Materi :
2015
PKN
# Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara dan kemakmuran rakyat.
• Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah
# Fungsi Pajak
• Fungsi budgetair
pajak merupakan sumber penerimaan negara yang digunakan untuk pembiayaan rutin dan
pembangunan.
• Fungsi regularend
pajak sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
dan bidang sosial.
# Macam-Macam Pajak
1. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan
kepada pihak lain atau orang lain
Pajak tidak Langsung adalah pajak yang pembayarannya bisa dilimpahkan kepada pihak lain.
3. Pajak Pusat
Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang pemungutan didaerah dilakukan
oleh kantor pelayanan pajak.
Pajak daerah adalah pajak yang kewenangan pemungutan dilakukan pemerintah daerah.
# Penagihan Pajak
Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajiban membayar pajaknya, Direktorat Jenderal Pajak akan
melakukan penagihan pajak.
1) Surat Teguran diterbitkan apabila dalam jangka 7 (tujuh) hari dari jatuh tempo pembayaran Wajib
Pajak tidak membayar hutang pajaknya.
2) Surat Paksa diterbitkan dalam jangka 21 (dua puluh satu) hari setelah Surat Teguran apabila Wajib
Pajak tetap belum melunasi hutang pajaknya.
3) Sita dilakukan dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak Surat Paksa disampaikan.
4) Lelang dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman lelang. Sedangkan
pengumuman lelang dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari setelah penyitaan.
# Manfaat Pajak
1) membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang bersifat self liquiditing
(contohnya adalah pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor)
2) membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang memberikan keuntungan ekonomis bagi
masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan dan pertanian)
3) membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif (contohnya adalah
pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek rekreasi)
4)membiayai pengeluaran yang tidak produktif (contohnya adalah pengeluaran untuk membiayai
pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu
pengeluaran untuk anak yatim piatu).
5) untuk memperbaiki fasilitas umum yang ada
6) memberikan layanan-layanan operasianal bagi warga
7) menambah fasilitas umum
Pajak yang dipungut oleh negara dilakukan berdasarkan asas pemungutan pajak dan sistem pemungutan
pajak yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di
Indonesia.
Bidang ekonomi :
a. Melakukan sosialisasi
Kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak datangnya dari diri sendiri, maka
menanamkan pengertian dan pemahaman tentang pajak bisa diawali dari lingkungannkeluarga
sendiri, melebar ke tetangga, lalu dalam forum-forum tertentu, dan ormas-ormas tertentu
melalui sosialisasi.
b. Memberikan kemudahan dalam segala hal pemenuhan kewajiban perpajakan dan meningkatkan
mutu pelayanan kepada wajib pajak.
Jika pelayanan tidak beres atau kurang memuaskan maka akan menimbulkan keengganan wajib
pajak melangkah ke kantor pelayanan pajak. Pelayanan pajak harus mencitrakan sebuah
keramahan, keanggunan, dan kenyamanan.
c. Memberikan pengetahuan melalui jalur pendidikan.
Memberikan pengetahuan melalui jalur pendidikan khususnya pendidikan perpajakan. Melalui
pendidikan diharapkan dapat mendorong individu ke arah yang positif dan mampu menghasilkan
pola pikir yang positif yang selanjutnya akan dapat memberikan pengaruh positif sebagai
pendorong untuk melaksanakan kewajiban membayar pajak.
d. Law enforcement
Dengan penegakan hukum yang benar tanpa pandang bulu akan memberikan efek yang efektif
sehingga meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan wajib pajak.