ABORTUS IMINENS
Oleh:
dr. Rizky Nanda Putri
Pembimbing:
dr.Morgan Sambara
dr.Adisty Taufik
Identitas Pasien
Nama : Ny.RA
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan : pegawai swasta
Tanggal masuk RS : 19 Desember 2018
No RM : 00-13-66-37
ANAMNESIS
Keluhan utama
Keluar flek perdarahan berwarna merah terang dari kemaluan
1
Riwayat khusus obstetri:
- ini kehamilan yang kedua
- abortus sebelumnya ada, 1x, pada kehamilan pertama (G2P0A1H0)
- riwayat menarche : usia 15 tahun
- siklus haid : agak tidak teratur. 26-29 hari.
- nyeri saat haid (-)
- keputihan (-), nyeri saat kencing (-)
- riwayat pemakaian kontrasepsi: (-), suami memakai kondom
- riwayat berhubungan sebelumnya: 1 minggu yang lalu
- riwayat pemakaian obat-obatan selama hamil: hanya vitamin
- HPHT : 24 September 2018
- taksiran kehamilan: 31 juli 2109
- usia kehamilan : 10-11 minggu
Riwayat perkawinan:
menikah 1x, sejak usia 27 tahun
2
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : komposmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
HR : 80x/i
RR : 20x/i
Suhu : 36,8’C
TB : 160 cm
BB sebelum hamil : 60 kg
BB saat hamil ini : 63 kg
HPHT : 24 september 2018
usia kehamilan : 10-11 minggu
taksiran persalinan : 31 juli 2019
Kepala dan leher:
Konjungtiva : Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Bulat, isokor diameter 2mm/2mm, refleks cahaya +/+
Leher : Pembesaran KGB leher (-), JVP 5-1 (normal)
Paru :
InspeksI : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), Ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : IC tidak terlihat
Palpasi : IC teraba 1 jari medial linea media clavikula sinistra RIC V
Perkusi : Batas jantung kiri : 1 jari medial linea media klavikula SIK 5
3
Batas jantung kanan : Linea sternalis dekstra
Auskultasi : S1 normal, S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)
Status Obstetric:
abdomen:
Inspeksi : perut membuncit sesuai kehamilan, skar (-)
Palpasi : uterus lunak, TFU 3 jari diatas simfisis pubis
Auskultasi : DJJ (-)
genitalia:
genitalia eksterna: inspeksi/palpasi: V/U tenang, Perdarahan pervaginam (+) tidak
aktif mengalir, tidak ada jaringan, jumlah darah ±10 cc. ostium uteri tertutup.
perineum: scar (-)
genitalia interna: VT (tidak dilakukan), inspekulo (tidak dilakukan)
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah rutin ( 19-12-2018)
Hb : 11,8 g/dl
Leukosit : 9800 ul
HCT : 40 %
PLT : 244.000 uL
Pregnancy Test : +
DIAGNOSIS
- abortus iminens pada G2P0A1H0 gravid 10-11 minggu
DIAGNOSIS BANDING
- abortus insipiens
4
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
- Istirahat (bed rest) total
- Hindari aktivitas yang berlebihan, stress
- hindari koitus
- Diet makanan bergizi
- Edukasi penyakit pasien
- rencana USG
Farmakologi
- Inj asam traneksamat 1x500mg amp
- Utrogestan rectal capsul 3x200 mg
- IVFD RL 20 tpm
5
BAB II
DISKUSI
Pasien Ny.RA usia 30 tahun datang pada tanggal 19 Desember 2018 dengan
keluhan keluar flek darah berwarna merah terang, tidak bergumpal dan tidak
bergelembung, keluar jaringan (-), dan terasa nyeri sekitar ari-ari hilang timbul sejak
4 jam SMRS, sebelumnya pasien sedang beraktivitas mencuci pakaian, HPHT 24
september 2018, usia kehamilan 10-11 minggu. Ini merupakan kehamilan yang ke 2,
sebelumnya pasien pernah mengalami keguguran diusia kehamilan 6 minggu.
Riwayat keputihan (-), pemakaian obat-obatan hanya vitamin zat besi, merokok (-),
minum alkohol (-).
Pada pemeriksaan fisik abdomen TFU 3 jari diatas simfisis pubis, DJJ (-),
genitalia eksterna: inspeksi/palpasi: V/U tenang, Perdarahan pervaginam (+) tidak
aktif mengalir, tidak ada jaringan, jumlah darah ±10 cc. Ostium uteri tertutup.
Pemeriksaan penunjang hema 1 dalam rentang normal.
Diagnosis yang dapat ditegakkan pada pasien ini adalah abortus yang
merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat
janin kurang dari 500 gram.
Jenis abortus yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah abortus iminens hal
ini sesuai dengan temuan gejala dan tanda yakni perdarahan pervaginam saat usia
kehamilan <20 minggu dan tanpa adanya pengeluaran jaringan seperti daging, tinggi
fundus sesuai dengan usia kehamilan, dan masih tertutupnya ostium uteri eksternum.
Terapi yang diberikan adalah cairan RL maintanance untuk hemodinamik,
hormon progesteron yaitu utrogestan 3x200 mg untuk meminimalisasi kontraksi
miometrium dan juga diberikan anti perdarahan asam traneksamat 1x500mg. Edukasi
diberikan kepada pasien untuk bed rest total, hindari stres.
Abortus imminens merupakan abortus yang sifatnya mengancam, namun hasil
konsepsi masih dapat dipertahankan. Maka penatalaksanaan yang dianjurkan adalah
6
tirah baring agar aliran darah ke uterus lebih lancar dan berkurangnya rangsangan
mekanik sehingga perdarahan berhenti.
Penanganan pasien lebih lanjut membutuhkan perawatan dan pemeriksaan
USG oleh spesialis Obgyn sehingga pasien dirujuk ke RS.UNAND