Anda di halaman 1dari 6

14

LAPORAN KASUS
SMF ILMU KULIT KELAMIN
RSUD CUT NYAK DIEN MEULABOH
BAB I
STATUS PASIEN

A. IDENTITAS

Nama Pasien : ainim salmala

Umur : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : kuala bhee

Status : Menikah

Pekerjaan : sma

TanggalBerobat : 03 juli 2018

B. RIWAYAT PENYAKIT

Anamnesis dilakukan pada tanggal 03 Juli 2019 secara autoanamnesis.

1. KELUHAN UTAMA

Gatal pada selangkangan

1. KELUHAN TAMBAHAN

(-)
14

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

gatal pada selangkangan kurang lebih 1 bulan yang lalu, awalnya gatal pada

selangkangan kiri di garut, menjadi luka menyebar ke

selangkangan kanan selangkangan menjadi hitam dan bersisik

gatal muncul terutama ketika lembab, sebelumnya sudah pernah berobat dan

sembuh

3. RIWAYAT ALERGI

Alergi makanan (+) telur, ayam potong, ikan asin

Alergi obat (-)

Asma (-)

4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Penyakit serupa (+)

5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Penyakit serupa disangkal

6. RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT

Obat (+) pil.


14

7. PEMERIKSAAN FISIK/STDV/ STATUS DERMATOLOGI UKK

A/R inguinalis tampak macula hiperpigmentasi dengan tepi

yang lebih aktif, ekskoriasi, krusta dan skuama regional

8. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. KOH 10%

9. DIAGNOSIS BANDING

1. Tinea Corporis

2. Morbus Hansen

3. DKA
14

10. DIAGNOSIS KERJA

Tinea Corporis

11. PENATALAKSANAAN

Medikamentosa

- Fungistop 1x1 (siang)

- Interhistin 1x1 (malam)

- Myconazole cream 1x1 (malam)

Non medikamentosa

1. Hindari faktor pemicu alergi

2. Ganti sabun mandi dengan sabun bayi

3. Jangan memakai pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat

4. Gantilah celana dalam minimal 2 kali sehari

5. Menggunakan obat sesuai ancuran dokter

12. PROGNOSIS

1. Quo ad vitam :bonam

2. Quo fungsionam :bonam

3. Quo sanationam :bonam


14

DAFTAR PUSTAKA

1. Wirya Duarsa. Dkk.: Pedoman Diagnosi dan Terapi Penyakit Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar. 2010.

2. Djuanda, Adhi. Dkk.: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 2004.

3. Budimulja, U. sunoto. Dan Tjokronegoro. Arjatmo. : Penyakit Jamur. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 2008.

\4. Sularsito, Sri Adi.Dkk. : Dermatologi Praktis. Perkumpulan Ahli Dermatologi dan

Venereologi Indonesia, Jakarta. 2006.

5. Budimulja, U.: Infeksi Jamur. Yayasan Penerbit IDI, Jakarta. 2004.

6. Bolognia, Jean; Jorizzo, Joseph L.; Rapini, Roland P. (2007). Dermatology (2nd

ed.). St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier.p. 1135.

7. Brannon, Heather (2010-03-08). “Ringworm-Tinea Corporis”. About.com

Dermatology. About.com. Retrieved 2012-11-20.

8. Gupta, Aditya K.; Chaudhry, Maria; Elewski, Boni (July 2008). “Tinea coeporis,

tinea cruris, tinea nigra, and piedra”. Dermatologic Clinics (Philadelphia;Elsevier

Health Sciences Division) 21 (3); 395-400.


14

9. Berman, Kevin (2008-10-03). “Tinea corporis – All information”. MultiMedia

Medical Encyclopedia. University of Maryland Medical Center. Retrieved 2012-11-

20.

10. Tinea corporis, Tinea cruris, and Tinea pedis. Mycoses. Doctor-Fungus. 2007-01-

27. Retrieved 2012-11-20.

11. James, William D.; Berger, Timothy G.; Elston, Dirk M.; Odom, Richard B.

(2006). Andrews’ Diseases of the Skin: Clinical Dermatology (10th ed.).

Philadelphia; Saunders Elsevier.p. 302.

Anda mungkin juga menyukai