SILO Annual Report 2013 ID PDF
SILO Annual Report 2013 ID PDF
LAPORAN
TAHUNAN
Tahun Terobosan
2013
Kantor Pusat:
PT Siloam International
Hospitals Tbk.
Siloam Hospitals Lt. 5
Laporan Tahunan 2013
82 90
1 Tahun Terobosan 26 Pembahasan & Analisa Manajemen
1
Sekilas
Siloam
Hospitals
Profil Perusahaan
Perseroan didirikan pada 3 Agustus 1996 dengan nama Per tanggal 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivan,
PT Sentralindo Wirasta yang bergerak di bidang layanan Siloam Hospitals Group adalah grup rumah sakit swasta
kesehatan. terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah
tempat tidur operasional.
Dimulai dengan rumah sakit pertama di Lippo Village,
Siloam Hospitals berkembang secara inovatif dan menjadi Selain dari jumlah rumah sakit, Siloam Hospitals juga
pemimpin di bidangnya melalui model layanan klinis, menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat
(state-of-the-art technology), fasilitas yang berpusat akreditasi international dari lembaga akreditasi Joint
pada pasien dan layanan klinik dan non-klinik yang Commission International Accreditation (akreditasi telah
terintegrasi. dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013). Akreditasi
menguatkan posisi Siloam Hospitals sebagai rumah sakit
Dalam tahap konsolidasi, yang berlangsung dari tahun dengan layanan berstandar internasional.
2007 hingga 2010, Siloam Hospitals menghadirkan
layanannya di empat kota besar, yaitu Tangerang (Lippo Pada akhir tahun 2013, Siloam Hospitals mengoperasikan
Village), Jakarta, Surabaya dan Bekasi (Lippo Cikarang). 16 rumah sakit, dalam tahap membangun 21 rumah
sakit (4-5 akan siap beroperasi di tahun 2014) dan
Memasuki masa ekspansi setelah konsolidasi, sejak tahun merencanakan membangun 19-20 rumah sakit selama
2011 Siloam Hospitals melaju pesat dengan membangun tahun 2015-2017.
enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit.
4
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Budaya Perusahaan
Nilai-nilai Perseroan: Kasih, Peduli, Integritas, Kejujuran, Rekam jejak membuktikan bahwa nilai-nilai Siloam
Empati, Belas-kasih, dan Profesionalisme, menjadi dasar “percaya dan kerjakan” benar-benar dijalankan.
pelayanan Siloam bagi masyarakat.
Dengan 16 rumah sakit yang beroperasi saat ini, Siloam
Layanan kesehatan berkualitas internasional terus Hospitals memberikan dampak pada hidup masyarakat
dikembangkan yang mencakup layanan spesialis yang dengan melayani hampir 2 juta pasien selama tahun 2013.
lengkap, layanan laboratorium, pengobatan kesuburan,
fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum, Kehadiran RS Umum Siloam merupakan bukti lain bahwa
layanan diagnostik dan darurat . kepemimpinan yang dipercayakan oleh Pemerintah
kepada Siloam Hospitals terus meningkat.
Siloam Hospitals menghadirkan teknologi “state of the
art technology,” dokter-dokter ahli yang berdedikasi, tim
perawat dan operator yang handal dengan dukungan
manajemen yang profesional.
5
Profil Perusahaan
Penghargaan
2013
Siloam Hospitals Group menerima Corporate Image Award 2013 Siloam Hospitals (Makassar) menerima Indonesia Healthcare
sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7
kategori Hospital dari Bloomberg Indonesia Busninessweek dan Cities in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA.
Frontier Consulting Group.
Siloam Hospitals Balikpapan menerima Best of Social
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business Responsibility Kategori Perusahaan Lokal dari Bapeda
Awards 2013 sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA id. Balikpapan.
Siloam Hospitals (Jabodetabek) menerima Indonesia Healthcare Siloam Hospitals Balikpapan menerima The Best of Balikpapan
Most Reputable Brand 2013 based on Healthcare Survey in 7 Cities Service Excellence Award 2013 kategori Private Hospital dari
in Indonesia kategori rumah sakit swasta dari SWA. MarkPlus.
2012 2011
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Sustainable Business Siloam Hospitals Group menerima Excellence Asian Hospital
Awards 2012 sebagai Industry Champion Healthcare dari SBA id. Management Awards (AHMA) 2011 (dari mana/pemberi ?)untuk
kategori Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Siloam Hospitals Group menerima Indonesia Hospital Service
Provider Of The Year 2012 dari Frost & Sullivan. Siloam Hospitals Group menerima Indonesia’s Most Admired
Company (IMAC) Awards sebagai “The Best Building and
Siloam Hospitals Group menerima Indonesian Society of Project Managing Corporate Image” untuk kategori Rumah Sakit.
Management Professionals (IAMPI) Awards sebagai Project of The
Year Category D Humanitarian, CommunityService and/or Regional Siloam Hospitals Surabaya menerima AstraZeneca Infection
Development. Management Award (Azima Award) sebagai pemenang pertama.
2010
Siloam Hospitals Lippo Village menerima penghargaan bergengsi Siloam Hospitals Group menerima penghargaan 2010 Indonesia
“Mitra Bakti Husada” dari Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Best Practices Awards as “Healthcare Services Provider of the
Sedyaningsih, MPH, DR.PH dalam rangka komitmennya selama Year” dari Frost & Sullivan.
lebih dari 14 tahun kepada layanan kesehatan berkualitas
internasional. Siloam Hospitals Surabaya menerima penghargaan “MarkPlus
Surabaya Service Excellence Award 2010 sebagai “The Best
Siloam Hospitals Lippo Village menerima re-akreditasi dari Joint Service Hospitals in Surabaya”.
Comission International.
Siloam Hospitals Surabaya terpilih sebagai Regional and National
Winner of Hospital Best Administration from Astra Insurance
(Garda Medika ).
6
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Visi
• Berkualitas Internasional.
Misi
• Mudah Dijangkau
Kasih
Peduli
Integritas
Nilai - nilai Kejujuran
Perusahaan Empati
Belas kasih
Profesionalisme
7
Profil Perusahaan
Struktur
Organisasi
Komite Audit
Corporate Secretary
Akuntansi
Manajemen Dokter Peningkatan Pembangunan
Kualitas Pelayanan Gedung Rumah
Sakit
Pengontrol Kualitas
Pelatihan dan
Pelayanan Medis
Pendidikan Perawat Keuangan dan
Anggaran Rumah
Sakit Baru
Pengontrol Kualitas Manajemen
dan Peningkatan Keperawatan
Pelayanan Obat
Manajemen Formula
Obat
8
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Internal Audit
Manajemen Fasilitas
Keamanan dan
Umum
9
Profil Perusahaan
Jejak
Langkah
1996 2004
Rumah sakit pertama didirikan yang Peresmian Siloam Hospitals Surabaya
dikenal sebagai RS Siloam Gleneagles yang sebelumnya bernama
Lippo Village. RS Budi Mulia.
2000 2007
RS Graha Medika Hospital bergabung Siloam Hospitals Lippo Village mendapat
dengan Siloam Hospitals. akreditasi dari Joint Commission International
sebagai rumah sakit dengan kualitas
internasional pertama di Indonesia.
2001
RS Siloam Gleneagles Lippo Karawaci
dan RS Graha Medika mendapat ISO.
2003
Peresmian Siloam Hospitals Kebon Jeruk
yang sebelumnya RS Graha Medika.
10
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
2010 2012
Hingga tahun 2010, selain Siloam Hospitals Perseroan mengoperasikan 4 rumah sakit
Lippo Village dan Siloam Hospitals Kebon Jeruk, baru di Tangerang, Manado, Palembang dan
Siloam telah membangun satu rumah sakit Makassar serta mengakuisisi satu klinik jantung
di Lippo Cikarang, Bekasi, dan mengakuisisi di Cinere, Depok.
satu rumah sakit di Surabaya. Pada akhir tahun
2010, Siloam telah memiliki empat rumah sakit
di empat daerah di seluruh Indonesia (Siloam
Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon
Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya dan Siloam
Hospitals Lippo Cikarang).
2013
Mengakhiri tahun 2013, Perseroan memberikan
Re-Akreditasi Siloam Hospitals Lippo Village layanan kesehatan di 12 kota besar di Indonesia
oleh Joint Commission International. melalui 16 rumah sakitnya.
2011
Memasuki tahun 2011, Perseroan
mengoperasikan MRCCC dan mengakuisisi dua
rumah sakit di Jambi dan Balikpapan.
11
Profil Perusahaan
Peristiwa Penting
2013
Tahun 2013 adalah tahun terobosan bagi Perseroan.
Peristiwa
2013
Penting
Perseroan memiliki lebih dari 3.700 kapasitas
tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 1500
dokter- termasuk 1.209 spesialis- dan lebih dari
2.700 perawat.
2013
Tahun ini juga Perseroan merubah
statusnya menjadi perusahaan terbuka.
12
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Wilayah
Layanan
Siloam
Kehadiran di kedua tempat ini
menjadi titik awal Perseroan
mengembangkan sayapnya.
13
Profil Perusahaan
Ikhtisar
Keuangan
dalam miliar Rupiah, kecuali disebut lain 2010 2011 2012 2013
LABA RUGI
Pendapatan 1.030 1.259 1.788 2.504
Laba Kotor 258 334 445 659
EBITDA 140 155 221 298
Laba Usaha 104 71 91 79
Laba Bersih setelah Pajak 72 38 52 50
Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah) 143 44 50 48
Jumlah Saham Beredar (Saham) 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.156.100.000
POSISI KEUANGAN
Modal Kerja Bersih (5) 151 189 612
Jumlah Aset 779 1.112 1.586 2.601
RASIO KEUANGAN
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (%) 9,2 3,4 3,3 1,9
Laba Bersih terhadap Ekuitas (%) 52,2 21,2 21,2 3,1
Hutang terhadap Jumlah Aset 82,3 83,9 84,6 37,0
Hutang terhadap Ekuitas 466,3 521,6 548,4 58,7
Marjin Laba Kotor (%) 25,0 26,5 24,9 26,3
Marjin EBITDA (%) 13,6 12,3 12,4 12,1
Marjin Laba Usaha (%) 10,1 5,7 5,1 3,1
Marjin Laba Bersih (%) 7,0 3,0 2,9 2,0
14
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
2.504 104
91
79
1.788 71
1.259
1.030
Laba Bersih setelah Pajak (miliar Rupiah) Jumlah Aset (miliar Rupiah)
72 2.601
52
50
38 1.586
1.112
779
245 1.639
933 1.639
642
245
136 179
15
Profil Perusahaan
Ikhtisar
Saham
Komposisi Pemegang Saham
Jumlah Presentasi
Pemegang Saham
Saham Kepemilikan
PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 60%
PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 9%
PT Safira Prima Utama 100.000.000 9%
PT Gloria Mulia 50.000.000 4%
PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 4%
PT Maharama Sakti 1.000.000 0%
Public (each less than 5%) 162.000.000 14%
TOTAL 1.156.100.000 100%
Sejarah Permodalan
Jumlah
Jumlah
Keterangan Tanggal Saham
Saham
Beredar
PT Lippo Karawaci, Tbk
31 Desember 2010 1.000.000.000 1.000.000.000
16
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
9000 15000000
6000 10000000
3000 5000000
0 0
Harga Penutupan Volume
Lembaga dan
Profesi Penunjang
Akuntan Publik: Notaris:
ARYANTO, AMIR JUSUF, MAWAR & SAPTOTO IR NANETTE CAHYANIE HANDARI ADI WARSITO, S.H.
Plaza ASIA Lantai 10 Jl. Panglima Polim V No. 11
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Kebayoran Baru
Jakarta 12190, Indonesia Jakarta 12160
Telp. +6221-5140-1340 Telp. +6221-724 4650
Fax. +6221-5140-1350 Fax. +6221-726 5090
17
Dengan visi “Kualitas Internasioal,
Jangkauan, Skala dan Belas Kasih Illahi”,
Perseroan telah melakukan banyak
pencapaian selama tahun 2013 sehingga
kami menyebutkan tahun 2013 sebagai
Tahun Terobosan bagi Perseroan.
Dewan
Sambutan
Komisaris
18
Pemegang Saham yang terhormat, diperoleh dengan melakukan pengembangan rumah sakit-
rumah sakit baru dan juga melalui akusisi terhadap rumah
Dengan gembira kami sampaikan bahwa Siloam telah sakit yang sudah beroperasi sehingga jumlah rumah sakit
mencapai kemajuan yang sangat signifikan di tahun yang dikelola oleh Siloam mencapai 16 rumah sakit pada
2013 dan telah menempatkan nama Siloam sebagai akhir tahun 2013. Strategi ini akan terus dikembangkan
penyedia jasa kesehatan yang berkualitas dan ternama di Siloam untuk mencapai jumlah cakupan yang besar pada
Indonesia. daerah-daerah utama di seluruh Indonesia, sehingga
dapat menyediakan layanan kesehatan kepada lebih
Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian dunia banyak lagi penduduk Indonesia.
maka kondisi perekonomian Indonesia juga mengalami
berbagai tekanan sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi Pengembangan jasa kesehatan yang berkualitas dan
nasional turun ke tingkat 5,7% ditahun 2013 dibandingkan terjangkau oleh masyarakat luas telah menjadi misi Siloam
6,2% ditahun 2012. Langkah-langkah yang telah diambil yang dengan sadar telah mengembangkan kualitas
Pemerintah Indonesia selama tahun 2013 telah berhasil layanan berstandar internasional dengan tingkat efisiensi
meredam gejolak perekonomian nasional dengan tingkat yang tinggi, sehingga dapat melayani lebih banyak
inflasi yang terkendali dan juga menurunnya defisit fiskal pasien dari semua golongan. Dengan kebijakan ini,
dan neraca pembayaran serta neraca perdagangan. Hal Siloam diharapkan akan dapat memberikan sumbangan
tersebut memberikan keyakinan bahwa perekonomian kepada sistim layanan kesehatan nasional di Indonesia.
Indonesia memiliki daya tahan yang tinggi dan kekuatan Melihat pertumbuhan pengeluaran masyarakat untuk
dalam menghadapi ketidak pastian global. jasa kesehatan yang sangat tinggi yang terutama
ditopang oleh meningkatnya pendapatan per kapita dan
Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi telah melaksanakan meningkatnya kesadaran masyarakat luas akan layanan
strategi yang tepat untuk menjaga momentum kesehatan yang berkualitas, maka strategi untuk mencapai
pertumbuhan usaha sehingga di tahun 2013 Perseroan cakupan yang luas adalah sangat tepat dalam menjaga
telah mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 40% pertumbuhan yang berkesinambungan. Pengembangan
dibandingkan dengan tahun 2012. Pertumbuhan tersebut jasa-jasa kesehatan yang sesuai dengan perkembangan
di masyarakat terutama perubahan gaya hidup juga telah
dilaksanakan dengan tepat sehingga diharapkan akan
memberikan manfaat yang besar baik kepada kinerja
Perseroan dan juga bagi masyarakat.
19
Profil Perusahaan
Kebijakan yang tepat juga telah dilaksanakan oleh Untuk seluruh pencapaian pada tahun 2013, Dewan
Siloam dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh
di Indonesia yang menghadapi banyak kendala terutama Direksi, dokter dan karyawan serta para rekanan usaha
dengan keterbatasan jumlah tenaga medis terampil dan yang telah bekerja keras mewujudkan rencana-rencana
dokter serta kurangnya fasilitas medis di rumah sakit. Hal yang akan membawa Siloam pada tingkat yang lebih
ini tercermin dari besarnya investasi di bidang peralatan tinggi dan lebih baik lagi. Kami juga ingin menyampaikan
medis untuk semua rumah sakit, demikian juga dengan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah
investasi training untuk tenaga-tenaga medis serta diberikan oleh para pemegang saham pada tahun 2013
membangun hubungan yang harmonis dengan para dan kami mengharapkan dukungan dan kepercayaan
dokter untuk mencapai kinerja yang tinggi. yang sama pada tahun 2014.
20
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Dewan
Komisaris
21
Dengan meluasnya dukungan para
pemegang saham, kami berkomitmen
untuk terus maju dan melanjutkan
rencana kami untuk menciptakan layanan
kesehatan berkualitas, yang terjangkau
dan merata, dengan skala nasional bagi
masyarakat Indonesia.
Direksi
Laporan
22
Para pemegang saham yang terhormat, Kami mengakuisisi Bali International Medical Center (BIMC)
di Bali untuk mengkonsolidasikan posisi kami sebagai
Tahun 2013 benar-benar merupakan tahun terobosan bagi penyedia Layanan Kesehatan terdepan di Bali dengan 3
Perseroan. Kami berhasil menyelesaikan IPO pada tanggal rumah sakit. Konsolidasi ini akan membantu kami merintis
12 September 2013. Partisipasi aktif investor global dan dan menarik wisata medis ke Indonesia.
nasional telah membuat penawaran perdana tersebut
sukses. Dengan meluasnya dukungan para pemegang Kami mendirikan Siloam Heart Institute (SHI) dengan visi
saham, kami berkomitmen untuk terus maju dan untuk memberikan layanan perawatan jantung “one stop”
melanjutkan rencana kami untuk menciptakan layanan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh segmen
kesehatan berkualitas, yang terjangkau dan merata, sosial ekonomi. November lalu, kami meluncurkan
dengan skala nasional bagi masyarakat Indonesia. Yayasan Denyut Jantung (YDJ) dengan tujuan untuk
menyentuh kehidupan banyak orang melalui yayasan ini.
Kami dengan gembira mengumumkan bahwa Gross “Semarak Jantung Sehat,” kampanye jantung sehat yang
Operating Revenue (GOR) kami tumbuh 40%, didorong kami luncurkan pada bulan September, telah menjangkau
oleh pertumbuhan Departemen Rawat Jalan sebesar lebih dari 100.000 orang Indonesia, yang berkomitmen
26% dan pertumbuhan penerimaan Rawat Inap sebesar untuk menjalani gaya hidup sehat. Sasaran kami adalah
40%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan mendapat 1 juta peserta guna mendukung kampanye
demikian, kami berhasil mempertahankan Compounded jantung sehat ini selama 18 bulan ke depan.
Annualized Growth Rate (CAGR) sebesar 28 %, 65 % dan
22 % masing-masing selama 5 tahun terakhir. Selain itu, sasaran perencanaan pembangunan kami
pada tahun 2017 adalah: memiliki 40 rumah sakit dengan
Perseroan kini megoperasikan 16 rumah sakit di 12 kota kapasitas sebanyak 10.000 tempat tidur untuk menjangkau
di seluruh Indonesia, dengan kapasitas sebanyak 3.700 lebih dari 12 juta pasien setiap tahunnya.
tempat tidur. Kami memiliki 1.500 Dokter (termasuk
1. 209 dokter spesialis), didukung lebih dari 2.700
perawat serta lebih dari 2.300 staff pendukung lainnya ,
yang memberikan layanan kepada 2 juta pasien untuk
mendapatkan kenyamanan dan perawatan di rumah sakit
kami tahun lalu.
23
Profil Perusahaan
Kami menyadari perlunya menanggapi isu-isu sosial Semua rumah sakit kami dilengkapi dengan state-of-the-
dan memberikan platform layanan kesehatan yang art equipment yang memungkinkan untuk melakukan
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami telah mulai diagnosis awal dan pengobatan. Dengan para dokter,
mengganti lampu pijar dengan lampu LED yang tahan kami memiliki sistem kemitraan yang unik melalui Siloam
lama, dan telah berhasil mengurangi konsumsi energi Doctor Partnership Development Program (SDPDP)
kami. Kami bermitra dengan Phillips untuk memasang yang membantu mereka untuk berkembang secara
peralatan medis yang menghasilkan pencitraan digital. profesional.
Dengan teknologi ini, gambar dapat diproses dalam waktu
yang lebih singkat dan dapat dilihat dengan berbagai Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan penghargaan
cara. Hal ini akan mengurangi konsumsi oksida perak kami saya kepada semua pemegang saham kami dan khususnya
dalam penggunaan film dari X-ray, CT dan MRI. para staf kami, yang telah memungkinkan semua prestasi
ini tercapai bagi Perseroan. Saya juga berterima kasih
Semua rumah sakit kami bertumpu pada strategi “Four kepada semua pasien kami yang mengijinkan kami
Pillar Foundation”, yaitu keunggulan dalam layanan menjadi mitra kesehatan dan kesejahteraan mereka pada
darurat, state-of-the-art equipment, platform Digital/ setiap tahap kehidupan mereka .
Tele-medicine dan kemitraan dokter yang efektif. Untuk
layanan darurat, kami telah menyiapkan layanan panggilan
terpusat nasional pada nomor 500-911 yang akan dilayani
oleh 16 rumah sakit kami. Melalui sistem ‘Hub dan Spoke’,
kami sekarang dapat menghubungkan informasi klinis
dari Centers of Excellence ke rumah sakit kami di daerah.
24
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Direksi
Sugianganto Budisuharto
Romeo Fernandez Lledo Direktur dr. Anang Prayudi
Direktur dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M. Direktur Tidak Terafiliasi
Direktur
25
Profil Perusahaan
Pembahasan
& Analisa
Manajemen
26
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
27
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tinjauan
Bisnis
28
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Tinjauan Industri Layanan Kesehatan Infrastruktur perawatan kesehatan tempat tidur rumah sakit per 1000
penduduk di Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013
negara lain yaitu melalui medical tourism. Pengeluaran Infrastruktur Perawatan Kesehatan Jumlah Dokter per 1000 penduduk di
sebesar USD 1,4 miliar untuk medical tourism merupakan Negara-Negara Terpilih, Tahun 2013
potensi keuntungan yang dapat diperoleh rumah-rumah
sakit Indonesia. Menghadapi kondisi ini, Indonesia 2.79
berencana untuk meningkatkan kualitas rumah-rumah
sakitnya sehingga mengikuti standar international,
dengan akreditasi oleh JCI dan berusaha untuk menjadi 2.31
negara tujuan medical tourism pada tahun 2015. 1.77
Negara yang hendak mempromosikan dirinya sebagai 1.48
tujuan pengobatan diharuskan menggunakan akreditasi 1.26
internasional dan bukan sekedar akreditasi nasional.
0.74
Dalam rangka memenuhi permintaan layanan kesehatan 0.31 0.30
berkualitas dan meningkatkan keberadaan rumah sakit dan
dokter, infrastruktur layanan kesehatan dan pengadaan UK US Singapore China Malaysia India Indonesia Thailand
tenaga kerja pun harus ditingkatkan. Indonesia saat ini Sumber: Disusun oleh Frost & Sullivan
hanya memiliki 0,97 tempat tidur per 1.000 penduduk Catatan: Data untuk Indonesia pada 2012, diperoleh dari Departemen Kesehatan. Data untuk
India, Malaysia, Singapore, and China adalah pada 2011, diperoleh dari Departemen Kesehatan
dan 0,31 dokter per seribu penduduk. Negara Asia masing-masing negara. Data untuk Thailand adalah pada 2009, diperoleh dari Departemen
lainnya seperti Singapura, Thailand dan Malaysia memiliki Kesehatan. Data untuk AS dan UK adalah pada 2011, diperoleh dari statistik OECD
29
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tinjauan Bisnis
30
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
internasional melalui akreditasi oleh Joint Commission (UPHMS), yang terdiri dari Sekolah Kedokteran
International (“JCI”) pada tahun 2007 dan telah berhasil Universitas Pelita Harapan, yaitu suatu sekolah
mempertahankan akreditasi tersebut sampai dengan kedokteran dan keperawatan ternama di Indonesia,
saat ini. Perseroan juga merupakan pelopor dalam dan Mochtar Riady Institut of Nanotechnology, suatu
penggunaan teknologi MRI 3-Tesla, 256 Slice CT, Rapid lembaga riset berfokus pada riset genetik dan kanker.
Arc Linear Accelerator dan Gamma Knife di Indonesia. Hal ini memungkinkan Perseroan menjadi bagian
Selain itu, Perseroan juga memperoleh penghargaan untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan dan
“Luar Biasa” dari Asian Hospital Management Award menghasilkan generasi dokter dan perawat mendatang
pada tahun 2011, penghargaan “Indonesian Healthcare untuk pengembangan usaha Perseroan.
Services Provider of the Year: Best Practices” dari Frost
& Sullivan pada tahun 2010 dan 2012, serta pada tahun
2013 Perseroan menerima penghargaan Corporate • Centers of Excellence
Image Award 2013 sebagai The Best in Building and Centers of Excellence bertujuan untuk menjadikan
Managing Corporate Image kategori Rumah Sakit dari rumah sakit Perseroan fokus pada bidang
Bloomberg Indonesia Bussiness Week dan Frontier pelayanannya, sesuai kebutuhan masyarakat sambil
Consulting Group. Selain itu, Perseroan memperoleh tetap memberikan pelayanan kesehatan berkualitas
penghargaan Indonesia Sustainable Business Awards internasional. Perseroan telah mengembangkan
2013, sebagai Industry Champions Healthcare dari SBA Centers of Excellence di beberapa bidang spesialisasi
id dan Indonesia Healthcare Most Reputable Brand di rumah sakit Perseroan, termasuk di bidang kanker,
2013, berdasarkan survey pelayanan kesehatan di 7 jantung, syaraf, kesuburan, urologi dan ortopedik.
kota di Indonesia, kategori rumah sakit swasta dari Pembentukan Centers of Excellence menjadikan
SWA. Perseroan sangat dikenal dalam memberikan layanan
kesehatan yang paling mutakhir di Indonesia.
Untuk memastikan bahwa fasilitas-fasilitas medis
Perseroan dioperasikan dengan standar tertinggi, Per 31 December 2013, rumah sakit Perseroan memiliki
Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan pemberi beragam jasa pelayanan kesehatan dan jasa bedah,
layanan kesehatan internasional secara berkala dengan fokus sebagai digambarkan pada tabel dibawah
untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan para ini :
pengguna peralatan canggih tersebut.
Rumah Sakit Spesialisasi
• Dukungan Riset dan Akademis
Untuk perkembangan yang berkesinambungan, SHLV Kardiologi, neuroscience, ortopedi dan gawat darurat
Perseroan mengintegrasikan operasi klinis dengan SHKJ Urologi, ortopedi, kardiologi dan gawat darurat
fasilitas riset dan akademis unggulan. Sebagai organisasi
kesehatan di Indonesia, Perseroan merupakan bagian SHSB Perawatan kesuburan, kardiologi dan gawat darurat
dari Layanan Kesehatan Universitas Pelita Harapan SHLC Occupational medicine dan gawat darurat
31
Pembahasan & Analisa Manajemen
Tinjauan Bisnis
32
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• menyediakan dan melatih tenaga medis bekerja • Semua rumah sakit Perseroan terhubung dalam
sama dengan UPH Medical Services (dilatih di RSUS satu jaringan bandwith dan server yang melayani
dan rumah sakit tersier lain seperti SHLV); 24 jam. Ini penting untuk mendukung layanan
• menyediakan layanan terintegrasi untuk masyarakat darurat atau Call Center agar dapat merespon
berpenghasilan rendah (RSUS) dan menjadi model dengan cepat dan diandalkan.
kemitraan publik-swasta yang berhasil; • Melakukan pengkinian sistem, sehingga dapat
• mendirikan Centers of Excellence di beberapa memiliki sistem data base rekam medis terpusat
rumah sakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan (memungkinkan manajemen pasien terintegrasi,
untuk bidang-bidang khusus; memonitor dan menganalisa biaya pada tiap
• mempekerjakan dokter yang sangat khusus tingkatan layanan).
untuk layanan kuartener dan menjalin kemitraan 6. Mendukung operasi klinis dengan penelitian yang
dengan berbagai lembaga kesehatan internasional teratas dan fasilitas akademik untuk memberikan
untuk benchmark. Contohnya adalah dibukanya pelayanan prima.
Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center Perseroan secara aktif berkolaborasi dengan penyedia
(MRCCC) yang merupakan RS pertama di Indonesia layanan medis internasional serta universitas dan
dengan fasilitas pengobatan nuklir terintegrasi dan lembaga penelitian lokal. Perseroan bekerja sama
penggunaan “gamma knife” dan dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Mochtar
• menjadi pionir penggunaan teknologi paling Riady Institute of Nanotechnology . Inilah satu-satunya
mutakhir untuk pelayanan kuartener; layanan organisasi kesehatan di Indonesia yang dipercaya untuk
darurat, penerapan “hub and spoke” dan sistem menyatukan operasi klinis dengan hasil penelitian
“tele-medicine.” teratas dan fasilitas akademis. Perseroan juga telah
5. Mendorong efisiensi operasional dengan teknologi menandatangani nota kesepahaman dengan Fakultas
canggih, yang mendukung sistem keuangan dan Kedokteran Universitas Hasanuddin, Singhealth –
administrasi sambil tetap mengacu pada prosedur Singapura dan 10 Fakultas Kedokteran dan Sekolah
standar internasional dan praktik klinis, melalui: Keperawatan di Indonesia untuk pendidikan lanjutan
• Perseroan menggunakan beberapa sistem maupun penelitian medis.
informasi terdepan untuk menggambarkan rincian
semua transaksi dalam jaringan usahanya, seperti 7. Terus merekrut, mempertahankan dan memberi
: sistem informasi laboratorium, sistem keuangan, insentif bagi tenaga medis handal. Perseroan percaya
radiologi, pengarsipan gambar, sistem komunikasi, Perseroan menawarkan lingkungan kerja yang menarik
sistem informasi menajemen gedung, sistem dengan nama merek berkualitas, layanan kesehatan
informasi HRD dan sistem pembelian. spesialis yang berkualitas tinggi, aliran pasien yang
33
Pembahasan & Analisa Manajemen
berkelanjutan, fasilitas dan sistem berkelas dunia, • membuka sekolah kesehatan profesional yang
pelatihan berkelanjutan, otonomi dokter , serta terafiliasi pada tahun 2014 untuk pelatihan teknisi
peluang untuk mengembangkan karir pribadi. kesehatan, seperti apoteker dan ahli radiologi.
• mendirikan SDPDP (Siloam Dotors Partnership
Perseroan mengadopsi sejumlah strategi pengadaan Development Program) untuk menarik dan
Sumber Daya Manusia yaitu: mempertahankan dokter-dokter spesialis bekerja
• merekrut teknisi keperawatan dan kesehatan di rumah-rumah sakit Perseroan.
berkualitas dari negara-negara ASEAN dan India,
serta melatih sejumlah dokter dan perawat dari
UPH setiap tahun sebagai bagian dari UPHMS Rumah Sakit Perseroan Dan Entitas Anak
• mendirikan supply pool lulusan medis melalui kerja
sama dengan berbagai perguruan tinggi regional Tabel berikut menggambarkan informasi mengenai
terkemuka. Rumah Sakit yang dimilki oleh Perseroan dan Anak
• menawarkan Beasiswa bagi dokter berpotensi tinggi Perusahaan.
sebagai insentif untuk bekerja bagi Perseroan.
BIMC
BIMC
SHLV SHKJ SHSB SHLC SHJB SHBP MRCCC RSUS SHMN SHMK SS SHCN SHDP SHTB Nusa Total
Kuta
Dua
Mulai
1996 1991 1977 2002 2004 2008 2011 2012 2012 2012 2012 2006 2013 2013 1998 2012 -
beroperasi
Tahun 2002 (1)
2002 (1)
_(2 -(2
2011 2011 - - - - - 2012 - - 2013 2013 -
akuisisi (2) (2)
Kapasitas
tempat 322 279 182 110 106 228 331 666 231 360 347 21 281 269 19 31 3,783
tidur
Tempat tidur
251 201 160 108 97 138 122 160 224 179 135 21 102 55 18 14 1,985
opersional
Staf medis
Dokter
40 47 15 23 12 13 29 23 12 11 18 2 6 - 28 25 304
umum
Dokter
189 164 114 64 43 79 130 18 63 66 93 5 78 70 24 9 1,209
Spesialis
Perawat 481 325 272 156 127 165 237 169 160 143 170 55 127 41 65 74 2,767
Keterangan:
(1) Tahun diakuisisi oleh LK
(2) Perseroan mengakuisisi rumah sakit ini dari LK pada tahun 2010
34
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
35
Pembahasan & Analisa Manajemen
Jalur Bisnis Rumah Sakit peralatan diagnostik dan tes tercanggih. Medical check-
up adalah entry point utama yang digunakan oleh
Ada lima jalur bisnis utama untuk pasien mengakses dan Perseroan untuk mendapatkan bisnis dari perusahaan
membayar pelayanan di rumah sakit Perseroan. Kelima asuransi dan perusahaan yang membutuhkan, dengan
jalur ini yang mendorong peningkatan pendapatan menjual paket medical check-up dan pengecekan
secara keseluruhan, yaitu: kesehatan yang kompetitif.
1. Gawat Darurat
2. Layanan Rawat Jalan Pada tahun 2012 dan 2013, unit medical check-up
3. Medical check-up Perseroan masing-masing melayani 68.778 dan 64.978
4. Rujukan pasien.
5. Layanan Rawat Inap
4. Rujukan
Pendapatan Perseroan umumnya didorong oleh biaya Rujukan merupakan pasien yang dirujuk oleh rumah
konsultasi, perawatan dan administrasi, dilengkapi juga sakit lain dan dokter untuk rawat inap dan jasa lainnya
dengan penjualan obat , penggunaan peralatan medis, (seperti radiologi, laboratorium dan jasa peralatan
dan diagnostik lainnya seperti tes laboratorium, diagnosa diagnostik lainnya).
umum, radiologi dan biaya untuk berbagai layanan
lainnya. Penerimaan untuk layanan rawat inap Perseroan 5. Rawat Inap
sebagian besar didorong oleh pasien yang datang melalui Unit layanan rawat inap Perseroan menawarkan
layanan rawat jalan atau gawat darurat. pengurusan kepada pasien layanan rawat jalan dan
gawat darurat yang diterima di rumah sakit Perseroan,
1. Unit Gawat Darurat untuk pengurusan lebih lanjut. Pada tahun 2013
Unit Gawat Darurat Perseroan dianggap sebagai layanan rawat inap Perseroan memberikan kontribusi
yang terbaik di Indonesia dan menggunakan layanan terbesar terhadap pendapatan yaitu sekitar 62%.
terpusat telepon “500-911” untuk mengakses
layanan gawat darurat Perseroan. Semua rumah sakit Jumlah pasien rawat inap didorong oleh jumlah
Perseroan telah dilengkapi dengan mobil ambulans konversi pasien rawat jalan dan gawat darurat,
modern untuk menstabilkan pasien selama dalam sedangkan rata-rata pendapatan per hari pasien rawat
perjalanan ke rumah sakit Perseroan. Semua staf klinis inap didorong oleh tipe kamar yang dipilih pasien serta
Perseroan terlatih dalam pengobatan darurat standar kerumitan perawatan medisnya. Pendapatan rawat
internasional dan protokol untuk jantung, stroke dan inap meliputi biaya jasa konsultasi dan profesional
perawatan trauma, sesuai dengan pedoman dari dokter, biaya kamar, biaya administrasi, biaya
American and Australasian Schools of Emergency laboratorium, penjualan obat dan peralatan medis,
Medicine. radiologi dan pendapatan peralatan tambahan dan
biaya ruang operasi. Untuk tahun 2013, rata-rata lama
Pada tahun 2012 dan 2013, unit gawat darurat masing- menginap (“ALOS”) di rumah sakit Perseroan adalah
masing merawat 99.139 dan 131.706 pasien. sekitar 4 hari.
36
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Rawat Inap Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 3. Skema Pembayaran Perusahaan Asuransi Swasta.
Segmen ini mewakili sekitar 15% dari total pasien
Pendapatan Administrasi 31,4 2,5 43,2 2,4 60,9 2,4
Perseroan. Perseroan memiliki hubungan dan diakui
Kamar Operasi 17,4 1,4 25,8 1,4 38,2 1,5
oleh asuransi swasta terbesar seperti Manulife, AIA
Kamar Bersalin 0,8 0,1 1,6 0,1 0,9 0,0 Financial, Bupa International, Allianz, AXA Financial,
Lain-lain 43,8 3,5 67,3 3,8 98,9 3,9 dan Lippo General Insurance.
Rawat Jalan Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 4. Skema Pembayaran Program Asuransi Kesehatan
Pemerintah.
2011 2012 2013
Asuransi kesehatan dari pemerintah saat ini
Rp % Rp % Rp % memberikan kontribusi yang relatif kecil atas jumlah
Jasa Penunjang Medis dan pasien, mewakili 5% dari pasien Perseroan.
355,5 28,2 439,2 24,6 590,1 23,6
Jasa Tenaga Ahli
Obat dan Perlengkapan
5. Rujukan
Medis
164,7 13,1 220,6 12,3 298,5 11,9 Sampai dengan saat ini, hanya ada sedikit pasien yang
dirujuk oleh dokter pihak ketiga. Perseroan berharap
Pendapatan Registrasi 17,1 1,4 22,5 1,3 29,7 1,2
segmen ini tumbuh dari waktu ke waktu seiring
Lain-lain - - 28,8 1,6 44,3 1,8 perkembangan rumah sakit baru yang canggih di
Total 1.259,3 100,0 1.788,1 100,0 789,5 100,0 kota-kota yang belum terlayani.
Sumber Pendapatan dan Kelompok Pasien Tabel berikut menggambarkan hasil dari
operasional Perseroan sebagai berikut:
Perseroan mengelompokkan sumber pendapatan dan
pasien dalam 5 kelompok: Ikhtisar Data Keuangan Penting
1. Out-of-Pocket Expense (“OPE”). 2011 2012 2013
Pasien datang dengan biaya sendiri, melakukan Rp % Rp % Rp %
pembayaran secara tunai atau menggunakan kartu
kredit, untuk mendapatkan layanan yang diberikan Pendapatan
1.259,3 100 1.788,1 100 2.503,6 100
oleh rumah sakit Perseroan. Rata-rata setiap tahun, Beban Pokok
pasien OPE merupakan komposisi terbesar dari Pendapatan (925,8) 73,5 (1.343,3) 75,1 (1.844,9) (73,7)
kelompok pasien Perseroan, yaitu 65%. Laba Bruto 333,6 26,5 444,8 24,9 658,7 26,3
Beban Usaha (245,1) 19,5 (367,9) 20,6 (582,8) (23,3)
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasien
Lain-Lain -
OPE adalah kedekatan dan aksesibilitas rumah sakit, (17,4) 1,4 14,5 0,8 2,8 0,1
Bersih
hubungan dengan dokter di rumah sakit, merek dan
reputasi untuk perawatan kesehatan yang berkualitas Laba Usaha 71,2 5,7 91,5 5,1 78,7 3,1
dan layanan spesialis termasuk akses ke Centers of Penghasilan
2,8 0,2 3,6 0,2 12,0 0,5
Excellence. Bunga
Beban
2. Skema Pembayaran Perusahaan. (16,2) 1,3 (18,0) 1,0 (18,9) (0,8)
Keuangan
Perseroan secara aktif melibatkan perusahaan-
Laba Sebelum
perusahaan lain atau korporasi dalam program 57,7 4,6 77,0 4,3 71,8 2,9
Pajak
kesehatan dan medis bagi karyawan mereka dengan
Beban Pajak (19,9) 1,6 (25,1) 1,4 (21,6) (0,9)
menawarkan paket untuk berbagai perawatan.
Klien korporasi Perseroan mencakup perusahaan Laba Tahun
37,9 3,0 52,0 2,9 50,2 2,0
multinasional dan nasional. Rata-rata setiap tahun, Berjalan
pasien dari korporasi Perseroan mewakili 15% dari
total pasien Perseroan.
37
Pembahasan & Analisa Manajemen
38
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
39
Pembahasan & Analisa Manajemen
Analisa
Kinerja
Keuangan
Penghasilan Total Perseroan menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun dengan
CAGR 28% sejak tahun 2008 hingga
tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR
tahun 2013 mencapai 40% daripada tahun
sebelumnya.
40
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Siloam Hospitals Group 2013 Rumah-rumah sakit yang baru dibuka tahun 2013,
mengalami perkembangan yang lebih baik dari perkiraan.
Tahun 2013 memang merupakan tahun penuh terobosan SHDP yang dibuka 1 Januari 2013 telah mencapai EBITDA
bagi perusahaan positif setelah 6 bulan beroperasi. SHTB, dibuka 1 Juli
2013, menunjukkan kinerja sesuai rencana.
Langkah utama yang telah dilakukan Perseroan,
diantaranya: Rumah-rumah sakit yang dibuka 2012, SHMK dan SHPL
• Dengan sukses melaksanakan Penawaran Perdana menghasilkan EBITDAR 10% dari GOR dalam 12 bulan
(IPO) pada 12 September 2013 dan memperoleh pertama beroperasi, hal mana melampaui perkiraan
pemasukan neto sebesar Rp 1.328 miliar dengan semula.
harga Rp 9.000 per lembar sahamnya.
• Terus mengembangkan jaringan rumah sakit dengan Penghasilan Rata-rata Per Pasien
membangun 2 rumah sakit baru, mengakuisi 2 rumah Dari kategori IPD (department pasien rawat inap), keempat
sakit, memperluas dan meningkatkan fasilitas yang rumah sakit yang telah mapan menghasilkan pendapatan
sudah ada. rata-rata per pasien sebesar Rp 20 juta, sementara MRCCC
• Mengembangkan model hub and spoke yang memberikan rata-rata pendapatan per pasien paling
memungkinkan layanan dokter spesialis secara real tinggi pada tingkat Rp 39 juta. Rumah-rumah sakit baru
time menjangkau hingga ke daerah-daerah, tanpa yang dibuka pada 2012 dan 2013, sementara sedang
menambah biaya pasien maupun Perseroan. meningkatkan operasional mereka, secara rata-rata telah
• Menerapkan model layanan klinis yang inovatif, menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien dalam
komprehensif dan terpadu, dengan memanfaatkan kisaran Rp 13 juta hingga Rp 19 juta.,
teknologi paling mutakhir, layanan darurat yang
handal, diiringi perbaikan kualitas terus menerus. Pada kategori pasien rawat jalan (OPD), keempat
• mendirikan Centers of Excellence di beberapa rumah rumah sakit yang sudah mapan menghasilkan rata-
sakit Perseroan, sehingga menjadi rujukan untuk rata pendapatan sebesar Rp 1 juta per pasien. MRCCC
bidang-bidang khusus; menunjukkan rata-rata penghasilan Rp 2 juta per pasien
dan rumah-rumah sakit yang baru dibuka pada 2012 dan
Komposisi Pendapatan 2013 telah menghasilkan pendapatan rata-rata per pasien
Penghasilan Total Perseroan menunjukkan peningkatan dalam kisaran Rp 0,6 juta hingga Rp 1 juta.
dari tahun ke tahun dengan CAGR 28% sejak tahun 2008
hingga tahun 2013. Tingkat pertumbuhan GOR mencapai Pertumbuhan Kunjungan dan Penerimaan Pasien
40% YoY pada tahun 2012 dan 2013. Penerimaan pada IPD di keempat rumah sakit mapan
tumbuh 11%, sementara pada MRCCC tumbuh sebesar
EBITDA juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat 50%. Di Rumah Sakit Umum Siloam, IPD tumbuh
signifikan dengan CAGR 24% dalam periode yang sama. sebesar 92% sejalan dengan tambahan tempat tidur
Khusus tahun 2013, pertumbuhan EBITDA adalah 35% operasional mereka. Pertumbuhan tertinggi dialami
dari tahun 2012. oleh rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada 2012,
dimana pertumbuhannya sebesar 215%. Secara total,
Kontribusi penghasilan terbesar berasal dari 4 rumah sakit pertumbuhan penerimaan IPD mencapai 40%.
mapan yang telah beroperasi paling lama. Pertumbuhan
GOR rumah-rumah sakit ini masih mencapai 15-20% per Kunjungan di OPD pada keempat rumah sakit mapan
tahun. Sedangkan MRCCC dan rumah sakit baru lainnya tumbuh 7%, sementara di MRCCC tumbuh 61%. Di Rumah
tumbuh diatas 50%, karena rumah-rumah sakit ini sedang Sakit Umum Siloam, kunjungan OPD tumbuh sebesar
meningkatkan operasional mereka untuk mencapai 215% dan pertumbuhan tertinggi untuk kunjungan OPD
kapasitas. dialami oleh rumah sakit baru yang buka pada tahun 2012
sebesar 276% seiring dengan peningkatan operasional
Di sisi biaya, Service Cost meningkat sebesar 27% dari serta jumlah pasien mereka. Secara total, kunjungan OPD
tahun 2012, menghasilkan kenaikan Net Operating tumbuh dengan 26%.
Revenue (NOR) sebesar 45%.
41
Pembahasan & Analisa Manajemen
Kunjungan di Departemen Gawat Darurat (ED) pada MRCCC Pendapatan Operasional Bruto (GOR)
tumbuh 81%. Di Rumah Sakit Umum Siloan kunjungan ED GOR Perseroan terdiri dari pendapatan pasien rawat
tumbuh 32%. Pertumbuhan ED terjadi pada rumah-rumah inap dan pendapatan pasien rawat jalan. Selama 2013,
sakit baru yang buka pada 2012 sebesar 242% dengan Pendapatan Perseroan meningkat 40% menjadi Rp 2.504
adanya kesadaran yang meningkat dari masyarakat akan miliar dari Rp 1.788 di 2012.
kehadiran rumah-rumah sakit ini. Secara total, kunjungan
ED tumbuh sebesar 33%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan
throughput pasien dari 4 rumah sakit matang, peningkatan
Pertumbuhan Jumlah Rumah Sakit operasional dari rumah sakit dalam pengembangan dan
rumah-rumah sakit baru yang dibuka pada tahun 2012
Jumlah rumah sakit perseroan bertumbuh pesat selama 4 dan 2013 serta juga rumah sakit yang diakuisisi pada tahun
tahun terakhir, mulai dengan empat rumah sakit tahun 2010 2013. Peningkatan pendapatan rata-rata per pasien juga
hingga menjadi 16 pada akhir tahun 2013. Pertumbuhan memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan
ini menunjukkan CAGR yang menguntungkan sebesar didorong terutama pada komposisi kasus akut di rumah-
59% selama periode itu. rumah sakit, penyesuaian harga yang diperkenalkan pada
tahun 2013 sebesar rata-rata 3,5% dan penyesuaian inflasi
pada obat-obatan dan perlengkapan medis.
42
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
43
Pembahasan & Analisa Manajemen
44
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• Sekitar 35,0% dari hasil bersih atau Rp 465 miliar Perseroan yakin bahwa telah memiliki sumber daya
dialokasikan untuk pembayaran sebagian saldo hutang modal yang cukup dari operasi dan pembiayaan dari
berdasarkan perjanjian pinjaman kami tanggal 30 April bank, lembaga keuangan dan kreditur lainnya. Perseroan
2013 dengan Lippo Karawaci, yang telah diberikan berusaha untuk mempertahankan saldo minimum kas dan
pada kami oleh Lippo Karawaci untuk ekspansi bisnis setara kas yang cukup untuk menutupi biaya operasional
rumah sakit, termasuk untuk pengembangan rumah untuk jangka waktu tiga sampai enam bulan .
sakit baru dan modal kerja. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2013, total jumlah sebesar Rp 465 miliar Solvabilitas
telah dilunasi. Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan
dalam memenuhi kewajiban secara keseluruhan, termasuk
• Sekitar 26,0% dari hasil bersih atau Rp 345 miliar kewajiban keuangan seperti kewajiban yang ada bunga.
dialokasikan untuk membiayai akuisisi rumah sakit, Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan jumlah
perusahaan operasi rumah sakit dan /atau perusahaan kewajiban keuangan terhadap ekuitas. (Debt to Equity
perawatan kesehatan terkait yang akan mendukung Ratio).
operasi Perseroan. Sampai dengan tanggal 31
Desember 2013, jumlah total Rp 335 miliar telah Rasio solvabilitas Perseroan berdasarkan perbandingan
digunakan untuk akuisisi 2 rumah sakit BIMC di Bali. jumlah kewajiban dan jumlah aktiva pada tanggal
31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-
Likuiditas dan Sumber Modal masing adalah 37% dan 85%. Sementara rasio solvabilitas
Perseroan mendefinisikan likuiditas sebagai kemampuan berdasarkan perbandingan total hutang dan total ekuitas
untuk menghasilkan dana yang cukup dari sumber adalah 59% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 548%
internal dan eksternal untuk memenuhi kewajiban dan pada tanggal 31 Desember 2012.
komitmennya. Selain itu, likuiditas mencakup kemampuan
untuk memperoleh pembiayaan yang memadai dan Profitabilitas
untuk mengkonversi menjadi uang tunai aset-aset yang Rasio profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan
tidak lagi diperlukan untuk memenuhi tujuan strategis suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dan keuangan yang ada . dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat diukur dengan
menghitung rasio laba bersih Return on Assets (ROA) dan
Secara historis, Perseroan telah membiayai kebutuhan rasio Return on Equity ( ROE ) rasio.
modal terutama melalui pinjaman dari perusahaan
induk, dana yang dihasilkan dari kegiatan operasional, Marjin laba bersih Perseroan baik pada tahun 2013 dan
pembiayaan dari bank dan dari hasil IPO yang sukses. 2012 masing-masing sebesar 2% dan 3%. ROA Perseroan
Kebutuhan modal utama adalah untuk membiayai pada tahun 2013 adalah 2%, sedangkan pada tahun 2012
pembelian peralatan medis, akuisisi rumah sakit dan untuk adalah 3%. Rasio ROE Perseroan pada tahun 2013 dan
mendanai kebutuhan modal kerja umum. 2012 masing-masing sebesar 3% dan 21%.
45
Pembahasan & Analisa Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
Perseroan menawarkan program
pengembangan kemitraan dengan
dokter melalui (Siloam Doctors
Partnership Development Program
(SDPDP) untuk semua dokter
Spesialis yang berpraktek di rumah
sakit Perseroan.
Perseroan menyadari pentingnya peran SDM bagi • menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan
keberhasilan Perseroan dalam mencapai tujuan-tujuannya. tinggi nasional dan regional terkemuka (Fakultas
Dalam upaya menarik tenaga medis professional yang Kedokteran-Universitas Hasanuddin, Singhealth dan
sangat terbatas dan sangat diperlukan, seperti dokter berbagai Fakultas Kedokteran dan perawatan terbaik
umum, dokter spesialis, perawat dan teknisi medis serta lainnya di Indonesia) baik untuk program sarjana
profesi medis terkait lainnya, Perseroan menggunakan maupun program pascasarjana.
beberapa strategi rekrutmen berikut ini: • menawarkan beasiswa bagi dokter umum untuk
• merekrut teknisi medis dan perawat yang berkualitas melanjutkan program spesialis, sebagai insentif untuk
tinggi baik dari dalam maupun dari luar negeri. bekerja di jaringan rumah sakit Perseroan.
46
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
• menjalin kolaborasi dengan dokter –dokter pemerintah • bersama Fakultas Kedokteran dan Keperawatan
terkemuka untuk bekerja di rumah sakit Perseroan, UPH, melatih 100 dokter dan 100 perawat di UPH
yang mendapat sambutan positif karena kesempatan setiap tahunnya. Lulusan pendidikan ini menjalani
menggunakan fasilitas canggih untuk membantu program pelatihan untuk menyelesaikan persyaratan
pasien dengan diagnosa yang lebih kompleks. lisensi mereka sambil tetap bekerja di rumah sakit
• menawarkan program pengembangan kemitraan Perseroan.
dengan dokter melalui SDPDP (Siloam Doctors • membuat Management Associate Program, khusus
Partnership Development Program) untuk Semua untuk lulusan yang berpotensi tinggi dari berbagai
dokter Spesialis yang berpraktek di rumah sakit jurusan, baik medis maupun non medis untuk
Perseroan. mengembangkan kemampuan dan menempatkan
mereka sebagai calon pemimpin di rumah sakit
Perseroan.
47
Pembahasan & Analisa Manajemen
48
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
49
Pembahasan & Analisa Manajemen
50
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
51
Profil Perusahaan
Information &
Communication
Technology
Sebagai jaringan rumah sakit yang berkualitas
dan memenuhi standar internasional, Perseroan
selalumencari peluang pengembangan
teknologi informasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya.
52
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
53
Profil Perusahaan
Laporan
Tata Kelola
Perusahaan
54
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
55
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Good
Corporate
Governance
Komitmen Perseroan untuk senantiasa
menjalankan prinsip-prinsip GCG semakin
penting seiring dengan perubahan
statusnya menjadi perusahaan publik sejak
akhir tahun 2013.
56
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
II. Penerapan Prinsip Prinsip GCG Salah satu bentuk pelaksanaan kemandirian di dalam
Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG dengan Perseroan adalah komposisi Dewan Komisaris, Direksi
mengacu pada pemenuhan 5 (lima) prinsip dasar GCG, dan Komite Audit yang memiliki anggota independen/
sesuai dengan Pedoman Umum GCG yang disusun oleh tidak terafiliasi.
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) sebagai
berikut:
57
Laporan Tata Kelola Perusahaan
58
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
59
Laporan Tata Kelola Perusahaan
60
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
61
Laporan Tata Kelola Perusahaan
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak 13. Merancang dan mengembangkan organisasi sehingga
lain dengan Perseroan dengan pembatasan-pembatasan dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif
yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Secara hukum, serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas
Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar operasional Perseroan.
pengadilan. 14. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan
personil kunci yang dibutuhkan oleh Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 15. Mengelola, mengembangkan dan memastikan
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direksi secara komunikasi kepada seluruh pemegang saham
kolegial di antaranya bertugas dan bertanggungjawab Perseroan melalui komunikasi yang efektif dan sesuai
untuk: dengan kebijakan Perseroan.
1. Menetapkan visi, misi dan strategi Perseroan dengan 16. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan
persetujuan Dewan Komisaris. kewajiban Perseroan yang berkaitan dengan CSR
2. Menetapkan kebijakan dasar mengenai strategi, Perseroan.
keuangan, organisasi, sumber daya manusia, sistem
teknologi informasi dan komunikasi. Kewenangan Direksi
3. Mengajukan usulan kebijakan, Standard Operating Direksi memiliki kewenangan yang mencakup namun
Procedure serta menjalankan Perseroan sesuai dengan tidak terbatas kepada hal-hal berikut:
kewenangan Direksi yang diatur dalam Anggaran 1. Mewakili dan/atau mengikat Perusahaan dengan
Dasar dan/atau keputusan RUPS. pihak lain sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan
4. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk dalam Anggaran Dasar.
memberikan penjelasan tentang segala hal yang 2. Menyelenggarakan rapat Direksi tiap kali dianggap
ditanyakan oleh Dewan Komisaris. perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi.
5. Mengajukan usulan RKT dan RKJP, menetapkan usulan 3. Membuat laporan tahunan termasuk di dalamnya
dan perubahan RKT dan RKJP serta menetapkan laporan keuangan.
sasaran dan evaluasi kinerja unit kerja yang berada di 4. Membuat kebijakan dan prosedur di masing-masing
bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah
RKT dan RKJP. masing-masing anggota Direksi.
6. Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin 5. Menetapkan struktur organisasi Perseroan dan
untuk mencapai sasaran/KPI, mengkoordinasikan menetapkan sistem manajemen personalia Perseroan.
pelaksanaan RKT dan RKJP.
7. Mengusulkan kebijakan dan evaluasi secara periodik Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
atas limit of authority yang mengatur ketentuan nilai Tata cara pengangkatan, dan pemberhentian anggota
transaksi atau penggunaan/perolehan aset yang Direksi diatur dalam Anggaran Dasar.
masuk kewenangan Direksi dengan merujuk kepada Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi
kebijakan keuangan Perseroan. dilakukan oleh RUPS.
8. Mengangkat, memberhentikan, promosi dan demosi
pejabat Perusahaan. Masa Jabatan Direksi
9. Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkah- Setiap anggota Direksi menjabat untuk jangka waktu
langkah untuk mengurangi dan menanggulangi terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan
berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan. berakhir pada penutupan RUPST berikutnya dan dapat
10. Menelaah, mengkaji termasuk melakukan koreksi dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Masa
dan memberikan persetujuan pelaksanaan setiap jabatan anggota Direksi berakhir apabila meninggal dunia,
proyek investasi sesuai dengan kewenangan Direksi masa jabatannya berakhir, diberhentikan berdasarkan
serta melakukan pengawasan terhadap implementasi keputusan RUPS, mengundurkan diri, dinyatakan pailit
proyek dan investasi yang telah disetujui. atau ditaruh di bawah pengampuan atau tidak lagi
11. Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi.
rencana pengembangan bisnis Perseroan.
12. Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang Kemandirian Direksi
dapat meningkatkan daya saing Perseroan dengan Kemandirian Direksi merupakan salah satu faktor penting
memberikan perhatian dan penghargaan kepada yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaik-
sumber daya manusia. baiknya demi kepentingan Perseroan.
62
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
63
Laporan Tata Kelola Perusahaan
tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang secara Audit Internal
bersama mewakili sedikitnya 1/10 (satu persepuluh)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang Audit Internal dibentuk pada 5 Juni 2013 dengan tujuan
sah. untuk menciptakan sistem pengendalian internal yang
efektif dan terintegrasi antara Perseroan dengan anak-anak
Terlepas dari itu, Direksi selalu menggelar rapat manajemen perusahaannya. Audit Internal merupakan mitra Direksi
hampir setiap minggu sekali yang dihadiri tidak hanya dalam mencapai tujuan Perseroan dengan melaksanakan
oleh para anggota Direksi tapi juga personil-personil fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan
kunci Perseroan, guna membahas antara lain kegiatan objektif.
operasional rumah sakit-rumah sakit Perseroan, keuangan
dan anggaran, kegiatan promosi dan pemasaran, Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
perkembangan kegiatan pembangunan rumah sakit- Audit Internal bertugas menguji dan mengevaluasi
rumah sakit baru termasuk perizinannya, kasus-kasus pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen
medis yang timbul (jika ada) serta melakukan evaluasi risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. Audit Internal
atas capaian kinerja Perseroan maupun hal-hal lain yang menyusun rencana audit tahunan yang disetujui dan
dinilai perlu oleh Direksi. disahkan oleh Direksi.
Persentase Kehadiran Rapat Direksi Audit Internal melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
Jenis Rapat Waktu Kehadiran (%) efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
Hampir seminggu
Rapat Manajemen Rata-rata 100 operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi
sekali
15 Maret 2013
dan kegiatan lainnya.
Rapat Gabungan Dewan 80
Komisaris & Direksi 3 Oktober 2013 67
Setelah melakukan pemeriksaan, Audit Internal membuat
laporan pemeriksaan untuk disampaikan kepada Presiden
Kebijakan Remunerasi
Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada
Sesuai dengan Anggaran Dasar, remunerasi para anggota
Komite Audit. Selanjutnya Audit Internal melakukan
Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS.
pemantauan untuk memastikan bahwa rekomendasi
Dewan Komisaris mengusulkan besarnya remunerasi bagi
perbaikan dan/atau pencegahan telah dilaksanakan.
Direksi kepada RUPS. Penentuan besarnya remunerasi bagi
Direksi berdasarkan proses dan rumusan yang transparan
Piagam Audit Internal
dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap
Piagam Audit Internal menjadi acuan bagi Audit Internal
pelaksanaan remunerasi Direksi.
dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal.
Piagam ini memuat maksud dan tujuan, struktur dan
keanggotaan, persyaratan auditor internal, kemandirian
fungsional, tugas dan tanggung jawab, bentuk
pertanggungjawaban dan pelaporan, wewenang, ruang
lingkup kegiatan, kode etik, penetapan dan pembaharuan
piagam.
64
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013
Ditujukan
No. Tanggal Nomor Surat Deskripsi
Kepada
20/06/13 001-HO-SEC-VI-2013 Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi OJK
65
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Daftar Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas Pasar Modal Pada Tahun 2013
Ditujukan
No. Tanggal Nomor Surat Deskripsi
Kepada
Surat Pengantar untuk Perubahaan dan/atau Tambahan Informasi atas
57 26/07/13 057/Corsec-SIH/VII/2013 Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana PT Siloam OJK
International Hospitals Tbk
59 29/07/13 059/Corsec-SIH/VII/2013 Surat Pernyataan OJK
Penyampaian Iklan Prospektus Ringkas Penawaran Umum Perdana Saham PT
60 14/08/13 060/Corsec-SIH/VIII/2013 OJK
Siloam International Hospitals Tbk
28/08/13 006-HO-SEC-VII-2013 Surat Pernyataan Manajemen dalam bidang Akuntasi OJK
Tambahan atas Keterangan Tambahan/Perubahan atas Pernyataan
61 29/08/13 061/Corsec-SIH/VIII/2013 Pendaftaran Penawaran Umum Saham Perdana PT Siloam International OJK
Hospitals Tbk
Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International
65 03/09/13 065/Corsec-SIH/IX/2013 OJK
Hospitals Tbk
Penyampaian Iklan Informasi Tambahan Dan / Atau Perbaikan Prospektus
66 03/09/13 066/Corsec-SIH/IX/2013 OJK
Ringkas Penawaran Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk
Penyampaian Prospektus dan Soft Copy Prospektus PT Siloam International
67 01/10/13 067/Corsec-SIH/IX/2013 OJK
Hospitals Tbk
75 11/10/13 075/Corsec-SIH/X/2013 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum OJK, IDX
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals
76 16/10/13 076/Corsec-SIH/X/2013 IDX, OJK
Tbk.
77 16/10/13 077/Corsec-SIH/X/2013 Pembentukan Komite Audit OJK, IDX
Rencana Audit untuk Laporan Keuangan Triwulan III PT Siloam International
82 23/10/13 082/Corsec-SIH/X/2013 BEI,OJK
Hospitals Tbk (”Perseroan”) per 30 September 2013
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals
83 08/11/13 083/Corsec-SIH/XI/2013 BEI,OJK
Tbk.
OJK, BEI,
87 26/11/13 087/Corsec-SIH/XI/2013 Laporan Keuangan Konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk
CaMel
91 28/11/13 091/Corsec-SIH/XI/2013 Pelaporan Transaksi Afiliasi OJK
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT Siloam International Hospitals
93 09/12/13 093/Corsec-SIH/XII/2013 IDX, OJK
Tbk.
94 11/12/13 094/Corsec-SIH/XII/2013 Pemberitahuan Keterbukaan Informasi IDX, OJK
Investor Relations
Untuk memastikan bahwa hubungan baik dengan investor dapat dipertahankan dan ditingkatkan, divisi Investor Relations
Perseroan didedikasikan untuk menjaga transparansi dan menyediakan update perkembangan dan pertumbuhan
Perseroan kepada investor, analis, lembaga pemeringkat dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha Perseroan. Dalam
melaksanakan fungsi ini, pada tahun 2013 Investor Relations Perseroan berpartisipasi dengan mengikuti 4 roadshow di
Asia.
66
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
67
Laporan Tata Kelola Perusahaan
j. kemungkinan mengalami kesulitan untuk Selain itu, rumah sakit dapat dipengaruhi oleh
mengendalikan biaya ekspansi usaha Perseroan peristiwa dan keadaan termasuk, antara lain,
dan menjamin bahwa fungsi manajerial, permintaan untuk layanan, kepercayaan dokter
manajemen risiko, alokasi sumber daya, terhadap fasilitas, kemampuan manajemen,
pengendalian internal dan fungsi kepatuhan dan persaingan dengan rumah sakit lain, upaya oleh
sistem informasi manajemen Perseroan mampu para perusahaan asuransi untuk membatasi
mengatasi kebutuhan-kebutuhan tambahan biaya, keadaan ekonomi, fluktuasi nilai tukar
yang diakibatkan dari perluasan usaha Perseroan dan biaya-biaya meningkat, serta kemungkinan
dan akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan. tidak tersedianya asuransi malapraktik. Selain itu,
bencana alam seperti gempa bumi dan banjir
Jika Perseroan tidak mampu mengelola risiko-risiko di dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
atas, maka pada akhirnya mereka dapat berdampak aksesibilitas dan kelangsungan usaha.
negatif pada kegiatan usaha, hasil usaha dan prospek
usaha Perseroan. Peristiwa-peristiwa di atas pada akhirnya dapat
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
2. Perseroan dipengaruhi oleh seluruh risiko yang kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
lazim dalam industri kesehatan. Perseroan.
Umumnya rumah sakit tunduk pada peraturan 3. Perseroan bergantung pada pemegang saham
pemerintah mengenai pelayanan medis dan bedah. pengendali Perseroan dan mitra strategis Perseroan
Peraturan-peraturan ini dapat berdampak signifikan sehubungan dengan penyediaan lokasi dan
dan mungkin berpengaruh secara material dari pembangunan gedung rumah sakit.
segi harga dan ketersediaan layanan tersebut bagi
rumah sakit. Perseroan secara historis telah dan akan terus
bergantung pada pemegang saham pengendali
Selanjutnya rumah sakit menghadapi risiko (secara tidak langsung), yaitu PT Lippo Karawaci
persaingan untuk jasa atau produk baru. Risiko Tbk. (“LK”), serta mitra strategis Perseroan, yaitu
kemajuan teknologi adalah risiko yang menyebabkan First REIT dan PT Metropolis Properti Utama
peningkatan biaya teknologi, pengaruhnya (“MPU”), sehubungan dengan penyediaan tanah
secara material pada hasil keuangan usaha dan untuk lokasi dan pembangunan gedung rumah
menyebabkan layanan medis dan bedah saat ini sakit Perseroan.
menjadi usang. Rumah sakit juga dapat mengalami
kerugian ketika mengadopsi layanan medis atau Perseroan mengandalkan pada para pihak tersebut
bedah baru dan akibatnya pola pendapatan menjadi untuk memperoleh tanah dan membangun
tidak menentu. bangunan di mana Perseroan akan mengoperasikan
rumah sakitnya. Perseroan kemudian membuat
Dalam layanan darurat, Perseroan harus mengirimkan perjanjian sewa sehubungan dengan tanah dan
ambulans untuk merespons telepon darurat, baik bangunan tersebut.
pasien mampu membayar atau tidak untuk layanan
tersebut. Perseroan hanya dapat mentransfer pasien, Per 31 Desember 2013, sembilan dari bangunan-
yang dalam keadaan darurat dan tidak mampu bangunan rumah sakit yang dioperasikan oleh
membayar layanan tersebut ke sebuah rumah sakit Perseroan disewa dari LK dan First REIT. Ke depan,
pemerintah, setelah menstabilkan keadaan pasien meskipun Perseroan bermaksud untuk memiliki
tersebut. Perseroan seperti rumah sakit swasta lainnya tanah dan membangun sendiri gedung rumah sakit
yang menyediakan layanan darurat, menghadapi di atasnya, Perseroan akan terus bergantung pada
risiko pasien tidak mampu membayar layanan para pihak tersebut, sesuai dengan kesepakatan-
yang diterima tersebut. Walaupun penghapusan kesepakatan antara Perseroan dengan LK dan
Perseroan atas piutang usaha yang diasosiasikan antara Perseroan dengan MPU.
dengan ketidakmampuan pasien untuk membayar
tidak pernah berjumlah material sebelumnya, tidak Walaupun Perseroan telah membuat kesepakatan
ada jaminan bahwa penghapusan tersebut tidak dengan masing-masing LK dan MPU sehubungan
akan menjadi lebih signifikan di masa depan. dengan, antara lain, penyediaan lahan, tidak
68
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
terdapat kepastian bahwa para pihak tersebut peningkatan biaya pembangunan. Kesulitan dalam
akan memberikan kesempatan pembebasan lahan mendapatkan segala ijin, atau kewenangan yang
yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh dipersyaratkan dari otoritas terkait, juga dapat
Perseroan di masa mendatang. Ketidakmampuan LK meningkatkan biaya atau menunda pembangunan
atau MPU untuk menjamin lokasi tanah yang cocok atau pembukaan rumah sakit baru.
untuk rumah sakit Perseroan di masa mendatang
atau untuk memperoleh dukungan yang diperlukan Perseroan mungkin menghadapi kesulitan
untuk mengembangkan lokasi tersebut, dapat dalam akuisisi, berdasarkan ketentuan yang
memberikan dampak yang merugikan terhadap menguntungkan dan mungkin menghadapi
strategi pertumbuhan Perseroan. Pada akhirnya, kesulitan Iebih lanjut, dalam mengintegrasikan
hal itu akan berpengaruh negatif pada hasil operasi rumah sakit yang baru diakuisisi ke dalam operasi
Perseroan. Perseroan yang sudah ada.
Selain itu, setiap perubahan usaha atau kondisi Akuisisi dan pengintegrasian dimaksud juga tunduk
keuangan mitra strategis dapat berdampak negatif pada beberapa risiko tambahan seperti:
pada usaha Perseroan. • Kesulitan mengintegrasikan aset dan operasi
rumah sakit yang diakuisisi ke dalam rumah
4. Perseroan mungkin tidak berhasil mengembangkan sakit yang sudah ada;
rumah sakitnya, atau mengakuisisi rumah sakit dan • Tantangan dalam merenovasi dan membangun
mengintegrasikannya dengan rumah sakit yang kembali rumah sakit dan fasilitas yang sudah
ada saat ini di masa depan. ada, atau mereposisi rumah sakit yang telah
diakuisisi oleh Perseroan atau rumah sakit
Pengembangan rumah sakit baru Perseroan yang meminta Perseroan untuk mengelolanya
bergantung pada, antara lain, risiko yang untuk mencapai standar operasional yang
berhubungan dengan pengidentifikasian lokasi dipersyaratkan;
yang tepat, pengembangan, pembangunan • Kehilangan pasien atau dokter penting dan staf
dan pendanaan. Sedangkan akuisisi rumah medis lainnya setelah akuisisi;
sakit bergantung pada risiko pendanaan dan • Pengalihan perhatian manajemen dari kegiatan
kemampuan Perseroan untuk mengidentifikasikan operasional dan rumah sakit yang sudah ada;
fasilitas yang tepat dan menegosiasikan persyaratan • Interupsi atau hilangnya momentum dalam
akuisisi yang menguntungkan. kegiatan usaha rumah sakit tersebut;
• Kegagalan dalam merealisasikan sinergi dan
Perseroan memerlukan lahan yang cukup penghematan biaya yang diharapkan;
banyak untuk membangun rumah sakit baru. • Kesulitan yang muncul dari koordinasi dan
Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat konsolidasi fungsi korporasi dan administrasi
mengidentifikasikan lokasi untuk rumah sakit termasuk integrasi pengendalian internal dan
baru sesuai dengan kriteria investasi Perseroan. prosedur seperti pelaporan keuangan yang
Lokasi yang menarik jumlahnya terbatas dan tepat waktu;
memerlukan valuasi yang tinggi. Perseroan juga • Permasalahan hukum, peraturan, kontrak,
dapat menghadapi masalah sehubungan dengan ketenagakerjaan atau permasalahan lainnya
perolehan hak atas tanah. Perseroan belum tentu yang tidak terduga; dan
mampu mendapatkan lahan tersebut dengan • Sehubungan dengan rumah sakit yang baru
persyaratan atau ketentuan yang wajar. diakuisisi yang berlokasi di pasar yang masih
baru, mengalami kesulitan yang muncul karena
Pembangunan rumah sakit baru memiliki jangka masalah bahasa, budaya dan geografi.
waktu yang lama dengan berbagai risiko yang
meliputi: keterbatasan bahan atau tenaga kerja Perseroan berencana untuk mendanai
ahli, masalah teknik, lingkungan atau geologi yang pengembangan rumah sakit baru dan akuisisi
tidak terduga, gangguan cuaca dan peningkatan rumah sakit yang sudah ada dengan dana kas
biaya yang tidak terduga atau litigasi. Semua hal internal dan dana dari hasil Penawaran umum,
tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan atau juga pendanaan tambahan dari bank dan penyedia
tambahan biaya. Sebagai contoh, peningkatan biaya keuangan pihak ketiga lainnya.
bahan baku secara signifikan akan menyebabkan
69
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan Sistem informasi Perseroan sangat penting untuk
pendanaan eksternal dan biaya untuk perolehan sejumlah bidang kritis operasi Perseroan, meliputi:
dana tersebut bergantung pada beberapa faktor, • akuntansi dan pelaporan keuangan;
termasuk kondisi perekonomian dan pasar modal • rekening penagihan;
umumnya, tingkat suku bunga, ketersediaan • sistem klinis;
fasilitas kredit dari bank atau kreditur lainnya, • diagnosa dan perawatan pasien, misalnya
kepercayaan investor pada Perseroan, ketentuan melalui sistem komunikasi “Tele-medicine ”
di bidang perpajakan dan pasar modal, batasan Perseroan;
yang diberikan oleh Bank Indonesia atau institusi • catatan medis dan penyimpanan dokumen;
perbankan lainnya dalam memberikan pendanaan • manajemen persediaan; dan
kepada perusahaan yang bergerak di industri • negosiasi, penetapan harga dan
kesehatan serta kondisi politik. pengadministrasian kontrak perawatan yang
dikelola dan kontrak pasokan.
Tidak terdapat kepastian atas tersedianya dana
tambahan tersebut, baik berupa jangka pendek Kegagalan sistem yang menyebabkan gangguan
maupun jangka panjang, atau apabila tersedia dalam layanan atau ketersediaan sistem Perseroan,
akan memiliki persyaratan yang menguntungkan dapat secara merugikan mempengaruhi operasi
Perseroan. Dengan demikian, tidak terdapat atau menghalangi pengumpulan pendapatan.
kepastian proyek atau akuisisi yang telah
dipersiapkan akan berhasil atau terintegrasikan Meskipun Perseroan telah menerapkan langkah
dengan baik. keamanan jaringan, server Perseroan rentan
terhadap virus komputer, pembobolan dan
5. Kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan lain gangguan serupa dari kutak-katik atau gangguan
yang terkait dengan peralatan medis Perseroan yang tidak sah. Terjadinya salah satu peristiwa
dapat mempengaruhi bisnis Perseroan secara ini dapat mengakibatkan interupsi, penundaan,
negatif . kehilangan atau kerusakan data, penghentian
dalam ketersediaan sistem atau kewajiban
Perseroan menggunakan peralatan medis yang berdasarkan undang-undang yang berlaku, yang
canggih dan mahal untuk menyediakan layanannya. semuanya dapat memiliki efek merugikan material
Dengan inovasi baru, peralatan medis sering terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dan
kali cepat usang atau tidak dapat menyediakan merugikan reputasi bisnis Perseroan.
layanan yang diperlukan atau diminta oleh pasien.
Ini mungkin memerlukan biaya yang signifikan. 7. Informasi keuangan historis Perseroan mungkin
Dokter dan profesional medis lainnya juga perlu tidak mewakili hasil usaha seandainya Perseroan
dilatih untuk menggunakan peralatan baru. Dengan adalah sebuah perusahaan independen.
tingginya biaya perawatan, jika peralatan tersebut
rusak, kemampuan Perseroan untuk menyediakan Laporan keuangan historis Perseroan mungkin
layanan yang relevan bagi pasiennya mungkin tidak mencerminkan hasil usaha, kondisi keuangan
terganggu. dan arus kas yang seharusnya telah dicapai oleh
Perseroan seandainya Perseroan beroperasi secara
Jika Perseroan tidak dapat mengikuti kemajuan independen selama periode tersebut dan pada
teknologi, dokter dan pasiennya mungkin beralih ke tanggal-tanggal yang disajikan. Secara khusus,
rumah sakit lain yang dapat. Akibatnya keunggulan LK secara historis telah memberikan kepada
kompetitif Perseroan akan berkurang dan Perseroan pinjaman pemegang saham tanpa
mengakibatkan kerugian terhadap bisnis, keadaan bunga sehubungan pembiayaan usaha Perseroan.
keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.
Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan menyewa
6. Kegagalan teknologi dan tantangan lain yang sembilan (9) bangunan rumah sakit dari LK. Laporan
terkait dengan sistem informasi Perseroan. keuangan historis Perseroan tidak mencerminkan
seluruh biaya sehubungan dengan sewa ini,
Kinerja sistem dan teknologi informasi Perseroan karena bangunan-bangunan tersebut sebelumnya
sangat penting bagi operasi bisnis Perseroan. diberikan kepada Perseroan tanpa biaya sewa.
70
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Untuk ke depannya, Perseroan akan membayar berkurangnya prosedur medis yang dapat
biaya sewa bangunan rumah sakit dimaksud dilaksanakan dan menurunnya jumlah pasien yang
kepada LK terkait dan hal ini akan menyebabkan masuk ke rumah sakit Perseroan, sehingga akhirnya
peningkatan secara material beban biaya sewa. berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi
Dengan demikian, laporan keuangan historis keuangan, hasil usaha dan prospek usaha.
Perseroan tidak mencerminkan biaya pendanaan
lebih lanjut dan biaya sewa yang meningkat ke 9. Perubahan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan
depannya. pemerintah sehubungan dengan kesehatan,
lingkungan dan aspek lainnya dapat mempengaruhi
8. Hasil keuangan Perseroan dapat mengalami bisnis Perseroan.
kerugian jika Perseroan tidak mampu menarik
dan mempertahankan para dokter dan tenaga Pelayanan kesehatan merupakan bidang yang
profesional kesehatan lain. tunduk pada peraturan pemerintah yang luas dan
perubahan peraturan yang dinamis. Rumah sakit
Kegiatan operasional di rumah sakit Perseroan Perseroan, dokter dan profesional medis lainnya
bergantung pada upaya, kemampuan dan tunduk kepada hukum dan peraturan termasuk,
pengalaman para dokter dan staf medis. Perseroan namun tidak terbatas pada, perizinan, inspeksi
bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain fasilitas, kebijakan-kebijakan penggantian dan
di Indonesia dalam merekrut dan mempertahankan kontrol atas pengeluaran tertentu. Juga adanya
dokter dan tenaga profesional kesehatan lain yang pemeriksaan berkala oleh pemerintah dan otoritas
berkualitas. Sementara hukum Indonesia saat ini lainnya yang berwenang untuk memastikan
tidak mengizinkan Perseroan untuk mempekerjakan kepatuhan berkelanjutan dengan peraturan
dokter atau staf medis asing yang tidak memiliki dan hukum tersebut. Perseroan diwajibkan
Surat Izin Praktik dari Menteri Kesehatan Republik untuk memiliki berbagai izin atau persetujuan
Indonesia. dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk
menjalankan usaha Perseroan termasuk, antara
Di beberapa rumah sakit Perseroan, perekrutan lain, ijin perusahaan umum dan izin operasional
dan retensi dokter dipengaruhi oleh kebutuhan rumah sakit.
akan dokter yang memiliki spesialisasi tertentu
juga kebutuhan akan perawat saat itu. Perseroan Perseroan harus memperbarui semua ijin dan
memperkirakan bahwa kekurangan tenaga persetujuan ketika masa berlakunya berakhir,
perawat masih akan terus berlanjut. Perseroan serta mendapatkan izin dan persetujuan baru bila
mungkin harus untuk meningkatkan upah dan diperlukan.
tunjangan, untuk merekrut dan mempertahankan
para perawat, atau menggunakan tenaga medis Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mampu
temporer yang menurut Perseroan lebih mahal. menjamin ijin yang diperlukan, yang belum
diperoleh dan saat ini sedang dalam proses, atau ijin-
Beberapa tenaga medis keluar karena ijin yang mungkin diperlukan di masa mendatang,
ketidakmampuan Perseroan untuk menarik atau atau bahwa Perseroan tidak akan menerima sanksi
mempertahankan dokter dan tenaga medis yang timbul dari kegagalan memperoleh ijin yang
berkualitas lainnya. Ini dapat berdampak negatif diperlukan. Dikenakannya sanksi berdasarkan
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil hukum dan peraturan yang berlaku secara material
usaha dan prospek Perseroan. dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil
usaha Perseroan.
Selain itu, beberapa dokter termasuk mereka yang
berpraktik di rumah sakit Perseroan, menghadapi Khususnya, Perseroan tunduk pada sejumlah
peningkatan premi asuransi malapraktik dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi
pembatasan cakupan asuransi. Ketidakmampuan jenis layanan yang disediakan untuk pasiennya.
para dokter Perseroan untuk memperoleh Perubahan apapun di dalam peraturan-peraturan
perlindungan asuransi yang sesuai dapat ini dapat berdampak negatif pada usaha Perseroan.
menyebabkan para dokter tersebut membatasi Contohnya, perubahan-perubahan di dalam
praktik mereka. Hal tersebut, akan mengakibatkan peraturan pemerintah sehubungan dengan
71
Laporan Tata Kelola Perusahaan
komposisi tempat tidur yang harus disediakan di Bali, Siloam Hospitals Jambi, Siloam Hospitals
dalam rumah sakit. Jika Perseroan dipersyaratkan Balikpapan dan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.
untuk mengalokasikan jumlah yang lebih besar
untuk tempat tidur “Kelas 3”, kelas tempat tidur Perseroan juga sedang di dalam proses pengajuan
terendah yang ditawarkan, kemampuan Perseroan (i) laporan Implementasi Izin Lingkungan, dan/
untuk mengakomodasi pasien yang menempati atau (ii) laporan pembuangan limbah cair dan/
kelas tempat tidur lainnya dan yang biasanya atau (iii)laporan yang dipersyaratkan dalam Izin
merupakan sumber penghasilan yang lebih besar, Penyimpanan Sementara Bahan Berbahaya dan
dapat terkena dampak negatif. Hal ini mungkin Beracun (B3) untuk periode tahun 2012 dan
berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, periode pelaporan pertama tahun 2013 dari
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals
Perseroan. Kebon Jeruk, Siloam Hospitals Surabaya, Siloam
Hospitals Manado, Siloam Hospitals Bali, Siloam
Selain itu, rumah sakit Perseroan mungkin memuat Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Balikpapan,
atau menggunakan bahan-bahan, proses atau Klinik Utama Jantung Cinere, Siloam Hospitals
instalasi tertentu yang diatur sesuai dengan Jambi, Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Rumah
hukum dan peraturan lingkungan, atau mungkin Sakit Siloam Sriwijaya dan MRCCC Siloam Hospitals
memerlukan izin lingkungan dari pihak berwenang Semanggi.
termasuk, namun tidak terbatas pada, limbah medis
atau limbah penyakit menular, insinerator dan Bila penyampaian laporan-laporan ini terlambat,
sejumlah kecil bahan-bahan yang mengandung Perseroan dapat dikenakan sanksi administratif,
bahan asbes yang mudah pecah. berupa peringatan tertulis sampai penghentian
sementara dan pencabutan izin usaha. Izin ini
Undang-undang dan peraturan lingkungan juga dibutuhkan Perseroan untuk mengoperasikan
membebankan tanggung jawab pada Perseroan rumah-rumah sakitnya.
untuk menghilangkan atau memulihkan bahan-
bahan/zat yang berbahaya atau beracun. Sebagai Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi
akibatnya, Perseroan juga harus bertanggung daripada yang diantisipasi, karena biaya untuk
jawab atas denda dan kerugian pemerintah, untuk memenuhi kesesuaian dengan hukum dan
cedera kepada orang-orang, sumber daya alam dan peraturan lingkungan serta kesehatan dan
properti yang berdekatan. keselamatan kerja yang ada maupun di yang di
masa depan. Peristiwa-peristiwa di atas dapat
Beban operasional Perseroan bisa lebih tinggi daripada berdampak negatif terhadap kegiatan usaha,
yang diantisipasi dikarenakan biaya untuk pemenuhan kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek
kesesuaian dengan hukum dan peraturan lingkungan Perseroan.
yang ada sekarang dan di masa depan, hukum dan
peraturan kesehatan kerja dan keselamatan. Meskipun Perseroan akan mengambil semua
langkah untuk mematuhi hukum dan peraturan
Perseroan telah membuat aplikasi permohonan sehubungan dengan bahan–bahan, proses atau
untuk Izin Pembuangan Limbah Cair dan Izin instalasi tersebut, tidak ada jaminan bahwa
Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya kewajiban lingkungan tidak akan ada lagi di masa
dan Beracun (B3) untuk SiloamHospitals Jambi, depan, atau bahwa setiap kewajiban lingkungan
Siloam Hospitals Balikpapan, Rumah Sakit Siloam tersebut tidak akan menjadi penting untuk kegiatan
Sriwijaya, Siloam Hospitals Makassar, Siloam usaha Perseroan.
Hospitals TB, Siloam Hospitals Bali dan beberapa
rumah sakit Perseroan lain yang sudah ada, yaitu 10. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan
Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Hospitals mungkin bertentangan dengan kepentingan pembeli
Surabaya, Siloam Hospitals Lippo Cikarang dan saham publik.
Klinik Utama Jantung Cinere. Selain itu, Perseroan
telah mengajukan permohonan untuk Izin
Pengolahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
untuk Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals
72
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pemegang saham pengendali Perseroan memiliki Selanjutnya, ketentuan dalam senior notes
dan akan terus memiliki kekuasaan untuk menetapkan pembatasan-pembatasan terhadap
mengendalikan Perseroan termasuk kekuasaan kemampuan LK untuk melakukan transaksi tertentu,
dalam hal: seperti penjualan dan sewa balik, transaksi dengan
• menyetujui setiap penggabungan usaha, pihak afiliasi, transaksi penjualan aset, penerbitan
konsolidasi atau pembubaran; modal saham, pembebanan gadai dan pemberian
• menggunakan pengaruh signifikan terhadap jaminan.
kebijakan dan urusan Perseroan;
• menyetujui sebagian besar anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, termasuk ketiga
Dewan Komisaris; dan Komisaris Independen Perseroan, saat ini juga
• menentukan hasil dari setiap tindakan yang menjabat sebagai Komisaris Independen atau
membutuhkan persetujuan pemegang saham Direktur di LK atau afiliasi lainnya (selain Perseroan).
(selain persetujuan terhadap transaksi yang Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Komisaris
mengandung benturan kepentingan di mana tidak akan menghadapi benturan kepentingan
pemegang saham pengendali yang memiliki dalam melaksanakan fungsi tata kelolanya atas
benturan kepentingan atau terafiliasi dengan Perseroan. Pada sisi lainnya, dengan fungsi mereka
Direktur, Komisaris atau LK -didefinisikan sebagai Komisaris atau Direksi LK atau afiliasinya,
sebagai pemilik hak suara secara langsung/tidak apakah konflik tersebut akan diselesaikan dengan
langsung sebesar 20% atau lebih- diwajibkan keuntungan Perseroan.
untuk abstain berdasarkan Peraturan Bapepam-
LK) termasuk waktu dan pembayaran dividen di Dari waktu ke waktu, Perseroan telah dan akan
masa depan. terus terlibat dalam transaksi dengan entitas yang
dikendalikan oleh pemegang saham pengendali
Pemegang saham pengendali mungkin memiliki Perseroan dan pihak terkait lain dalam kegiatan
kegiatan usaha lain dan kepentingan yang lain di usaha sehari-hari.
luar kegiatan usaha Perseroan. Pemegang saham
pengendali dapat mengambil langkah-langkah, Walaupun setiap transaksi benturan kepentingan
baik yang terkait atau tidak dengan Perseroan, (sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan
yang menguntungkan mereka atau perusahaan Bapepam-LK) yang dilakukan oleh Perseroan
lain dibandingkan kepada Perseroan, sehingga dengan pihak terkait harus mendapatkan
dapat berdampak material dan merugikan pada persetujuan pemegang saham independen
kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK, ada atau
dan prospek Perseroan. Khususnya pemegang tidaknya benturan kepentingan masih terbuka
saham pengendali Perseroan tunduk pada untuk interpretasi oleh Perseroan dan pemegang
beberapa pembatasan berdasarkan senior notes saham pengendali Perseroan. Selain itu, tidak ada
yang sebelumnya diterbitkan dan yang mungkin jaminan bahwa setiap jumlah yang dibayarkan
akan diterbitkan di masa mendatang. oleh Perseroan dalam transaksi-transaksi tersebut
mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh
Walaupun Perseroan tidak terikat langsung pihak ketiga independen pada transaksi serupa.
oleh pembatasan berdasarkan senior notes
tersebut, pemegang saham pengendali mungkin, 11. Perseroan kemungkinan menghadapi gugatan
melalui pengaruhnya dan kemampuan untuk malapraktik kedokteran ketika Perseroan tidak
mengendalikan, dapat membatasi beberapa memiliki jaminan asuransi
tindakan Perseroan agar tetap memenuhi
pembatasan terhadap senior notes tersebut. Rumah sakit Perseroan berisiko untuk mendapatkan
Contohnya, sebagai entitas anak yang tidak gugatan medis dan hukum dan/atau peringatan
memberikan garansi yang dibatasi (non guarantor berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam
restricted subsidiary) berdasarkan ketentuan senior peraturan kesehatan. Keberadaan gugatan tersebut
notes tersebut, Perseroan dapat beroleh hutang dapat berdampak negatif terhadap reputasi rumah
hanya sebatas keseluruhan hutang yang dapat sakit Perseroan dan/atau dokter-dokternya. Apabila
diperoleh oleh LK dan entitas anaknya,. gugatan-gugatan tersebut berhasil, rumah sakit
Perseroan mungkin dapat bertanggung jawab
terhadap kerugian, denda bahkan berisiko untuk
ditutup.
73
Laporan Tata Kelola Perusahaan
74
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
ke rumah sakit Perseroan, maka pada akhirnya Perseroan untuk membangun reputasi untuk
dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha standar yang konsisten dari pelayanan medis yang
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha berkualitas. Akhirnya ini dapat berdampak negatif
Perseroan. terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek usaha Perseroan.
14. Keterlambatan atau kegagalan Perseroan dalam
menerima pembayaran secara tepat waktu 16. Perseroan kemungkinan akan tunduk pada
untuk layanan yang telah diberikannya, dapat kewajiban atau risiko operasional dan peraturan
mempengaruhi bisnis dan hasil usaha Perseroan. lainnya terkait dengan rumah sakit yang diakuisisi
Perseroan.
Risiko penagihan utama dari piutang Perseroan
berhubungan dengan kegagalan para perusahaan Pada tahun 2011 Perseroan mengakuisisi
asuransi kesehatan swasta dan perusahaan saham pada perusahaan-perusahaan yang
asuransi yang disponsori oleh pemerintah, klien mengoperasikan Siloam Hospitals Jambi dan
perusahaan dan/atau pasien individu, untuk Siloam Hospitals Balikpapan. Pada tahun 2012
membayar Perseroan pada waktu yang tepat dan Perseroan mengakuisisi saham di perusahaan yang
secara penuh untuk layanan yang telah diberikan. mengoperasikan Klinik Utama Jantung Cinere. Pada
Desember 2013, Perseroan mengakuisisi mayoritas
Selain itu pasien individu yang tidak memiliki saham dari perusahaan yang mengoperasikan
asuransi kesehatan mungkin tidak mampu untuk BIMC –Kuta dan BIMC-Nusa Dua. Semua akuisisi
membayar biaya secara penuh untuk layanan yang masing-masing dari pihak ketiga. Rumah sakit
mereka terima. Jika Perseroan tidak menerima yang diakuisisi oleh Perseroan mungkin memiliki
pembayaran secara tepat waktu dari perusahaan kewajiban yang belum diketahui atau yang sifatnya
asuransi kesehatan swasta, perusahaan asuransi kontingen termasuk kewajiban atas kegagalan
yang disponsori oleh pemerintah, klien korporasi mematuhi hukum dan peraturan kesehatan dan
maupun pasien individu, maka pada akhirnya hal gugatan litigasi.
itu dapat berdampak negatif terhadap kegiatan
usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan dapat menjadi bertanggung jawab atas
usaha Perseroan. kegiatan usaha masa lalu tersebut. Selain itu merek
dan reputasi Perseroan dapat rusak oleh kewajiban
15. Reputasi Perseroan tergantung pada konsistensi yang tidak diketahui atau yang sifatnya kontingen
dan kualitas pelayanan medis yang diberikan tersebut jika diungkapkan kepada publik.
oleh profesional medis di rumah sakit Perseroan,
walaupun tidak semua dari mereka dipekerjakan 17. Perseroan bergantung pada kemampuannya untuk
secara langsung oleh Perseroan mengelola persediaan secara efektif.
Keterbatasan Perseroan untuk menegakkan 18. Perseroan bergantung pada individu utama-tim
praktik dan standar yang seragam bagi dokter manajemen senior Perseroan.
non-karyawan dapat mengurangi kemampuan
75
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Kesuksesan Perseroan disebabkan oleh pimpinan alam atau perkembangan politik, ekonomi atau
tim manajemen seniornya sampai batas yang hukum di Indonesia yang tidak berada dalam kendali
signifikan. Jika layanan dari setiap individu-individu Perseroan. Ini, pada akhirnya dapat berdampak negatif
ini tidak tersedia dan Perseroan tidak mampu untuk terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
menemukan pengganti yang cocok secara tepat usaha dan prospek usaha Perseroan.
waktu, pada akhirnya hal ini dapat berdampak
negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, 1. Pasar yang bertumbuh seperti Indonesia, memiliki
hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. risiko lebih besar daripada pasar yang lebih
maju. Jika resiko tersebut menjadi kenyataan,
19. Pertanggungan asuransi Perseroan mungkin tidak maka konsekuensinya dapat mengganggu bisnis
mencakup semua jenis kerugian dan mungkin Perseroan.
tidak cukup untuk menutupi kerugian Perseroan.
Perseroan secara historis dan substansial
Perseroan memiliki asuransi yang mencakup risiko- memperoleh seluruh pendapatan Perseroan
risiko termasuk kerusakan pada properti, kerugian dari operasional di Indonesia dan akan terus
akibat kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya memperoleh hampir seluruh pendapatannya di
serta terhadap gangguan bisnis. Namun Perseroan Indonesia.
tidak dapat menjamin bahwa nilai pertanggungan
asuransi dapat menutup kerugian yang timbul Secara historis pasar ini ditandai dengan volatilitas
terhadap risiko-risiko tersebut yang akhirnya yang tinggi dan kondisi politik, sosial, serta
dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha, ekonominya berbeda secara signifikan dari pasar di
kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha negara yang lebih maju. Risiko tertentu yang dapat
Perseroan. memiliki dampak material terhadap bisnis, hasil
usaha, arus kas dan kondisi keuangan Perseroan
20. Perseroan bergantung pada sejumlah entitas anak meliputi:
untuk arus kas. Bila entitas anak dinyatakan pailit • volatilitas nilai tukar;
atau dilikuidasi, maka hak kreditur Perseroan lebih • intervensi negara termasuk tarif, proteksi dan
rendah dibanding dengan kreditur- kreditur lain. subsidi;
• perubahan peraturan, perpajakan dan struktur
Sebagian besar operasi Perseroan dilaksanakan hukum;
melalui entitas anak Perseroan. Akibatnya hasil usaha • tanggungan untuk tindakan penyembuhan di
dan arus kas Perseroan tergantung pada laba entitas bawah peraturan kesehatan dan keselamatan;
anak tersebut. Kemampuan entitas anak Perseroan • biaya dan kewajiban pertanggungan asuransi
untuk menyediakan dana bagi Perseroan mungkin yang memadai;
dibatasi oleh kewajiban-kewajibannya yang lain. • kesulitan dan keterlambatan dalam
memperoleh atau memperbaharui perijinan,
Di samping itu Perseroan bergantung pada distribusi izin dan otorisasi;
keuntungan, pinjaman atau pembayaran lain oleh • tindakan sewenang-wenang atau tidak
entitas anak Perseroan, untuk melayani kewajiban- konsisten dari pemerintah;
kewajibannya dan untuk membayar dividen. Selain itu • kekurangan dalam transportasi, energi dan
jika ada kepailitan atau likuidasi atas salah satu entitas infrastruktur lainnya; dan
anak Perseroan, kreditur entitas anak tersebut akan • pengambilalihan aset.
berhak atas pembayaran penuh dari hasil penjualan
aset entitas anak tersebut lebih dulu dari Perseroan, Umumnya investasi di pasar negara berkembang
sebagai pemegang saham. hanya cocok untuk investor canggih yang
sepenuhnya menghargai pentingnya risiko
B. Risiko yang berkaitan denqan Indonesia yang terlibat dalam berinvestasi di pasar
Perseroan tunduk pada lingkungan politik, ekonomi, tersebut. Perseroan juga harus mencatat bahwa
hukum dan peraturan di Indonesia. Hampir seluruh perkembangan sosial politik di Indonesia tidak dapat
operasional dan aset Perseroan berada di Indonesia. diprediksi di masa lalu dan mengalami perubahan
Perseroan dapat terpengaruh oleh perubahan yang cepat. Jika salah satu risiko yang terkait
kebijakan pemerintah, ketidakstabilan sosial, bencana dengan investasi di pasar negara berkembang, dan
76
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
di Indonesia pada khususnya, menjadi kenyataan, dengan Pemerintah Daerah lainnya dan/atau
maka pada akhirnya dapat berdampak negatif merupakan tambahan dari penerapan Pemerintah
terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil Pusat.
usaha dan prospek usahaPerseroan
Kegiatan usaha Perseroan dapat terkena dampak
2. Ketidakpastian interpretasi dan pelaksanaan/ buruk karena peraturan yang berlawanan atau
penerapan peraturan pemerintahan daerah peraturan tambahan, perpajakan dan pungutan
di Indonesia dapat berdampak negatif pada yang mungkin dikenakan oleh Pemerintah Daerah.
Perseroan.
3. Pemogokan tenaga kerja.
Indonesia merupakan negara yang besar dan
beragam dengan banyak etnis, agama, bahasa, Hukum dan peraturan yang memfasilitasi
tradisidan adat istiadat. Sebelum tahun 1999, pembentukan serikat buruh, dikombinasikan
Pemerintah Pusat menguasai hampir semua dengan kondisi ekonomi yang lemah telah
aspek hukum nasional dan regional. Periode mengakibatkan pergolakan buruh dan penolakan
setelah berakhirnya pemerintahan Presiden dari aktivis di Indonesia. Pada tahun2000, Pemerintah
Soeharto ditandai oleh permintaan untuk otonomi Republik Indonesia mengeluarkan UU No. 21 Tahun
daerah yang lebih besar. Sebagai tanggapannya, 2000, tentang Serikat Buruh, yang memungkinkan
Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan karyawan untuk membentuk serikat pekerja tanpa
UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan intervensi dari pemberi kerja. Pada tahun 2003,
Daerah yang kemudian diganti dengan UU No. 32 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UU
Tahun 2004 tentang hal yang sama (sebagaimana No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
telah terakhir diubah dengan UU No. 12 Tahun Ketenagakerjaan”) yang secara substantive dapat
2008) dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang mempengaruhi hubungan ketenagakerjaan di
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Indonesia.
dan Daerah yang kemudian diganti dengan UU No.
33 Tahun 2004 tentang hal yang sama. UU Ketenagakerjaan meningkatkan jumlah
pembayaran pesangon, layanan dan kompensasi
Perundang-undangan di atas diharapkan untuk yang wajib dibayarkan kepada karyawan yang
memberikan kekuasaan dan tanggung jawab diberhentikan. Berdasarkan UU Ketenagakerjaan,
yang lebih besar kepada Pemerintah Daerah untuk karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela
menggunakan aset nasional dan menciptakan berhak untuk mendapatkan kompensasi, antara
hubungan finansial yang lebih seimbang antara lain, atas (i) cuti tahunan yang tidak diambil, (ii) biaya
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. relokasi (jika ada), (iii) kompensasi yang mencapai
15% dari uang pesangon dan/atau bonus selama
Perundang-undangan di atas telah mengubah tahun bekerja (bagi yang memenuhi syarat), dan (iv)
kondisi dengan mendesentralisasi regulasi, biaya lainnya. Karyawan yang mengundurkan diri
perpajakan dan kekuasaan lainnya dari Pemerintah terkait dengan perubahan kendali dari tempatnya
Pusat ke Pemerintah Daerah dan ini menyebabkan bekerja dan telah bekerja setidaknya tiga tahun,
ketidakpastian. Ketidakpastian ini meliputi berdasarkan UU Ketenagakerjaan, juga berhak atas
implementasi peraturan di area otonomi daerah uang jasa dan kompensasi.
dan kurangnya personil Pemerintah Daerah yang
berpengalaman di sektor yang relevan di daerah. UU Ketenagakerjaan yang menyaratkan forum
bipartit - terdiri dari pemberi kerja dan karyawan-
Saat ini ada keterbatasan preseden maupun membutuhkan partisipasi lebih dari 50% karyawan
pedoman lainnya untuk implementasi perundang- suatu perusahaan untuk melakukan negosiasi
undangan dan peraturan otonomi daerah. Selain perjanjian kerja bersama, juga membuat prosedur-
itu, sesuai dengan perundang-undangan otonomi prosedur yang lebih akomodatif dalam pelaksanaan
daerah, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan aksi mogok.
untuk menerapkan peraturan daerah dengan
dalih otonomi daerah, menempatkan beberapa Setelah UU Ketenagakerjaan berlaku, beberapa
pembatasan, pajak dan retribusi yang berbeda serikat buruh mengajukan permohonan uji materi
atas UU Ketenagakerjaan kepada Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia.
77
Laporan Tata Kelola Perusahaan
78
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
2. Penjualan saham di masa datang dapat 4. Pemegang saham tunduk pada beberapa
mempengaruhi harga pasar saham Perseroan pembatasan hak pemegang saham minoritas.
Penjualan saham Perseroan di masa datang dalam Kewajiban pemegang saham mayoritas, dewan
jumlah besar atau persepsi bahwa penjualan komisaris, dan direksi mengenai pemegang saham
tersebut dapat terjadi dapat berdampak negatif minoritas berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007,
terhadap harga saham Perseroan atau kemampuan tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), mungkin
Perseroan untuk meningkatkan modal melalui lebih terbatas dibanding dengan kewajiban
penawaran saham baru atau produk equity linked tersebut berdasarkan hukum di beberapa negara
securities lainnya. lain. Akibatnya, pemegang saham minoritas
berdasarkan UUPT saat ini mungkin tidak dapat
3. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen melindungi kepemilikannya seperti yang berlaku
di masa depan akan bergantung pada laba ditahan, di beberapa negara lain.
kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal
kerja di masa depan Prinsip hukum korporasi mengenai hal-hal seperti
keabsahan tindakan Perseroan, prinsip kehati-hatian
Perseroan memiliki kebijakan untuk membayar (fiduciary duties ) manajemen Perseroan, Direktur,
dividen dan bermaksud melakukan hal tersebut Komisaris dan pemegang saham pengendali
mulai tahun 2014 dan seterusnya. Namun, jumlah ,serta hak pemegang saham minoritas ,diatur oleh
dividen yang akan dibayarkan oleh Perseroan UUPT dan peraturan pelaksanaannya, Peraturan
di masa depan, apabila ada, akan bergantung Bapepam-LK, Peraturan BEI dan Anggaran Dasar
pada laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas Perseroan. Prinsip hukum tersebut dapat berbeda
dan kebutuhan modal kerja serta belanja modal apabila Perseroan merupakan perusahaan yang
Perseroan, komitmen kontrak dan biaya terkait terdaftar di wilayah yuridis selain di Indonesia.
dengan ekspansi Perseroan. Secara khusus, konsep terkait fiduciary duties dari
manajemen Perseroan belum pernah diajukan
Perseroan mungkin mendapatkan perjanjian kepada pengadilan di Indonesia.
keuangan di masa depan, yang dapat membatasi
lebih lanjut kemampuan Perseroan untuk Tindakan derivatif berhubugan dengan tindakan
membagikan dividen, mengalami pengeluaran Komisaris atau Direktur, tidak pernah dibawa atau
atau kewajiban yang dapat mengurangi atau diuji di pengadilan Indonesia dan hak pemegang
menghilangkan ketersediaan kas untuk pembagian saham minoritas baru ditentukan sejak 1995 serta
dividen. belum teruji dalam praktiknya. Walaupun tindakan
dapat dilakukan di bawah hukum Indonesia,
Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi ketiadaan preseden dapat membuat penuntutan
kemampuan Perseroan untuk membayar dividen atas perkara perdata tersebut jauh lebih sulit.
kepada pemegang saham, yang akhirnya dapat Oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa hak
berdampak merugikan kondisi keuangan atau atau upaya hukum pemegang saham minoritas
hasil operasi Perseroan dan juga kemampuan akan sama atau cukup dibandingkan dengan hak
Perseroan untuk membagikan dividen kepada para atau upaya hukum yang tersedia di jurisdiksi lain
pemegang saham. dalam melindungi kepentingan pemegang saham
minoritas.
79
Laporan Tata Kelola Perusahaan
3. Mengurangi risiko tuntutan medis, dengan menetapkan 11. Menerapkan prinsip keuangan yang hati-hati,
sendiri proses internal Perseroan, mengantisipasi perencanaan keuangan yang matang, bijaksana dan
setiap tuntutan yang timbul dan mensyaratkan dokter konsisten, serta menjaga rasio-rasio keuangan dalam
agar memiliki asuransi pribadi, mengkaji ulang standar upaya memperoleh dana yang direncanakan sesuai
operasi dan meningkatkan pengetahuan para dokter jadwal, dengan syarat yang kompetitif
sesuai perkembangan ilmu medis terkini;
12. Mengasuransikan sebagian besar aset Perseroan dan
4. Mengurangi risiko kehilangan tenaga medis, dengan anak Perusahaan dengan nilai yang memadai untuk
secara aktif dan terus menerus merekrut dokter dan meminimalkan kerugian-kerugian yang disebabkan
tenaga lainnya yang mempunyai reputasi baik dari oleh bencana alam dan musibah.
seluruh Indonesia, serta melakukan pengikatan kerja
dengan paket remunerasi yang menarik;
80
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Kepada Yth.
Dewan Komisaris
PT Siloam International Hospitals Tbk.
Siloam Hospitasls Lt. 5, Lippo Village
Jl. Siloam no. 6,
Tangerang 15811
Dengan hormat,
Hal: Laporan Komite Audit 2013
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-29/PM/2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/
BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh
Perusahaan Tercatat, kami selaku Komite Audit Siloam International Hospitals Tbk. (‘Perseroan’) dengan ini menyampaikan
Laporan Komite Audit atas kegiatan yang diselenggarakan selama tahun 2013.
Kegiatan-kegiatan utama Komite Audit sepanjang tahun 2013 antara lain adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan atas independensi dan obyektivitas external auditor Perseroan yang melakukan audit atas
laporan keuangan konsolidasi PT Siloam International Hospitals Tbk. dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2013.
2. Melakukan penelaahan atas aspek kualitatif dan integritas pelaksanaan pembukuan, audit dan laporan.
3. Melakukan penelaahan atas proses pengelolaan usaha dan resiko serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku.
4. Melakukan pembahasan dengan Internal Auditor mengenai rencana kerja dan fokus sasaran Internal Auditor,
implementasi dan hasil dari sistem pengendalian internal untuk periode tahun 2013.
5. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan hal-hal antara lain:
- laporan keuangan per kuartal.
- strategi bisnis dan rencana kerja serta anggaran untuk tahun 2013.
- sistem pengendalian internal
- kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
- proses manajemen resiko.
6. Melakukan pembahasan dengan External Auditor mengenai temuan-temuan dan hasil audit.
7. Menyampaikan laporan hasil rapat komite audit kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Dalam rangka memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil Penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan 2013
Perseroan, berikut ini kami sampaikan bahwa sepanjang pengetahuan kami Laporan Keuangan Perseroan telah disusun
dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Hormat kami,
81
Profil Perusahaan
Tanggung
Jawab Sosial
Perusahaan
82
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
83
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung
Jawab Sosial
Perusahaan
Pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan terpadu dan dapat
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
84
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Tidak Terlembaga. Aktifitas yang Tidak Terlembaga adalah
kegiatan bakti sosial pengobatan massal gratis, serta
Siloam Hospitals sebagai salah satu institusi sosial memiliki keterlibatan Siloam Hospitals Group dalam program
peran dan tanggung jawab untuk terlibat dalam aktifitas penanganan bencana alam seperti banjir. Pada tahun
sosial kemasyarakatan. 2013, Siloam Hospitals terlibat dalam pengobatan gratis
bagi warga Kampung Melayu yang terkena banjir besar.
Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Bekerja sama dengan Polres Metro Tangerang Siloam
Indonesia Nomor 47 Tahun 2012, Tentang Tanggung menyelenggarakan pengobatan gratis dan pembagian
Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, maka sembako kepada warga di beberapa kecamatan Tigaraksa
pelaksanaan aktifitas sosial kemasyarakatan dilakukan – Tangerang.
sesuai dengan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
terpadu dan dapat dijangkau oleh semua lapisan Semarak Jantung Sehat.
masyarakat.
Dalam melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial
Dalam pelaksanaannya, aktifitas sosial kemasyarakatan perusahaan, Siloam Hospitals juga menggandeng
Siloam Hospitals dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, beberapa lembaga nirlaba yang memiliki kesamaan visi dan
yaitu Terlembaga dan Tidak Terlembaga. misi untuk melayani kebutuhan masyarakat berekonomi
rendah terhadap penyediaan kesehatan dasar.
Terlembaga. Kegiatan Terlembaga adalah aktifitas sosial
kemasyarakatan yang dilakukan sesuai dengan skala dan Pada tahun 2013, sebuah gerakan massal dibentuk,
jangka waktu pelaksanaan yang teratur, dilakukan secara yaitu Semarak Jantung Sehat. Gerakan ini bertujuan
terencana, terukur dan memiliki kapasitas besar yang untuk mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya
bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Aktifitas pencegahan dini penyakit Jantung. Semarak Jantung
yang dilakukan bisa menjadi model bagi institusi lainnya Sehat merupakan aktifitas pendukung dari Siloam Heart
serta sarana pembelajaran bagi Fakultas Kedokteran UPH. Institute yang secara luas memberikan edukasi kepada
Aktifitas Terlembaga yang telah dilakukan pada tahun masyarakat melalui social media Facebook, twitter dan
2013 adalah mulai beroperasinya RSU Siloam di Jakarta. website Siloam Hospitals.
85
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
86
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Perseroan terhadap Di dalam setiap aktifitas promosi kesehatan, tentunya
Peseroan tidak terlepas dari keluhan-keluhan yang
Pasien disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien terkait
dengan pelayanan yang diberikan. Keluhan pasien
Perseroan melihat bagaimana pengertian pasien terhadap
tersebut dapat terkait dengan pelayanan rawat inap, tim
masalah kesehatan sebagai sesuatu yang sangat penting.
medis maupun keluhan administrasi lainnya. Penanganan
Perseroan menempatkan kebijakan edukasi mengenai
keluhan ini selalu dilakukan secara komprehensif, baik
kesehatan kepada masyarakat luas sebagai tujuan utama
oleh Rumah Sakit Siloam yang bersangkutan maupun
tanggung jawab terhadap pasien. Prinsip yang dipegang
oleh management kantor pusat. Tujuannya adalah agar
oleh Perseroan adalah “mencegah di awal lebih baik daripada
kepuasan pasien dapat tercapai dan indeks kepercayaan
mengobati di kemudian hari”.
pasien dapat meningkat.
Untuk menjawab kebutuhan pasien akan informasi, maka
Untuk mewadahi keluhan-keluhan para pasien, Perseroan
Perseroan melakukan beberapa aktifitas promosi dan edukasi
memiliki info desk yang bertujuan untuk menampung
melalui media massa cetak maupun presentasi ke lembaga-
setiap keluhan pasien terhadap pelayanan Perseroan. Pasien
lembaga swadaya masyarakat maupun keagamaan. Promosi
dapat mengirimkan kritik dan saran melalui surat elektronik
produk kepada khalayak luas dilakukan melalui iklan-iklan di surat
ke infodesk@siloamhospitals.com atau melalui website
kabar nasional maupun lokal. Iklan layanan tersebut merupakan
www.siloamhospitals.com.
pemasaran massal (mass marketing) layanan kesehatan
dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang
Untuk setiap aktifitas promosi yang dilakukan melalui media
terjangkau.
cetak, Perseroan menganggarkan marketing cost sekitar 5%
dari target pencapaian tahun 2013. Dengan anggaran yang
Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya upaya untuk
dikeluarkan, secara tidak langsung berdampak pada kinerja
menjaga kesehatan juga dilakukan dengan cara penulisan
perusahaan, dalam hal ini indeks strategi merek dari Perseroan
artikel di media cetak nasional dan lokal. Artikel-artikel tersebut
akan semakin menguat.
membahas, antara lain, mengenai penanganan atau deteksi
dini penyakit kanker serviks atau prostat, skrining awal terhadap
gejala penyakit jantung, pentingnya memeriksa tekanan darah
dan deteksi dini penyakit lainnya.
87
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perseroan bertekad untuk menjadi rumah sakit yang Dalam rangka menerapkan K3, segera setelah beroperasi,
berdaya saing tinggi dan menjadi pusat layanan kesehatan rumah sakit Perseroan wajib untuk membentuk tim inti K3
yang paling diminati oleh pasien karena memberikan yang terdiri dari:
kepuasan, kinerja kerja dan hasil kerja yang optimal 1. Tim kewaspadaan bencana.
dan berkelanjutan. Salah satu caranya adalah melalui 2. Tim kesehatan lingkungan.
Kebijakan Komite K3 yang terintegrasi dengan komitmen 3. Tim keselamatan dan kesehatan kerja.
yang tinggi untuk:
1. Mentaati dan mematuhi peraturan perundang- Untuk tim kewaspadaan bencana (dalam kasus kebakaran),
undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku, selain ada tim inti K3, juga ada tim lantai di setiap bagian/
tanggap terhadap isu-isu K3 yang ada dan senantiasa departemen yang akan membantu tim inti K3 dan juga
melakukan konservasi terhadap lingkungan agar tetap sebagai tim awal yang akan mengatasi kondisi kebakaran
sehat. sebelum tim inti K3 sampai di lokasi kejadian. Pengetahuan
2. Mencegah kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat dan pemahaman dalam penggunaan alat pemadam api
kerja serta kerusakan sarana dan prasarana dengan ringan telah diberikan ke seluruh pekerja termasuk pada
mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta tenant yang ada di lingkungan rumah sakit dan selalu
budaya dan sistem kerja yang aman. dilakukan pelat ihan ulangan setiap setahun sekali.
3. Mencegah pencemaran lingkungan secara signifikan
melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam Mengenai lingkungan sekitar rumah sakit, Perseroan
mengendalikan emisi udara, limbah padat, limbah cair sangat memperhatikan perlindungan dan pengelolaan
serta limbah bahan berbahaya dan beracun. lingkungan hidup sesuai dengan Undang Undang No.
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Kebijakan di atas dikomunikasikan dengan seluruh pekerja Lingkungan Hidup. Sebagai organisasi yang berstandar
melalui program orientasi umum (sebelum mulai bekerja) internasional, kualitas pelayanan tidak hanya dari aspek
dan melalui program penyegaran yang diadakan dua pasien tetapi juga dari aspek manajemen organisasi
kali setahun agar dapat dimengerti dan dipahami secara termasuk pengolahan limbah dan keberpihakan pada
menyeluruh dan keefektifannya akan ditinjau secara lingkungan yang dibuktikan dengan pencapaian peringkat
berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. BIRU pada PROPER (saat ini sedang diajukan proposal
untuk peringkat HIJAU) dan berbagai penghargaan lain
K3 menjadi aspek yang sangat penting dalam setiap jenis seperti akreditasi nasional (KARS), ISO maupun akreditasi
pekerjaan yang ada di rumah sakit Perseroan agar dapat internasional (JCI).
tercipta lingkungan kerja yang aman, sehat dan memiliki
produktivitas optimal dalam setiap layanannya. Komitmen Dalam hal efisiensi penggunaan energi, Perseroan
ini selalu terus dijaga dengan berbagai program yang melakukan program Gerakan Hemat Energi, penggantian
terus dijalankan dan dievaluasi tingkat keberhasilannya. lampu LED, penerangan jalan dengan tenaga surya,
pemanfaatan tanaman untuk penyegaran ruangan,
Berbagai kondisi yang telah berkembang di lingkungan penurunan emisi dengan penggunaan mobil ambulan
rumah sakit Perseroan terkait dengan K3 adalah adanya bermesin diesel dan pengurangan penggunaan generator
budaya rumah sakit yang meliputi: dengan perawatan dan pemantauan gas buang sesuai
1. Semangat kerja secara tim/kelompok yang sinergistik. dengan nilai ambang batas yang diperbolehkan. Upaya
2. Mengutamakan integritas dan inovasi agar memiliki pengelolaan dan pengendalian lingkungan dilaporkan
daya saing yang tinggi. ke dinas lingkungan hidup setempat sebanyak dua kali
3. Meningkatkan profesionalisme guna terus dalam setahun.
meningkatkan kepuasan pasien.
4. Mengutamakan K3 dalam setiap kegiatan operasional
rumah sakit.
88
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
K3 tetap menjadi prioritas utama rumah sakit Perseroan. terkait dengan berbagai kesimpulan yang didapatkan,
Ini terbukti dari penurunan angka kecelakaan akibat kerja seperti weight reduction program untuk pekerja yang
dan angka penyakit akibat pekerjaan. Langkah-langkah mengalami masalah kegemukan disertai dengan hasil
yang telah diambil adalah: pemeriksaan profil lemak yang tidak normal.
1. Sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 (termasuk
pengendalian kebakaran), bahan beracun dan Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah
berbahaya dan ergonomi kepada para pekerja. memberikan pelatihan dan pendidikan tambahan untuk
2. Melakukan berbagai uji pengetahuan untuk menilai meningkatkan pengetahuan dan keilmuan para anggota
tingkat keberhasilan dari sosialisasi dan pelatihan tim inti K3 (saat ini baru diberikan kepada sebagian ketua
tersebut, misalnya dengan melakukan kunjungan tim K3 agar dapat menjadi seorang ahli K3 umum untuk
dadakan ke masing-masing bagian dan kemudian lingkungan rumah sakit). Pada kesempatan berikutnya,
mengajukan pertanyaan singkat mengenai K3 direncanakan pelatihan serupa untuk ketua tim K3 yang
(umumnya mengenai upaya pencegahan dan belum mengikutinya.
pengendalian kebakaran).
3. Selain itu, para pekerja juga diharuskan untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan berkala
yang dilaksanakan setiap dua tahun yang mana seluruh
hasil pemeriksaan akan dianalisis dan kemudian
diikuti dengan pembuatan program tindak lanjut
89
Data
Perusahaan
Profil Perusahaan
Profil
Dewan
Komisaris
Warga Negara Indonesia, 59 tahun, lulus dari
Akademi Akuntansi Indonesia pada tahun
1980 dan Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia
jurusan Akuntansi pada tahun 1982.
92
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Theo L. Sambuaga
Komisaris
93
Profil Perusahaan
95
Profil Perusahaan
Profil Direksi
Profil
Direksi
Warga Negara Selandia Baru, 55 tahun,
memperoleh gelar Bachelor of Medicine dan
Bachelor of Surgery (MBBS) dari University
of Bangalore, India p. Mendapat Diploma in
Sports Studies dari University of Otago, Selandia
Baru pada tahun 1995. Memperoleh gelar
Master of Business Administration (MBA) dari
University of Otago, Selandia Baru pada tahun
1997. Merupakan lulusan Fellow of the Royal
Australasian College of Medical Administrations
(FRACMA) pada tahun 2006.
96
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
97
Profil Perusahaan
98
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
99
Profil Perusahaan
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
PT Siloam International Hospitals Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.
Dewan Komisaris
Direksi
dr. Gershu Chandy Paul Romeo Fernandez Lledo Prof. George Mathew
Presiden Direktur Direktur Direktur
dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M. Sugianganto Budisuharto dr. Anang Prayudi
Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
100
PT Siloam International Hospitals Tbk Laporan Tahunan 2013
Laporan
Keuangan
101
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.f, 2.r, 3, 10, 29, 30 515.437.837.445 168.707.958.679
Piutang Usaha 2.r, 2..u, 4, 30
Pihak Berelasi 2.f, 10 2.432.208.891 3.171.020.453
Pihak Ketiga 268.370.030.779 183.895.756.421
Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.r, 5, 30 3.143.279.756 8.072.306.481
Persediaan 2.g, 2.k, 6 94.831.081.782 75.351.731.878
Beban Dibayar di Muka 2.h, 8 23.250.233.636 17.538.003.848
Jumlah Aset Lancar 907.464.672.289 456.736.777.760
EKUITAS
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham - Nilai Nominal Rp100 per Saham
Modal Dasar: 4.000.000.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 20 115.610.000.000 100.000.000.000
1.156.100.000 Saham pada 31 Desember 2013;
1.000.000.000 Saham pada 31 Desember 2012
Tambahan Modal Disetor - Neto 2.o, 2.r, 21 1.289.664.515.321 (23.058.434.679)
Saldo Laba 206.108.534.831 156.238.115.976
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 1.611.383.050.152 233.179.681.297
Kepentingan Nonpengendali 2.c, 22 27.608.728.827 11.461.117.212
Jumlah Ekuitas 1.638.991.778.979 244.640.798.509
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.600.774.537.159 1.586.226.018.092
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 100.000.000.000 -- (11.329.652.726) (11.728.781.953) (23.058.434.679) 105.776.894.314 182.718.459.635 (3.755.002.456) 178.963.457.179
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 100.000.000.000 -- (11.329.652.726) (11.728.781.953) (23.058.434.679) 156.238.115.976 233.179.681.297 11.461.117.212 244.640.798.509
` ` ` ` ` `
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2013
Kepentingan Modal Saham dari Penawaran Umum
PenambahanNonpengendali
Saham Perdana - Bersih setelah Dikurangi
Biaya Emisi Saham 20, 21 15.610.000.000 1.312.722.950.000 -- -- 1.312.722.950.000 -- 1.328.332.950.000 -- 1.328.332.950.000
Kepentingan Nonpengendali 2.c -- -- -- -- -- -- -- 15.825.543.566 15.825.543.566
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- -- -- 49.870.418.855 49.870.418.855 322.068.049 50.192.486.904
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 115.610.000.000 1.312.722.950.000 (11.329.652.726) (11.728.781.953) 1.289.664.515.321 206.108.534.831 1.611.383.050.152 27.608.728.827 1.638.991.778.979
` ` ` ` ` `
Dampak Kurs atas Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 14.145.381.939 13.324.485.939
1. Umum
Anggaran dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 307 tanggal
25 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris di Jakarta tentang perubahan
nama Perusahaan menjadi PT Siloam International Hospitals Tbk dan persetujuan pengeluaran saham baru
dalam portepel sebanyak-banyaknya 115.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar ini, telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU 15929.AH.01.02.
Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013. Pada tanggal 4 Juni 2013, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 05 yang dibuat dihadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris
di Jakarta, disetujui untuk mengubah pengeluaran saham dalam portepel yang sebelumnya sebanyak-
banyaknya 115.000.000 saham menjadi sebanyak-banyaknya 190.500.000 saham.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan adalah
dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik,
sarana dan pra sarana penunjang kesehatan, menyelenggarakan pelayanan dan penyelenggaraan
kesehatan serta menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2010 setelah restrukturisasi unit-unit rumah sakit
dari PT Lippo Karawaci Tbk. Kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat yaitu mendirikan dan mengelola rumah sakit. Area kerja unit-unit rumah sakit
Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya disebut Grup) meliputi beberapa kota di pulau Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Perusahaan berkantor pusat di Siloam Hospital Lippo Village Lantai 5, Jl. Siloam No. 6, Lippo Village,
Tangerang 15811, Banten - Indonesia. Entitas induk Perusahaan adalah PT Megapratama Karya Persada
dengan entitas induk terakhir adalah PT Lippo Karawaci Tbk.
Final Draft/26-Mar-14,
For Discussion Only 5 paraf:
110
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Final Draft/26-Mar-14,
For Discussion Only 6 paraf:
111
PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 26 Maret 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan PT Pancawarna Semesta (PWS)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. Pada tanggal akuisisi, PWS belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Berdasarkan akta No. 80 tanggal 31 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.,
Notaris di Jakarta, PT Pancawarna Semesta (PWS) mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Diagram Healthcare
Indonesia (DHI) dengan nilai imbalan sebesar Rp58.752.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis
(lihat Catatan 27). DHI telah beroperasi secara komersial sejak 2006.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Bina Cipta Semesta (BCS)
dengan nilai akuisisi Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, BCS belum beroperasi sehingga dicatat sebagai
akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Bakti Anugerah
(KBA) dengan nilai akuisisi sebesar Rp6.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, KBA belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Mega Buana Bhakti (MBB)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp5.999.900.000. Pada tanggal akuisisi, MBB belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Visindo Galaxi Jaya (VGJ)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp4.999.900.000. Pada tanggal akuisisi VGJ belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Agung Cipta Raya (ACR)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, ACR belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Adamanisa Karya Sejahtera
(AKS) dengan nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, AKS belum beroperasi sehingga
dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Optimum Karya Persada
(OKP) nilai akuisisi sebesar Rp999.000.000. Pada tanggal akuisisi, OKP belum beroperasi sehingga dicatat
sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Kusuma Primadana (KP)
dengan nilai akuisisi sebesar Rp99.999.000. KP memiliki 80% saham di PT Adijaya Buana Sakti. Pada
tanggal akuisisi, KP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Pada tanggal 10 September 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,99% kepemilikan di PT Tunggal Pilar
Perkasa dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada, dengan nilai akuisisi sebesar
Rp599.999.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang
"Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham
dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Mahkota Buana
Selaras (MBS) (melalui kepemilikan langsung sebesar 99,99% dan kepemilikan tidak langsung PT Tunggal
Pilar Perkasa (TPP) sebesar 0,01% dengan nilai akuisisi sebesar Rp600.000.000. Transaksi akuisisi tersebut
dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak
terdapat selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku
aset bersih entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 26 Nopember 2013, TPP dan MBS, mengakuisisi masing-masing 99,99% dan 0,01%
kepemilikan di PT Koridor Usaha Maju (KUM) dari PT Primakreasi Propertindo dan PT Grand Villa Persada,
dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp599.999.000 dan Rp1.000. Transaksi akuisisi tersebut dicatat
sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". Tidak terdapat
selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih
entitas anak yang diakuisisi.
Pada tanggal 6 Desember 2013, TPP dan MBS mengakuisisi masing-masing 75% dan 25% kepemilikan
di PT Gramari Prima Nusa (GPN) dengan nilai akuisisi masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan
Rp250.000.000. Pada tanggal akuisisi, GPN belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.
Berdasarkan akta No. 65, 66 dan 67 tanggal 13 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana
Nawaksari, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang, KUM mengakuisisi 80% kepemilikan di PT Medika Sarana
Traliansia (MST) dengan nilai imbalan sebesar Rp189.600.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi
bisnis (lihat Catatan 27). MST telah beroperasi secara komersial sejak 2008. MST merupakan pemilik saham
di PT Trisaka Raksa Waluya (TRW) sebesar 99,99%. TRW telah beroperasi secara komersial sejak 2008.
2013 2012
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Ketut Budi Wijaya Christoper James Williams
Komisaris Theo Leo Sambuaga Theo Leo Sambuaga
Agus Benjamin Maruarar Sirait
-- Farid Harianto
-- Muladi
Komisaris Independen Farid Harianto --
Muladi --
Jonathan Limbong Parapak --
Direksi
Presiden Direktur Gershu Chandy Paul Gershu Chandy Paul
Direktur Grace Frelita Indradjaja Grace Frelita Indradjaja
Sugianganto Budisuharto Sugianganto Budisuharto
Romeo Fernandez Lledo Romeo Fernandez Lledo
George Mathew George Mathew
Anang Prayudi *) Anang Prayudi
*) Direktur tidak terafiliasi
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua Farid Harianto
Anggota Lie Kwang Tak
Siswanto Pramono
Pada tanggal 31 Desember 2013, Corporate Secretary Perusahaan dijabat oleh Sugianganto Budisuharto
dan Kepala unit internal audit dijabat oleh Gunawan HP.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 4.905 dan
3.551 orang (tidak diaudit).
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan
menggunakan metode langsung.
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang
penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010)
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan
penyesuaian PSAK No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan
PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi sebagaimana yang dijelaskan pada Catatan 2.o.
Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak
1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak
memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika
terdapat:
a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal
periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk
mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi
dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian diperoleh ketika
entitas memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep entitas ekonomi. Seluruh akun dan
transaksi yang signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi
untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang
belum direalisasi) telah dieliminasi.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang
tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi
keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:
2013 2012
Rp Rp
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 12.189 9.670
1 Euro (EUR) 16.821 12.810
1 Dolar Singapura (SGD) 9.628 7.907
1 Dolar Australia (AUD) 10.876 10.025
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing ke mata uang
Rupiah, dibebankan pada laba rugi.
Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur dalam biaya historis dijabarkan menggunakan kurs
pada tanggal transaksi. Pos moneter dalam mata uang asing yang diukur pada nilai wajar dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.
Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga;
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);
atau
(vii)Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
2.g. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam
kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Perusahaan
menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan akhir
tahun.
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan
dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan, Prasarana dan Renovasi 4 - 20
Perlengkapan dan Peralatan Medis 4-8
Peralatan dan Perabot Kantor 4 - 10
Kendaraan 5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan
pemugaran dan penambahan yang menambah estimasi masa manfaat aset atau keuntungan ekonomi di masa
mendatang dikapitalisasi. Aset tetap yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dikredit atau dibebankan
pada operasi tahun berjalan.
Akumulasi biaya pembangunan aset tetap dikapitalisasi sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dicatat pada
akun “Aset Tetap” sampai proses pembangunan selesai. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap ketika
pembangunan selesai.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir periode pelaporan, estimasi umur manfaat ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu
direview. Penyesuaian yang diperlukan dilakukan secara prospektif.
2.j. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung
pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset
tersebut.
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa
operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama
masa sewa.
Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya
langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan
dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa operasi.
Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi
diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Jika transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada
nilai wajar, maka laba atau rugi harus segera diakui. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi
harus segera diakui, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang
lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional
dengan pembayaran sewa selama tahun penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih
dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama tahun penggunaan aset.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat
perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini
merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan
rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan
nilai pada periode sebelumnya.
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil
penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui,
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan
oleh Grup. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa
diterima.
Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada
tanggal akuisisi, kecuali:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur
sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis
saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur
sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
Goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan,
jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas
yang sebelumnya dimiliki oleh Grup pada pihak yang diakuisisi di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Goodwill tidak diamortisasi namun penurunan nilainya paling tidak direviu secara tahunan atau lebih,bila
terdapat indikasi penurunan nilai. Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada
setiap unit penghasil kas yang diharapkan dapat memanfaatkan sinergi dari kombinasi bisnis. Jika jumlah
tercatat dari unit penghasil kas tersebut kurang dari nilai tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan
terlebih dahulu untuk mengurangi nilai tercatat goodwill pada unit penghasilkan tersebut dan kemudian pada
aset lainnya dari unit penghasil kas tersebut atas dasar proporsional. Kerugian penurunan nilai goodwill
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Kerugian penurunan nilai goodwill tidak
dipulihkan pada tahun berikutnya.
Sedangkan goodwill negatif timbul dari pembelian dengan diskon, diakui segera sebagai keuntungan dalam
laba tahun berjalan. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas
tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk
dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan.
Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit
penghasil kas yang ditahan.
Biaya perolehan perangkat lunak akuntansi yang diperoleh, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 (lima) tahun.
Imbalan Pascakerja
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti tanpa pendanaan untuk seluruh karyawan tetapnya
dan telah menghitung dan mencatat penyisihan untuk imbalan pascakerja karyawan sesuai dengan Undang-
undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja
telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur
dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik
kebiasaan Grup. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode
projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested,
dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai
imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui
yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi
ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka
aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai
buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut
dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos
tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas.
Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013,
akun ini tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:
1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
diakui; dan
2) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya
diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak
yang berlaku atau yang secara subtansial telah berlaku.
Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:
1) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
2) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada
nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi tahun
berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui sebagai
pendapatan komperhensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs
hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah
dikurangi biaya emisi langsung dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal
Disetor - Neto”.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan
yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas
diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada
nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laporan laba rugi tahun
berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laporan laba rugi.
(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diakui
pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap
indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya
bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas
aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang
tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari
investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai
wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
(i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1),
(ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari
harga) (Tingkat 2), dan
(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi
nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan
adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual
(ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang
tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai
wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak
diperdagangkan di bursa.
2.s. Laba per Saham
Laba per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
LPS dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa
yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang tahun pelaporan.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil
operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara
terpisah.
Grup mengevaluasi segmen operasi berdasarkan aktifitas bisnis masing-masing unit rumah sakit yang
merupakan unit strategis yang memasarkan produk dan jasa pada wilayah pelayanan yang berbeda. Produk
dan jasa dikelola terpisah karena setiap unit rumah sakit memerlukan strategi pasar dan sumber daya yang
berbeda. Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan ini.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses
penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas
pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi
ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset
dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi
telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan
keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi,
nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak
paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai
berikut:
Imbalan Pascakerja
Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut
mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir tahun pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang
digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk
menyelesaikan kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka
waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang terkait.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana
liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada
pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan
jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 19.
Pertimbangan berikut dibuat manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki
pengaruh signifikan atas jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan:
2013 2012
Rp Rp
Kas 4.613.913.629 5.861.795.003
Bank
Pihak Berelasi
Rupiah
PT Bank Nationalnobu Tbk 223.200.570.371 6.091.992.087
Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 55.026.324.173 15.336.141.877
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 18.627.512.852 2.641.442.348
PT Bank CIMB Niaga Tbk 16.380.733.527 6.074.212.993
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.113.438.678 6.513.929.271
PT Bank Central Asia Tbk 10.974.569.197 7.850.606.577
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 1.832.686.779 536.615.434
Mata Uang Asing
SGD
PT Bank CIMB Niaga Tbk 75.301.799.681 93.421.810.800
PT Bank International Indonesia Tbk 3.164.074.460 --
USD
PT Bank ANZ Indonesia 2.086.378.332 --
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.069.938.234 60.299.510
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 773.397.265 221.156.575
EURO
PT Bank ANZ Indonesia 1.433.499.312 --
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) 529.601.289 147.956.204
AUD
PT Bank ANZ Indonesia 1.759.399.666 --
Subjumlah 427.273.923.816 138.896.163.676
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 61.050.000.000 2.050.000.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk 19.900.000.000 19.900.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.600.000.000 2.000.000.000
Subjumlah 83.550.000.000 23.950.000.000
Jumlah 515.437.837.445 168.707.958.679
Suku bunga yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Rupiah
Suku Bunga Kontraktual per Tahun 4,25% - 7,75% 4,25 % - 6,68 %
Jangka Waktu 5 - 30 hari 30 hari
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
4. Piutang Usaha
2013 2012
Rp Rp
Pihak Berelasi (lihat Catatan 10) 2.432.208.891 3.171.020.453
Pihak Ketiga
Perusahaan 251.060.097.452 174.525.502.679
Individu 17.405.834.003 9.720.752.753
Kartu Kredit 4.563.215.001 3.002.598.212
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 4.075.353.271 2.814.278.192
Sub jumlah 277.104.499.727 190.063.131.836
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang (8.734.468.948) (6.167.375.415)
Piutang Usaha - Pihak Ketiga - Neto 268.370.030.779 183.895.756.421
Jumlah Neto 270.802.239.670 187.066.776.874
Piutang usaha PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank
Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada akhir tahun pelaporan,
piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian penurunan
nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang dilakukan karena manajemen berkeyakinan piutang tersebut
tidak dapat ditagih lagi dan manajemen berpendapat penyisihan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
2013 2012
Rp Rp
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga
Piutang Sewa 2.978.977.233 1.740.687.915
Champion Assets Return -- 3.042.268.061
Lain-lain 164.302.523 3.289.350.505
Jumlah 3.143.279.756 8.072.306.481
Piutang sewa merupakan piutang atas lease area di gedung rumah sakit.
Piutang dari Champion Assets Return, adalah piutang dari pemegang saham PT Diagram Healthcare Indonesia
(DHI), entitas anak, sebelum DHI diakuisisi.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih.
6. Persediaan
2013 2012
Rp Rp
Obat-obatan 54.556.306.252 46.076.980.523
Perlengkapan Medis 36.109.123.363 26.266.186.817
Lainnya 4.165.652.167 3.008.564.538
Jumlah 94.831.081.782 75.351.731.878
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak
berelasi, sebesar Rp89.861.151.450 dan Rp59.738.607.785 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Persediaan obat dan barang habis pakai PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman
yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp621.277.034.539 dan Rp440.201.800.472 (lihat Catatan 24).
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai
persediaan pada 31 Desember 2013.
7. Perpajakan
a. Utang Pajak
2013 2012
Rp Rp
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2) 1.178.537.667 1.000.677.494
Pasal 21 8.544.162.861 11.883.299.151
Pasal 23 481.518.681 232.125.472
Pasal 26 5.023.491 261.497.763
Pasal 25/ 29
Perusahaan 2.592.436.340 3.654.677.249
Entitas Anak 3.894.560.892 --
Pajak Pertambahan Nilai 287.642.701 779.148.929
Jumlah 16.983.882.633 17.811.426.058
Pada 22 dan 25 Nopember 2013, PT East Jakarta Medika (EJM), entitas anak, menerima hasil pemeriksaan
pajak penghasilan pasal 23 tahun buku 2007 dan 2008 serta pajak pertambahan nilai tahun buku 2008
melalui Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00005/203/07/431/13, 00009/203/08/431/13 dan
00068/207/08/431/13 sebesar Rp2.209.747.062. SKPKB ini telah dilunasi pada tanggal 17 Desember 2013.
Pajak Kini
Perhitungan taksiran beban pajak kini dan utang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 71.761.148.171 77.021.581.469
Dikurangi : Rugi Sebelum Pajak Entitas Anak (22.203.646.514) (11.445.325.736)
Laba Sebelum Pajak - Perusahaan 93.964.794.685 88.466.907.205
Beda Waktu:
Penyusutan dan Amortisasi (23.797.538.635) (10.606.376.643)
Beban Imbalan Kerja 15.839.117.682 18.267.760.781
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 400.890.954 654.569.923
(7.557.529.999) 8.315.954.061
Beda Tetap:
Sumbangan dan Jamuan 1.056.939.358 805.666.684
Pendapatan yang telah Dikenakan Pajak
yang Bersifat Final (4.410.470.690) (2.504.993.925)
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 10.243.834.003 1.969.273.887
Pendapatan Bunga yang telah Dikenakan Pajak
yang Bersifat Final (8.649.726.336) (581.781.923)
Beban Tangguhan 12.320.059.670 --
10.560.636.005 (311.835.277)
Taksiran Laba Kena Pajak - Pembulatan 96.967.900.000 96.471.025.000
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 ke Kantor Pelayanan Pajak. Laba kena pajak, taksiran pajak kini
dan pajak terutang Perusahaan pada tahun 2012 sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT tahun 2012.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan
beban pajak konsolidasian adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
c. Pajak Tangguhan
2012 Dibebankan Liabilitas 2013
(Dikreditkan) Pajak Tangguhan
pada Laporan dari Entitas
Laba Rugi Anak yang
Komprehensif Diakuisisi
Konsolidasian
Aset Pajak Tangguhan Rp Rp Rp Rp
Perusahaan
Beban Imbalan Kerja 15.357.528.163 3.959.779.420 -- 19.317.307.583
Penyusutan (2.651.594.162) (3.297.790.498) -- (5.949.384.660)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 955.874.428 100.222.739 1.056.097.167
13.661.808.429 762.211.661 -- 14.424.020.090
Entitas Anak 2.646.479.051 1.911.102.072 -- 4.557.581.123
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 16.308.287.480 2.673.313.733 -- 18.981.601.213
Entitas Anak
Liabilitas Pajak Tangguhan (6.653.250.000) -- (5.329.854.371) (11.983.104.371)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui laba kena
pajak di masa mendatang.
2013 2012
Rp Rp
Sewa 17.127.815.179 15.832.827.707
Asuransi 2.365.595.628 566.885.569
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 3.756.822.829 1.138.290.572
Jumlah 23.250.233.636 17.538.003.848
Beban sewa dibayar di muka terutama merupakan sewa atas tanah dan bangunan rumah sakit Siloam Cikarang
kepada PT Graha Pilar Sejahtera dan sewa rumah sakit Siloam Cinere kepada PT Anadi Sarana Tatahusada
(lihat Catatan 33.a).
9. Uang Muka
2013 2012
Rp Rp
Pembelian Aset Tetap 29.319.002.322 141.743.826.536
Konstruksi 18.852.487.557 9.439.593.907
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 12.410.384.073 1.571.961.111
Jumlah 60.581.873.952 152.755.381.554
Uang muka pembelian aset tetap terutama terdiri atas uang muka pembelian peralatan medis untuk Rumah Sakit
Siloams Lippo Village.
Uang muka konstruksi merupakan uang muka sehubungan dengan renovasi properti rumah sakit.
Beban Akrual
PT Lippo Karawaci Tbk 10.888.996.419 -- 1,13 --
--
Pinjaman dari PT Lippo Karawaci Tbk (LK) berasal dari pinjaman tanpa bunga. Pinjaman tersebut timbul
sehubungan dengan pendanaan untuk kegiatan ekspansi dan akuisisi entitas anak.
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan LK. Perjanjian ini mulai berlaku
sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan berakhir segera setelah Perusahaan melakukan pembayaran dan
pinjaman ini tidak dikenakan bunga apabila dilunasi selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013.
Seluruh saldo transaksi dengan pihak berelasi merupakan transaksi dalam mata uang Rupiah.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Beban tangguhan merupakan biaya pelatihan dan biaya pengembangan staf profesional untuk persiapan rencana
operasional rumah sakit yang akan didirikan.
2013
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 42.179.077.300 1.016.652.000 -- -- 43.195.729.300
Bangunan Prasarana dan Renovasi 127.484.041.038 142.545.184.422 -- 21.689.822.745 291.719.048.205
Perlengkapan dan Peralatan Medis 905.404.656.735 426.415.623.028 7.571.079.015 34.531.389.087 1.358.780.589.835
Peralatan dan Perabotan Kantor 217.750.864.022 125.189.842.986 208.681.380 (31.394.214.442) 311.337.811.186
Kendaraan 11.785.371.719 7.309.031.105 -- -- 19.094.402.824
Jumlah Kepemilikan Langsung 1.304.604.010.814 702.476.333.541 7.779.760.395 24.826.997.390 2.024.127.581.350
Aset dalam Penyelesaian 46.073.901.730 69.263.816.695 54.657.125 (24.826.997.390) 90.456.063.910
Jumlah Perolehan 1.350.677.912.544 771.740.150.236 7.834.417.520 -- 2.114.583.645.260
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan Prasarana dan Renovasi 28.068.987.209 24.846.968.631 -- -- 52.915.955.840
Perlengkapan dan Peralatan Medis 340.628.942.578 180.511.021.752 4.626.731.359 -- 516.513.232.971
Peralatan dan Perabotan Kantor 110.772.573.177 23.169.398.188 206.583.536 -- 133.735.387.829
Kendaraan 5.914.983.073 3.233.845.040 -- -- 9.148.828.113
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung 485.385.486.037 231.761.233.611 4.833.314.895 -- 712.313.404.753
Nilai Tercatat 865.292.426.507 1.402.270.240.507
2012
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah 10.309.700.000 31.869.377.300 -- -- 42.179.077.300
Bangunan Prasarana dan Renovasi 122.391.133.811 2.634.820.561 -- 2.458.086.666 127.484.041.038
Perlengkapan dan Peralatan Medis 524.877.127.570 315.079.111.902 1.525.884.081 66.974.301.344 905.404.656.735
Peralatan dan Perabotan Kantor 163.944.813.420 47.379.200.737 -- 6.426.849.865 217.750.864.022
Kendaraan 7.317.397.319 3.878.259.400 -- 589.715.000 11.785.371.719
Jumlah Kepemilikan Langsung 828.840.172.120 400.840.769.900 1.525.884.081 76.448.952.875 1.304.604.010.814
Aset dalam Penyelesaian 68.408.866.147 54.113.988.458 -- (76.448.952.875) 46.073.901.730
Jumlah Perolehan 897.249.038.267 454.954.758.358 1.525.884.081 -- 1.350.677.912.544
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan Prasarana dan Renovasi 19.744.119.196 8.324.868.013 -- -- 28.068.987.209
Perlengkapan dan Peralatan Medis 235.936.433.368 106.084.119.734 1.391.610.524 -- 340.628.942.578
Peralatan dan Perabotan Kantor 85.144.905.572 25.627.667.605 -- -- 110.772.573.177
Kendaraan 4.167.595.534 1.747.387.539 -- -- 5.914.983.073
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung 344.993.053.670 141.784.042.891 1.391.610.524 -- 485.385.486.037
Nilai Tercatat 552.255.984.597 865.292.426.507
Pada tahun 2013, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c
dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp246.927.708.694 dan akumulasi penyusutan sebesar
Rp29.272.544.334.
Pada tahun 2012, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi (lihat Catatan 1.c
dan 27) dengan biaya perolehan sebesar Rp48.037.384.860 dan akumulasi penyusutan sebesar
Rp21.476.460.307.
Pada 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian sebagian besar adalah bangunan Rumah Sakit Balikpapan
dimana penyelesaian pekerjaan telah mencapai 97% sampai tanggal pelaporan dan proyeksi penyelesaian pada
Mei 2014. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat hal yang mengakibatkan penyelesaiannya tidak dapat dicapai.
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Beban Pokok Penjualan (lihat Catatan 24) 150.007.442.625 88.386.221.967
Beban Usaha (lihat Catatan 25) 52.481.246.652 31.921.360.617
Jumlah Beban Penyusutan 202.488.689.277 120.307.582.584
Tanah beserta bangunan, sarana perlengkapan, mesin dan peralatan serta alat-alat kesehatan PT Balikpapan
Damai Husada, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur (lihat Catatan 17).
Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, peralatan dan perabot kantor dan perlengkapan dan peralatan medis
PT Golden First Atlanta, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central
Asia Tbk (lihat Catatan 17).
Aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai
pertanggungan secara keseluruhan sebesar Rp1.421.237.772.220 dan Rp593.004.074.559 masing-masing pada
31 Desember 2013 dan 2012 kepada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi. Manajemen berkeyakinan
bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko
yang mungkin dialami.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan
nilai atas nilai tercatat aset tetap pada 31 Desember 2013.
2012
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Goodwill 113.310.513.753 9.251.046.030 61.000.000.000 61.561.559.783
Akumulasi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Goodwill 7.143.144.198 -- -- 7.143.144.198
Nilai Tercatat 106.167.369.555 54.418.415.585
Rincian nilai tercatat Goodwill pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2012, penurunan goodwill disebabkan PT Metropolis Propertindo Utama (MPU) sebagai penjual
membayar kompensasi kepada Perusahaan (sebagai pengakuisisi) karena PT Guchi Kencana Emas dan
PT Prawira Tata Semesta tidak mencapai Laba Neto Setelah Pajak (NPAT) sebagaimana diatur dalam
perjanjian, yaitu:
Berdasarkan Perjanjian tanggal 2 Nopember 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi
PT Prawira Tata Semesta (PTS), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Balikpapan Damai Husada (BDH),
entitas anak dari PTS, sebesar Rp17.000.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU
akan membayar kompensasi sebesar Rp41.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat
sebagai pengurang goodwill.
Berdasarkan Perjanjian tanggal 26 Oktober 2010, antara Perusahaan dan MPU sehubungan akuisisi
PT Guchi Kencana Emas (GKE), MPU menjamin bahwa NPAT dari PT Golden First Atlanta (GFA), entitas
anak GKE sebesar Rp6.400.000.000 pada tahun 2011, dan jika NPAT tidak tercapai, MPU akan membayar
kompensasi sebesar Rp20.000.000.000 kepada Perusahaan. Kompensasi ini dicatat sebagai pengurang
goodwill.
b. Perangkat Lunak
2013
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Perangkat Lunak 10.873.117.240 2.324.785.143 -- 13.197.902.383
Akumulasi Amortisasi
Amortisasi Perangkat Lunak 4.130.903.131 1.734.067.369 -- 5.864.970.500
Nilai Tercatat 6.742.214.109 7.332.931.883
2012
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Perangkat Lunak 7.213.682.354 3.659.434.886 -- 10.873.117.240
Akumulasi Amortisasi
Amortisasi Perangkat Lunak 2.720.429.852 1.410.473.279 -- 4.130.903.131
Nilai Tercatat 4.493.252.502 6.742.214.109
2013 2012
Rp Rp
PT Anugerah Pharmindo Lestari 12.414.361.504 10.476.367.072
PT Anugrah Argon Medica 9.944.779.383 6.521.392.283
PT Enseval Putera Megatrading 9.567.873.021 9.147.294.571
PT Parit Padang Global 4.503.104.804 4.779.266.046
PT Mensa Binasukses 3.941.503.435 2.522.823.593
PT Binasan Prima 3.225.528.199 2.324.180.084
PT Dos Ni Roha 3.019.139.278 1.999.068.237
PT Antar Mitra Sembada 2.769.532.788 1.698.644.819
PT Parazelsus Indonesia 2.578.864.741 1.015.094.654
PT Merapi Utama Pharma 2.277.408.754 1.920.076.448
PT Tempo 2.269.869.774 1.611.920.251
PT Tawada Healthcare 1.987.919.169 1.114.899.768
PT Kebayoran Farma 1.975.876.210 1.226.415.628
Lain-lain 40.251.132.345 43.018.614.395
Jumlah 100.726.893.405 89.376.057.849
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Grup atas perolehan utang ini.
2013 2012
Rp Rp
Utang Titipan 7.071.843.664 5.739.595.421
Utang Kontraktor 687.272.391 2.839.661.625
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 1.767.638.855 18.345.647.225
Jumlah 9.526.754.910 26.924.904.271
Utang titipan merupakan penerimaan pembayaran atas tagihan yang belum diterbitkan oleh Grup.
Utang kontraktor merupakan utang atas pembangunan gedung rumah sakit dan pengadaan peralatan medis.
2013 2012
Rp Rp
Contract Service 23.847.144.394 10.582.611.507
Beban Pokok Penjualan 12.135.538.175 11.329.841.086
Beban Sewa (lihat Catatan 33.b) 10.988.996.419 --
Listrik dan Air 7.371.045.498 4.678.504.462
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 7.327.354.988 2.209.343.679
Biaya Emisi Saham 1.899.274.884 --
Perbaikan dan Pemeliharaan 1.318.248.455 2.218.357.625
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 2.023.007.599 2.490.793.502
Jumlah 66.910.610.412 33.509.451.861
2013 2012
Rp Rp
Rupiah - Pihak Ketiga
Utang Bank Jangka Pendek
PT Bank Central Asia Tbk 4.927.167.196 4.853.583.896
Utang Bank Jangka Panjang
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur 35.301.525.492 40.035.765.926
PT Bank Central Asia Tbk 19.451.588.973 25.935.451.960
Sub Jumlah 54.753.114.465 65.971.217.886
Dikurangi: Bagian Lancar (11.792.174.233) (11.218.103.419)
Bagian Jangka Panjang 42.960.940.232 54.753.114.467
Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh
BDH.
Kedua pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan masing-masing akan jatuh tempo pada
5 Pebruari 2014 dan 20 Desember 2016.
Kedua fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut:
3 (tiga) bidang tanah dengan jumlah luas area 7.132 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang telah ada
dan akan didirikan masing-masing dengan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 840, No. 841, No. 842/Paal
Merah, terdaftar atas nama GFA, entitas anak (lihat Catatan 12).
Peralatan kedokteran, perabotan dan peralatan kantor, piutang, persediaan obat dan barang habis pakai,
serta mesin dan peralatan medis (lihat Catatan 4, 6 dan 12).
Atas pinjaman ini GFA harus menjaga rasio utang terhadap modal maksimum 5,83 kali. Pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012, GFA telah memenuhi rasio utang yang disyaratkan.
18. Laba yang Ditangguhkan atas Transaksi Jual dan Sewa Balik
2013 2012
Rp Rp
Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik diamortisasi secara proporsional selama masa sewa
15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 33.a).
Liabilitas imbalan kerja pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2013 2012
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 74.954.669.459 83.246.126.314
Penyesuaian (725.842.731) --
Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak 5.156.240.000 2.897.038.000
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui 47.690.294 (1.159.032.913)
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui 13.604.149.527 (13.961.501.752)
Rincian beban imbalan pascakerja diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2013 2012
Rp Rp
Beban Jasa Kini 15.983.695.631 14.869.160.461
Beban Bunga 5.179.089.320 3.813.313.358
Pengakuan Biaya Jasa Lalu - Non-Vested 1.206.723.188 1.206.723.565
Keuntungan Aktuaria yang Diakui (2.112.730.224) (1.625.752.108)
Jumlah Beban Imbalan Pascakerja 20.256.777.915 18.263.445.276
Rekonsiliasi perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2013 2012
Rp Rp
Liabilitas Awal Tahun 71.022.629.649 61.948.967.622
Pembayaran Imbalan (2.204.595.005) (12.843.138.426)
Liabilitas dari Akuisisi Entitas Anak 5.156.240.000 2.897.038.000
Penyesuaian (1.194.146.010) 756.317.177
Beban Manfaat Karyawan yang Diakui di Tahun Berjalan 20.256.777.915 18.263.445.276
Liabilitas Akhir Tahun 93.036.906.549 71.022.629.649
Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Awal Tahun 83.246.126.314 59.753.238.222
Beban Bunga 5.179.089.320 4.569.630.535
Beban Jasa Kini 15.983.695.631 14.869.160.461
Pembayaran Imbalan Tahun Berjalan (2.204.595.005) (12.843.138.426)
Penyesuaian Nilai Kini atas Tahun Lalu 3.072.028.957 --
Kerugian Aktuarial yang Belum Diakui (30.321.675.758) 16.897.235.522
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Tahun 74.954.669.459 83.246.126.314
Jumlah periode saat ini dan empat tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset
program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:
2013 2012 2011 2010 2009
Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Kini Kewajiban
Imbalan Pasti 74.954.669.459 83.246.126.314 59.753.238.222 43.855.091.116 39.705.112.010
Nilai Wajar Aset Program -- -- -- -- --
Defisit Program 74.954.669.459 83.246.126.314 59.753.238.222 43.855.091.116 39.705.112.010
Nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini yang terkait dan biaya jasa lalu di atas dihitung oleh aktuaris
independen dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
2013 2012
Tingkat Diskonto : 8% 8%
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji : 8% 8%
Tingkat Mortalita : Indonesia – II Indonesia – II
Tingkat Cacat Tetap : 10% x TMI – II 10% x TMI – II
Tingkat Pengunduran Diri : 1% untuk umur 18 – 44, 1% untuk umur 18 – 44,
0% untuk umur 45 – 54 0% untuk umur 45 – 54
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
Pemegang Saham Jumlah Persentase Jumlah
Lembar Saham Kepemilikan
(%) Rp
PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 60,46 69.900.000.000
PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 8,65 10.000.000.000
PT Safira Prima Utama 100.000.000 8,65 10.000.000.000
PT Gloria Mulia 50.000.000 4,32 5.000.000.000
PT Nilam Biru Bersinar 44.100.000 3,81 4.410.000.000
PT Maharama Sakti 1.000.000 0,09 100.000.000
Publik (Masing-masing Kurang dari 5%) 162.000.000 14,01 16.200.000.000
Jumlah 1.156.100.000 100,00 115.610.000.000
2012
Pemegang Saham Jumlah Persentase Jumlah
Lembar Saham Kepemilikan
(%) Rp
PT Megapratama Karya Persada 699.000.000 69,90 69.900.000.000
PT Kalimaya Pundi Bumi 100.000.000 10,00 10.000.000.000
PT Safira Prima Utama 100.000.000 10,00 10.000.000.000
PT Gloria Mulia 50.000.000 5,00 5.000.000.000
PT Nilam Biru Bersinar 50.000.000 5,00 5.000.000.000
PT Maharama Sakti 1.000.000 0,10 100.000.000
Jumlah 1.000.000.000 100,00 100.000.000.000
Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Saham Beredar
Lembar Lembar
Jumlah Saham Beredar - Awal 1.000.000.000 1.000.000.000
Ditambah : Penawaran Umum Saham Perdana 156.100.000 --
Jumlah Saham Beredar - Akhir 1.156.100.000 1.000.000.000
Rincian tambahan modal disetor - neto pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dihasilkan dari pengalihan aset bersih divisi rumah sakit
PT Lippo Karawaci Tbk kepada Perusahaan dan pengalihan kepemilikan saham.
Perubahan transaksi ekuitas entitas anak diperoleh dari selisih lebih biaya perolehan atas nilai aset neto.
Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak pada 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
PT Medika Sarana Traliansia 16.180.937.045 --
PT Pancawarna Semesta 6.617.762.815 7.543.924.595
PT Siloam Graha Utama 5.257.158.503 (472.250.406)
PT Kusuma Primadana 1.573.807.364 3.955.843.441
PT Prawira Tata Semesta (246.253.052) (572.514.804)
PT Guchi Kencana Emas (2.088.100.598) 690.026.854
Lainnya 313.416.751 316.087.531
Jumlah 27.608.728.827 11.461.117.212
23. Pendapatan
Rincian pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
2013 2012
Rp Rp
Rawat Inap
Obat dan Perlengkapan Medis 584.672.264.173 402.551.213.913
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 557.491.595.635 400.301.613.801
Kamar Rawat Inap 199.932.759.295 136.165.709.933
Fasilitas Rumah Sakit 72.130.669.241 45.968.214.995
Pendapatan Administrasi 60.925.550.284 43.219.865.135
Kamar Operasi 38.176.762.084 25.831.931.415
Kamar Bersalin 860.233.118 1.603.312.271
Lain-lain 26.743.171.507 21.304.483.008
Sub Jumlah 1.540.933.005.337 1.076.946.344.471
2013 2012
Rp Rp
Rawat Jalan
Jasa Penunjang Medis dan Jasa Tenaga Ahli 590.120.761.629 439.214.832.259
Obat dan Perlengkapan Medis 298.529.196.482 220.624.606.988
Pendapatan Registrasi 29.682.969.743 22.481.988.088
Fasilitas Rumah Sakit 21.596.402.810 14.837.292.741
Lain-lain 22.737.656.915 13.977.457.616
Sub Jumlah 962.666.987.579 711.136.177.692
Jumlah 2.503.599.992.916 1.788.082.522.163
Tidak terdapat pelanggan dengan nilai pendapatan di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
Rincian beban pokok pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Rawat Inap
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 510.684.826.365 395.954.128.978
Obat dan Perlengkapan Medis 371.705.835.179 280.972.888.278
Penyusutan (lihat Catatan 12) 96.631.001.394 57.286.209.082
Perlengkapan Klinik 51.242.139.072 36.973.906.620
Makanan dan Minuman 44.936.462.301 26.302.409.797
Biaya Rujukan 26.250.164.720 12.843.250.230
Perbaikan dan Pemeliharaan 5.156.945.349 5.648.447.777
Lain-lain 37.938.101.202 17.330.327.887
Sub Jumlah 1.144.545.475.582 833.311.568.649
Rawat Jalan
Jasa Tenaga Ahli, Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 337.183.777.951 272.787.817.492
Obat dan Perlengkapan Medis 249.571.199.360 159.228.912.194
Penyusutan (lihat Catatan 12) 53.376.441.231 31.100.012.885
Perlengkapan Klinik 23.940.358.038 27.254.684.779
Biaya Rujukan 9.566.483.079 6.242.220.706
Perbaikan dan Pemeliharaan 3.644.388.444 3.353.644.758
Lain-lain 23.073.928.027 9.989.144.433
Sub Jumlah 700.356.576.130 509.956.437.246
Jumlah 1.844.902.051.712 1.343.268.005.895
Tidak terdapat pembelian di atas 10% dari pendapatan neto untuk masing-masing tahun.
Rincian beban usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
2013 2012
Rp Rp
Beban Penjualan
Pemasaran dan Iklan 15.983.562.023 8.812.286.603
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 9.638.746.077 7.108.994.477
Lain-lain 127.439.812 48.539.941
Sub Jumlah 25.749.747.912 15.969.821.021
Rincian penghasilan (beban) keuangan - neto untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012
Rp Rp
Penghasilan Bunga 12.021.433.715 3.578.943.329
Beban Keuangan
Administrasi Bank (12.024.672.609) (9.438.966.580)
Bunga Pinjaman (6.920.410.262) (8.586.532.716)
Sub Jumlah (18.945.082.871) (18.025.499.296)
Jumlah (6.923.649.156) (14.446.555.967)
Biaya administrasi bank merupakan beban administrasi atas penggunaan mesin electronic data capture (EDC) dan
pemanfaatan jasa bank.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal
akuisisi adalah:
Nlai Buku Nilai Wajar
Aset neto yang diperoleh Rp Rp
Kas dan Setara Kas 27.436.090.446 27.436.090.446
Piutang Usaha 10.435.964.113 10.435.964.113
Aset Keuangan Lancar Lainnya 244.157.342 244.157.342
Persediaan 5.242.737.740 5.242.737.740
Pajak Dibayar di Muka 9.666.551.053 9.666.551.053
Beban Dibayar di Muka 1.799.222.306 1.799.222.306
Piutang Phak Berelasi Non-usaha 52.914.861.030 52.914.861.030
Aset Tetap 148.521.465.206 167.319.345.979
Aset Takberwujud Lainnya 77.008.822 77.008.822
Utang Usaha - Pihak Ketiga (682.034.266) (682.034.266)
Beban Akrual (2.612.701.121) (2.612.701.121)
Utang Pajak (104.609.273) (104.609.273)
Liabilitas Pajak Tangguhan (630.384.178) (5.329.854.371)
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya (8.220.363.189) (8.220.363.189)
Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang (137.832.101.689) (137.832.101.689)
Pendapatan Ditangguhkan (189.687.581) (189.687.581)
Utang Pihak Berelasi Non-usaha (40.620.704.669) (40.620.704.669)
Utang Jangka Panjang (416.164.840) (416.164.840)
Jumlah Aset Neto 65.029.307.252 79.127.717.832
Porsi Kepemilikan yang Diperoleh 80%
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 63.302.174.266
Goodwill 126.297.825.734
Total Nilai Pengalihan 189.600.000.000
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp126.297.825.734 (lihat Catatan 13) yang merupakan
hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar
aset neto MST. Saldo kepentingan nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp15.825.543.566.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MST terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi
ke dalam laporan keuangan Grup.
Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan MST sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar Rp10.345.841.011 dan Rp1.776.966.356.
Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari MST untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, seolah-olah MST telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2013 adalah sebesar Rp110.929.201.050 dan
Rp19.093.869.714.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal
akuisisi adalah:
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp9.251.046.030 (lihat Catatan 13) yang merupakan
hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Kepentingan nonpengendali diukur berdasarkan persentase kepemilikan pihak nonpengendali dengan nilai wajar
aset neto DHI. Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp14.038.550.993.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan DHI terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi
ke dalam laporan keuangan Grup.
Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan DHI sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp26.076.661.740 dan Rp5.860.131.989.
Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari DHI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,
seolah-olah DHI telah dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp34.134.147.413 dan
Rp6.487.148.864.
Aset
Kas dan Setara Kas 404.440 8.149.758 116.705 161.769 87.118.088.239 29.106 11.815.077 11.623 -- 93.851.223.089
Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko
likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan
perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.
(i) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, pasien atau
pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Grup yang
mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non usaha.
Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-
masing pelanggan serta penerimaan jaminan dari pasien dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi
keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Tabel berikut menganalisis kualitas aset keuangan berdasarkan jatuh tempo:
2013
Jatuh Tempo
Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Jumlah
Rp Rp Rp Rp
Kas dan Setara Kas 515.437.837.445 -- -- 515.437.837.445
Piutang Usaha 118.448.967.164 145.688.002.043 15.399.739.411 279.536.708.618
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 515.189.971 -- -- 515.189.971
Aset Keuangan Lancar Lainnya 3.143.279.756 -- -- 3.143.279.756
Jumlah 637.545.274.336 145.688.002.043 15.399.739.411 798.633.015.790
2012
Jatuh Tempo
Belum Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Lebih dari 1 Tahun Jumlah
Rp Rp Rp Rp
Kas dan Setara Kas 168.707.958.679 -- -- 168.707.958.679
Piutang Usaha 68.794.566.719 114.153.507.973 10.286.077.597 193.234.152.289
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 662.399.000 -- -- 662.399.000
Aset Keuangan Lancar Lainnya 8.072.306.481 -- -- 8.072.306.481
Jumlah 246.237.230.879 114.153.507.973 10.286.077.597 370.676.816.449
Tidak terdapat jaminan dari pelanggan atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup telah mencatat penyisihan
penurunan nilai atas piutang usaha yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 4).
Analisa Sensitivitas
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Singapura sebesar 10%, akan
meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp7.846.587.002 (2012: Rp9.342.181.384).
Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika sebesar 10%, akan
meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan sebesar Rp493.131.592 dan (2012: Rp28.145.502).
Pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing lainnya tidak berdampak material terhadap laba sebelum
pajak.
Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua mata uang asing
dengan pola yang sama, tetapi tidak selalu benar-benar terjadi pada kenyataannya.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam
memenuhi komitmen Grup untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan
arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
2013
Akan Jatuh Tempo dalam Tidak Memiliki
Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 163.966.851.520 -- -- -- 163.966.851.520
Beban Akrual 66.910.610.412 -- -- -- 66.910.610.412
Utang Bank 16.719.341.429 42.210.302.599 750.637.633 -- 59.680.281.661
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 9.526.754.910 -- -- -- 9.526.754.910
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 387.074.492.750 387.074.492.750
Jumlah 257.123.558.271 42.210.302.599 750.637.633 387.074.492.750 687.158.991.253
2012
Akan Jatuh Tempo dalam Tidak Memiliki
Kurang dari 1 Tahun 1 - 5 Tahun Lebih dari 5 Tahun Jatuh Tempo Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp
Diukur dengan biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - pihak ketiga 155.526.637.952 -- -- -- 155.526.637.952
Beban Akrual 33.509.451.861 -- -- -- 33.509.451.861
Utang Bank 16.071.687.315 44.868.601.987 9.884.512.480 -- 70.824.801.782
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 26.924.904.271 -- -- -- 26.924.904.271
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- 798.786.624.559 798.786.624.559
Jumlah 232.032.681.399 44.868.601.987 9.884.512.480 798.786.624.559 1.085.572.420.425
2013 2012
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Kas dan Setara Kas 515.437.837.445 515.437.837.445 168.707.958.679 168.707.958.679
Piutang Usaha 270.802.239.670 270.802.239.670 187.066.776.874 187.066.776.874
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 515.189.971 515.189.971 662.399.000 662.399.000
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Deposito 3.143.279.756 3.143.279.756 8.072.306.481 8.072.306.481
Liabilitas Keuangan
Diukur dengan Biaya
Perolehan Diamortisasi
Utang Usaha - Pihak Ketiga 163.966.851.520 163.966.851.520 155.526.637.952 155.526.637.952
Beban Akrual 66.910.610.412 66.910.610.412 33.509.451.861 33.509.451.861
Utang Bank 59.680.281.661 59.680.281.661 70.824.801.782 70.824.801.782
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 9.526.754.910 9.526.754.910 26.924.904.271 26.924.904.271
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 387.074.492.750 387.074.492.750 798.786.624.559 798.786.624.559
Jumlah 687.158.991.253 687.158.991.253 1.085.572.420.425 1.085.572.420.425
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan liabilitas
keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai wajarnya.
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern),
memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal
yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil
pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan
efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi,
proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.
Penurunan rasio tersebut di atas disebabkan penurunan liabilitas neto dan penambahan modal Perusahaan
sebesar Rp1.328.332.950.000 yang berasal dari penawaran saham perdana (lihat Catatan 1.b). Penurunan
liabilitas neto tersebut disebabkan pelunasan utang pihak berelasi dan peningkatan kas dan setara kas.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan
masing-masing sebesar Rp1.039.562.172.
Berdasarkan perjanjian sewa yang dibuat oleh Allen & Gledhill Advocates & Solicitors tanggal
8 Nopember 2010, EJM selaku pihak yang menerima novasi sewa dari PT Lippo Karawaci Tbk, entitas
induk, terakhir tanggal 10 Oktober 2011, mengadakan perjanjian sewa dengan GPS selama 15 tahun.
Atas perjanjian tersebut, EJM akan membayar beban sewa yang terdiri dari tarif sewa pokok dan tarif
sewa variabel. Sewa pokok ditentukan pada tahun pertama dan selanjutnya disesuaikan, sedangkan tarif
variabel diperhitungkan mulai tahun kedua berdasarkan persentase tertentu dari gross revenue. Sewa
dibayarkan setiap 3 bulan. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 2% ditambah suku
bunga rata-rata pinjaman dari 3 bank tertentu di Singapura.
Transaksi jual dan sewa-balik tersebut memenuhi klasifikasi sewa operasi dan harga transaksinya
di atas nilai wajar sehingga laba yang timbul diakui sebagai laba ditangguhkan (lihat Catatan 18).
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa atas transaksi jual dan
sewa balik properti masing-masing sebesar Rp26.646.286.592 dan Rp22.333.390.630.
Pada 7 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan rumah sakit Siloam Hospitals
Palembang (Siloam Sriwijaya) dengan PT Palembangparagon Mall (PM). Perjanjian ini berlaku selama
10 tahun sejak grand opening rumah sakit dan memiliki tenggang waktu tidak dikenakan sewa (grace
period) selama 3 (tiga) bulan sejak grand opening rumah sakit.
Atas perjanjian tersebut, Siloam Sriwijaya akan membayar beban sewa sebesar Rp3 miliar dan meningkat
Rp500 juta setiap tiga tahun, yang dibayar di muka untuk tiap periode sewa selambat-lambatnya setiap
tanggal 10 (sepuluh) bulan I (pertama) periode sewa.
Pada 5 Oktober 2012, PM menandatangani perjanjian pengalihan kepemilikan bangunan dengan
PT Bisma Pratama Karya, sehingga Siloam Sriwijaya menerima novasi kepemilikan sewa. Perjanjian ini
tidak mengubah ketentuan sewa di perjanjian sebelumnya.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, beban sewa yang dicatatkan
sebesar nihil.
b. Perjanjian Menyewakan Kembali (Sub-Lease) antara Perusahaan dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LK)
Pada 30 April 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian menyewakan kembali (sub-lease) dengan LK,
entitas induk, yang meliputi properti Siloam Hospitals Lippo Village, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam
Hospitals Surabaya, Siloam Hospitals Semanggi MRCCC, Siloam Hospitals Manado, Siloam Hospitals
Makassar, Siloam Hospitals Bali dan Siloam Hospitals TB Simatupang.
Untuk periode 1 Mei 2013 hingga 31 Desember 2013, beban sewa yang dicatatkan sebesar
Rp10.888.996.419.
Aset Segmen 445.586.168 223.986.260 154.695.211 262.701.850 170.919.068 183.152.323 1.159.733.658 -- 2.600.774.537
Liabilitas Segmen 84.280.626 59.295.907 45.527.970 352.247.107 160.404.751 184.360.082 75.666.315 -- 961.782.758
Pengeluaran Barang Modal 16.956.254 16.299.455 2.299.779 5.739.132 9.850.368 22.965.787 311.443.967 -- 385.554.742
Penyusutan 20.694.313 14.681.464 9.504.873 41.655.927 6.013.894 12.200.206 97.738.013 -- 202.488.689
Beban Non-kas Selain Penyusutan 3.778.307 2.552.757 304.125 13.544.223 166.742 1.737.414 12.921.042 -- 35.004.609
Pada 27 Maret 2009, dr Doro Soendoro, dr Liem Kian Hong dan dr Hardi Susanto sebagai penggugat
mengajukan gugatan kepada Perusahaan sebagai tergugat mengenai pemutusan kontrak kerja penggugat.
Semua klaim yang diajukan ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat
No 147/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 23 Juli 2009 namun klaim penggugat dikabulkan melalui putusan
Pengadilan Tinggi Jakarta No. 626/PDT/2009/PT.DKI tanggal 29 Juni 2010.
Pada 24 September 2010, penggugat mengajukan memori kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Jakarta
Barat ke Mahkamah Agung. Kemudian berdasarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Kasasi Mahkamah
Agung No. 410.K/Pdt/2011.jo No.147/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar tanggal 20 Agustus 2013, MA membatalkan
putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Barat No.626/Pdt/2009/PT.DKI dan menyatakan Pengadilan Tinggi Jakarta
Barat tidak berwenang untuk mengadili dan menghukum penggugat untuk membayar biaya pengadilan
Rp500.000.
Sampai dengan tanggal laporan, Perusahaan tidak memperoleh informasi adanya upaya hukum lanjutan atas
gugatan ini.
Pada 9 Juli 2009, Alfonsus Budi Susanto, S.E., M.A., mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan tujuh
tergugat lainnya sehubungan dengan malpraktik yang diderita oleh penggugat. Semua klaim ditolak melalui
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No 237/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Ut tanggal 11 Maret 2010 dan dikuatkan
melalui putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 548/PDT/2010/PT.DKI tanggal 18 Mei 2011.
Pada 23 Pebruari 2012, penggugat mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan
tanggal laporan, kasus ini masih dalam proses.
Pada 1 Oktober 2012, Wahju Indrawan, penggugat, mengajukan gugatan No 71/Pdt.G/2012/PN.JBI kepada
GFA, entitas anak, sebagai Tergugat I dan dua terdakwa lainnya sehubungan dengan dugaan malpraktik yang
diderita oleh istri penggugat.
Semua klaim ditolak berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jambi No. 71/Pdt.G/2012/PN.JBI tanggal
23 Juli 2013 dan dikuatkan melalui putusan Pengadilan Tinggi Jambi No. 63/PDT/2013/PT.JBI tanggal
18 Desember 2013.
Pada tanggal 4 Pebruari 2014, berdasarkan surat No. 0258/JAM/2014, GFA, entitas anak melakukan
perpanjangan fasilitas kredit lokal yang akan jatuh tempo pada 5 Mei 2014.
Beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap
laporan keuangan konsolidasian Grup:
- ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan”
- ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi
keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015.
Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut:
- PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
- PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK No. 66 “Pengaturan bersama”
- PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
- PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar”
Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak
potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada 7 Maret 2014.un
Disetujui oleh:
____________ ______________________
Director Accounting Manager
tuk di
156
26 54
82 90
1 Tahun Terobosan 26 Pembahasan & Analisa Manajemen
LAPORAN
TAHUNAN
Tahun Terobosan
2013
Kantor Pusat:
PT Siloam International
Hospitals Tbk.
Siloam Hospitals Lt. 5
Laporan Tahunan 2013