Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM 5.

2
FISIOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2502)

“PEMBENTUKAN KARBOHIDRAT PADA FOTOSINTESIS”

Disusun Oleh:
Ikramina Yusti Amina
(1710119220010)
Kelompok IA

Asisten Dosen:
M. Nofiar Hadi, S.Pd., M.Sc.
Siti Muthia Rahmah
Zainudin, S.Pd.

Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si.
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.
Dr. Hj. Noor Ichsan Hayani, M.P.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER
2019
PRAKTIKUM 5.2

Topik : Pembentukan Karbohidrat dan Fotosintesis


Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya simpanan amilum dalam jaringan
daun yang diberi perlakuan cahaya matahari yang berbeda.
Hari/tanggal : Selasa/ 8 Oktober 2019
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat :
1. Cawan Petri
2. Lampu Spritus
3. Beaker Glass
4. Kaki Tiga
5. Penjepit

B. Bahan :
1. Daun Jambu Mete
2. Larutan IKI
3. Alkohol
4. Etanol
5. Aquades
6. Air
7. Aluminium foil/ karbon
II. CARA KERJA
1. Menutupi daun tumbuhan yang belum kena sinar matahari sebagian dengan
alimunium foil/ karbon dan menjepitnya selama 2x24 jam
2. Merebus air dalam beaker glass sampai mendidih pada lampu spritus
3. Memanaskan alkohol didalam beaker glass kecil sampai mendidih.
4. Memasukkan daun tumbuhan yang akan diuji kedalam air panas (15 menit)
sampai layu, kemudian ke dalam etanol dan dipanaskan panas (15 menit).
5. Mencuci daun (4) tersebut dengan air panas dan memasukkannya ke dalam IKI
selama beberapa menit.
6. Mencuci dengan air kemnudian bentangkan dan mengamati perubahan yang
terjadi (ingat amilum + IKI memberi warna biru sampai kehitam hitaman.

III. DASAR TEORI


Bahwa senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh
tumbuhan hijau pada proses fotosintesis/ asimilasi. dalam proses ini energi
radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang
selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. glukosa
yang dihasilkan segera diangkut akan mengalami kondensasi menjadi amilum
yang disimpan dalam plastida daun (Noorhidayati, 2019).
untuk mengetahui amilum yang terbentuk dlam fotosisntesis dapat dilakukan
berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya
matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan
menggunakan larutan IKI (Noorhidayati, 2019).
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Flowchart
B. Tabel Hasil Pengamatan
Kandungan Amilum
No. Daun Keterangan
Terbuka Tertutup
Daun Jambu Mete Terbuka: bercak menyebar
1. (Anacardium + - Tertutup: tidak ditemukan
ocidentale) bercak
Terbuka: bercak menyebar
Daun Jambu Air
2. + + Tertutup: amilum berada
(Syzygium aqueum)
di pinggir daun
Daun Sirsak Terbuka: bercak menyebar
3. (Anonna + - Tertutup: bercak menyebar
muricarta)
Daun Nangka Terbuka: bercak menyebar
4. (Arthocarpus + - Tertutuptidak ditemukan
heterophylla) bercak
Daun Mentega Terbukabercak menyebar
5. (Diospyros + - Tertutup: tidak ditemukan
blancoi) bercak
C. Foto Hasil Pengamatan

PEMANASAN AIR PEREBUSAN DAUN

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

1. Daun Jambu Mete (Anacardium ocidentale)

TERBUKA TERTUTUP

(Dokumentasi Pribadi, 2019)


2. Daun Jambu Air (Syzygium aqueum)

TERBUKA TERTUTUP

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

3. Daun Nangka (Arthocarpus heterophylla)

TERBUKA TERTUTUP

(Dokumentasi Pribadi, 2019)


4. Daun Mentega (Diospyros blancoi)

TERBUKA TERTUTUP

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

5. Daun Sirsak (Anonna muricarta)

TERBUKA TERTUTUP

(Dokumentasi Pribadi, 2019)


V. ANALISIS DATA
Pada percobaan mengenai pembentukan karbohidrat pada proses
fotosintesis. Dalam praktikum ini menggunakan 5 jenis daun yang berbeda.
Daun-daun tersebut ditutupi menggunakan kertas karbon, kira-kira 1/3 daun
kemudian bagian tengahnya ditutupi dengan bantuan klip dan plaster.
Pemasangan daun dengan tutupan kertas karbon sejak minggu sore dan dipetik
dari pohonnya hari selasa pagi, jadi ± 2-3 hari daun tersebut ditutupi dari
cahaya matahari. Setelah waktu yang telah ditentukan, daun diberi perlakuan
dengan cara 2 kali pemanasan pemanasan pertama daun direbus dengan air
hingga mendidih ±100 derajat celcius dengan bantuan lampu spiritus. Tujuan
daun dipanaskan dengan air yaitu untuk mematikan sel-sel pada daun.
Pemanasan ke-2 dilakukan dengan menggunakan alkohol metanol 300 ml.
Tujuan pemanasan menggunakan metanol untuk melarutkan klorofil dan
mengangkat air sisa pemanasan pertama. Banyak air yang digunakan saat
pemanasan kedua 250 ml, sehingga pemanasan ke-2 berasal dari dua sumber
penghantar air, yakni air rebusan pertama di gelas kimia yang lebih kecil
penambahan air saat merebus atau memanaskan metanol karena sifat metanol
yang mudah terbakar. Selain, tujuan rebusan pertama untuk mematikan sel-sel
daun juga bertujuan untuk memecahkan amilum pada daun.
Fotosintesis merupakan proses biologi yang kompleks proses ini
menggunakan energi dari cahaya matahari yang dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Amilum yang digunakan sebagai sumber energi
dan bahan untuk membuat senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian
dari amilum disimpan sebagai cadangan makanan. (Hopkins, 1995).
Proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat, terutama glukosa di
antara berbagai karbohidrat yang penting, dapat dibentuk oleh tumbuhan dari
glukosa adalah selulosa, sukrosa, dan amilum. Pembentukan karbohidrat terjadi
di tempat yang dimana cahaya menyinari bagian daun karena mengandung
klorofil (Hopkins, 1995).
AmIlum disusun di dalam kloroplas dan di dalam leukoplas sebagai
tempat penyimpanan penyusunan amilum memerlukan bahan berupa glukosa 1-
Posfat, serta bantuan enzim fosforilase amilum (Dwidjoseputro, 1994).
Menurut Malcome (1990), bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Dalam percobaannya daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan ditetesi
dengan iodium, maka warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi
kertas timah menandakan adanya amilum.
Dalam daun terdapat amilum (polisakarida) yang merupakan hasil proses
fotosintesis warna ungu muncul saat daun ditetesi dengan larutan iodin yang
dibentuk oleh satu ikatan antara amilum yang mampu mengikat iodium
sehingga menghasilkan warna ungu. Bagian daun yang tertutupi tidak mampu
menyerap cahaya sehingga tidak terjadi fotosintesis menyebabkan amilum tidak
terbentuk. Fungsi dari air panas alkohol dan larutan iodin atau lugol pada
percobaan agar sel sel pada daun mati air panas melarutkan klorofil (alkohol)
iodin atau lugol untuk ada tidaknya karbohidrat pada daun (Mega, 2014).
Menurut Utomo (2007), sejak sintesis karbohidrat dalam fotosintesis
hanya terjadi pada hari terang, maka karbohidrat tersebut disimpan dalam daun
untuk menjamin kelancaran supply karbohidrat saat tumbuhan istirahat di
malam hari atau selama kondisi iklim tidak menguntungkan. Pati dan sukrosa
adalah produk utama asimilasi CO2 pada tumbuhan. Karbohidrat disimpan
dalam daun sebagai pati dan dikirim ke bagian tumbuhan lain (akar atau organ
tubuh pada biji) sebagai sukrosa. Hal inilah bagian daun yang tidak terkena
sinar matahari (ditutupi karbon), maka tidak terjadi fotosintesis, alhasil tidak
ada produk fotosintesis.
Dwidjoesaputro (1994), menyatakan bahwa setelah semua klorofil larut,
semua bagian daun ditetesi IKI, maka warna daun yang semula transparan akan
berubah menjadi ungu gelap. Hal ini menandakan adanya amilum pada daun
tersebut, karena reaksi iodium dalam amilum menimbulkan warna biru
kehitam-hitaman. Sedangkan, pada daun yang ditutupi aluminium foil akan
berwarna coklat, namun dalam percobaan tidak dihasilkan warna ungu. Hal ini
dikarenakan larutan iki yang dipakai sudah tidak berfungsi (Andi, 2014).
Menurut Alflukwa (2009), metode iodin atau kalium iodida (IKI), dalam
metode ini adalah gelatinisasi atau likuifikasi pati sehingga menghasilkan
larutan yang baku. Larutan ini digunakan sebagai substrat dalam mereaksikan
dengan sampel yang mengandung enzim amilase. Amilase untuk uji adanya
amilum. Larutan IKI akan mengubah (hidrolisis) sampel (daun) menjadi warna
tertentu.(menghasilkan indicator). Hidrolisis pati menjadi monosakarida dalam
waktu tertentu dan suhu optimum 37 derajat celcius, sehingga bagian daun
yang tidak terdapat pada amilum tidak terjadi hidrolisis.
Berdasarkan hasil pengamatan pada lima jenis daun tumbuhan seperti
daun jambu mete, daun jambu air, daun nangka daun mentega, dan daun sirsak
dengan perlakuan daun yang tertutup karbon dan tidak tertutup karbon.

1) Daun yang ditutupi kertas karbon

Pada daun yang ditutupi kertas karbon selama 3 hari 2 malam. Dari 5 jenis
daun, terdapat empat jenis daun yang tidak mengandung amilum dan 1 jenis daun
yang mengandung amilum, yakni daun jambu air. Dalam perlakuan pemanasan
yang menggunakan air yang direbus hingga mencapai 100 derajat celcius, daun
berubah menjadi hijau muda, namun beberapa daun masih berwarna hijau tua,
kemudian pemanasan kedua menggunakan metanol dan daun berubah menjadi
layu dan daun berwarna coklat kekuningan dan beberapa daun menunjukkan
jaringan daun yang keropos atau sedikit rusak jaringan daunnya contohnya pada
jenis daun jambu mete. Hal ini terjadi karena pigmen warna daun menjadi luntur
setelah itu daun diberi larutan IKI. Larutan IKI berfungsi untuk menguji
kandungan amilum yang terdapat pada daun. Hasilnya daun tidak banyak berubah
signifikan segi warna dan hijau tua - hijau muda- kuning kecoklatan dan 4 jenis
daun yakni daun jambu, daun nangka, daun mentega, tidak terdapat bercak yang
berarti seperti biru kehitaman atau biru gelap. Warna bercak biru kehitaman atau
biru gelap adalah indikasi adanya amilum pada daun. Tidak adanya amilum pada
daun karena ditutupi oleh kertas karbon sehingga fotosintesis tidak terjadi dan
karbohidrat tidak terbentuk pada beberapa daun seperti daun mentega, terdapat
bercak pada bagian tepi daun yang ditutupi karbon hal ini terjadi karena kertas
tidak menutupi bagian daun dengan baik.
a) Daun jambu mete, tidak terdapat amylum dengan hasil foto pengamatan
bercak biru gelap atau biru kehitaman
b) Daun jambu air, terdapat amylum dengan hasil foto pengamatan yang
mendominasi di bagian tepi daun dan bagian area tengah terdapat bercak
bercak biru gelap atau biru kehitaman.
c) Daun mentega, tidak terdapat amilum yang mendominasi bagian daun namun
di bagian pinggir daun terdapat perubahan warna terjadi biru gelap atau biru
kehitaman sehingga bagian pinggir daun ini akibat pemasangan kertas karbon
yang tidak menutupi dengan baik
d) Daun sirsak, hanya terdapat bercak yang menyebar bukan secara menyeluruh
namun tidak diindikasikan nya terdapat amylum yang berwarna biru gelap

Pada daun jambu mete, dari beberapa daun tertutup tidak ada warna biru gelap
atau biru kehitaman yang mengindikasikan adanya amilum dalam daun. Pada
daun jambu air pada daun tertutup yang diindikasikan terdapat bercak biru gelap
atau atau biru kehitaman dari 3 daun hasil foto pengamatan. Pada dun nangka
tidak ada sama sekali warna biru gelap atau biru kehitaman dari 3 daun hasil foto
pengamatan. Pada dau mentega, dari 3 hasil foto pengamatan terdapat warna biru
gelap atau biru kehitaman di pinggir daun pengamatan terdapat warna biru gelap
atau biru kehitaman di pinggir daun atau tepi daun dan pada satu daun terdapat
warna biru gelap sedangkan dua daun lainnya hanya dua hingga tiga titik warna
biru gelap atau biru kehitaman kemudian pada daun sirsak tidak berwarna yang
mengindikasikan adanya amilum.

2) Daun yg terbuka

Pada dahn yang terbuka terdapat bercak - bercak hingga warna daun secar
menyeluruh warna biru gelap atau kehitaman. Bercak pada daun terletak secara
menyebar, dan ad yang menyeluruh dipermukaan daun yang terbuka, beberapa
daun juga memiliki bercak warna biru gelap atau biru kehitman dibagian tepi
daun. Daun yang terbuka mendapatkan sinar matahari, sehingga mampu
melakukan fotosintesis. Bercajk biru gelap atau biru kehitaman adalah indikasi
bahwa daun yang terbuka menghasikan karbohidrta berupa amilum, terjadi
fotosintesis pada daun terbuka. Pada 5 jenis daun dengan keadaan yang terbuka
mengindikasikan adanya amilum pada daun. Dalam pemansan yang dilakukan,
berdasarkan foto pengamatan, daun mentega dan daunsirsak tampak semua
sampel daun berwarna bercak biru gelap/ biru kehitaman secara menyeluruh,
sedangkan pada daun nangka daun yang berwarna biru gelap hanya beberapa
secara menyeluruh, sedangakan pada jambu air dan jambu mete mengalami
perubahan warna biru gelap atau biru kehitaman ditepi daun dan sedikit menyebar
di belahan sisis bagian daun. Warna yang diberikan pada setiap daun setelah
pemanasan dari pemberian larutan IKI, bahwasannya warna daun dipermukaan
atas lebih gelpa warna daunnya, sedangkan bagian bawah tidak gelap
dibandingkan perubahan warna bagian atas.
Dari segi warna, daun yang bagian permukaan atas, setelah diberi pemanasan
2 kali, warnanya menjadi lebih gelao. Sedangkan permukaan bawah memiliki
warna yang kurang gelap. Warna yang lebih gelap pada permukaan bawah
memiliki warna yang kurang gelap. Warna yang lebih gelap pada permukaan atas
karena permukaan atas daun lebih banyak menerima sinar matahari, proses
fotosintesis terjadi lebih aktif sehingga lebih banyak menghasilkan amilum .
Permukaan bawah daun tidak menerima atau sedikit menerima sinar maatahari
sebanyak permukaan atas. Sehingga fotosintesis terjadi secara lambat dan amilum
yang dihasilkan sedikit.
Karbohidrat yang terbentuk pada tumbuhan dalam bentuj pati atauamilum.
Pembentukan amilum pada umumnya berlangsung melalui proses yang sama
secara berulang-ulang dnegna menggunakan glukosa dan gula nukleosida yang
mirip udp 6 yang disebut adenosin difosfat (adp 6) ( Lakitan, 2000).
Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada lima jenis daun mempunyai
reaksi yang berbeda-beda, dan perubahan warna dari sampel yang adapun tidak
semuanya optimal yang dapat diindikasi pembentukan karbohidrat. Perubahan
warna secara umum dikarenakan pemanasan yang dilakukan oleh air ataupun
methanol. Pemanasan air yang mendidih dapat mematikan sel-sel pada daun
reaksi daun-daun berbeda setiap jenisnya dari pemanasan menggunakan untuk
mengangkat, melarutkan, menghilangkan zat klorofil, yang ada sehingga hasil
pemanasan ini menyebabkan warna daun hijau tua hijau muda menjadi kuning
kecoklatan hingga kecoklatan seperti warna daun yang layu. Perubahan warna
yang direaksikan setiap daun ada cepat dan lambat hal ini dapat disebabkan luas
permukaan daun yang telah dipotong dengan bentuk yang unik ketebalan daun
pemberian perlakuan dengan kertas yang menutupi permukaan daun secara
optimal saiha matahari ataupun faktor dari tumbuhannya sendiri
Pemanasan sudah dilakukan maka tahap selanjutnya ialah larutan IKI,
perubahan warna yang dihasilkan untuk mengetahui ada atau tidaknya karbohidrat
dengan indikasi warna daun menjadi biru gelap atau biru kehitaman. Penyebaran
warna biru gelap atau biru kehitaman ini setiap daun memiliki reaksi perubahan
warna yang bervariasi, hal ini disebabkan tergantung bagian daun warna yang
optimal atau tidak optimal bahkan tidak terjadi proses fotosintesis. Berdasarkan
hasil pengamatan, daun yang terbuka mengindikasikan adanya amiloplas yang
didalamnya plastida mengandung amilum hasil dari proses fotosintesis
sedangkan daun yang tertutup penyebaran warna biru gelap atau biru kehitaman
tergantung dari respon ataupun perlakuan yang telah diberikan dari faktor
eksternal tumbuhan atau internal tumbuhan.
Menurut Taufik (2016), fotosintesis adalah suatu proses pembentukan
karbohidrat dan dari karbon dioksida dalam kloroplas dengan bantuan klorofil dan
cahaya warna hijau pada tumbuhan baik ataupun pada bagian lainnya. Pada daun
ada yang memiliki warna hijau dan ada pula yang memiliki warna lain seperti
merah kuning. Dalam pengujian zat klorofil dapat dilakukan dengan warna hasil
rebusan dengan alkohol dan pengujian amilum dalam menunjukkan daun-daun
tersebut memiliki klorofil atau zat hijau daun dapat dilakukan cara pemanasan
alkohol klorofil tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik misalnya
alkohol
Menurut Taufik (2016), faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah
air karbondioksida cahaya dan klorofil pada fotosintesis terjadi reaksi terang dan
reaksi gelap. Pada reaksi terang terjadi terjadi peningkatan penangkapan cahaya
oleh klorofil di tilakoid untuk diubah menjadi energi kimia. Pada reaksi gelap
terjadi pengikatan karbondioksida dari udara dan penggunaan hasil hasil reaksi
terang pada reaksi gelap tidak memerlukan cahaya terjadi di stroma.
VI. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan pada daun terbuka semua jenis daun, yakni
daun mentega, daun jambu air, dan daun jambu mete, daun nangka, dan
daun sirsak mengandung amilum karena mendapatkan cahaya matahari
sehingga proses fotosintesis dapat terjadi.
2. Berdasarkan hasil pengamatan pada daun tertutup, 4 jenis daun, yakni
daun mentega, daun jambu mete, daun nangka, dan daun sirsak tidak
mengandung amilum karena pengoptimalan penutupan daun dengan
kertas karbon sehingga tidak terjadi fotosintesis.
3. Berdasarkan hasil pengamatan pada daun tertutup, 1 jenis daun, yakni
daun jambu air yang mengandung amilum.
4. Permukaan bagian atas daun dan bawah daun pada daun yang terbuka
memiliki perbedaan banyaknya amilum terindikasikan. Pada bagian atas
permukaan daun terbuka memiliki amilum yang banyak karena
mendapatkan sinar matahari lebih banyak dari pada permukaan bawah
daun.
5. Fungsi pemanasan aiar untuk mematikan sel-sel pada daun, pemanasan
alcohol (methanol) yang dipanaskan bersama air, dibawahnya agar tidak
mudah terbakar, pemberian methanol bertujuan untuk melarutkan zat
klorofil pada daun.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Aflukwa. 2009. Detemintaion of amiylase activity of germintated maggo.
Afrian Jurnal of Biotechnology Vol.8 (14). Diakses melalui
http://www.academc.jurnla.org/ pada 14 Oktober 2019
Andi, 2014. Praktikum Biokimia. Diakses melalui https://academia.edu/ pada
14 Oktober 2019
Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT.
Gramedia.
Hopkins. 1995. Biologi. Bandung : ITB
Lakitan, 2000. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Bina Aksara
Malcome. 1990. Ringkasan Biologi. Bandung : Ganeca Exact
Mega. 2014. Laporan Praktikum Uji Karbohidrat. Diakses melalui
https://academia.edu/ pada 12 Oktober 2019
Nooorhidayati, 2019. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Banjarmasin :
CV Batang PMIPA FKIP ULM Banjarmasin
Taufik. 2016. Fotosintesis. Diakses melalui http://file.upi.edu/ pada 14
Oktober 2019
Utomo. 2007. Fotosintesis Pada Tumbuhan. Diakses melalui
http://repostory.usu.ac.id/ pada 14 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai