Kode etik profesi juga penting sebagai sarana kontrol sosial, selain itu kehadiran Kode Etik
dimaksudkan untuk menyelenggarakan agar tingkah laku para anggota profesi ini
memiliki petunjuk untuk praktek profesinya. 10 Oleh karena itu notaris harus senantiasa
menjalankan jabatannya menurut kode etik notaris yang ditetapkan dalam Kongres
Ikatan Notaris Indonesia yang telah mengatur mengenai kewajiban, dan larangan yang
harus dipatuhi oleh notaris dalam menegakkan kode etik notaris dan mematuhi
undang-undang yang mengatur tentang jabatan notaris yaitu Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Apabila kita amati beberapa ketentuan dalam kode etik
profesi hokum tersebut, kesemuanya mewajibkan agar setiap profesi hukum itu
dijalankan sesuai dengan jalur hukum dan tidak ada penyalahgunaan wewenang. Namun
demikian, dalam prakteknya, kode etik profesi hukum yang mengandung
pertanggungjawaban moral untuk menjaga martabat profesi, kini banyak
dilanggar. Oleh karena itu perlu ada reformasi internal aparat penegak hukum secara
konsisten, profesional dan berkelanjutan berkaitan dengan penegakan etika profesi hukum.
Apabila terjadi pelanggaran Kode Etik oleh Notaris, maka berdasarkan ketentuan Pasal 8
ayat (1) Kode Etik Notaris yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan
adalah Dewan Kehormatan. Menurut ketentuantersebut, Dewan Kehormatan
merupakan alat perlengkapan Perkumpulan yang berwenang melakukan
pemeriksaan atas pelanggaran terhadap Kode Etik dan menjatuhkan sanksi
kepada pelanggarnya sesuai dengan kewenangan masing-masing. Dewan kehormatan
mempunyai kewenangan untuk memberikan saran dan Pendapat kepada Majelis Pengawas
atas dugaan pelanggaran kode etik dan jabatan notaris namun tidak secara eksplisit dan tegas
disebutkan bahwa Dewan Kehormatan dapat memberikan saran dan pendapat untuk
pemecatan terhadap notaris yang melakukan pelanggaran kode etik kepada
Majelis Pengawas, oleh karena itu hendaknya Ikatan Notaris Indonesia dapat lebih
mempertimbangkannya demi perbaikan Citra dan kualitas Notaris dan Ikatan Notaris
Indonesia sebagai satu-satunya perkumpulan yang diakui
2. Pemimpin Pseudo-Demokratis
3. Pemimpin Laissez-Faire
Pemimpin semacam ini tidk akan menghasikan suasana tertib damai; tidak akan
menimbulkan “self discipline” pada anggotanya-anggotanya. Tiap anggota akan
menganggap bahwa hak dan kewajiban ada pada tiap anggota-anggotanya masing-
masing, dank karena tiap anggota berhak berusaha dengan cara masing-masing,
menurut kehendak dan pendapat masing-masing.
4. Pemimpin Demokratis
PELAKSANAAN SUPERVISI
1. perancanaan
2. organisasi program
3. evaluasi
4. alat-alat
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Supervisi adalah
bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh
kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil
belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan
kepada guru