Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBUATAN KOMPONEN DARAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Remidial Mata Kuliah Praktikum Imunohematologi

Dosen Pengampu Eko Naning Sofyanita, S.Tr.Ak.,M.Biomed.

DISUSUN OLEH :

ZAHRA ZETA KARUNIANINGSIH

NIM : P1337434117064

TINGKAT 3 REGULER B SEMESTER V

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul

“MAKALAH IMUNOHEMATOLOGI PEMBUATAN KOMPONEN DARAH”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas remedial mata kuliah praktikum Imunohematologi

semester 5.

Penulisan Makalah ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka. Penyusunan Makalah ini

tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan saran yang membangun dari beberapa

pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Nurul Qomariyah, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen

pengampu mata kuliah Imunohematologi serta sahabat, teman, dan pihak-pihak yang telah

membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan

Makalah ini. Penulis berharap Makalah ini bermanfaat untuk kemajuan di bidang analis

kesehatan pada khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Terima kasih.

Semarang, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .................................................................. 1
C. Tujuan dan Manfaat .............................................................. 2

BAB II. ISI 3


A. Jenis Komponen Darah ...................................................... 3
B. Cara Pembuatan Komponen Darah ..................................... 5
C. Indikasi Donor .................................................................. 8

BAB III. SIMPULAN DAN SARAN 14


A. Simpulan ....................................................................... 14
B. Saran ............................................................................ 14

DAFTAR REFERENSI ........................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah merupakan salah satu cairan tubuh yang penting bagi manusia. Di

dalam darah terdapat berbagai macam komponen, baik komponen cair berupa plasma,

maupun komponen padat berupa sel-sel darah. Darah membawa oksigen dan butrisi

bagi seluruh sel dalam tubuh serta mengangkut produk-produk hasil metabolisme sel.

Transfusi darah merupakan tindakan medik yang bertujuan untuk mengganti

komponen yang berkurang. Proses transfusi darah harus memenuhi persyaratan yaitu

aman bagi pendonor dan bersifat pengobatan bagi resipein. Transfusi darah bertujuan

untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan donor, memelihara keadaan

biologis darah atau komponen-komponennya agar tetap bermanfat, memelihara dan

mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah, mengganti

kekurangan komponen seluler atau kimia darah, meningkatkan oksigenitas jaringan,

memperbaiki fungsi hemostasis, dan tindakan terapi kasus tertentu (PMI, 2007).

Macam komponen darah yang dapat ditransfusikan antara lain darah utuh (whole

blood), darah endap (packed red cells (PRC)), darah merah cuci (washed red cells),

plasma segar yang dibekukan (fresh frozen plasma (FFP)), dan cryoprecipitate.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis komponen darah yang dapat didonorkan?

2. Bagaimana cara pembuatan komponen darah yang dapat ditransfusikan?

3. Apa saja indikasi pemberian donor masing-masing komponen darah?


C. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui jenis komponen darah yang dapat didonorkan.

2. Mengetahui cara pembuatan komponen darah yang dapat didonorkan.

3. Mengetahui indikasi resipein yang akan diberikan donor dari masing-masing

komponen darah.
BAB II

ISI

A. Jenis Komponen Darah

1. Darah Lengkap (Whole Blood)

Darah lengkap (Whole Blood) merupakan darah yang diambil langsung dari

donor. Darah lengkap mempunyai komponen utama yaitu eritrosit, trombosit, dan

faktor pembekuan labil (faktor V dan faktor VIII). Dalam satu unit kantong darah

lengkap terdapat 350 ml darah donor dan 63 ml antikoagulan. Transfusi whole

blood bertujuan untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma secara bersamaan.

Sebelum transfusi dilakukan, harus dilakukan uji cross match mayor dan minor

terlebih dahulu antara donor dan resipien. Whole blood dapat disimpan pada suhu 2

– 4ºC dan harus segera ditransfusikan setelah 30 menit keluar dari tempat

penyimpanan. Transportasi dipertahankan tetap pada suhu 2 – 10 ºC untuk waktu

transit maksimal 24 jam (Permenkes No. 91, 2015).

2. Darah Endap (Packed Red Cells (PRC))

Packed red cells (PRC) merupakan konsentrat eritrosit dari whole blood yang

telah dipisahkan dari plasmanya. Dari 250 ml darah, didapat 100 – 150 ml PRC.

PRC mempunyai kadar hematokrit ≤ 80% jika disiapkan dari whole blood dalam

larutan pengawet citrate-phosphate-dextrose (CPD), citrate-phosphate-dextrose-

adenine (CPDA-1), atau citrate-phosphate-dextrose-dextrose (CP2D) (Brecher,

2005). PRC diberikan untuk menaikkan hemoglobin resipein tanpa menaikkan

volume darah secara nyata.


3. Darah Merah Cuci (Washed Red Cells)

Washed red cells didapat dari PRC yang dicuci denga NaCl fisiologis untuk

menghilangkan antibodi yang ada pada plasma. Washed red cells harus digunakan

4 – 6 jam setelah pembuatan. Beda PRC dengan washed red cells adalah terdapat

sisa leukosit dan trombositnya jauh lebih sedikit. Dalam volume 260 ml, terdapat

nilai hematokritnya sebanyak 0,57 L/L, leukosit < 1 x 108, dan plasma < 0,2 ml.

4. Thrombocyte Concentrates (TC)

Thrombocyte concentrate (TC) adalah komponen yang mengandung sel

trombosit dalam jumlah besar dan sedikit sekali komponen lain, sehingga

mengurangi resiko yang timbul pada resipien setelah menerima darah donor yang

bisa ditimbulkan oleh komponen lainnya. Dari 50 – 60 ml plasma yang dipisahkan

dari whole blood mengandung minimal sebanyak 55 x 109. Komponen darah jenis

ini hanya akan bertahan paling lama sekitar 3 hari.

5. Plasma Segar Yang Dibekukan (Fresh Frozen Plasma (FFP))

FFP merupakan plasma yang langsung dibekukan pada suhu ≤ -25ºC untuk

memelihara faktor pembekuan yang ada di dalamnya setelah diperoleh dari donor

dan dapat disimpan hingga 5 hari. Selain mengandung faktor pembekuan stabil,

FFP juga mengandung albumin, dan immunoglobulin dengan kadar normal dalam

plasma. Sekitar 70% faktor VIII terkandung pada plasma segar ini. FFP

ditransportasi pada suhu di bawah -25ºC dan FFP tidak boleh dibekukan ulang

setelah thawing.

6. Cryoprecipitate / AHF (Anti Hemolitik Factor)

Cryoprecipitate berasal dari FFP yang dicairkan kemudian diproses secara

khusus dan terawasi. Cryoprecipitate berisi fraksi krioglobulin plasma, faktor VIII,

faktor XIII, faktor Von Willenbrand, fibrinogen, dan fibronectin dengan kadar
yang signifikan. Untuk penyimpanannya pada suhu dibawah -25ºC selama 36

bulan. Pada suhu 18 – 25ºC masa simpannya selama 3 bulan, untuk transportasinya

digunakan suhu -25ºC.

B. Cara Pembuatan Komponen Darah

1. Darah Lengkap (Whole Blood)

a. Mendisfeksi tangan donor dan higien oleh petugas sebelum tindakan dilakukan.

b. Sistem kantong darah yang tept harus dipilih dan diidnspeksi terhadap adanya

kerusakan, perubahan warna dari isinya atau lembab. Jika hai ini teridentifikasi,

kantong darah tidak boleh dipakai dan harus dilaporkan sebagai kerusakan

bahan.

c. Disinfeksi lokasi inersi dengan larutan yang disetujui dan proses penusukan

yang aseptik. Hindari menyentuh area penyuntikan tanpa sarung tangan steril

yang baru.

d. Menggunakan manset tensimeter dengan ukuran 40 – 60 mmHg saat penusukan

jarum dan 20 – 40 mmHg segera setelah darah mengalir.

e. Darah harus dicampur dengan antikoagulan pada interval waktu yang ditetukan

sejak darah mengalir di kantong darah yaitu setiap 90 detik jika dengan cara

manual.

f. Lamanya waktu penyumbangan darah harus dicatat. Penyumbangan darah harus

dicatat. Penyumbangan darah sebaiknya hanya 12 menit. Jika 12 – 15 menit,

tidak bisa digunakan untuk trombosit dan FFP. Penyumbangan darah lebih dari

15 menit tidak boleh digunakan untuk komponen darah.

g. Setelah selesai, selang kantong darah harus direkatkan secara aseptik dan isi

selang diserut menuju kantong utama sesegera mungkin.


h. Apabila whole blood tidak langsung digunakan, dapat disimpan pada suhu 2 – 6

ºC dan penyimpanannya maksimal 3 minggu di bank darah. Darah juga harus

segera ditransfusikan 30 menit setelah keluar dari tempat penyimpanan.

2. Packed Red Cells (PRC)

a. Setelah didapatkan darah donor, PRC akan dibuat khusus di dalam kantong

plastik khusus dan dipusingkan sehingga terpisah dari komponen-komponen

lain.

b. PRC dibuat dengan mengendapkan darah di dalam botol lalu bagian plasmanya

disedot keluar tidak menghasilkan komponen yang ideal karena sudah terbuka

resiko kontaminasi pada waktu penghisapan.

c. Waktu penyimpanannya hanya sampai 24 jam di dalam alat pemdingin darah

dengan suhu 2 – 6 ºC.

3. Washed Red Cells

a. PRC dicuci dengan larutan NaCl 0,9% steril

b. Dilakukan pemusingan dengan kecepatan 3000xg pada suhu 4ºC selama 7

menit.

c. Supernatan yang dihasilkan dibuang, kemudian ulangi pencucian sebanyak 3

kali.

d. Sisa plasma harus dibuang habis.

e. Supernatan yang terakhir ditampung dalam tabung dan selebihnya dibuang.

4. Trombocyte Concentrate (TC)

a. Kantong satelit pertama yang berisi PRP dengan kantong satelit kedua yang

masih kosong dimasukkan kembali kedalam sentrifus.

b. Proses selanjutnya sama dengan diatas hanya kecepatan sentrifus yang

digunakan berbeda yaitu 1500 xG.


c. Supernatan yang dihasilkan dari hasil pemutaran adalah PPP yang dialirkan

kedalam kantong satelit II dengan menyisakan TC sebanyak 30-50 mL dalam

kantong satelit pertama.

d. Selang penghubung PPP dengan TC di seal dengan electric sealer kemudian

dipatahkan/digunting sehingga terlepas dari rangkaiannya.

e. Pemisahan komponen darah telah selesai dengan menghasilkan TC yang tetap

berada dalam kantong satelit pertama dan PPP yang telah berada pada kantong

satelit kedua.

f. Komponen trombosit yang telah dibuat siap untuk ditransfusikan, apabila

penggunaan tertunda maka TC dapat disimpan dalam agitator pada suhu 20±20C

dengan lama penyimpanan maksimum lima hari.

5. Fresh Frozen Plasma (FFP)

a. Lakukan pengambilan darah menggunakan antikoagulan EDTA/Heparin.

b. Kemudian lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit.

c. Pisahkan plasma dari sel darah yang telah dicentrifuge, bekukan plasma tersebut

selama 8 jam.

d. Apabila tidak akan digunakan langsung, tetap dibekukan sampai waktu

penggunaan transfusi.

e. Apabila akan digunakan, rendam plasma yang dibekukan pada air hangat suhu

37ºC dan agar optimal sebaiknya digunakan dalam 6 jam.

6. Cryoprecipitate / AHF (Anti Hemolitik Factor)

a. FFP dicairkan pada suatu alat khusus dengan suhu 1 – 6ºC selama satu malam.

b. Kemudian lakukan sentrifugasi pemutaran cepat pada suhu 2 – 6ºC.

c. Plasma yang sudah miskin cryoprecipitate segera pisahkan dan bekukan lagi.
d. Simpan pada suhu dibawah -25ºC selama 36 bulan. Pada suhu -18 sampai -25ºC

selama 3 bulan.

C. Indikasi Donor

1. Darah Lengkap (Whole Blood)

WB harus dicadangkan untuk pendarahan medis atau bedah yang parah. Darah

lengkap akan berguna untuk meningkatkan jumlah sel eritrosit dan volume plasma

dalam waktu yang bersamaan. Indikasi pemberian WB yaitu :

a. Perdarahan akut dengan hipovolemia

b. Transfusi tukar

c. Pengganti PRC saat memerlukan sel darah merah

Sedangkan kontraindikasinya yaitu terjadinya resiko overload pada resipien

seperti anemia kronik dan gagal jantung tahap awal. Dosis pemberian pada anak-anak

yaitu transfusi masif 15 – 20 ml/kgBB, bergantung keadaan umum saat itu.

2. Packed Red Cells (PRC)

Transfusi PRC hampir selalu diindikasikan pada kadar Hb < 7 g/dl, terutama

pada anemia akut, indikasi lainnya yaitu :

a. Transfusi sel darah merah dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dL

apabila ditemukan hipoksia atau hipoksemia yang bermakna secara

klinis dan laboratorium.

b. Transfusi tidak dilakukan bila kadar Hb ≥10 g/dl, kecuali bila ada

indikasi tertentu, misalnya penyakit yang membutuhkan kapasitas

transport oksigen lebih tinggi (contoh: penyakit paru obstruktif kronik

berat dan penyakit jantung iskemik berat).


c. Anemia perdarahan akut (setelah resusitasi cairan kriataloid atau

koloid).

Jumlah PRC yang diperlukan untuk menaikkan Hb dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

3. Washed Red Cells

Indikasi pemberian washed red cells antara lain yaitu :

a. Transfusi masif pada neonatus sampai usia < 1 tahun.

b. Transfusi intrauterin.

c. Penderita dengan anti-IgA atau defisiensi IgA dengan riwayat alergi transfusi

berat.

d. Riwayat reaksi transfusi berat yang tidak membaik dengan pemberian

premedikasi.

4. Thrombocyte Concentrate (TC)

Indikasi pemberian Thrombocyte Concentrate yaitu :

a. Perdarahan akibat trombositopenia atau gangguan fungsi trombosit.

b. Pencegahan perdarahan karena trombositopenia (gangguan sumsum tulang)

kurang dari 10.000 /micro liter.

c. Profilaksis perdarahan pada pre operatif dengan trombosit kurang atau sama

dengan 50.000 /microliter, kecuali operasi trepanasi dan cardiovaskuler kurang

atau sama dengan 100.000 micro liter.


5. Fresh Frozen Plasma (FFP)

Indikasi pemberian Fresh Frozen Plasma yaitu :

a. Fresh frozen plasma diberikan ketika pasien mengalami kekurangan faktor

pembekuan,

b. Perdarahan menyeluruh yang tidak dapat dikendalikan dengan jahitan bedah

atau kauter,

c. Peningkatan PT atau PTT minimal 1,5 kali dari normal,

d. Hitung trombosit lebih besar dari 70.000/mm3.

6. Cryoprecipitate

Indikasi pemberian Cryoprecipitate yaitu :

a. Alternatif terapi F VIII konsentrat pada defisiensi :

• Faktor von Willebrand (von Willebrand’s disease)

• Faktor VIII (hemofilia A)

• Faktor XIII

b. Sumber fibrinogen pada gangguan koagulopati dapatan misalnya DIC.


BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Transfusi darah merupakan tindakan medik yang bertujuan untuk mengganti

komponen yang berkurang. Macam komponen darah yang dapat ditransfusikan antara

lain darah utuh (whole blood), darah endap (packed red cells (PRC)), darah merah cuci

(washed red cells), plasma segar yang dibekukan (fresh frozen plasma (FFP)), dan

cryoprecipitate.

B. Saran

Dalam transfusi darah harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Pemberian

transfusi darah harus diperhatikan bahan/komponen transfusi yang tepat, jumlah yang

sesuai dengan kebutuhan, pada saat tepat, dan cara yang benar agar aman bagi pendonor

dan bagi resipien.


DAFTAR REFERENSI

http://ppds.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/TRANSFUSI-DARAH.pdf

http://www.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/pmk912015.pdf

http://repository.unimus.ac.id/444/3/BAB%20II.pdf

https://eprints.uns.ac.id/21377/1/S500109028_pendahuluan.pdf

http://repository.unimus.ac.id/1351/4/BAB%20II.pdf

https://www.academia.edu/5463378/Tutor_Hematologi_VIVI

http://home.utdp-pmi.or.id/berita/detail/pengolahan-komponen-darah

https://books.google.co.id/books?id=-
QwNo9REK60C&pg=PA164&dq=pembuatan+komponen+darah+pdf&hl=jv&sa=X&ved=0
ahUKEwil3oXG2vLlAhWUzjgGHcHmCbAQ6AEIJTAA#v=onepage&q&f=false

https://books.google.co.id/books?id=-
QwNo9REK60C&pg=PA164&dq=pembuatan+komponen+darah+pdf&hl=jv&sa=X&ved=0
ahUKEwil3oXG2vLlAhWUzjgGHcHmCbAQ6AEIJTAA#v=onepage&q&f=false

Anda mungkin juga menyukai