PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
2019
Editor
Antonia Anna Lukito
Eka Harmeiwaty
Ni Made Hustrini
Jakarta 2019
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
ii
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
DAFTAR KONTRIBUTOR
iii
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
iv
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
v
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
vi
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
vii
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
KATA PENGANTAR
viii
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
ix
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
x
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan ................................................................. 1
1.1. Prinsip Pemahaman Konsensus ................... 4
1.2. Menyikapi Berbagai Panduan Hipertensi . 6
2. Diagnosis ...................................................................... 10
2.1. Definisi dan Kriteria Hipertensi .................... 10
2.2. Pengukuran TekananDarah ........................... 11
2.3. Penapisan dan DeteksiHipertensi ............... 15
2.4. Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) 16
2.5. Ambulatory Blood Pressure Monitoring
(ABPM) ................................................................. 19
2.6. Konfirmasi Diagnosis Hipertensi ................. 21
xi
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
3. Evaluasi Klinis................................................................ 22
3.1. Penilaian Risiko Penyakit Kardiovaskular .. 24
3.2. Indikasi Merujuk ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjut (FKTL) ....................................... 32
xii
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
xiii
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
DAFTAR TABEL
8. Target TD di Klinik....................................................... 39
xiv
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
xv
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
DAFTAR GAMBAR
xvi
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
xvii
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
xx
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
1. PENDAHULUAN
1
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
2
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
3
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
4
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
5
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
7
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
8
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
9
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
2. DIAGNOSIS
Definisi Hipertensi
Diagnosis hipertensi ditegakkan bila TDS ≥140
mmHg dan/atau TDD ≥90 mmHg pada pengukuran di
klinik atau fasilitas layanan kesehatan.
Berdasarkan pengukuran TDS dan TDD di klinik,
pasien digolongkan menjadi sesuai dengan tabel 1 berikut.
Hipertensi sistolik
≥ 140 dan < 90
terisolasi
10
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Persiapan Pasien
- Pasien harus tenang, tidak dalam keadaan cemas atau
gelisah, maupun kesakitan. Dianjurkan istirahat 5 menit
sebelum pemeriksaan.
- Pasien tidak mengkonsumsi kafein maupun merokok,
ataupun melakukan aktivitas olah raga minimal 30
menit sebelum pemeriksaan.
11
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Spigmomanometer
- Pilihan spigmomanometer non air raksa: aneroid atau
digital.
- Gunakan spigmomanometer yang telah divalidasi
setiap 6-12 bulan.
- Gunakan ukuran manset yang sesuai dengan lingkar
lengan atas (LLA). Ukuran manset standar: panjang 35
cm dan lebar 12-13 cm. Gunakan ukuran yang lebih
besar untuk LLA >32 cm, dan ukuran lebih kecil untuk
anak.
12
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Posisi
- Posisi pasien: duduk, berdiri, atau berbaring (sesuai
kondisi klinik).
- Pada posisi duduk:
• Gunakan meja untuk menopang lengan dan kursi
bersandar untuk meminimalisasi kontraksi otot
isometrik.
• Posisi fleksi lengan bawah dengan siku setinggi
jantung.
• Kedua kaki menyentuh lantai dan tidak disilangkan.
Prosedur
- Letakkan spigmomanometer sedemikian rupa
sehingga skala sejajar dengan mata pemeriksa, dan
tidak dapat dilihat oleh pasien.
- Gunakan ukuran manset yang sesuai.
- Pasang manset sekitar 2,5 cm di atas fossa antecubital.
- Hindari pemasangan manset di atas pakaian.
- Letakan bagian bell stetoskop di atas arteri brakialis
yang terletak tepat di batas bawah manset. Bagian
13
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Catatan
- Untuk pasien baru, ukur tekanan darah pada kedua
lengan. Gunakan sisi lengan dengan tekanan darah
yang lebih tinggi sebagai referensi.
- Lakukan juga pengukuran tekanan darah 1 menit dan
3 menit setelah berdiri untuk menyingkirkan hipotensi
ortostatik. Pemeriksaan ini juga disarankan untuk
dilakukan berkala pada pasien-pasien geriatri, pasien
diabetes, dan pasien-pasien lain yang dicurigai
memiliki hipotensi ortostatik.
14
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
15
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Pengukuran
Pikirkan
TD di rumah Gunakan
Hipertensi
(ABPM atau salah satu
Terselubung
HBPM) untuk
konfirmasi
diagnosis
16
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Kegunaan HBPM:
- Menegakkan diagnosis hipertensi, terutama dalam
mendeteksi hipertensi jas putih dan hipertensi
terselubung (lihat Bab 9).
- Memantau tekanan darah, termasuk variabilitas
tekanan darah, pada pasien hipertensi yang mendapat
pengobatan maupun tidak.
- Menilai efektivitas pengobatan, penyesuaian dosis,
kepatuhan pasien dan mendeteksi resistensi obat.
18
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
20
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
21
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
3. EVALUASI KLINIS
22
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
23
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
24
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Tahap 1 Risiko
1 atau 2 faktor Risiko Risiko Risiko
(tidak sedang-
risiko rendah sedang tinggi
berkomplikasi) tinggi
Risiko Risiko
Risiko
≥3 faktor risiko rendah- sedang- Risiko tinggi
tinggi
sedang tinggi
HMOD, PGK
derajat 3, atau Risiko Risiko
Tahap 2
DM tanpa sedang- Risiko tinggi Risiko tinggi tinggi-
(asimtomatik)
kerusakan tinggi sangat
organ tinggi
25
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
CVD, PGK
Tahap 3 derajat ≥4, atau Risiko Risiko
Risiko Risiko
(terdokumentasi DM dengan sangat sangat
sangat tinggi sangat tinggi
CVD) kerusakan tinggi tinggi
organ
27
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Fibrilasi atrial
CAD=coronary artery disease; CVD=cardiovascular disease;
eLFG=estimasi laju filtrasi glomerulus; HFpEF=heart failure with
preserved ejection fraction; HMOD=hypertension-mediated organ
damage; KV=penyakit kardiovaskular; LPT=luas permukaan
tubuh; LV=left ventricular; LVH=left ventricular hypertrophy;
PGK=penyakit ginjal kronik; PWV=pulse wave velocity;
SCORE=Systematic Coronary Risk Evaluation; TIA=transient
ischemic attack.
a
Faktor risiko CV dimasukkan dalam sistem SCORE.
b
Proteinuria dan eLFG merupakan faktor risiko independen.
Diadaptasi dari 2018 ESC/ESH Hypertension Guidelines.
28
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
29
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
30
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
31
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
32
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
4. PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
33
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
34
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Olahraga teratur
Olahraga aerobik teratur bermanfaat untuk
pencegahan dan pengobatan hipertensi, sekaligus
menurunkan risiko dan mortalitas kardiovaskular.
Olahraga teratur dengan intensitas dan durasi ringan
memiliki efek penurunan TD lebih kecil dibandingkan
dengan latihan intensitas sedang atau tinggi, sehingga
pasien hipertensi disarankan untuk berolahraga
setidaknya 30 menit latihan aerobik dinamik berintensitas
sedang (seperti: berjalan, joging, bersepeda, atau
berenang) 5-7 hari per minggu.
35
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Berhenti merokok
Merokok merupakan faktor risiko vaskular dan
kanker, sehingga status merokok harus ditanyakan pada
setiap kunjungan pasien dan penderita hipertensi yang
merokok harus diedukasi untuk berhenti merokok.
18-65 >14
>140 >140 >140 >140 > 90
tahun 0
36
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
TDD di
Ambang batas TDS di kllinik untuk inisiasi obat
klinik
(mmHg)
Kelompok (mmHg)
Usia
+stroke
Hipertensi +Diabetes +PGK +PJK
/TIA
65-79 >14
>140 >140 >140 >140 > 90
tahun 0
TDD di
klinik > 90 > 90 > 90 > 90 > 90
(mmHg)
37
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Tekanan Darah
Hipertensi Derajat 1 Hipertensi Derajat 2
Normal Tinggi Hipertensi Derajat 3
140-159/90-99 160-179/100-109
130-139/85-89 >180/110 mmHg
mmHg mmHg
mmHg
38
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
39
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Target
Target TDS(mmHg) TDD
Kelompok (mmHg)
usia
+ +Stroke/
Hipertensi + PGK + PJK
Diabetes TIA
Target
TDD 70-79 70-79 70-79 70-79 70-79
(mmHg)
40
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
41
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
42
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
43
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Dosis Frekuensi
Kelas Obat
(mg/hari) per hari
ARB Candesartan 8 – 32 1
Eprosartan 600 1
Irbesartan 150 – 300 1
Losartan 50 – 100 1 atau 2
Olmesartan 20 – 40 1
Telmisartan 20 – 80 1
Valsartan 80 – 320 1
CCB - dihidropiridin Amlodipin 2,5 – 10 1
Felodipin 5 – 10 1
Nifedipin OROS 30 – 90 1
Lercanidipin 10 – 20 1
CCB – Diltiazem SR 180 – 360 2
nondihidropiridin Diltiazem CD 100 – 200 1
Verapamil SR 120 – 480 1 atau 2
Obat-obat Lini Kedua
Diuretik loop Furosemid 20 – 80 2
Torsemid 5 – 10 1
Diuretik hemat Amilorid 5 – 10 1 atau 2
kalium Triamteren 50 – 100 1 atau 2
Diuretik antagonis Eplerenon 50 – 100 1 atau 2
aldosteron Spironolakton 25 – 100 1
Beta bloker - Atenolol 25 – 100 1 atau 2
kardioselektif Bisoprolol 2,5 – 10 1
Metoprolol 100 - 400 2
tartrate
Beta bloker – Nebivolol 5 – 40 1
kardioselektif dan
vasodilator
44
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Dosis Frekuensi
Kelas Obat
(mg/hari) per hari
Beta bloker – non Propanolol IR 160 – 480 2
kardioselektif Propanolol LA 80 – 320 1
Beta bloker – Carvedilol 12,5 – 50 2
kombinasi reseptor
alfa dan beta
Alfa-1 bloker Doxazosin 1–8 1
Prazosin 2 – 20 2 atau 3
Terazosin 1 – 20 1 atau 2
Sentral alfa-1 Metildopa 250 – 1000 2
agonis dan obat Klonidin 0,1 – 0,8 2
sentral lainnya
Direct vasodilator Hidralazin 25 - 200 2 atau 3
Minoxidil 5 – 100 1–3
ACE=angiotensin-converting enzyme; ARB=angiotensin receptor
blocker; CCB=calcium channel blocker; OROS=osmotic-controlled
release oral delivery system; IR=immediate release; LA=long-
acting; SR=sustained release.
Dikutip dari ACC/AHA Guideline of Hypertension 2017.
45
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
46
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
47
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Beta Bloker
Pertimbangkan beta bloker pada setiap langkah, jika ada indikasi spesifik
seperti gagal jantung, angina, pasca MI, fibrilasi atrial, atau perempuan
muda dengan, atau merencanakan kehamilan
48
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
49
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Penurunan eLFG dan kenaikan kreatinin serum dapat terjadi pada pasien PGK a yang
mendapat terapi antihipertensi, khususnya dengan ACEi atau ARB namun jika
kenaikan kreatinin serum >30%, perlu dilakukan evaluasi kemungkinan kelainan
pembuluh darah ginjal.
50
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
51
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
52
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
5. HIPERTENSI RESISTEN
Catatan:
1. Sudah dikonfirmasi dengan ABPM atau HBPM.
2. Hipertensi resisten palsu dan hipertensi sekunder
sudah disingkirkan.
54
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
6. HIPERTENSI SEKUNDER
55
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
56
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
58
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
59
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
60
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
5-15mg/jam IV kontinyu,
Pusing
30- mulai 5mg/jam,naikkan tiap
5-15 Kegagalan kepala,
Nicardipin 40 15-30 menit dengan 2,5 mg
menit fungsi hati refleks
menit sampai target TD, kemudian
takikardi
turunkan ke 3 mg/jam.
61
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Segera turunkan
Hipertensi
MAP sebesar Nicardipin Diltiazem
ensefalopati
20-25%
62
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Penatalaksa
Waktu dan Target
Presentasi Klinis naan Lini Alternatif
Penurunan TD
Pertama
Segera turunkan
Kejadian koroner
TDS sampai <140 Nitrogliserin
akut
mmHg
Segera turunkan
Nitrogliserin
Edema paru tekanan Darah
(dengan loop
kardiogenik akut sistolik sampai
diuretik)
<140 mmHg
Segera turunkan Nitrogliserin
TDS hingga <120 atau
Diseksi aorta akut mmHg DAN denyut Nicardipin
nadi hingga atau
<60x/mnt Diltiazem
Labetalol,
Eklampsia dan pre- Segera turunkan Pertimbangk
Nicardipin
TDS<160 mmHg an
eklampsia dan
DAN persalinan
berat/HELLP Magnesium
TDD<105mmHg dipercepat
sulfat
HELLP=haemolysis, elevated liver enzimes, low platelet count;
MAP= mean arterial pressure; TD=tekanan darah; TDS=tekanan
darah sistolik.
Diadaptasi dari 2018 ESC/ESHHypertension Guidelines.
64
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
65
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
66
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Hipertensi dalam
Kehamilan
TD >140/90
67
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
69
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
Hipertensi ringan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk
menurunkan risiko maternal, dengan target
TD<140/90 mmHg. Tabel 17 menjelaskan obat yang
digunakan untuk penatalaksanaan hipertensi dalam
kehamilan.
Hipertensi berat
Tidak ada definisi baku untuk hipertensi berat,
dengan rentang nilai antara 160–180 mmHg/>110
mmHg. The 2018 ESC Task Force on Cardiovascular
Disease During Pregnancy menyatakan bahwa TDS
>170 mmHg atau TDD >110 mmHg adalah keadaan
gawat darurat pada ibu hamil sehingga harus segera
dirawat inap. Penggunaan hidralasin hanya
digunakan bila regimen lain gagal mencapai target
pengendalian tekanan darah.
Indikasi persalinan:
1. Urgensi pada pre-eklampsia disertai gangguan
penglihatan atau gangguan hemostasis.
2. Pada usia kehamilan 37 minggu untuk ibu
asimtomatik.
71
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
REKOMENDASI
72
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
73
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
75
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
76
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
10.1. Diabetes
- Obat antihipertensi dianjurkan pada
penderita diabetes denganTD diklinik
≥140/90 mmHg
- Pada penderita diabetes yang mendapat obat
antihipertensi,dianjurkan:
• Target TDS adalah130mmHg dan jika
dapat ditoleransi hingga<130 mmHg,
tetapi tidak di bawah 120 mmHg.
• Pada individu berusia lanjut ≥65 tahun,
target TDS adalah 130-139mmHg.
• Target TDD adalah <80mmHg, tetapi
tidak di bawah 70mmHg.
- Direkomendasikan untuk melakukan
pengobatan lini pertama dengan kombinasi
penghambat sistem renin-angiotensin (ACEi
atau ARB) dikombinasikan dengan CCB atau
diuretik tiazid atausejenisnya.
77
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
79
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
80
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
10.5. Stroke
Stroke akut
1. Stroke hemoragik
Peningkatan tekanan darah pada stroke
hemoragik akut dapat berakibat perluasan
hematoma, perdarahan berulang, meningkatkan
mortalitas dan meningkatkan kecacatan.
Penurunan tekanan darah hingga <140/90 mmHg
dalam 6 jam pertama terbukti aman dan
mengurangi ekspansi hematoma, dan mungkin
dapat memperbaiki luaran klinis. Jika TDS >220
mmHg, perlu diturunkan segera sebesar 15-20%
dengan menggunakan obat intravena (labetalol
dan nicardipin, dan sebagai alternatif diltiazem)
dalam 1 jam pertama.
81
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
82
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
83
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
84
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
85
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
88
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
89
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
DAFTAR PUSTAKA
1. American Heart Association (AHA). Consensus-
Based Decision-Making Processes.
www/heart.org.id/groups/heart. Diunduh 20
Des 2018.
2. Aronow WS. White coat hypertension. iMedPub
Journals. 2015;1(1):6.
3. Artom N, Salvo F, Camardella F. White Coat
Hypertension and Masked Hypertension: An
update. Italian Journal of Medicine. 2016;10:96-
102.
4. Burchell AE, Lobo MD, Sulke N, Sobotka PA,
Paton JFR. Arteriovenous anastomosis. Is this
the way to control hypertension?
Hypertension.2014;64:6-12.
5. Carey RM, Calhoun DA, Bakris GL, Brook RD,
Daugherty SL, Dennison-Himmelfarb CR, et al.
Resistant Hypertension: Detection, evaluation,
and management:A scientific statement from
the American Heart Association. Hypertension.
2018;72:53-90.
6. Catapano AL, Graham I, De Backer G, Wiklund
O, Chapman MJ, Drexel H, et al. 2016 ESC/EAS
Guidelines for the management of
dyslipidaemias. European Heart Journal.
90
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
2016;37:2999-3058.
7. CobosB,ZolnierekKH,HowardK.Whitecoathyper
tension:improingthepatient–health care
practitioner relationship. Psychol Res Behav
Manag. 2015;8:133-41.
8. Cook J, van der Linden S, Maibach E,
Lewandowsky S. The Consensus Handbook.
DOI:10.13021/G8MM6P. 2018.
9. Council of Europe. Developing a methodology
for drawing up guidelines on best medical
practice. Recommendation Rec(2001)13 and
explanatory memorandum. Strasbourg: Council
of Europe Publishing. 2002.
10. De Boeck K, Castellani C, Elborn JS. On behalf of
the ECFS Board. Medical consensus, guidelines,
and position papers: A policy for the ECFS.
Journal of Cystic Fibrosis. 2014;13:495–8.
11. De Rosa, M. Resistant hypertension: Definition,
evaluation, and new therapeutic approaches to
treatment. Diseases and Disorders,1(1). 2017.
12. Grassi G. White-coat hypertension: not so
innocent. E-Journal of Cardiology
Practice.2016;14(21).
13. Grassi G, Bombelli M, Buzzi S, Volpe M,
Brambilla G. Neuroadrenergic disarray in
91
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
92
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
93
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
94
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
95
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
96
ISBN 978-602-61624-3-4
9 786026 162434