PENDAHULUAN
"Unsur kelalaian ini yang harus dibuktikan oleh penyidik. Apakah kelalaian
korban sendiri atau orang lain," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKP
Tubagus Ade Hidayat saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/3/2011).
Enam orang saksi yang telah dimintai keterangan yaitu pekerja dan pegawai.
Sementara besok, Jumat (25/3/2011), dua orang saksi dari pihak pengembang
proyek juga akan dimintai keterangan.
Polisi akan menyelidiki kasus ini, antara lain dengan memastikan apakah
prosedur pengamanan kerja sudah terpenuhi atau belum.
Lokasi kejadian sampai saat ini masih diamankan polisi untuk keperluan
penyidikan. Sementara hasil visum korban belum keluar. "Kalau penyebab
kematiannya sih ya sudah jelas karena jatuhnya. Tapi kita akan tunggu hasil
visum," katanya.
Agus iding (35), tewas seketika setelah jatuh dari lantai 20 proyek
pembangunan Grand Royal Panghegar Apartement, sekitar pukul 14.15 WIB,
Rabu (23/3/2011). Agus jatuh saat membuka lift di lantai 20. Namun ternyata
di dalam tak ada boks lift. Biasanya boks lift selalu berada di lantai 20.
Muannas Alaidid dari Kantor Firma Hukum Makasar & Co kuasa hukum
PT. MNS menyayangkan sikap PT. Hotel Panghengar tersebut.
Menurut Muanas, bila alasan pencabutan izin gangguan (HO) karena ada
sengketa perdata atau pidana, tapi hukum dalam hal ini Perda tidak mengatur
sengketa sebagai alasan pencabutan.
"Jadi saya kasih tahu, risalah lelang eksekusi itu kan terbit karena ada
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkraht) di mana PT.
Hotel Panghengar dinyatakan sudah dinyatakan pailit, aneh malah mereka
abaikan, justru terhadap perkara mereka masih berjalan maunya kita hormati,
anehkan. Ini jelas bukti mereka tidak konsisten," tegasnya.
Atas gugatan itu, tentu Muanas akan berkoordinasi dengan Pemkot Kota
Bandung dalam waktu dekat. "Termasuk perlu tidaknya kita masuk sebagai
intervensi dalam perkara ini," tandas Muanas.
Tindakan ini dituding pihak PT. Hotel Panghegar sebagai upaya mengubah
nama, meskipun operasional dan management hotel telah beralih ke PT. MNS
melalui proses lelang.
PEMBAHASAN
Dalam kasus kecelakaan yang terjadi pada Agus Icing ini merupakan sebuah
kasus yang komplikatif. Artinya banyak penyebab yang dpat kita analisis
didalamnya dan membentuk sebuah kemungkinan terjadinya kecelakaan yang
pada akhirnya menimbulkan kerugian baik secara langsung (direct cost) maupun
tidak langsung (Indirect cost).
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Pada kesempatan ini penulis hanya berpesan bahwa pada prinsipnya
kecelakaan dapat kita cegah. Angka kecelakaan yang semakin memuncak dapat
kita landai dengan melakukan tindakan preventif dan berpedoman pada prinsip
kehati-hatian. Mematuhi segala peraturan undanng-undang dan kebijakan sistem
K3 bukan merupakan hal yang berat jika menyangkut dengan nyawa.
Tumbuhkan kesadaran dalam diri kita akan pentingnya K3. Maka kecelakaan
dapat kita hindari dan angka mortalitas dapat dieliminir seminimal mungkin.