PERCOBAAN III
PENGAMATAN PERILAKU AGONISTIK IKAN CUPANG (Betta sp)
OLEH :
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya
suatu stimulus. Hewan memiliki karakter perilaku harian yang berbeda sesuai
atau pengaruh keturunan. Respon tingkah laku yang ditunjukkan oleh hewan,
yaitu innate (alami, nature, serentak) dan learned (melalui proses belajar).
Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai
nama super kelas dan nama ini diambil dari bahasa latin. Ikan memiliki ciri-
ciri dengan tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur.
Ikan bergerak menggunakan sirip. Sisi kanan dan kiri tubuhnya terdapat gurat
sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh ikan. Kelas pisces
termasuk hewan berdarah dingin, bernapas dengan insang, tubuh ditutupi
oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin.
menunjukkan perilaku atau postur tubuh atau penampilan yang khas (display)
(escaping) dan diam (freezing) antar individu dalam populasi atau antar
populasi. Pemilihan ikan cupang (Betta sp) pada praktikum ini karena ikan
cupang (Betta sp) memiliki sikap keagresifan yang cukup tinggi. Berdasarkan
uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum tingkah laku agonistik pada
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana tingkah laku
sebutan ikan cupang, merupakan salah satu jenis ikan hias yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi. Ikan betta yang berkelamin jantan mempunyai warna
yang lebih menarik dan memiliki nilai komersial lebih tinggi daripada betina.
Keistimewaan lain dari ikan betta jantan adalah siripnya yang indah.
Beberapa jenis ikan betta jantan dapat digunakan sebagai ikan laga (fighting
belakang. Sirip anal panjang dan lebar, dimulai dari belakang anus dan
berakhir di belakang dekat pangkal sirip caudal, ujung sirip anal berbentuk
lancip. Sirip perut berukuran kecil, terletak dibawah sirip dada, memiliki 1
jari0jari keras dan 5 jari-jari lunak. Satu jari-jari lunak berukuran lebih
panjang dari yang lain. Sirip dada berbentuk membulat, memiliki 12-13 jari-
jari lunak. Ikan cupang (Betta sp) memiliki karakteristik respon agresif
(Wahyudi, 2016).
Perbedaan ikan cupang (Betta sp) jantan dan betina dapat dilihat dari
ukuran tubuh, warna dan sirip. Umumnya ikan jantan mempunyai sirip
punggung dan sirip ekor dengan ukuran lebih panjang dibandingkan betina,
indah. Ikan betina umummya perut lebih gemuk dan seringkali telah dapat
terlihat bayangan telur-telur. Warna tubuh cupang sangat beragam, mulai dari
warna gelap, terang, dengan corak yang menarik.Warna pada jenis ikan ini
bertahan hidup, perilaku agonistik dapat juga berupa tingkah laku dalam
penyesuaian diri dan respon untuk kondisi konflik yang terjadi dalam suatu
dari faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, suhu dan kelembaban udara.
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor dari dalam
(hormon dan sistem saraf) dan faktor dari luar (cahaya, suhu dan
Purwati, S., Carman, O., Dan Zairin, M., 2004, Feminisasi Ikan Betta (Betta
Splendens Regan) Melalui Perendaman Embrio dalam Larutan Hormon Es
Tradiol-17β dengan Dosis 400 µg/1 Selama 6,12,18 dan 24 Jam, Jurnal
Akuakultur Indonesia, 3(3): 9
Wahyudewantoro, G., 2017, Mengenal Cupang (Betta Spp.) Ikan Hias yang
Gemar Bertarung, Jurnal Warta Iktiologi, 1(1): 29-30
Wahyudi, G.A.D., 2016, Pengaruh Perbedaan Umur Induk Betina Ikan Cupang
(Betta splendens) terhadap Tingkat Fekunditas dan Produksi Larva,
Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.
III. METODE PRAKTIKUM
Oleo, Kendari.
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Ikan Cupang (Betta
C. Alat Praktikum
berikut :
A. Perlakuan Pertama
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasukkan salah satu ikan cupang (Betta sp.) ke dalam toples.
3. Memasukkan cermin ke dalam toples.
4. Mengamati morfologi dan tingkah laku individu yang terjadi di
A. Hasil Pengamatan
A 10 4 11 1 4 10 - 1 7 10 -
Ikan menit
1. Cupang
(Betta sp.)
B 10 2 9 - 6 9 - 1 6 11 -
menit
Keterangan :
Ap (Apporoach) : Mendekati
Bi (Bite) : Menggigit
Ch (Chase) : Mengejar
Ft (Frontal threat) : Mengancam dari depan
St (Side threat) : Mengancam dari samping
Mc (Mouth-to mouth contact) : Kontak mulut
Fl (Flight) : Melarikan diri
Tf (Tail flagging) : Mengibaskan ekor
Ci (Circle) : Bergerak memutar
Ex (Explore) : Menjelajah
B. Pembahasan
lemah.
perilaku agonistik pada hewan yang dilakukan dengan dua kali pengamatan
diketahui bahwa ikan cupang (Betta sp) individu A memiliki sisik yang
memiliki sisik yang berwarna merah, memiliki tingkah laku agonistik lebih
individu, diketahui bahwa ikan cupang (Betta sp) individu A lebih agresif
agonistik yang banyak dilakukan kedua individu ikan cupang (Betta sp) A dan
B disebabkan karena ikan cupang (Betta sp) jantan sangat agresif dan
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum pengamatan tingkah laku agonistik pada
ikan cupang (Betta sp) yaitu ketika ditempatkan pada wadah yang sama, ikan