BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ductus vitellinus yang menetap tipe 1 adalah paten ductus vitellinus antara
umbilicus dengan ileum, yang memiliki karakteristik manifestasi klinis keluarnya
muatan fecal dari umbilicus. Tipe 2 hanya bagian distal dekat dengan umbilicus
yang paten sehingga membentuk fistula atau sinus umbilicus atau hanya bagian
proximal dekat denagn ileum yang paten yakni yang disebut diverticulum Meckel.
Diverticulum Meckel biasanya terletak 40-60cm dari valve ileocaecal, kadang
apabila inversi dapat terproyeksi kedalam lumen ileum.
Tipe 3 apabila bagian distal dan proximal hilang atau menjadi jaringan
fibrous dan tersisa porsi sentral, maka membentuk suatu kista.
2.2 Prevalensi
Anomali duktus omfalomesenterikus terjadi pada sekitar 2% dari populasi.
Distribusi jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sama (Leung dan Andrew
dalam Putranto 2013). Diverticulum Meckel adalah anomali umbilicus yang paling
sering denagn prevalensi 0,2-3%.
2.4 Diagnosis
Riwayat keluar cairan berbau feces sejak lahir dan gejala obstruksi usus.
Pada Diverticulum Meckel mungkin didapatkan perdarahan perektum. Discharge
umbilikus mungkin karena paten duktus omfalomesenterikus, paten urachus, atau
granuloma umbilikalis. Sifat discharge sering dapat merupakan petunjuk dari
diagnosis.
Pemeriksaan fisik pada umbilicus didapatkan benjolan kecil kemerahan dan
dapat disertai discharge berbau feces. Pada pemeriksaan abdomen mungkin
didapatkan tanda dan gejala obstruksi usus dan kemungkinan perdarah per anum.
Pemeriksaan penunjang : foto polos abdomen, ultrasonografi dan CT scan
abdomen, scintigraphy Tc-99M. Ultrasonografi, CT scan bertujuan untuk
mengetahui adanya kista dan sinografi untuk mengetahui adanya sinus
omphalomesenterikus. Sebuah paten duktus omfalomesenterikus harus dicurigai
jika granuloma umbilikalis gagal dikauterisasi dengan perak nitrat atau adanya
lumen non vaskuler dalam transected tali pusat. Jika diagnosis diragukan lagi,
studi kontras melalui stoma atau USG dapat digunakan untuk menggambarkan
sifat lesi (Leung dan Andrew dalam Putranto 2013).
8
hitam dibandingkan dengan bayi kulit putih (Brandt dalam Putranto 2013).
Selama kehamilan tali pusat melewati lubang kecil yang terbuka pada otot
perut bayi. Namun jika lubangnya tidak menutup dan otot di perut tidak
bergabung secara sempurna di garis tengah perut, dinding perut akan
melemah. Pada orang dewasa bisa disebabkan oleh obesitas, kehamilan
berulang-ulang, adanya cairan dalam rongga perut (ascites) dan operasi
perut (Brandt dalam Putranto 2013). Waktu lahir pada fasia terdapat celah
yang hanya dilalui tali pusat. Setelah pengikatan, puntung tali pusat sembuh
dengan granulasi dan epitelisasi. Namun pada beberapa bayi waktu lahir
banyak bayi dengan hernia umbilikalis karena defek yang tidak menutup
sempurna dan linea alba tetap terpisah (Brandt dan salameh dalam putranyo
2013).
Terlihat adanya penonjolan pada umbilikus yang mengandung isi
rongga perut yang masuk melalui cincin umbilicus akibat peninggian
tekanan intra abdomen, biasanya ketika bayi menangis. Hernia umbilikalis
pada anak biasanya tidak menimbulkan rasa sakit/nyeri. Hernia umbilikalis
yang muncul selama masa dewasa dapat menyebabkan ketidaknyamanan
perut (Brandt dan Salameh dalam putranto 2013).
Diagnosis hernia umbilikalis tidak sukar yaitu dengan adanya defek
pada umbilikus sehingga tampak adanya penonjolan di daerah tersebut
(Salameh Dalam Putranto 2013).
Bila cincin hernia < 2cm regresi spontan akan terjadi sebelum bayi
beumur 6 bulan, kadang cincin baru tertutup setelah 1 tahun.
2.6 Tatalaksana
Penatalaksanaan dilakukan dengan cara eksisi sinus, fistula maupun kista
dari duktus omphalomesenterikus, sedangkan pada divertikel meckel adalah
divertikulektomi.
Eksisi Omphalomesenterikus remnant dan Divertikelum Meckel Penderita
dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum. Dilakukan tindakan aseptik
dan antiseptik pada abdomen dan sekitarnya. Lapangan operasi ditutup dengan
doek steril. Dilakukan sayatan transversal kulit abdomen dibawah umbilikus.
Sayatan diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum. Omphalomesenterikus
remnant diidentifikasi, kemudian dilakukan eksisi. Apabila ditemukan
Diverticulum Meckel maka dilakukan diverticulectomy dan penutupan defek usus
dengan jahitan 2 lapis. Tutup luka operasi lapis demi lapis.