Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Istikhomah

NIM : 1192020182

Kelas : PAI / I E

Kelompok 4

YOESDI GHAZALI

Yoesdi Ghazali lahir di Jimus, Pulonharjo, Klaten, 20 Oktober 1923. Selain belajar di
beberapa pesantrem, beliau juga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Islam. Beliau juga
sempat belajar di Harvard University AS.

Beliau adalah orang yang berpikir kritis, memiliki cara pandang yang tajam, serta
memiliki sikap yang sangat baik. Bahkan teman seperjuangannyapun, H. Ibrahim zarkasy
menikahkan Yoesdi Ghazali dengan adiknya karena saking baiknya Yoesdi Ghazali yang
mampu membuat orang tertarik untuk selalu dekat dengannya Yoesdi Ghazali merupakan
tokoh pendiri Pelajar Islam Indonesia secara resmi bangkit pertama kali 4 Mei 1947 di kota
perjuangan Yogyakarta oleh beberapa intelektual muda ternama saat itu antara lain ,Yoesdi
Ghazali , Anton Timur Jaelani, Amin Syahri dan Ibrahim Zarkasy. Salah satu faktor yang
melandasi kebangkitan PII adalah adanya dualisme dalam sistem pendidikan terhadap umat
Islam Indonesia oleh penjajah Belanda yaitu pesantren dan sekolah umum. Pesantren memiliki
orientasi esakatologis sementara sekolah umum berorientasi pada duniawi. Sebagai
konsekuensi dari dualisme sistem ini para siswa terpecah menjadi dua kubu dan saling
mengejek

Menyadari realitas sosial ini, ketika itu ada seorang pemuda Islam bernama Yoesdhi
Ghozali yang melakukan iktikaf di Masjid di Yogyakarta dan pada tanggal 25 Pebruari 1947
mendapat ilham untuk mendirikan suatu organisasi yang dapat mengakomodasi pelajar Islam
baik dari pesantren maupun sekolah umum. Gagasan ini kemudian disampaikannya di SMP N
2 Secodiningrat, Yogyakarta. Teman-temannya yang menghadiri pertemuan itu adalah Anton
Timur Djaelani, Amien Syahri, dan Ibrahim Zarkasyi juga semua audiens menyetujui untuk
mendirikan suatu organisasi untuk pelajar muslim yang akan menampung pelajar dari sekolah
umum dan pesantren. Kesepakatan ini kemudian dipresentasikan dalam Kongres Gerakan
Pemuda Islam Indonesia (GPII) pada tanggal 30 Maret s.d. 1 April 1947.
Gagasan Yoesdi Ghzali mendirikan organisasi PPI yaitu “kesempurnaan pendidikan
dan kebudayaan yang sesuai dengan islam bagi seluruh bangsa Indonesia dan umat manusia”.
Kedisiplinan Yoesdi dilihat dari semangat yang luar biasa ketika hendak mendirikan PII,
selama beberrapa bulan sebelum pendirian, beliau berkeliling bersilaturahmi dengan berbagai
alim ulama, kyai, pesantren sembari berkeluh kesah semakin melebarnya jurang antara sekolah
umum dan santri. Satu hal yang mengagumkan dari Yoesdi Ghazali ialah beliau selalu menjaga
bab sucinya. Saking perhatiannya beliau terhadap masalah kesucian dan ibadah ini, sebelum
beliau operasi stroke dan prostat di bulan ramadhan beliau masih mengimami shalat taraweh
di rumah. Kebiasaan lainnya adalah beliau selalu menjaga silaturahmi. Empat bulan sebelum
beliu sakit beliau melaksanakan dulu iadah umrah bulan Desember 1997.

Yoesdi Ghazali meninggal dunia di rumah sakit Telogorejo, Semarang sekitar pukul
11.55 WIB, selasa, 11 Maret 1997 di usianya yang ke 74 tahun. Sebelum meninggal beliau
memberika nasehat kepada seluruh pengurus PII pada tanggal 3 Maret 1997. Beliau selalu
berpesan “tolong PII dijaga, karena ini adalah amanah ummat. Embanlah dengan penuh ghirah,
perjuangan dan pengorbanan serta semangat ukhuwah...”

Anda mungkin juga menyukai