Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Bp.

N”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS “Fraktur Radius Dextra”
DI RUANG B RSUD. WANGAYA
TANGGAL 5 Oktober – 8 Oktober 2019

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Bapak N
Umur : 58 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Taman, Abiansemal, Badung
Tanggal Masuk : 5 Oktober 2019
Tanggal Pengkajian : 5 Oktober 2019
No. Register : 246810
Diagnosa Medis : Fraktur Radius Dextra

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Bapak G.S
Umur : 26 Tahun
Hub. Dengan pasien : Anak Kandung
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Br. Taman, Abiansemal, Badung

2. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
a) Saat MRS
Klien mengatakan merasa nyeri.
b) Saat Pengkajian
Klien mengatakan merasa nyeri dengan skala nyeri 5 dibagian tangan kananya karena
patah tulang yang dialaminya rasanya seperti ditusuk-tusuk dan rasa nyeri dirasakan secara
terus menerus.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Anak klien mengatakan tanggal 5 oktober klien sedang jatuh dari motor lalu dibawa ke
puskesmas terdekat tetapi pihak puskesmas mengatakan pasien mengalami fraktur
dibagian tangan kanan lalu pasien dirujuk ke RSUD wangaya dan mendapat perawatan
intensif di ruang B .
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Anak klien mengatakan, klien diantar kepuskesmas untuk mengobati penyakinya.
b. Status kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Anak klien mengatakan ayahnya tidak memiliki penyakit serius.
2) Pernah dirawat
Anak klien mengatakan, klien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
3) Alergi
Anak klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi seperti alergi obat maupun
makanan.
4) Kebiasan (merokok/kopi/alkohol, dll)
Anak klien mengatakan, klien mempunyai kebiasasan minum kopi, dan klien memiliki
kebiasaan sering mengkonsumsi minum minuman alcohol.
c. Riwayat penyakit keluarga
Anak klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
d. Diagnosa medis dan therapy
Diagnosa medis : Fraktur Radius
Therapy :
 Asam Mefenamat 3x500mg
- Kegunaan Untuk mengatasi rasa nyeri
- Melalui oral
- Mekanisme kerja menghambat kerja enzim siklooksigenase enzim ini berfungsi untuk membantu
pembentukan rasa sakit dan peradangan.
- Efek samping mual dan berkeringat

3. Pola kebutuhan dasar (data bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Anak klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit klien. Klien dan keluarganya apabila
mengalami sakit hanya membeli obat diapotik.
b. Pola nutrisi metabolik
 Sebelum sakit
Anak klien mengatakan klien biasa makan nasi 3 kali sehari, semua jenis sayur mau
dimakan dan lauk seperti : telur, ayam, ikan laut, klien minum air 6 gelas/hari (1500 ml)
 Saat sakit
Anak klien mengatakan klien mual dan hanya makan bubur 5 sendok dan minum 4 gelas air
putih (1000 ml) dalam sehari.
c. Pola eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit
Anak klien mengatakan bahwa klien terbiasa BAB 1X/hari dengan feses berwarna
coklat kekuningan dan lembek.
 Saat sakit
Istri klien mengatakan semenjak dibawa ke rumah sakit, klien susah BAB dan feses
berwarna coklat kehitam.
2) BAK
 Sebelum sakit
Istri klien mengatakna bahwa klien BAK 2-4x sehari dengan warna urin kuning sebayak
500 cc.
 Saat sakit
Istri klien mengatakan bahwa klien BAK 3 x sehari dengan warna urin kuning, bau khas
urin sebanyak 250 cc.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemammapuan 0 1 2 3 4 Ket :
Perawatan diri 0 : mandiri
Makan dan minum  1 : Alat bantu
Mandi  2 : Dibantu orang
Toileting  lain
Berpakaian  3 : Dibantu orang
Berpindah  lain
dan alat
4 : tergantung total

2) Latihan
 Sebelum sakit
Isri klien mengatakan pekerjaan klien bertani, rutin dilakukan sebelum sakit. Aktivitas
klien dilakukan sendiri (mandiri)
 Saat sakit
Istri klien mengatakan, klien hanya berada di tempat tidur, aktivitas klien dibantu oleh
keluarga dan perawat.
e. Pola kognitif dan persepsi
Anak klien mengatakan dapat mendengar dengan baik, penciuman, perabaan, merasakan
sesuatu tidak ada masalah, penglihatan masih dengan baik.
f. Pola persepsi-konsep diri
 Sebelum sakit
Peran : Sebagai kepala keluarga
Ideal Diri : Tidak bermasalah
Identitas : Tidak bermasalah
Harga diri : Tidak bermasalah
 Saat sakit
Peran : Sebagai kepala keluarga
Ideal Diri : Tidak bermasalah
Identitas : Tidak bermasalah
Harga diri : Tidak ada perubahan
g. Pola tidur dan istirahat
 Sebelum sakit
Anak klien mengatakan, klien terbiasa untuk tidur malam pukul 23.00 wita dan bangun pagi
pukul 07.00 wita.
 Saat sakit
Anak klien mengatakan klien hanya bisa tidur saja, bangun hanya untuk makan dan minum.
Tidur selama ± 5 jam / hari tetapi kadang terbangun karena merasa nyeri.
h. Pola peran – hubungan
Anak klien mengatakan klien akur dengan keluarganya, hubungan klien dengan keluarga baik
maupun dengan tetangga.
i. Pola seksual-reproduksi
 Sebelum sakit
Anak klien mengatakan klien memiliki satu istri dan dua orang anak laki-laki.
 Saat sakit
Anak klien mengatakan masih sama saat sebelum sakit.
j. Pola toleransi stres-koping
Anak klien mengatakan klien jarang bertengkar dengan keluarga selain itu pasien mengeluh
bosan berada di Rumah Sakit.
k. Pola nilai-kepercayaan
Anak klien mengatakan klien taat beribadah di rumah (sanggah) 2 kali sehari dan saat sakit
hanya dibantu keluarga.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Klien terlihat lemah.
b. Tingkat kesadaran : composmentis
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata : 4
c. Tanda-tanda vital
Nadi : 112x/menit, suhu : 37,3°C, TD : 130/70 mmHg, RR : 28x/menit
d. Keadaan fisik
a) Kepala dan leher
I : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat kotoran.
P : Tidak ada hematoma, edema, dan nyeri tekan.
 Mata
I : Bentuk mata simetris, pupil isokor, sklera kuning (ikterik), konjungtiva anemis,
pergerakan mata (kiri-kanan, atas-bawah).
P : Tidak ada nyeri tekan pada bola mata.
 Hidung
I : Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, tidak terdapat polip.
P : Tidak ada nyeri tekan sinus
 Telinga
I : Bentuk telinga simetris, terdapat serumen
P : Tidak ada nyeri tekan pada telinga
 Mulut
I : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, warna merah muda, tidak ada
stomatitis, terdapat pendarahan pada gusi.
P : Tidak ada nyeri tekan pada sekitar mulut.
 Leher
I : Leher antara leher kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada hematoma.
P : Adanya distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe dan
tidak ada nyeri tekan.
b) Dada
 Paru
I : Bentuk dan gerakan dada tidak simetris, adanya retraksi otot bantu nafas
P : Tidak ada nyeri tekan pada dada.
P : Tidak ada suara tambahan, getaran suara yang dihasilkan oleh perkusi adalah sonor.
A : Suara paru vesikuler.
 Jantung
I : Ictus cordis terlihat pada ICS V medline clavicula
P : Iktus cordis teraba pada medline clavicula ICS V seperti hentakan kuat, dirasakan
dalam dimameter 2 cm
P : Batas jantung normal midline clavicula ICS 3-5 (dulness)
A : Suara jantung S1, S2 tunggal reguler, tidak ada suara tambahan.
c) Payudara dan ketiak
I : Payudara (dada) simetris, tidak ada lesi, persebaran bulu ketiak merata.
P : Tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak.
d) Abdomen
I : Tidak terdapat lesi, persebaran pigmen kulit abdomen merata.
A : Bising usus terdengar 20x/menit
P : Suara ketukan timpani.
P : Tidak ada nyeri tekan pada perut
e) Genetalia
Terdapat kehilangan rambut halus sekitar kemaluan.
f) Integumen
I : Adanya insisi pada integument tangan dextra.
P : Adanya nyeri tekan, turgor kulit elastis.
g) Ekstremitas
 Atas :
I : Terdapat gips dan tidak ada benjolan.
P : Turgor kulit elastis, akral hangat, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan.
 Bawah
I : Tidak ada lesi, hematoma, edema dan fraktur.
P : Turgor kulit elastis, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan.
h) Neurologis
 Status mental dan emosi
Pasien terlihat emosinya stabil
 Pengkajian saraf kranial
Hasil pemeriksaan penunjang :
Lesi pada nerve VII  meringis : sudut bibir kiri tertinggal
XII  disartri
Menjulur : deviasi ke kiri
 Pemeriksaan refleks
Kemampuan pergerakan sendi
Tidak dikaji
5. Pemeriksaan penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Tidak terkaji
2. Pemeriksaan radiologi
Tidak terkaji
3. Hasil konsultasi : -
6. Analisa Data
a. Tabel analisa data
NO DATA INTERPRETASI MASALAH
1 DS : pasien mengatakan nyeri Post op Nyeri Akut
P : Nyeri karena luka insisi 
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk Luka insisi pada daerah fraktur
R : Nyeri dibagian tangan kanan 
S : Skala nyeri 5 Merangsang nosiseptor

T : klien merasakan nyeri secara terus
Pasien meringis, pasien
menerus.
mengeluh nyeri, pasien gelisah
DO : pasien tampak meringis dan gelisah

Dengan TTV pasien :
Nyeri akut
TD: 130/70mmHg
Suhu : 37.3C
Nadi : 112x/menit
RR : 28x/menit

2 DS : Klien mengeluh nyeri saat bergerak Post op Gangguan


DO : Klien tampak sulit menggerakan  Mobilitas Fisik
Luka insisi pada daerah fraktur
ekstremitas 
Klien tampak melakukan gerakan Pasien terpasang gips
secara terbatas 
Pasien tidak bisa menggerakan
Kemampuan 0 1 2 3 4 tangannya, gerakan pasien terbatas
perawatan diri

Makan dan  Gangguan mobilitas fisik
minum

Mandi
Toileting 
Berpakaian

Berpindah 
3 DS : Klien mengatakan belum Post OP Deficit
memahami masalah penyakitnya  pengetahuan
DO : Klien tampak belum mengerti Pasien bertanya-tanya
keadaannya. tentang perawatan pasca operasi,
Klien kurang terpapar informasi pasien mengatakan kurang
terhadap penyakitnya mengerti dengan perawatan pasca
operasi

Defisit Pengetahuan

7. Tabel daftar diagnosa keperawatan/masalah kolaboratif berdasarkan prioritas


Tanggal/ Tanggal
No Diagnosa Keperawatan Ttd
Jam Ditemukan Teratasi
1 Sabtu, 5-10-2019 Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d 24-04-19 (santri)
Pkl 10.00 Wita pasien meringis, gelisah.
.
2 Sabtu, 5-10-2019 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan 24-04-19 (indah)
Pkl 10.00 wita integritas struktur tulang d. d sulit
menggerakan ekstremitas, gerakan terbatas.

3 Sabtu, 5-10-2019 Deficit pengetahuan b.d . kurang terpapar 24-04-19 (yukcan)


Pkl 10.00 wita informasi d.d menanyakan masalah yang
dihadapi.

8. INTERVENSI
Hari/ No. Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil TTD
Tanggal Dx Intervensi Rasional
Sabtu, 1 Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi 1. Mengetahui seberapa
5-10- keperawatan selama 2x24 jam lokasi,karakteris berat nyeri yang (santri)
2019 diharapkan nyeri akut teratasi tik,durasi,frekue dirasakan
nsi,kualitas,inten
dengan KH :
sitas nyeri
-
2. Berikan tehnik
- Klien tidak meringis lagi 2. Membantu klien dalam
non
- Klien tidak gelisah. farmakologis mengurangi nyeri yang
- Klien tidak merasa seperti untuk dirasakan.
ditusuk-tusuk mengurangi
- Skala nyeri menjadi 1 nyeri ( mis:
TD : 120/70mmHg, teknik nafas
Suhu : 37.3o C dalam.
3. Ajarkan teknik
RR : 20x/menit 3. Membantu
non
Nadi : 100x/menit mengajarkan pasien
farmakologis
dan keluarga dalam
untuk melakukan nafas
mengurangi rasa dalam.
nyeri
4. Kolaborasi
pemberian
analgetik jika 4. Membantu meredakan
perlu rasa nyeri pada pasien.

Sabtu, 5- 2 Setelah diberikan asuhan 1. Monitor kondisi 1. Mengawasi kondisi


10-2019 keperawatan selama 2x24 jam umum selama klien untuk melakukan
melakukan mobilisasi mobilitas untuk
diharapkan gangguan mobilitas (Indah)
mengurangi cedera
fisik dapat teratasi dengan KH : 2. Fasilitasi aktivitas pada pasien.
- Klien tidak sulit menggerakan mobilisasi dengan alat 2. Memberikan fasilitas
ekstremitas bantu (mis:kursi roda) kepada pasien untuk
- Klien tidak nyeri dalam melakukan aktivitas
3. Anjurkan melakukan
beraktivitas
mobilisasi dini
- Gerakan klien tidak terbatas 3. Menyarankan pasien
melakukan mobilisasi
4. Ajarkan mobilisasi dini untuk terbiasa
sederhana yang harus melakukan aktivitas
dilakukan (mis:duduk kecil
ditempat tidur/pindah 4. Membantu klien
dari tempat tidur ke memberikan aktivitas
kursi) kecil untuk terbiasa
menggerakan
ekstremitasnya.

Sabtu, 3 Setelah diberikan asuhan 1. Berikan kesempatan 1. Memberikan pasien


5-1o- keperawatan selama 2x24 jam untuk bertanya bertanya untuk
2019 diharapkan klien memahami pengetahuan lebih. (yukcan)
penyakitnya, dengan KH :
2. Anjurkan 2. Untuk mencegah gips
- klien mengerti masalah
menghindari dari gips menjadi lembek
penyakitnya terkena air/basah membuat fungsi gips
- klien memahami penyakitnya (mis:gunakan tidak efektif.
- klien sudah terpapar informasi pelindung saat mandi)

3. Anjurkan 3. Menganjurkan
memposisikan gips pasien untuk
pada bantal membatasi
aktivitas sehingga
penyembuhan
efektif.

4. Jelaskan tanda-tanda 4. untuk mengetahui


infeksi (mis:gips tanda-tanda infeksi
berbau busuk eritme sehingga pasien
demam) dan minta dapat mencegah
segera jika terjadi. terjadinya infeksi
jika terjadi
9. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/ Jam/
No. Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses TTD
Tanggal
Minggu, 1 Memonitor pola nafas. Ds : Pasien mengatakan sesak :
21-04-2019 Do : Pasien nampak menggunakan pernafasan
Pkl 10.00 cuping hidung, RR = 26x/menit.

Memberikan bantuan terapi nafas Ds : Pasien mengatakan sulit bernafas


Do : Pasien tampak gelisah dan menggunakan
pernafasan cuping hidung.

Mengajarkan pasien nafas dalam


Ds : Pasien mengatakan sulit untuk menarik
nafas dalam\
Do : Pasien masih bernafas dengan cuping
hidung.

2 Mendorong pola makan dengan porsiDs : pasien mengatakan merasa mual


sedikit makanan yang menarik bagi Do : mukosa bibir pasien tampak kering
pasien yang mual.

Melakukan kebersihan mulut Ds : pasien mengatakan tidak nyaman dengan


sesering mungkin untuk kondisi mulutnya
meningkatkan kenyamanan.
Do : pasien tampak lemas, nafsu makan pasien
masih menurun.
Mengajari penggunaan teknik Ds : keluarga pasien mengerti mengenai
nonfarmakologi (misalnya, relaksasi,
teknik non farmakologi yang baik
hipnotis, dll).
Do : keluarga pasien tampak menerima
pengetahuan yang diberikan perawat.
Memberikan obat antiemetic
Ds : pasien mengatakan apa fungsi obat yang
mencegah mual jika memungkinkan
diberikan
Do : pasien tampak lemah, wajah pasien pucat

3 Memonitor respon emosi, fisik, Ds : pasien mengatakan kadang merasa jenuh


sosial dan spiritual pada aktivitas
Do : pasien tampak tidak nyaman , emosi
pasien stabil.
Memfasilitasi aktivitas pengganti Ds : pasien mengatakan tidak mampu
pada saat pasien memiliki beraktifitas
keterbatasan waktu, energi, maupun
pergerakan dengan cara Do : pasien tampak lemah, pasien nampak
mengkonsultasi pada terapi fisik, sulit beraktifitas.
okupasi dan terapi, rekreasi.
Menginstrusikan pasien dan keluarga
Ds : keluarga pasien mengerti aktivitas apa
untuk melaksanakan aktivitas yang
diinginkan mauoun yang telah saja diberikan kepada pasien
diresepkan. Do : pasien tampak gelisah dan pasien
tampak lemah.
Mengkolaborasi dengan ahli terapi
fisik, okupasi dan terapis Ds : pasien dan keluarga setuju dengan
rekreasional dalam perencanaan dan kolaborasi dari ahli terapi lain.
pemantauan program jika memang
diperlukan Do : pasien tampak mengikuti intruksi dari
ahli fisik.

Menimbang berat badan tiap hari


4 dengan waktu yang tepat atau sama Ds : pasien mengatakan sulit untuk berdiri.
(misalnya: setelah buang air kecil, Do : pasien tampak lemas berat badan pasien
setelah sarapan) dan monitor berkurang.
kecenderungan

Memberikan infus IV ( misalnya : Ds : pasien mengatakan tidak nyaman


produk darah ) secara perlahan untuk dipasang impus.
mencegah peningkatan preloae yang
cepat. Do : pasien tampak gelisah, pasien nampak
kesakitan.

Mengedukasinya instruksikan pasien


mengenai penggunaan obat Ds : pasien mengatakan dapat minum obat
mengenai preload tampa kendala.
Do :pasien tampak kooperatif.dalam
pemberian obat.

Mengintruksikan pasien dan Ds : keluarga pasien mengatan kurang


keluarga penggunaan catatan dan
memahami dalam catatan pengeluran
output, sesuai kebutuhan.
cairan.
Do : pasien tampak bingung.

Senin, 1 Memonitor pola nafas. Ds : pasien mengatakana masih merasa sesak.


22-04-2019 Do : pasien tampak menggunakan oksigen.
Pkl 13.30
Memberikan bantuan terapi nafas
Ds : pasien mengatakan mampu melakukan itu
Do : pasien nampak mencoba mealakukan
terapi napas yg diberikan.

Mengajarkan pasien nafas dalam


Ds : pasien mengatakn mengerti menggunakan
nafas dalam
Do : pasien nampak mencoba menggunakan
terapi nafas dalam
Pasien merasa nyaman

2 Mendorong pola makan dengan porsiDs : pasien mengatakan akan bersemangat


sedikit makanan yang menarik bagi
dalam menambah nafsu makan
pasien yang mual.
Do : pasien tampak koperatif dalam makan

Melakukan kebersihan mulut


Ds : pasien mengatakan ingin melakukan
sesering mungkin untuk
meningkatkan kenyamanan. gosok gigi
Do : keluarga pasien mengerti keinginan
pasien
Mengajari penggunaan teknik Ds : pasien mengatakan akan melakukan
nonfarmakologi (misalnya, relaksasi, teknik tersebut
hipnotis, dll).
Do : pasien tampak kooperatif

Memberikan obat antiemetic Ds : pasien mengatakan ingin sembuh


mencegah mual jika memungkinkan
Do : pasien tampak mau meminum obat

3 Memonitor respon emosi, fisik, Ds : pasien mengatakan dapat melakukan


sosial dan spiritual pada aktivitas persembahyangan walau ditempat
tidur
Do : pasien tampak koperatif
Keluarg pasien tampak aktif

Memfasilitasi aktivitas pengganti


pada saat pasien memiliki Ds :keluarga pasien mengatakan telah
keterbatasan waktu, energi, maupun mengikuti intruksi yang diberikan
pergerakan dengan cara
Do : pasien tampak koopertif
berkonsultasi pada terapi fisik,
okupasi dan terapi, rekreasi. Keluarga pasien tampak kooperatif

Ds : pasien mengatakan mampu mengikuti


Menginstrusikan pasien dan keluarga intruksi dari ahli terapi fisik
untuk melaksanakan aktivitas yang
diinginkan maupun yang telah Do : pasien tampak mengerti terapi apa yang
diresepkan.
diberikan
Pasien tampak kooperatif

Berkolaborasi dengan ahli terapi


4 fisik, okupasi dan terapis Ds : pasien mengatakan mampu mengikuti
rekreasional dalam perencanaan dan Do : pasien tampak lemah
pemantauan program jika memang Berat badan pasien sedikit meningkat
diperlukan

Menimbang berat badan tiap hari Ds : pasien mengatakan apa saja akan
dengan waktu yang tepat atau sama
(misalnya: setelah buang air kecil, dilakukan agar dia sembuh
setelah sarapan) dan monitor Do : pasien tampak pasrah, pasien tampak
kecenderungan lemah, dan pasien tampak putus asa

Memberikan infus IV ( misalnya : Ds : pasien mengatakan merasa tidak nyaman


produk darah ) secara perlahan untuk
mencegah peningkatan preloae yang dengan infusnya
cepat. Do : pasien tampak gelisah, pasien nampak
belum terbiasa.

Mengedukasinya instruksikan pasien Ds : keluarga pasien mengatakan mengerti


mengenai penggunaan obat dengan obat yang diberikan
mengenai preload
Do : pasien tampak mengerti dengan obat yang
diberikan pasien tidak ada alegi obat.

Mengintruksikan pasien dan


Ds : keluarga mengatakan belum mengerti
keluarga penggunaan catatan dan
output, sesuai kebutuhan. mengenai catatan output
Do : keluarga pasien masih tampak bingung
Keluarga pasien masih aktif bertanya
pada perawat.

Selasa, 1 Memonitor pola nafas. Ds : pasien mengatakan sesaknya berkurang


23-04-2019 Do : pasien tampak nyaman, retraksi otot
08.00 wita dada pasien berkurang.

Memberikan bantuan terapi nafas Ds : pasien mengatakan sudah mengerti


dengan terapi nafas yang diberikan
Do : pasien sudah terbiasa melakukan terapi
nafas yang diberikan
Menimbang berat badan tiap hari
dengan waktu yang tepat atau sama
(misalnya: setelah buang air kecil, Ds : pasien mengatakan sudah mampu
setelah sarapan) dan monitor mengikuti menimbang berat badan
kecenderungan
Do : pasien tampak kooperatif, berat badan
pasien semakin meningkat

Mendorong pola makan dengan porsi


2 Ds : pasien mengatakan bahwa asupan
sedikit makanan yang menarik bagi
pasien yang mual. makannya meningkat.
Do : nafsu makan pasien meningkat, pasien
nampak makan banyak dari biasanya
Melakukan kebersihan mulut Ds : pasien mengatakan nyaman saat kondisi
sesering mungkin untuk mulutnya bersih
meningkatkan kenyamanan.
Do : pasien nampak nyaman.

Ds : pasien mengatakan mengerti teknik


Mengajari penggunaan teknik
nonfarmakologi yang baik
nonfarmakologi (misalnya, relaksasi,
hipnotis, dll). Do : keluarga pasien tampak mampu
mengikuti teknik non farmakologi, pasien
tampak kooperatif

Memberikan obat antiemetic Ds : pasien mengatakan ingin sembuh


mencegah mual jika memungkinkan
Do : Pasien taampak koperatif dalam mimum
obat

Ds : pasien mengatakan masih merasa jenuh


Memonitor respon emosi, fisik,
3 sosial Do : pasien tampak gelisah, pasien tampak
dan spiritual pada aktivitas masih belum terbiasa.

Ds : pasien mengatakan senang difasilitasi


Memfasilitasi aktivitas pengganti oleh perawat.
pada saat pasien memiliki
Do : pasien mampu melakukan aktifitas terapi
keterbatasan waktu, energi, maupun
pergerakan dengan cara fisik yang diberikan.
berkonsultasi pada terapi fisik,
okupasi dan terapi, rekreasi.

Ds : pasien dan keluarga mengatakan sudah


Menginstrusikan pasien dan keluarga bisa melakukan aktifitas yang
untuk melaksanakan aktivitas yang
diinginkan.
diinginkan mauoun yang telah
diresepkan. Do : pasien nampak aktif .

Ds : pasien dan keluarga setuju dengan


Berkolaborasi dengan ahli terapi kolaborasi dari ahli terapi lain.
fisik, okupasi dan terapis
rekreasional dalam perencanaan dan Do : pasien tampak mampu mengikuti intruksi
pemantauan program jika memang dari ahli fisik.
diperlukan.

4 Menimbang berat badan tiap hari Ds : pasien mengatakan tidak telalu sulit
dengan waktu yang tepat atau sama untuk berdiri.
(misalnya: setelah buang air kecil,
setelah sarapan) dan monitor Do : pasien tampak tidak begitu lemah lagi,
kecenderungan berat badan pasien bertambah.

Memberikan infus IV ( misalnya :


produk darah ) secara perlahan untuk Ds : pasien mengatakan sudah terbiasa
mencegah peningkatan preloae yang dipasang infus.
cepat
Do : pasien tampak tidak gelisah.

Mengedukasinya instruksikan pasien


mengenai penggunaan obat Ds : pasien mengatakan dapat minum obat
mengenai preload tanpa kendala.
Do :pasien tampak kooperatif dalam
pemberian obat.

Mengintruksikan pasien dan Ds : keluarga pasien mengatan sudah


keluarga penggunaan catatan dan
memahami dalam catatan pengeluran
output, sesuai kebutuhan.
cairan.
Do : pasien tampak mengerti
10. EVALUASI

N No
Hari/ Tgl Jam Evauasi TTD
o Dx
1 Selasa, 1 S : Klien mengatakan nyerinya berkurang
8-10-2019 P : karena luka insisi
08.00 wita Q : rasa nyeri seperti di tusuk – tusuk (santri)
R : bagian tangan kanan
S : skala nyeri menjadi 2
T : muncul saat melakukan aktivitas
O : klien sedikit meringis, dan sedikit gelisah,
TD : 110/70mmHg,
Suhu : 37.3o C
RR : 24x/menit
Nadi : 102x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

2 Selasa, 2 S : Klien mengatakan masih sulit menggerakan tangannya.


8-10-2019 O : Klien tampak terbatas dalam menggerakan tangannya
08.00 wita A : Masalah belum teratasi. (Indah)
P : Lanjutkan intervensi

3 Selasa, 3 S : Klien mengatakan sudah memahami masalah penyakitnya (wisnu)


8-10-2019 O : Klien tampak mengerti dalam menjelaskan penyakitnya
08.00 wita A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien

Anda mungkin juga menyukai