dan
Kristalisasi
Aida Nur Ramadhani, S.T., M.T.
• 1. rendemen,
• 2. kemurnian,
• 3. bentuk dan ukuran ( tergantung data keseimbangan fase padat – cair),
• 4. keseragaman ukuran (ada distribusi ukuran produk kristaliser).
Suatu zat padat akan lebih larut dalam pelarut bersuhu tinggi
(panas) dibandingkan pelarut bersuhu rendah (dingin).
PRINSIP DASAR KRISTALISASI
B. pelarut jelek,
sedikit larut pada
semua temperatur
temperatur
sumber data solubility dapat dilihat di table 2-120, Perry (1999).
Kelarutan meningkat dengan naiknya temperatur.
Ada kurva-kurva kecil yang mengindikasikan pembentukan senyawa
hidrat.
s/d T = 48,2°C, fase stabil adalah Na2S2O3.5H2O, terbentuk kristal ini.
Dari T 48,2°C s/d T = 65°C , terbentuk kristal Na2S2O3. 2H2O.
Secara umum, kelarutan terutama merupakan fungsi dari suhu, umumnya
meningkat dengan meningkatnya suhu.
Jika ada zat terlarut (solute) larut dalam pelarut pada suhu tetap sampai larutan