Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

1.1 Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah
posisi melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-
hari, jarak dapat berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan
kriteria tertentu (misalnya jarak tempuh antara Jakarta-Bandung). Dalam bidang
matematika, jarak haruslah memenuhi kriteria tertentu.
Berbeda dengan koordinat posisi, jarak tidak mungkin bernilai negatif. Jarak
merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor.
Jarak yang ditempuh oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan dalam
odometer), orang, atau objek, haruslah dibedakan dengan jarak antara titik satu
dengan lainnya.
Dalam ilmu fisika, jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu
objek yang bergerak, mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Konsep
ini seringkali dipetukarkan dengan konsep perpindahan, Berikut adalah perbedaan
antara jarak dan perpindahan :
 Jarak selalu ditinjau dari lintasan yang ditempuh oleh benda yang
bergerak, sedangkan perpindahan hanya ditinjau dari kedudukan awal dan
kedudukan akhir.
 Jarak tidak memperhitungkan arah gerak benda, sedangkan perpindahan
memperhitungkan arah gerak benda.

Ilustrasi jarak

1
TEORI DASAR

2.1 Berbagai macam alat pengukur jarak


1. Meter Konvensional
Meter Ukur adalah alat ukur yang sangat penting dipergunakan
dalam bangunan. Setiap pekerjaan akan sering berhubungan dengan alat
ini karena semua pekerjaan pasti berhubungan dengan ukuran.
Alat ukur dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan ukuran, bahan
alat ukur ada yang terbuat dari kayu, kain, plastik dan juga dari plat besi.
Umumnya alat ukur dibuatkan dalam dua satuan ukuran metrik yaitu
dalam satuan meter dan inchi yang mana harus mengikuti ukuran
standard yang berlaku.
Meter ukur saat ini dipasaran banyak dijumpai dalam berbagi
ukuran panjang. Meter ukur kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3
m dan 5 m. Sedangkan meter ukur panjang yang biasanya dalam bentuk
roll terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m, 50 m dan 100 m.

Meter Pengukur Konvensional

2
2. Pengukur Jarak Jalan
Alat Pengukur jarak jalan adalah sebuah alat yang digunakan untuk
alat pencatat panjang jalan. Alat ini memberikan akurasi pengukuran
yang sangat baik.
Sering digunakan untuk pengukuran jalan yang naik-turun,
pemeliharan jalan, bahkan pekerjaan bawah tanah. Sudah dilengkapi
dengan sistem pengereman sehingga semakin memudahkan pengukuran.

Alat Pengukur Jarak Jalan


3. Laser Distance Meter
Laser Distance meter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur
jarak tertentu menggunakan pancaran sinar laser dengan cara hanya dengan
mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, lalu alat ini dapat
menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke
objek lainnya.

Laser Distance Meter

3
4. Odometer
Odometer adalah sebuah alat ukur yang menunjukan Jarak yang telah
ditempuh pada suatu kendaraan. Apabila Speedometer di kendaraan tersebut
menggunakan satuan Kilometer/Jam, maka angka odometer yang
ditunjukkan berupa jarak dalam satuan Kilometer.
Biasanya Odometer digunakan untuk mengetahui kapan waktunya
mengganti cairan pelumas dikarenakan penggantian pelumas pada
kendaraan berdasarkan jarak yang telah ditempuh dan sering dikaitkan untuk
menentukan kendaraan tersebut jarang digunakan atau sering digunakan
pada saat kita akan membeli kendaraan bekas.
Selain Odometer, biasanya dilengkapi juga dengan Tripmeter. Secara
prinsip dasar nya sama tetapi perbedaannya adalah, Tripmeter
memungkinkan untuk bisa di Reset menjadi 0 (nol) kembali. Hal ini berguna
untuk mengukur jarak tempuh dari lokasi A ke lokasi B.

Gambar diatas adalah odometer analog dan pada bagian bawahnya adalah
tripmeter dengan jumlah angka penunjukkan yang lebih sedikit.

Sedangkan gambar diatas adalah odometer dengan penunjukkan angka


digital

4
PEMBAHASAN
3.1 Diagram cara kerja Odometer

Poros di transmisi VSS (Sensor Kecepatan) ECM

Tampilan odometer Susunan Roda Gigi cacing small motor

3.2 Prinsip Kerja


Proses ini dimulai dengan berputarnya poros roda ataupun poros transmisi
kendaraan yang kemudian memutar Vehicle Speed Sensor (VSS) dan di dalam
sensor ini putaran dirubah menjadi sinyal elektrik melalui kumparan
elektromagnetik menuju ke Electronic Control Module (ECM). Setelah ECM
menerima sinyal dan diproses lalu ECM memberikan sinyal kepada small motor
atau motor listrik kecil untuk menggerakan poros input odometer yang terhubung
dengan input putaran ke roda gigi cacing, yang juga terhubung dengan roda gigi
pertama. Setiap satu putaran penuh dari roda gigi cacing hanya akan memutar
roda gigi sepersekian putaran dengan rasio gigi tertentu tergantung dari ukuran
roda.
Roda gigi pertama ini terhubung dengan roda gigi cacing kedua yang juga
terhubung dengan roda gigi kedua. Begitu seterusnya hingga roda gigi ketiga
meneruskan input putarannya untuk memutar sepersepuluh putaran indikator
sepersepuluh kilometer yang ada pada bagian display pada odometer.
Selanjutnya indikator sepersepuluh kilometer ini berputar dan akibatnya
pasak-pasak yang tertanam pada indikator ini ikut bergerak. Pasak-pasak ini
berguna untuk menggerakkan indikator yang ada di s ebelah kirinya, yang dibantu
dengan roda gigi pembantu kecil berwarna putih. Di setiap indikator terdapat
pasak yang terpasang berderet di satu sisi, dan sepasang pasak di sisi yg lain.
Sepasang pasak ini kemudian meneruskan putarannya ke roda gigi pembantu yang
kemudian diteruskan lagi ke pasak indikator di sebelah kirinya.
Bergeraknya pasak yang tertanam pada indikator sebelah kirinya
mengakibatkan indikator sebelah kiri dari indikator sepersepuluh kilometer, yaitu

5
indikator 1 kilometer untuk berputar sepersepuluh putaran. Proses ini berlanjut
hingga indikator terakhir yang terdapat pada odometer.
Ketika odometer sudah menunjukkan angka 99999, maka input putaran
berikutnya akan mengakibatkan display pada odometer yang awalnya 999999
menjadi kembali 0.

3.3 Metode Pengukuran


Yaitu dengan mengambil jumlah putaran transmisi yang dikonversikan
melalui Vehicle Speed Sensor untuk diproses menjadi sinyal elektrik di ECM dan
juga direduksi oleh susunan gigi tertentu sehingga perputaran dapat diatur untuk
menyajikan jarak yang telah ditempuh oleh suatu kendaraan.

3.4 Komponen-Komponen Pada Sistem Odometer

Vehicle Speed Sensor

Sensor kecepatan roda atau sensor kecepatan kendaraan (VSS) adalah salah
satu jenis sensor pengukur putaran atau tachometer. Sensor ini adalah perangkat
yang berfungsi sebagai pengirim sinyal elektrik yang bertujuan untuk membaca
kecepatan pada kendaraan.
VSS Terdiri dari sebuah Gear yang diputar oleh putaran transmisi dan
adanya kumparan elektromagnetik untuk menghasilkan sinyal elektrik tertentu

6
Susunan VSS dan penggeraknya

Contoh Posisi VSS pada komponen Transmisi

7
Sinyal dari VSS lalu diteruskan untuk diproses di dalam ECM melalui kabel
penghubung yang dihubungkan ke ECM

Kabel Penghubung dari VSS menuju ke ECM

Sebuah Electronic Control Module (ECM)


Engine Control Module (ECM) merupakan serangkaian unit kontrol pada
engine dimana mampu berperan sebagai otak dari suatu kendaraan yang telah
dikomputerisasi. Engine Control Module juga memiliki peran sebagai alat
proteksi saat terdapat gangguan pada sistem kendaraan. Jika terdapat suatu hal
yang aneh, sensor akan mengirimkan sinyal pada ECM untuk kemudian
mematikan seluruh sistem pada kendaraan tersebut.

8
Pada sistem odometer di kendaraan, sinyal yang telah terproses di ECM
akan dikirim kepada motor listrik berukuran kecil yang disebut juga small motor
yang berfungsi untuk menggerakan susunan roda gigi odometer.

Small Motor penggerak susunan gigi odometer

Gambar gigi cacing yang menggerakan poros odometer analog.

9
Terlihat gigi reduksi cacing yang digerakkan oleh poros utama yang juga
menggerakan speedometer.

Setiap dial angka diputar oleh poros dan pasak pada dial sebelumnya melalui
gigi pembantu kecil (berwarna putih).

10
Setelah melalui proses-proses yang disebutkan sebelumnya, maka odometer
di panel instrument utama dapat menampilkan jarak yang telah ditempuh oleh
suatu kendaraan. Odometer ini sangat penting karena berhubungan dengan
perawatan mesin kendaraan.

3.5 Elemen Fungsional

 Sensing element: poros kendaraan. Karena bagian ini berkontak langsung


dengan sistem yang akan diukur, dalam hal ini putaran poros transmisi.
 Signal conditioning element: VSS, kabel penghubung, hingga percabangan
dari kabel menuju poros input odometer.
 Signal processing: small motor, roda gigi cacing hingga pasak pada
indikator serta roda gigi pembantu.
 Data presentation: indikator di panel instrument.

3.6 Spesifikasi

 Maksimal jarak yang terukur : 999999 Kilometer


 Penggerak : Mekanis
 Kesalahan Pembacaan : 5%-6%

11
3.7 Kelebihan dan Kekurangan

 Kelebihan :
 Mudah dibaca
 Mekanisme tidak banyak menggunakan elektronik
 Pemasangan tidak sulit (saat proses assembly kendaraan)

 Kekurangan:
 Jarak yang ditampilkan bisa dirubah dengan cara membongkar susunan
gigi nya
 Apabila roda kendaraan diganti ukuran nya dengan ukuran diluar
standard maka pembacaan akan berbeda
 Bisa terjadi keausan pada susunan roda gigi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Toyota Astra Motor. 2005. Manual Repair and Service. Toyota Motor
Corporations. Jakarta : Astra.
Kristy,Daniels. 2014. Odometer
https://id.scribd.com/document/242585972/Odometer (diunduh 12
November 2019)
Wiranto Arismunandar. 1990. Mengenal dan Merawat Kendaraan
Bermotor. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

13

Anda mungkin juga menyukai