Anda di halaman 1dari 2

Artikel Tanaman Jelutung

Tanaman Jelutung (Dyera costulata) yang merupakan tanaman khas lahan rawa ini
masuk dalam divisi Angiospermae, kelas Magnoliopsida, ordo Gentianales, famili
Apocynaceae, genus Dyra. Tanaman jelutung merupakan tanaman industri yang berkualitas
ekspor dan pohon dwiguna, artinya pohon yang dapat menghasilkan dua jenis komoditas yaitu
hasil utama getah (lateks) dan kayu. Tanaman jelutung termasuk tanaman jangka panjang dan
apabila dikelola dengan baik maka tanaman jelutung bisa dijadikan sumber pendapatan
keluarga.
Di Indonesia, tanaman jelutung menyebar di Sumatera (Jambi, Riau, Sumatera Utara)
dan dikenal dengan nama labuai, sedangkan di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan
Kalimantan Tengah lebih dikenal dengan sebutan pantung. (Hamdani, 2004).
Jenis Tanaman Jelutung dan Produknya
Di Indonesia ada tiga jenis tanaman jelutung diantaranya, dua jenis hidup di lahan rawa
warna batangnya putih dan hitam sedangkan satu jenis lainnya berwarna merah dan tumbuh di
pegunungan (Bahtimi, 2009).
Ketiga-tiganya menghasilkan getah (latek). Getah jelutung dipergunakan sebagai bahan
baku permen karet, industri perekat, vernis, ban, water proofing serta sebagai bahan isolator
dan barang-barang kerajinan lainnya. Selain itu tanaman jelutung juga menghasilkan kayu.
Kayu jelutung bersifat lunak dan berwarna putih dengan tekstur permukaan rata, halus serta
licin. Oleh sebab itu, kayu jelutung bisa dipergunakan sebagai bahan pola sepatu, sebagai bahan
baku pembuatan pensil dan sebagai bahan pembuatan papan dan peti. Kayu jelutung mudah
diolah dalam berbagai bentuk. Namun karena kayunya lunak maka semua bagian kayu sangat
rentan terhadap serangan jamur (Transtoto Handadhari, 2004).
Melihat sifat tumbuh serta multi fungsinya, maka tanaman jelutung akan sangat baik
jika dikembangkan oleh masyarakat atau desa-desa yang berada di pinggiran hutan dan
memiliki potensi lahan rawa yang sangat luas. Dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan
manfaat ekonomi secara berkelanjutan dan kesehatan lingkungan sebagai akibat tertutupnya
lahan-lahan rawa yang terbuka.
Morfologi Tanaman
Akar tunggang merupakan ciri khas bagi semua jenis tanaman dikotil (biji belah) dan
berkayu dan akar tersebut tumbuh menembus kedalam tanah.
Daun oval panjang dan tumbuh berdasarkan ruas batangnya. Daun tanaman jelutung
berwarna, apabila sudah tua berwarna hijau sedangkan daun yang masih muda terlihat hijau
kemerahan (pucuk). Daun jelutung memiliki tulang daun yang cukup jelas serta tulang jari-
jari daun berposisi lurus.
Bunga biasanya keluar bersamaan dengan munculnya daun muda (mucuk). Letak tangkai
bunga berada di sela-sela tangkai daun dan masih dalam ruas yang sama.
Buah dalam satu tangkai berisi dua buah. Buah berbentuk polong dan dalam satu polong
biasanya hanya berisi sekitar 15-20 biji saja. Buah berwarna coklat dan semakin tua buah
akan secara perlahan menjadi coklat tua. Bunganya berwarna putih, dan buahnya berbentuk
polong. Apabila sudah matang, buahnya pecah untuk menyebarkan biji-bijinya yang
berukuran kecil dan bersayap ke tempat di sekitarnya.
Batang berbentuk kerucut, artinya bagian pangkal besar dan semakin keatas semakin
mengecil.
Mengapa Tanaman Jelutung Menjadi Pilihan ?
Karena tanaman jelutung berguna untuk memperbaiki atau mengembalikan fungsi lahan rawa
yang telah rusak.

Gambar pohon jelutung

Anda mungkin juga menyukai