Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

Lokasi: Institut Teknologi Bandung

Kelompok Praktikum:
Fauzie Ahmad Ashari (10060318115)
Reisya Nabila (10060318116)
Sylfiana Anwar (10060318117)
Dinda Hana Priliawati (10060318118)
Inayah Fitri Wulandari (10060318119)

Dosen Pembimbing Kulap:


Gurnita, S. Si.
Asisten Pembimbing Kulap:
Firda Triananda
Restian Budi Prasetyo, S. Farm.

4 April 2019

LABORATORIUM TERPADU FARMASI – B


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
No. Tumbuhan: 43 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Alamanda  Habitus: Perdu , tinggi 4-5 m.
(Alamanda cathartica)  Daun: Daunnya memiliki bentuk yang melancip
Klasifikasi di ujung dengan permukaan yang kasar dengan
Kerajaan: Plantae panjang 6 hingga 16 cm. Selain itu daun alamanda
Divisi: Magnoliophyta pada umumnya berkumpul sebanyak tiga atau
Kelas: Magnoliopsida empat helai.
Bangsa: Gentianales  Bunga/Perbungaan: Majemuk, bentuk tandan,
Suku: Apocynaceae berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiakdaun,
Marga: Alamanda tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak bentuk
Jenis: Allamanda cathartica lanset, permukaan halus, hijau, benang sari
Sinonim: Allamanda hendersoni tertancap pada mahkota, mahkota berseling pada
Bull, ex Domb. lekukan, tangkai puiik silindris, kepala putik
bercangap dua, kuning, mahkota bentuk terompet
atau corong, permukaan rata, kuning.
 Buah & Biji: Buah: kotak, bulat, diameter + 1,5
cm. Biji : Bentuk segitiga, masih muda hijau
keputih-putihan setelah tua hitam.
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Daun Allamanda cathartica Farmakologi
mengandung alkaloida, kulit batang Bunga alamanda diketahui memiliki  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of

dan buahnya mengandung saponin, di beberapa fungsi medis, salah satunya Classification of Flowering plants. The New

samping itu kulit batangnya juga dapat dipakai sebagai laksatif. Getah York Botanical Garden.

mengandung tanin dan buahnya tanaman ini memiliki sifat antibakteri.  Simoes AO, Castro MM de, Kinoshita LS. 2006.

mengandung flavonoida dan Bunga alamanda juga memiliki sifat Calycine colleters of seven species of

polifenol. antibiotik terhadap bakteri Apocynaceae (Apocynoideae) Brazil: Botanic J

Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga Linn Soc

umum dimanfaatkan sebagai obat untuk  Thomas V, Dave Y. 1989. Histochemistry and

mencegah komplikasi dari malaria dan senescence of colleters of Allamanda cathartica

pembengkakan limpa. Selain itu, (Apocynaceae). Ann Bot 64:201-3.

akarnya juga dapat digunakan untuk  Austin DF. 2002. Healing plants of peninsular
mencegah penyakit kuning. India. Eco Bot 56(3):292.
 Arundhina, Elisabeth. 2014. Aktivitas Ekstrak
Etanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica
L.) Sebagai Antijamur TErhadap Candida
albicans dan Pityrosporum ovale Secara In Vitro.
Journal of Applied Industrial Engineering Atma
Jaya Yogyakarta University. http://e-
journal.uajy.ac.id/6530/1/jurnal%20BL01139.pdf
No. Tumbuhan: 44 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Nanas kerang atau  Habitus: Semak, tinggi 40-60 cm.
Adam dan Hawa  Daun: Tunggal, lonjong,ujung runcing, pangkal
(Rhoeo discolor) memeluk batang, tepi rata, panjang 25-30 cm,
Klasifikasi lebar 3-6 cm, permukaan atas hijau, permukaan
Kerajaan: Plantae lainnya merah kecoklatan.
Divisi: Magnoliophyta  Bunga/Perbungaan: Majemuk, bentuk mangkok,
Kelas: Liliopsida di ketiak daun, terbungkus kelopak seperti kerang,
Bangsa: Commelinales benang sari silindris, banyak, putih, kepala putik
Suku: Commelinaceae kuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar,
Marga: Rhoeo putih. Bunganya berbentuk perahu
Jenis: Rhoeo discolor  Buah & Biji: Buah berbentuk kapsul dengan 2-3
Sinonim: Rhoeo spathacea ruang. Biji berkerur, satu biji mengandung 2-3 biji.
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Mengandung minyak atsiri, saponin, Farmakologi
dan flavonoid. Ekstrak dari Rhoeo Berkhasiat sebagai obat penghilang bau  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of

discolor dapat digunakan sebagai keringat, obat disentri, dan bahan baku Classification of Flowering plants. The New York

indikator alami. Ekstrak zat warna pembuatan kosmetik. Daun dan Botanical Garden.

yang dihasilkan berwarna ungu bunganya berfungsi sebagai antiradang,  Andalusia, Sofia, dkk. 2008. Seri Tumbuhan Obat

dalam pelarut air dan hijau dalam memelihara paru, mencairkan dahak, Berpotensi Hias. Jakarta: Gramedia.

pelarut alkohol 70% antibatuk, antidiare, dan membersihkan  Utama, Prapti. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat.

darah. Jakarta: Agromedia Pustaka


 Prihatin, Lucia. 2005. Pengembangan Indikator
Asam Basa Bahan Alam. Laporan Penelitian.
Yogyakarta: FMIPA UNY
 Damayanti, Indah. 2010. Karakterisasi Trayek pH
dan Spektrum Absorbsi Indikator Asam Basa
Alami dari Daun Rhoe discolor. Laporan
Penelitian. Yogyakarta: FMIPA UNY
No. Tumbuhan: 45 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Zodia  Habitus: tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan
(Evodia suaviolens) (Rutaceae) yang mempunyai tinggi berkisar antara
Klasifikasi 50–200 cm dengan rata-rata tinggi berkisar antara
Kerajaan: Plantae 75 cm.
Divisi: Magnoliophyta  Daun: Daun pohon zodia berbentuk pipih
Kelas: Magnoliopsida memanjang agak lentur dengan warna kuning
Bangsa: Sapindales kehijau-hijauan
Suku: Rutaceae
Marga: Evodia
Jenis: Evodia suaviolens
Sinonim: -
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Mengandung evodiamine dan Farmakologi
rutaecarpine. Daun zodia Sebagai pengusir nyamuk, penyembuh  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of

mengandung senyawa aktif sakit kepala, disentri, dan pembunuh sel Classification of Flowering plants. The New York

limonene yang bersifat neurotoksin kanker. Bunganya ternyata juga dapat Botanical Garden.

terhadap serangga Menurut Balai dijadikan obat gosok untuk mengobati  Kardinan, Agus. 2001. Mengenal Lebih Dekat

Penelitian Tanaman Rempah dan masuk angin. Dengan Tanaman Pengusir dan Pembasmi

Obat (Balittro), minyak yang Nyamuk. Jakarta: Indonesia.

disuling dari daun zodia  Ginanjar, Genis. 2008. Demam Berdarah (A

mengandung linalool 46% dan Survival Guide). Yogyakarta: B-First.


apinene 13,26%. Kandungan  Suharmiati, Lestari Handayani. 2007. Tanaman
linalool ilmiah inilah yang berfungsi Obat dan Ramuan Tradisional untuk Mengatasi
sebagai pengusir nyamuk. Demam Berdarah Dengue. Jakarta Selatan: PT
Agro Media Pustaka.
 Handayani, Prima Astuti dan Heti Nurcahyanti.
2014. Ekstraksi Minyak Atsiri Daun Zodia
(Evodia suaveolens) dengan Metode Maserasi dan
Distilasi Air Vol 3, No 1. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
No. Tumbuhan: 46 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Bunga merak  Habitus: Pohon
(Caesalpinia pulcherrima (L.)  Pohon: Pohon (Delonud, semak belukar (Cassta
Schwartz) occidentalis) atau herba (Cassia obtusa)
Klasifikasi  Daun: Daun alternatif, pinnately atau palmatelyi,
Kerajaan : Plantae kadang-kadang sederhana (Bauhtnta), daun
Divisi : Magnoliophyta pangkalan (kadang-kadang juga basis selebaran)
Kelas: Magnoliopsida pulvinate, stipules
Bangsa : Fabales  Bunga/perbungaan: Bunga bracteat (braket
Suku : Caesalpiniaceae biasanya caducous) biseksual, zygomorphic,
Marga : Caesalpinia perigynous. Calyx dengan 5 sahabat, jarang 4
Jenis : Caesalpinia pulcherrima Swart (Amherstia). Bebas atau jarang connate
(Bauhunta), sepal anterior aneh.

Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA


Bunganya memiliki kandungan zat Farmakologi  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of
tanin, asam gallat, asam benzoat, gallic Mengatasi Perut Kembung Classification of Flowering plants. The New
acid, beuzoic acid resin, dan zat merah. Daun kembang merak, alang-alang, York Botanical Garden
Daunya mempunyai kandunggan zat dan bawang putih dengan takaran  Aspan, R. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman
antara lain: alkaloid, saponin, tanin, seperlunya saja ditumbuk sampai Obat Kebun Tanaman Obat
glucosida, dan calsium oksalat. menjadi bubur. Pakailah bubur Citereup. Jakarta: BPOM RI.
Batangnya ramuan
mempunyai kandungan zat antara lain : tersebut untuk dibalurkan pada bagian  Dalimartha S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat
plumbagin, lumbagol, tanin, zat samak, perut yang kembung Indonesia Jilid 3. Jakarta: Puspa Swara
alkaloid, saponin, dan kalsium oksalat.  Takhtajan, A. 2009. Flowering Plants, Second
Tumbuhan ini bermanfaat Edition, Springer Science-Business Media B.V.
menyembuhkan diare akut, kejang  Damajani, D. 2005. Potret Kampus Ganesha:
panas pada anak, panas, perut kembung, Masa Lalu, Kini, dan Esok. Bandung: ITB
disentri, radang hati
(hepatitis), sariawan (aphthae), demam,
penyakit kulit, menstruasi (haid) tidak
lancar, luka terpukul, mata merah
(conjunctivitis)
No. Tumbuhan: 47 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Waregu, palem waregu  Habitas: kerdil atau merayap ke pohon besar
dengan tangan sendiri
(Raphis excels)
 Batang: batangnya ramping
Klasifikasi
 Daun: dibagi secara teratur ke dalam banyak
Kerajaan : Plantae
lipatan. Segmen dengan truncate atau oblique
Divisi : Magnoliphyta
apices; Pembagian menjadi segmen yang tak
Kelas : Liliopsida
biasa terjadi antara
Bangsa : Arecales
Lipatan itu, daripada sepanjang lipatan, suatu
Suku : Arecaceae
situasi. Dikenal di tempat lain hanya di
Marga : Rhapis
rhapidolum.
Jenis : Rhapis excelsa
 Bunga/perbungaan: Berbunga bisexual atau
uniseksual
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Farmakologi  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of
Kegunaan nya sebagai tanaman Classification of Flowering plants. The New
pembersih udara dan penangkal York Botanical Garden
polusi di lingkungan seperti  Takhtajan, A. 2009. Flowering Plants, Second
formaldehyde, volatile organis Edition, Springer Science-Business Media B.V.
compunds, karbon monoksida.  Beeler, B.H. 1960. What’s in a name. Principes
nitrogen oksida, pestisida dan 4: 144.
disinfektan adalah polutan yang
banyak terdapat di l dalam rumah.  Morrow And H.E. Moore Jr. 1969.
Polutan ini bisa menimbulkan Anatomy of the palm Rhapis excelsa ,7. Flowers.
sindrom bangunan sakit', yang . J. Arnold Arbor. 50: 138–152
menyebabkan berbagai penyakit  Dransfield, J., S.K Lee And F.N. WEI. 1985.
seperti alergi, sakit kepala, mudah Guihaia, a new coryphoid genus from China and
lelah bahkan kanker dan kematian. Vietnam. Principes 29: 3–12.
No. Tumbuhan: 48 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Daun lilin  Habitus: Herba
(Chlorophytum comosum)  Batang: Menjalar, bulat, membentuk stolon, hijau
Klasifikasi kekuningan.
Kingdom :Plantae  Daun: Daun berbentuk pita agak tipis, letak daun
Divisi : Magnoliphyta pada sumbunya berbentuk roset dengan helaian
Kelas : Liliopsida daunya membuka atau mendatar, tepi daun rata dan
Bangsa : Liliaceae pertulangan sejajar, daun berwarna hijau dan putih,
Suku : Anthericaceae warna hijau terletak sebagai garis pada kedua tepi
Marga : Chlorophytum daun sedangkan bagian tengah daunya berwarna
Jenis : Chlorophytum comosum putih.
 Bunga/perbungaan: Bunga majemuk, bentuk malai,
dan berada di ketiak daun, bertangkai panjang,
bunga bentuk bintang dan kecil, bunga berwarna
putih.
 Daun & biji: Bijinya lonjong, keras, hitam.
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Bunga yang memiliki nama Farmakologi  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of
latin Lilium Candidum L ini Kegunaan, akar nya digunakan untuk Classification of Flowering plants. The New York
mengandung beberapa zat kimia mengobati bronkitis, patah tulang dan Botanical Garden
penting, seperti flavonoid yang luka bakar dalam pengobatan  Takhtajan, A. 2009. Flowering Plants, Second
mengandung antioksidan, anti kanker, tradisional cina Edition, Springer Science-Business Media B.V.
dan membantu meremajakan  Braria Aisha et al. Int. Res Journal. Pharm. 2014
kulit, karotenoid sebagai antioksidan  Avvanavar, S. M., 2008. A Conceptual model of
dan juga sapion sebagai salah satu zat people‟s approach to sanitation.
penghambat pertumbuhan kanker. Scince of the total environment.
 Simpson, G. Michael. 2006.Sistematika Tumbuhan
Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data: Canada
No. Tumbuhan: 49 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Pacing tawar  Habitus: Herba, tinggi 0,5 - 4 meter
(Costus speciosus)  Batang: Banyak mengandung air, mudah
Klasifikasi dipatahkan, dari luar kasar dan dari dalam licin
Kerajaan: Plantae dan mengkilat. Batang tertutup oleh pelepah
Divisi: Magnoliophyta daun, berwarna hijau keunguan.
Kelas: Liliopsida  Daun: Daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk
Bangsa: Zingiberales lonjong, sampai lanser memanjang,tersusun
Suku: Zingiberaceae secara spiral melingkari batang. Ujung daun
Marga: Costus meruncing, tepi rata, pangkal daun tumpul,
Jenis: C. speciosus panjang 11-28 cm dan lebarnya 8-11 cm.
Sinonim:  Bunga/Perbungaan: Perbungaan berbentuk
 Costus sericeous Bl. bulir besar yang terletak pada ujung batang.
 Costus laureiri Horan Bunganya berwarna putih atau kuning.
 Amomum arboreum Lour.  Buah & Biji: Buahnya buah kotak berbentuk
 Amomum hirsutum Lamk. bulat telur, berwarna merah. Biji : keras, kecil,
 Banksia speciosa Koenig diameter lebih kurang 2 mm, berwarna hitam.
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Mengandung bahan baku obat Farmakologi
 Kinho,Julianus, dkk. 2011. Tumbuhan Obat
kontrasepsi (anti hamil). Mengobati bengkak pada sakit ginjal
Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid 1. Manado
(Nephtiric edema), perut busung,
: Ristek
infeksi saluran kemih (tractus
 Widyaningrum, Herlina. 2011. Kitab Tanaman
urinarius) serta pengerutan hati
Obat Nusantara. Jakarta : MedPress
(chirosis).
 Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
1989. Materia Medika Indonesia Jilid V.
Jakarta : Direktorat Jenderal Badan
Pengawasan Obat & Makanan.
 WijayaKusuma, H.M, 1994. Tanaman
Berkhasiat Obat Di Indonesia. Jakarta :
Pustaka Kartini.
 Wahyuningsih, Dra. Endang. Pusat Penelitian
Dan Pengembangan Tumbuhan Obat.
UNAS/P3TO UNAS.
No. Tumbuhan: 50 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Tumbuhan Paku
 Habitus: Perdu.
(Nephrolepis biserrata (Sw.) Schott )
 Batang: Batangnya bentuk bulat, umumnya
Klasifikasi
tanaman kecil dengan sedikit daun. Warna
Kerajaan: Plantae
batang kecoklatan, permukaan halus akan tetapi
Divisi: Pteridophyta
seperti terdapat rambut-rambut yang sangat
Kelas: Pteridopsida
halus pada batangnya.
Bangsa: Polypodiales
 Daun: Daun majemuk terdapat percabangan
Suku: Dryopteridaceae
pada tulang daun, bentuk daun menjorong dan
Marga: Nephrolepis
ujungnya terbelah sedangkan pada tepi
Jenis: Nephrolepis biserrata (Sw.)
daunnya bergerigi.
Schott
Sinonim:
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Semua bagian tanaman paku Farmakologi
mengandung saponin, kardenolin,  Benbasyar eliyanoor, 2012. Penuntun
Manfaat nya sebagai pembuatan
flavonoid dan tanin. Praktikum Farmakognosi Makroskopik Dan
bahan obat cacing, dapat mengobati
Mikroskopik. Jakarta : Bina Ilmu Mandiri
kanker perut.
 Bidwell R.G.S, 1979. Plant Physicology
Second. New york : Mac Millan Publishing co
 Fahn.A, 1982. Anatomi Tumbuhan Edisi III.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
 Gembong.T, 1985. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
 Gembong.T, 1981. Taksonomi Tumbuhan
Obat-Obatan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
No. Tumbuhan: 51 Deskripsi Morfologi
 Habitus: Membentuk semak-semak tebal
Nama lokal: Patat
 Daun: Daun basal dan tangkai, lonjong-elips,
(Calathea lietzei)
panjang 12-15 cm dan lebar 5-7 cm,
Klasifikasi
bergelombang, hijau cerah di atas dengan
Kerajaan: Plantae
refleksi logam dan dengan pita hijau gelap yang
Divisi: Magnoliophyta
luas, di bawah ungu-merah
Kelas: Liliopsida
 Bunga/perbungaan: Bunga dikumpulkan dalam
Bangsa: Zingiberales
perbungaan pendek, putih. Penampilan sangat
Suku: Marantaceae
dekoratif
Marga: Maranta
Jenis: M. lietzei
Sinonim: Calathea lietzei . E.Morren

Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA


Farmakologi
Asam rosmarinic. Asam ini juga
Untuk mengobati sakit ganguan  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of
mengandung seluruh jenis dari familia
pecernaan seperti diare, Classification of Flowering plants. The New
Marantaceae lainnya. Termasuk York Botanical Garden.
menyembuhkan sakit radang usus,
Calathea.  Kencana, Ira Puspa dan Garsinia Lestari. 2015.
sebagai obat penawar racun
Tanaman Hias Lanskap. Jakarta: Penebar
Swadaya.
 Sudarmono. 1997. Mengenal dan Merawat
Tanaman Hias Ruangan. Yogyakarta:
Kanisius.
 Damajani, D. 2005. Potret Kampus Ganesha:
Masa Lalu, Kini, dan Esok. Bandung: ITB
 Dalimartha, Setiawan. 2007. Atlas Tumbuhan
Obat Indonesia. Jakarta: Puspa Swara.

No. Tumbuhan: 52 Deskripsi Morfologi


Nama lokal: Pohon sapu tangan  Habitus: Pohon
(Maniltoa grandiflora)  Daun: Daun-daun mudanya mula-mula
Klasifikasi berwarna putih bersih, tetapi sesudah 4-5 hari
Kerajaan: Plantae kemudian berubah menjadi hijau muda dan
Divisi: Magnoliophyta akhirnya hijau tua. Daun-daun muda
Kelas: Magnoliopsida bergerombol pada ujung-ujung rantingnya yang
Bangsa: Fabales merunduk mirip untaian saputangan.
Suku: Fabaceae  Bunga/perbungaan: Bunga bisekual atau
Marga: Maniltoa kadang kadang uniseksual (tanaman
Jenis: Maniltoa grandiflora monoseous di beberapa mimosoidae)
Sinonim: Maniltoa brawneodes  Buah & biji: buah biasanya legum, kering dan
gemuk,

Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA


Sifat kandungan kimia daun, buah, dan Farmakologi
kulit batang pohon sapu tangan Berkhasiat untuk obat sakit gangguan  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of

mengandung saponin. Buah dan kulit pencernaan. Selain itu juga bermanfaat Classification of Flowering plants. The New

batangnya mengandung tanin, sebagai antioksidan alami. York Botanical Garden.

sedangkan daunnya mengandung  Byng, James. 2014. The Flowering Plants

flavonoid dan polifenol. Memiliki Handbook. Hertford, United Kingdom: Plant

potensi untuk dijadikan sebagai indikaor Gateaway Ltd.

asam basa, yakni memiliki perubahan  Agus, cahyono. 2010. Tanaman Langka

warna yang jelas pada pH tertentu. Zat Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
warna alam ini pada umumnya tersusun  Hutapea, J.R. 1994. Investaris Tanaman Obat
oleh senyawa antosianin. Indonesia III. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
 Santoso. Budi. 2015. Penapisan Zat Warna
Alam Golongan Anthocyanin dari Tanaman
Sekitar Sebagai Indikator Asam Basa Vol 11
No 2. Politeknik Negeri Bandung.
No. Tumbuhan: 53 Deskripsi Morfologi
Nama lokal : Dadap Merah
 Habitus: Pohon berdiameter 15-38 cm
(Erythrina crista-galli)
 Batang: Berkayu, bentuk silinder, permukaan
Klasifikasi
kasar, duri muncul dari ruas-ruas batang yang
Kerajaan: Plantae
nantinya luruh menjadi lentisel.
Divisi: Magnoliophyta
 Daun: Bentuk daun oval, panjang 3-6cm, dan
Kelas: Magnoliopsida
lebar 2-5cm. Majemuk beranak daun tiga,
Bangsa: Fabales
bangun jorong, bentuk belah ketupat, ujung
Suku: Fabaceae
runcing sampai meruncing.
Marga: Erythrina
 Bunga/Perbungaan : Majemuk termanalis,
Jenis: Erythrina crista-galli .L
perbungaan tandan warna merah tua, panjang
Sinonim: Micropteryx crista-galli (L.)
1,9 cm, bunga lengkap asimetris, bentuk
Walp.
mahkota seperti sabit, stamen 10.
 Biji/buah : Polong tebal dan berwarna gelap
menyempit diantara biji-biji. Biji berbentuk
telur, coklat merah atau ungu mengkilap.
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Farmakologi
Mengandung senyawa metabolit
 Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia.
sekunder diantaranya terpen, steroid, Manfaat nya bisa untuk melancarkan
Bandung : ITB
arilpropanoid, alkaloid dan flavonoid. ASI, mengobati cacingan dan
 Sholikhin, Jauharus dkk. 2013. ”Analisis dan
disentri, meringankan rematik, sakit
Uji Stabilitas Ekstrak Mahkota Bunga Dadap
perut, nifas, dan mencegah
Merah (Eritrina crista-galli L.)”. Malang:
keguguran.
Universitas Negeri Malang.
 Steenish, Dr.C.G.G.J. Van, dkk., 1972, Flora,
PT. Pradya Paramita, Jakarta.
 Na, M. dkk. 2006. Protein Tyrosine
Phosphatase-1B Inhibitory Activity of
Isoprenylated Flavonoids Isolated from
Erythrina mildbraedii, J, Nat. Prod, 69, 1572-
1576.
 Nguyen, P. H. dkk. 2011. New 5-
deoxyflavanoids and their inhibitory effect on
protein tyrosine phosphatase 1 B (PTP1B)
activity. Bioorganics & Medical Chemistry, 19,
3378-3383.
No. Tumbuhan: 54 Deskripsi Morfologi
Nama lokal : Alpukat
 Habitus: Pohon, tingginya 3 m - 10 m.
(Persea americana Mill)
 Batang: Berkayu, bulat, warnanya coklat, dan
Klasifikasi
banyak bercabang.
Kerajaan: Plantae
 Daun: Tunggal letaknya berdesakan di ujung
Divisi: Spermatophyta
ranting, bentuknya memanjang, ujung dan
Kelas: Dicotyledoneae
pangkal runcing.
Bangsa: Ranuculales
 Bunga/Perbungaan : Bunganya majemuk,
Suku: Lauraceae
warna bunga putih dan setiap bunga akan
Marga: Persea
mekar sebanyak dua kali.
Jenis: Persea americana Mill
 Biji/buah : Buahnya bauh buni, bentuk bola
Sinonim: Persea Gratisima Gaertm. F
atau bulat telur, warnanya hijau atau hijau
kekuningan.
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, Farmakologi
dan tanin.  Monica, F., 2006, Pengaruh Pemberian Air
Daging buahnya bisa mengurangi rasa
Seduhan Serbuk Biji Alpukat (Persea
sakit dan mengobati sariawan,
americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa
sedangkan daun buah alpukat
Darah Tikus Wistar yang Dibebani Aloksan,
biasanya digunakan untuk mengobati
Karya Tulis Ilmiah. Semarang : Fakultas
nyeri saraf, nyeri lambung,
Kedokteran, Universitas Diponegoro.
menurunkan darah tinggi dan
 Zuhrotun, A., 2007, Aktivitas Antidiabetes
mengobati batu ginjal. Selain daun dan
Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea
buahnya, biji buah alpukat juga bisa
americana Mill) Bentuk Bulat, Karya Tulis
digunakan untuk mengurangi kadar
Ilmiah. Bandung : Fakultas Farmasi,
gula dalam darah.
Universitas Padjajaran.
 Maryati, S., 2007, Telaah Kandungan Kimia
Daun Alpukat (Persea amaericana
Mill.)Tesis. Bandung : Departmen Farmasi
ITB.
 Depkes RI. Profil kesehatan Indonesia 2001
Menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
 Nurrasid, E.S. 1998. Aktivitas Antidiabetes
Ekstrak Etanol Biji Alpukat, Daun Murbei
dan Buah Terong Ungu Pada Tikus Putih.
Bandung : Jurusan Farmasi FMIPA Unpad.
No. Tumbuhan: 55 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Mimba  Habitus: Perdu
(Azadirachta indica)  Batang: berkayu, tegak, bulat, permukaan
Klasifikasi kasar, percabangan sympodial, berwarna
Kerajaan: Plantae cokelat.
Divisi: Spermatophyta  Daun: Daunnya majemuk, tumbuh saling
Kelas: Magnoliopsida berhadapan, berbentuk lonjong dan agak
Bangsa: Rutales melengkung, pangkal meruncing, tepi
Suku: Meliaceae bergerigi, pertulangan menyirip, dan ujung
Marga: Azadirachta melancip.
Jenis: Azadirachta indica  Bunga/perbungaan: Bunga tumbuh majemuk
Sinonim: Melia azadirachta di ujung cabang dan berkelamin dua. Benang
sari berbentuk silindris, berwarna putih
kekuningan,
 Buah & biji: Buah buni, berbentuk bulat telur,
warna hijau. Biji bulat, diameter sekitar 1 cm,
berwarna putih.
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Ekstrak mimba mengandung Farmakologi
azadirachtin. Kadar bahan aktif tertinggi Kandungan azadirachtin yang  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of

pada biji. Selain itu dalam serbuk biji terkandung dalam mimba berperan Classification of Flowering plants. The New

mimba juga terkandung senyawa aktif sebagai antiparasit dan antibakteri. Efek York Botanical Garden.

berupa saponin dan flavonoid. lain adalah sebagai antidiabetes dan  Hidana, Rudy. 2017. Efektivitas Ekstrak Daun

antiinflamasi. Kulit kayunya yang pahit Nimba Sebagai Ovisida Aedes Aegypti Vol 17,

dianjurkan untuk tonikum, obat mencret, No 1. STIkes BTH Tasikmalaya.

kudis, dan eksem. Rebusan daunnya  Redaksi Trubus. 2011. Herbal Praktis

dapat digunakan untuk membangkitkan Berkhasiat. Jakarta: Trubus Swadaya.

selera makan.  Adi, Lukas Tersono. 2008. Tanaman Obat

Selain itu juga banyak digunakan untuk dan Jus untuk Mengatasi Penyakit Jantung,

menyembuhkan penyakit kulit, demam, Hipertensi, Kolestrol, dan Stroke. Jakarta: PT


penyakit kardiovaskular. Ekstrak daun Agromedia Pustaka.
mimba juga bisa digunakan sebagai obat  Laksmitawati dan Syarmalina. 2013. Uji Efek
jerawat. Antibakteri Daun Mimba Terhadap Bakteri.
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.
No. Tumbuhan: 56 Deskripsi Morfologi
Nama lokal: Paku sisik naga  Habitus: Tumbuh di dahan dan batang pohon.
(Drymoglossum piloselloides)  Batang: bentuk batangnya menjalar
Klasifikasi  Daun: daunnya berbentuk mirip seperti sisik
Kerajaan: Plantae naga berwarna hijau tua, panjang daun, 1-1,5
Divisi: Pteridophyta cm tebal berdaging dengan permukaan daun
Kelas: Pteridopsida halus mengkilat.
Bangsa: Polypodiales
Suku: Polypodiaceae
Marga: Drymoglossum
Jenis: Drymoglossum piloselloides
Sinonim: Drymoglossum heterophyllum
Kandungan Kimia Pemanfaatan/Khasiat Obat/Aktifitas DAFTAR PUSTAKA
Sisiknya mengandung minyak atsiri, Farmakologi
sterol, fenol, omatanin, flavonoid, dan Daun sisik naga secara empirik  Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of

gula. Senyawa flavonoid diduga kuat digunakan sebagai obat untuk kanker Classification of Flowering plants. The New

merupakan senyawa aktif antioksidan payudara dan berbagai penyakit lain York Botanical Garden.

yang berpotensi dapat mencegah terkena seperti gondongan, batuk berdahak,  Sudewo, Bambang. 2012. Basmi Kanker

risiko dan memproteksi perkembangan kencing nanah, keputihan, luka berdarah, Dengan Herbal. Jakarta: Transmedia Pustaka.

sel kanker. Ekstrak methanol daun sisik liver, juga sariawan. Selain itu sebagai
naga juga memiliki efek sitotoksik
terhadap sel leukemia berdasarkan nilai pencegah parotitis, tuberkulosis,  Adi, Lukas Tersono. 2006. Tanaman Obat
penghambatan pertumbuhan sel antibakteri dan antijamur. dan Jus untuk Asam Urat dan Rematik.
leukemia. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
 Dalimartha, Setiawan. 2008. Herba Untuk
Pengobatan Reumatik. Jakarta: Penebar
Swadaya.
 Sahid, Anwar, dkk. 2013. Uji Sitotoksisitas
Ekstrak Metanol Daun Sisik Naga
(Drymoglossum piloselloides Presl.)
terhadap Sel Leukemia P388. Jurusan
Biologi, FMIPA, Unsrat, Manado
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Lukas Tersono. 2006. Tanaman Obat dan Jus untuk Asam Urat dan Rematik. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Adi, Lukas Tersono. 2008. Tanaman Obat dan Jus untuk Mengatasi Penyakit Jantung, Hipertensi, Kolestrol, dan Stroke. Jakarta:
PT Agromedia Pustaka.
Agus, cahyono. 2010. Tanaman Langka Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Andalusia, Sofia, dkk. 2008. Seri Tumbuhan Obat Berpotensi Hias. Jakarta: Gramedia.

Arundhina, Elisabeth. 2014. Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) Sebagai Antijamur TErhadap Candida
albicans dan Pityrosporum ovale Secara In Vitro. Journal of Applied Industrial Engineering Atma Jaya Yogyakarta University.
http://e-journal.uajy.ac.id/6530/1/jurnal%20BL01139.pdf

Aspan, R. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat


Citereup. Jakarta: BPOM RI.

Austin DF. 2002. Healing plants of peninsular India. Eco Bot 56(3):292.
Avvanavar, S. M., 2008. A Conceptual model of people‟s approach to sanitation.
Scince of the total environment.
Beeler, B.H. 1960. What’s in a name? Principes 4: 144.

Benbasyar eliyanoor, 2012. Penuntun Praktikum Farmakognosi Makroskopik Dan Mikroskopik. Jakarta : Bina Ilmu Mandiri

Bidwell R.G.S, 1979. Plant Physicology Second. New york : Mac Millan Publishing co
Braria Aisha et al. Int. Res Journal. Pharm. 2014
Byng, James. 2014. The Flowering Plants Handbook. Hertford, United Kingdom: Plant Gateaway Ltd.
Cronquist, A. 1981. An Intergrated System of Classification of Flowering plants. The New York Botanical Garden.

Dalimartha, Setiawan. 2007. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Puspa Swara.
Dalimartha, Setiawan. 2008. Herba Untuk Pengobatan Reumatik. Jakarta: Penebar Swadaya.
Damajani, D. 2005. Potret Kampus Ganesha: Masa Lalu, Kini, dan Esok. Bandung: ITB.
Damayanti, Indah. 2010. Karakterisasi Trayek pH dan Spektrum Absorbsi Indikator Asam Basa Alami dari Daun Rhoe discolor.
Laporan Penelitian. Yogyakarta: FMIPA UNY

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. Jakarta : Direktorat Jenderal Badan Pengawasan
Obat & Makanan.

Depkes RI. Profil kesehatan Indonesia 2001 Menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dransfield, J., S.K Lee And F.N. WEI. 1985. Guihaia, a new coryphoid genus from China and Vietnam. Principes 29: 3–12

Fahn.A, 1982. Anatomi Tumbuhan Edisi III. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Gembong.T, 1981. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Gembong.T, 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Ginanjar, Genis. 2008. Demam Berdarah (A Survival Guide). Yogyakarta: B-First.


Handayani, Prima Astuti dan Heti Nurcahyanti. 2014. Ekstraksi Minyak Atsiri Daun Zodia (Evodia suaveolens) dengan Metode
Maserasi dan Distilasi Air Vol 3, No 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia. Bandung : ITB


Hidana, Rudy. 2017. Efektivitas Ekstrak Daun Nimba Sebagai Ovisida Aedes Aegypti Vol 17, No 1. STIkes BTH Tasikmalaya.
Hutapea, J.R. 1994. Investaris Tanaman Obat Indonesia III. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kardinan, Agus. 2001. Mengenal Lebih Dekat Dengan Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Jakarta: Indonesia.

Kencana, Ira Puspa dan Garsinia Lestari. 2015. Tanaman Hias Lanskap. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kinho,Julianus, dkk. 2011. Tumbuhan Obat Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid 1. Manado : Ristek

Laksmitawati dan Syarmalina. 2013. Uji Efek Antibakteri Daun Mimba Terhadap Bakteri. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Maryati, S., 2007, Telaah Kandungan Kimia Daun Alpukat (Persea amaericana Mill.)Tesis. Bandung : Departmen Farmasi ITB.

Monica, F., 2006, Pengaruh Pemberian Air Seduhan Serbuk Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa Darah
Tikus Wistar yang Dibebani Aloksan, Karya Tulis Ilmiah. Semarang : Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Morrow and H.E. Moore Jr. 1969. Anatomy of the palm Rhaps excelsa 7 Flowers. J. Arnold Arbor. 50: 138-152.

Na, M. dkk. 2006. Protein Tyrosine Phosphatase-1B Inhibitory Activity of Isoprenylated Flavonoids Isolated from Erythrina
mildbraedii, J, Nat. Prod, 69, 1572-1576.

Nguyen, P. H. dkk. 2011. New 5-deoxyflavanoids and their inhibitory effect on protein tyrosine phosphatase 1 B (PTP1B) activity.
Bioorganics & Medical Chemistry, 19, 3378-3383.
Nurrasid, E.S. 1998. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat, Daun Murbei dan Buah Terong Ungu Pada Tikus Putih.
Bandung : Jurusan Farmasi FMIPA Unpad.

Prihatin, Lucia. 2005. Pengembangan Indikator Asam Basa Bahan Alam. Laporan Penelitian. Yogyakarta: FMIPA UNY
Redaksi Trubus. 2011. Herbal Praktis Berkhasiat. Jakarta: Trubus Swadaya.
Sahid, Anwar, dkk. 2013. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides Presl.) terhadap Sel
Leukemia P388. Jurusan Biologi, FMIPA, Unsrat, Manado

Santoso. Budi. 2015. Penapisan Zat Warna Alam Golongan Anthocyanin dari Tanaman Sekitar Sebagai Indikator Asam Basa Vol 11
No 2. Politeknik Negeri Bandung.

Sholikhin, Jauharus dkk. 2013. ”Analisis dan Uji Stabilitas Ekstrak Mahkota Bunga Dadap Merah (Eritrina crista-galli L.)”. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Simoes AO, Castro MM de, Kinoshita LS. 2006. Calycine colleters of seven species of Apocynaceae (Apocynoideae) Brazil: Botanic J
Linn Soc

Simpson, G. Michael. 2006.Sistematika Tumbuhan Library of Congress Cataloging-in-Publication Data: Canada

Steenish, Dr.C.G.G.J. Van, dkk., 1972, Flora, PT. Pradya Paramita, Jakarta.
Sudarmono. 1997. Mengenal dan Merawat Tanaman Hias Ruangan. Yogyakarta: Kanisius.

Sudewo, Bambang. 2012. Basmi Kanker Dengan Herbal. Jakarta: Transmedia Pustaka.
Suharmiati, Lestari Handayani. 2007. Tanaman Obat dan Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Demam Berdarah Dengue. Jakarta
Selatan: PT Agro Media Pustaka.
Takhtajan, A. 2009. Flowering Plants, Second Edition, Springer Science-Business Media B.V.

Thomas V, Dave Y. 1989. Histochemistry and senescence of colleters of Allamanda cathartica (Apocynaceae). Ann Bot 64:201-3.

Utama, Prapti. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka

Wahyuningsih, Dra. Endang. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tumbuhan Obat. UNAS/P3TO UNAS.
Widyaningrum, Herlina. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Jakarta : MedPress

WijayaKusuma, H.M, 1994. Tanaman Berkhasiat Obat Di Indonesia. Jakarta : Pustaka Kartini.

Zuhrotun, A., 2007, Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill) Bentuk Bulat, Karya Tulis Ilmiah.
Bandung : Fakultas Farmasi, Universitas Padjajaran.
LAMPIRAN

No. Suku Nama Jenis Nama Lokal Bentuk Hidup


1. Araucariaceae Agathist damara Getah damar Pohon
2. Nyctaginaceae Bougenvil villea Bunga kertas Perdu
3. Verbenaceae Congea velutina Kembang kolecer Liana
4. Rubiaceae Gardenia jasminoides Kacapiring Perdu
5. Euphorbiaceae Acalypha capilipes The-tehan Perdu
6. Amarylidaceae Hymenocalys littoralis Bunga bakung Perdu
7. Meliaceae Swietenia macrophylla Mahoni Pohon
8. Burseraceae Canarium indicum Kenari Pohon
9. Araucariaceae Araucania heterophy Cemara Norfolk Pohon
10. Fabaceae Arahnis pintoi Kacang-kacangan Herba
11. Oxalidaceae Oksalis corymbosa Calingcing Gede Perdu
12. Fabaceae Delonix regia Flamboyan Pohon
13. Gentianaceae Flumeria acuminate Kamboja Pohon
14. Lauraceae Cinnamomum burmanii Kayu manis Pohon
15. Bignoniaceae Phyrostegia venusta Bunga agustus Perdu
16. Laxmanniceae Cordyline terminalis Hanjuang merah Perdu
17. Meliaceae Toona sureni Suren Pohon
18. Moraceae Ficus hispida Tanaman liar Perdu
19. Verbenaceae Tectona grandis Jati Pohon
20. Meliaceae Melia azedarach Mindi Pohon
21. Amaranthacea Hyresine herps Bayam merah Herba
22. Poaceae Axonophus compressus Rumput Gajah Mini Herba
23. Poaceae Sporobolus diander Rumput jajagoan Herba
24. Poaceae Setaria palmiforia Rumput beralus tegak Herba
25. Plantaginaceae Plantago major Kiurat Herba
26. Asteraceae Sonchus arvensis Tempuyung Herba
27. Altingiaceae Altingia excelsa Rasamala Pohon
28. Moraceae Ficus elastica Karet Munding Pohon
29. Fabaceae Cassia fistula Trengguli atau kayu raja Pohon
30. Euphrbiaceae Antidesma bunius Buni Pohon
31. Agavaceae Agave sisaluna Sisal Perdu
32. lythraceae Lagerestoma japonica Bungur jepang Perdu
33. Myrtaceae Syzigium polyanthum Pohon salam Pohon
34. Moraceae Artocarpus heterophylus Nangka Pohon
35. Moraceae Ficus septica Kuaciat Perdu
36. Acantaceae Sericocalix crispu Keji beling Perdu
37. Rutaceae Citrus auracantifolia Jeruk nipis Perdu
38. Agavaceae Dracaena fragrans Kaya besi Pohon
39. Myrtaceae Syzigium oleina Pucuk merah Perdu
40. Arecaceae Hyoporble lagenicaulis Palem botol Perdu
41. Apocynaceae Cerbera odolam Bintaro Perdu
42. Podocarpaceae Podocarpus nerifolius Kismis Pohon
43. Apocynaceae Alamanda chatartica Alamanda Perdu
44. Commelinaceae Rhoeo discolor Adam dan hawa Perdu
45. Rutaceae Evodia suaviolens Bunga makrofila Herba
46. Caesalpiniaceae Caesalpinia pulcerima Kembang merak Perdu
47. Arecaceae Raphis exelsa Waregu Pohon
48. Liliaceae Chlorophytum comosum Daun lilin Perdu
49. Costaceae Costus specious Pacing Perdu
50. Polyponaceae Nephrolephis biserata Pakis Pohon
51. Marantaceae Calatea lietzei Patat Herba
52. Fabaceae Maniltoa grandiflora Pohon sapu tangan Pohon
53. Fabaceae Eryhtrina cristagalli Dadap merah Pohon
54. Lauraceae Persea americana Alpukat Pohon
55. Meliaceae Azadirachta indica Nimba Pohon
56. Polyponaceae Drymoglosum piloselloides Paku sisik naga Pohon
57. Moraceae Ficus benjamina Beringin Pohon
58. Mimosaceae Acasia aurantifolia Akasia Pohon
59. Caesalpiniaceae Cassia siamea Johar Perdu
60. Typhaceae Typha angustifolia Bunga lilin (walani) Herba
61. Caesalpiniaceae Cassia sieberiana Johar Pohon
62. Balsaminaceae Impatiens platypetala Pacar air Perdu
63. Zingiberaceae Curcuma domestica Kunyit Herba
64. Mimosaceae Leucanea laucochepala Lamtoro Pohon, perdu
65. Mimosaceae Calliandra portoricensis Kaliandra Perdu
66. Buphorbiaceae Acalypha wilkesiana Kucing-kucingan Perdu
67. Euphorbiaceae Euphorbia pulcherrima Kastuba Perdu
68. euphorbiaceae Ricinus communis Jarak kaliki Perdu
69. Balsaminaeae Impatiens balsamina Pacar air Perdu
70. Caesalpiniaceae Cynometa ramiflora Kolang kaling Pohon
71. Fabaceae Dalbergia latifolia Sonokeling Pohon
72. Agavaceae Sansiveira trifasciata Lidah mertua Herba
73. Sapindaceae Fillicium decipiens Kerai paying atau ki sabun Pohon
74. Pandanaceae Pandanus amaryllifolius Pandan Perdu
75. Euphorbiaceae Euphorbia splendens Euphorbia Perdu
76. Elaeocarpaceae Elaeocarpus sphaericus Ganitri Pohon
77. Lythraceae Lagerstomia indica Bungur Pohon
78. Fabaceae Adenanthera pavonina Saga pohon Pohon
79. Lythraceae Lagerstomia floregine Bungur Pohon
80. Lythraceae Lagerstomia stresiosa Bungur Pohon
81. Asparagaceae Agave americana Lidah buaya amerika Herba
82. Calophyllaceae Calophyllum inophyllum Nyamplung Pohon
83. Magnoliaceae Michelia campaka Cempaka kuning Perdu
84. Sapotaceae Mimusops elengi Tanjung Pohon
85. Araceae Aglaonema Sp Sri rejeki Herba
86. Heliconiaceae Heliconia colinsiana Pisang hias Herba
87. Apocynaceae Thevetia peruviana Bengali Pohon
88. Arecaceae Chrysalidocarpus lutescens Palem kuning Perdu
89. Araceae Caladium bicolor Keladi Herba
90. Asteraceae Ageratum conyzoides Bandotan Herba
91. Sapotaceae Manilkara kauki Sawo kecik Pohon
92. Anacardiaceae Magnifera indica Manga Pohon
93. Bignoniaceae Tabebuia argentea Tabebuya Pohon
94. Euphorbiaceae Euphorbia tirucalli Patah tulang Perdu
95. Euphorbiaceae Pedilanthus Pohon zig zag Pohon
96. Lyhtraceae Cuphea hyssopifolia Taiwan beauty Pohon
97. Myrtaceae Psidium guajava Jambu biji Pohon
98. Euphorbiaceae Codiaeum variegatum Tanaman puring Perdu
99. Acanthaceae Hemigraphis alternata Sambaing getih Perdu
100. Poaceae Zoysia matrella Rumput manila Herba
101. Apocynaceae Cathrantus roseus Tapak dara Perdu
102. Rubiaceae Ixora javanica Bunga soka jawa Perdu
103. Euphorbiaceae Phyllanthus niruri Meniran Pohon
104. Oxalidaceae Oxinalis corniculata Semanggi gunung Perdu
105. Portulaceae Portulaca oleracea Krokot atau gelang biasa Perdu
106. Pinaceae Pinus merkusii Pinus Pohon
107. Araceae Philodendron bipinnatifidum Pilodemplon Perdu
108. Annonaceae Polyalthia longifolia Glodokan Pohon
109. Astraceae Veronia coxinea Medang Herba
110. Rutaceae Muraya paniculata Kemuning Pohon
111. Poaceae Cymbopogon citratus Serai Herba
112. Fabaceae Erythrina americana Bawang Herba

Anda mungkin juga menyukai