Infus 01
Infus 01
INFUS GLUKOSA
GLUKOSAR
OLEH
WANDA F.18.061
YULIANA F.18.0
MARYAM F.18.0
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infus merupakan sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen
yang sering dilakukan dirumah sakit. Namun, hal ini tinggi resiko terjadinya
dikurangi.
kalori dan cairan dimana pengganti kalori dan cairan yang dibutuhkan bagi
tubuh.
umumnya cairan infus intravena digunakan untuk pengganti cairan tubuh dan
pasien rawat inap yamg membutuhkan asupan kalori yang cukup selama
B. Tujuan praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Infus
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III. Hal 12. Infus intravena adalah
sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas dari pirogen dan sedapat
dengan volume relatif banyak. kecuali dinyatakan lain, infus intravena tidak
Infus adalah sediaan larutan dalam jumlah besar terhitung dari 100 ml
yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan
yang cocok. Asupan air dan elektrolit dapat terjadi melalui makanan atau
minuman dan dikeluarkan dalam jumlah yang sama, ketika terjadi gangguan
langsung kedalam pembuluh darah vena harus steril atau isotonis dengan
senyawa organic asam fosfat seperti ATP, heksosa, monofosfat, dan lain-lain.
Cara pembuatan obat yang baik (CPOB) juga mempersyaratkan tiap wadah
akhir infus harus diamati secara fisik dan tiap wadah yang menunjukkan
a) Keuntungan
1. Bekerja cepat
3. Obat padat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau dalam
keadaan koma
b) Kerugian
C. Syarat-syarat Infus
dengan darah atau cairan tubuh seperti darah, air mata, cairan lambung
6. Harus steril, suatu bahan dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari
D. Rute Injeksi
a. Intradermal
Istilah intradermal (ID) berasal dari kata "intra" yang berarti lipis
dan "dermis" yang berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit.
Ketika sisi anatominya mempunyai derajat pembuluh darah tinggi,
pembuluh darah betul-betul kecil. Makanya penyerapan dari injeksi disini
lambat dan dibatasi dengan efek sistemik yang dapat dibandingkan
karena absorpsinya terbatas, maka penggunaannya biasa untuk aksi lokal
dalam kulit untuk obat yang sensitif atau untuk menentukan sensitivitas
terhadap mikroorganisme.
b. Intramuskular
c. Intravena
d. Subkutan
e. Rute intra-arterial
f. Intrakardial
g. Intraserebral
h. Intraspinal
j. Intra-artikular
l. Intrakutan (i.c)
m. Intratekal
a. Intravena
b. Subkutan
E. komposisi Infus
1. Bahan Aktif
2. Bahan Tambahan
a. Pengisotonis
b. Antipirogen
c. Pelarut
BAB III
FORMULA
R/
Glukosa 25 gram
A. Master Formula
Nama : Glufusa
Komposisi Formula
Bahan Konsentrasi
Glukosa 5%
NaCl 0,1 %
B. Rancangan formula
a. Formula infus
pembuluhdarah.
a. Zat aktif
a. Zat tambahan
1). NaCl
sediaan injeksi
E. URAIAN BAHAN
BM : C8 H12 O6 H20
Kelarutan : mudah larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,
Khasiat : pengisotonis
bobot : 58,44
PH : 4-5,7
Penyimpanan : dalam wadah dosis tunggal dari kaca atau plastic tidak
tipe 1 dan 2
Konsentrasi : 0,1 %
F. PERHITUNGAN
1. Perhitungan bahan
5
a. Glukosa =10 x 100 = 5 gram
b. Nacl =EXW
= 0,16 x 5 gram
= 0,8 %
= 0,1 %
= 0,1 % x 100
= 0,1 gram
0,1
c. Karbon adsorbens = x 100 = 0,1 gram
100
= 100 – 5,3
= 94,7 ml
2. Kelebihan volume
2
a. Glukosa = 100 x 5 = 0,1 gram
2
b. Nacl = x 0,1 = 0,002 ml
100
2
c. Karbon aktif = 100 x 0,1 = 0,002 ml
= 100 – 5,3
= 94,7 ml
A. Sterilisasi Alat
menit
bebas alkali kemudian di sterilkan pada oven alat alat gelas yang tidak
berskala pada suhu 170 ºC selama 1-2 jam sedangkan untuk alat gelas
15 menit
gram,
11. di tambahkan aqua pro injeksi hingga tanda batas, kemudian di saring
kemasan
2. Ditimbang arang aktif 1 gram dalam gelas kimia dan dilarutkan dengan
sedikit aquades
BAB IV
A. Hasil Praktikum
B. Pembahasan
Infus atau infus intravena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi
bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, dan di
bahan asing secara pembuatan obat yang baik (CPOB) mempersyaratkan tiap
wadah terakhir infus harus di amati secara fisik dan tiap wadah yang
Air yang digunakan untuk pembuatan infus aqua pro injeksi yang
dibuat dengan cara penyulingan kembali air suling segera dengan alat gelas
netral atau wadah logam yang cocok dengan labu. Hasil sulingan yang
tama di sterilkan semua alat yang akan digunakan. Tujuan di sterilkan alat
alat yang digunakan adalah untuk mematikan organisme dan bahan asing
aktif yang berkhasiat sebagai kalorigenik yaitu zat yang dapat menghasilkan
pirogen dari larutan sediaan. Dimana pirogen adalah zat yang dapat
pasien. A.P.i di gunakan sebagai pelarut injeksi yang telah di sterilkan dan
yang jernih dan bebas dari partikel partikel asing yang dapat merusak
saring kedalam botol infus, ditutup wadah infuse dengan penutup yang telah
tali godam dan sekuat mungkin. Tujuannya agar pada saat di sterilkan di
autoklaf, kemudiaan dilakukan pengujian sediaan yaitu uji kebocoran dan uji
telah di sterilkan, dimana dilihat berkurang atau tidak volume larutan dalam
saat di bungkus dengan aluminium foil atau karetbotol yang digunakan dalam
keadaan tidak baik atau rusak. Untuk uji kebocoran diperoleh hasil tidak
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam praktikum kali ini diperoleh sediaan infus glukosa yang telah
memenuhi syarat dimana uji kebocoran dan uji kejernihan tidak bocor dan
B. SARAN
harus memahami prosedur kerja dalam pembuatan infus dan praktikan harus
DAFTAR PUSTAKA
pharmaceutical press
LAMPIRAN
INFUS 100 mL
Infus 100 INDIKASI,
mL KOTRA INDIKASI
GLUFUSA®
Komposisi ,PENYIMPANAN
GLUKOSA INFUS
Tiapbotolme GLUFUSA® EFEK SAMPING :
Glukosa 5 %
ngandung GLUKOSA LIHAT BROSUR
Gkukosa INFUS
…………… GLUKOSA
………..5% 5% No Reg :
Nacl DKL190010143A1N
PT. BINA …………… o batch : D9010101
HUSADA FARMA …………… PT. BINA EXP Date :18
KENDARI- …0,5 gr HUSADA oktober 2023
INDONESIA A.P.I……… FARMA
…………..… KENDARI-
…@ 100ml INDONESIA
Simpanpadas
uhukamar
(25°C-30°C)
STERIL
Apoteker : RandaW,S.Farm,M.Si,Ap
No : 1 Tgl : 18
oktober 2018
Nn. Laras