Bab Ii
Bab Ii
PEMBAHASAN
Penggunaan berbagai media tadi tentu harus diselaraskan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh si perancang. Sebagai contoh: Penggunaan media sketsa biasanya
diperlukan pada saat si perancang membutuhkan solusi yang tepat dalam waktu yang
relatif singkat. Meskipun dewasa ini dimungkinkan untuk menghasilkan gambar
dengan media audio visual, atau animasi 3D, namun kecermatan dalam memilih
media apa untuk tujuan apa, menjadi sebuah ciri kematangan pengambilan keputusan.
Dengan demikian, gagasan si perancang dapat disampaikan dengan cara yang tepat.
3
Arsitek dalam pekerjaannya sebagai seorang perancang, berada dalam situasi
yang dituntut untuk berpikir secara kreatif dalam upayanya untuk mewujudkan
rancangan yang di masa kini dan masa yang akan datang dapat mewadahi kebutuhan
masyarakat akan sebuah lingkungan binaan. Perancangan dalam konteks Arsitektur
merupakan sebuah proses pemecahan masalah di masyarakat yang sifatnya kompleks,
saling terkait, dan menyeluruh. Hal ini harus dapat dimengerti oleh berbagai pihak
yang terlibat sehingga ada kesepahaman dalam melihat kemungkinan solusinya.
Komunikasi grafis dengan menggunakan media sketsa, gambar dua dimensi, gambar
tiga dimensi, foto-foto, gambar bergerak, animasi, serta penjelasan-penjelasannya,
merupakan media yang efektif untuk menyampaikan gagasan-gagasan perancang
kepada pihak lain.
Pada pendekatan komunikasi citra bangunan, ada 6 aspek yang ditinjau yaitu
sebagai berikut:
1. Program Bangunan
Dalam program bangunan, bangunan ditinjau dari aspek syarat kedekatan ruang
kegiatan, kegunaan ruang, kesesuaian tapak, bentuk ruang, ukuran ruang, pengguna
ruang serta waktu penggunaan.
4
Contoh bangunan yang menerapkan salah satu program bangunan adalah
Museum Gunggenheim.
The Solomon R. Guggenheim Museum yang berlokasi di Upper East Side Manhattan,
New York, adalah rumah bagi sejumlah besar koleksi karya seni impresionis, post-
impresionis, dan kontemporer.
5
benda koleksi museum berupa galeri yang berbentuk jalur spiral, berputar menurun,
memanjang dari atap gedung hingga mencapai lantai dasar.
Ekspresi bangunan yang ditampilkan ada pada bentuk atau wujud bangunan, terlihat
dari bentuk segiempat pada badan bangunan yang dipadukan dengan bentuk setengah
6
lingkaran pada qubah yang menjulang tinggi keatas, secara emosional memberikan
kesan hanya sang Khaliq Yang Maha Esa yang patut disembah. Penggabungan kedua
bentuk ini secara visual tidak terlalu kontras karena ada elemen transisi yang
menggabungkan kedua bentuk dasar tersebut, yaitu pada jendela yang pada bagian
atasnya ada berbentuk kerucut setengah lingkaran menghantarkan ke bentuk qubah.
3. Tapak
Tapak pada bangunan dapat mengemukakan tanggapan-tanggapan bentuk yang
khusus. Dalam tapak, bangunan ditinjau dari aspek daya dukung tanah, drainase, jalan
masuk, pencapaian, syarat-syarat hukum setempat, vegetasi dan satwa, syarat iklim
serta pemandangan.
Contoh bangunan yang menerapkan salah satu tapak pada bangunan adalah
Universitas Dumoga Kotamobagu.
7
Gambar 1. Universitas Dumoga Kotamobagu
8
Total Luas Sempadan Site : 4.935 m2
Total Luas Site Efektif 25.976 m2
9
Zona pada tapak dibagi menjadi menjadi 3 bagian , zona private, zona public, dan
zona service.
Zona private difungsikan sebagai fasilitas kantor pengelola.
Zona public difungsikan sebagai fasilitas penunjang.
Zona service difungsikan sebagai ruang luar dan parkir.
c. Vegetasi
Area hijau pada ruang luar difungsikan sebagai unsur penyejuk pada tapak.
Bukan hanya itu saja, area hijau juga difungsikan sebagai fasilitas taman baca dan
area diskusi mahasiswa. Kehadiran taman pada tapak berfungsi untuk menciptakan
view, sehingga pengguna objek rancangan tidak merasakan kejenuhan.
Penataan area hijau tapak serta penggunaan vegetasi dilakukan berdasarkan
pengaplikasian rancangan. Vegetasi, khususnya pohon diasumsikan sebagai garis
vertikal dalam tapak. Karena pohon cenderung berdiri tegak dan gagah. Pengulangan
penempatan pohon secara urut-urutan dapat memperkuat, mengubah, dan membentuk
pola lalu lintas dalam tapak. Sedangkan tinggi rendahnya merupakan perwujudan dari
contrat, yang menciptakan variasi visual, sehingga suasana tapak tampak tidak
monoton. Pohon diletakkan mengelilingi tapak berfungsi sebagai pembatas dan
sebagai penghalang keluarnya suara kegaduhan yang disebabkan oleh aktivitas jalan
utama. Bukan hanya itu juga dalam tapak pohon digunakan sebagai tempat berteduh
dan menjadi penghalang panas matahari lagsung terhadap kendaraan, umumnya
pohon yang di tanam pada area parkir dan area taman baca adalah jenis pohon yang
rimbun.
10
Gambar 7. Ruang Luar Area Diskusi
4. Gaya Arsitek
Gaya dalam konteks ini adalah sifat-sifat bentuk khusus yang diberi pada suatu
bangunan yang memungkinkan kita dapat mengelompokkan proyek tersebut yang
mewakili arsiteknya.
11
Kotamobagu adalah Arsitektur yang kental akan budaya Bolaang Mongondow.
Bentuk dasar yang akan diambil adalah bentuk Perisai Patung Bogani Bolaang
Mongondow.
12
Suatu kualitas perancangan yang dihasilkan akan baik jika memenuhi kriteria-kriteria
yang baik pula. Kriteria - kriteria yang baik tersebut tergantung dari sudut pandang
mana perancangan tersebut diterapkan. Oleh karena itu penerapan setiap kriteria
harus diperhatikan, seperti bagaimana mendapatkan sifat suasana hubungan dan
kesan yang ditimbulkan oleh objek pada Universitas Dumoga Kotamobagu.
13
Gambar. Gedung Pemuda di Kota Manado
Penentuan ruang dalam berawal dari bentuk dasar segiempat dan lingkaran. Dengan
mempertimbangkan pola perilaku pemuda pada lingkungan sosialnya yang begitu
aktif, dinamis, agresif, sensitive dan sebagainya. Selain itu bentuk
mempertimbangkan jenis perilaku yang terbuka yang ada pada manusia.
Contoh bangunan yang menerapkan salah satu teknologi pada bangunan adalah
Perpustakaan UI.
14
Gambar. Perpustakaan UI
15
Interior bangunannya didesain terbuka dan menyambung antara satu ruang dan
ruang yang lain melalui sistem void. Dengan begitu, penggunaan sirkulasi udara alam
menjadi maksimal. Penggunaan energi matahari dilakukan melalui solar cell yang
dipasang di atap bangunan untuk memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan
juga dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah. Karena itu, air buangan toilet
dapat digunakan untuk menyiram di punggung bangunan. Tentunya, setelah diproses
melalui pengolahan limbah atau sewage treatment plant (STP).
16
Gambar. Finishing eksterior
Ruang perpustakaan pusat UI terdiri atas delapan lantai. Lantai dasar berisi pusat
kegiatan dan bisnis mahasiswa yang terdiri atas toko buku, toko cendera mata, ruang
internet, serta ruang musik dan TV. Ada juga restoran dan kafe, pusat kebugaran,
ruang pertemuan, ruang pameran, dan bank.
Lantai 2 hingga 6 akan dilengkapi fasilitas seperti ruang tamu, ruang pelayanan
umum dan koleksi, ruang baca, ruang teknologi informasi, serta unit pelayanan
teknis. Sedangkan di lantai 7 terdapat ruang sidang dan ruang diskusi.
Gedung perpustakaan juga dilengkapi plaza dan ruang pertemuan yang menjorok ke
danau.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19