Oleh:
TEGAS LEODI
856328714
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Pada Materi Luas Bangun Datar Segi Banyak Dengan
Penggunaan Media Puzzle pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Kelapa
Kampit Kabupaten Belitung Timur Tahun Ajaran 2019/2020” telah
dilaksanakan pada pada bulan November 2019. Latar belakang penelitian ini
adalah kenyataan pada hasil belajar siswa untuk pelajaran matematika
khsusnya perhitungan luas bagun datar yang masing rendah. Penelitan ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Pada Materi Luas Bangun datar segi banyak
dengan Penggunaan Media Puzzle. Dengan demikian penulis melakukan
Penelitian Tindakan Kelas melalui 2 siklus perbaikan pembelajaran. Adapun
siklus pertama atau ke-1 dilaksanakan pada tanggal 7 November 2019,
sedangkan siklus ke-2 dilaksankan pada 14 November 2019. Objek
penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran (Puzzle) sebagai cara
peningkatan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dan didapatkan
melalui proses pembelajaran melalui catatan observasi, dan hasil evaluasi
belajar. Hasil ini menunjukan bahwa nilai rata – rata selama proses
perbaikan belajar dari siklus ke-1 dan siklus ke-2 mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini terlihat pada test formatif yang dilakukan pada
siklus ke-1 bahwa hasil tes pembelajaran menunjukkan rata-rata hasil
belajar ranah kognitif siswa dalam pembelajaran matematika pada materi
luas bangun datar segi banyak adalah 73,33 dan persentase ketuntasan
belajar adalah 54% yang mengalami peningkatan signifikan pada siklus ke-2
menjadi rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa sebesar 88,33 dengan
persentase ketuntasan belajar adalah 100%. Proses pembelajaran yang
didukung dengan penggunaan media pembelajaran puzzle menyatakan
bahawa siswa bisa lebih memahami pembelajaran dan memberikan efek
pada peningkatan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Puzzle, Bangun Datar Segi Banyak
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Didik Baru (PPDB) “Tidak wajib "Calistung" Kemampuan membaca,
menulis dan berhitung tidak menjadi syarat wajib calon siswa yang akan
mendaftar di jenjang SD” artinya dengan adanya persyaratan seperti ini pada
saat anak memasuki tingkatan sekolah dasar anak akan memiliki kemampuan
yang berbeda – beda. Hal inilah yang kemudian akan menambah tanggung
jawab yang besar bagi seorang guru dalammengembangan kemampuan anak
nantinya. Namun sekali lagi hal ini tidak akan mudah dijalankan apabila
rendahnya kemampuan seorang guru dalam menggali potensi siswa.
Seiring dengan persoalan yang datang dari dalam diri peserta didik,
faktor lain yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan adalah karena
lemahnya kemampuan guru dalam memahami kebutuhan dan minat siswa
dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Dimana seharusnya guru mampu
memperhatikan kebutuhan siswa dengan segala persiapan pengajaran dan
kebutuhan siswa dan tahapan perkembangan kongnitif siswa itu sendiri,
namun yang terjadisaat ini malah guru terkadang memaksakan sesuatu yang
membuat siswa kurang nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran,
seperti penggunaan metode pengajaran yang kurang tepat. Tentunya dengan
proses dan perencanaan yang kurang baik, hal ini akan berdampak pada hasil
yang didapatkan. Hal ini bisa kita lihat dalam hasil belajar yang digunakan
sebagai standar ukur untuk keberhasilan pendidikan seorang anak. Pada SDN
IV Kelapa Kampitkeberhasilan ini dapat dilihat pada table1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Rata-Rata Nilai Capaian Siswa kelas IV semester I & II dalam Tahun 2018-2019
Mata pelajaran Rata – Rata Nilai Rata – Rata Nilai
Semester I Semester II
Matematika 73 74
Bahasa
78 79
Indonesia
IPA 78 78
Sumber: Data rekap Sekolah SDN 4 Kelapa Kampit tahun 2018-2019
2
Dari hasil tabel diatas diterangkan bahwa adanya hasil perolehan
siswa untuk matapelajaran matematika yang selalu berada dibawah dari
penilaian matapelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Selain itu dalam
Ngatiman (2012) menyebutkan bahwasanya matematika dikalangan para
pelajar merupakan mata pelajaran yang kurang disukai, minat mereka
terhadap pelajaran ini rendah sehingga penguasaan siswa terhadap
mata pelajaran matematika menjadi sangat kurang. Masalah ini cukup
mengglobal dan tidak hanya terjadi di Indonesia sebagaimana hasil
survey dari “Education Testing Service” pada Universitas Princeton,
Amerika Serikat bahwa matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang kurang dikuasai oleh pelajar. Pada penelitian ini juga
persoalan ini menjadi permasalahan utama yang kemudian diangkat
sebagai peneliatian oleh penulis. Ini terlihat dari hasil penilaian yang
dilakukan pada pra siklus yang terlihat bahwa rata – rata nilai siswa
terlihat sangat rendah dengan rata – rata 41, 25 dengan persentase
kelulusan 21% dari jumlah 24 siswa. Hal ini yang kemudian menjadi
pertanyaan bagi guru apakah hasil belajar siswa ini disebabkan dari
pengunaan metode yang kurang tepat dalam perencaan dan pelaksanaan
pembelajaran sebelumnya. Mengingat dalam perencanaan ini bagian
penetapan metode merupakan salah satu yang berpengaruh signifikan
dalam perencanaan dan keberhasilan ini.
3
informasi.Penggunaan media belajar yang tepat ini tidak lain juga bentuk
nyata dari sebuah kemampuan guru dalam melihat tahapan perkembangan
kognitif siswa yang tepat dan sesuai.
Tabel 1.2
Tinjauan Pustaka Sejenis
Judul Pengarang Tahun Hasil Penelitian
Penelitian
Pengaruh Wiwi 2019 Hasil belajar siswa di kelas yang tidak
Media Puzzle Alawiyah, menggunakan media puzzle (kelas
Terhadap Yusuf kontrol) memperoleh nilai rata-
Hasil Belajar Suryana, rata postest sebesar 65,76, sedangkan
Siswa Oyon Haki hasil belajar siswa di kelas yang
Tentang Pranata menggunakan media puzzle (kelas
Bangun Datar eksperimen) memperoleh nilai rata-
Di Sekolah rata postest sebesar 80,6. Berdasarkan
Dasar hasil analisis data yang didapatkan
setelah melakukan penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh
media puzzle terhadap hasil belajar
siswa tentang bangun datar di Sekolah
Dasar
Penggunaan Rosiana 2019 Aktivitas guru selama pembelajaran
Media Puzzle Khomsoh mengalami peningkatan selama tiga
Untuk siklus, pada siklus I memperoleh pada
Meningkatkan siklus I persentase 78,13%, Sementara
Hasil Belajar pada aktivitas siswa memperoleh
4
Siswa Dalam persentase 71,43%. Sedangkan pada
Pembelajaran siklus II aktivitas siswa memperoleh
Ilmu persentase 78,57% dan memperoleh
Pengetahuan kenaikan pada siklus III dengan
Sosial Di perolehan persentase 92,85%.
Sekolah Dasar
Sumber: Hasil Penelitian Sejenis
B. Rumusan Masalah
5
Siswa, meningkatkan motivasi dan pemahaman dalam
pembelajaran matematika.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
terhadap hasil belajarnya, siswa yang aktif cenderung mendapat
nilai yang tinggi dibandingkan siswa yang kurang aktif.
8
sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
B. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Matematika
9
berupa benda-benda atau makhluk, atau dapat dibayangkan dalam alam
pikiran kita.Menurut Ngatiman matematika adalah kumpulan ide-ide
yang bersifat abstrak, dengan struktur-struktur deduktif, mempunyai
peran yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dengan beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan kembali bahwa
matematikan adalah suatu ilmu yang bersifat abstrak dan deduktif yang
dalam penalarannya dapat dihubungkan dengan benda ataupun mahluk
hidup yang sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Bangun Datar
10
2. Persegi, adalah sebuah persegi panjang yang semua sisi-sisinya sama
panjang.
C. Media Puzzle
11
c) Sebagai media untuk menunjukkanhubungan antara konsep
matematika dengan dunia di sekitar kita, serta aplikasi konsep
dalam kehidupan nyata.
E. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
Skema Keragka berpikir Penggunaan Media Puzzle dalam kegiatan Pembelajaran
Guru: Siswa:
Kondisi Belum memanfaatkan Hasil belajar siswa pada
Awal media Puzzle dalam materi luas Bangun darat
pembelajaran segi Banyak rendah
Hipotesis: Pembelajaran
Hasil yang matematika dapat
diharapkan ditingkatkan dengan
menggunakan Media
puzzle, dan dapat
meningkatkah hasil belajar
siswa pada kelas IV SDN 4
Kelapa Kampit
12
BAB III
Tabel 3.1
Tahapan Prosedur penelitian
Minggu
13
Menyusun lembar kerja
dan menyiapkan media
gambar dan paragraph
cerita
Menyusun alat evaluasi
(lembar test)
Tindakan
Pegumpulan data
Pelaksanaan
Pembelajaran
Observasi
Refleksi tindakan
Evaluasi keseluruhan
Refleksi
Pengetikan hasil
penelitian
Penggandaan hasil
penelitian
Pelaporan hasil
penelitian
14
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah proses kegiatan
belajar dan hasil belajar siswa saat mata pelajaran matematika yang
dalam ini menggunakan media Puzzle untuk melihat keberhasilan
pembelajaran pada siswa.
Metode dalam penelitian ini adalah Demonstrasi dimana
kegiatan ini menekankan pada aktivitas siswa dalam melakukan
peragaan pembelajaran melalui sebuah media pembelajaran yang
mengajak kegiatan pembelajaran lebih real, menyenangkan, dan
efektif. Selain ini model pembelajaran yang digunakan adalah
Problem Based Learning dengan penggunaan alat bantu
pembelajaran dengan pengembangan penelitian tindakan kelas
(Class Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan
bersama sama untuk peneliti dan pemecahan masalahserta
perbaikan dalam pembelajaran. Alat pengumpul data yang dipakai
dalam penelitian ini antara lain : catatan guru, hasil kerja siswa,
wawancara, dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
15
sumber pada saat proses penelitian dianalisis berdasarkan
komponen, sajian data, redusi data dan penarikan kesimpulan
Tabel 3.2
Rubrik Penilaian dan Indikator Keberhasilan Penggunaan Media Puzzle dalam
pembelajaran Matematikan materi Luas Bangun Datar Segi Banyak pada
Penilaian Kognitif
Tabel 3.3
Rubrik Penilaian dan Indikator Keberhasilan Penggunaan Media Puzzle dalam
pembelajaran Matematikan materi Luas Bangun Datar Segi Banyak pada
Penilaian Sikap
16
Keterangan:
n: adalah total penilaian (jumlah skor)
N: adalah Nilai untuk masing-masing siswa
Tabel 3.4
Rubrik Penilaian dan Indikator Keberhasilan Penggunaan Media Puzzle dalam
pembelajaran Matematikan materi Luas Bangun Datar Segi Banyak pada
Penilaian Keterampilan
1 2 3 4 1 2 3 4
1
𝑛
N : 8 x 100 =
Keterangan:
n: adalah total penilaian (jumlah skor)
N: adalah Nilai untuk masing-masing siswa
Langka penganalisa data penelitian ini dengan melihat tes hasil belajar
dengan proses analisis untuk hasil belajar siswa adalah sebagi berikut.
a. Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor dari
setiap skor
b. Presentase pencapaian hasil belajar siswa diperleh dengan rumus sebagai
berikut
17
Rata – Rata belajar = ∑ nilai hasil belajar setiap siswa
Jumlah Siswa
Ketuntasan hasil belajar criteria ketuntasan minimal di SDN 4 Kelapa
Kampit yaitu:
a. Bila nilai siswa ≥ 67 , maka dikategorikan tuntas
b. Bila nilai siswa < 67, maka dikategorikan belum tuntas
4. Evaluasi
Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil
pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut
dengan kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil
pembelajaran tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran
atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria
ini dapat berupa proses/kemampuan minimal yang, atau bataskeberhasilan,
dapat pula berupa kemampuan rata-rata unjuk kerja siswa dan berbagai
patokan yang lain.Sebelum mengadakan evaluasi,kita harus menyiapkan
alat tes berupa soal. Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan
atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan
materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran
tertentu.
Soal tes berbentuk uraian atau essai. Dari hasil uji coba instrumen tes,
maka skor yang diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa menjelaskan pecahan dan urutannya dengan alat peraga
asli.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada Kamis, 7 Nopember 2019 di kelas IV
SD Negeri 4 Kelapa Kampit dengan jumlah siswa adalah 24 siswa.
Pokok bahasan pada siklus I yaitu mengenai luas bangun datar segi
19
banyak dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pelaksanaan siklus ini
merupakan penerapan dari metode demonstrasi dengan penggunaan
media puzzle yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir.
1) Kegiatan awal
Berupa mengucapkan salam dan berdoa, mencatat kehadiran
siswa, mengajak siswa menyanyikan lagu nasional untuk
meningkatkan rasa nasioanalisme, menyiapkan buku pelajaraan,
mengadakan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti
Berupa kegiatan PembelajaranAktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
danMenyenangkan. Kegiatan ini mengajak siswa untuk mengamati,
menanya, menalar, dan mencoba, serta menyelesaikan soal / tugas
perhitungan dari materi luas bangun datar segi banyak yang diberikan
dalam bentuk media pembelajaran puzzle serta melaporkan hasil
diskusi dan perhitungan kelompok.
3) Kegiatan akhir
Berupa pelaksanaan tes formatif, mengoreksi hasil tes sehingga
guru dapat mengukur keberhasilan proses pembelajaran melalui
ketuntasan nilai yang diperoleh siswa. Kegiatan pembelajaran di akhiri
dengan memberikan reward untuk kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi, menyanyikan lagu daerah, dan memberikan motivasi supaya
siswa lebih giat belajar.
c. Pengamatan/Observasi
Pada kegiatan awal pembelajaran, siswa menanggapi dengan
baik saat guru menyampaikan apersepsi, mendengarkan secara
20
seksama saat dijelaskan kompetensi yang akan dicapai namun siswa
terlihat belum kondusif dan fokus untuk mengikuti pelajaran.
Pada waktu kegiatan inti, siswa yang sudah dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil sudah memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi pelajaran. Pada saat penjelasan menggunakan media
puzzle siswa antusias dan masing – masing ingin melakukan
percobaan. Siswa mampu memahami penggunaan rumus dan
perhitungan pada materi dan mampu mengerjakan tugas kerja
kelompok dengan tenang dan berdiskusi dengan teman satu
kelompoknya dengan baik. Beberapa siswa aktif berpartisipasi untuk
menyampaikan jawaban kelompoknya di depan kelas.
Pada kegiatan akhir, siswa diminta untuk mengerjakan tes
formatif yang diberikan oleh guru. Dan diakhir kemudian siswa turut
aktif merangkum kesimpulan dari materi pelajaran.
Hasil belajar ranah kognitif siswa pada siklus I merupakan hasil
tes individu pada pembelajaran matematika melalui metode
demonstrasi dengan penggunaan media puzzle. Nilai dari setiap siswa
dapat diketahui dari hasil pengerjaan tes formatif secara tertulis.
Jumlah siswa yang mengikuti tes formatif siklus I adalah 24 siswa.
Hasil tes pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa rata-rata hasil
belajar ranah kognitif siswa dalam pembelajaran matematika pada
materi luas bangun datar segi banyak adalah 73,33 dengan nilai
tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Jumlah siswa tuntas 13 siswa dan
belum tuntas 11 siswa, sehingga persentase ketuntasan belajar adalah
54% secara klasikal. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar ranah
kognitif siswa pada siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan
klasikal yang ditentukan yaitu ≥75%.
d. Refleksi Siklus I
Pada refleksi Siklus I, peneliti bekerja sama dengan teman
sejawat berkonsultasi pada pembimbing untuk mencatat semua temuan
21
dalam perbaikan pembelajaran, yang meliputi kelebihan dan
kelemahan pada perbaikan siklus I. Tujuan dari refleksi penelitian
tindakan adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siklus
II agar pembelajaran berikutnya semakin baik. Adapun kekurangan
dan kelebihan pada siklus I adalah sebagai berikut.
1) Keberhasilan
a) Guru telah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
baik dalam proses perbaikan pembelajaran siklus I.
b) Adanya peningkatan penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran.
c) Adanya peningkatan hasil belajar peningkatan dari sebelum
diadakan perbaikan pembelajaran (prasiklus)
d) Hasil observasi terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas siswa yang menandakan bahwa siswa
menjadi lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
2) Kekurangan
a) Masih ada siswa yang kurang memahami materi.
b) Hasil persentase hasil belajar siswa dalam ranah kognitif masih
belum mencapai 75%.
e. Perbaikan Siklus I
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka diperlukan adanya
perbaikan pembelajaran baik dari guru maupun siswa pada seluruh
aspek penilaian untuk dilaksanakan pada siklus II yaitu:
22
2) Guru perlu membimbing siswa yang belum memenuhi angka
ketuntasan minimum untuk bisa lebih memahamai pembelajaran dan
materi
b. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Nopember 2019 di
kelas IV SD Negeri 4 Kelapa Kampit dengan jumlah siswa adalah 24
siswa. Pokok bahasan pada siklus I yaitu mengenai luas bangun datar segi
banyak dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pelaksanaan siklus ini
merupakan penerapan dari metode demonstrasi dengan penggunaan media
puzzle yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
1) Kegiatan awal
Guru masuk ke dalam kelas dengan mengucapkan salam, guru
meminta salah satu siswa yang bertugas piket untuk memimpin berdoa
sebelum kegiatan pembelajaran, guru kemudian menanyakan kepada siswa
apakah ada yang tidak masuk pada hari pembelajaran, guru kemudian
mengajak siswa menyanyikan lagu nasional untuk meningkatkan rasa
nasioanalisme yang dilanjutkan dengan salam PPK dan tepuk semangat
untuk menciptakan semangat pembelajaran, setelah itu guru juga
23
mengajak siswa untuk bermain sebeuh pemainan intuk mewujudkan sikap
dan kefokusan siswa dalam awal pembelajaran, dan selanjutnya guru
meminta seluruh siswa menyiapkan buku pelajaraan matematika dan
mengulas materi sebelumnya dengan bertanya jawab pada siswa, serta
menyampaikan tujuan pembelajaran pada materi yang ingin diberikan
pada hari tersebut.
b) Kegiatan inti
Berupa kegiatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
danMenyenangkan. Kegiatan ini mengajak siswa untuk mengamati,
menanya, menalar, dan mencoba, serta menyelesaikan soal / tugas
perhitungan dari materi luas bangun datar segi banyak yang diberikan
dalam bentuk media pembelajaran puzzle serta melaporkan hasil diskusi
dan perhitungan kelompok.
Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi pelajaran
dan mengadakan tanya jawab dengan siswa mengenai materi tersebut.
Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil, memberikan masing –
masing potongan puzzle dan lembar kegiatan kelompok dan meminta
siswa untuk mendiskusikan soal - soal yang dimintakan. Masing – masing
kelompok kemudian diminta untuk bisa menjawab soal yang diberikan
dengan maju ke depan kelas untuk menuliskan perhitungan yang
dimintakan dan siswa lainnya diminta untuk memperhatikan. Guru
memberikan konfirmasi tentang jawaban dari setiap soal yang diberikan
dan menanyakan kembali kepada siswa dan kelompok lainnya atas
jawaban kelompok yang mengerjakan perhitungan didepan kelas
c) Kegiatan akhir
Berupa pelaksanaan tes formatif, mengoreksi hasil tes sehingga
guru dapat mengukur keberhasilan proses pembelajaran melalui ketuntasan
nilai yang diperoleh siswa. Kegiatan pembelajaran di akhiri dengan
memberikan reward untuk kelompok yang memperoleh nilai tertinggi,
24
menyanyikan lagu daerah, dan memberikan motivasi supaya siswa lebih
giat belajar.
c. Pengamatan/Observasi
Pada kegiatan awal pembelajaran, siswa meiliki sikap yang baik
dari mengucapkan salam, bedoa, dan semngat pada memulai
pembelajaran. Siswa juga menanggapi dengan baik saat guru
menyampaikan apersepsi, mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompetensi yang akan dicapai.
Pada waktu kegiatan inti, siswa yang sudah dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil sudah memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan
materi pelajaran. Pada saat penjelasan menggunakan media puzzle siswa
antusias dan masing – masing ingin melakukan percobaan. Siswa mampu
memahami penggunaan rumus dan perhitungan pada materi dan mampu
mengerjakan tugas kerja kelompok dengan tenang dan berdiskusi dengan
teman satu kelompoknya dengan baik. Beberapa siswa aktif berpartisipasi
untuk menyampaikan jawaban kelompoknya di depan kelas.
Pada kegiatan akhir, siswa diminta untuk mengerjakan tes formatif
yang diberikan oleh guru. Dan diakhir kemudian siswa turut aktif
merangkum kesimpulan dari materi pelajaran.
Hasil belajar ranah kognitif siswa pada siklus II merupakan hasil tes
individu pada pembelajaran matematika melalui metode demonstrasi
dengan penggunaan media puzzle. Nilai dari setiap siswa dapat diketahui
dari hasil pengerjaan tes formatif secara tertulis. Jumlah siswa yang
mengikuti tes formatif siklus II adalah 24 siswa. Hasil tes pembelajaran
siklus II menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa
dalam pembelajaran matematika pada materi luas bangun datar segi
banyak adalah 88,33 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 80.
Jumlah siswa tuntas 24 siswa dan belum tuntas tidak ada, sehingga
persentase ketuntasan belajar adalah 100% secara klasikal. Hal ini
25
menunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif siswa pada siklus II sudah
memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu ≥75%.
d. Refleksi
Data yang diperoleh pada penelitian siklus II berupa keterampilan
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
pembelajaran matematika materi luas bangun datar segi banyak dengan
metode demonstrasi dengan penggunaan media puzzle. Selanjutnya
peneliti bersama supervisor 2 menetapkan refleksi sebagai berikut.
Hasil tes evaluasi siswa menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
ranah kognitif siswa pada siklus II adalah 88,33. Siswa yang memenuhi
KKM sebanyak 24 siswa dan berarti tidak ada siswa yang belum
memenuhi KKM. Sehingga persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar
100%. Dengan demikian, hasil belajar ranah kognitif siswa telah
memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu ≥75%.
Hasil observasi nilai aktivitas siswa juga sudah menunjukkan hasil
yang memuaskan dengan kriteria Amat Baik pada siklus II. Perhitungan
nilai rata- rata untuk aktivitas siswa adalah sebesar 90,53 yang
menandakan bahwa sebagian besar siswa melakukan aktivitas
pembelajaran dengan amat baik.
26
perhitungan rumus luas bangun datar segibanyak. Mengacu pada hasil
tersebut, penelitian diberhentikan hanya sampai pada siklus II dikarenakan
sudah tercapainya indikator keberhasilan.
27
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari pelaksanaan kegiatan perbaikan hasil belajar siswa yang
didasari oleh penilaian test formatif siswa dari siklus I dan siklus II yang
telah dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 4 Kelapa Kampit terlihat
mengalami peningkatan. Hal ini dilihat pada test formatif yang dilakukan
pada siklus ke I bahwa hasil tes pembelajaran menunjukkan rata-rata hasil
belajar ranah kognitif siswa dalam pembelajaran matematika pada materi
luas bangun datar segi banyak adalah 73,33 dan persentase ketuntasan
belajar adalah 54% mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus ke
II menjadi rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa sebesar 88,33 dengan
persentase ketuntasan belajar adalah 100%.
Proses pembelajaran dengan metode demonstrasi melalui penggunaan media
puzzle ini menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran lebih mudah diterima
dan dipahami siswa sehingga berdampak pada hasil belajar yang baik dan
sesuai dengan kriterian nilai minimum yang dimintakan
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22605333/faktor
faktor_yang_Mempengaruhi_Perkembangan_Peserta_Didik diakses pada 4
Nopember 2019 pukul 16:15 wib
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/05/29/aturan-baru-kemendikbud-
masuk-sd-tidak-wajib-bisa-calistungdiakses pada 4 Nopember 2019 pukul 16:15
wib
https://rumusbilangan.com/bangun-datar/diakses pada 15 Nopember 2019 pukul
12:35 wib
29