1 SP
1 SP
Roymond H. Simamora
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Jalan Prof T Ma As no 3 Medan Sumatera Utara
roymond _oy@yahoo.com
ABSTRACT
Uric acid is the last metabolism from purine, one of the nucleate acid components
in human body such the feeling of smarting pains in the joints which are usually
followed by severe pains. The objective of the research was to apply audiovisual
media of health counseling about uric acid in order t increase people’s knowledge
at Lingkungan XIV, Kelurahan Sunggal as a fostered village of the Faculty of
Nursing, University of Sumatera Utara, in 2018. The counseling was conducted in
4 (four) days by using audiovisual media. There were 60 respondents. The result
of the research showed that the people’s good knowledge of uric acid increased
from 5% to 88.3%. It indicated that there was the usefulness of audiovisual media
application on people’s knowledge of uric acid. Social media should be used as
health counseling media for the people because it can be used effective in health
counseling.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi dan
Persentase Pengetahuan Masyarakat Persentase Pengetahuan Masyarakat
sebelum diberikan Penyuluhan setelah diberikan Penyuluhan
Kesehatan tentang Asam Urat Kesehatan tentang Asam Urat
Melalui Aplikasi Media Audio Visual Melalui Aplikasi Media Audio Visual
di Lingkungan XIV Kelurahan (n=60)
Sunggal (n=60)
Instr Benar Salah
Instr Benar Salah umen Frek Perse Frek Perse
umen Frek Perse Frek Perse uensi ntase uensi ntase
uensi ntase uensi ntase (n) (%) (n) (%)
(n) (%) (n) (%)
P1 60 100 0 0
P1 52 86,7 8 13,3
P2 60 100 0 0
P2 56 93,3 4 6,7
P3 58 96,7 2 3,3
P3 21 35 39 65
P4 48 80 12 20
P4 18 30 42 70
P5 45 75 15 25
P5 11 18,3 49 81,7
P6 55 91,7 5 8,3
P6 18 30 42 70
P7 59 98,3 1 1,7
P7 25 41,7 35 58,3
P8 60 100 0 0
P8 46 76,7 14 23,3
Tabel Tabel 4.7.Pengaruh Aplikasi Media
Audiovisual Penyuluhan Kesehatan
tentang Asam Urat terhadap
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Pengetahuan Masyarakat (n=60)
Persentase Pengetahuan Masyarakat
Variabe Pengetahuan 𝝆 diantaranya jenis kelamin dan hormonal
l Kura Cuk Bai dimana kadar asam urat laki-laki
ng up k cenderung meningkat karena tidak
Sebelum 34 23 3 0,0 mempunyai hormon estrogen. Tapi pada
Penyulu 21 hasil penelitian di Lingkungan XIV
han Kelurahan Sunggal didapatkan data
Sesudah 0 7 53 bahwa perempuan lebih banyak daripada
Penyulu laki-laki. Hal ini dikarenakan data
han perempuan lebih banyak daripada laki-
laki. Menurut hasil penelitian yang
𝜌 < 0,05=signifikan dilakukan oleh peneliti, mayoritas
yang datang ke mengikuti
penyuluhan adalah perempuan
daripada laki-laki. Jenis kelamin
sangat mempengaruhi partisipasi,
partisipasi yang dilakukan oleh
seorang laki-laki akan berbeda
dengan partisipasi yang dilakukan
oleh perempuan. Hal ini disebabkan
karena adanya system pelapisan
social yang terbentuk dalam
A. Karakteristik Responden masyarakat yang membedakan
Karakteristik responden Berdasarkan kedudukan dan derajat laki-laki dan
penelitian yang telah dilakukan bahwa perempuan, sehingga menimbulkan
karakteristik responden berdasarkan
perbedaan-perbedaan hak dan
umur yang paling banyak yaitu
responden yang berusia 46-55 tahun
kewajiban (Ocbrianto 2012).
sebanyak 19 orang (31,6%). Hal ini B. Pengaruh Aplikasi Media
sesuai dengan teori yang mengatakan Audiovisual Penyuluhan Kesehatan
rentang umur yang biasanya beresiko terhadap Tingkat Pengetahuan
terkena Gout Arthritis adalah usia 30 – Hasil pengolahan data kuesioner
50 tahun pada laki –laki, dan pada pengetahuan responden sebelum
perempuan kebanyakan terjadi saat mendapatkan penyuluhan kesehatan
memasuki usia menopause. Perbedaan melalui media audio visual (video)
angka kesakitan Gout Arthritis ini dapat adalah sebanyak 3 orang (5,0%)
disebabkan oleh faktor intrinsic, responden dikategorikan mempunyai
diantaranya adalah faktor keturunan pengetahuan baik, 23 orang (38,3%)
yang terkait dengan jenis kelamin atau responden dikategorikan mempunyai
perbedaan hormonal, dimana kadar pengetahuan cukup, dan 34 orang
asam urat laki-laki cenderung meningkat (56,7%) responden dikategorikan
sejalan dengan peningkatan usia mempunyai pengetahuan kurang. Dan
(Tjokroprawito, 2007). hasil pengolahan data pengetahuan
Karakteristik responden responden setelah mendapatkan
berdasarkan jenis kelamin, didapatkan penyuluhan kesehatan melalui media
perempuan lebih banyak dari pada jenis audio visual (video) adalah sebanyak
kelamin laki-laki yaitu 58,3% dan 41,7 53 orang (88,3%) responden
%. Tjokoprawito (2007) mengatakan dikategorikan mempunyai
bahwa salah satu penyebab kesakitan pengetahuan baik, 7 orang (11,7%)
Gout Arthritis adalah faktor intrinsik
responden dikategorikan mempunyai dan mengimplementasikannya dalam
pengetahuan cukup tentang asam urat. perilaku dan gaya hidup sehari-hari yang
sesuai dengan 13 pesan gizi seimbang
Hasil yang didapatkan setelah untuk meningkatkan status gizi dan pola
dilakukannya pengolahan data hidup sehat di masa mendatang
menggunakan uji statistik Wilcoxon
Signed Rank pada tingkat kemaknaan Hasil penelitian ini juga didukung
95% (α = 0,05) , secara statistik oleh penelitian Kristina Blandina Wea
diperoleh nilai p=0,021 yang artinya (2014) mengenai “Pendidikan
adanya perbedaan pengetahuan yang Kesehatan dengan Media Audio Visual
signifikan antara sebelum dan sesudah meningkatkan perilaku Ibu dalam
diberikan pendidikan kesehatan tentang Penanganan Infeksi Saluran Pernafasan
asam urat dengan menggunakan media Akut pada Balita di Kelurahan Lebijaga
audio visual. Perubahan pengetahuan Kabupaten Ngada” menunjukkan
masyarakat yang menjadi responden adanya perbedaan pengetahuan yang
sebelum diberkan penyuluhan kesehatan signifikan antara sebelum dan sesudah
dengan sesudah diberikan penyuluhan diberikan pendidikan kesehatan dengan
kesehatan yaitu adanya peningkatan media audio visual yang dilihat dari uji
sebesar 83,3% responden yang memiliki statistik Wilcoxon Signed Rank
peningkatan pengetahuan ke kategori menunjukan nilai p=0,001.
baik.
Kemudian dari hasil uji statistik Mann
Hasil penelitian ini didukung Whitney didapatkan nilai p=0,000 yang
oleh penelitian Kumboyono (2011) berarti bahwa tingkat pengetahuan ibu
tentang perbedaan efek penyuluhan yang mendapatkan pendidikan
kesehatan menggunakan media cetak kesehatan dengan media audio visual
dengan media audiovisual terhadap berbeda secara signifikan dibandingkan
peningkatan pengetahuan pasien dengan tingkat pengetahuan ibu yang
tuberculosis. Hasil analis menunjukan tidak mendapatkan pendidikan
bahwa media video mampu kesehatan dengan media audiovisual.
meningkatkan pengetahuan dan
partisipasi lebih tinggi dibandingkan KESIMPULAN
dengan media cetak. Hal ini juga
1. Media audio visual merupakan media
sependapat dengan penelitian yang
yang baik untuk penyuluhan kesehatan
dilakukan oleh Saraswati (2011)
dan dapat meningkatkan pengetahuan
menyatakan bahwa penyuluhan dengan
masyarakat di Lingkungan XIV
media video mampu meningkatkan
Kelurahan Sunggal tentang penyakit
pengetahuan dan partisipasi lebih tinggi
asam urat.
terhadap pengetahuan tentang kanker
serviks di wilayah surakarta. Menurut 2. Pengetahuan masyarakat meningkat
Contento (2007) menyatakan bahwa setelah dilakukan aplikasi media
video yang ditambahkan dalam pesen audiovisual penyuluhan kesehatan
verbal dapat meningkatkan motivasi tentang asam urat. Dimana sebelum
untuk menerima pesan dan diberikan penyuluhan, pengetahuan
mengingatnya dengan lebih baik karena masyarakat dalam kategori kurang dan
media video menawarkan penyuluhan setelah diberikan penyuluhan,
yang lebih menarik dan tidak monoton pengetahuan masyarakat meningkat
dengan menampilkan gerak, gambar dan menjadi kategori baik.
suara sehingga remaja mempunyai 3. Terdapat Ada pengaruh penyuluhan
keingintahuan terhadap isi video yang kesehatan terhadap pengetahuan
diharapkan dapat menyerap informasi
masyarakat tentang asam urat di Kesehatan Muhammadyah,
Lingkungan XIV Kelurahan Sunggal. Gombong.