Anda di halaman 1dari 5

JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741

Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362

JURNAL ENERGI DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR (JETM)


Homepage jurnal: http://jetm.polinema.ac.id/

Judul Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur (TNR 16 pt)


Penulis 11* , Penulis 21, Penulis 32 (TNR 14 pt)
1
Alamat penulis 1 dan 2, Negara (TNR 8 pt, Italic)
2
Alamat Penulis 3, Negara
*Email Penulis: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Naskah Diterima xxx Abstrak hendaknya ditulis secara jelas, singkat, dan deskriptif. Tulisan pada abstrak
Naskah Direvisi xxx mencakup latar belakang, metodologi, pembahasan dan kesimpulan secara ringkas.
Naskah Disetujui xxx Urgensi penelitian juga disampaikan pada abstrak. Abstrak ditulis menggunakan
Naskah Online xxx font Cambria berukuran 9 pt, sebaiknya tidak lebih dari 300 kata.

Kata kunci: kata kunci 1, kata kunci 2, kata kunci 3, kata kunci 4, kata kunci 5

1. PENDAHULUAN dan di Amerika ASTM E 8 dan ASTM E 8M adalah


1.1 Latar belakang pengujian tarik (tensile test) juga sering disebut sebagai
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Uji tarik tension test, dari pengujian ini dapat mengetahui
(tensile test) menjadi salah satu hal terpenting dilakukan kekuatan mulur, perpanjangan, reduksi, dan modulus
dalam bidang manufaktur. Karena dapat diketahui elastisitas dari suatu material. Umumnya uji mekanik
beberapa sifat mekanik material. sifat mekanik material material yang dilakukan bertujuan untuk mengukur
perlu diketahui ketika dilakukan pembuatan sebuah kekuatan tarik (tensile strength) dari suatu bahan dan
kontruksi mesin. Banyak cara yang dilakukan untuk didaerah plastis [3].
mengetahui sifat mekanik material, salah satu cara yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
dapat dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik pengaruh chamfer dan ketebalan plat specimen dengan
material yaitu dengan melakukan pengujian yang model profil T terhadap tegangan yang terjadi pada saat
dikenal dengan nama pengujian tarik [1]. uji tarik berlangsung, memanfaatkan variasi ukuran dari
Untuk rekayasa teknik dan desain produk, data chamfer 3mm, 5mm, dan 8mm serta ukuran dari tebal
kekuatan material yang didapatkan dari hasil pengujian plat specimen 5mm dan 10mm yang masing-masing
tarik sangat penting, pengujian tarik banyak dilakukan akan diberi gaya 400N dan 600N. Dari percobaan
untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan dimakudkan untuk meneliti besar distribusi tegangan
suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi yang terjadi pada titik-titik tertentu terhadap specimen
bahan, dengan pengujian tarik dapat diukur daya tahan uji.
suatu material terhadap gaya statis yang diterima secara
1.2 Perumusan Masalah
berlahan-lahan [2].
Masalah yang diangkat dalam penelitian bagaimana
Salah satu dari pengujian mekanik yang sangat
data dari hasil pengujian tarik pada material dapat
sederhana, mendasar/fundamental, tidak mahal dan telah
di standarisasi diseluruh dunia seperti Jepang JIS 2241

1
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362
dianalisis kakutan material secara teknis dan sejati gaya tarik sudut berhimpit maka yang terjadi adalah
dengan menggunakan perangkat lunak. gaya lentur.
1.3 Tujuan Penelitian Hasil uji tarik tersebut mencatat fenomena
Tujuan penelitian dari penulisan ini adalah : hubungan antara tegangan- regangan yang terjadi
1.Mengetahui pengaruh chamfer terhadap tegangan selama proses uji tarik dilakukan. Mesin uji tarik
spesimen seringdiperlukan dalam kegiatan engineering untuk
2.Mengetahui pengaruh ketebalan plat teradap tegangan mengetahui sifat- sifat mekanik suatu material. Mesin
spesimen uji tarik terdiri dari beberapa bagian pendukung
3.Melakukan simulasi tegangan material dengan utama, diantaranya : kerangka, mekanikme pencekam
menggunkan software simulasi solidworks spesimen, sistem penarik dan mekanikme, sertasistem
1.4 Batasan Masalah pengukur.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, dilakukan Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi
pembatasan terhadap masalah-masalah yang harus informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan
diselesaikan, adalah : sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji
1.Data hasil pengujian tarik yang dijadikan obyek tarik benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang
dibatasi pada hasil pengujian tarik yang berbentuk bertambah secara kontiniu, bersamaan dengan itu
profil T dengan variasi champer dan ketebalan plat dilakukan pengamatan mengenai perpanjang yang
2.pemodelan dan simulasi ini menggunkan software dialami benda uji. seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Solidworks 2.2 Tegangan-Regangan Teknis
1.5 Manfaat Penelitian Sifat-sifat mekanik material yang dikuantifikasikan
Adapun manfaat penulisan tugas akhir ini adalah : salah satunya dengan kuat tarik dapat diperoleh dengan
1.Mengetahui pengaruh champer pada tegangan. pengujian tarik. Pada pengujian tarik uniaksial atau uji
2.Mengetahui pengaruh ketebalan plat pada tegangan. satu arah, benda uji diberi beban atau gaya tarik pada
3.Memahami penggunaan software Solidwork satu arah dan gaya yang diberikan bertambah besar
2. METODE PENELITIAN secara kontinu. Pada saat bersamaan benda uji akan
2.1 Uji Tarik bertambah panjang dengan bertambah gaya yang
Uji tarik adalah pemberian gaya atau tegangan diberikan.
tarik kepada material denganmaksud untuk mengetahui Berdasarkan hasil pengujian tarik yaitu berupa data
atau mendeteksi kekuatan dari suatu material. Tegangan gaya dan perpanjangan, maka dapat dianilisis untuk
tarik yang digunakan adalah tegangan aktual eksternal menentukan tegangan dan regangan secara teknis, yaitu
atau perpanjangan sumbu benda uji. Uji tarik dilakuan persamaannya:
dengan cara penarikan uji dengan gaya tarik secara
terusmenerus, sehingga bahan (perpajangannya) terus
menerus meningkat dan teratur sampai putus, dengan
tujuan menentukan nilai tarik. Untuk mengetahui
kekuatan tarik suatu bahan dalam pembebanan tarik,
garis gaya harus berhimpit dengan garis sumbu bahan
sehingga pembebanan terjadi beban tarik lurus. Tetapi
jika
Gambar 2.1 Alat uji tarik
(http://www.scribd.com)

2
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362
Tegangan Teknis menahan beban sesumbu untuk keadaan yang
Tegangan yang didapatkan dari kurva tegangan teoritik sangatterbatas. Pada tegangan yang lebih komplek,
adalah tegangan yang membujur rata- rata dari
pengujian tarik. Tegangan tersebut diperoleh dengan kaitan nilai tersebut dengan kekuatanlogam kecil
cara membagi beban dengan luas awal penampang sekali kegunaannya. Kecenderungan yang banyak
lintang benda uji itu. (fhianunikoe.blogspot.com)
ditemui adalah,mendasarkan rancangan statis logam
(N/mm2)……...…(2.1)
ulet pada kekuatan luluhnya. Tetapi karena jauh lebih
Ao
Dimana, praktis menggunakan kekuatan tarik untuk menentukan
P = gaya yang diberikan pada benda uji (N) kekuatan bahan, makametode ini lebih banyak dipakai.
Ao = luas penampang awal benda
uji (mm2) Kekuatan tarik adalah besarnya beban maksimum
dibagi dengan luas penampang lintang awal benda
Regangan Teknis
uji(http:// belajar metalurgi.blogspot.com)
Regangan yang didapatkan adalah regangan linear rata-
rata, yang diperoleh dengan cara membagi perpanjangan Pmaks , (N/mm2) ...................... (2.5)
(gage length) benda uji, dengan panjang awal.
(fhianunikoe.blogspot.com) Ao
Korelasi emperis yang diperluas antar kekuatan
tarik dengan sifat mekanik lainnya seperti kekerasan
………(2.2) dan kekuatan lelah, sering dipergunakan. Hubungan
Lo
Jila terus menarik suatu benda uji sampai putus, tersebut hanya terbatas pada hasil penelitian beberapa
akan mendapatkan profil tarikan yang lengkap yang jenis material.
berupa kurva seperti digambarkan pada Gambar 2.2.
Kurva ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan 2.4 Metode Eksperimen Perbandingan
dengan perubahan panjang. Yaitu suatu cara untuk membandingkan antara dua
Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang speciment dengan dimensi penampang yang berbeda
memakai bahan tersebut.
untuk mendapatkan hasil yang terbaik alur penelitian
disajikan dalam gambar 2.3 Spesimen uji tarik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah cast alloy steel,
standar ASTM E8 & E8M pada gambar 2.4 Benda uji
yang dibutuhkan ada 6 spesimen meliputi 2 spesimen
uji material ukuran chamfer 3x45⁰ tebal 5&10 mm , 2
Gambar 2.2 Gambar singkat uji tarik spesimen uji material ukuran chamfer 5x45⁰ tebal 5&10
(fhianunikoe.blogspot.com)
mm, dan 2 spesimen uji material ukuran chamfer 8x45⁰
Memudahkan pembahasan, Gambar 2.1 tebal 5&10 mm, yang keseluruhan spesimen diuji
dimodifikasi dari hubungan antara gaya tarikan dan menggunakan simulasi pengujian tarik, masing-masing
pertambahan panjang menjadi hubungan antara terdiri dari 6 buah specimen dimensi model T.
tegangan mekanik dan regangan (stress vs strain),
seperti diperlihatkan pada gambar 2.2
2.3 Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum
(ultimate tensile strength) adalah nilai yang paling
sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi
Gambar 2.3 Specimen benda uji
padakenyataannya nilai tersebut kurang bersifat
(Dokumentasi Pribadi)
mendasar dalam kaitannya dengankekuatan material.
Untuk logam ulet, kekuatan tariknya harus dikaitkan
dengan beban maksimum, dimana logam dapat

3
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362
3. HASIL
Dari pengujian tarik dengan software simulasi
yang dilakukan. Didapatkan grafik tegangan pada
masing-masing penggunaan gaya penarikan berbeda
dengan variasi speciment chamfer dan tebal specimen
yang telah ditentukan seperti pada gambar grafik 1,
grafik 2, grafik 3, grafik 4, grafik 5, dan grafik 6.

Gambar 3.5 Grafik Chamfer (8x45⁰) ke tegangan.

Gambar 3.1 Grafik Chamfer (3x45⁰) ke tegangan.


Gambar 3.6 Grafik Chamfer (8x45⁰) ke tegangan.
Tabel 3.1 Komposisi biogas

Gambar 3.2 Grafik Chamfer (3x45⁰) ke tegangan.

Sumber: analisa simulasi

Dari hasil data pengujian tersebut kemudian dibuat


rata-rata dari setiap perlakuan uji dengan variasi
chamfer pada pola speciment T yang ditampilkan pada
gambar 2.3 diatas. Dari data yang didapat melalui
pengujian tarik, maka untuk mendapatkan hasil
Gambar 3.3 Grafik Chamfer (5x45⁰) ke tegangan. penelitian yang baik perlu ditinjau dari beberapa sifat-
sifat tarikan lainnya terhadap material dalam
menentukan tegangan yang layak untuk digunakan.
Dengan demikian setiap data yang didapatkan kemudian
dilakukan penghitungan dengan persamaan yang
digunakan dan dibandingkan nilai rata-rata dari masing-
masing model speciment, sehingga didapatkan hasil
perbandingan kekuatan tarik pada setiap variasi chamfer
dan tebal speciment yang ditunjukkan pada tabel 3.1
diatas. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan,
semua speciment yang digunakan memenuhi syarat
Gambar 3.4 Grafik Chamfer (5x45⁰) ke tegangan. pengujian untuk speciment berchamfer 8x45 tebal 5mm
ditunjukan dengan hasil uji tarik berada diatas speciment
berchamfer 3x45 10mm untuk distribusi tegangan ,
walaupun specimen dengan tebal 5mm banyak
menyalurkan tegangan dengan speciment bentuk T.
Kekuatan tarik paling tinggi terjadi pada chamfer yang
besar dengan ketebalan tipis.

4
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362
4. KESIMPULAN
Dari eksperimen pengujian tarik dengan software
solid work yang memvariasikan model tambahan
untuk chamfer bagian ujung specimen dan tebal plat
yang digunakan, ini menunjukkan bahwa pengaruh
mode speciment ber chamfer dan tebal sangat
signifikan meskipun secara teori luasannya sama
hasilnya sangat berbeda yaitu yang terjadi pada
chamfer 8x45⁰ sebesar 10320000000Mpa dan besar
daya tarikan adalah 600N. Perlu kajian lebih lanjut
untuk membahas tegangan geser yang terjadi pada
kedua penampang sehingga didapatkan kajian yang
lebih mendalam untuk mengetahui pengaruh
chamfer dan ketebalan plat speciment uji tarik.

5. DAFTAR PUSTAKA
Urutan penulisan daftar pustaka sesuai dengan
penomoran kutipan pada bab sebelumnya sesuai dengan
aturan sitasi IEEE.

Referensi Jurnal
[1] Teodorita, A.S. 2008. [1]. Biogas Handbook. Esbjerg: Uni-
versity of Southern Denmark
[2] Lapalme, D., Seers, Patrick. [2]. 2014. Influence of CO2,
CH4, and initial temperature on H2/CO laminar flame speed.
International Journal of Hydrogen Energy. 3477-3486
[3] Cohe, Cecile., Chauveau, Christan., Gokalp, Iskender., Kur-
tulus, D.F. [3] 2009. CO2 addition and pressure effects on
laminar and turbulent lean premixed CH4 air flames. Pro-
ceedings of Combustion Isnstitute 32. 1803-1810
[4] Janes, A. 2014. Experimental Study of CH¬4/O2/CO2 Mix-
tures Flammability. Makalah dalam AIChE Spring Meeting
2011. Chicago, 2011.
[5] Amato, A., Hudak, B., D’Souza, P., D’Carlo, P., Noble, D.,
Scarborough, D., Seitzman, J., Lieuwen, T. 2011.
Measurements and Analysis of CO and O2 Emissions in
CH4/CO2/O2 Flames. Proceeding of the Combustion Insti-
tute. 3399-3405
[6] Sasongko, Mega, N. 2014. Pengaruh Prosentase CO2 Ter-
hadap Karakteristik Pembakaran Difusi Biogas. Mekanika
Volume 12 Nomor 2
[7] Gascoin, Nicolas., Yang, Qingchun., Chetehouna, Khaled.
2016. Thermal effects of CO2 on the NOx formation behav-
ior in the CH4 diffusion combustion system. Applied Ther-
mal Engineering 110. 144-149
[8] Developer, Cantera. 2012. Phyton Module Documentation.
http://cantera.org/docs/sphynx/html/index.html (accessed
Augusts 2016)
[9] Smith, G.P., Golden, D.M., Frenklach, M., Moriarty, N.W.,
Eiteneer, B., Goldenberg, M., Bowman, C.T., Han-son, R.K.,
Song, S., Gardiner Jr., W.C., 1999. GRI 3.0 Mechanism. Gas
Research Institute. http://www.me.berkeley.edu/gri-mech/
(Accessed August 2016)
[10] Kee, Robert, J., Coltrin, Michael, E., Glarborg, Peter. 2003.
Chemically Reacting Flow. New Jersey: Wiley
[11] Guo, H., Ju, Y., Maruta, K. 1998. Numerical investigation of
CH4/CO2/air and CH4/CO2/O2 counterflow premixed
flames with radiation reabsorption. Combustion Science and
Technology. 135, pp. 49-64

Anda mungkin juga menyukai