Anda di halaman 1dari 5

 Sistem saraf pusat (CNS = central nervous system) adalah bagian sistem saraf yang berlokasi

dalam terkorak dan tulang belakang.


 sistem saraf tepi (PNS = peripheral nervous system) adalah bagian yang berlokasi di luar
tengkorak.
ORGANISASI DAN STRUKTUR SYARAF DAN OTAK
ORGANISASI DAN STRUKTUR SYARAF DAN OTAK
Sistem saraf vebrata terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat (CNS = central nervous system) adalah bagian sistem saraf yang
berlokasi dalam terkorak dan tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi (PNS = peripheral
nervous system) adalah bagian yang berlokasi di luar tengkorak. Sistem saraf pusat terdiri
atas dua bagian yaitu otak dan spinal cord (susunan saraf tulang belakang atau lazim disebut
sum-sum tulang belakang). Otak berlokasi di tengkorak sedangkan sum-sum tulang belakang
berlokasi di tulang belakang. Sistem saraf tepi juga terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf
somatik (SNS = Somatic Nerveous System) dan sistem saraf otonom (ANS = Autonomic
Nervous System). Sistem saraf somatik (SNS) adalah bagian dari PNS yang berinteraksi
dengan lingkungan internal. Ia terdiri dari afferent nerves (saraf aferen) dan efferent
nerves (saraf-saraf eferen). Saraf aferen berfungsi membawa sinyal-sinyal sensorik dari kulit,
otot-otot skeletal/otot-otot rangka, sendi, mata, telinga, dan lain-lain, ke sistem saraf pusat.
Sedangkan saraf eferen berfungsi membawa sinyal-sinyal motorik dari sistem saraf pusat ke
otot-otot skeletal (Pinel, 2009).
Selanjutnya sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom (ANS) memiliki dua macam sistem
eferen yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik (sympathetic nerves) adalah
saraf motorik otonom yang keluar dari CNS di daerah lumbar (bagian belakang tubuh yang
paling sempit, daerah pinggang) dan thoracic (daerah dada) di sum-sum tulang belakang.
Sistem saraf parasimpatik (parasympathetic nerves) adalah saraf-saraf motorik otonom yang
memproyeksi dari otak dan bagian sacral (punggung bagian bawah) sumsum tulang
belakang. Fungsi-fungsi reseptif sistem simpatik dan parasimpatik menekankan tiga prinsip
penting :Pertama, bahwa saraf simpati menstimulasi, mengorganisasikan, dan memobilisasi
sumber-sumber energi dalam situasi-situasi yang mengancam, sementara saraf-saraf
parasimpatik bertindak untuk menghemat energi. Kedua, bahwa setiap organ target otonom
menerima input simpatik dan parasimpatik yang berlawanan, dan oleh sebab itu aktivitasnya
dikontrol oleh tingkat relatif aktivitas simpatik dan parasimpatik. Ketiga, bahwa perubahan
simpatik merupakan adanya rangsangan psikologis, sementara perubahan parasimpatik
merupakan indikasi relasasi psikologis (Pinel, 2009).
Sebagian besar saraf di sistem saraf periferal keluar dari sum-sum tulang belakang, tetapi
ada 12 pasang pengecualian; keduabelas pasang cranial nerves (saraf kranial) itu keluar dari
otak. Saraf-saraf kranial termasuk saraf-saraf yang murni sensorik seperti saraf penciuman
dan saraf optik, tetapi kebanyakan berisi serabut-serabut sensorik maupun motorik. Saraf
kranial terpanjang adalah saraf vagus, yang berisi serabut-serabut motorik dan sensorik yang
menuju ke usus dan ke luar dari usus. Serabut-serabut motorik dari saraf kranial bersifat
parasimpatik (Pinel, 2009).
Struktur Dan Fungsi Otak (Sternberg, 2008)
Wilayah Struktur-Struktur Fungsi Dari Struktur
Otak Utama
Otak Kulit otak (lapisan Terlibat dalam pencerapan dan pemrosesan
Depan terluar hemisfer informasi indrawi, berpikir, proses kognitif
otak) lainnya, dan perencanaan serta pengiriman
informasi motorik
Ganglia Krusial bagi fungsi sistem motorik
basalis(kumpulan
nukleon dan
jaringan saraf)
Sistem-sistem Terlibat dalam pembelajaran, emosi dan
limbik motivasi (detailnya, hipokampus
(hipokampus, mempengaruhi pembelajaran dan memori,
amigdala dan amigdala memengaruhi rasa marah dan
septum) agresi, dan septum memengaruhi rasa marah
dan takut)

Talamus Stasiun pemancar utama bagi informasi


sensorik yang datang menuju otak;
menyalurkan informasi ke wilayah kulit otak
yang tepat melalui urat-urat saraf yang
berangkat dari talamus ke wilayah-wilayah
spesifik korteks; memadukan sejumlah
nukleus kunci bagi penyalur informasi
sensorik ini: 1) dari reseptor visual via saraf
penglihatan menuju korteks visual,
memampukan kita untuk melihat; 2) dari
reseptor auditoris via saraf pendengar menuju
korteks auditoris, memampukan kita untuk
mendengar; 3) dari reseptor sensorik di dalam
sistem saraf somatik, menuju korteks
somatosensoris primer, memampukan kita
untuk merasakan tekanan dan rasa sakit; 4)
dari sebelum (di otak belakang) menuju
korteks motorik primer, memampukan kita
untuk merasakan keseimbangan fisik dan
ekuilibrium

Hipotalamus Mengontrol sistem endokrin; mengontrol


sistem saraf otonom seperti regulasi suhu
tubuh internal, pengaturan indra pececap dan
rasa haus, dan fungsi-fungsi kunci lainnya;
terlibat di dalam pengaturan perilaku yang
terkait dengan kelangsungan hidup spesies
(seperti hasrat berkelahi, makan, melarikan
diri dan kawin); berperan dalam mengontrol
kesadaran; terlibat dalam emosi, rasa senang,
rasa sakit dan reaksi-reaksi terhadap tekanan
dan perasaan stress

Otak Kolikuli superioris Terlibat dalam penglihatan (khususnya


Tengah (atas) refleks-refleks visual)

Kolikuli inferioris Terlibat dalam pendengaran


(bawah)
Sistem pengaktif Penting untuk mengontrol kesadaran (terjaga
retikularis (RAS; dari tidur), atensi, fungsi kardiorespiratoris,
juga meluas dan gerakan tubuh
sampai otak
belakang)
Materi abu-abu, Penting untuk mengontrol gerakan tubuh
nukleus merah,
nigra substantia,
wilayah ventralis
Otak Serebelum Esensial bagi keseimbangan, koordinasi dan
Belakang keharmonisan gerak otot

Pons (sampai ke Terlibat di dalam kesadaran (tidur dan


daerah yang terjaga); menjembatani transmisi neuron dari
mengandung satu bagian otak ke bagian lain; terlibat
RAS) dengan urat-urat saraf diwajah

Medula Berfungsi sebagai titik persimpangan tempat


Oblongata saraf mengarah silang dari satu sisi tubuh ke
sisi otak sebaliknya (kontralateralis); terlibat
dalam fungsi-fungsi seperti kardiorespiratoris,
pencernaan dan menelan

Pinel, J. P. J. 2009. BIOPSYCHOLOGY. USA: Allyn and Bacon.


Sternberg, R. J. 2006. Cognitive Psychology, Fourth Edition. USA: Thomson Wadsworth

NEUROTRANSMITTER DAN PERILAKU


Neurotransmitter menimbulkan hubungan yang penting antara system syaraf dan perilaku,
merupakan zat kimia yang dihasilkan otak yang berfungsi untuk membawa pesan. Tidak
hanya penting untuk memelihara fungsi otak dan fungsi tubuh, tetapi kekurangan atau
kelebihan neurotransmitter dapat menimbulkan gangguan perilaku yang berat. Lebih dari
100 zat kimia sebagai neurotransmitter.
Acetylcholine (Ach) ditemukan melewati system syaraf. Ach meliputi setiap gerakan kita,
menyampaikan pesan yang berhubungan dengan otot skeletal. Beberapa ilmuwan menduga
Alzheimer’s Disease, gangguan degenerative progresif, yang dapat mengancam timbulnya
kehilangan memori, confusion, gangguan kepribadian pada penderita dihubungkan dengan
kekurangan produksi Ach. Ach berhubungan erat dengan kemampuan memori. Misalnya
pasien Alzheimer yang terhambat produksi Ach-nya. Jika riset ini cocok, maka mengarahkan
tritmen dalam produksi ach dapat disediakan.
Dopamine ditemukan bawah obat tertentu dapat dibuat berefek pada pelepasan dopamine
sehingga mengembangkan tritmen yang efektif untuk berbagai gangguan fisik dan mental.
Misal, Parkinson muncul dengan berbagai tingkat kekakuan dan gerakan otot disebabkan
karena kerusakan syaraf tertentu sehingga kekurangan dopamine pada otak. Teknik
peningkatan produksi dopamine pada pasien Parkinson terbukti efektif. Pada kasus lain
terlalu banyak produksi dopamine menimbulkan konsekuensi negative. Peneliti menduga
bahwa Skizophrenia dan gangguan mental berat lain disebabkan oleh tingkat dopamine yang
tinggi. Obat yang dapat mengurangi dopamine berhasil mengurangi abnormalitas, seperti
skizophrenia.
Serotonin, berhubungan dengan pengaturan tidur, makan, mood, dan rasa sakit. Pada
kenyataannya penelitian tentang tubuh memperulas peran serotonin, meliputi berbagai
perilaku coping terhadap stress, alcohol, depresi, suicide, impulsivity, agresi.
Produksi endorphins menggambarkan usaha otak untuk mengatasi nyeri, mengurangi rasa
sakit. Lebih jauh dari itu, endorphins juga menghasilkan perasaan europoric yang dialami
pejoging kadang-kadang setelah lari jarak jauh.

SISTEM ENDOKRIN
Salah satu aspek biopsikologi perilaku yang lain adalah system endokrin: jaringan
komunikasi kimiawi yang mengirim pesan melalui system syaraf yang mengalir pada aliran
darah. Meskipun bukan merupakan bangunan dari otak sendiri, system endokrin terkait erat
dengan hipotalamus. Kerja system endokrin menyebabkan keluarnya hormone, zat kimia
yang mengalir melalui darah dan mempengaruhi fungsi atau pertumbuhan bagian tubuh
yang lain.
Seperti neurotransmitter, hormone mengkomunikasikan pesan kimia melalui tubuh,
meskipun kecepatan dan bentuk transmisinya agak berbeda. Pesan-pesan neural berjumlah
ribuan dalam satu detik, komunikasi hormonal memakan beberapa menit untuk mencapai
tujuannya. Pesan neural bergerak melewati neurons dalam alur khusus (seperti telepon),
sementara hormone bergerak melewati seluruh tubuh (seperti gelombang radio yang
melewati seluruh penjuru wilayah).
Salah satu kelenjar endokrin yang utama yaitu pituitary gland, merupakan bagian
pertumbuhan otak yang menggabungkan diri tepat di bawah hipotalamus yang berarti di
bawah pengendalian pusat otak lain melalui hipotalamus. Kelenjar pituitrin disebut kelenjar
utama, karena memproduksi berbagai hormone dalam jumlah paling banyak serta
mengendalikan pengeluaran beberapa kelenjar endokrin lainnya. Salah satu tugas yang
penting adalah pengendalian pertumbuhan. Thyroid gland mengeluarkan hormone yang
mengatur metabolism. Pancreas mengatur kadar gula dalam darah. Adrenal
glands(adrenalin) aktif ketika ada rangsangan emosional, ketika tubuh bereaksi terhadap
stress. Sex organs memproduksi hormone yang mempengaruhi perkembangan fisik dan
memelihara organ reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai