Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN DOPS

“TANDA-TANDA VITAL (TTV)”

STASE KDP RUANG BERLIAN


RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

OLEH:
EKKYRUSMALINA
NPM. 181490111024

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
BANJARMASIN, 2018
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS PEMERIKSAAN TTV

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Pemeriksaan tanda – tanda vital (vital sign)
Nama klien : Ny. N
Diagnosa medis : Abses Maksilla
2. Diagnosa keperawatan : Nyeri akut b.d proses penyakit
3. Prinsip – prinsip tindakan dan rasional :
a. Pra Interaksi
1) Identifikasi pasien
r/ menghindari salahnya pasien
2) Jelaskan prosedur kepada pasien
r/ meminta persetujuan pasien serta memeberikan informasi mengenai apa
yang akan di lakukan kepada pasien.
b. Tahap Kerja
1) Mencuci tangan
r/ mencegah infeksi silang
2) Menggunakan sarung tangan
r/ menggunakan APD untuk mencegah infeksi silang
3) Mengatur posisi pasien
r/ memudahkan pengukuran sesuai dengan tempat pengukuran
4) Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
r/ memastikan daerah yang akan diukur tidak terdapat luka dll
5) Letakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi di atas dada
r/ letakkan sesuai dengan jenis alat ukur suhu, memfleksikan lengan untuk
mencegah jatuhnya thermometer selama pengukuran
(selama menunggu pemriksaan lakukakn perhitungan nafas dan nadi)
6) Hitung frekuensi dan irama pernapasan sekaligus menghitung nadi.
r/ menghitung pernapasan dan memperhatikan irama pernapasan
7) Tentukan posisi arteri radialis yang akan di palpasi
r/ menentukan daerah pengukuran
8) Hitung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis dengan mencocokkan
denyut pertama dengan jarum panjang pada arloji
r/ melakukan pengukuran
9) Setelah thermometer berbunyi angkat dan baca hasil
r/ melihat hasil pengukuran suhu
10) Mencatat hasil
r/ mencatat hasil pengukuran sebagai dokumentasi
11) Membersihkan thermometer
r/ menjaga kebersihan thermometer serta mencegah infeksi silang dari pasien
satu ke yang lainnya apabila akan menggnakan thermometer yang sama kepada
pasien yang lain.
c. Tahap Terminasi
1) Evaluasi respon klien (subjektif & objektif)
r/ mengetahui respon klien dan perasaan klien
2) Penkes singkat
r/ pasien dapat mengetahu penyebab dan cara mengatasi masalah yang sedang
dialami
3) Kontrak waktu selanjunya
r/ pasien mengetahui waktu pertemuan selanjutnya

4. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
a. Terjadinya infeksi silang antara pasien ke perawat maupun pasien yang satu ke
yang lainnya
Pencegahan : menggunakan APD (masker dan sarung tangan) bersihkan alat yang
akan di gunakan kepasien yang lainnya
b. Kesalahan pemeriksaan/hasil tidak valid
Pencegahan : lakukan pemeriksaan dengan teliti dan benar

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


a. Mengukur suhu tubuh untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap waktu pengkajian
b. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan pulsasi)
c. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler
d. Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan
e. Menilai kemampuas fungsi pernafasan
f. Mengetahui nilai tekanan darah

6. Hasil yang di dapat dan maknanya


Hasil dalam rentang TTV bermasalah yang bermakna pasien dalam kondisi kurang
baik
Hasil TV dalam rentang normal : N: 87 x/mnt, R : 28 x/m, T : 36,4◦ celsius.
7. Identifikasi tindakan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/diagnose
tersebut. (mandiri dan kolaborasi) :
a. Mandiri : - Anjurkan klien untuk nafas dalam jika terasa nyeri
- Anjurkan klien untuk tidak banyak menggerakan daerah nyeri.
- Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
- Jika nyeri tak tertahankan, lakuakan kolaborasi

b. Kolaborasi : - pemberian obat analgesik

Banjarmasin, 17 Oktober 2019

Preseptor Klinik, Ners Muda,

( Ayesty Ratih P., S.Kep.Ns ) ( Ramadhayanti, S.Kep )

Anda mungkin juga menyukai