Anda di halaman 1dari 4

TEMU ILMIAH IPLBI 2012

ISU, TUJUAN, DAN KRITERIA PERANCANGAN PASAR


TRADISIONAL
Agus S. Ekomadyo(1), Sutan Hidayatsyah(2)
(1)
KK Perancangan Arsitektur SAPPK ITB
(1)
KK Perumahan dan Permukiman SAPPK ITB

Abstrak

Pasar tradisional merupakan ruang publik yang menjadi identitas kota. Pasar yang berhasil adalah
pasar yang ramai oleh aktivitas ekonomi dan sosial, yang ditandai dengan tersedianya ruang-ruang
yang nyaman, aksesibel, dan menjadi wadah aktivitas sosio-kultural. Tulisan ini menyajikan isu,
tujuan, dan kriteria perancangan pasar tradisional dengan menggunakan model pemrograman
arsitektur berbasis isu dari Duerk (2003). Dengan model ini, kriteria perancangan pasar tradisional
diklasifikasikan ke dalam tiga aspek: 1) arsitektur kota, 2) standar fungsional, dan 3) penciptaan
karakter lokal.

Kata-kunci: pasar tradisional, kriteria perancangan, pemrograman arsitektur berbasis isu

Pendahuluan penyebab pasar tradisional yang terbangun


akhirnya sepi (Sitompul, 2012: 143-144).
Pasar tradisional saat ini menjadi perhatian
banyak pihak terutama setelah pemerintah Makalah ini mencoba menawarkan kriteria
mencanangkan program revitalisasi pasar perancangan fisik pasar tradisional. Penyusunan
tradisional. Program revitalisasi ini digagas kriteria perancangan pasar tradisional ini
dengan maksud merespon permasalahan disusun berbasis isu, dengan menggunakan
menahun dari pasar tradisional di Indonesia, model pemrograman arsitektur dari Duerk
yang dicitrakan sebagai suatu tempat yang (2003). Dengan kriteria ini diharapkan proses
kumuh, kotor, becek, tidak terawat, dan perancangan pasar tradisional dapat lebih
mempunyai tingkat kualitas hunian sangat terarah sesuai tujuan.
rendah. Karena tidak bisa bertahan hidup, maka
diperkirakan keberadaan pasar tradisional di
Pemrograman Arsitektur Berbasis Isu
perkotaan akan segera punah (Cahyono, 2006:
21). Penyebabnya, pasar tradisional dikelola Pemrograman arsitektur adalah salah satu
tanpa inovasi yang berarti, dan mengakibatkan metode dalam perancangan arsitektur, di mana
pasar menjadi tidak nyaman dan kompetitif permasalahan perancangan dirumuskan di awal
(Kasali, 2007:56). dengan sistematis, dengan maksud
mengarahkan hasil rancangan pada tujuan yang
Meskipun bertujuan meningkatkan kinerja dan diinginkan. Pemrograman arsitektur dibutuhkan
kualitas pasar, pada kenyataannya program terutama untuk meminimalkan resiko kesalahan
revitalisasi pasar tradisional tidak sepenuhnya dan mengefisienken proses perancangan.
menunjukkan keberhasilan. Penelitian yang Pemrograman arsitektur berkembang sebagai
dilakukan oleh Sitompul, menyatakan sebagian pendekatan saintifik, sistematis, dan analitis
besar pasar yang terbangun dari program dalam ranah desain arsitektural.
revitalisasi belum sepenuhnya berfungsi optimal.
Perancangan fisik bangunan menjadi salah satu
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2012 | 1
Isu, Tujuan, dan Kriteria Perancangan Pasar Tradisional

Salah satu model pemrograman arsitektur suatu pekerjaan bisa dijalankan untuk mencapai
dikembangkan oleh Duerk bertajuk keberhasilan (Duerk, 2003:24, 36).
pemrograman arsitektur berbasis isu. Duerk
Tujuan diartikan sebagai pernyataan terhadap
menyatakan suatu perancangan harus diawali
maksud dan hasil akhir yang mengarahkan
dengan pernyataan misi, yaitu mengapa
setiap langkah dalam pekerjaan. Ada beberapa
pekerjaan tersebut perlu dijalankan.
ketentuan dalam menuliskan tujuan: a) harus
Permasalahan kemudian dipilah-pilah menurut
menjawab bagaimana misi bisa tercapai, b)
isu-isu tertentu, untuk selanjutkan diturunkan ke
harus menggambarkan kualitas dan solusi ideal
dalam beberapa tujuan, kriteria perancangan
dari tiap isu perancangan, c) dapat mengandung
dan konsep perancangan (gbr 1, Duerk, 2003:9).
kata “harus” sebagai pernyataan kondisi akhir
yang diinginkan, d) dinyatakan dengan
sederhana dan dapat mengarahkan pada kriteria
perancangan, e) harus melingkupi isu-isu yang
menjadi prioritas, dan f) harus berupa kalimat
positif dan proaktif (Duerk, 2003:36, 37, 43).
Kriteria perancangan adalah pernyataan tentang
tingkat ukuran ketercapaian suatu tujuan. Ada 3
syarat kriteria perancangan: spesifik,
operasional, dan terukur. Spesifik berarti kriteria
ini harus presisi, definitif, eksplisit, dan tidak
ambigu. Operasional berarti kriteria ini harus
bersifat aplikatif dan siap untuk digunakan.
Gambar 1. Model Pemrograman Arsitektur Berbasis
Sedangkan terukur berarti kriteria harus
Isu (sumber: Duerk, 2003)
menunjukkan benchmark atau standar
Isu didefinisikan sebagai suatu topik atau hal-hal perancangan (Duerk, 2003:48-51).
yang menjadi perhatian yang membutuhkan
Konsep-konsep perancangan dikembangkan
respons desain dalam sebuah proyek untuk
mencapai keberhasilan bagi klien dan pengguna. dengan mengikuti kriteria perancangan yang
Sedangkan misi adalah alasan utama mengapa telah disusun. Konsep perancangan merespon
misi dan tujuan perancangan, dan bisa dilacak
klien menyelenggarakan proyek, dan dapat
dari mana asalnya.
didefinisikan sebagai pernyataan bagaimana

Tabel 1. Isu, tujuan, dan kriteria perancangan pasar tradisional dalam aspek arsitektur kota
I su Tu jua n K rit eria
Ke terka itan M en en tu kan fas ilita s di da lam pa sa r ya ng F a silit as y an g d ised iaka n h a ru s se sua i de ng an ska la
de ng an f un gsi m er e spo n fun gs i- fu ng si ya ng a da d i sek it arny a p e la ya na n p a sar
sekita r B eb era pa fu ng si h aru s dise dia kan be rd a sarka n an a lisis
p o ten si ke bu n tuh an p a sar u n tuk m en ar ik p e ng un jun g
s ekita r da lam m e ra m aika n pa s ar
Akse sibilitas d an M en ga tu r ja lur sir kula si eks tern al ya ng ef ekt if A kse sib ilit as d an siste m sir kula si ekst erna l ha ru s jela s,
sis tem sirku lasi da n tida k m e nye ba b ga ng g ua n s ekita r e fisien , da n tida k m en ye ba bka n ke ma ce tan d i sekit arnya .
ekst er na l M en yed iak a n lu as a rea pa r kir ya ng cu kup un tu k L u as are a pa rkir ha r us m am pu m e na m pu ng ken da raa n
m en am p un g ken da raa n pe ng un jun g p e ng un jun g s esu ai d en g an ka ra kte r pe n gu nju ng pa sa r
M en jad ik an a re a p arkir se ba ga i “ ge ne rat or” A rea p ar kir ha ru s dilet akka n b er ka it an d e ng an p int u
un tu k m e mp er ku at ak sesib ilita s p as ar m a suk b an gu na n pa sa r da n m en do ron g pe n gu nju ng u nt uk
m e lew a ti ar e a ter te n tu di d ala m p asa r
M en em p at kan a re a loa din g- u nlo ad ing b ar a ng A rea lo ad ing -un lo ad ing ba r an g se ba iknya d ite mp a tkan di
yan g tid ak me n ga ng gu a ktivita s p e rd ag an g an a rea ya ng tid ak me n ga ng gu sirku la si p en gu nju ng
lain nya J alur pe m bu an ga n sa mp ah ha rus dir an can g u ntu k
m e m ud ah kan p en g an gku ta n sam p ah ke te m pa t
p e mb ua n ga n sam pa h
Re sp on te rh ad a p M en da pa tka n g ub ah an be nt uk b an gu na n p asa r G ub ah a n b en tuk p as ar ha rus m er e spo n st ru ktu r mo rfolo gi
be nt uk da n r u an g yan g ses ua i de ng an ko nt eks arsite ktu r kot a b e ntu k d an ru an g ko ta
kot a W a ja h p asa r h ar us se la ras de ng a n karak ter arsite ktu r
s ete m pa t

2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2012


Agus S. Ekomadyo dan Sutan Hidayatsyah

Isu, Tujuan, dan Kriteria Perancangan Meskipun demikian, secara parsial ditemukan
Pasar Tradisional beberapa kontribusi perancangan bangunan
terhadap keberhasilan pasar tradisional, yaitu
Meskipun banyak pasar tradisional dibangun pada aspek kenyamanan, aksesibilitas, dan
kembali, upaya revitalisasi ini belum ruang sosial. Kenyamanan ditandai dengan
menunjukkan keberhasilan secara signifikan. pasar yang terlihat bersih, tertata, lapang, tidak
Kekurangberhasilan revitalisasi pasar tradisional pengap dan sumpek, serta terang. Aksesibilitas
ini pada beberapa kasus akibat kegagalan dari ditandai dengan mudah dijangkaunya kios-kios
perancangan bangunan. Perancangan yang oleh pengunjung. Ruang sosial terlihat dengan
kurang tepat menjadikan pengunjung tidak adanya ruang untuk berinteraksi sosial antara
merasa nyaman berakitivitas di pasar, yang pengunjung, pedagang, dan pelaku lainnya.
kemudian mengakibatkan pasar menjadi sepi.

Tabel 2. Isu, tujuan, dan kriteria perancangan pasar tradisional dalam aspek standar fungsional

Isu T uju an K rit eria


T ip e da n lua s u nit M en en tu k an tip e da n dim en si kio s ya ng K ios- kios y a ng dis e dia k an h aru s me m pu ny ai t ipe d a n
k io s erg on om is d an e fis ien d im en s i yan g s es ua i de ng an k a r ak t er k o m od itas jua la n
Efe ktivita s M em p er ba n yak p ro p orsi lu as ru an g y a ng bisa L u as se llab le a rea s eh a ru s ny a m e nca pa i 65 % d ari lua s
pe m an faa ta n ru a ng diju al ( se lla ble are a) b a ng un an k e s elu ru h an
J alur s irk ula si se ha rusn ya m e ng g un aka n s iste m do ub le
lo ad ed (m ela y an i d ua s is i un it ju a l)
Le ba r jalu r sirk u lasi M en en tu k an le b ar jalur s ir kula s i ya n g e fisie n L e ba r ja lur sirku la s i m inim al b is a dilew a ti d ua o ra ng d a n
na m un te ta p nya m an m a ks im al 3 0 % d ari jum la h le ba r u nit ju al y an g d iap itn ya
Z on ing M en at a z on e ko m od itas u nt uk m en ga tu r a lu r Z o n e k om o dita s inti (y an g p aling d ic ari pe ng un jun g)
pe ng u njun g gu n a m e nin gk a tka n aks e s ibilitas d ileta k ka n d i t em p at p a lin g s u lit dija ng k au da n b erp era n
ke sem u a un it jua l s eb ag ai ma g ne t y an g m en a rik pe ng un jun g u ntu k
m e ng hid up ka n z o n e k o m od ita s lain ny a .
M en ge fis ien ka n pe n y ed iaa n u tilit as , t erut am a U n it-un it jua l y an g m e mb u tuh k a n u tilit as a ir b ers ih da n a ir
jaring an a ir be rs ih d an a ir k oto r k oto r ha rus dilet akk a n be rde kat an
M em u da hka n p en gu n ju ng un tu k me n em u k an Z o n e ko m od itas t erte nt u h aru s dib eri pe na nd a terte nt u
are a be rd as ark an ko m od itas a g ar m e mu da h k an d ike na li pe n gu nju ng
Ak se s ibilitas da n M en jam in se m ua un it pa sa r d ap at dijan g k au P intu m as uk d an hie rark i s irk ulasi h aru s dir a nca ng ag a r
s is tem s irku las i ole h pe ng un jun g s em ua a rea p asa r m ud ah d ija ng kau
Z o n e k om o dita s in ti d item p at k an p ad a are a te rt en tu ag a r
d a pa t m en arik p en gu nju ng un tu k m en gh idu pk a n zo n e
k om od ita s lain nya
U n it-un it jua l ha ru s m en da p atk a n aks e sibilitas visu a l ya n g
m e m ad ai d ari p en gu n ju ng
M em u da hka n p en g un ju n g u ntu k m e njan g k au L a nta i-la nt ai b isa dira nc a ng d en ga n s iste m s plit le vel
lan ta i-lan ta i at as pa s ar u n tuk m em era ta kan a ks es ib ilita s v ver tika l
E sk a la to r bisa d ised iaka n un tu k p as ar d en ga n k et ing gia n
4 la nta i a tau le bih
M em u da hka n orien ta si pe ng un jun g di d ala m J alur s ir ku la si h aru s dira nca ng se c ara h ie rark is
pa sa r S imp u l-sim pu l sirku lasi h arus dise diak an pa da ja lur
s irk u la si y a ng p an jan g
Pe ng ha w aa n M en c ipta ka n r ua ng -ru a ng p a sar y an g se ga r A rea pu blik d an sirku las i h a ru s dira nc a ng de n ga n
da n tida k p en ga p m e m ak sim a lk a n s irk u las i ud ara s ilan g
P en gh a wa a n di d ala m u nit jua l bisa m e ng gu na ka n
s irk u la si u da r a b u ata n (k ip as an gin / A C )
Pe nc a ha y aa n M en c ipta ka n rua ng rua ng pa sar ya ng t era ng A rea pu blik d an sirku las i h a ru s dira nc a ng de n ga n
da n tida k t erk es an ge lap m e ng op tim alka n pe nc a h ay a an a lam i
P en gh a wa a n d i da lam u n it jua l bis a m en gg un a kan lam p u
t eru tam a u ntu k m e ne ran gi ko m od itas y an g dijua l
F asilitas um u m M en y ed iaka n fa silita s um um y an g m en du ku ng F a s ilit as um um m in im a l yan g ha rus d is ed iaka n ad ala h
fu ng s i pa sa r K M /W C, m usa lla, kan to r pe n ge lo la, d an rua ng se rb a gu na
F a s ilit as u mu m la in da pa t d it am ba h k an se su ai kara kter
p a s ar s e te mp a t
Ut ilita s a ir be rsih M en y ed iaka n s a ra na air b ersih y an g m em a da i Z o n e-zo ne ko mo dita s b as ah ha r us dilet akk a n be rde k at an
ba gi pe da ga ng k o m od itas ba s ah u n tuk ef isie ns i u tlilitas air b ersih
O ut le t air be rs ih ha ru s dise dia kan di tiap u n it d ag ing / ik an ,
s ed an gka n un tu k k o m od ita s sa y ur/ bu a h s atu o u tlet a ir
b e rsih b isa d igu na k an b ers a m a-s a ma .
Ut ilita s a ir k ot or M en c ipta ka n ru an g- ru an g p a sar ya ng b ers ih S alu ra n p em bu a ng an a ir kot or h a ru s d is ed iak a n pa d a
da n tida k b ece k z on e k om od ita s b as a h
F a s ilit as f is ik p a da z on e b a sah ha rus d ira n can g u nt uk
m e m in im alk a n g e na ng an a ir k oto r
Pe rsa m pa ha n M en c ipta ka n p a sar y a ng b ers ih da ri sam p ah T e m pa t p e na mp u ng an sa mp a h h aru s d is e d ia ka n d a n
d ite mp a tk an t erlin d un g d a ri a k tiv ita s p ub lik

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2012 | 3


Isu, Tujuan, dan Kriteria Perancangan Pasar Tradisional

Tabel 3. Isu, tujuan, dan kriteria perancangan pasar tradisional dalam aspek pencipaan karakter lokal

Isu Tujuan Kriteria


Tampilan fisik Menampilkan karakter fisik pasar yang Perancangan bangunan harus menggunakan elemen-
berasosiasi dengan arsitektur lokal elemen arsitektur lokal
Pengalaman ruang Menyajikan pengalaman ruang yang Zonin g dan alur sirkulasi dapat dirancang dengan
menarik bagi pengunjung saat berbelanja mempertimbangkan pengalaman ruang dan suasana yang
menarik bagi pengunjung
Jalur-jalur sirkula si harus dirancang agar pengunjung bisa
menikmati suasana pasar
Unit jual bisa dirancang dengan manjadikan barang
dagangan sebagai atraksi visual
Ruang sosio-kultural Menjadik an pasar tradisional sebagai ruang Ruang-ruang sosio-kultural, baik permanen atau temporer,
sosio-kultural bagi warga kota harus tersedia untuk menampung aktivitas sosial atau seni
pertunju kan rakyat di pasar

Secara umum misi perancangan pasar kultural. Dengan mengklasifikasikan aspek


tradisional adalah menyediakan ruang-ruang
perancangan fisik ke dalam aspek arsitektur
yang nyaman, aksesibel, dan mewadahi
kota, standar fungsional, dan penciptaan
interaksi sosial untuk aktivitas ekonomi dan
karakter lokal, dapat diturunkan isu-isu, tujuan,
sosial. Pasar menjadi tempat komunitas dalam
dan kriteria perancangan pasar tradisional.
mengembangkan diri. Kesuksesan perancangan
Berbagai kriteria perancangan yang disajikan
pasar tradisional juga bisa berkontribusi bagi
dalam tulisan ini dapat dijadikan panduan untuk
penguatan karakter lokal dari komunitas
tersebut, untuk kemudian menjadi identitas kota. mencapai keberhasilan perancangan pasar
tradisional.
Sesuai dengan model pemrograman
perancangan Duerk, isu, tujuan, dan kriteria Daftar Pustaka
perancangan pasar tradisional diklasifikasikan ke
Cahyono, Imam (2006) “Pasar Tradisional: Ruang Sosial itu
dalam 3 aspek: arsitektur kota, standar
Segera Menjadi Masa Lalu”. Kompas, 4 Agustus 2006.
fungsional, dan penciptaan karakter lokal. Aspek Duerk, Donna P. (1993). Architectural Programming. New
arsitektur kota menyangkut keberadaan pasar York: Van Nostrand Reinhold.
yangl dipengaruhi dan mempengaruhi konteks Ekomadyo, Agus S., Zahra, Atya, Najmi, Isan (2012b).
perkotaan (lihat tabel 1). Aspek standar “Tracing Social-Economic Forces In Construction Of
fungsional pasar tradisional merupakan Urban Place; Case: Pasar Pamoyanan Bandung” Paper
permasalahan perancangan yang bersifat umum, presented in International Seminar on Place Making and
Identity: Rethinking Urban Approaches to Built
terutama menyangkut bagaimana pasar bisa
Environment. Univ. Pembangunan Jaya, September 2012
digunakan secara nyaman dan hidup oleh
Ekomadyo, Agus S., Hidayatsyah, Sutan, dan Siswanto,
aktivitas jual beli (lihat tabel 2). Aspek Joko (2012). Model Revitalisasi Pasar Tradisional dengan
penciptaan karakter lokal dalam perancangan Konsep “Pasar Pintar” untuk Meningkatkan Peran Pasar
pasar tradisional menyangkut bagaimana respon Tradisional Dalam Perekonomian Kota. Lap. Kemajuan
perancangan fisik terhadap lokalitas dari pasar Program Penelitian Strategis Nasional, ITB 2012.
yang dirancang (lihat tabel 3). Hidayatsyah, Sutan (2011). Perancangan Pasar Tradisional
dengan Pendekatan Pasar Tematik Berbasis Komunitas.
Laporan Penyelenggaraan AR4000 Studio Perancangan
Kesimpulan
Arsitektur V, Program Studi Arsitektur ITB, Bandung.
Keberhasilan pasar tradisional ditentukan oleh Kasali, Rhenald (2007). Re-Code Your Change:
Membebaskan Belenggu-belenggu untuk Meraih
keramaian bangunan ini oleh aktivitas ekonomi
Keberanian dan Keberhasilan dalam Pembaharuan. PT
dan sosial. Perancangan fisik berkontribusi Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
dalam menyediakan ruang yang nyaman untuk Sitompul, Ulyses Leon Hardo (2012). Evaluasi Kebijakan
aktivitas, tempat-tempat yang aksesibel (mudah Dan Program Pengembangan Pasar Tradisional Ditjen
dijangkau), dan adanya ruang-ruang sosio- Perdagangan Dalam Negeri. Tesis. Program Magister
Studi Pembangunan, SAPPK ITB

4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2012

Anda mungkin juga menyukai