SPK Gedung Tahap Finishing PDF
SPK Gedung Tahap Finishing PDF
Pada hari ini, Rabu tanggal satu bulan Mei tahun dua ribu tiga belas (01-05-2013), kami
yang bertanda tangan dibawah ini :
I Nama : ZAINAL ABIDIN, S.Ag
NIP : 19720220 200003 1 001
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Alamat : Jl. Pramuka No. 10 Muara Bulian
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Tahap
Finishing Kantor Pengadilan Agama Muara Bulian, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
sebagai PIHAK PERTAMA
II Nama : SYAFRIYANTO
Jabatan : Direktur Utama
Nama Perusahaan : CV. BINA MANDIRI
Berkedudukan di : Jl. Sunan Bonang No. 75 Simp. III Sipin Kec. Kota Jambi.
Selaku Kontraktor Pelaksana pada Pekerjaan Pembangunan Pagar Kantor Kantor Pengadilan
Agama Muara Bulian, yang selanjutnya diebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan Perjanjian Kerja dengan ketentuan dan syarat-
sayarat seperti tersebut dibawah ini:
Pasal 1.
DASAR PEMBUATAN SURAT PERJANJIAN KERJA
1. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010; Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/jasa Pemerintah.
3. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 001/KMA/SK/I/2013, tentang Penunjukan
Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Pengguna Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI.
4. Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor: 002/Sek/SK/I/2013 Tentang Penunjukan
Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI
dan semua Lingkungan Peradilan di seluruh Indonesia.;
5. Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jambi Nomor : W5-A/01/KU.01/I/2013 tanggal 2
Januari 2013 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang pada Pengadilan Tinggi Agama Jambi dan Pengadilan Agama Sewilayah Hukum
Pengadilan Tinggi Agama Jambi;
6. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara Bulian Nomor: W5-A2/95.a/KU.01/I/2013
tanggal 09 Januari 2013 tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran /Pengguna
Barang pada Pengadilan Agama Muara Bulian.
Pasal 2
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima tugas tersebut dari PIHAK PERTAMA masing-masing dalam
jabatan/kedudukan tersebut diatas untuk melaksanakan, menyelesaikan dan memelihara
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR KANTOR PENGADILAN AGAMA MUARA
BULIAN tahun 2013, sehingga memberi kepuasan kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan
ketentuan dalam dokumen kontrak.
Pasal 3
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar
referensi-referensi kerja yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini, yaitu:
1. Dokumen Pengadaan Standar sesuai dengan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (terlampir)
2. Semua ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam:
a. Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
b. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/jasa Pemerintah.
c. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2003
tanggal 31 Desember 2003.
d. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat tentang hal-hal yang berkaitan
dengan pembangunan gedung.
e. Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene Voorwaden Voor de uitvoering by a
aaneming van open bore wekwn, yang disahkan dengan surat Keputusan Pemerintah
Hindia Belanda Nomor 9 tanggal 29 Mei 1941 dan tambahan Lembaran Negara RI
nomor 14571.
f. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
Pasal 4
PENGAWASAN PEKERJAAN
1. Untuk melakukan pengendalian pekerjaan yang terjadi atas pengawasan dan tindakan
pengoreksian PIHAK PERTAMA menunjuk CV. INTI TEHNIK CONSULTAN sebagai
pengawas Pekerjaan yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA dan akan
diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
2. Apabila petugas yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau tidak dapat
menjalankan kewajibannya maka PIHAK PERTAMA akan menunjuk penggantinya
secara tertulis dan disampaikan kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA harus memenuhi segala petunjuk (dalam pelaksanaan teknis atau perintah
pengawas pekerjaan/PIHAK PERTAMA).
Pasal 5
BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT
Pasal 8
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan 100% yang disebut dalam pasal 1 Surat
Perjanjian ini ditetapkan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dirubah oleh PIHAK KEDUA
kecuali adanya Keadaan Kahar seperti yang diatur dalam pasal (9) perjanjian ini atau adanya
perintah penambahan pekerjaan sesuai dengan pasal (14) dari perjanjian ini. Selanjutnya hal-hal
lain yang tak terduga seperti hujan terus menerus sehingga tidak memungkinkan lagi untuk
bekerja. Semua ini harus disetujui oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis bahwa waktu
penyelesaiannya ditambah.
Pasal 9
KEADAAN KAHAR
1. Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Bencana Alam
b. Bencana Non Alam
c. Bencana Sosial
d. Pemogokan
e. Kebakaran dan/atau
f. Gangguan industry lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan Menteri Teknis terkait.
Pasal 10
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa Pemeliharaan atau hasil pekerjaan ditetapkan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender terhitung sejak tanggal setelah selesainya pekerjaan dan diterima oleh PIHAK
PERTAMA dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara serah terima.
2. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan melampaui jangka waktu tersebut dalam
ayat 1 Pasal ini, maka masa pemeliharaannya dihitung sampai berakhirnya perbaikan yang
dilakukan tersebut.
3. Semua biaya perbaikan yang dilakukan dalam masa pemeliharaan ditanggung oleh PIHAK
KEDUA.
Pasal 11
HARGA BORONGAN
1. Jumlah Harga Kontrak Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 perjanjian ini adalah sebesar: Rp.
278.395.000,- (dua ratus tujuh puluh delapan juta tiga ratus Sembilan puluh lima ribu
rupiah). Jumlah biaya pekerjaan Pelaksanaan tersebut adalah merupakan biaya tetap dan
dibebankan Pada Sumber DIPA No. 005.01.2.403052/2013 tanggal 05 Desember 2013. Pada
Pengadilan Agama Muara Bulian. Dengan MAK 005.01.02.1072.998.011.53. Dalam jumlah
biaya pelaksanaan tersebut diatas sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 %.
2. Volume harga satuan pekerjaan, harga satuan upah satuan bahan pekerjaan tidak mengikat pada
pelaksanaan fisik, tetapi dipergunakan untuk menghitung perubahan pekerjaan, bila terjadi
pekerjaan tambah atau kurang, evaluasi lelang dan menghitung prestasi pekerjaan.
3. Dalam jumlah harga borongan tersebut diatas adalah sudah termasuk segala pengeluaran
pemborongan dan biaya lainnya yang harus dibayar PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku serta biaya-biaya yang menyangkut perizinan.
Pasal 12
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran biaya borongan tersebut pada pasal 11 diatas akan dilakukan dengan perincian sebagai
berikut :
Pasal 13
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan
borongan pekerjaan ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
2. Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan klien atas kenaikan harga
bahan-bahan, alat-alat dan upah terkecuali apabila terjadi tindakan/kebijakan pemerintah RI
dalam bidang moneter, yang secara syah diumumkan dan diatur dalam peraturan pemerintah
khusus tentang pekerjaan pemborongan.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Pasal 17
SANKSI DAN DENDA
1. Apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA setelah mendapat
peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut tidak mengindahkan dari tugas kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam pasal 3, pasal 4 ayat 1 dan 2, pasal 5 ayat 1 dan 3, pasal 7 ayat 1,
pasal 14 ayat 2 dan 4 serta pasal 15 surat perjanjian ini, maka untuk setiap kali melakukan
kelalaian PIHAK KEDUA wajib membayar “denda kelalaian” sebesar 1‰ (satu permil) dari
harga borongan, sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5% (lima persen), dari harga
Pasal 18
R E S I K O
1. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah dengan cara apapun sebelum diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerugian yang timbul, kecuali jika PIHAK PERTAMA telah lalai untuk menerimanya hasil
pekerjaan tersebut.
2. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebahagian atau seluruhnya musnah diluar kesalahan
kedua belah pihak (akibat Keadaan Kahar tersebut dalam pasal 9) sebelum pekerjaan diserahkan
kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA tidak lalai untuk menerima / menyetujui
hasil pekerjaan tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat keadaan itu akan ditanggung
oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat.
3. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebahagian atau seluruhnya musnah disebabkan
pekerjaannya tidak sesuai dengan bestek, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab
sepenuhnya atas segala kerugiannya.
4. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebahagian atau seluruhnya musnah disebabkan karena
kesalahan karena perubahan penggunaan / fungsi maka segala kerugian yang timbul ditanggung
PIHAK KEDUA
5. Jika waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi kemacetan-kemacetan yang diakibatkan tidak
masuknya atau tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat karena semata-mata kesalahan dari
PIHAK KEDUA maka segala resiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut pada dasarnya
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
6. Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun kontraktor menjadi beban dan tanggung
jawab sepenuhnya PIHAK KEDUA.
7. Bilamana selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini menimbulkan
kerugian bagi PIHAK KETIGA (orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dalam perjanjian
ini), maka segala kerugian ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 20
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian secra sepihak, dengan pemberitahuan
secara tertulis 7 (tujuh) hari sebelumnya setelah melakukan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga)
kali berturut-turut dalam hal PIHAK KEDUA:
1.1 Dalam waktu 1 bulan berturut-turut terhitung tanggal surat perjanjian ini tidak atau belum
memulai pekerjaan pemborongan sebagaimana diatur dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
1.2 Dalam waktu 1 bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan pemborongan yang telah
dimulai.
1.3 Secara langsung ataupun tidak langsung sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan
pemborongan ini.
1.4 Memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan PIHAK
PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan pemborongan ini.
1.5 Jika pekerjaan ini dilaksanakan PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan jadwal waktu yang
dibuat PIHAK KEDUA dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan atau pengawas
pekerjaan.
1.6 Telah dikenakan denda keterlambatan sebesar 5% dari harga borongan.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini
PIHAK PERTAMA dapat menunjuk pemborong lain atas kehendak dan berdasarkan
pilihannya sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pasal 21
BEA MATERAI DAN PAJAK
Bea Materai dan Pajak dilunasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 23
LAIN – LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang
dianggap perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan
(ADDENDUM) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Pasal 24
KETENTUAN PENUTUP
1. Dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA, maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh
dokumen yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Yang dimaksud dengan dokumen tersebut dalam ayat 1 pasal ini adalah dokumen yang ada
pada saat mulai, selama dan sesudah surat perjanjian ini berlaku bagi PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA meliputi :
1. Dokumen pengadaan beserta perubahaannya (addendum)
2. Surat penawaran
Pasal 25
PENUTUP
Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak hari ini Pada tanggal tersebut diatas.
Dan dinyatakan syah serta mengikat sejak tanggal ditanda tangani
FAIZAL, SH
NIPt . 19610107 198803 1 002