Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA SAMA PEMBORONGAN TENTANG

PROYEK PENINGKATAN JALAN DESA

Pada hari ini [……] tanggal […….] bulan [……] tahun [……] yang bertanda tangan di bawah ini*):
1. Facilities Management Manager PT [……………………..] berkedudukan di
[………………………………….] kelurahan […………………] selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.

2. Direktur PT […………………] yang berkedudukan di [……………] selanjutnya disebut sebagai


PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk mengadakan perjanjian pemborongan
yang mengikat kedua belah pihak seperti yang tercantum dalam pasal-pasal berikut.

PASAL 1

TUGAS PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA dalam kedudukan seperti tersebut di atas memberi tugas kepada PIHAK
KEDUA dan PIHAK KEDUA telah menerima tugas tersebut untuk menyelenggarakan pekerjaan
yang meliputi pekerjaan—pekerjaan tersebut ini:

Perkerasan jalan-konstruksi jalan beton (Rigid Pavement) dengan mutu beton K.350 tebal 20 cm
ukuran 50 m x 60 m (3.000 M2)

Proyek tersebut di atas, berada di lokasi [ ……………………….].

PASAL 2

DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan-pekerjaan tersebut dalam PASAL 1 harus dilaksanakan menurut :

1. Gambar-gambar (termasuk gambar-gambar detail) dan rencana kerja dan syarat-syarat


pelaksanaan pekerjaan (RKS) dengan semua perubahan sesuai dengan berita acara penjelasan
pekerjaan sebagaimana yang menjadi lampiran dan tidak dapat dipisahkan dari surat perjanjian
pemborongan ini.

2. PIHAK KEDUA menyediakan tenaga kerja, Peralatan Kerja, dan pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 3

TANGGUNG JAWAB

1. Pekerjaan yang diterima PIHAK KEDUA, baik sebagian maupun seluruhnya dikerjakan
berdasarkan petunjuk PIHAK PERTAMA.

2. Penggunaan sub-kontraktor hanya diperkenankan, bila mana dalam pelaksanaan pekerjaan


menghendaki keahlian khusus yang mana keahlian tersebut tidak dimiliki kontraktor induk.
Penggunaan sub-kontraktor harus diketahui dan atas persetujuan PIHAK PERTAMA

PASAL 4

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Pekerjaan yang dimaksud dalam PASAL 1 harus selesai dan diserahkan untuk pertama kalinya
kepada PIHAK PERTAMA dengan memuaskan, selambat-lambatnya dalam waktu [30] (Tiga Puluh
) hari kalender, terhitung semenjak surat perintah mulai pekerjaan disampaikan kepada PIHAK
KEDUA.

PASAL 5

HARGA BORONGAN

1. Jumlah harga borongan untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang tersebut dalam PASAL 1
adalah sebesar Rp 50.000 /M2, sehingga Jumlah Harga Borongan Pekerjaan = Rp. 150.000.000,-
(Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) .

PASAL 6

PERATURAN PEMBAYARAN

Pembayaran biaya pelaksanaan yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA tersebut dalam

PASAL 5 akan dilakukan sebagai berikut :

 ‹ Uang muka /DP sebesar 30%


 ‹ Proggres Pekerjaan

Semua pembayaran harus sudah diterima PIHAK KEDUA selambat-lambatnya […] (…..) hari
setelah PIHAK KEDUA menyerahkan kuitansi/invoice kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 7

PEKERJAAN TAMBAH/KURANG

1. Penyimpangan-penyimpangan dan atau perubahan-perubahan yang merupakan penambahan atau


pengurangan pekerjaan, hanya dianggap sah sesudah mendapat perintah tertulis dari PIHAK
PERTAMA, dengan menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas.

2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui
oleh kedua belah pihak jika tidak tercantum dalam uraian pekerjaan

3. Adanya pekerjaan tambah-kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu
pelaksanaan pekerjaan, kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.

4. Untuk pekerjaan tersebut di atas, dapat dibuat perjanjian tambahan.

PASAL 8

PELAKSANAAN PIHAK KEDUA DAN PERLENGKAPAN LAPANGAN

 Di tempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai pelaksana
dan
 mempunyai wewenang/kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA yang dapat menerima
dan menyelesaikan segala perintah dan petunjuk dari PIHAK PERTAMA dan penunjukan
petugas ini sebelumnya harus ada persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
 Izin dari instansi pemerintah yang diwajibkan ada untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu harus
diajukan dan diurus oleh PIHAK PERTAMA dengan sebaik-baiknya agar tidak mengganggu
jadwal pekerjaan lainnya.
 Apabila masih ada ketidakjelasan mengenai hal-hal tertentu dari pekerjaan yang harus
dilaksanakan maka PIHAK KEDUA wajib mengonsultasikan hal tersebut kepada PIHAK
PERTAMA.

PASAL 9

PENGAMANAN PELAKSANAAN & TENAGA KERJA

1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan tenaga kerja, kebersihan lokasi selama
pekerjaan berlangsung.

3. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan
memberi pertolongan kepada korban-korban dan segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibatnya
menjadi beban/tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 10

PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan, pada dasarnya diselesaikan secara musyawarah antara kedua belah pihak.

2. Jika tidak diperoleh penyelesaian, perselisihan akan diselesaikan oleh suatu badan yang anggota-
anggotanya terdiri atas

 ‹ 1 orang wakil PIHAK PERTAMA,


 ‹ 1 orang wakil PIHAK KEDUA, dan
 ‹ 1 orang pihak ketiga yang ditunjuk dan disetujui oleh wakil kedua belah pihak.

PASAL 11

LAIN-LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini akan ditentukan bersama antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam bentuk perjanjian tertulis dan mengikat.

Setiap perubahan yang timbul dalam surat perjanjian pemborongan ini jika tidak diatur secara khusus
dalam surat perjanjian ini, diselesaikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 12

PENUTUP

Surat perjanjian ini mulai berlaku serta mengikat kedua belah pihak saat ditandatangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA, perjanjian pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani
oleh kedua belah pihak, pada hari [………………..] tanggal [……………..] bulan
……………..]tahun […………………….] yang aslinya dalam rangkap 2 (dua), masing-masing
dibubuhi materai secukupnya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

[…………………………….] [……………………………..]

Anda mungkin juga menyukai