Anda di halaman 1dari 2

Limbah daun kakao kering memiliki andongan selulosa yang merupakan bahan baku.

Merupakan ssalah satu limbah biomasa yang terabaikan.


Sejalan dengan waktu, penggunaan kayu sebagai bahan baku pulp menyebabkan beberapa
permasalahn yaitu; rendahnya produktivita biomassa, daur tanaman yang masih dianggap terlalu
panjang untuk 5-7 tahun, terjadinya serangan hama dan penyakit, serring terjadinya kebakaran,
menurunnya produktivitas lahan akibat penurunan kualitas tempat tumbuh pada daur kedua dan
seterusnya(suharti, dkk., 2014)
a. Kertas adalah material yang berasal dari pulp yang berbentuk tipis dan rata, yang dihasilkan
dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang mengandung selulosa dengan
kadar yang tinggi akan menghasilkan kertas yang kuat dan tidak mudah robek. Bahri, 2015
b. Pulp merupakan bubur kertas yang digunakan untuk pembuatan kertas. Pulp dapat dibuat
dari bahan baku yang mengandung selulosa. Hampir semua tumbuhan yang mengandung
selulosa dapat dipakai sebagai bahan baku pembuatan kertas. Menurut komposisinya pupl
kertas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
1. Pulp dari Kayu (Wood Pulp)
Pulp dari kayu adaah pulp yang berbahan baku kayu, pulp dari kayu dibedakan menjadi
 Pulp dari Kayu Lunak
Jenis kayu lunak yang umum digunakan berupa jenis kayu berdaun jarum seperti
kayu dari pohon pinus.
 Pulp dari Kayu Keras
Jenis kayu yang umumnya digunakan berupa jenis kayu yang berdaun lebar seperti
kayu Oak.
2. Pulp dari Kayu
Pulp non kayu yang umumnya digunakan merupakan kombinasi antara pulp non kayu
dengan pulp kayu lunak yang ditambahkan untuk menaikkan kekuatan kertas.
Karakteristik bahan non kayu mempunyai sifat fisik yang lebih baik daripada kayu lunak
dan dapat digunakan dalam jumlah yang lebih rendah bila digunakan sebagai pelengkap
atau bahan pengganti bahan kayu lunak. Sumber serta dari non kayu meliputi:
 Limbah pertanian dan indsutri hasil pertanian seperti jerami padi, gandum, batang
jagung, dan limbah dari kelapa sawit.
 Tanaman yang tumbuh alami seperti ilalang, dan rumput-rumputan.
 Tanaman yang diolah, seperti serat daun, dan serat dari batang. (harsini san
susilowati, 2010).

c. Morfologi daun kakao


Berdsarkan percabangan, daun kakao bersifat dimorfisme, yakni tumbuh pada dua tunas
(ortotrop dan plagiotrop). Daun yang tumbuh pada tunas ortotrop, tangkai daunnya
berukuran 7,5-10 cm, sedangkan yang tumbuh pada tunas plagiotrop berukuran sekitar 2,5
cm. Tangkai daun kakao berbentuk ilinder dan bersisik halus. Ciri-ciri morfologi daun secara
umum adalah sebagia berikut:
 Helai daun berbentuk bulat memanjang (oblongus), ujung daun meruncing
(acuminatus), dan pangkal daun runcing (acutus)
 Susunan tulang daun menyirip dan menonjol ke permukaan bawah helai daun.
 Tepi daun rata, daging daun tipis, tetapi kuat.
 Daun dewasa berwarna hijau tua, bergantun pada kultivitarnya dengan lebar 10 cm
dan panjang bisa mencapai 30 cm.
 Permukaan daun licin//mengkilap.

d.

Anda mungkin juga menyukai