Anda di halaman 1dari 4

Nurul Rahmania

240310170018

BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, kami melakukan penghitungan mikroba yang ada
pada air limbah yang kami gunakan. Dengan perbandingannya yaitu air bersih.
Sebelum dilakukannya perhitungan koloni mikroba dilakukan preparasi terlebih
dahulu. Preparasi dilakukan untuk pembuatan media, setelah preparasi dilakukan
pengenceran bahan yang akan diamati lalu dimasukkan ke media, setelah itu
didiamkan selama 3 hari lalu dilakukan pengamatan penghitungan jumlah koloni
mikroba.

5.1 Perhitungan Koloni Mikroba


Pada dasarnya ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan
secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain
adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau
tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan
perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada
suatu bahan yang masih hidup saja (viable count). Dalam pelaksanaannya ada
beberapa cara yaitu perhitungan pada cawan, perhitungan melalui pegenceran,
perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), cara kekeruhan atau
turbidimetri (Hadietomo, Ratna 1990).
Metode yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu metode SPC atau
Standard Plate Counter atau metode viable count. Penghitungan disebut juga sebagai
standard plate count, yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel bakteri yang
hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu colony setelah diinkubasi dalam
media biakan dengan lingkungan yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah colony
yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah bakteri
dalam suspensi. Jumlah bakteri merupakan salah satu faktor penting untuk diketahui,
karena dapat menentukan kinerja dari bakteri tersebut (Suriawiria, U, 2005).
Syarat colony yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut.
Nurul Rahmania
240310170018

1. Satu colony dihitung 1 colony.


2. Dua colony yang bertumpuk dihitung 1 colony.
3. Beberapa colony yang berhubungan dihitung 1 colony.
4. Dua colony yang berdekatan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 colony
(Hadietomo,Ratna, 1990).

5.2 Hasil Pengamatan Praktikum


Hasil dari pengamatan praktikum kali ini yaitu didapatkan bahwa air bersih
didapatkan jumlah mikroba 2 x 10-4 pada pengenceran 10-4. Pada pengencerna
selanjutnya tidak ditemukan mikroba. Pada sample kolam ikan didapatkan 40 x 10 -4
dan 44 x 10-4 pada pengenceran 10-4 dan terdapat 1x10-5 dan 206x10-5. Pada sample
air limbah industry didapatkan 137 x 10-4 dan 167 x 10-4 pada pengenceran 10-4 dan
terdapat 1x10-5. Pada sample air seloka didapatkan 9 x 10 -4 dan 2 x 10-4 pada
pengenceran 10-4 dan terdapat 1x10-5 dan 2 x 10-5. Pada sample air limbah rumah
tangga didapatkan 33 x 10-4 dan 48 x 10-4 pada pengenceran 10-4 dan terdapat 15x10-5
dan 10 x 10-5. Pada sample air danau didapatkan mikroba terlalu banyak untuk
dihitung pada pengecengeran 10-4 dan terdapat 33x10-5 dan 256x10-5.
Nurul Rahmania
240310170018

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin kotor air limbah makan semakin banyak mikroba.
2. Jenis air limbah tidak secara otomatis menentuka banyaknya mikroba pada air
limbah.

6.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya:
1. Ditentukan air limbah mana yang boleh dan tidak untuk diambil.
2. Pastikan setiap praktikan melakukan pengerjaan selama praktikum tidak salah
prosedur.
Nurul Rahmania
240310170018

Daftar Pustaka

Hadioetomo & Ratna. 1990. Mikrobiologi Dalam Praktek. Jakarta: PT Gramedia


Suriawiria U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.

Anda mungkin juga menyukai