Anda di halaman 1dari 2

Kenapa harus menggunakan Analisis Matriks BCG?

Divisi-divisi otonom (atau pusat laba) dari suatu organisasi memetakan apa yang disebut sebagai
keragaman usaha atau portofolio bisnis (business portfolio). Ketika divisidivisi suatu perusahaan
bersaing di industri yang berbeda, strategi yang terpisah harus dikembangkan untuk setiap bisnis.
Matriks BCG secara khusus dirancang untuk membantu upaya-upaya perusahaan multidivisional
dalam merumuskan strategi. Matriks BCG merupakan salah satu model perencanaan portofolio
yang diperkenalkan pada tahun 1968 oleh Bruce Henderson dari The Boston Consulting Group
(BCG),1 sebuah perusahaan konsultasi manajemen swasta yang berbasis di Boston. BCG
mempekerjakan sekitar 1.400 konsultan di seluruh dunia.

Contoh Analisis Matriks BCG

Perusahaan Anda memiliki lima divisi, masing-masing ditunjukkan pada tabel berikut beserta
informasi pendapatan, laba, pangsa pasar, dan tingkat pertumbuhan pasar. Pendapatan berkisar
antara 1.000 hingga 5.000. Masing-masing divisi memiliki tingkat pertumbuhan industri yang
positif.

Kolom pendapatan menunjukkan revenue atau hasil penjualan dari setiap unit bisnis
(divisi/segmen/merek). Kolom laba menunjukkan profit atau pemasukan dari setiap divisi.
Kolom pangsa pasar menunjukkan porsi pangsa pasar dari masing-masing divisi disertai dengan
porsi yang dikuasai oleh top competitor atau market leader di industri yang sama. Pangsa pasar
relatif dihitung sebagai rasio pangsa pasar (atau pendapatan) terhadap pangsa pasar (atau
pendapatan) pesaing terbesar di industri yang sama. Tingkat pertumbuhan pasar/ industri
merupakan persentase kenaikan atau penurunan pendapatan suatu divisi pada periode yang sama.
Divisi A memiliki volume penjualan terbesar, sehingga ukuran lingkaran yang mewakili divisi
tersebut adalah yang terbesar dalam Matriks BCG. Lingkaran pada Divisi D adalah yang terkecil
karena volume penjualannya adalah yang paling rendah dari seluruh divisi. Potongan lingkaran
berwarna hijau menunjukkan persentase laba perusahaan yang dihasilkan oleh setiap divisi.
Sebagaimana ditunjukkan, Divisi C menghasilkan persentase laba tertinggi, sedangkan Divisi E
menghasilkan persentase laba terendah. Perhatikan dalam Gambar, bahwa Divisi A ditempatkan
pada posisi “tanda tanya”, Divisi B ditempatkan pada posisi “bintang”, Divisi C ditempatkan
pada posisi “sapi perah”, Divisi D ditempatkan pada posisi “tanda tanya”, dan Divisi E
ditempatkan pada posisi “anjing”.

Anda mungkin juga menyukai