Kumpulan Cerpen Kehidupan Sehari Hari PDF
Kumpulan Cerpen Kehidupan Sehari Hari PDF
Cerita Absurd
By: Ragel
Tentang yang nulis:
Orang nggak jelas yang suka
mendramatiskan sesuatu….,
E-book nggak jelas ini gue persembahin buat:
♥Diri gue sendiri :D
♥Seorang sahabat berinisial “N”. karena gue yakin lo
doang yang mau baca ni cerita absurd ini.
By: ©Ragel☺
PROLOG
Tok
Tak ada yang menyahut ketukan lemah pada daun
pintu tersebut.
Dok
Dok
Dok
Maka orang yang mengetuk itu menambah
“kekuatannya”. Mungkin terlalu lemah. Pikirnya.
Namun, masih tak ada suara juga dari dalam sana.
Dok
Dok
Dok
“Woy Bogenfil buka pintunya! Pelajaran
asdfghjkl remedial nih,”teriak orang itu, masih aktif
menggedor-gedor pintu kostan yang malang tersebut.
“Hah?! Pelajaran asdfghjkl
remedial?,”orang yang di balik pintu kostan itu tadi
kesadarannya sebenarnya tinggal 5 watt. Tapi setelah
mendengar pelajaran asdfghjkl remedial ia langsung
terbangun dan membuka pintu kostnya. Maklumlah
pelajaran asdfghhjkl adalah pelajaran yang paling horor di
kelasnya.
“Iya bener! Buruan elo siap-siap ke sekolah,
suruh bawa buku pelajaran asdfghjkl dari kelas 10.
Buruan gak boleh nitip, gue dapet info dari orang yang
paling dipercaya sama guru mata pelajaran asdfghjkl nih,
Si Melati.”
“Oke deh, elo tunggu ya gue siap-siap dulu.
Lagian guru asdfghjkl itu emang nyebelin sih.”
Alhasil, rencana Bogenfil untuk berlayar indah di pulau
kapuk harus gagal pagi itu. Karena ia langsung ngibrit
pakai seragam. Mengacaukan tumpukkan bukunya yang
telah tertata rapi hanya untuk mencari buku pelajaran
asdfghjkl dari kelas 10. Memasukkannya ke tas, dan
langsung cabut ke sekolah bersama orang yang
menggedor-gedor pintu kostanya tadi.
2.
DENDAM
Grek
Motor matic itu mogok saat telah melewati dua
kampung dari tempatnya. Terpaksa ia turun dan berteduh
di bawah pohon Asam besar yang berada di pinggir jalan,
untunglah pohon itu mampu melindunginya dari rintik
gerimis kecil yang sampai saat ini masih saja turun itu.
Sementara sang Kakak pergi mencari bengkel terdekat,
karena ia sudah hafal, Jika Si Matic mogok secara tiba-
tiba gini pasti rantainya yang bernasalah. Si empunya sih
biasa-biasa saja menghadapi medan berlumpur, tapi Si
Maticnya yang nggak biasa.
“Bogenfil, kamu sedang apa di situ?,”merasa
namanya dipanggil ia pun menoleh. Ternyata benar, ada
orang yang memanggilnya dalam mobil truk. Sesaat
keningya mengerut. Supir truk?. Begitu kira-kira ekspresi
yang tampak pada raut wajahnya, samar-samar. Karena
terhalang oleh rintik gerimis kecil.
“Kok anda tau nama saya?,”heran gadis itu.
Tangannya memainkan rumput ilalang yang secara
spontan dicabutnya. Orang yang disebutnya supir truk tadi
turun, mengelap sejenak wajahnya dengan handuk kecil
yang tersampir di pundaknya. Membuat kadar
kebingungan Bogenfil semakin bertambah. Sesaat ia
memandangi raut supir truk tersebut,
“Dra-De-Ragon?!,”ucapnya dengan mulut
tercekat. Ia ingat, itu wajah Dragon. Paras angkuh yang
mencampakkannya beberapa bulan yang lalu. Wajah yang
menghianatinya untuk berpaling pada wanita lain. Ya
wanita! Kenyataan Dragon menghinati gadis malang itu
demi seseorang yang terlanjur dijadikan –wanita-nya.
Dragon yang sekarang sungguh kontras. Bogenfil
hampir saja tak mengenali wajah lusuh itu, 180º
berbanding terbalik dengan wajah angkuhnya dulu. Saat
cowok itu masih banyak duit, saat apapun yang
ditunjuknya bisa dibelinya. Tapi lihat sekarang! Dragon
seorang supir truk?! Oh God! Damn!
“Kok kamu bisa jadi supir truk sih?,”rasa
penasaran itu akhirnya membuat Bogenfil bertanya juga.
“Semua gara-gara wanita itu,”muka Dragon tiba-
tiba menerawang sedih. Ia kemudian melanjutkan
kalimatnya, “Ia ternyata matre. Setelah pernikahan ia
membawa kabur semua uang dan surat-surat penting
tanah perkebunan sawitku,”ia tersenyum miris sebentar,
“aku yang bodoh, karena termakan rayuannya untuk
membalikan semua surat-surat penting itu menjadi
namanya,”kemudian ia menunduk sebentar, memandangi
gerimis yang mulai agak sedikit reda, menimbulkan bekas
di jalanan itu, “Aku baru sadar jika aku ninggalin orang
sebaik kamu.”sebenarnya ada sebersit rasa iba di hati
Bogenfil saat mendengarkan cerita itu, tapi hatinya sudah
terlanjur beku. Keras. Tertutup rapat, untuk orang yang
dianggapnya “QSCFDERT” tersebut.
“Aku tau sampai kapanpun kamu nggak bakalan
maafin orang qscfdert kayak aku,”lanjut Dragon yang
menyadari raut acuh Bogenfil. Sementara itu Bogenfil
hanya bergeming di tempatnya, sampai ada suara yang
meneriakinya,
“Woy! Dik buruan, motornya udah bener nih,
malah ngobrol sama supir truk,”Bogenfil melangkah
menghampiri Kakaknya. Tak menganggap pertemuan
singkat tadi terjadi.
Entah disebut jahat atau apapun itu, Bogenfil tak
peduli. Yang jelas ada sebersit rasa puas setelah
mendengarkan cerita Dragon. Mendengar bahwa
perempuan yang dipilih Dragon dengan mengorbankan
hubungannya dulu ternyata bukan orang baik-baik.
Perempuan itu malah dianggap Bogenfil sebagai suatu
karma bagi Dragon. Meskipun, nuraninya menjerit-jerit,
memintanya untuk mengasihani Dragon. Namun semua
itu kalah dengan egonya.
Sore itu ia balik ke kostan dengan diiringi oleh
gerimis yang terdengar lebih merdu dari biasanya.
“Kamar kostku tercinta. Aku
datang……,”batinnya dalam hati. Tersenyum
memandang gugusan pelangi yang telah terbentuk di
langit sebelah barat.
3.
PADAMNYA SEBUAH KECERIAAN