Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

RETINOBLASTOMA

Fasililator :
Nor Afni Oktavia Ns.,M.Kep

Disusun Oleh
Nelly Andreani
1714201110033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2019
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan
Retinoblastoma adalah salah satu penyakit kanker primer pada mata yang paling
sering dijumpai pada bayi dan anak. Penyakit ini tidak hanya dapat mengakibatkan kebutaan,
melainkan juga kematian. Di negara berkembang, upaya pencegahan dan deteksi dini belum
banyak dilakukan oleh para orang tua. Salah satu sebabnya adalah pengetahuan yang masih
minim mengenai penyakit kanker tersebut.
Dalam penelitian menyebutkan bahwa 5-10% anak usia prasekolah dan 10% anak
usia sekolah memiliki masalah penglihatan. Namun seringkali anak-anak sulit menceritakan
masalah penglihatan yang mereka alami. Karena itu, skrining mata pada anak sangat
diperlukan untuk mendeteksi masalah penglihatan sedini mungkin. Skrining dan pemeriksaan
mata anak sebaiknya dilakukan pada saat baru lahir, usia 6 bulan, usia 3-4 tahun, dan
dilanjutkan pemeriksaan rutin pada usia 5 tahun ke atas. Setidaknya anak diperiksakan ke
dokter mata setiap 2 tahun dan harus lebih sering apabila telah ditemukan masalah spesifik
atau terdapat faktor risiko.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui pengertian dari Retinoblastoma
1.2.2 Untuk mengetahui tanda dan gejala Retinoblastoma
1.2.3 Untuk mengetahui faktor penyebab Retinoblastoma
1.2.4 Untuk mengetahui komplikasi Retinoblastoma
1.2.5 Untuk mengetahui bagaimana pengobatan Retinoblastoma

1.3 Sasaran
Orang tua anak dan keluarga

1.4 Waktu dan Tempat Kegiatan


Tempat : Aula RSUD Kotabaru
Hari / Tanggal : Kamis, 5 Desember 2019
Waktu : 35 Menit
1.5 Jadwal Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN
a. Mengucapkan salam
pembukaan
b. Memperkenalkan diri
1 5 Menit c. Menjelaskan tujuan
d. Menyebutkan materi
e. Melakukan Apersepsi tentang
materi
a. Menjelaskan tentang
pengertian Retinoblastoma
b. Menjelaskan tentang tanda dan
gejala Retiboblastoma

20 Menit c. Menjelaskan tentang faktor


2
penyebab Retinoblastoma
d. Menjelaskan tentang
komplikasi Retinoblastoma
e. Menjelaskan tentang
pengobatan Retinoblastoma
Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
3 5 Menit diberikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
a. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
4 5 Menit b. Melaksanakan evaluasi
c. Mengucapkan terimakasih dan
salam
BAB 2
TEMA

Bidang : Keperawatan
Topik : Retinoblastoma
Sub Topik : Perawatan Retinoblastoma pada Anak
Sasaran : Orang tua anak dan keluarga
Tempat : Aula RSUD Kotabaru
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Desember 2019
Waktu : 35 Menit

2.1 Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan ini diharapkan orang tua dan keluarga mengetahui
tentang Retinoblastoma

2.2 Tujuan Instruksional Khusus


1. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu menjelaskan
pengertian Retinoblastoma dengan benar
2. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu menyebutkan
tanda dan gejala Retinoblastoma dengan benar
3. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu menyebutkan
faktor penyebab Retinoblastoma
4. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu menjelaskan
komplikasi Retinoblastoma dengan benar
5. Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit Orang tua anak mampu menjelaskan
cara pengobatan Retinoblastoma dengan benar

2.3 Sasaran
Orang tua anak dan keluarga

2.4 Pokok Materi (Terlampir)


1. Pengertian Retinoblastoma
2. Tanda dan gejala Retinoblastoma
3. Faktor penyebab Retiboblastoma
4. Komplikasi Retinoblastoma
5. Cara pengobatan Retinoblastoma

2.5 Media
Leaflet

2.6 Metode
Ceramah
Tanya jawab

2.7 Kriteria Evaluasi


1. Orang tua anak antusias terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan
2. Orang tua anak memahami dan aktif bertanya

2.8 Kegiatan
No Waktu Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 Menit a. Mengucapkan salam pembukaan Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri
Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menyebutkan Materi Memperhatikan
e. Melakukan Apersepsi tentang
Memperhatikan
materi
Menjawab
apersepsi

2. 20 Menit a. Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan


Retinoblastoma
b. Menjelaskan tentang tanda dan
gejala Retinoblastoma Memperhatikan
c. Menjelaskan faktor penyebab
Retinoblastoma
d. Menjelaskan tentang komplikasi Memperhatikan
Retinoblastoma
e. Menjelaskan tentang cara
pengobatan Retinoblastoma
Memperhatikan

Memperatikan

Memperhatikan

3. 5 Menit Menyatakan Kepada Peserta tentang Memperhatikan


Materi yang telah diberikan,
reinforcement kepada peserta

4. 5 menit a. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan


disampaikan
b. Melakukan evaluasi mengakhiri Mendengarkan
kegiatan
c. Mengucapkan terima kasih dan Menjawab Salam
salam

2.9 Pengorganisasian
Pembicara : Muhammad Lutfi
BAB 3
MATERI

1.1 Definisi Retinoblastoma


Retinoblastoma adalah kanker yang bermula di retina atau selaput jala mata.
Retinoblastoma menyerang retina yang terletak pada dinding bola mata bagian belakang.

Retinoblastoma merupakan tumor ganas yang muncul pada retina dan terjadi pada
anak-anak usia antara 6 minggu sampai usia prasekolah.

1.2 Tanda dan Gejala


Tanda yang muncul dari retinoblastoma adalah berupa leukokoria, yaitu adanya warna
putih pada pupil mata saat disinari cahaya. Pembuluh darah yang berada di belakang mata
seharusnya memancarkan warna merah jika disinari cahaya. Selain itu, tanda-tanda yang
dapat menyertai retinoblastoma adalah:
 Mata merah dan bengkak.
 Gerakan mata kanan dan kiri berbeda, atau tidak sejalan.
 Pupil selalu terbuka lebar

1.3 Faktor penyebab Retinoblastoma


Retinoblastoma dapat terjadi sejak janin berada dalam rahim. Selama tahap awal
pertumbuhannya, sel retinoblas membelah diri menjadi sel baru. Selanjutnya, sel
akan berkembang menjadi sel retina yang matang. Pada kasus retinoblastoma, terjadi
perubahan atau mutasi gen sehingga sel tumbuh terus-menerus secara tidak terkendali.

Hingga saat ini penyebab terjadinya mutasi gen belum dapat dipastikan. Sekitar 25%
dari kasus retinoblastoma diturunkan dengan pola autosomal dominan, yaitu meskipun hanya
salah satu orang tua yang mewariskan gen tersebut pada anak, dapat meningkatkan risiko
terjadinya retinoblastoma. Retinoblastoma yang diturunkan biasanya akan menyerang kedua
mata. Sedangkan retinoblastoma yang tidak diturunkan dari orang tua, umumnya hanya akan
mengenai salah satu mata.
1.4 Komplikasi Retinoblastoma
Komplikasi dapat terjadi pada retinoblastoma dan biasanya terjadi pada retinoblastoma
tahap lanjut. Beberapa di antaranya adalah:

 Ablasi retina
Ablasi retina adalah penyakit mata akibat lepasnya lapisan tipis di dalam mata yang
disebut retina. Kondisi ini tergolong darurat dan dapat menyebabkan kebutaan
permanen jika tidak segera ditangani.
 Perdarahan dalam bola mata.
 Glaukoma
Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata.
Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat gangguan pada sistem aliran cairan
mata. Seseorang yang menderita kondisi ini dapat merasakan gejala berupa gangguan
penglihatan, nyeri pada mata, hingga sakit kepala.
 Peradangan jaringan bola mata dan sekitarnya (selulitis orbita).
 Bola mata berkerut dan tidak berfungsi normal (phthisis bulbi)

1.5 Cara Pengobatan Retinoblastoma


Langkah penanganan ditentukan berdasarkan tingkat keparahan retinoblastoma. Terdapat
beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan untuk membunuh sel kanker pada
retinoblastoma, di antaranya:
 Terapi laser (laser photocoagulation). Terapi sinar laser dapat digunakan untuk
menghancurkan pembuluh darah yang memasok nutrisi pada tumor sehingga dapat
mematikan sel kanker.
 Krioterapi. Terapi ini menggunakan cairan nitrogen untuk membekukan sel kanker
sebelum diangkat. Proses pembekuan dan pengangkatan dapat dilakukan beberapa
kali hingga sel kanker hilang seluruhnya.
 Termoterapi. Dalam terapi ini, gelombang panas diarahkan pada sel kanker dengan
sinar laser, gelombang mikro, atau ultrasound.
 Radioterapi. Radioterapi dilakukan dengan bantuan sinar-X. Ada dua jenis
radioterapi atau terapi radiasi, yaitu radiasi internal dan eksternal. Dalam radiasi
internal, bahan radioaktif ditempatkan di dekat tumor selama beberapa hari
untuk memberikan efek radiasi secara perlahan terhadap tumor. Sedangkan pada
radiasi eksternal, radiasi dipancarkan dari sebuah mesin untuk memberikan paparan
yang lebih besar. Dibandingkan terapi internal, terapi eksternal lebih berisiko
merusak jaringan sehat di sekitar mata. Radiasi eksternal biasanya diberikan kepada
penderita retinoblastoma tahap lanjut di mana pengobatan lain tidak efektif.
Metode penanganan lainnya adalah melalui kemoterapi. Kemoterapi dilakukan dengan
menggunakan obat untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Kemoterapi
dapat diberikan dalam bentuk oral, suntikan ke pembuluh darah, atau suntikan ke dalam
cairan di sekitar otak dan tulang belakang (kemoterapi intratekal).
Jika tumor sudah sangat besar dan sulit ditangani dengan metode lainnya, maka dokter dapat
merekomendasikan operasi pengangkatan bola mata. Prosedur ini dijalankan dengan
beberapa tahapan yang diawali dengan enukleasi atau pengangkatan bola mata yang terkena
kanker. Setelah itu, sebuah bola mata buatan (implan) atau artificial eye akan dipasang dan
disambungkan dengan otot-otot mata. Jaringan otot mata akan beradaptasi dengan bola mata
buatan seiring proses penyembuhan, sehingga nantinya bola mata buatan tersebut dapat
bergerak seperti mata sungguhan, walaupun tidak bisa melihat.
DAFTAR PUSTAKA

Wong, Donna L. 2017. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume I.Alih bahasa Agus
Sutarna dkk. Jakarta : EGC
Muscari, Mary E. 2016. Keperawatan Pediatrik Edisi 3.Alih bahasa Alfrina. Jakarta : EGC
K. Eileen Allen, Lynn. 2014. Profil Perkembangan Anak Prakelahiran Hingga Usia 12
Tahun. Jakarta: PT. Indeks
Suparman, Yupi. 2015. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Anwar, Faten. 2015. Retinoblastoma Expression in Thyroid Neoplasms. The United States
and Canadian Academy of Pathology journal. Vol 13,562.
Oswari hanifah, dkk. 2016. 123 Penyakit dengan Gangguan Pada Anak. BIP : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai