Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EHK

“STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI HOTEL PANGHEGAR”

Disusun oleh :

Rangganu Suradi Prayana (200612635214)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG

1
2021

2
A. STUDI KASUS
“Pekerja Projek Pembangunan Hotel Panghegar Tewas Terjatuh dari Lantai 20”
Rabu, 23/03/2011 - 21:11
Sumber :www.pikiran-rakyat.com

BANDUNG, (PRLM).- Agus Iding (35) tewas setelah terjatuh dari lantai 20 tempat ia
bekerja, di projek pembangunan Hotel dan Apartemen Panghegar, Jalan Merdeka,
Rabu (23/3) siang. Agus adalah pekerja bangunan di projek tersebut. Sebagai mekanik
leader konstruksi lift. Meskipun peristiwa terjadi pukul 14.15 WIB, tapi kepolisian
baru mengetahui kejadian itu selepas pukul 17.30 WIB. Pasalnya, manajemen hotel
tidak memberitahukannya ke kepolisian terdekat dan terkesan menutup-nutupi
peristiwa itu. Polisi mendapat informasi dari RS Bungsu di Jln. Bungsu, yang sempat
merawat korban.
Berdasarkan sejumlah saksi mata yang dimintai keterangan polisi,menuturkan, saat itu
korban hendak mengecek lift di lantai 20. Lift baru terpasang pintunya saja.
Sementara lift passenger berada di lantai dasar. Saat Agus memencet tombol, pintu lift
terbuka dengan cepat. Agus kaget sehingga terdorong ke dalam lift yang belum ada
passenger lift-nya. Tubuh Agus melayang dan terhempas dengan keras di lantai GF
(ground floor). Leman Nugraha (20), rekan kerja korban, mengatakan, peristiwa itu
terjadi sangat cepat. "Biasanya,passenger lift, selalu ada di lantai 20. Tidak tahu
kenapa, hari itu kok ada dibawah. Jadi pas pintu terbuka, liftnya tidak ada sehingga
korban kaget dan jatuh," katanya kepada polisi.
Sementara itu, saudara korban, Dadang, ditemui di RS Bungsu,mengatakan, dia
mendapat informasi tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara keluarga lainnya
mendapatkan informasi itu pukul 15.00 WIB. Berdasarkan identifikasi rumah sakit
dan kepolisian, korban yang merupakan warga Jln. Cikuda, Cibiru Kota Bandung itu,
mengalami luka patah kaki,mengeluarkan darah segar dari bibir, dan sejumlah memar
dan bengkak ditubuhnya. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar
Tubagus Ade Hidayat menuturkan, kepolisian baru mengetahui sekitar pukul 17.30
WIB. Polisipun telah memeriksa sejumlah saksi. Namun kepolisian menyayangkan
dengan sikap manajemen yang terkesan berusaha menutup-nutupi peristiwa itudengan
tidak segera melaporkan ke kepolisian. (A-128/das).

3
B. ANALISIS
Pada kasus kecelakaan ini, metode yang digunakan dalam melakukan analisis adalah
dengan teknis penyelidikan sederhana kemudian mengurutkan setiap kejadian yang
saling berhubungan satu sama lain sehingga nantinya akan didapat langkah koreksi
dari kasus tersebut.

1. Identitas Korban
Pada kasus ini pekerja yang menjadi korban hanya satu orang, korban bernama
Agus Iding berusia 35 tahun dan bekerja sebagai mechanic leader konstruksi lift
pada proyek pembangunan hotel Panghegar, Bandung. Dari kedudukannya dalam
bekerja yakni sebagai “leader” dapat disimpulkan bahwa korban merupakan
tenaga pekerja yang cukup berpengalaman dibidangnya.

2. Indentifikasi Bahaya dan Sumber Bahaya


Dari berita diatas mengenai lokasi kecelakaan dapat diketahui bahwa korban
bekerja pada lokasi yang cukup tinggi dan lokasi yang tinggi merupakan salah
satu sumber bahaya pada pelaksanaan konstruksi sehingga kondisi kerja tersebut
mendukung terjadinya kecelakaan. Kemudian dari berita diatas juga dapat
disimpulkan bahwa korban tidak berhati-hati dalam bekerja dan melakukan
tindakan yang salah yaitu dengan tidak menggunakan pelindung badan atau body
harness sehingga menyebabkan korban mengalami jatuh bebas dari ketinggian 20
lantai tersebut.
Menurut undang-undang keselamatan kerja, bekerja di ketinggian ini
memerlukan fix platform atau memakai alat pelindung diri berupa full body
harness. Selain itu, bila pekerjaan dilakukan pada tempat yang memiliki
ketinggian lebih dari lima meter,diperlukan sebuah ijin khusus, yang mana ijin ini
diperlukan untuk menganalisa bahaya apa saja yang mungkin terjadi dan
menyiapkan alat pengaman yang cocok untuk meminimalisir resiko yang akan
dihadapi bila bekerja pada ketingian tersebut.

3. Kronologis Kecelakaan Kerja


Dalam kasus yang terjadi pada berita diatas dapat diketahui bahwa kecelakaan
yang terjadi pada korban merupakan sebuah kasus yang komplikatif, Artinya

4
banyak penyebab yang dapat kita analisis didalamnya dan membentuk sebuah
kemungkinan terjadinya kecelakaan yang pada akhirnya menimbulkan kerugian.

Berikut tahap-tahap kejadian pada kasus berdasarkan analisa berita yaitu sebagai
berikut :
 Pertama, digambarkan keadaan / kondisi kerja (environment) terletak pada
lantai 20 atau diperkirakan sekitar 40 meter dari permukaan tanah, sehingga
menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan.
 Kedua, pada kondisi ini diketahui kelalaian (fault of persons) dari si korban
yang tidak berhati-hati pada setiap kondisi lingkungan kerja yang ada sehinga
korban merasa dirinya sudah aman. Pada sumber berita disebutkan bahwa
kotak lift berada di lantai dasar dan korban tidak menyadarinya sehingga
terdorong dan jatuh ke lantai dasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa korban
setelah membuka pintu telah bersiap dan segera memasuki box-lift tanpa
melihat ada atau tidaknya box-lift tersebut.
 Ketiga, kondisi ini adalah penggambaran tentang hazard, pada kasus ini dapat
diartikan sebagai kondisi yang tidak aman (unsafe condition), yakni bukan
hanya karena kondisi yang tidak aman karena ketinggian tapi karena korban
juga tidak menggunakan Alat Pelindung Diri seperti yang telah diatur dalam
UU keselamatan kerja yaitu korban tidak menggunakan APD berupa body
harness saat bekerja pada ketinggian lebih dari 1,8 meter.
 Keempat, dari ketiga urutan diatas saling berkorelasi dan kemudian
menimbulkan sebuah kecelakaan (accident) yang terjadi di Hotel Panghegar
Bandung pada tanggal 23 Maret 2011 pukul 14.15 WIB
 Kelima, dampak dari runtutan kejadian diatas akan menimbulkan suatu
kerugian (injury), dalam hal ini nyawa dari korban tersebut. Kerugian ini dapat
berupa biaya kompensasi untuk korban. Selain kerugian langsung tersebut
banyak lagi kerugian yangdi dapatkan pihak hotel Panghegar yaitu kerugian
tidak langsung seperti, kerugian jam kerja, kerugian sosial, serta citra dan
kepercayaan pelanggan berkurang. Hal ini lebih berdampak karena korban
adalah mekanik leader dalam proyek pembangunan hotel tersebut.

5
C. SARAN DAN REKOMENDASI
Dari analisis kasus diatas akan didapatkan langkah koreksi dari kecelakaan kerja
diatas diantaranya :
1. Perbaiki sistem manajemen dan perencanaan K3 diproyek.
2. Perketat perizinan pekerjaan di tempat tinggi.
3. Tempatkan orang yang berkompeten di dalam bidang safety, ini akan banyak
membantu mencegah terjadinya kecelakaan.
4. Lengkapi Alat Pelindung Diri pada para pekerja yang disesuaikan dengan
kebutuhan di proyek.
5. Lengkapi rambu-rambu safety dan peringatan agar tidak terjadi kelalaian dan
membuat pekerja jadi lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan. Misal
pada area lift dan galian.
6. Terapkan peraturan mengenai kewajiban menggunakan APD dan berikan denda
bila melanggar aturan tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pikiran-rakyat.com/

http://adityaws17.blogspot.co.id/2014/05/analisis-kasus-kecelakaan.html?m=1

Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 2, No. 1, 2005 : 24-28

Anda mungkin juga menyukai