber Modal Investasi

Sumber Internal Modal Investasi


Salah satu sumber modal investasi bagi internasional terdapat pada
arus kas yang dihasilkan secara internal(misalnya,profit dari operasi dan
biaya-biaya non kas seperti depresiasi dan amortisasi) oleh induk
perusahaan maupun berbagai anak perusahaan.
Ada dua batasan hukum yang bisa mempengaruhi kemampuan induk
perusahaan dalam memindahkan dana di antara anak perusahaannya.
Pertama,jika anak perusahaan tersebut tidak seluruhnya dimiliki oleh induk
perusahaan, induk perusahaan harus menghormati hak pemegang saham
lain atas anak perusahaan. Kedua, beberapa negara memberkaukan
pembatasan repatriasi profit, yang memblok transfer dana intrakorporat.
Jika induk perusahaan memberikan penghargaan pada kinerja
manajerial tanpa melakukan penyesuaian untuk manipulasi keuangan ini,
maka semangat kerja para manajer anak perusahaan akan merosot sehingga
akan merugikan induk perusahaan.

Sumber Eksternal Modal Investasi


Ketika mengumpulkan sumber pembiayaan eksternal untuk membiayai
proyek investasi,bisnis internasional bisa memilih begitu banyak alternatif
sumber sumber utang dan ekuitas.
Perusahaan sekuritas dan bank investasi secara terus menerus
mengembangkan berbagai teknik pembiayaan yang inovatif untuk
mengurangi biaya meminjam bagi klien mereka atau utnuk memnafaatkan
kesenjangan pada peraturan keuangan nasional.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam pasar modal
internasional ialah pasar swap yang didalamnya dua perusahaan bisa
mempertukarkan obligasi mereka. Swap dilakukan untuk mengubah sifat
biaya dan bunga obligasi atau untuk mengubah mata uang yang di dalamnya
terdapat denominasi obligasi tersebut.
Perusahaan multinasional juga sering iktu serta dalam swap mata
uang utnuk mengubah bunga pembayaran obligasi dari mata uang yang tidak
disukai ke dalam mata uang yang lebih disukai. Perusahaan multinasional
mungkin mempertimbangkan kewajiban pembayarannya dalam satu mata
uang itu teryata terlalu besar atau mungkin mengharapkan fluktuasi nilai tukar
akan mempengaruhi pembayaran kembali utangnya.

308
KESIMPULAN

Perusahaan internasional menghadapai tantangan manajemen


keuangan yang lebih rumit dibandingkan denganperusahaan domestik yang
murni. Permasalahan bisa muncul di antara eksportir dan importir dalam
transaksi internasional tersebut. Hal tersebut berkaitan pada pilihan mata
uang yang digunakan dalam transkasi, pengecekan kredit,metode
pembayaran dan pembiayaan perdagangan.
Perusahaan internsional juga harus berjuang untuk meminimalkan
damplak fluktuasi nilai tukar terhadap operasi perusahaan. Ada tiga jenis
eksposur yaitu eksposur translasi, eksposur transaksi dan eksposur
ekonomi. Manajemen saldo modal kerja memberikan tantangan yang unik
bagi bisnis internasional. Perusahaan harus memonitor kepemilikan setiap
mata unag baik di induk perusahaan maupun di seluruh anak perusahaannya.
Staf keuangan perusahaan internsional harus menyesuaikan teknik
penganggaran modal untuk memenuhi syarat-syarat bisnis internasional yang
unik. Teknik evaluasi investasi yang standar,seperti nilai bersih saat ini,
tingkat pengembalian internal,dan waktu pengembalian pulang pokok.
Dalam sumber-sumber modal investasi internasional ada terdapat dua
sumber yaitu sumber intrenal yang berkaitan pada pada arus kas yang
dihasilkan secara internal(misalnya,profit dari operasi dan biaya-biaya non
kas seperti depresiasi dan amortisasi) oleh induk perusahaan maupun
berbagai anak perusahaan. Sumber eksternal yaitu ketika mengumpulkan
sumber pembiayaan eksternal untuk membiayai proyek investasi,bisnis
internasional bisa memilih begitu banyak alternatif sumber sumber utang dan
ekuitas.
Akan jauh lebih baik dan bijaksana bila suatau perusahaan baik
eksportir dan importir memperhatikan aspek-aspek yang terkandung dalam
keuangan yang berkaitan pada trasnsaksi bisnis mereka secara interansional.
Hal tersebut akan membantu dalam operasional perusahaan itu sendiri dan
tingkat kesehatan kinerja keuangan perusahaan mereka.
Keputusan dan kebijakan yang diambil harus dipikirakan dengan
perhitungan yang tepat dan benar agar dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan itu sendiri terutama dalam bidang financial atau keuangan
perusahaan itu sendiri.

309
CHAPTER

AKUNTANSI DAN
PERPAJAKAN
INTERNASIONAL

310
ABSTRAK

Tugas-tugas akuntansi yang dihadapi perusahaan multinasional lebih


kompleks daripada masalah yang dihadapi perusahaan domestik. Standard
dan praktik akuntansi suatu negara mencermnkan pengaruh faktor hukum,
budaya, politik, dan ekonomi. Karena faktor-faktor ini berbeda di berbagai
negara, tujuan dan filosofi system akuntansi nasional juga menjadi sangat
bervariasi. Faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi cara akuntan sebuah
negara memperlakukan berbagai isu akuntansi.
Beberapa perbedaan akuntansi yang mempengaruhi bisnis
internasional adalah penilaian dan penilaian kembali aktiva, penilaian
persediaan, hubungan dengan otoritas pajak, penggunaan accounting
reserve, dan lain-lain. Perbedaan praktik akuntansi bisa merubah kinerja
perusahaan di negara lain.
Karena adanya perbedaan-perbedaan praktik akuntansi di berbagai
Negara, maka akuntan professional dan badan regulator berusaha
menyelaraskan praktik akuntansi yang ada, yaitu dengan pendirian IASC.
Namun, pendirian IASC ini tak selamanya berjalan mulus.
Perusahaan multinasional juga dihadapkan pada dua masalah
akuntansi khusus yaitu akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing dan
translasi mata uang asing. Perusahaan harus menemukan cara yang tepat
untuk menyelesaikan masalah ini. Transaksi dalam mata uang asing ditulis
dalam dua kali pencatatan karena adanya perbedaan mata uang yang
dipakai. Pencatatan pertama dilakukan pada saat pembelian/penjualan dan
pencatatan kedua dilakukan pada saat pelunasan. Biasanya akan ada
perbedaan akun dan jumlah yang ditulis dikarenakan fluktuasi nilai tukar.
Harga transfer dan tempat bebas pajak merupakan cara yang dipilih
oleh perusahaan untuk mengurangi pajak secara keseluruhan. Pajak
mempunyai kaitan yang erat dengan akuntansi karena pajak mempengaruhi
perilaku bisnis perusahaan yang umumnya ingin meningkatkan laba setelah
pajak.
Perlakuan pajak atas penghasilan luar negeri berbeda-beda di setiap
Negara. Seperti perusahaan Amerika yang memperlakukan pajak
penghasilannya menurut tiga sumber yang berbeda yaitu: ekspor, cabang di
luar negeri, dan anak perusahaan di luar negeri. Cara-cara penyelesaian
konflik pajak yang timbul karena adanya perbedaan definisi pajak menurut

311
masing-masing Negara dan perusahaan dapat diatasi dengan cara kredit
pajak, traktat pajak, dan ”memukul perusahaan asing”.

• Perbedaan Akuntansi di Berbagai Negara


• Usaha-usaha untuk Mencapai Harmonisasi
• Akuntansi untuk Aktivitas Bisnis Internasional
• Isu-isu Perpajakan Internasional
• Pajak atas Penghasilan Luas Negeri menurut Perusahaan
Amerika Serikat
• Menyelesaikan Konflik Pajak Internasional

312
CHAPTER 24
AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN
INTERNASIONAL

Latar Belakang Akuntansi dan Perpajakan Internasional dan


Permasalahannya

Diperlukan pembahasan komprehensif mengenai masalah perbedaan


system akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dari berbagai negara.
Juga dijelaskan mengenai penggunaan pajak dan cara perusahaan
mengurangi pajak penghasilan yang dibebankan da beberapa cara
penggunaan pajak penghasilan yang dilakukan oleh perusahaan A.S.
Tujuan pembahasan akuntansi dan perpajakan internasional adalah
lebih mengenal Bisnis Internasional mengenai akuntansi dan perpajakan
internasional. Selain itu, bertujuan agar para pembaca dapat memperoleh
informasi mengenai cara-cara penggunaan system akuntansi dalam berbagai
Negara, masalah apa saja yang dihadapi Negara tersebut dan pengenaan
pajak bagi perusahaan-perusahaan tersebut.
Informasi dalam bab ini bermanfaat untuk bahan pembelajaran
tambahan mengenai akuntansi dan perpajakan internasional. Sehingga bias
dipahami pengertian akuntansi dan perpajakan internasional lebih dalam lagi.
Pembahasan materi akan difokuskan pada beberapa pokok materi
seperti:
• Perbedaan akuntansi di berbagai Negara
• Usaha-usaha untuk mencapai harmonisasi
• Akuntansi untuk aktivitas bisnis internasional
• Isu-isu perpajakan internasional
• Pajak atas penghasilan luar negeri menurut perusahaan Amerika Serikat
• Menyelesaikan konflik pajak internasional

313
Perbedaan Akuntansi di Berbagai Negara

Akar Perbedaan
Faktor hukum, budaya, politik, dan ekonomi berbeda-beda di berbagai
Negara sehingga tujuan dan filosofi sistem akuntansi nasional juga menjadi
sangat bervariasi.
System hukum sebuah Negara memengaruhi penegakan praktik
akuntansi. Kebanyakan Negara maju mengandalkan pada penegakan
perilaku bisnis baik oleh swasta maupun pemerintah, walaupun perpaduan
pemerintah/swasta berbeda di setiap Negara. Apabila system hukum di
Negara tersebut cenderung statis maka penulisan system akuntansinya
cenderung mendetail. Hal ini dikarenakan hokum yang ada sangat ketat,
maka rincian sekecil apapun sangat diperhatikan oleh Negara tersebut.
System akuntansi sebuah Negara juga merefleksikan budaya Negara
itu. Prosedur akuntansi mendetail yang ditetapkan oleh pemerintah Prancis
mencerminkan tradisi Perancis yang cenderung statis. Ikatan politik
internasional juga menjadi penentu yang penting bagi prosedur akuntansi
sebuah Negara. Contoh lain apabila suatu Negara tersebut merupakan
Negara korup, maka dapat dibuktikan perusahaannya dalam menuliskan
system akuntansinya juga korup.
System ekonomi Negara juga memengaruhi praktik akuntansinya. Di
Negara yang ekonominya terpusat, system ekonomi ditentukan oleh
kebutuhan untuk menyediakan informasi yang berorientasi output bagi para
penyusun kebijakan di pemerintahan. Ini tergantung pada system ekonomi
apa yang dipakai sehingga pencatatan akuntansinya juga berbeda dalam
tujuan penulisannya.
Pasar modal juga bisa memengaruhi standard akuntansi nasional.
Perusahaan A.S. secara historis meningkatkan modal dengan mengandalkan
pada investor publik. Oleh karena itu standard akuntansi Amerika
menekankan pada penyediaan informasi yang akurat dan berguna untuk
membantu pihak luar – pemegang saham dan obligasi – dalam membuat
keputusan investasi yang tepat.

Perbedaan praktik akuntansi


Beberapa perbedaan akuntansi yang lebih penting yang memengaruhi
bisnis internasional.

314
Penilaian (Valuation) dan penilaian kembali (revaluation) aktiva
Kebanyakan system akuntansi di berbagai Negara mulai dengan
asumsi bahwa aktiva perusahaan harus dinilai berdasarkan harga perolehan
(historical cost). Artinya, aktiva dalam pembukuan dinilai sesuai dengan
harga awal dikurangi depresiasi. Akan tetapi, karena inflasi, nilai pasar aktiva
bisa jadi lebih tinggi daripada harga perolehannya. Pemecahan atas masalah
ini berbeda di setiap system akuntansi suatu negara.

Penilaian persediaan
Ada dua metode dalam menilai persediaan: LIFO (last in, first out) dan
FIFO (first in, first out). LIFO cenderung menaikkan Harga Pokok Penjualan
atau HPP, FIFO menghasilkan estimasi nilai buku persediaan yang lebih jelas
daripada LIFO.

- Hubungan dengan otoritas pajak


Catatan akuntansi perusahaan menjadi dasar penghitungan beban
pajak penghasilan. Di Jerman prosedur akuntansi dijelaskan secara
eksplisit dan mengikuti peraturan hukum pajak di Jerman. Perusahaan
Amerika biasanya melaporkan dua laporan keuangan yang berbeda-
satu ke IRS dan satu lagi ke pemegang saham.

- Penggunaan accounting reserve


Perbedaan penting lain dalam system akuntansi nasional adalah
penggunaan cadangan akuntansi (accounting reserve), yaitu akun-
akun diciptakan dalam laporan keuangan perusahaan untuk mencatat
biaya di masa datang yang bisa diperkirakan yang mungkin
memengaruhi operasi.

- Perbedaan-perbedaan lain
▪ kapitalisasi aktiva sewa guna usaha (capitalization of financial
leases)
Perusahaan yang satu harus mengkapitalisasi aktiva sewa guna
usaha sementara perusahaan dari negara lain diperbolehkan
tetapi tidak diharuskan.
▪ menyusun laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menjadi keharusan bagi
perusahaan Amerika dan Inggris. Tetapi perusahaan Inggris
tidak harus memasukkan laporan keuangan anak perusahaan

315
jika penacatatannya secara substansial bereda dari induk
perusahaan dan apabila pencatatan yang dilakukan dianggap
terlalu mahal bagi perusahaan.
▪ kapitalisasi biaya riset dan pengembangan
Kebanyakan perusahaan mengijinkan kapitalisasi biaya R&D,
tetapi perusahaan Amerika tidak mengijinkan kecuali dalam
keadaan tertentu.
▪ perlakuan atas goodwill
Perusahaan yang membeli perusahaan lain seringkali harus
membayar lebih besar untuk pemenuhan kebutuhan atas
pemakaian informasi. Kelebihan pembayaran ini disebut
goodwill. Ada perusahaan yang mengamortisasi goodwill
selama periode tertentu. Selama 5 tahun atau 10 tahun. Tetapi
sebenarnya perusahaan bisa langsung menghapus goodwill
tersebut. Pengamortisasian goodwill ini tergantung dari
kebijakan perusahaan dan perlakuannya atas godwill.

Dampak pada pasar modal


Dampak keseluruhan perbedaan akuntansi sangat jelas:
membandingkan laporan keuangan perusahaan dari berbagai Negara yang
berbeda sangat kompleks. Perbedaan tersebut juga bisa memengaruhi pasar
modal. Seperti contonhya pasar modal New York sangat memperhatikan
aturan akuntansi yang diberikan oleh SEC. Peraturan yang mengharuskan
adanya pemberian informasi yang lengkap dan ini berlaku bagi semua
perusahaan yang sahamnya akan diperdagangkan di pasar New York
membuat pasar khawatir hal ini akan mempengaruhi minat investor asing
yang akan menanamkan sahamnya disana.
Tidak mengherankan, karena adanya kebutuhan informasi yang
diperlukan oleh investor institusi, muncul trend di antara perusahaan
multinasional untuk membuat laporan keuangan lebih transparan sehingga
mereka memiliki akses yang lebih baik ke pasar modal publik internasional.
Dengan adanya ketransparanan laporan keuangan diharapkan akan
memunculkan minat para investor asing untuk menanamkan modalnya di
pasar yang bersangkutan.

Dampak prosedur akuntansi pada pengendalian keuangan perusahaan


Perbedaan prosedur akuntansi di berbagai Negara juga mempersulit
kemampuan perusahaan multinasional mengelola perasi luar negerinya.

316
Anak perusahaan multinasional harus memberikan informasi keuangan yang
seragam dan tepat waktu yang dipersiapkan dengan dasar yang sebanding
untuk memudahkan para eksekutif senior dalam melakukan penilaian atas
kinerja setiap anak perusahaan. Karena itu, kantor pusat biasanya
memerintahkan anak perusahaan untuk mengirimkan laporan keuangannya
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat.
Eksekutif senior perusahaan multinasional juga harus menentukan
apakah akkan memakai mata uang induk atau anak perusahaan ketika
menilai kinerja anak perusahaan di luar negeri dan para manajernya.
Pilihannya biasanya jatuh pada mengubah mata uang anak perusahaan ke
induk perusahaan karena hal ini dianggap lebih mudah dilakukan. Tetapi
dalam melakukan hal ini, manajer biasanya lebih memusatkan perhatiannya
pada denominasi mata uang karena adanya fluktuasi nilai tukar dibandingkan
dengan memperhatikan operasi lokal perusahaannnya.

Usaha-usaha untuk Mencapai Harmonisasi

Perbedaan system akuntansi sangat membingungkan dan mahal bagi


perusahaan. Oleh karena itu badan regulator dan akuntan profesional
berusaha menyeimbangkan system akuntansi yang ada, salah satunya
adalah dengan pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC).
IASC beranggotakan negara-negara perdagangan maju seperti: Inggris,
Amerika, Belgia, Jepang, Belanda, Kanada, Australia dan lainnya. Namun
pada tahun 2001 IASC mengalami restrukturisasi dan tugas menyusun
standard akuntansinya diserahkan kepada badan afiliasinya yaitu Dewan
Standar Akuntansi Internasional (IASB). Namun walaupun Negara tersebut
menerima peraturan tersebut, mereka sering mengabaikan standard
akuntansi itu jika pemerintah tidak setuju dengan standar itu.
Banyak hambatan yang dihadapi, salah satunya karena umumnya
perusahaan memiliki peraturan tersendiri dalam pencatatan akuntansinya.
Tapi, pada perkembangannya IASC mengalami kemajuan karena dalam
menghadapi persaingan global, perusahaan menyadari kebutuhan akan
modal sehingga umumnya perusahaan akan mengikuti standard yang sudah
ada. Menurut saya, hal ini merupakan suatu langkah positif karena
pencatatan akuntansi akan mulai seragam. Hal ini disebabkan karena
negara-negara anggota sudah mengikuti standard yang ditetapkan.
Perusahaan-perusahaan negara Jerman sudah mengikuti srandar yang telah

317
ditetapkan, perusahaannya seperti DaimlerChrysler, Veba, Schering, dll
sudah menggunakan GAAP.

Akuntansi untuk Aktivitas Bisnis Internasional

Selain tantangan akibat adanya perbedaan system akuntansi di


berbagai Negara, kebanyakan perusahaan multinasional juga menghadapi
dua masalah khusus,yaitu:
1. Akuntansi untuk transaksi dalam denominasi mata uang asing
2. Melaporkan hasil operasi anak perusahaan di luar negeri ke dalam
laporan keuangan konsolidasi
Karena runtuhnya sistem Bretton Woods pada tahun 1971, kedua masalah ini
menjadi masalah yang penting. Padahal, ketika negara masih menggunakan
sistem Bretton Woods dimana nilai tukar mata uang tetap, kedua masalah ini
bukanlah masalah besar. Tetapi pada era pasca Bretton Woods, hal ini
menjadi masalah utama dikarenakan adanya fluktuasi mata uang dan adanya
perbedaan nilai mata uang antara satu negara dengan negara lain.

Akuntansi untuk Transaksi dalam Mata Uang Asing


Perusahaan menghadapi masalah pencatatan akuntansi untuk
transaksi dalam mata uang asing ketika perusahaan setuju membayar atau
menerima pembayaran dalam mata uang asing atas penyelesaian pembelian
atau penjualan barang, jasa, atau aktiva.
Perusahaan Amerika harus menghitung transaksi internasional
tersebut dengan memakai two transaction approach (pendekatan dua
transaksi) dalam laporan keuangannya. Pendekatan transaksi ini memiliki
keuntungan, yaitu bisa memisahkan informasi tentang kesuksesan aktivitas
utama perusahaan- yaitu menjual produknya – dari informasi tentang
kesuksesan perusahaan dalam mengelola eksposur terhadap fluktuasi nilai
tukar mata uang asing.

Translasi Mata Uang Asing


Proses pengubahan laporan operasi yang dilaporkan anak perusahaan
dalam denominasi mata uang asing ke dalam mata uang induk perusahaan
disebut translasi (translation), yang akan menghasilkan eksposur translasi
(translation exposure). Perlakuan atas investasi asing tergantung pada
besarnya kepemilikan induk perusahaan di perusahaan luar negeri.

318
Kepemilikan sebesar kurang dari 10% memakai pendekatan cost method
seperti contohnya kepemilikan Ford di Kia Motors yang hanya sebesar 9,4%,
kepemilikan sebesar 10%-50% memakai pendekatan equity method seperti
contohnya kepemilikan Ford di Mazda yang sebesar 33%, kepemilikan
sebesar lebih dari 50% memakai pendekatan consolidation method seperti
contohnya kepemilikan Ford atas seluruh saham di Volvo.
Perbedaan ketiga metode ini terletak pada perlakuan investasi
awalnya dan pengakuan atas laba ruginya. Ada yang memakai nilai tukar
historis, nilai tukar saat ini atau nilai tukar rata-rata tertimbang. Khusus untuk
metode konsolidasi, ada tahap yang harus dijalankan perusahaan, yaitu
pertama adalah laporan keuangan harus dikonsolidasikan terlebih dahulu
antara dua perusahaan yang berbeda. Karena anak perusahaan biasanya
memakai standar yang ditetapkan di negara tempat anak perusahaan
beroperasi, maka harus dinyatakan kembali dalam GAAP. Langkah kedua
adalah menentukan nilai mata uang fungsional, yaitu mata uang yang
digunakan oleh anak perusahaan di negara tempatnya beroperasi.
Perusahaan Amerika memakai satu dari dua metode untuk translasi
laporan keuangan anak perusahaan ke dalam dollar A.S, tergantung pada
mata uang fungsional anak perusahaan:

1. Current rate method (metode nilai tukar saat ini)


Dipakai jika mata uang fungsional anak perusahaan adalah mata uang
lokal. Metode ini mengasumsikan bahwa anak perusahaan diluar negeri
adalah metode yang terpisah. Setiap keuntungan dan kerugian yang
didapatkan oleh anak perusahaan merupakan hasil dari fluktuasi mata uang,
bukan hasil kinerja perusahaan.

2. Temporal method (metode nilai tukar sementara)


Dipakai jika mata uang fungsional anak perusahaan adalah dollar A.S.
Metode ini mengasumsikan bahwa operasi anak perusahaan di luar negeri
digabungkan ke dalam induk perusahaan.
Perbedaan kedua pendekatan ini terletak pada perlakuan atas laba
ruginya. Pada temporal method, kerugian muncul pada saat pencatatan
laporan laba rugi, sedangkan pada current method, keuntungan atau kerugian
itu muncul sebagai akibat dari bagian dalam ekuitas pemegang saham.
Ada dua cara dalam menerapkan current rate yaitu menerapkan current
rate method ke dalam laporan laba rugi, menerapkan current rate method ke
dalam neraca. Dalam penetapan current rate method ke dalam laporan laba

319
rugi, nilai tukar yang dignakan adalah nilai tukar saat transaksi terjadi atau
nilai tukar rata-rata tertimbang. Sedangkan dalam penetapan current rate ke
dalam neraca, memakai nilai tukar saat dikeluarkannya neraca tetapi pada
ekuitas, nilai tukar yang digunakan biasanya adalah nilai tukar historis.
Karena adanya dua nilai tukar yang dipakai dan menyebabkan perbedaan
jumlah, untuk menyamakannya maka ada penyesuaian translasi kumulatif
yang akan menyamakan jumlah aktiva dan pasiva yang ada.

Isu-isu Perpajakan Internasional


Hubungan erat sering terjadi antara prosedur akuntansi nasional
dengan kebijakan perpajakan nasionalnya. Perusahaan domestik dan
perusahaan multinasional berusaha memaksimalkan penghasila setelah
pajak.
Dua alat yang paling banyak dipakai perusahaan multinasional untuk
mengurangi keseluruhan beban pajak adalah penetapan harga transfer
(transfer pricing) dan tempat bebas pajak (tax havens).

Penetapan Harga Transfer


Penetapan harga transfer menunjuk ke harga yang dibebankan oleh
cabang atau anak perusahaan ke cabang atau anak perusahaan kedua dari
induk perusahaan yang sama. Pada praktiknya, penetapan harga transfer
dihitung dengan memakai salah satu cara di bawah ini:

1. Metode berbasis pasar (market-based method)


Metode berbasis pasar memakai harga yang ditentukan di pasar terbuka
untuk mentransfer barang di antara unit-unit dalam satu induk
perusahaan. Pendekatan berbasis pasar memiliki dua keuntungan utama.
Pertama, pendekatan ini mengurangi konflik antara kedua unit dalam
menentukan harga yang wajar. Kedua, pendekatan berbasis pasar akan
meningkatkan profitabilitas perusahaan multinasional secara keseluruhan
dengan mendorong efisiensi dari unit yang menjual.
2. Metode berbasis non-pasar (non-market-based method)
Harga ini ditentukan melalui negosiasi antara unit pembeli dan penjual
atau dengan berdasar pada petunjuk praktis berbasis biaya, seperti biaya
produksi plus mark-up tetap. Umumnya perusahaan menggunakan
metode berbasis non-pasar karena tidak adanya pasar riil diluar sana.
Penggunaan harga berbasis non-pasar memiliki kekurangan dan

320
kelebihan. Salah satu kekurangannya mencakup manajer dari unit yang
menjual dan membeli akan membuang waktu dan energi untuk
membahas harga transfer yang wajar. Akan tetapi, penggunaan harga
transfer berbasis non-pasar yang strategis akan memberikan keuntungan
bagi bisnis internasional.
Masing-masing metode dari penetapan harga transfer ini akan
digunakan sesuai kondisi yang ada. Apabila produk yang akan ditetapkan
harga transfernya sudah memiliki pasar di luar dan kedua pihak telah
setuju atas harga yang telah ditetapkan,maka harga transfer dapat
menggunakan metode harga transfer berbasis pasar. Tetapi, apabila
belum ada harga pasar yang terbentuk dan belum dicapai kesepakatan
akan harga yang ada, maka kedua pihak dapat menggunakan harga
transfer yang disetujui oleh keduanya.

Tempat bebas pajak


Cara kedua yang diapakai oleh perusahaan multinasional untuk
mengurangi beban pajak adalah menempatkan aktivitas mereka di tempat
bebas pajak, yaitu Negara yang memberlakukan pajak penghasilan yang
sangat rendah, atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali.
Untuk menarik perhatian multinasional, Negara tempat bebas pajak
tidak hanya menahan diri dari memberlakukan pajak penghasilan, tetapi juga
menyediakan iklim politik dan bisnis yang stabil, sistem peradilan yang
efisien, dan industri perbankan dan komunikasi yang canggih. Sebagai
imbalannya, negara tempat bebas pajak ini dapat memperoleh fee atas
waralaba dan penggabungan perusahaan, dan menghasilkan banyak
pekerjaan profesional yang sangat menguntungkan dalam jumlah yang
melampaui kemampuan yang diberikan oleh perekonomian negara-negara
kecil tersebut,.
Tempat bebas pajak di dunia telah ada pada kepulauan-kepulauan
kecil seperti Cayman Island yang sekarang menjadi salah satu sumber
perekonomian dan perbankan yang penting di dunia. Di Indonesia ada yang
dinamakan dengan kawasan berikat dimana dalam kawasan tersebut tidak
ada pengenaan pajak.
Adanya tempat bebas pajak ini sangat disukai oleh perusahaan karena
dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tetapi
keuntungan ini tidak hanya bisa didapatkan oleh perusahaan melainkan juga
oleh tempat bebas pajak yang didatangi oleh perusahaan multinasional.

321
Sehingga terjadi keadaan yang saling menguntungkan dan tidak berat
sebelah.

Pajak atas Penghasilan Luas Negeri menurut Perusahaan


Amerika Serikat
Perlakuan pajak atas penghasilan luar negeri berbeda-beda di setiap
negara, walaupun ada kesamaan mendasar di banyak Negara maju.
Perlakuan pajak atas penghasilan luar negeri menurut peraturan di A.S. dari
tiga sumber utama: ekspor, cabang di luar negeri, dan ank perusahaan di luar
negeri. Mengapa Amerika Serikat yang dipilih? Hal ini karena secara global
A.S. telah terkenal sebagai Negara yang system perekonomiannya paling
stabil dan telah menjadi acuan dari berbagai Negara.

Pajak atas ekspor


Biasanya peraturan pajak Amerika memperlakukan keuntungan yang
terkait dengan ekspor barang dan jasa sama dengan penghasilan yang
diperoleh secara domestik. Akan tetapi, untuk mendorong perusahaan
meningkatkan aktivitas ekspor, selama bertahun-tahun peraturan pajak A.S.
memperbolehkan perusahaan membentuk perusahaan penjualan ke luar
negeri atau foreign sales corporation (FSC).

Pajak atas penghasilan cabang di luar negeri


Cabang di luar negeri merupakan unit yang tidak tergabung ke dalam
perusahaan. Cabang ini beroperasi di luar negeri, tetapi karena secara legal
cabang ini identik dengan induk perusahaan, penghasilan cabang di luar
negeri diperlakukan sama dengan penghasilan induk perusahaan.

Pajak atas penghasilan anak perusahaan di luar negeri


Anak perusahaan yang berada di luar negeri secara legal berbeda
dengan induk perusahaan di negara asal. Secara umum, untuk tujuan pajak
A.S., induk perusahaan di A.S. tidak perlu memasukkan penhasilan anak
perusahaan di luar negeri dalam menghitung penghasilan kena pajak,
sepanjang penghasilan itu diinvestasikan kembali ke anak perusahaan
tersebut.

322
Menyelesaikan Konflik Pajak Internasional
Di setiap negara terdapat perbedaan tentang tingkat pajak dan juga
definisi tentang apa yang harus dikenai pajak. Perusahaan multinasional
harus berhadapan dengan otoritas pajak di Negara tempat perusahaan
beroperasi. Seringkali otoritas pajak Negara berselisih dengan perusahaan
atau pembebanan pajak terhadap perusahaan dianggap terlalu tinggi. Oleh
karena itu, penyelesaian konflik pajak internasional sangat penting bagi
pebisnis internasional. Cara-cara penyelesaian pajak adalah sebagai berikut:

Kredit pajak (Tax Credit)


Penghasilan anak perusahaan di luar negeri biasanya dikenai pajak
oleh pemerintah Negara itu. Peraturan pajak A.S. memperbolehkan
perusahaan untuk mengurangi pajak penghasilan perusahaan fedral dengan
sejumlah pajak penghasilan asing yang dibayarkan oleh cabang atau anak
perusahaan di luar negeri, yang menjadi subyek beberapa pembatasan
tertentu.

Traktat pajak (TaxTreaty)


Untuk meningkatakan perdagangan internasional, banyak Negara
menandatangani traktat yang membahas isu-isu perpajakan yang
mempengaruhi bisnis internasional. Kebanyakan traktat ini berisi ketentuan
pengurangan pajak penahanan (withholding tax)yang diberlakukan di cabang
atau anak perusahaan di luar negeri.

“Memukul” perusahaan asing


Sumber konflik pajak internasional yang lain meliputi “pukulan”
terhadap perusahaan asing oleh politisi lokal yang merasa bahwa
perusahaan-perusahaan tersebut memanipulasi harga transfer atau, kalau
tidak, menyusun struktur hubungan antara induk dan anak perusahaan lokal
untuk menghindari pembayaran jumlah pajak “yang wajar”.
Namun demikian, beberapa politisi A.S. telah mengajukan usul yang
mengharuskan perusahaan asing untuk membayar sejumlah pajak
penghasilan minimal berdasarkan profitabilitas para pesaing A.S. Sejauh ini,
para pejabat Departemen Keuangan menolak usul tersebut dengan alas an
bahwa pajak tersebut telah melanggar traktat pajak yang sudah disepakati.
Perusahaan multinasional berbasis di A.S. juga menolak usul tersebut,
yang yakin bahwa perlakuan tidak adil terhadap perusahaan asing oleh

323
Amerika Serikat, akan membuat anak perusahaan A.S. menerima perlakuan
yang tidak asil dari pemerintah di Negara lain.
Cara-cara yang digunakan perusahaan diatas diharapkan dapat
menyelesaikan konflik yang ada. Perusahaan dapat menggunakan salah satu
cara diatas apabila perusahaan merasa dirugikan.

KESIMPULAN

Dalam bab ini dibahas mengenai cara-cara penggunaan sistem akuntansi


dan pengaplikasian pajak di berbagai negara. Penggunaan system akuntansi
dipengaruhi oleh beberapa factor. Diantaranya ada factor budaya, hukum dan
politik. Sehingga dalam pencatatan akuntansi, hal yang menjadi acuan dan
yang berpengaruh terhadap perusahaan adalah factor-faktor yang berkaitan
dengan lingkungan perusahaan.
Perusahaan-perusahaan multinasional juga harus mengetahui tantangan-
tantangan apa saja yang akan dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya.
Dengan mengetahui hal tersebut, perusahaan dapat mengambil langkah-
langkah apa saja yang digunakan untuk menanggulangi tantangan yang
dapat menghambat kelangsungan perusahaan.
Berbagai Negara melakukan banyak cara untuk meningkatkan
profitnya. Salah satunya dengan mengurangi pajak secara keseluruhan.
Mengurangi pajakpun ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Perusahaan
memilih cara yang dianggap perusahaan paling menguntungkan bagi
bisnisnya.
Perusahaan juga dimungkinkan dapat menghadapi konflik dengan
otoritas pajak dikarenakan pengenaan pajak yang biasanya dianggap terlalu
tinggi. Hal ini bisa diselesaikan dengan cara-cara sperti kredit pajak, traktat
pajak dan “memukul” perusahaan asing.
Pencatatan akuntansi internasional bukan sebuah hal yang mudah
karena menyangkut Negara-negara yang berbeda dasarnya. Oleh karena itu,
perusahaan diharapkan sangat berhati-hati dalam pencatatannya dan
mengikuti standard yang ada.
Perusahaan yang sudah global hendaknya juga mengetahui masalah-
masalah apa saja yang akan dihadapi karena adanya perbedaan mata uang
yang dipakai. Dalam pencatatannya perusahaan hendaknya melakukan
translasi dulu agar pencatatannya dapat dipahami oleh investor atau manajer
perusahaan.

324
Apabila suatu perusahaan menemukan hambatan atau konflik, terdapat
berbagai alternative cara yang dapat diambil oleh perusahaan yang
bersangkutan. Cara yang akan diambil harus dipikirkan secara masak
sehingga masalah dapat diselesaikan dengan tepat dan cermat.

325
CHAPTER

KONTROL BISNIS
INTERNASIONAL

326
ABSTRAK

Tujuan utama dari pembahasan materi control bisnis internasional


adalah untuk membantu pihak manajemen dalam hal memantau kinerja
perusahaan internasional agar dapat terus menuju ke sasaran kinerja yang
telah ditetapkan.
Untuk mengetahui level–level dalam fungsi pengendalian dan untuk
mengetahui bagaimana membangun sistem pengendalian, tehnik
pengendalian, dan aspek perilaku dalam pengendalian internasional.
Untuk mengetahui cara–cara mengatasi resistensi terhadap
pengendalian dengan beberapa cara yang dapat membantu
meminimalkannya.

• Latar Belakang Perlunya Kontrol Bisnis Internasional dan


Permasalahannya
• Fungsi Pengendalian Dalam Bisnis Internasional
• Mengelola Fungsi Pengendalian Dalam Bisnis Internasional

327
CHAPTER 25
KONTROL BISNIS INTERNASIONAL

Latar Belakang Perlunya Kontrol Bisnis Internasional dan


Permasalahannya
Saat ini perusahaan tidak hanya menjalankan bisnisnya di dalam
negeri saja melainkan sudah menjalankan bisnisnya secara internasional.
Kegiatan bisnis internasional meliputi transaksi bisnis antar pihak – pihak dari
lebih daripada satu Negara seperti pembelian bahan baku dari satu Negara
dan mengirimkannya ke Negara lain untuk diproses atau dirakit, pengiriman
produk jadi dari satu Negara ke Negara lainnya untuk dijual secara eceran,
pembangunan pabrik si suatu Negara asing untuk memanfaatkan biaya buruh
yang lebih murah, atau peminjaman uang dari suatu bank di satu Negara
untuk membiayayi perusahaan operasi di Negara lain.
Para pelaku bisnis yang terjun ke dalam bisnis internasional harus
berpengetahuan luas tentang perbedaan – perbedaan budaya, hukum, politik
dan sosial antar-negara. Mereka harus memilih Negara – Negara sebagai
tempat untuk menjual barang – barangnya dan untuk membeli bahan –
bahannya. Dalam menjalankan bisnis internasional juga harus
mengkoordinasikan kegiatan anak – anak perusahaan luar negerinya, sambil
berurusan dengan badan – badan perpajakan dan pembuatan peraturan di
Negara asalnya dan semua Negara lain tempat mereka menjalankan bisnis.
Perusahaan tidak berfungsi kecuali beberapa komponen strukturalnya
sudah disususn. Melalui perancangan organisasi, perusahaan dapat
melakukan aktivitas – aktivitasnya secara terstruktur. Perancangan harus
terus mengalami perubahan secara terus menerus. Setelah melakukan
perancangan perusahaan dapat mengelola seluruh organisasi. Selanjutnya
dilakukan pengendalian untuk pemantauan kinerja yang sedang berlangsung
dan melakukan beberapa perubahan bila dianggap perlu supaya menjaga
organisasi dapat bergerak menuju sasaran kinerja yang sudah ditetapkan.
Permasalahan yang akan dibahas dalam persoalan kontrol bisnis
internasional adalah:
1. Apa pengendalian dan level pengendalian dalam bisnis internasional ?
2. Bagaimana cara perusahaan internasional mengelola fungsi
pengendalian dalam bisnis internasional?

328
Pembahasan control bisnis internasional bertujuan
1. Untuk mengetahui apa pengendalian dan level- level pengendalian
dalam bisnis internasional.
2. Untuk mengetahui bagaiman cara mengelola fungsi pengendalian
dalam bisnis internasional.
Pembahasan persoalan control bisnis internasional difokuskan pada
pembahasan bagaimana tata cara dan praktek control bisnis internasional
yang dilakukan.

Fungsi Pengendalian Dalam Bisnis Internasional


Pengendalian adalah proses pemantauan kinerja yang sedang
berlangsung dan membuat berbagai perubahaan yang dianggap perlu
supaya menjaga organisasi dapat bergerak menuju ke sasaran kinerja yang
sudah ditetapkan. Pengendalian secara konseptual serupa dengan termostat.
Termostat memonitor suhu ruangan dan kemudian memutar ke sistem
pemanas atau pendingin udara ketika suhu ruangan tersebut bergerak terlalu
jauh dari suhu ideal. Ketika suhu ruangan yang diinginkan sudah tercapai,
sistem ini dapat dimatikan sampai diperlukan kembali.
Ada tiga level utama dimana pengendalian dapat diimplementasikan
dan dikelola dalam bisnis internasional. Ketiga level pengendalian kunci ini
adalah level strategi, organisasi dan operasi. Walaupun masing-masing level
ini sangat penting untuk kebaikannya sendiri, namun ketiga level ini juga
penting secara kolektif sebagai kerangka yang diorganisasikan bagi manajer-
manajer yang akan digunakan dalam pendekatan pengendalian internasional
dari sisi perspektif komprehensif dan terintegrasi.

Pengendalian Strategi
Pengendalian strategi dimaksudkan untuk memantau baik seberapa
bagus perusahaan internasional merumuskan strategi dan seberapa bagus
perusahaan mengimplementasikan strategi tersebut. Maka pengendalian
strategi berfokus pada seberapa bagus perusahaan mendefinisikan dan
menjajarkan posisi strategi yang diinginkan dengan lingkungan perusahaan
dan seberapa efektif perusahaan menyusun dan mencapai sasaran
strategisnya.
Contohnya :
Merjer Daimler – Benz dengan Chrysler mencerminkan akuisisi yang
menarik dan logis. Tampak jelas bahwa perusahaan-perusahaan dapat saling

329
belajar, bahwa lini produk yang sudah ada dan kekuatan organisasi tersebut
dapat saling melengkapi, dan bahwa perusahaan hasil penggabungan ini
akan mampu bersaing dengan lebih efektif di pasar-pasar global dalam
menghadapi raksasa otomotif lain seperti General Motors, Ford, dan Toyota.
Pengendalian strategi juga memainkan peranan penting dalam
keputusan-keputusan yang dibuat perusahaan tentang ekspansi dan masuk
ke pasar luar negeri. Hal ini terutama terjadi ketika pasar itu memiliki potensi
yang besar dan juga ketidakpastian dan risiko yang juga besar.
Pengendalian sumber daya keuangan perusahaan internasional, uang
merupakan kekuatan yang menggerakkan organisasi maupun, baik uang itu
dalam bentuk laba atau arus kas untuk menjamin pengeluaran yang terjadi
dapat dipenuhi. Lebih-lebih lagi, jika perusahaan memiliki surplus
pendapatan, manajer harus memastikan bahwa dana itu diinvestasikan
dengan bijaksana untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan dan
para pemegang saham, maka sangat penting bagi perusahaan internasional
untuk mengembangkan dan mempertahankan sistem akuntansi yang efektif.
Sistem seperti ini membuat manajer dapat memonitor dan memahami
sepenuhnya asal pendapatan di setiap pasar yang menjadi tempat operasi
perusahaan, menelusuri dan mengevaluasi semua biaya dan pengeluarannya
dan melihat cara bagian-bagian ini menyumbangkan keseluruhan
profitabilitas perusahaan.
Mantrust, perusahaan di Indonesia, membeli Van Camp Seafood,
perusahaan pengemas tuna laut, senilai $ 300 juta. Sebagian besar dana ini
dipinjam dari bank-bank di Indonesia. Pemilik Mantrust tidak memiliki
keahlian dalam mengelola hutang, dan perusahaan akhirnya mengalami
kesulitan dalam membayar pinjaman. Baik Mantrust maupun Van Camp
harus berjuang bertahun-tahun sampai akhirnya Mantrust menjual Van Camp
ke Tri Union Seafood, sebuah persekutuan komanditer (limited partnership)
yang dimiliki oleh investor dari Amerika Serikat dan Thailand.
Pengendali perlu mengawasi anak cabang perusahaan dalam
berbagai mata uang untuk menghindari kerugian jika nilai tukar berubah,
banyak perusahaan multinasional yang memuaskan manajemen Risiko nilai
tukar pada tingkat korporat.
Aliansi strategi, terutama usaha patungan, semakin sering dipakai dan
menjadi lebih penting dalam perusahaan-perusahaan internasional.
Pengendalian ini menyetujui agar sistem pengendalian strategi ini juga
memperhitungkan kinerja aliansi strategis, sesuai definisinya, usaha
patungan atau aliansi strategi lain beroperasi sebagai perusahaan yang relatif

330
otonom, oleh karena itu, sebagian besar partner setuju untuk menyusun
sistem pengendalian independen, pengendalian finansial pada aliansi ini
menjadi unsur penting dalam keseluruhan sistem pengendalian strategi untuk
setiap perusahaan partner.

Pengendalian Organisasi
Pengendalian organisasi berfokus pada perancangan organisasi itu
sendiri, ada banyak bentuk perancangan organisasi yang dapat dipakai pada
perusahaan internasional. Akan tetapi, memilih dan menerapkan perancang
tertentu bukan akhir dari proses perancangan organisasi. Misalnya, ketika
lingkungan atau strategi perusahaan berubah, manajer perlu mengubah
perancangan perusahaan agar memungkinkan perusahaan ini bekerja
dengan lebih baik di lingkungan baru. Menambah lini produk baru, masuk ke
pasar baru, atau membuka pabrik baru semua dapat menjadi dasar untuk
mengubah perancangan perusahaan.
Pengendalian terdesentralisasi yang disebut pengendalian pusat
pertanggung jawaban (responsibility center control). Dengan memakai sistem
ini, perusahaan terlebih dahulu mengidentifikasi pusat-pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi. Unit bisnis strategis (strategic
business unit, SBU) sering didefinisikan sebagai pusat pertanggungjawaban,
demikian juga dengan daerah geografis atau kelompok produk. Sistem ini
dibuat untuk memenuhi persyaratan akuntansi dan pelaporan lokal.
Sistem pengendalian yang dipakai sama untuk tiap-tiap unit atau
operasi, dan tempat wewenang (locus of authority) biasanya berada di kantor
pusat perusahaan. Sistem pengendalian ini paling sering dipakai oleh
perusahaan internasional yang memakai strategi yang sama di tiap pasar
tempat perusahaan bersaing. Karena tidak ada perbedaan strategis di antara
pasar, pengendalian pusat pertanggungjawaban tidak tepat. Perusahaan
dapat memakai pengambilan keputusan tersentralisasi atau standar
pengendalian yang sama untuk menilai kinerja strategis setiap unit atau
operasi.
Pengendalian ini lebih berfokus pada proses perencanaan strategis itu
sendiri dari pada hasilnya, pengendalain proses perencanan menuntut
perusahaan untuk mengkonsentrasikan sistem pengendalian organisasinya
pada mekanisme dan proses sesungguhnya yang dipakai oleh perusahaan
untuk mengembangkan perencanaan strategis. Pendekatan ini didasarkan
pada asumsi bahwa jika perusahaan, mengendalikan strateginya hasil yang
diinginkan akan tercapai.

331
Ketika perusahaan memakai bentuk perancangan organisasi yang
tersentralisasi, pengendalian strategi dipermudah sebagai perluasan logis
dan saling melengkapi dari perancangan tersebut. Ketika perusahaan
memakai perancangan yang terdesentralisasi, pengendalian strategi tidak
berhubungan secara logis dengan perancangan tersebut. Perancangan
terdensentralisasi memberikan otonomi dan kebebasan yang lebih luas pada
afiliasi di luar negeri, sementara itu induk perusahaan akan lebih sulit
melakukan pengendalian yang wajar. Tantangan yang dihadapi oleh manajer-
manajer induk perusahaan mencakup mengembangkan otonomi dan
kebebasan yang menjadi bagian dari perancangan yang terdesentralisasi,
sementara itu secara simultan juga mempertahankan pengendalian induk
perusahaan yang efektif atas operasi anak perusahaan.
Bentuk perancangan organisasi yang tepat harus digunakan untuk
keseluruhan perusahaan, pada level yang lebih rendah, bentuk perancangan
organisasi yang tepat harus digunakan untuk setiap anak perusahaan atau
unit operasi.

Pengendalian Operasi
Level ketiga pengendalian dalam perusahaan internasional adalah
pengendalian operasi, pengendalian operasi berfokus terutama pada sistem
dan proses operasi baik dalam perusahaan maupun anak perusahaan
beserta unit-unit operasinya. Perusahaan juga memerlukan sistem
pengendalian operasi untuk setiap fasilitas produksi, pusat distribusi, dan
pusat administrasinya.

Misalnya :
Perusahaan manufaktur harus memonitor output, hasil sampingan, dan
produktivitas pekerja setiap hari dari fasilitas produksi, sementara itu gerai
ritel menghitung penjualan per hari. Perusahaan yang ingin meningkatkan
produktivitas tenaga kerja atau kualitas produk atau jasa terutama akan
menggunakan pengendalian operasi untuk mencapai sasaran tersebut.

332
LEVEL – LEVEL PENGENDALIAN
INTERNASIONAL
Pengendalian Strategis

Pengendalian
Organisasional
Pengendalian pusat Pengendalian
tanggung jawab organisasional umum

Pengendalian proses
perencanaan

Pengendalian Operasi

Mengelola Fungsi Pengendalian Dalam Bisnis Internasional

Dengan adanya kompleksitas dalam pengendalian, tidak


mengherankan bila perusahaan internasional harus menangani berbagai isu
dalm mengelola fungsi pengendalian. Untuk mengelola pengendalian dengan
efektif, manajer perlu memahami cara pembangunan system pengendalian,
apa saja tehnik – tehnik pengendalian yang penting, mengapa orang menolak
pengendalian, dan apa yang dapat dilakukan oleh manajer untuk mengatasi
resistensi itu.

Membangun System Pengendalian Inetrnasioanal


System penegendalian dalam perusahaan inetrnasional dibangun
melalui empat langkah dasar :

333
Membangun sistem pengendalian Internasional

Menyusun standar pengendalian


untuk menilai kinerja

Mengukur kinerja sesungguhnya

Membandingkan kinerja dengan


standar

Merespon devisiasi

Mempertaha
Mengubah Mengoreksi
nkan status
standar Deviasi
duo

1) Menyusun standar pengendalian untuk menilai kinerja


Langkah pertama dalam membangun system pengendalian
internasional adalah mendefinisikan standar pengendalian yang relevan.
Standar pengendalian dalam konteks ini adalah target, atau level kinerja yang
diinginkan dan dicapai oleh perusahaan. Standar pengendalian harus obyektif
dan konsiten dengan tujuan perusahaan.
Andaikan perusahaan tertentu ingin membuka fasilitas produksi pertamanya
di Thailand. Perusahaan ini akan menyusun empat standar pengendalian
seperti:
a. Produktivitas dan kualitas di pabrik baru ini akan lebih dibandingdi pabrik
yang sudah ada
b. Setelah melewati masa – masa awal, 90% darisemua posisi manajemen
akan diisi oleh manajemen akan diisi oleh manajer lokal
c. Pabrik setidaknya akan memperoleh setidaknya 80% sumber dayanya
dari pemasok lokal
d. Pabrik akan memproduksi dan menjual 100.000 unit perbulan.
Standar pengendalian ini membantu memberikan sebuah peta jalan bagi
manajer – manajer yang terlibat dalam pembukaan dan pengelolaan pabrik

334
baru. Manajer – manajer dengan mudah dapat melihat bahwa penjualan,
produktivitas dan kualitas sangat penting dan bahwa perusahaan
mengharapkan mereka untuk memperkerjakan karyawan lokal dan
memakai pemasok lokal. dari manakah asal standar ini? Perusahaan
menyusunya berdasarkan pada tujuan pabrik baru ini, pengalamannya
dalam operasi yang sama, dan tujuan perusahaan secarakeseluruhan.
Tujuan kedua dan ketiga biasanya berasal dari strategi yang disengaja
untuk mengurangi risiko politik atau keinginan perusahaan untuk menjadi
perusahaan yang baik disetiap Negara tempatnya beroperasi.

2) Mengukur kinerja sesungguhnya


Langkah kedua ini dalam menciptakan system pengendalian
internasional adalah mengembangkan pengukuran yang valid atas komponen
kinerja yang dikendalikan. Beberapa adalah mengembangkan pengukuran
yang valid atas komponen kinerja yang dikendalikan. Beberapa elemen
kinerja relatif mudah dan sederhana untuk diukur ;misalnya ouput
sesunggguhnya, produktivitas pekerja, kualitas produk, unit penjualan, sisa
bahan baku, biaya perjalanan, praktek perekrutan dan tingkat perputaran (
turnover ) karyawan. Yang lebih sulit adalah mengukur keefektifan kampanye
iklan untuk meningkatkan citra publikperusahaan, mengukur tingkah laku
manajerialyang etis, dan mengukur perilaku dan motivasi pekerja bagi
perusahaan yang sedang memperkenalkan produk baru di pasar luar negeri,
kinerja dapat diukur berdasarkan angka sesungguhnya unit penjualan.
3) Membandingkan kinerja dengan standar
Langkah ketiga dalam membangun system pengendalian internasional
adalah membandingkan kinerja terukur ( yang diperoleh dari langkah kedua )
terhadap standar pengendalian awal ( yang dijelaskan pada langkah
pertama). Sekali lagi, ketika standar pengendalian sederhana dan objektif
serta kinerjannya yang mudah dinilai, perbandingan ini mudah dilakukan.
Misalnya, membandingkan jumlah penjualan sesunguhnya sebesar 80.000
unit terhadap target penjualan sebesar 100.000 sangat mudah. Akan tetapi,
ketika standar pengendalian dan pengukuran kinerja kurang konkret,
membandingkan satu dengan lainnya memang lebih rumit. Andaikan,
seorang manajer itu menemukan bahwa “ pangsa pasar yang meningkat
secara signifikan ” dan sekarang manajer itu menemukan bahwa pangsa
pasar ini telah meningkat sebesar 4%. Apakah ini angka signifikan? Tentu
saja, perbandingan ini ambigu dan sulit untuk diinterprestasikan. Manajer

335
disarankan untuk memakai standard dan pengukuran kinerja yang spesifik
dan objektif jika memungkinkan.
4) Merespon deviasi
Langkah keempat dan terakhir dalam membangun system
pengendalian internasional adalah merespon deviasi yang diamati pada
langkah ke-3. Salah satu hasil yang muncul ketika membandingkan standar
pengendalian dan kinerja sesungguhnya meliputi : standar pengendalian
sudah terpenuhi, belum dipenuhi atau sudah terlampaui. Contohnya, jika
standarnya adalah penjualan 100.000 unit, penjualan sesungguhnya 99.980
unit barangkali standar telah terpenuhi, sedangkan penjualan hanya 63.000
unit artinya standar belum terpenuhi. Atau penjualan sesungguhnya 140.000
unit tentu saja mengungguli standar.
Tergantung keadaan yang terjadi, manajer memiliki banyak alternative
dalam merespon hasil diatas. Jika standar belum terpenuhi dan seorang
manajer yakin bahwa penyebabnya adalah kurangnya kinerja karyawan yang
bertanggung jawabuntuk kinerja tersebut, manajer dapat memintanya untuk
meningkatkan kinerjan, meningkatkan intensif supaya bekerja lebih baik atau
bahkan memberhentikan karyawan tersebut. Tentu saja, tindakan yang
diambil tergantung pada sifat standard an ekspektasi kinerja, konteks dimana
kegagalan terjadi dan beribu – ribufaktor lainnya.

Tehnik pengendalian Yang Sangat Penting


Karena kompleksitas baik lingkungan internasioanal maupaun
perusahaan internasional itu sendiri, perusahaan mengandalkan berbagai
tehnik pengendalian yang berbeda. Disini tidak akan dijelaskan semuanya
namun memperkenalkan beberapa tehnik yang sangat penting.

1) System Akuntansi
Akuntansi merupakan system komprehensif untuk mengumpulkan,
menganalisa dan mengkomunikasikan data tentang sumber keuangan
perusahaan. Prosedur akuntansi sangat teratur da harus mengikuti berbagai
metode yang ditetapkan oleh pemerintah nasional. Karena adanya peraturan
ini : investor, badan pemerintah dan stakeholder organisasi lainnya dalam
sebuah Negara lebih baik membandingkan kinerja financial dari organisasi
lain, yang memiliki pemahaman biasa tentang apa maksud dari berbagai jenis
informasi dan memberikan kepercayaan yang masuk akal terhadap ketepatan
dan maksud informasi itu.

336
Masalah muncul ketika standar atau prosedur akuntansi Negara –
Negara tempat perusahaaan beroperasi berbeda – beda, seperti yang sering
terjadi. Setiap anak perusahaan harus menyimpan catatan akuntansi yang
sesuai dengan prosedur lokal dan menyatakannya dalam denominasi mata
uang lokal untuk memenuhi peraturan pemerintah dan memenuhi kebutuhan
manajer lokal. Namun untuk memenuhi keinginan investor, penyusun
peraturan dan kantor pajak di negara asal induk perusahaan, induk
perusahaan membutuhkan catatan akuntansi setiap perusahaan yg
diterjemahkan ke dalam mata uang induk perusahaan yang memakai
prosedur akuntansi yang ditetapkan oleh Negara asal induk perusahaan.
Induk perusahaan , lebih lanjut harus memutuskan apakah akan
mengevaluasi kinerja anak perusahaan dan manajernya dengan memakai
mata unag lokal, mata uang Negara asal induk perusahaan atau gabungan
keduanya.

2) Prosedur
Kebijakan, prosedur, standar operasi , aturan dan peraturan semuanya
membantu manajer dalam melaksanakan fungsi pengendalian.
Misalnya,perusahaan menetapkan kebikjakn yang stidaknya 75% bahan baku
yang dibeli harus diperoleh dari pemasok lokal. Kebijakan ini menjadi
panduan bagi manajer pabrik dalam membuat keputusan dan alokasi
pembelian. Perusahaan juga memiliki aturan bahwa setiap karyawan yang
ditransfer ke luar negeri harus mendapatkan ketrampilan dasar bahas lokal
dalam waktu 6 bulan. Peraturan ini akan menjadi ukuran yang terus
berlangsung dan dengan mudah dapat dirujuk dari apa yang diharapkan.

3) Rasio Kinerja
Perusahaan internasional juga memakai beberapa rasio kinerja
(performance ratio ) dalam melakukan pengendalian. Rasio kinerja adalah
indeks numeric kinerja yang ingin dikendalikan oleh perusahaan. Rasio
kinerja yang biasa digunakan atau dipakai oleh perusahaan adalah
perputaran persediaan( inventory turnover ). Memiliki banyak persediaan
akan mengganggu perusahaan, karena persediaan tersebut mengikat
sumber daya yang seharusnyadapat dipakai untuk tujuan berbeda dankarena
semakin lama bahan baku berada dalam pesediaan, semakin besar
kemungkinan bahan baku tersebut mengalami kerusakan atau hilang. tingkat
perputaran kemungkiann berbeda diantara berbagai jenis pengecer dan
diantara Negara - Negara yang berbeda - beda , tergantung pada luas tempat

337
yang dimiliki , system manajemen persediann dan tingkat kepercayaan
pemasok. Aspek Perilaku Dalam Pengendalian Internasional.

Aspek Perilaku Dalam Pengendalian Internasioanl


Tanpa memperhatikan seberapa bagus perumusan dan implementasi
system pengendalian manajer harus memahami bahwa perilaku manusia
memainkan peranan yang fundamental dalam menentukan seberapa bagus
pengendalian dapat dilaksanakan. Intinya adalah menyadari bahwa beberapa
orang cenderung menolak pengendalian. Yang juga penting adalah
mengenali bahwa resistensi tersebut dapat diminimalkan.
1) Resistensi Terhadap Pengendalian
Orang – orang dalam perusahaan internasional menolak pengendalian
dalam berbagai alasan. Satu alasan yang paling mencakup pengendalian
yang terlalu lberlebihan ( overcontrol ), dimana perusahaan mencoba
mendesakkan pengendalian terhadap individu – individu yang mereka pikir
pengendalina itu tidak berlbihan. Menurut definisi, pengendalian mengatur
dan memaksakan perilaku: kebanyakan orang menerima pengendalian dalam
batas yang menurut mereka wajar ( dengan batas waktu yang ditentukan oleh
konteks budaya ) akan tetapi jika usaha pengendalian mulai melebihi batas
tersebut, orang akan mulai menolak dan menetang.
Orang juga cenderung menolak pengendaian karena ketidaktepatan
fokusnya; yakni perusahaan tidak hati – hati mencoba mengendalikan hal
yang salah. Yang terakhir, orang cenderung menolak pengendalian, karena
pengendalian meningkatkan akuntabilitas mereka. Ketika system
pengendalian yang efektif tidak ada , karyawan mungkin dapat menggunakan
kinerja di bawah standar karean manjer tidak memahami apa yang sedang
dikerjakan oleh karyawannya, dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya
sedang mereka kerjakan.
2) Mengatasi Resitensi terhadap Pengendalian
Walaupun tidak ada metode yang menjamin dapat menghapus
resistensi terhadap pengendalian, ada beberapa cara yang dapat membantu
meminimalkannya. Metode yang cocok dan juga efektif berbeda – beda
menurut budaya. Seperti dengan cara meningkatkan resistensi dengan
meningkatkan partisipasi. Melibatkan karyawan yang terpengaruh oleh
pengendalian dalam tahap perencanaan dan implementasi, akan membuat
mereka memahami dengan lebih baik tujuan system pengendalian tersebut,
hasilnya karyawan tidak mudah menolak pengendalian.

338
Cara lain untuk mengatasi resistensi adalah dengan cara menciptakan
system pengendalian yang memiliki focus yang jelas dan tepat dan yang
menciptakan akuntabilitas masuk akal tabpa pengendalian yang berlebihan.
Atau perusahaan dapat mengatasi dengan cara menyediakan mekanisme
diagnose untuk menangani deviasi yang tidak diharapkan.

KESIMPULAN

Pengendalian adalah proses memantau dan mengatur aktivitas


perusahaan sehingga komponen kinerja yang ditargetkan dapat dicapai atau
dipertahankan. Untuk perusahaan multinasioanal, pengendalian harus
dikelola dengan baik pada level perusahaan mupun level anak
perusahaan.kebanyakan perusahaan biasanya menangani pengendalian
dalam tiga level. Pengendalian strategis yang sangat penting dalam bisnis
internasional, karena pengendalian internasionalyang buruk akan
mengurangi kemampuan perusahaan dalam bersaing dalam pasar global.
Pengendalian organisasional meliputi perancangan perusahaan. Ada tiga
bentuk dasar pengendalian organisasional: pengendalian pusat tanggung
jawab ( responsibility center control ), pengendalian strategis umum (generic
strategic control ) dan pengendalian proses perencanaan (planning process
control ). Pengendalian operasi di perusahaan.
Ketika perusahaan menyusun suatu system pengendalian,
perusahaan tersebut pertama kali harus menyusun standar pengendalian,
kemudian mengukur kinerja sesungguhnya. Selanjutnya, perusahaan
membandingkan antara kinerja dengan standard dan merespon terhadap
deviasi. Tehnik – tehnik pengendalian yang esensial meliputi sistem
akuntansi,prosedur, dan rasio kinerja. Manajer – manajer internasional juga
perlu memahami aspek perilaku pengendalian, misalnya mengapa orang
menolak pengendaliandan bagaimana mengatasi resistensi itu. Factor – factor
budaya juga menjadi unsure prnnting dalam menangani aspek perilaku
pengendalian.
Untuk dapat memantau kinerja semua bagian perusahaan maka
perusahaan perlu menggunakan fungsi pengendalian agar mencapai sasaran
yang telah ditentukan sebelumnya dalam perancangan.
Perusahaan perlu memahami aspek budaya yang menjadi salah satu unsur
penting dalam mengatasi resistensi.

339
CHAPTER

PEMASARAN
INTERNASIONAL

340
ABSTRAK

Tahap perkenalan pemasaran internasional dimulai saat produk baru


diluncurkan. Karena diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke
beberapa pasar dan memenuhi saluran penyalur,pertumbuhan penjualan
mungkin lambat. Produk yang terkenal seperti kopi instant, jus jeruk beku,
dan krim kopi bubuk tertunda bertahun-tahun sebelum memasuki tahap
petumbuhan cepat. Beberapa sebab lambatnya pertumbuhan banyak produk
baru, keterlambatan dalam pengembangan kapasitas produksi, masalah
teknis, keterlambatan dalam memperoleh distribusi yang memadai lewat
toko-toko eceran, dan keengganan pelanggan untuk mengubah perilaku yang
telah mapan.
Laba negative atau rendah dalam tahap perkenala karena penjualan
yang rendah dan biaya distribusi dan promosi yang berat. Banyak dana
diperlukan untuk menarik distributor. Pengeluaran promosi berada pada rasio
tertinggi terhadap penjualan karena diperlukan usaha promosi yang gencar
untuk, (a) menginformasikan pembeli potensial tentang produk baru da belum
dikenal, (b) membujuk orang untuk mencoba produk itu dan (c)
mengamankan distribusi ditoko-toko eceran.
Perusahaan memusatkan penjualan pada pembeli yang paling siap
untuk membeli, biasanya kelompok berpendapatan tinggi. Selain itu, harga
cenderung tinggi karena biaya tinggi karena tingkat keluaran yang relative
rendah ditambah maslah teknologi dalam produksi mungkin beum dikuasai
sepenuhnya dan diperlukan marjin yang tinggi untuk menopang pengeluaran
promosi besar-besaran yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan.
Dalam peluncuran suatu produk baru, manajemen pemasaran dapat
menetapkan tinggkat yang tinggi atau rendah untuk setiap variable
pemasaran (harga, promosi, distribusi dan kualitas produk), dengan hanya
mempertimbangkan harga dan promosi. Perusahan-perusahan yang
berencana untuk memperkenalkan suatu produk baru harus memutuskan
kapan mereka akan memasuki pasar. Menjadi yang pertama dipasar dapat
sangat menguntungkan, tetapi berisiko dan mahal. Masuk belakangan dapat
diterima bila perusahaan dapat membawa teknologi, kualitas atau kekuatan
merek yang lebih unggul.
Jika dilihat dari pemaparan diatas penulis mencoba memberikan
gambaran bagaimana strategi pemasaran internasional dapat menciptakan
suatu produk dengan penghargaan kualitas internasional.

341
• Definisi Pemasaran Internasional
• Strategi Bisnis
• Bauran Pemasaran
• Standarisasi vs Kustomisasi
• Faktor-faktor yang mempengaruhiKebijakan Produk
• Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penetapan Harga
• Isu-isu dan Keputusan Promosi
• Isu-Isu Keputusan Distribusi

342
CHAPTER 26
PEMASARAN INTERNASIONAL

Latar Belakang Pemasaran Internasional dan Permasalahannya

Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan produk akan


melambat, dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relative. Tahap ini
biasanya berlangsung lama, dan merupakan tantangan berat bagi
menejemen pemasaran.
Tahap kedewasaan dapat dibagi dalam 3 fase. Dalam fase pertama,
kedewasaan tumbuh tingkat pertumbuhan penjualan menurun. Tidak ada
saluran distribusi baru yang dapat diisi walaupu beberapa pembeli terlambat
memasuki pasar. Pada fase kedua kedewasaan stabil penjualan menjadi
datar dalam basis per kapita karena kejenuhan pasar. Sebagia konsumen
potensial telah mencoba produk itu, dan penjualan masa depan ditentukan
oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti. Pada fase yang
terakhir kedewasaan menurun tingkat penjualan absolute mulai menurun, dan
pelanggan mulai beralih ke produk lain dan subtitusinya.

Tujuan pemasaran internasional membahas mengenai:


1. Bagaimana meningkatkan kualitas produk serta menambahkan
keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik?
2. Bagaimana menambahkan model – model baru dan produk – produk
penyerta ( yaitu, produk – produk dengan berbagai ukuran, rasa dan
sebagainya yang melindungi produk utama ) ?
3. Bagaimana memasuki segmen pasar baru ?

Pembahasan pokok masalah tersebut bermanfaat untuk:


1. Untuk meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan
produk baru dan gaya yang lebih baik
2. Untuk menambahkan model – model baru dan produk – produkpenyerta, (
yaitu, produk – produk dengan berbagai ukuran, dan sebagainya yang
melindungi produk utama)
3. Untuk mengetahui bagaimana memasuki segmen pasar baru.

343
Manajemen yakin bahwa penjualan produk akan membaik jika
perekonomian juga membaik, atau bila strategis pemasaran internasional
diperbaiki, atau bila produk itu ditingkatkan. Atau produk yang lemah mungkin
dipertahankan karena dianggap berkontribusi pada penjualan produk lain
perusahaan itu. Atau pendapatannya mungkin menutup biaya – biaya tunai,
walau tidak menghasilkan laba.
Kecuali terhadap alasan kuat, mempertahankan produk yang lemah
sangat membebani perusahaan. Bebannya bukan hanya tidak tertutup biaya
overhead dan laba. Akuntansi keuangan tidak dapat mengungkapkan semua
biaya tersembunyi. PRoduk lemah sering menghabiskan waktu manajemen
yang tidak proposional, sering membutuhkan penyesuaian harga dan
persedian, biasanya melibatkan alur produksi pendek walau waktu persiapan
mesinnya mahal, memerlukan perhatian tenaga penjualan dan periklanan
yang sebernanya lebih baik digunakan untuk membuat produk yang sehat
menjadi lebih menguntungkan, dan dapat mengakitbatkan keraguaan
pelanggan dan memperburuk citra perusahaan. Biaya yang paling besar
mungkin ada di masa depan. Kegagalan menghilangkan produk lemah
menunda kegiatan pencarian produk penggantian. Produk lemah itu
menciptakan bauran produk yang tidak seimbang, lebih banyak pengumpulan
penghasilan masa lalu dan kurang pengumpulan penghasilan masa depan,
mereka menekan profitabiltas saat ini dan melemahkan pijakan perusahaan
kemasa yang akan datang.

Definisi Pemasaran Internasional


Sebelum melangkah lebih jauh dalam penjelasan definisi dari
pemasaran internasional, kita terlebih dahulu harus mengetahui apa arti dari
Pemasaran sebenarnya. Seperti yang telah di jelaskan oleh Griffin,
Pemasaran adalah sebuah proses perencanaan dan pelaksanaan dari
konsep, Penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang, dan jasa
untuk menciptakan transaksi yang memenuhi tujuan individu maupun
organisasi. hampir sama seperti yang di kemukakan Kotler , pemasaran
adalah sebuah proses social yang dengan proses itu individu dan kelompok
dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan pihak lain. Dalam definisi manajerial lain pemasaran adalah
suatu fungsi dimana di gambarkan adalah sebuag seni menjual produknya
tetapi orang heran, ketika mereka mendengar bahwa bagian yang paling

344
penting dari pemasaran adalah bukan penjualan. “ penjualan sebenarnya
hanya merupakan ujung gunung es pemasaran”. Jadi terlihat dalam definisi ,
baik yang di kemukakan oleh griffin maupun Kottler memiliki persamaan
dimana masing-masing adalah terdapat didalamnya sebuah proses
penukaran , pentransferan baik barang maupun jasa, baik berwujud maupun
tidak berwujud dimana mempunyai guna untuk memenuhi kebutuhan dari si
penukar tersebut, atau pihak yang membutuhkan atau bisa di sebut sebagai
konsumen. Lalu, Apa itu pemasaran Internasional?. Pemasaran Internasional
adalah Proses melakukan aktivitas-aktivitas tersebut di luar batas negara.
Aktivitas-aktivitas yang di maksudkan tersebut adalah kegiatan dari proses
pemasaran. Kegiatan Dari proses perencanaan pelaksanaan atas konsep,
penetapan harga, promosi dan distribusi atas ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan transaksi tersebut yang gunanya untuk memnuhi kepuasan
individu maupun organisasi. namun, kegiatan ini di lakukan di luar batas
negara, jadi itulah yang membedakan kegiatan pemasaran dan pemasaran
Internasional seutuhnya. Seberapa kita jauh melangkah, walaupun hanya
beberapa sentimeter pun dari negara kita dalam melakukan suatu kegiatan
pemasaran maka kita bisa menyebutkan itu adalah suatu kegiatan
pemasaran internasional. Oleh maka itu , Perusahaan yang melakukan
ekspansi di pasar luar negri harus menangani atau berhadapan dengan sistim
politik, budaya , hokum dan juga kondisi ekonomi yan tidak di kenal, media
iklan, dan jalur distribusi yang berbeda. contoh saja, Iklan Victorian Secret (
womens underwear) di larang di Malaysia, karena itu tidak sepadan dengan
budaya yang di anut oleh Malaysia, atau di Perancis, melarang Iklan yang
menghina produk pesaing, iklan yang berisi perbandingan dua produk harus
memiliki setidaknya dua perbedaan yang signifikan, objektif dan bisa di
diverifikasikan. Oleh maka itu faktor-faktor tersebut membuat suatu
perusahaan harus bisa menyesuaikan produk atau jasa mereka untuk sesuai
dengan negara yang di tuju sehingga produk atau jasa tersebut dapat
memuaskan konsumen yang ada di negara tersebut.

Bisnis Strategi
Dalam memasuki pasar internasional suatu perusahaan sangatlah di
butuhkan sebuah Manajer Pemasaran Internasional yang mampu
menghadapi tantangan yang akan di hadapi oleh sebuah perusahaan. Para
manajer pemasaran tersebut harusnya bisa mengambil langkah strategi yang
sesuai dan mendukung dengan keseluruhan dari bisnis strategi dari

345
perusahaan. Dan yang dapat membuat perusahaan tersebut dapat survive
dalam besarnya persaingan internasional. Seperti yang telah di bahas pada
bab 11 bisnis strategi terbagi menjadi tiga, yaitu : Differensiasi, cost
leadership dan focus.
Pada strategi differensiasi membutuhkan para manajer untuk
mengembangkan taktik produk, harga, promosi dan distribusinya yang dapat
membedakan dengan para pesaingnya, atau yang dapat membedakan
produk tersebut di mata konsumen yang menilai. Jadi setidaknya ada cirri
yang dapat dinilai dari produk atau jasa tersebut. Strategi ini dapat di
dasarkan pada Fashion, keandalan, kualitas dan karakteristik yang menonjol.
Sehingga strategi ini yang membawaq Rolex pada keberhasilannya. Apa
yang dapat membedakan Rolex dengan produk pesaingnya yang sejenis ,
taruhlah casio. Secara kasat mata , secara fungsi produk itu tak ada bedanya.
Jadi apa yang berbeda?. Rolex mampu membandrol harga dengan harga
tinggi, walaupun sangat sulit tapi tetap terlihat rolex tetap menjadi yang
terdepan. Karena ada suatu keandalan, gaya, kualitas yang rolex tawarkan
disini. Sehingga ada anggapan dari orang-orang “ Harga tidak menipu?”.
Perusahaan Otomotif, Lamborgini.secara kasat mata dan fungsi hamper
sama dengan apa yang telah di produksi oleh Toyota tapi apa yang
membedakannya?. “ this is our sense of Brotherhood in the hood ” kata
Marketing manager dari Lamborgini. Ada sesuatu yang berbeda dari produk
itu, ada kenyamanan yang di tawarkan. Ada suatu prestise yang di tawarkan
dari produk tersebut. Suatu keuntungan yang di tawarkan apabila suatu
perusahaan dapat sukses mengembangkan suatu strategi diferensiasi
perusahaan tersebut bisa melndungi dari kompetisi harga merek yang lebih
murah.
Strategi kedua yang perusahaan juga bisa menerapkan strategi cost
leadership yaitu dapat di lalui dengan cara penurunan biaya pemasaran,
penerimaan atas marjin laba yang lebih rendah dan pemakaian bahan dan
komponen yang lebih murah atau dengan cara lain.Manajer perusahaan yang
menggunakan strategi ini akan mengkonsentrasikan pada produk-produk
yang “low price”. Karena pada strategi ini merka mampu menekan harga
periklanan dengan harga murah dan otomatis pemilihan jalur distribusinya
juga dengan harga yang murah. Contohnya Timex, dia mampu mencitrakan
produknya dengan harga murah, perusahaannya menekan dengan cara
mengurngi biaya pemasaran dan saluran distribusinya adalah dengan cara
menjual produknya di Toko-toko kelontong. Karena mereka menganggap di
sinilah akan tercipta suatu keadaan skala ekonomis perusahaan mereka.

346
Kemudian strategi yang ketiga adalah strategi focus. Dalam strategi
focus ini perusahana hanya memfokuskan produknya pada pasar tertentua
atau area atau daerah tertentu. Manajer pemasaran harus bisa memusatkan
usahanya dalam penyampaian pesan yang tepat tentang produk atau jasa
perusahaan ke berbagai target pasar yang telah di seleksi. Contohnya adalah
ELLE Magzine, mereka memusatkan produk mereka hanya kepada wanita
yang beraktivias banyak, karir, dan Independen. Kemudian Majalah FHM ,
mereka juga menggunakan strategi ini karena mereka hanya memusatkan
produk mereka kepada pasar segmen laki-laki dewasa saja.
Ketiga strategi ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing tapi
tergantung si perusahaan yang menerapkan pada saat di ciptakan
produknya. Ketiga strategi diatas harus bisa menyesuaikan dengan keadaan
pasar dimana produlk tersebut di luncurkan. Dan melihat seberapa besar
potensi pasar dan hambatan-hambatan yang dapat menyumbat pertumbuhan
dari produknya.

Bauran Pemasaran
Setelah strategi telah di susun maka tak boleh lupa juga suatu
perusahaan menangani empat bauran pemasaran tersebut atau yang sering
di sebut 4 P’s price (harga), Product ( produk), Promosi , Place ( tempat).
Dalam harga atau price, si manajer perusahaan haruslah bisa
mengetahuii tentang cara penyusunan kebijakan yang akan meningkatkan
pendapatan dan secara strategis membentuk lingkungan persaingan.
Kemudian dalam Produk si manajer pemasaran haruslah dapat
mengembangkan cirri barang berwujud dan tidak berwujud yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan di berbagai pasar yang berbeda. karena pada
saat produk itu meluncur di pasar yang berbeda otomatis perusahaan harus
bisa myesuaikan. Karena begitu kita memasuki pasar baru aka nada segala
teknis yang akan di hadapi.
Promosi, promosi adalah suatu kegiatan dimana sebuah perusahaan
harus bisa menemukan jalan dan cara agar produk atau jasa yang kita jual
memiliki suatu daya tarik di mata konsumen atau di mata pembeli potensial.
Sebagaimana mungkin perusahaan bisa mengetik dan mengugah kohesi
maupun afeksi dari pembeli maupun konsumen.
Distribusi, atau Place. Para manajer perusahaan harus bisa mengelola
suatu tempat atau bagaimana cara mengirimkan produk dan jasa ke tangan
pelanggan melaui transportasi dan penjualan barang dagangan.

347
Standarisasi vs Kustomisasi
Pemasar pada perusahaan haruslah bisa memilih dari tiga pendekatan
dasar memtuskan akankan produk yang di jual itu di standarisasi sesuai
dengan seadanya dari produk tersebut atau produk tersebut di sesuaikan
dengankebuthan pelanggan yang ada di negara tersebut atau di kostumisasi.
Dan bagaimana cara menentukan produk yang di tawarkan melalui
standarisasi atau kustomisasi bisa melaui dengan tiga pendekatan. Pertama
ialai pendekatan Etnosentris, pendekatan Polisentris , atau pendekatan
Geosentris.

Pendekatan Etnosentris adalah pendekatan yang relatif mudah


karena mudah di gunakan. Perusahaan yang menggunakan oendekatan ini
sekedar memasarkan produknya dengan menggunakan bauran pemasaran
yang sama dengan saat ia menjual produknya di dalam negri, dengan
demikian perusahaan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk
memikirkan teknik pengembangan pemasaran yang baru dalam menghadapi
pasar luar negri. Namun pendeketan sangat memiliki ketugian dimana jika
tidak tepat perusahaan akan mengalamui kerugian karena perusahaan tidak
memperhitungkan kebutuhan istimewa dari konsumen luar negri, karena
akan berbeda konsumen luar dan dalam negri. Contoh saja, kita tidak
mungkin mengimpor babi misalkan kita berada di negara Arab.

Pendekatan Polisentris, yaitu pendekatan yang jauh lebih mahal dan


jauh lebih banyak memakan biaya karena pemasar internasional berusaha
menyesuaikan bauran pemasarannya dengan konsumen di pasar itu.
Penyesuaian ini akan meningkatkan pendapatan perusahaan jika pemasar
sukses dalam menerapkan strategi ini.

Pendekatan Geosentris, yaitu pendekatan yang memrlukan


standarisasi bauran pemasaran yang mengharuskan perusahaan
menyediakan produk atau jasa yang pada dasarnya sama di pasar yang
berbeda dan memakai pendekatan yang sama untuk menjual produk atau
jasa secara global. Coca-cola termasuk salah satu perusahaan internasional
ternama yabng mengunakan pendekatan ini .Coca-cola menjual minuman
ringannya sangat popular di seluruh dunia dan memakai kemasan
produk,iklan, tema yang pada intinya sama di seluruh dunia.

348
Perbandingan antara standarisasi dan kutomisasi adalah sangat jelas.
Standarisasi adalah membuat perusahan menjadi lebig efisien demi mencapi
skala ekonomis dalam proses produksi, promosi, distribusi. Serta
menjalankan operasinya secara sederhana. Akan tetapi pada pasar tertentu
kustomisasi menjadi sangat di butuhkan walaupun akan mengeluarkan
pengorbanan biaya yang cukup banyak atau mengorbankan efisiensi biaya
dan berfokus pada persamaan profit.

Kebijakan Produk
Keputusan tentang produk utama yang di hadapi para pemasar
internasional adalah seberapa jauh produk tersebut harus di standarisasi
atau di kutomisasi.Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebijalkan
produk tersebut.

Kekuatan Hukum
Hukum dan Peraturan negara sangat mempengaruhi kebijakan produk
yang di pakai perusahaan internasional. Beberapa negara misalnya
memberlakukan peraturan yang harus di ikuti yang hukumnya hamper sama
dengan perusahaan local. Misalnya di Indonesia, semua produk obat-obatan
atau makanan dari dalam maupun luar negri harus setidaknya melapor ke
BPOM untuk mendaftarkan segera tentang produk makanannya. Atau di
Indonesia di berlakukan adanya hokum halal, Jadi para perusahaan yang
setidaknya tidak mencatumkan halal dalam produknya Nampak sulit untuk
memasuki pasar Indonesia.

Pengaruh Budaya
Budaya juga dapat mempengarhi suatu produk, karena kita sebagai
perushaan harus bisa menyesuaikan produk kita dengan budaya local.
Contoh dapat dia ambil kita sebagai produsen Babi, ingin mengimpor Babi ke
Indonesia, tentu akan mendapat penolakan yang cukup besar karena,
Mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, jadi sangat mustahil apabila
penjualan babi akan meningkat di Indonesia.

Faktor-faktor Ekonomi
Tingkat Perkembangan perekonomian suatu negara mempengaruhi
sifar atau atribut produk yang di inginkan.Konsumen di negara-negara kaya

349
lebih suka produk yang memiliki fitur tambahan sementara konsumen di
negara-negaraberkembang lebih menyukai versi yang lebih sederhana dan
biasanya sensitive terhadap harga, misalnya di Indonesia sejak di landa krisis
biasanya perusahaan sampo dan Pasta gigi , mengemas produk mereka
menjadi kemasan yang ekonomis agar dapat di jangkau oleh konsumen yang
berada di negri tersebut.

Nama Merek
Salah satu elemen yang paling sering distandarisasi adalah merek produk.
Perusahaan yang melakukan ini bisa mengurangi biaya pengemasan, desain
dan promosi. Perusahaan juga bisa memperoleh keuntungan di suatu pasar
akibat pesan yan di sampaikan di pasar lain.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN


HARGA

Kebijakan Harga
Harga merupaka salah satu bauran pemasaran yang termasuk faktor
yang essensial dalam penetapan keberhasilan suatu perusahaan. Kebijakan
penetapan harga memberika pengaruh penting terhadap pendapatan
perushaan dan bertindak sebagai senjata yang strategis untuk menentukan
keberhasilan suatu perusahaan. Kebijakan Harga yang biasa di pakai oleh
perusahaan Internasional adalah :

Kebijakan Harga Standar (Standar Price Policy)


Kebijakan ini di gunakan oleh perusahaan yang meKebijakan ini
dimana perusahaan membebankan harga yang sama untuk produk dan jasa.
Tanpa memandang dimana produk tersebut di jual atau dengan siapa produk
itu di jual , apa kewarganegaraannya. Misalnya harga minyak dunia,
berapaun harga minyak itu di tetapkan, semua warga dunia akan berpatokan
terhadap itu, tanpa mengenal dimana dan siapanya pelanggan itu
bertransaksi.

Kebijakan Harga dua tingkat


Kebijakan ini di gunakan oleh perusahaan yang memakai pendekatan
etnosentris. Dimana perusahaan menetapkan satu harga untuk semua
penjualan di pasar domestic dan satu harga lain untuk semua penjualan di

350
pasar Internasional. Perusahaan yang memakai kebijakan penetapan harga
ini biasanya mebebankana semua biaya yang berkaitan dengan riset dan
pengembangan, administrasi, depresiasi modal,dan sebagaimana pada
harga penjualan domestik . penrusahaan kemudian dapat menetapkan harga
yang sama untuk seluruh penjualan tanpa harus mengkhawatirkan cara
menutup biaya-biaya tersebut.

Penetapan Harga Pasar


Perusahaan internasional yang menggunakan pendekatan polisentris
akan memakai kebijakan penetapan harga pasar ini. Penetapan harga pasar
ini merupaka yang paling kompleks dan paling banyak di pakai di banding
tiga kebijakan lainnya. Ada dua syarat atau kondisi yang harus di penuhi jika
perusahaan ingin sukses dalam menerapkan penetapan harga pasar adalah
1. Perusahaan harus menghadapi kondisi permintaan dan atau biaya
yang berbeda di setiap negara yang dimasuki. Kondisi tersebut
biasanya di akibatkan oleh pajak, tariff, standar hidup, tingkat
persaingan, biaya dan ketersediaan infrasturktur dan berbagai faktor
lain yang berbeda-beda di setiap negara.
2. Perusahaan harus mampu mencegah abritrase , konsep yang di bahas
di bab 8. Kebijakan penetapan harga pasar akan percuma jika
pelanggan mampu membeli produk perusahaan di negara yang harga
jualnya lebih murah dan menjualnya kembaliu di negara yang di kenai
harga yang lebih tinggi .

Isu-isu keputusan Promosi


Dalam pemasaran Internasional dimana perusahaan untuk
memasarkan suatu produknya perusahaan harus melakukan suatu promosi
produk. Dimana promosi ini untul mencakup segala usaha yang dilakukan
oleh perusahaan internasional untuk meningkatkan daya tarik produknya bagi
para pembeli potensial. Walaupun banyak aktivitas promosi secara khusus
ditunjukan ke pembeli, perusahaan yang sukse mengetahui bahwa
perusahaan ini juga harus berkomunikasi dengan distributor dan masyarakat
umum untuk membangkitkan sentimen positif terhadap perusahaan dan
produknya. Maka dari itu, yang harus dilakukan oleh manajer – manaje
pemasaran internasional secara efektif harus memadukan dan memakai
empat elemen bauran promosi seperti : periklanan, penjualan pribadi,

351
promosi penjualan, dan hubungan masyarakat untuk memotivasi konsumen
pontensial agar membeli produknya.

Isu-isu Keputusan Distribusi


Selain perusahaan internasional melakukan promosi untuk produknya,
manajer – manajer pemasaran juga melakukan proses distribusi dimana
proses ini dilakukan untuk memindahkan produk dan jasa dari perusahaan ke
tangan konsumen. Dan juga perusahaan internasioanla menghadapai dua isu
distribusi yang penting yaitu : Distribusi Internasional ini merupakan isu paling
nyata yang harus dihadapi oleh manajer distribusi perusahaan internasional
adalah memilih alat transportasi untuk mengirimkan barang dari tempat asal
ke tujuan. Pilihan ini melibatkan waktu dan uang. Dan juga adanya Jalur
Distribusi dimana manajer pemasaran perusahaan internasional juga harus
menentukan jalur distribusi yang dipakai untuk menjual produknya di setiap
pasar yang dimasukinya. Jalur distribusi ini terdiri dari empat bagian :
1. Adanya produsen yang memproduksi barang dan jasa.
2. Adanya pedagang besaryang membeli produl dan jasa dari produsen
dan menjual kembali ke pengecer.
3. Adanya pengecer, yang membeli produk dan jasa dari pedagang besar
dan menjualnya ke pelanggan.
4. Adanya pelanggan sesungguhnya, yang membeli produk dan jasa
untuk di konsumsi akhir.

Dari jalur distribusi ini juga ada keuntungannya dimana perusahaan


mempertahankan pengendalian atas distribusi eceran produknya dan
memeroleh profit yang dihasilkan perusahaan. Sayangnya, perusahaan juga
harus menanggung biaya dan risiko dari menjual produknya secar eceran.
Maka dari itu jalur distribusi yang sedikit lebih panjang melibatkan penjualan
ke pengecer, yang akan memasarkan dan menjual produk perusahaan ke
pelanggan. Cara ini paling mudah dilakukan ketika para pengecer di suatu
pasar sangat terkonsentrasi.

352
KESIMPULAN

Pemasaran internasional adalah sebuah kegiatan tambahan yang di


lakukan setelah melakukan pemasaran namun beda halnya karena kegiatan
ini terjadi di luar batas negara asal si pemasar tersbut. Pemasaran
internasional sangat penting karena merupakan operasi organisi yang harus
di integrasukan dengan operasional dan sumberdaya yang ada. Dalam
menghadai tantangan iternasional di hadapi pada tiga strategi yaitu ada
diferesiasi, cost leadership, dan focus . dimana strategi itu disusun sesuai
dengan arah kemana produk tersebut mau mencitrakan mereka. Manajer
pemasaran internasionala harus bisa mengahadapi isu-isu serta perubahan-
perubaham kebijakan dari harga maupun produk.
Sebaiknya suatu perusahaan harus lebih mempelajari pasar potensi
yang akan di tuju karena demi memuaskan konsumen di masing-masing
negara.sebenarnya perusahaan harus mampu menyanggupi segala
rintangan yang mungkin terjadi dengan menganalisa terlebih dahulu
kemudian baru mengembangkan strategi dan kemudian mengembangkan
strategi tersebut berdasarkan bauran pemasaran yang telah ditetapkan dan
juga dengan menggunakan pendekatan pendekatan yang telah di pilih
sebelumnya agar sesuai dengan kebutuhan konsumen di area tersebut.

353
DAFTAR PUSTAKA

Abrahams, Gerald. 1960. Trade Union and the Law. London: Casell
Abror, Robby H, S.Ag., M. Hum ”Membangun Karakter Petani Sukses Dalam
Era Globalisasi.” Jurnal Media INOVASI, No.2 th.XVI/2007
Ackerman, Robert W. 1976. Corporate Social Responsibility: The Modern
Dilemma. Reston, Virginia: Reston Publishing Company
Adler, Nancy, J. 1997. International Dimensions of Organizational Behavior.
Boston, Mass: PWS-Kent
Andrews, K.R. 1979. The Concept of Corporate Strategy. Homewood, III:
Dow-Jones-Irwin
Axtell, R. (Editor). 1985. Dos and Taboos Around the World. New York: John
Wiley and Sons
Ball, Donald A, et al, 2004, Bisnis Internasional, PT. Salemba Emban Patria
Bartlett, C.A. and S. Goahal. 1989. Managing Across Borders. Boston, Mass;
Harvard Business School Press
Beamish, P.W. 1991. et.al. International Management. Homewood, III: Irwin
Behman, J.N. 1970. National Interests and the Multinational Enterprise.
Englewood Cliffs: N.J.: Prentice-Hall
Besterfield, Dale H. 1998. “Quality Control”. 5th ed. N.J: Prentice Hall
Bennis, W. and B. Nanaus. 1985. Leaders. New York: Harper and Row
Blake, R.R. and J.S. Mouton, 1978. The New Managerial Grid. Houston,
Texas: Gulf Publishing
Brislin, R.W. 1981. Cross-Cultural Encounters: Face-to-Face Interaction. New
York: Pergamon
Collins. 1998. Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Copeland, L. and L. Griggs. 1985. Going International. New York: Random
House
Dessler, Gary. Human Resource Management seventh edition.1997. Prentice
Hall
Dumairy .1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga
Griffin, Ricky W dan Pustay, Michael. 2004, Bisnis Internasional, PT. Indeks
Kelompok Gramedia
Griffin, Ricky W. Bisnis Internasional, Bab 4. Indonesia: PT. INDEKS
Kelompok Gramedia. 2005
Griffin, Ricky W. Michael W. Pustay, 2005, Bisnis Internasional jilid 1
Grifin, Ricky W. 2005. Bisnis Internasional Jilid II. Jakarta: Indeks.
Griffin, Ricky W. 2005. “Bisnis Internasional: Perspektif Manajerial”. Jakarta.
PT Indeks, Kelompok Gramedia.
Grifin, Ricky W. dan Pustay, Michael W. 2006. Bisnis Internasional. PT
Indeks, Kelompok Gramedia Indeks. Jakarta.
Hady, Hamdy. 2005. Manajemen Keuangan Internasional edisi kesembilan.
Jakarta: Salemba Empat
Hady, Hamdy, Manajemen Keuangan Internasional. Diterbitkan Oleh Mitra
Wacana Media.
Handoko, T. Hani. Manajemen Operasional. BPFE. 1986
Heizer, Jay. & Render, Barry Vol.7 2005. “Operations Management”. Jakarta:
Salemba Empat.
Hodgetts, Luthans.International Edition fifth edition.2005.Higher
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
IMF Home page with links to News. (http.//www.imf.org).
Irwan dan M.Suparmoko.1998. Ekonomi Pembangunan, Edisi kelima. Yogya:
BPFE Yogya.
Kottler, Philips. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta
Reformasi Sistem Ekonomi, Aditya Media, Yogyakarta
Mubyarto, (1998). Reformasi Sistem Ekonomi, Aditya Media, Yogyakarta.
Pustay, Michael W. Griffin, Ricky W. Bisnis Internasional. Edisi keempat,
Indeks
Sadli. M. Pertumbuhan Ekonomi Tidak Bisa Dipaksakan. Kolom Pakar: 2005.
Samuelson, Paul, A.1994. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga.
Sinaga, Pariaman. Faktor-faktor Lingkungan Bisnis Untuk Pengambilan
Keputusan. Makalah Kuliah Perdana FE UP Kelas Karyawan, 5
September 2009
Sudarjono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES.
Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: FEUI
Suroso.1995. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama dan APTIK
Tambunan, Tulus. ” Implikasi Dari Globalisasi /Perdagangan Bebas Dunia
Terhadap Ekonomi Nasional.” Kadin 98-2637-17032008
The WTO Home Page. (http://www.wto.org)
The World Bank Group Home page. (http://www.worldbank.org)
Tjiptono, F. 2003. “Total Quality Management”. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Widodo, Suseno T.1998. Indikator Ekonomi Dasar Penghitungan
Perekonomian Indonesia. Yogy: Erlangga
www.google.com Paradigma perkembangan dunia ketiga
Wikipedia Bahasa Indonesia. ”Globalisasi”
Wikipedia. IMF. (http://.en.wikipedia.org/wiki/International_Monetary_Fund)
Wikipedia. The World Trade Organization. (http://.en.wikipedia.org/wiki/World)
Wikipedia. The World Bank. (http://.en.wikipedia.org/wiki/World_Bank)
Winarno, Budi. Globalisasi Peluang atau Ancaman Bagi Indonesia, Erlangga,
2008.
www.bi.go.id
Wikipedia Encyclopedy, Business Center, diakses 15 Maret 2009.
Wikipedia Encyclopedy, Global Trade, diakses 16 Maret 2009.
Wikipedia Encyclopedy, Multinational Coorporation, diakses 17 april 2009.
Wikipedia Encyclopedy, International Business, diakses 19 Maret 2009.

Anda mungkin juga menyukai