Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI ANTARA

PRIMIPARA DAN MULTIPARA

Siti Aisyah* dan Aini Oktarina**

*Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan


**Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK

Ketuban pecah dini (KPD) merupakan salah satu kasus obstetri yang menjadi penyebab
terbesar persalinan prematur dengan berbagai akibatnya. Ketuban pecah dini adalah pecahnya
ketuban sebelum waktunya melahirkan. Salah satu faktor predisposisi terjadinya KPD adalah
multipara. Penelitian analitik komparatif dengan pendekatan case control. Populasinya adalah
ibu bersalin sebanyak 100 orang. Sampel yang diambil dengan menggunakan tehnik non
probability sampling secara purporsive sampling sebanyak 80 orang.
Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh ibu bersalin multipara (80%) mengalami
KPD. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah chi- square, dan didapatkan nilai p
= 0,000 dimana nilai α = 0,05 maka h0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan kejadian KPD
pada ibu bersalin primipara dan multipara. Kesimpulan ada perbedaan kejadian KPD pada ibu
bersalin primipara dan multipara, oleh karena itu ibu hamil harus memeriksakan kehamilan
secara efektif untuk mencegah komplikasi yang menyertai kehamilan dan persalinannya

Kata Kunci : Ketuban Pecah Dini, Primipara,multipara

PENDAHULUAN terjadi lebih dari 1 jam sebelum waktunya


Ketuban pecah dini saat preterm (usia melahirkan.
kehamilan < 37 minggu) kejadiannya 2-4% Mekanisme ketuban pecah dini yaitu
dari kehamilan tunggal dan 7-10% dari terjadinya pembukaan prematur serviks dan
kehamilan kembar. Ketuban pecah dini saat membran terkait dengan pembukaan terjadi
aterm (usia kehamilan > 37 minggu) devaskularisasi dan nekrosis serta dapat
kejadiannya 8-10% dari semua persalinan diikuti pecah spontan. Jaringan ikat yang
(Yeyeh, 2010). Kejadian ketuban pecah dini menyangga membran ketuban makin
mendekati 10% dari semua pesalinan berkurang. Melemahnya daya tahan ketuban
sedangkan pada umur kehamilan kurang dari dipercepat dengan infeksi yang
34 minggu kejadiannya sekitar 4%. mengeluarkan enzim proteolitik, enzim
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan kolagenase (Ayu, 2008).
salah satu kasus obstetri yang menjadi Penyebab terjadinya ketuban pecah
penyebab terbesar persalinan prematur dini yaitu infeksi genitalis, servik
dengan berbagai akibatnya. Ketuban pecah inkompeten, overdistensi abdomen, grande
dini adalah pecahnya ketuban sebelum multipara, disproporsi sefalopelvik,
waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi kehamilan letak lintang / sungsang, kelainan
pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum bawaan dari selaput ketuban (Manuaba,
waktunya melahirkan. KPD prematur adalah 2002).
KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. Dampak ketuban pecah dini bisa
KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi pada ibu dan janin. Ketuban pecah

1
Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
dini sangat berpengaruh pada janin, kerjasama lintas program dengan bidan desa
walaupun ibu belum menunjukkan infeksi agar lebih optimal dan lebih intensif dalam
tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi pelaksanaan Ante Natal Care pada ibu hamil
karena infeksi intrauterin terjadi lebih dulu sehingga bisa mengurangi resiko terjadinya
sebelum gajala pada ibu dirasakan. Ketuban Pecah Dini.
Sedangkan pengaruh pada ibu karena jalan
lahir telah terbuka maka akan dijumpai TUJUAN PENELITIAN
infeksi intrapartal, infeksi puerpuralis, Menganalisis perbedaan kejadian
peritonitis dan septikemi serta dry-labor. ketuban pecah dini pada ibu bersalin
Selain itu terjadi kompresi tali pusat dan primipara dan multipara.
lilitan tali pusat pada janin. Hal ini akan
meninggikan mortalitas dan morbiditas TINJAUAN PUSTAKA
perinatal. Konsep Dasar Ketuban Pecah Dini
Upaya yang dapat dilakukan untuk Ketuban pecah dini adalah pecahnya
mencegah terjadinya ketuban pecah dini ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan
yaitu dengan cara memberikan pendidikan dan ditunggu satu jam belum dimulainya
kesehatan pada ibu hamil tentang kehamilan, tanda persalinan. Keluarnya cairan berupa
persalinan dan juga menganjurkan agar ibu air dari vagina setelah kehamilan berusia 22
hamil secara rutin melakukan ANC (Ante minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika
Natal Care) ke tempat pelayanan kesehatan terjadi sebelum proses persalinan
selama kehamilan berlangsung, disamping berlangsung. Pecahnya selaput ketuban
itu ibu perlu hati-hati dalam beraktifitas dapat terjadi pada kehamilan pretem
sehari-hari sehingga persalinannya nanti bisa sebelum kehamilan 37 minggu maupun
berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang kehamilan aterm.
tidak diinginkan. Apabila ibu ada di rumah
sakit maka petugas harus merawat dengan Penyebab Ketuban Pecah Dini
baik dan mengupayakan agar tidak terjadi 1. Infeksi yang terjadi secara langsung pada
infeksi yang membahayakan. Dalam selaput ketuban.
penanganan ketuban pecah dini memerlukan 2. Inkompetensi serviks.
pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi 3. Overdistensi Uterus.
dan komplikasi pada ibu dan janin atau 4. Kelainan Letak Janin.
tanda-tanda persalinan (Saifudin, 2002). 5. Paritas.
Pada ketuban pecah dini jalan lahir 6. Trauma.
sudah terbuka sehingga tidak boleh terlalu 7. Usia ibu yang kurang dari 20 tahun.
sering diperiksa dalam karena pada ketuban 8. Usia Kehamilan
pecah dini dapat terjadi infeksi
intrapartum (pada ketuban pecah 6 jam Patofisiologi
resiko infeksi meningkat satu kali, ketuban Faktor yang menyebabkan pecahnya
pecah 24 jam resiko infeksi meningkat dua selaput ketuban menurut Taylor ada
kali lipat). Selain itu dapat dijumpai juga hubungannya dengan adanya hipermotilitas
infeksi puerpuralis (nifas), peritonitis, rahim yang sudah lama terjadi sebelum
septicemia dan dry labor atau partus kering ketuban pecah, kelainan ketuban yaitu
(Mochtar, 2008). selaput ketuban terlalu tipis, faktor
Solusi lain yang bisa dilakukan oleh presdiposisi seperti multipara, malposisi,
Rumah Sakit untuk mencegah terjadinya disproporsi, serviks inkompetensi dan
ketuban pecah dini adalah menjalin ketuban pecah dini artifisial. Yang

2
Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
menyebabkan kurangnya jaringan ikat dan Konsep Dasar Persalinan
vaskularisasi dalam selaput ketuban sangat Menurut Sarwono P. (2001) persalinan dan
lemah dan mudah pecah dengan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
mengeluarkan air ketuban janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan
Cara menentukan KPD presentasi belakang kepala yang
Kadang-kadang agak sulit atau berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi
meragukan kita apakah ketuban benar sudah baik pada ibu maupun janin. Menurut
pecah atau belum, apabila pembukaan Syaifudin (2009), persalinan adalah suatu
kanalis serviks belum ada atau kecil, cara proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
menentukannya : uri), yang dapat hidup ke dunia dan diluar
1. Adanya cairan berisi dan mekonium, rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
verniks caseosa, rambut lanugo dan jalan lain. Sedangkan menurut Benson
kadang-kadang berbau kalau sudah (2009), persalinan merupakan proses
infeksi. normal, berupa kontraki uterus involunter
2. Inspekulo : lihat dan perhatikan apakah yang efeketif dan terkoordinasi yang
air ketuban keluar dari kanalis servikalis menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks
dan bagian yang sudah pecah. secara progresif serta penurunan dan
3. Lakmus (Limus) kelahiran bayi dan plasenta. Berbagai
a. Jadi biru (basa) berarti air ketuban pengertian diatas maka dapat disimpulkan
b. Jadi merah (asam) berarti air kemih bahwa persalinan adalah pengeluaran janin
(urine) dan uri yang cukup bulan atau hampir cukup
4. Pemeriksaan Ph forniks posterior, pada bulan dand apat hidup diluar kandungan
PROM atau KPD Ph adalah basa (air melalui jalan lahir atau melalui jalan lain.
ketuban)
5. Pemeriksaan histopatologi air (ketuban) Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
6. Abrization dan sitologi air ketuban a. Power
1. His atau kontraksi otot rahim
Prinsip ketuban pecah dini : 2. Kontraksi otot dinding perut
a. Ketuban dinyatakan pecah dini bila 3. Kontraksi diafragma pelvis atau
terjadi sebelum proses persalinan kekuatan mengejan
berlangsung 4. Ketegangan dan kontraksi
b. Ketuban pecah dini merupakan masalah ligamentum rotundum
penting dalam obtetrik berkaitan dengan b. Passage
penyakit kelahiran preamtur dan terjadi Jalan lahir lunak dan jalan lahir keras
yang karioamnionity sampai sepsis yang c. Passanger
meningkatkan morbiditas dan mortalitas Janin dan plasenta
perinatal dan menyebabkan infeksi ibu.
c. Ketuban pecah dini disebabkan oleh Pembagian Tahap Persalinan adalah sebagai
karena berkurangnya kekuatan membran berikut :
atau meningkatnya tekanan intra uterin a. Kala I atau Kala Pembukaan
atau oleh kedua faktor tersebut, Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir
berkurangnya kekuatan membran bercampur darah atau blood show, karena
disebabkan oleh adanya infeksi yang serviks mulai membuka atau dilatasi dan
dapat berasal dari vagina dan serviks. mendatar efficement. Darah berasal dari
pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar

3
Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
kanalis servikaslis karena pergeseran ketika uteri seluruh proses biasanya berlangsung
serviks mendatar dan membuka. 5-10 menit setelah bayi lahir.
Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu : Pengeluaran plasenta disertai dengan
1. Fase laten. pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
Pembukaan serviks berlangsung lambat, d. Kala IV atau Kala pengawasan.
sapai pembukaan 3 cm berlangsung Adalah kala selama 1 jam setelah bayi
dalam 7-8 jam. dan uri lahir untuk mengamati keadaan
2. Fase aktif. ibu terutama terhadap bahaya perdarahan
Berlangsung selama 6 jam dan dibagi post partum (Mochtar, 2002). Pada saat
atas 3 sub fase : proses persalinan berlangsung, ada
a. Periode akselerasi : berlangsung 2 beberapa faktor yang harus diamati,
jam, pembukaan menjadi 4cm. diawasi oleh tenaga kesehatan (bidan dan
b. Periode dilatasi maksimal atau steady dokter) yaitu nyeri, lama pembukaan,
: selama 2 jam pembukaan lama meneran, robekan perinium, lama
berlangsung cepat menjadi 9 cm. pelepasan plasenta dan volume
c. Periode deselerasi : berlangsung perdarahan.
lambat, waktu 2 jam, pembukaan jadi
10 cm atau lengkap. Konsep Dasar Paritas
b. Kala II atau kala pengeluaran janin. Paritas adalah jumlah kehamilan yang
Pada pengeluaran janin, his menghasilkan janin yang mampu hidup
terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama diluar rahim (28 minggu) Manuaba (2002),
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin paritas adalah wanita yang pernah
telah turun masuk ruang panggul melahirkan bayi aterm.
sehingga terjadilah tekanan otot dasar
panggul yang secara reflekstoris Klasifikasi Paritas
menimbulkan mengedan. Karena tekanan a. Primipara.
pada rektum, Ibu merasa seperti mau Primipara adalah wanita yang telah
buang air besar, dengan tanda anus melahirkan seorang anak, yang cukup
terbuka pada waktu his, kepala janin besar untuk hidup di dunia luar.
mulai kelihatan. Vulva membuka dan b. Multipara.
perinium menegang dengan his,  Multipara adalah wanita yang telah
mengedan yang terpimpin akan lahilah melahirkan seorang anak lebih dari satu
kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. kali (Prawiroharjo, 2001).
Kala II pada primi 1 ½ - 2 jam dan pada  Multipara adalah wanita yang pernah
multi ½ - 1 jam. melahirkan viabel (hidup) beberapa kali
c. Kala III atau Kala pengeluaran uri. ( Manuaba, 2002).
Setelah bayi lahi, kontraksi rahim  Multigravida adalah wanita yang sudah
istirahat sebentar. Uterus teraba keras hamil dua kali atau.
dengan fundus uteri setinggi pusat dan c. Grandemultipara.
berisi plasenta yang tebal 2 kali  Grandemultipara adalah wanita yang
sebelumnya. Beberapa saat kemudian, telah melahirkan 5 orang anak atau
timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. lebih dan biasanya mengalami penyulit
Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta dalam kehamilan dan persalinan
terlepas, terdorong kedalam vagina dan (Manuaba, 2002).
akan lahir spontan atau dengan sedikit
dorongan dari atas simfisis atau fundus

4
Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
 Garandemultipara adalah wanita yang Ada perbedaan kejadian ketuban
pernah melahirkan 6 kali atau lebih baik pecah dini pada ibu bersalin primipara dan
hidup ataupun mati (Rustam, 2002). multipara.
 Grandemultipara adalah wanita yang
telah melahirkan 5 orang anak atau METODE PENELITIAN
lebih. Penelitian analitik komparatif dengan
pendekatan case control. Populasi dalam
Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini penelitian ini adalah semua ibu bersalin
Pada Ibu Bersalin Primipara dan sebanyak 100 orang. Sampel dalam
Multipara. penelitian ini dilakukan pada sebagian ibu
Ketuban pecah dini adalah pecahnya bersalin sebesar 80 responden. Teknik
ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan sampling non probability sampling secara
dan ditunggu satu jam belum dimulainya purposive sampling. menggunakan uji Chi
tanda persalinan. Faktor yang menyebabkan Square.
pecahnya selaput ketuban ada hubungannya
dengan adanya hipermotilitas rahim yang HASIL DAN PENELITIAN
sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah, Hasil uji statistik yang dilakukan
kelainan ketuban yaitu selaput ketuban dengan menggunakan rumus Chi-Square
terlalu tipis, faktor presdiposisi seperti didapatkan bahwa nilai p = 0,000 dengan
multipara, malposisi, disproporsi, serviks tingkat kepercayaan 95% (CI = 0,95) berarti
inkompetensi dan ketuban pecah dini taraf kesalahannya adalah 5% ( α = 0,05 ).
artifisial. Yang menyebabkan kurangnya Apabila didapatkan nilai p < α maka Ho
jaringan ikat dan vaskularisasi dalam ditolak dan H1 diterima yang artinya
selaput ketuban sangat lemah dan mudah terdapat perbedaan secara signifikan antara
pecah dengan mengeluarkan air ketuban kejadian ketuban pecah dini pada ibu
(Manuaba, 2000). bersalin primipara dan ibu bersalin
Faal air ketuban saat kehamilan multipara
berlangsung adalah memberi kesempatan .
berkembangnya janin dengan bebas ke PEMBAHASAN
segala arah, menyebarkan tekanan bila Kejadian ketuban pecah dini pada ibu
terjadi trauma, sebagai penyangga terhadap bersalin primipara.
panas dan dingin, saat inpartu air ketuban Hasil penelitian didapatkan bahwa
dapat menyebarkan kekuatan his sehingga sebagian besar (65 %) responden pada ibu
serviks dapat membuka, membersihkan jalan bersalin primipara tidak mengalami
lahir karena mempunyai kemampuan kejadian ketuban pecah dini (KPD).
sebagai disinfektan, dan sebagai pelicin. menunjukkan bahwa kejadian ketuban pecah
Ketuban pecah dini merupakan masalah dini pada ibu bersalin primipara angka
penting dalam obtetrik berkaitan dengan kejadiannya hanya sedikit. Hal tersebut
penyakit kelahiran preamtur dan terjadi dikarenakan Ibu bersalin primipara belum
yang karioamnionity sampai sepsis yang pernah mengalami trauma akibat riwayat
meningkatkan morbiditas dan mortalitas persalinan yang lalu sehingga tidak terjadi
perinatal dan menyebabkan infeksi ibu. inkompetensia serviks,suatu kondisi dimana
mulut rahim mengalami pembukaan dan
HIPOTESIS penipisan sehingga tidak bisa menahan janin
dan selaput ketuban. Ibu yang baru pertama
kali hamil dan sangat mengharapkan

5
Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
kehadiran seorang anak dalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pernikahannya dia akan sangat menjaga hampir seluruh responden berusia produktif,
kehamilannya agar selalu sehat, keadaan ini sehingga responden mempunyai banyak
juga dipengaruhi juga oleh beberapa faktor sekali kegiatan atau aktifitas. dalam hal ini
seperti: usia dan pekerjaan. erat kaitannya dengan pekerjaan responden,
jika responden mempunyai pekerjaan diluar
Kejadian ketuban pecah dini pada ibu rumah atau bekerja dikantor maka
bersalin multipara. responden akan lebih banyak mendapatkan
Hasil penelitian didapatkan data wawasan tentang kehamilan dari teman
bahwa hampir seluruh (80 %) responden sekantornya. Berbeda dengan responden
pada ibu bersalin multipara mengalami yang hanya sebagai ibu rumah tangga,
kejadian ketuban pecah dini (KPD). mereka akan lebih banyak dirumah dan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu kurang informasi tentang kesehatan ibu
bersalin multipara hampir seluruhnya hamil; disamping itu pekerjaan rumah
mengalami ketuban pecah dini; Pada tangga yang tidak ada hentinya akan
multipara sebelumnya sudah terjadi mempengaruhi kondisi fisik dan psikis ibu,
persalinan lebih dari satu kali yang dapat ibu bisa kecapekan dan jenuh.
mempengaruhi berkurangnya kekuatan otot Perbedaan Kejadian ketuban pecah
uterus dan abdomen; keadaan ini dini pada ibu bersalin primipara dan
mempengaruhi kekuatan membrane untuk multipara. Berdasarkan analisa dari tabulasi
menahan cairan ketuban sehingga tekanan silang antara kejadian ketuban pecah dini
intra uterin meningkat dan menyebabkan pada ibu bersalin primipara dan multipara
selaput cairan ketuban lebih rentan untuk menunjukkan bahwa responden dengan
pecah. KPD pada multipara juga disebabkan persalinan primipara sebagian besar (65 %)
oleh beberapa faktor yang saling berkaitan tidak mengalami kejadian ketuban pecah
yaitu pendidikan, usia dan pekerjaan atau dini. Sedangkan responden dengan
aktifitas. persalinan multipara hampir seluruhnya (80
Tingkat pendidikan mempunyai %) mengalami kejadian ketuban pecah dini.
hubungan dengan pengetahuan yang Hasil uji statistik yang dilakukan
dimiliki, semakin tinggi tingkat pendidikan dengan menggunakan rumus Chi-Square
seseorang semakin banyak pengetahuan didapatkan bahwa Ho ditolak dan H1
yang dimiliki sehingga semakin muda pula diterima yang artinya terdapat perbedaan
petugas kesehatan agar dapat memberikan secara signifikan antara kejadian ketuban
informasi tentang pentingnya pemeriksaan pecah dini pada ibu bersalin primipara dan
kehamilan secara rutin untuk antisipasi ibu bersalin multipara.
resiko tinggi. Dengan responden yang Berdasarkan hasil uji statistik diatas
hampir seluruhnya berpendidikan menengah dapat disimpulkan bahwa kejadian ketuban
maka agak sedikit kesulitan bagi petugas pecah dini lebih sering terjadi pada ibu
kesehatan dalam memberikan motifasi untuk bersalin multipara, hal ini disebabkan
pemeriksaan kehamilan secara rutin, karena karena secara anatomi sebagian besar
pada masa sekolah mereka sedikit sekali kondisi serviks ibu bersalin multipara
menerima informasi seputar kehamilan, dan memang sudah membuka akibat proses
mereka menganggap kehamilan adalah persalinannya yang lalu sehingga tidak bisa
sesuatu yang alami dan tidak perlu menahan dan melindungi selaput ketuban
dikhawatirkan. baik terhadap trauma maupun terhadap
infeksi, seiring dengan tuanya kehamilan

6
Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
selaput ketuban akan mengalami Prawirohardjo S, (2001), Ilmu Kebidanan.
pematangan dan penipisan, keadaan ini akan Jakarta : YBP-SP
menyebabkan selaput ketuban mudah pecah.
Disamping itu jika usia kehamilan sudah Saifudin (2002), Buku Panduan Praktis
mendekati aterm ibu hamil sering Pelayanan Maternal Dan Neonatal,
mengalami kontraksi uterus atau yang Jakarta : YBP-SP
disebut his pengiring, dalam hal ini ibu
bersalin multipara yang kondisi serviksnya Syaifudin, (2009), Kebidanan Komunitas.
sudah membuka akan lebih mudah terjadi Jakarta : EGC
ketuban pecah dini dibandingkan dengan ibu
bersalin primipara yang kondisi serviksnya
masih menutup

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Ada perbedaan yang signifikan antara
kejadian ketuban pecah dini pada ibu
bersalin primipara dan ibu bersalin
multipara.

Saran
Ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin sesuai jadwal untuk
antisipasi adanya resiko pada saat
persalinan, menjaga kesehatan dengan
istirahat yang cukup dan makan makanan
yang bergizi seimbang.

DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh, (2010), Asuhan Kebidanan IV
(Patologi Kebidanan). Jakarta : TIM

Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta

Benson, (2009), Buku Saku Obsetri Dan


Ginekologi. Jakarta : EGC

Ida Ayu, (2008), Gawat Darurat Obstetric


Ginekologi Untuk Profesi Bidan,
Jakarta : EGC

Manuaba, (2002), Ilmu Kebidanan, Penykit


Kandungan Dan KB, Jakarta : EGC

7
Jurnal Midpro, edisi 1 /2012

Anda mungkin juga menyukai