Zahra Zeta K - P1337434117064 - Makalah Remidi Imhem Cross Match
Zahra Zeta K - P1337434117064 - Makalah Remidi Imhem Cross Match
DISUSUN OLEH :
NIM : P1337434117064
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas remedial mata kuliah praktikum Imunohematologi
semester 5.
Penulisan Makalah ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka. Penyusunan Makalah ini
tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan saran yang membangun dari beberapa
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Nurul Qomariyah, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen
pengampu mata kuliah Imunohematologi serta sahabat, teman, dan pihak-pihak yang telah
membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan
Makalah ini. Penulis berharap Makalah ini bermanfaat untuk kemajuan di bidang analis
kesehatan pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan salah satu cairan tubuh yang penting bagi manusia. Di
dalam darah terdapat berbagai macam komponen, baik komponen cair berupa plasma,
maupun komponen padat berupa sel-sel darah. Darah membawa oksigen dan butrisi
bagi seluruh sel dalam tubuh serta mengangkut produk-produk hasil metabolisme sel.
komponen yang berkurang. Proses transfusi darah harus memenuhi persyaratan yaitu
aman bagi pendonor dan bersifat pengobatan bagi resipein. Transfusi darah bertujuan
memperbaiki fungsi hemostasis, dan tindakan terapi kasus tertentu (PMI, 2007).
Macam komponen darah yang dapat ditransfusikan antara lain darah utuh (whole
blood), darah endap (packed red cells (PRC)), darah merah cuci (washed red cells),
plasma segar yang dibekukan (fresh frozen plasma (FFP)), dan cryoprecipitate.
B. Rumusan Masalah
komponen darah.
BAB II
ISI
Darah lengkap (Whole Blood) merupakan darah yang diambil langsung dari
donor. Darah lengkap mempunyai komponen utama yaitu eritrosit, trombosit, dan
faktor pembekuan labil (faktor V dan faktor VIII). Dalam satu unit kantong darah
blood bertujuan untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma secara bersamaan.
Sebelum transfusi dilakukan, harus dilakukan uji cross match mayor dan minor
terlebih dahulu antara donor dan resipien. Whole blood dapat disimpan pada suhu 2
– 4ºC dan harus segera ditransfusikan setelah 30 menit keluar dari tempat
Packed red cells (PRC) merupakan konsentrat eritrosit dari whole blood yang
telah dipisahkan dari plasmanya. Dari 250 ml darah, didapat 100 – 150 ml PRC.
PRC mempunyai kadar hematokrit ≤ 80% jika disiapkan dari whole blood dalam
Washed red cells didapat dari PRC yang dicuci denga NaCl fisiologis untuk
menghilangkan antibodi yang ada pada plasma. Washed red cells harus digunakan
4 – 6 jam setelah pembuatan. Beda PRC dengan washed red cells adalah terdapat
sisa leukosit dan trombositnya jauh lebih sedikit. Dalam volume 260 ml, terdapat
nilai hematokritnya sebanyak 0,57 L/L, leukosit < 1 x 108, dan plasma < 0,2 ml.
trombosit dalam jumlah besar dan sedikit sekali komponen lain, sehingga
mengurangi resiko yang timbul pada resipien setelah menerima darah donor yang
dari whole blood mengandung minimal sebanyak 55 x 109. Komponen darah jenis
FFP merupakan plasma yang langsung dibekukan pada suhu ≤ -25ºC untuk
memelihara faktor pembekuan yang ada di dalamnya setelah diperoleh dari donor
dan dapat disimpan hingga 5 hari. Selain mengandung faktor pembekuan stabil,
FFP juga mengandung albumin, dan immunoglobulin dengan kadar normal dalam
plasma. Sekitar 70% faktor VIII terkandung pada plasma segar ini. FFP
ditransportasi pada suhu di bawah -25ºC dan FFP tidak boleh dibekukan ulang
setelah thawing.
khusus dan terawasi. Cryoprecipitate berisi fraksi krioglobulin plasma, faktor VIII,
faktor XIII, faktor Von Willenbrand, fibrinogen, dan fibronectin dengan kadar
yang signifikan. Untuk penyimpanannya pada suhu dibawah -25ºC selama 36
bulan. Pada suhu 18 – 25ºC masa simpannya selama 3 bulan, untuk transportasinya
a. Mendisfeksi tangan donor dan higien oleh petugas sebelum tindakan dilakukan.
b. Sistem kantong darah yang tept harus dipilih dan diidnspeksi terhadap adanya
kerusakan, perubahan warna dari isinya atau lembab. Jika hai ini teridentifikasi,
kantong darah tidak boleh dipakai dan harus dilaporkan sebagai kerusakan
bahan.
c. Disinfeksi lokasi inersi dengan larutan yang disetujui dan proses penusukan
yang aseptik. Hindari menyentuh area penyuntikan tanpa sarung tangan steril
yang baru.
e. Darah harus dicampur dengan antikoagulan pada interval waktu yang ditetukan
sejak darah mengalir di kantong darah yaitu setiap 90 detik jika dengan cara
manual.
tidak bisa digunakan untuk trombosit dan FFP. Penyumbangan darah lebih dari
g. Setelah selesai, selang kantong darah harus direkatkan secara aseptik dan isi
a. Setelah didapatkan darah donor, PRC akan dibuat khusus di dalam kantong
lain.
b. PRC dibuat dengan mengendapkan darah di dalam botol lalu bagian plasmanya
disedot keluar tidak menghasilkan komponen yang ideal karena sudah terbuka
menit.
kali.
a. Kantong satelit pertama yang berisi PRP dengan kantong satelit kedua yang
berada dalam kantong satelit pertama dan PPP yang telah berada pada kantong
satelit kedua.
penggunaan tertunda maka TC dapat disimpan dalam agitator pada suhu 20±20C
c. Pisahkan plasma dari sel darah yang telah dicentrifuge, bekukan plasma tersebut
selama 8 jam.
penggunaan transfusi.
e. Apabila akan digunakan, rendam plasma yang dibekukan pada air hangat suhu
a. FFP dicairkan pada suatu alat khusus dengan suhu 1 – 6ºC selama satu malam.
c. Plasma yang sudah miskin cryoprecipitate segera pisahkan dan bekukan lagi.
d. Simpan pada suhu dibawah -25ºC selama 36 bulan. Pada suhu -18 sampai -25ºC
selama 3 bulan.
C. Indikasi Donor
WB harus dicadangkan untuk pendarahan medis atau bedah yang parah. Darah
lengkap akan berguna untuk meningkatkan jumlah sel eritrosit dan volume plasma
b. Transfusi tukar
seperti anemia kronik dan gagal jantung tahap awal. Dosis pemberian pada anak-anak
Transfusi PRC hampir selalu diindikasikan pada kadar Hb < 7 g/dl, terutama
a. Transfusi sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dL
b. Transfusi tidak dilakukan bila kadar Hb ≥10 g/dl, kecuali bila ada
koloid).
Jumlah PRC yang diperlukan untuk menaikkan Hb dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
b. Transfusi intrauterin.
c. Penderita dengan anti-IgA atau defisiensi IgA dengan riwayat alergi transfusi
berat.
premedikasi.
c. Profilaksis perdarahan pada pre operatif dengan trombosit kurang atau sama
pembekuan,
atau kauter,
6. Cryoprecipitate
• Faktor XIII
A. Simpulan
komponen yang berkurang. Macam komponen darah yang dapat ditransfusikan antara
lain darah utuh (whole blood), darah endap (packed red cells (PRC)), darah merah cuci
(washed red cells), plasma segar yang dibekukan (fresh frozen plasma (FFP)), dan
cryoprecipitate.
B. Saran
Dalam transfusi darah harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Pemberian
transfusi darah harus diperhatikan bahan/komponen transfusi yang tepat, jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan, pada saat tepat, dan cara yang benar agar aman bagi pendonor
http://ppds.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TRANSFUSI-DARAH.pdf
http://www.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/pmk912015.pdf
http://repository.unimus.ac.id/444/3/BAB%20II.pdf
https://eprints.uns.ac.id/21377/1/S500109028_pendahuluan.pdf
http://repository.unimus.ac.id/1351/4/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/5463378/Tutor_Hematologi_VIVI
http://home.utdp-pmi.or.id/berita/detail/pengolahan-komponen-darah
https://books.google.co.id/books?id=-
QwNo9REK60C&pg=PA164&dq=pembuatan+komponen+darah+pdf&hl=jv&sa=X&ved=0
ahUKEwil3oXG2vLlAhWUzjgGHcHmCbAQ6AEIJTAA#v=onepage&q&f=false
https://books.google.co.id/books?id=-
QwNo9REK60C&pg=PA164&dq=pembuatan+komponen+darah+pdf&hl=jv&sa=X&ved=0
ahUKEwil3oXG2vLlAhWUzjgGHcHmCbAQ6AEIJTAA#v=onepage&q&f=false