Bidang Miring
Bidang Miring
Energy mekanik suatu benda bersipat kekal artinya energy mekanik tidak dapat dimusnahkan,
namun dapat berubah bentuk energy dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain dan
dipindahkan darisatu benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap (anonym A,2013)
3.2 gaya gesek
gaya gesek adalah gaya yang berarah berlawanan gerak benda atau arah kecenderungan benda
akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang
dimaksud disini tidak harus berbentuk padat melainkan dapat pula berbentuk cairan maupun gas.
Gaya gesek antara dua buah benda padat adalah misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetic,
sedangkan gaya antara benda padat dengan cairan atau gas adalah gaya stokes dimana suku
pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis sedangkan suku
pertama dan kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda dan fluida (giancoli,2001).
Gaya gesek dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada poros putar, engsel pada pintu,
dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa
gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan tergelincir
diatas permukaan tanah. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dan jalan, mobil hanya akan
slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta
parasut (giancoli,2001).
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relative sama satu
sama lain. Seperti contoh gesekan statis dapat mencegah benda meluncur kebawah pada bidang
miring. Koefisien gesek statis umumnya di notasikan μs dan pada umumnya lebih besar dari
koefisien gesek kinetis (halliday dan resnick,1991)
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut
bergerak gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil
dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs.fs. ketika tidak ada gerakan yang
terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang
lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakan salah satu benda akan
dibawa oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah.
Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi
setelah gerakan terjadi, gaya gesek statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan
kinetika benda sehingga digunakan gaya gesek kinetis (halliday dan resnick ,1991)
Gaya gesek kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak reatif satu sama lain dan
saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya
selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang sama
(halliday dan resnick,1991).
Daftar pustaka